Anda di halaman 1dari 2

NAMA: PINKKY GABRELIA

NPM: 202210415264
TUGAS PENULISAN MEDIA

IDULFITRI DI TANAH RANTAU


Idul Fitri selalu identik dengan mudik. Imigran berkumpul di titik transportasi terminal,
pelabuhan, stasiun dan bandara. Kota-kota besar seperti Jakarta tiba-tiba tertinggal dan
penduduknya pun tertinggal.

Momen yang paling saya rindukan dalam perjalanan saya adalah berkumpul dengan keluarga.
Namun suasananya berbeda karena pemerintah melarang mereka mudik. Memang terdengar
tidak enak, namun jika dilanggar maka dampaknya terhadap para sesepuh desa sangat
berbahaya. Dan kita tidak pernah tahu penyakit apa yang kita bawa pulang.

Jarak dengan keluarga dan perantauan memang sangat jauh, namun tak pernah menyurutkan
rasa cinta seorang ibu. Berusaha memberikan yang terbaik bagi keluarganya, ibu tidak pernah
lupa menelepon untuk menanyakan kabarnya.

Tidak ada yang lebih hangat dari pelukan seorang ibu. Sedewasa apapun seorang anak, ia selalu
merindukan kehangatan ibunda tercinta. Pelukan hangat yang saat itu tidak bisa ia lakukan,
karena anak penurut itu harus mengadu nasib di kota lain di kemudian hari demi
menyenangkan orang tuanya.

Sejak kecil aku lebih dekat dengan ibuku karena ayahku terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Saya
biasanya pulang ke Wonogiri Jawa Tengah bersama keluarga saat Idul Fitri. Sosok seorang ibu
sangat berharga bagi seorang anak, karena aku bertahan dengan kekuatan doa ibu. Ibu saya
jugalah yang mengajarkan saya arti sukses ketika saya melangkah ke luar negeri.

Menurutku ibuku adalah orang terpintar yang pernah kukenal, begitu pula ayahku, yang selalu
mengajariku untuk tidak melawan seseorang yang memperlakukannya dengan buruk. Berbeda
sekali denganku yang terkadang masih menuruti egoku. Selama bertahun-tahun, ibu dan ayah
saya semakin tua, tetapi saya merasa bahwa saya belum membuatnya bahagia dan tidak
memberikan semua bantuan kepadanya. Saya akan selalu melakukan yang terbaik untuk
memastikan bahwa usahanya untuk memasukkan saya ke perguruan tinggi tidak sia-sia.

Saya tidak pernah mengatakan kepadanya secara langsung bahwa dia adalah salah satu orang
yang paling saya kagumi. Aduh, kalau dia mendengarnya langsung, aku pasti jadi bahan
tertawaannya. Apapun yang terjadi, aku selalu berdoa semoga dia selalu sehat dan menyaksikan
aku meraih impianku. Meski terkadang kekesalan yang terjadi justru membuat anak mudah
tersinggung dan marah. Namun di balik pembicaraan Anda, Anda mempunyai kepedulian yang
besar terhadap anak Anda. Amarahmu bukanlah curahan amarah, melainkan cinta kasih, agar
anakmu tetap menjadi anak yang berbakti dan berbudi luhur.

Tanpa merasa bosan atau lelah, ia selalu mengingatkan dan menasihati anak sulungnya ketika ia
merasa bimbang dengan hidupnya. Dengan tidak mengeluh lelah, Anda akan mengajarkan anak
Anda pentingnya kesabaran, kejujuran, dan keikhlasan dalam hidup. Idul Fitri yang berarti
kembali ke alam mempunyai makna yang sebenarnya. Idul Fitri dijadikan sebagai ajang
berkumpulnya busana, makanan, dan minuman yang elegan. Umat Islam juga memanfaatkan
Idul Fitri sebagai perayaan keluarga. Hari ketika semua orang berjabat tangan, jatuh di hadapan
orang tua untuk memohon dan memohon ampun.

Tahun 2020 ini saya akan merayakan Idul Fitri di luar negeri untuk yang kedua kalinya. Yang
pertama pada tahun 2017 saat saya berada di Malang, Jawa Timur. Dan yang kedua saya berada
di kota tangerang. Aku diliputi kesedihan karena rindu kampung halaman, orang tua, dan
makanan khas saat liburan.

Tenang, kesepian dan sedih. Semua kios makanan tutup, hanya toko waralaba yang buka. Air
mata mengalir di pipinya saat dia makan mie instan. Pikiranku cenderung membayangkan
keseruan di rumah. Rumah saya pasti penuh, kami juga menjadikan Idul Fitri sebagai perayaan
keluarga. Keluarga yang sibuk menghabiskan waktu bersama karena tanggung jawab dan jalan
hidup yang dikompromikan.

Seharusnya menjadi momen yang diharapkan setiap tahunnya untuk berkumpul bersama
keluarga dan kerabat, ditimbun sementara setelah pengumpulan pendapatan tahunan ibu kota.
Sebagai anak asing yang mencoba peruntungan di ibu kota, tanggung jawab saya tidak hanya
menghidupi keluarga, tapi juga memastikan bahwa saya tidak menjadi pembawa virus corona di
keluarga saya.

Tentu tidak mudah menghabiskan pertengahan musim panas tanpa keluarga di luar negeri.
Selain itu, Jakarta biasanya sepi saat libur Idul Fitri karena banyak warga yang mudik ke
kampung halaman. Namun, selalu ada hikmahnya, Subiran terasa lebih meriah saat sendirian di
kost. Setidaknya mengambilkan ketupati dan bubur ayam dari tetangga wisma cukup menghibur
dan menyadarkan saya bahwa hidup membutuhkan kepedulian terhadap sesama.

Untungnya teknologi komunikasi saat ini sudah maju. Dengan smartphone, kita mendengar
suara bahkan melihat foto atau panggilan video. Meski tak bertatap muka, setidaknya kita bisa
saling melepaskan rasa rindu dan memaafkan. Budaya beribadah di kampung halaman juga
berbeda dengan kota besar yang para pekerjanya sangat sibuk mencari nafkah. Ramadhan
disambut dengan budaya beribadah, parade cahaya obor.

Anda mungkin juga menyukai