Anda di halaman 1dari 12

MENCARI DAN MERUMUSKAN MASALAH DALAM

PENELITIAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

“Metodologi Penelitian Ekonomi”


Dosen Pengampu:
Ririn Tri Puspa Ningrum, MSI

Disusun Oleh :

Muhammad Riski Maulana (934132719)

Khamdan Nabhani Nasrulillah (20401053)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI

2023

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perumusan masalah merupakan salah satu tahap diantara sejumlah tahap


penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting. Bahkan tanpa perumusan
masalah yang tepat dan memenuhi syarat, penelitian tidak akan membuahkan hasil
apa-apa. Perumusan masalah atau research questions atau disebut juga sebagai
research problem, diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan suatu
fenomena atau kesenjangan, baik dalam kedudukannya sebagai fenomena mandiri,
maupun dalam kedudukannya sebagai fenomena yang saling terkait dengan yang
lainnya, mungkin sebagai penyebab maupun sebagai akibat. Mengingat demikian
pentingnya kedudukan perumusan masalah di dalam kegiatan penelitian, sampai
memunculkan suatu anggapan yang menyatakan bahwa kegiatan melakukan
perumusan masalah merupakan kegiatan separuh dari penelitian itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menemukan suatu masalah pada penelitian ?
2. Seperti apa teknik dalam merumuskan masalah suatu penelitian ?
3. Bagaimana kriteria yang baik dalam perumusan suatu masalah penelitian ?
4. Jelaskan seperti apa tipe-tipe masalah penelitian ?
5. Bagaimana cara menyajikan suatu masalah penelitian ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui cara menemukan suatu masalah pada penelitian.
2. Untuk mengetahui Seperti apa teknik dalam merumuskan masalah suatu
penelitian.
3. Untuk mengetahui Bagaimana kriteria yang baik dalam perumusan suatu masalah
penelitian.
4. Untuk mengetahui seperti apa tipe-tipe masalah penelitian.
5. Untuk mengetahui Bagaimana cara menyajikan suatu masalah penelitian.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penemuan Masalah Penelitian

Menentukan masalah penelitian bukan hal yang mudah. Pada proses penelitian
nantinya akan dihadapkan hal yang sulit salah satunya tidak semua peneliti memiliki
sensitivitas untuk mengidentifikasikan masalah penelitian. Sebenarnya masalah yang
layak diteliti adalah masalah yang harus dapat dirumuskan dengan pernyataan jelas
dan dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, tergantung pada metode penelitian
yang hendak dilakukan.1

Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo setidaknya terdapat 2 (dua)


pendekatan untuk menemukan masalah penelitian, yaitu pendekatan formal dan
pendekatan informal.

1. Pendekatan Formal

Terdapat 5 (lima) cara/metode untuk menemukan masalah dengan pendekatan


formal yaitu :

a. Metode Analog

Metode ini menggunakan pengetahuan yang diperoleh dari hasil penelitian


pada bidang tertentu. Metode ini akan membantu peneliti dalam
merumuskan masalah penelitian dengan ide dan konsepnya berasal dari
keberhasilan penerapan suatu teori.

b. Metode Renovasi

Pada metode ini, masalah penelitian dapat ditentukan dengan cara


memperbaiki atau mengganti komponen teori dan metode yang kurang
relevan dengan komponen teori atau metode lain yang lebih efektif.

c. Metode Dialektis

1
Sandu siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian (Yogyakarta : Literasi Media Publishing, 2015), 40

3
Metode ini menentukan masalah penelitian dengan cara mengajukan
usulan pengembangan terhadap teori atau metode yang telah diterapkan.

d. Metode Morfologi

Metode ini merupakan metode yang dilakukan untuk menemukan


masalah penelitian dengan cara menganalisis berbagai kemungkinan
kombinasi bidang masalah yang saling berhubungan dalam bentuk matriks

e. Metode Dekomposisi

Dengan metode ini, masalah penelitian dapat ditemukan dengan cara


membagi masalah ke dalam elemen-elemen yang lebih spesifik. Peneliti
dapat memilih masalah penelitian berdasarkan pada elemen tertentu.2

2. Pendekatan Informal

Terdapat 4 (empat) metode yang digunakan untuk menemukan masalah penelitian


dengan pendekatan informal, yaitu :

a. Metode Perkiraan atau Intuisi

Metode ini dapat menemukan masalah penelitian berdasarkan keputusan


yang berkaitan dengan intuisi tertentu dan diperkirakan mempunyai potensi
masalah.

b. Metode Fenomenologi

Metode ini menemukan masalah penelitian berdasarkan hasil observasi


terhadap fakta atau kejadian.

c. Metode Konsensus

Ide masalah penelitian ini dapat ditemukan berdasarkan adanya


konsensus atau konvensi dalam praktik bisnis.

d. Metode Pengalaman

Masalah penelitian berdasarkan metode ini, diantaranya ditemukan


berdasarkan pengalaman dari suatu pekerjaan atau orang-orang yang

2
Johny Manaroinsong, Metode Penelitian Terapan Bidang Ekonomi dan Bisnis (Surabaya : AIPI, 2013), 79.

4
bekerja
dalam kegiatan tersebut.3

B. Teknik Perumusan Masalah

Masalah penelitian merupakan salah satu komponen utama ketika melakukan


sebuah penelitian. Masalah ini dapat muncul dan diidentifikasikan dari berbagai
sumber, diantaranya :4

6. Lanjutan atau perluasan penelitian

Peneliti dapat mengambil permasalahan dari hasil penelitian


sebelumnya yang biasanya tercantum pada saran untuk mengembangkan atau
melanjutkan penelitian tersebut.

7. Sumber kepustakaan

Buku teks, jurnal, dan laporan penelitian dapat dijadikan sebagai


sumber bahan identifikasi masalah yang memberi rekomendasi untuk
melakukan penelitian lanjutan.

8. Forum pertemuan ilmiah dan diskusi

Hasil pertemuan ilmiah dan diskusi dengan orang yang lebih


berpengalaman atau para pakar di bidangnya dapat membuka wawasan dan
pandangan lain untuk memperoleh identifikasi masalah.

9. Observasi atau pengalaman langsung

Dalam praktek hasil observasi dan pengalaman langsung juga


merupakan
sumber yang masalah yang potensial dijadikan dalam merencanakan suatu
penelitian.

10.Perubahan paradigma dalam pendidikan

Paradigma pendidikan yang selalu berubah dan berkembang dari masa


ke

3
Ibid., 80
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian.Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2006), 20.

5
masa dalam berbagai hal seperti kurikulum, media dan metode pembelajaran
dapat dijadikan sumber berbagai identifikasi masalah untuk penelitian.5

11.Fenomena pendidikan dalam kelas, luar kelas dan di masyarakat

Fenomena pendidikan yang terjadi baik dalam kelas, luar kelas


maupun
dalam masyarakat dapat mendorong peneliti untuk menjadikannya sebagai
sumber masalah yang dapat diangkat dalam suatu penelitian.

Batasan masalah merupakan pembatasan ruang lingkup masalah, perlunya


ditetapkan hal ini sebagai batasan dalam suatu penelitian, agar penelitian memiliki
fokus (tidak melebar) pada suatu kondisi tertentu. Sebelum merumuskan masalah
penelitian alangkah baiknya memerhatikan latar belakang dari suatu penelitian untuk
menghindari kesalahpahaman dari para pembaca dan pengguna hasil penelitian.
Latar
belakang suatu penelitian memiliki peranan untuk :6

1. Menjelaskan situasi dan kondisi yang melatarbelakangi terjadinya masalah


tersebut.
2. Menguraikan kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, teori dengan
praktek, rencana dengan pelaksanaan serta kesenjangan lainnya.
3. Menjelaskan tentang alasan-alasan penting dan bagaimana cara untuk
membuat
masalah menarik untuk diteliti dalam jangkauan kemampuan akademik, biaya,
tenaga, dan waktu peneliti.
4. Menceritakan terhadap suatu permasalahan.7
C. Kriteria Perumusan Masalah Penelitian yang Baik

Permusan masalah harus memenuhi Syarat-Syarat atau Kriteria sebagai berikut:

1. Rumusan masalah harus jelas, padat dan dapat dipahami oleh orang lain.

5
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian.Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta. 2006.
6
Kasiram, Moh., Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif, Malang, UIN Malang, Press, 2008.

7
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung : Alfabeta, 2011), 16.

6
2. Rumusan masalah harus mengandung unsur data yang mendukung
pemecahan
masalah penelitian.
3. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat kesimpulan
sementara (Hipotesis).
4. Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian.
5. Suatu perumusan masalah adalah berwujud kalimat tanya atau yang
bersifat
kalimat interogatif, baik pertanyaan yang memerlukan jawaban deskriptif,
maupun pertanyaan yang memerlukan jawaban eksplanatoris, yaitu yang
menghubungkan dua atau lebih fenomena atau gejala di dalam kehidupan
manusia.
6. Bermanfaat atau berhubungan dengan upaya pembentukan dan
perkembangan
teori, dalam arti pemecahannya secara jelas, diharapkan akan memberikan
sumbangan teoritik yang berarti, baik sebagai pencipta teoriteori baru
maupun
sebagai pengembangan teori-teori yang sudah ada.
7. Dirumuskan di dalam konteks kebijakan pragmatis yang sedang aktual,
sehingga pemecahannya menawarkan implikasi kebijakan yang relevan,
dan dapat diterapkan secara nyata bagi proses pemecahan masalah bagi
kehidupan
manusia.8
D. Tipe Masalah Penelitian

Tipe masalah penelitian tergantung pada disiplin ilmu dan bidang studi yang
menjadi minat dan perhatian peneliti. Masalah peneliti pada dasarnya merupakan
suatu keadaan yang memerlukan solusi.9 Sekarang mengidentifikasikan empat
kemungkinan tipe masalah dalam penelitian, masalah-masalah yang ada saat ini di
suatu lingkungan organisasi yang memerlukan solusi, area-area tertentu dalam suatu
organisasi yang memerlukan pembenahan atau perbaikan, persoalan-persoalan

8
Dodiet Aditya Setyawan, Masalah Penelitian:perumusan masalah dalam penelitian, 2014, diakses melalui
https://adoc.pub/materi-kuliah-metodologi-penelitian.html, pada 3 Maret 2023 pukul 18.43, 8
9
Susetya Hadi, Metodologi Penelitian (Jakarta: Universitas Mercu Buana, 2015), 12

7
teoritis yang memerlukan penelitian untuk menjelaskan atau memprediksi fenomena,
pertanyaan penelitian yang memerlukan jawaban empiris. Masalah penelitian terdiri
dari beberapa bentuk, yaitu:

1. Permasalahan Deskriptif

Adalah suatu permasalahan yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap


keberadaan variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih. Jadi tidak bersifat
membandingkan dan mencari hubungan. Contoh:10

a. Seberapa tinggi produktivitas kerja karyawan?


b. Bagaimana sikap masyarakat terhadap adanya impor gula tanpa dibebani
bea
masuk?
2. Permasalahan Komparatif

Permasalahan penelitian yang bersifat membandingkan keberadaan satu


variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda. Contoh:

a. Bagaimana perbedaan produktivitas kerja antara pegawai negeri, pegawai


BUMN, dan pegawai swasta (satu variabel pada tiga sampel)?
b. Apakah terdapat kesamaan antara cara promosi antara perusahaan A dan
B?
c. Adakah perbedaan kemampuan dan disiplin kerja antara pegawai swasta
nasional dan perusahaan asing (dua variabel pada dua sampel)?11
3. Permasalahan Asosiatif

Permasalahan penelitian yang bersifat hubungan antara dua variabel atau


lebih. Terdapat 3 (tiga) bentuk hubungan yaitu hubungan simetris, hubungan
kausal, dan hubungan interaktif/resiprocal/timbal balik, yang terdiri atas:

a. Hubungan simetris, adalah hubungan antara dua variabel atau lebih yang
kebetulan munculnya bersama, bukan hubungan kausal maupun interaktif.
Contoh:

10
Johny Manaroinsog, Metode Peneltian Terapan Bidang Ekonomi dan Bisnis (Surabaya: AIPI, 2013), 94.
11
Suyanto, Bagong dan Sutinah (eds), Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan, Jakarta,
Kencana, 2006.

8
1) Apakah kenaikan harga ikan berhubungan dengan kenaikan harga
telur di
pasar tradisional Bandar Kediri?
2) Apakah berhubungan positif dengan inflasi tahun 2009 dengan inflasi
tahun 2010?
b. Hubungan kausal, adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Contoh :
1) Apakah sistem penggajian berpengaruh positif terhadap prestasi kerja
karyawan?
2) Berapa besar pengaruh harga beras, kualitas beras terhadap kuantitas
beras yang diminta?12
c. Hubungan interaktif/resiprocal/timbal balik adalah hubungan yang saling
mempengaruhi. Contoh:
1) Adakah hubungan antara motivasi dengan prestasi dalam
pembelajaran?
2) Apakah inflasi berhubungan dengan kenaikan kurs rupiah terhadap
dolar?
E. Penyajian Masalah Penelitian

Penentuan perumusan masalah sangat penting dan berfungsi dalam


menetapkan :13

1. Langkah awal yaitu digunakan untuk:


a. Mengembangkan kerangka konsep.
b. Konseptualisasi dan operasionalisasi.
c. Desain penelitian.
2. Prediksi keberhasilan sebuah penelitian.
3. Memilih dan merumuskan masalah penelitian.14

Pemilihan kalimat dalam sebuah rumusan masalah disesuaikandengan


tujuan penelitian yang akan dicapai dan tentu saja juga disesuaikan dengan jenis
data yang diperoleh. Merumuskan masalah yang sudah teridentifikasi dalam suatu
penelitian tidak mudah. Ketika rumusan masalah tidak jelas, maka penelitian
12
Ibid., 95.
13
Mahdiyah, 2016. Studi Mandiri dan Seminar Proposal Penelitian. Tangerang: Universitas Terbuka
14
Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa (Surakarta: Perguruan
Tinggi Tri Darma, 2014), 77.

9
menjadi sulit dipahami. Terlebih bila masalah penelitian sering sekali dikacaukan
dengan kekeliruan penulisan rumusan masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang
harus dijawab peneliti untuk memahami atau menjelaskan masalah yang akan
diteliti.15 Memilih masalah dalam sebuah penelitian sebaiknya peneliti harus :

a. Memastikan apakah masalah yang akan dipilih itu sudah atau akan ada
jawabannya.
b. Mempertimbangkan relevansinya.
c. Mempertimbangkan manfaat teoritisnya.
d. Mempertimbangkan aspek aktualisasi masalah.
e. Mempertimbangkan jelajah atau wilayah pengembangan ilmu yang
berkaitan.

Satu hal lagi yang perlu diketahui adalah perumusan masalah atau pertanyaan
penelitian harus disusun dengan efektif. Ciri-ciri perumusan masalah yang efektif
adalah :

a. Pertanyaan penelitian harus menarik (aktual, ada paradoks, dan sejauh


mungkin diterapkan pendekatan yang berbeda).
b. Pertanyaan penelitian harus relevan dengan topik penelitian yang dikaji,
dan
diperkuat dengan maksud untuk mengisi potongan teka-teki yang hilang,
atau membuat hubungan antara fenomena sosial yang dikaji.
c. Pertanyaan penelitian harus diformulasikan dengan jelas. Buat pertanyaan
yang “membumi” dan batasi variabel yang diteliti.
d. Pertanyaan yang diajukan harus membawa implikasi penelitian dapat
dijalankan.16

BAB III

PENUTUP

15
Dodiet Aditya Setyawan, Masalah Penelitian:perumusan masalah dalam penelitian, 2014, diakses melalui
https://adoc.pub/materi-kuliah-metodologi-penelitian.html, pada 3 Maret 2023 pukul 18.43, 6.
16
Ibid., 9.

10
A. Kesimpulan

Terdapat 2 pendekatan untuk menemukan masalah penelitian, yaitu pendekatan


formal dan pendekatan informal. Didalam pendekatan formal sendiri ada 5 metode yaitu
analog, renovasi, dialektis, morfologi, dan dekomposisi. Sedangkan dalam pendekatan
informal ada 4 metode yaitu metode perkiraan atau intuisi, fenomenologi, konsensus, dan
pengalaman.
Masalah ini dapat muncul dan diidentifikasikan dari berbagai sumber, diantaranya, yaitu
lanjutan atau perluasan penelitian, sumber kepustakaan, forum pertemuan ilmiah dna diskusi,
observasi atau pengalaman langsung, perubahan paradigma dalam pendidikan, dan fenomena
pendidikan dalam kelas, luar kelas dan di masyarakat. Kemudian dalam menentukan kriteria
perumusan masalah penelitian yang baik ada syarat-syaratnya yaitu,mulaidengan rumusan
masalah harus jelas, rumusan masalah harus mengandung unsur data yang mengandung
pemecahan masalah
penelitian, masalah harus menjadi dasar bagi judul, dll. Tipe masalah penelitian tergantung
pada disiplin ilmu dan bidang studi yang menjadi minat dan perhatian peneliti. Masalah
penelitian terdiri dari beberapa tipe yaitu permasalahan deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
Dan yang terakhir ada penyajian masalah penelitian. Dalam perumusan masalah sangat
penting dan berfugsi dalam menetapkan yaitu dengan langkah awal yang digunakan utnuk
mengebangkan kerangka konsep, konseptualisas dan operasionalisasi, dan desain penelitian.
Kemudian prediksi keberhasilan sebuah penelitian, dan memilih dan merumuskan masalah
penelitian.

B. Saran

Dalam pembuatan makalah ini, Kami sebagai penulis menyadari bahwa masih
terdapat banyak kesalahan, baik dalam penulisan materi yang Kami sajikan. Untuk itu, Kami
memerlukan saran yang membangun untuk pembuatan makalah yang lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Sandu siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian (Yogyakarta : Literasi Media
Publishing, 2015), 40.

11
Johny Manaroinsong, Metode Penelitian Terapan Bidang Ekonomi dan Bisnis (Surabaya :
AIPI, 2013), 79.
Suyanto, Bagong dan Sutinah (eds), Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif
Pendekatan, Jakarta, Kencana, 2006.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian.Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta : PT Rineka
Cipta, 2006), 20.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung : Alfabeta, 2011), 16.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian.Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka
Cipta. 2006.

Kasiram, Moh., Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif, Malang, UIN Malang, Press,


2008.

Dodiet Aditya Setyawan, Masalah Penelitian:perumusan masalah dalam penelitian, 2014,


diakses melalui
https://adoc.pub/materi-kuliah-metodologi-penelitian.html, pada 27 februari
2023 pukul 18.43, 8.
Mahdiyah, 2016. Studi Mandiri dan Seminar Proposal Penelitian. Tangerang: Universitas
Terbuka
Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa
(Surakarta: Perguruan Tinggi Tri Darma, 2014), 77.

12

Anda mungkin juga menyukai

  • Kel 2. ENTREPENEUR
    Kel 2. ENTREPENEUR
    Dokumen14 halaman
    Kel 2. ENTREPENEUR
    Amelia Putri Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Tema 3
    Tema 3
    Dokumen3 halaman
    Tema 3
    Amelia Putri Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Tema 4
    Tema 4
    Dokumen2 halaman
    Tema 4
    Amelia Putri Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Tema 5 Pilgan Uraian
    Tema 5 Pilgan Uraian
    Dokumen7 halaman
    Tema 5 Pilgan Uraian
    Amelia Putri Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Tema 2
    Tema 2
    Dokumen2 halaman
    Tema 2
    Amelia Putri Hidayat
    Belum ada peringkat
  • Pat Kelas 3 Tema 5
    Pat Kelas 3 Tema 5
    Dokumen8 halaman
    Pat Kelas 3 Tema 5
    Amelia Putri Hidayat
    Belum ada peringkat