Anda di halaman 1dari 3

V. HASIL TES EPPS A.

Kebutuhan Yang Berkaitan Dengan Relasi Interpersonal Kebutuhan Kekuasaan (Power needs) No 1 2 3 4 5 Kebutuhan Dominance Aggresion Abasement Deference Autonomy Bobot 0 0 0 0 ++ Kategori terpenuhi terpenuhi terpenuhi terpenuhi disadari

Kesimpulan dan Dinamika : Kebutuhan kekuasaan testee yang sudah terpenuhi dan dirasa telah cukup menurut testee adalah kebutuhan dominance, abasement, autonomy. Namun kebutuhan yang masih belum terpenuhi adalah kebutuhan aggression dan deference. Kedua kebutuhan yang belum terpenuhi tersebut tidak disadari dan ditekan oleh testee. Secara keseluruhan kebutuhan akan kekuasaan yang dimiliki oleh testee tidak terlalu dominan. Kebutuhan power testee yang belum terpenuhi tersebut antara aggression dan deference ini seharusnya memiliki korelasi negatif, namun hasil tes testee menunjukkan adanya korelasi positif sehingga hal ini menunjukkan adanya pertentangan dalam diri testee. Kemauan testee tidak terlalu kuat dalam mengikuti aturan konvensional karena testee menekan (represi) kebutuhan tersebut. Namun Testee juga menekan kebutuhan untuk melakukan agresi sehingga pada diri testee terjadi konflik dengan dua kebutuhan tersebut. Testee cenderung merespon ketidakinginannya untuk mengikuti aturan tertentu dengan cara merepres agresinya. Kebutuhan Afeksi No 1 2 3 4 5 Kebutuhan Affiliation Succorance Nurturance Heterosexuality Intraception Bobot -0 ++ Kategori tidak disadari tidak disadari terpenuhi tidak disadari disadari

Kesimpulan dan Dinamika : Kebutuhan afeksi yang sudah terpenuhi dan dirasa cukup oleh testee adalah kebutuhan nurturance. Kebutuhan yang menonjol pada kebutuhan afeksi adalah kebutuhan affiliation dan intraception. Pada secara sadar testee memiliki kemantapan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Namun pada kebutuhan affiliation, testee cukup menekan dan meniadakan kebutuhan tersebut. Testee mengalami konflik yang berkaitan dengan kebutuhan afeksi. Hal tersebut tampak pada kondisi testee yang menekan kebutuhannya untuk berbuat

sesuatu dengan orang lain. Affiliation memiliki korelasi yang positif terhadap succorance maka kondisi ini membuat testee juga menekan kebutuhannya untuk dibantu oleh orang lain. Namun disisi lain testee memiliki kebutuhan yang cukup kuat untuk memperhatikan orang lain dan kebutuhan ini disadarinya. Konflik dalam kebutuhan afeksi testee juga terlihat pada kebutuhan affiliation yang seharusnya memiliki korelasi negatif dengan heterosexuality. Sebaliknya pada hasil tes testee kebutuhan affiliation memiliki korelasi yang positif. Kebutuhan ini akan terpenuhi dan testee akan mengurangi konflik dalam kebutuhan afeksinya apabila testee menyadari dan memenuhi kebutuhan affiliationnya. Efek Pola Hubungan pada Relasi Interpersonal: Kebutuhan yang menonjol pada power need dan pada affection need akan potensial menimbulkan masalah dalam diri testee. Kecenderungan testee untuk menekan kebutuhannya untuk bergaul akrab dengan orang lain ini membuat testee juga akan terus menekan kebutuhan yang berkaitan dengan menyesuaikan dirinya dengan harapan orang lain. Testee sebaiknya membuka diri dengan orang lain dan bergabung dengan orang lain supaya testee dapat memenuhi kebutuhan untuk memahami dan menganalisa perasaan orang lain, karena kebutuhan tersebut cukup menonjol dalam diri testee. B. Kebutuhan Yang Berkaitan Dengan Performansi Kebutuhan Ambisi (Ambitious needs) No Kebutuhan 1 Achievement 2 Exhibition Bobot 0 +++ Kategori terpenuhi disadari(belum terpenuhi) Kesimpulan dan Dinamika : Testee sudah memenuhi dan mencukupi kebutuhan achievement di dalam dirinya. Namun terlihat kebutuhan yang sangat besar dan belum terpenuhi pada kebutuhan exhibitionnya. Ada hal lain yang mendorong testee sehingga kebutuhannya untuk menjadi pusat perhatian tergolong tinggi. Kebutuhan Sikap Kerja No Kebutuhan 1 Endurance 2 Order Bobot + + Kategori disadari(belum terpenuhi) disadari(belum terpenuhi) tidak disadari

3 Change Kesimpulan dan Dinamika :

Testee memiliki dinamika kepribadian yang sesuai dalam hal kebutuhan sikap kerja. Kebutuhan endurance dan order berkorelasi negatif dengan kebutuhan change. Hal ini menandakan bahwa testee tidak akan menekan kebutuhannya untuk berbuat sesuatu yang berbeda dan mengikuti perubahan keadaan dan kebudayaan apabila testee sudah memenuhi kebutuhan yang disadarinya untuk bertekun dan berbuat secara lebih teratur dalam tugas yang dihadapinya. Namun secara umum kebutuhan sikap kerja pada diri testee tergolong rata-rata, tidak terlalu menonjol dalam diri testee. 3. Efek Pola Hubungan Kebutuhan Ambisi dan Sikap Kerja Kebutuhan yang menonjol pada sikap kerja dalam diri testee tidak terlalu membuat konflik dalam kebutuhan ambisi. Namun kebutuhan testee untuk menonjolkan prestasi yang cenderung tinggi akan cepat terpenuhi apabila testee mampu memenuhi kebutuhan yang pada kebutuhan sikap kerja.

pada optimalisasi Performansi

Anda mungkin juga menyukai