Anda di halaman 1dari 7

TRAFO TEGANGAN

“Laporan Praktikum”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Praktikum Distribusi dan Proteksi Tenaga Listrik
Dosen Pengampu : Ahmad Rizal Sulta, S.T., M.T., Ph.D.
Ahmad Rosyid Idris, S.T., M.T.

Andi Siti Aisyah Inzana


421 19 071

PROGRAM STUDI D-4 TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2020
TRAFO TEGANGAN

I. Tujuan Percobaan

1. Memahami polaritas VT dan bagaimana cara menentukannya.

2. Menentukan rasio transformasi trafo tegangan pada sisi tegangan primer yang

bervariasi dan untuk mengetahui pengaruh beban pada rasio transformasi.

3. Memahami istilah kesalahan transformasi (kesalahan tegangan) dan tingkat

keakuratan.

4. Merakit rangkaian trafo tegangan untuk pengukuran pada jaringan tiga fasa

II. Teori Dasar

Transformator Tegangan (Voltage Transformer) adalah juga termasuk transformator

instrument selain CT. VT sebagai sensor tegangan berfungsi, sbb:

1. Mengubah tegangan primer ke tegangan sekunder yang besarnya sesuai dengan

standard tegangan untuk pengukuran dan proteksi , yang dikenal secara umum adalah;

100V, 100/3V, 100/3V, 110V, 110/3V, 110/3V.

2. Mengisolir peralatan pengukuran dan peralatan proteksi dari tegangan sistem.

Berdasarkan konstruksinya, transformator tegangan dikenal ada dua jenis:

1. Potential Transformer

Trafo ini memiliki belitan primer dan sekunder yang terpisah dan bekerja dari tegangan

25 kV sampai dengan 800 kV.

2. Capacitive Voltage transformer


Jenis ini disadap pada tegangan menengah kemudian diturunkan dengan transformator

belitan ke tegangan rendah. Umumnya dipakai pada tegangan tinggi (>70 kV) dan

tegangan extra tinggi (500 kV).

Sedangkan berdasarkan penggunaannya, dibagi menjadi dua yaitu untuk pengukuran dan

untuk tujuan proteksi.

1. Untuk pengukuran, harus teliti pada daerah kerja 80% - 120% dari tegangan nominal.

Standar kelas ketelitian trafo tegangan untuk pengukuran ialah: 0.1–0.2–0.5–1.0–3.0

Untuk batas kesalahannya sesuai dengan tabel 1 di bawah.

Tabel 1. Batas Kesalahan Transformasi dan pergeseran sudut untuk PT pengukuran

% Kesalahan Pergeseran Sudut +/–


Kelas
ratio tegangan +/– (menit)

0.1 0.1 5
0.2 0.2 10
0.5 0.5 20
1.0 1.0 40
3.0 3.0 –

Tabel 1 berlaku untuk trafo tegangan yang bekerja pada tegangan dari 80 % - 120 %

tegangan nominal dengan burden 25 % - 100 % beban nominal (rated burden) dan power

factor (pf) 0.8 lagging.

2. Untuk proteksi, trafo tegangan memiliki ketelitian yang relatif rendah tetapi daerah

kerjanya lebar yaitu dari 5% sampai dengan 190 % dari nilai nominal tegangan

pengenal.

Tabel 2 yang memperlihatkan batas kesalahan transformasi dan pergeseran sudut.

Tabel 2 Batas Kesalahan Transformasi dan pergeseran sudut untuk VT proteksi


% Kesalahan Pergeseran Sudut +/–
Kelas
ratio tegangan +/– (menit)

3P 3.0 120
6P 6.0 240

Pada Transformator Tegangan dikenal istilah-istilah yang mempunyai pengertian yang

spesifik antara lain;

1. Perbandingan transformasi (Transformation Ratio)

2. Tegangan Pengenal Primer (Primary voltage)

3. Tegangan Sekunder (Secondary voltage)

4. Penandaan Polaritas (Polarity Marking)

Penandaan ini dilakukan untuk menunjukkan terminal mana yang bertegangan lebih

tinggi.

Misalnya:

Untuk sisi primer dituliskan: 1U1 – 1U2, 1V1-1V2, 1W1 – 1W2

Untuk sisi sekunder dituliskan: 2U1 – 2U2, 2V1-2V2, 2W1 – 2W2

5. Beban (burden)

Besar beban yang terhubung pada sekunder trafo tegangan dalam besaran VA, yang

termasuk dalam hal ini adalah, beban kawat kawat penghubung, alat alat pengukuran

dan proteksi.

III. Alat dan Bahan

1 bh Three-phase Voltage Transformer

1 set Three-phase power supply


1 lot Kabel

1 set Multimeter

1 set Battery

IV. Prosedur Percobaan

PERHATIAN !!!

Jangan Lupa Bahwa Trafo Tegangan Tidak Boleh Dihubung Singkat

Pada Sisi Sekundernya Selama Operasi

Langkah Percobaan

1. Merangkai alat percobaan sesuai gambar percobaan, pastikan Polaritas battery benar

dan switch dalam kondisi off.

Gambar Rangkaian Percobaan Polaritas VT


2. Setelah point satu terpenuhi, tutup switch dan perhatikan pergerakan jarum

Amperemeter analog. Jika bergerak ke arah kanan, maka polaritas VT telah benar. Jika

sebaliknya, rangkain perlu diperbaiki.

3. Ulangi langkah pada point 1-2 untuk phase berikutnya (S dan T).

V. Hasil Percobaan

Phase Polaritas Primer Polaritas Sekunder Hasil Polaritas

R P1 + P2 – S1 + S2 – Sesuai
S P1 + P2 – S1 + S2 – Sesuai
T P1 + P2 – S1 + S2 – Sesuai

VI. Analisis Percobaan

Pada percobaan, dilakukan uji kesesuain polaritas pada trafo tegangan.

Percobaan yang dilakukan bertujuan untuk melihat polaritas trafo tersebut telah

sesuai atau belum. Kesesuaian polaritas trafo dapat diketahui dengan memperhatikan

pergerakan jarum dari alat ukur yaitu amperemeter. Apabila jarum bergerak kearah

kanan, maka polaritas trafo tegangan telah sesuai.

Dari hasil percobaan, didapatkan bahwa polaritas tegangan yang diamati pada

jarum amperemeter bergerak kearah kanan untuk setiap fasa. Sehingga data yang

diperoleh menunjukkan bahwa polaritas tegangan telah sesuai. Hal ini juga

menunjukkan bahwa rangkaian sudah benar dan tidak perlu dilakukan perbaikan

rangkaian.
VII. Kesimpulan

Penentuan kesesuaian polaritas trafo tegangan dapat ditentukan dengan

memperhatikan pergerakan jarum dari amperemeter. Jarum amperemeter yang

bergerak kearah kanan menandakan polaritas trafo tegangan telah sesuai.

Anda mungkin juga menyukai