Anda di halaman 1dari 36

PRAKTIKUM AVERTEBRATA

“Mengidentifikasi Morfologi, Anatomi, dan Taksonomi Biota


Avertebrata di Laboratorium Perikanan Slamaran Pekalongan”

LAPORAN PRAKTIKUM

Disusun oleh :
Kelompok 1
Adi Setiawan (0320014001)
Dinna Firstiany (0320013691)
Faisal Salasa (0320013881)
Rizka Eri Yuliartika (0320014071)

SEMESTER III
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2021
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Mengidentifikasi Morfologi, Anatomi dan Taksonomi


Biota Avertebratadi Laboratorium Perikanan Slamaran
Pekalongan
Disusun Oleh : Adi Setiawan (0320014001)
Dinna Firstiany (0320013691)

Faisal Salasa (0320013881)

Rizka Eri Yuliartika (0320014071)

Program Studi : Budidaya Perairan


Hari, Tanggal : Senin-Selasa,14-15 November 2021
Waktu : 09.00 – Selesai
Tempat : Laboratorium Perikanan Slamaran Pekalongan

Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh :

KOORDINATOR ASISTEN DOSEN ASISTEN DOSEN 1

Mahardhika Nur P.,S.Pi,M.Si Nailatul Khairoh


NIP. 8862180018 NPM. 0319013471

DOSEN MATA KULIAH DOSEN MATA KULIAH

Tri Yusufi Mardiana, S.Pi, M.Si Linayati, S.Pi,M.Sc


NIP. 0629037501 NIP. 0621067601

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji serta syukur kita panjatkan kepada Allah SWT dan
sholawat serta salam kita curahkan kepada nabi besar Muhammad SAW karena
dengan rahmat dan hidayahnya, pembuatan laporan praktikum ini bisa
diselesaikan dalam tempo yang telah ditentukan. Selain daripada itu, pembuatan
laporan praktikum ini pun atas bantuan dan dorongan dari keluarga serta
temanteman semua dan menjadikan ini sebagai motivasi untuk kami supaya bisa
menyelesaikan laporan praktikum ini sebagai salah satu tugas dari mata kuliah
Avertebrata Air.
Dalam pembuatan laporan praktikum ini, membahas tentang Identifikasi
Biota Avertebrata di Tambak Slamaran dan Identifikasi Avertebrata Air.
Informasi ini pun kami dapat dari hasil praktikum yang telah dilakukan dan dari
berbagai sumber yang telah kami rangkum supaya menjadi kesatuan yang
kompleks, sistematis, dan mudah dipahami oleh pembaca.
Besar harapan kami agar pembuatan laporan praktikum ini bermanfaat
untuk pembaca dan khususnya kami sebagai penyusun. Walaupun kami
menyadari banyak sekali kekurangan yang terdapat dalam makalah ini mohon
untuk dimaklumi.

Pekalongan, November 2021

Kelompok 1

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................. 2
1.3 TUJUAN...................................................................................................... 2
1.4 MANFAAT.................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 3
2.1 PENGERTIAN AVERTEBRATA AIR...................................................... 3
2.2 PEMBAGIAN AVERTEBRATA................................................................ 3
2.1.1 Filum Moluska.................................................................................... 3
2.1.2 Filum Arthropoda............................................................................... 3
2.1.3 Kelas Gastropoda................................................................................ 4
2.1.4 Kelas Bivalvia..................................................................................... 4
2.3 JENIS AVERTEBRATA DALAM PERAIRAN........................................ 4
2.3.1 Cerithideadiadiariensis........................................................................ 4
2.3.2 Telescopium Telescopium................................................................... 4
2.3.3 Mytilus edulis...................................................................................... 5
2.3.4 Penaeus monadon................................................................................ 5
2.3.5 Placuna placenta.................................................................................. 5
2.3.6 Sepia sp................................................................................................ 5
2.3.7 Porutunus pelagicus............................................................................. 5
2.3.8 Loligo sp.............................................................................................. 6
2.3.9 Harpiosauillarapihidea......................................................................... 6
2.3.10 Octopus SP.......................................................................................... 6
BAB III METODOLOGI.................................................................................... 7
3.1 WAKTU DAN TEMPAT.......................................................................... 7
3.1.1 Praktikum pertama............................................................................... 7
3.1.2 Praktikum kedua.................................................................................. 7
3.2 ALAT DAN BAHAN................................................................................. 7
3.2.1 Praktikum pertama............................................................................... 7
3.2.2 Praktikum kedua.................................................................................. 8
3.3 CARA KERJA............................................................................................ 9
3.3.1 Praktikum pertama............................................................................... 9
3.3.2 Praktikum kedua.................................................................................. 9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 10
4.1 PRAKTIKUM PERTAMA.......................................................................... 10

iv
4.2 PRAKTIKUM KEDUA............................................................................... 13
BAB V PENUTUP............................................................................................... 26
5.1 KESIMPULAN............................................................................................ 26
5.2 SARAN ....................................................................................................... 26

v
DAFTAR TABEL

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hewan dikelompokan menjadi dua yaitu kelompok hewan bertulang belakang


(Vertebrata) dan tidak bertulang belakang (Avertebrata). Anggota masing-masing
kelompok hewan tersebut sangatlah beranekaragam dan jumlahnya yang
banyak. Habitat Vertebrata dan Avertebrata hidup di darat dan diperairan.
Walaupun kebanyakan ukuran anggota Avertebrata relative kecil juga menempati
peran penting satu ekosistem dalam menjaga keseimbangan yang tentunya
memiliki hubungan kondisi dengan komunitas lainnya. Keragaman dan jumlahnya
banyak bahkan memungkinkan belum teridentifikasi jenis yang termasuk dengan
kelompok Avertebrata (Sugiarti, 1989).
Avertebrata air dapat didefinisikan sebagai hewan yang tidak bertulang
belakang, yang sebagian atau seluruh daur hidupnya hidup di dalam air.
Pengetahuan mengenai hewan avertebrata yang hidupnya di air merupakan salah
satu ilmu dasar dalam mempelajari ilmu-ilmu di bidang perikanan. Karena bidang
perikanan tidak hanya mencakup studi tentang pemeliharaan ikan serta cara
menangkapnya saja, namum juga menyangkut seluruh kehidupan yang berada
didalam perairan, termasuk avertebrata air. Seluruh kehidupan dalam perairan
membentuk suatu hubungan keterkaitan antara satu dengan lainnya (Nontji,
1993).
Pemahaman mengenai hewan-hewan Avertebrata air sangatlah penting karena
hewan-hewan avertebrata air juga mempunyai nilai ekonomi penting di sektor
perikanan. Pemahaman mengenai avertebrata hewan air ini meliputi struktur luar
dan dalam, habitat, dan cara hidup, ciri-ciri umum, ciri-ciri khusus serta
pemanfaatannya. Oleh karena itu, praktikum avertebrata hewan air ini
dimaksudkan untuk memberi informasi dan gambaran umum yang lebih jelas
mengenai bentuk-bentuk dan habitat asli dari hewan-hewan avertebrata air
(Nontji, 1993).

1
Berdasarkan pada hal inilah maka praktikum Avertebrata air harus
dilaksanakan, untuk membekali dan menambah pengetahuan mahasiswa tentang
avertebrata air dan dapat memanfaatkan sumber daya avertebrata air secara
optimal dan intensif dengan tetap memperhatikan dampaknya secara luas terhadap
lingkungan sekitarnya serta keberadaannya dari sumber-sumber daya avertebrata
air (Sugiarti, 1998).
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari pelaksanaan praktikum Avertebrata Air ini adalah


1. Bagaimanapenjelasan dan peningkatan pemahaman pada mahasiswa tentang
bagaimana ruang lingkup dan apa manfaat mempelajari avertebrata air.
2. Bagaimana mengidentifikasi dan mengenali ciri-ciri morfologi dan tingkah
laku avertebrata hewan air.
3. Bagaimanamengidentifikasi avertebrata air, baik secara morfologi, anatomi
maupun klasifikasinya.
1.3 Tujuan
Tujuan dari pelaksaan praktikum avertebrata air ini adalah
1. Untuk memberikan penjelasan dan meningkatkan pemahaman pada mahasiswa
tentang ruang lingkup dan manfaat mempelajari avertebrata.
2. Melatih untuk mengidentifikasi dan mengenali ciri-ciri morfologi dan tingkah
laku avertebrata hewan air.
3. Dapat mengidentifikasi avertebrata air, baik secara morfologi, anatomi maupun
klasifikasinya.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum avertebrata air ini adalah mahasiswa dapat
mengetahui lebih jelas mengenai hewan-hewan avertebrata air, bukan hanya dari
buku atau gambar-gambar saja melainkan dengan melihat dan mengidentifikasi
secara langsung.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Avertebrata Air
Avertebrata air adalah hewan yang tidak bertulang belakang
(backbone), yang sebagian atau seluruh daur hidupnya di dalam air.
Ditinjau dari segi bentuk, ukuran, dan adaptasi lingkungan, hewan
avertebrata mempunyai keanekaragaman yang tinggi. Sementara itu, dari
segi ukuran dijumpai mulai dari yang berukuran kecil sampai besar, dan
dari segi bentuk tubuh yang sederhana sampai yang kompleks. Dilihat dari
lingkungan hidupnya ada yang di darat, air tawar, air payau, atau laut,
bahkan ada yang di daerah ekstrim seperti danau garam (Suwignyo, 2005).

2.2 PembagianAvertebrata

2.2.1 Filum Mollusca


Mollusca berasal dari bahasa Romawi yaitu molis yang berarti lunak
sehingga semua hewan yang tergolong phylum ini memiliki tubuh lunak.
Umumnya tubuhnya bercangkang, tetapi ada juga yang tidak memiliki
cangkang. Cangkang terbuat dari zat kapur. Letak cangkang tersebut ada
yang di luar tubuh, tetapi ada juga yang terletak di dalam tubuh. Selain itu
di antara anggotanya ada yang dimanfaatkan oleh manusia sebagai
makanan (Aslan, dkk. 2010).

2.2.2 Fillum Arthropoda


Merupakan filum yang sangat besar dari seluruh spesies hewan, kira
– kira ¾ berupa arthropoda. Tubuh bersegmen, alat gerak bersegmen,
rangka luar berupa kutikula. Hidup didarat, air tawar, air laut, pohon-
pohon, menempel, pada hewan peliaharaan. Arthropoda terdiri dari 4
kelas, yaitu Crustacea, Arachnoidea, 8 Myriapoda, dan Insecta atau
Hexapoda. Pada jenis Insecta terbagi lagi menjadi dua yaitu Apterygota
serangga yang tidak bersayap, tidak bermetamorfosis, kepala, dada, perut

3
tidak jelas perbedaanya, mulut menggigit lalu yang kedua yaitu Pterygota
serangga bersayap, terdiri dari beberapa ordo (Jutje, 2006).

2.2.3 Kelas Gastropoda


Merupakan hewan jenis mollusca yang menggunakan perut, tubuh
memiliki cangkang yang melintir, kepala dibagian depan, pada bagian
kepala terdapat tentakel panjang yang terdapat bintik mata dan tentakel
pendek berfungsi untuk indera pembau dan peraba. Hidup didarat, air
tawar, air laut. Bersifat hermafrodit, perkawinan silang. Pembuahan terjadi
ditubuh betina. Contoh Achatina fulica atau bekicot, Lymnea atau siput
sawah, Melania atau sumpil (Pechenik, 2000).

2.2.4 Kelas Bivalvia


Bivalvia disebut juga dengan Pelecypoda dan Lamellibranchia.
Disebut bivalvia karena hewan ini mempunyai dua cangkang dikedua sisi
hewan dengan engsel dibagian dorsal. Fungsi dari cangkang tersebut
adalah sebagai pelindung tubuh dan bentuknya digunakan untuk
diidentifikasi. Bivalvia disebut juga dengan Pelecypoda karena kakinya
berbentuk kapak sedangkan disebut Lamellibranchia karena insangnya
yang berbentuk lembaran-lembaran dan berukurang sangat besar dan juga
memiliki fungsi tambahan yaitu pengumpul bahan makanan, disamping
sebagai tempat pertukaran gas. Salah satu contoh hewan ini adalah
Universitas Medan Area 6 kerang, tiram, remis, kijing (Rhomimohtarto,
2009)

2.3.1 Cerithideadjadjariensis
Cerithidea obtusa adalah spesies siput laut di keluarga Potamididae.
Cerithidea obtusa juga dikenal sebagai "Mud Creeper" adalah siput relatif
umum ditemukan di daerah pesisir berlumpur. Ini tumbuh sekitar 4-6 cm.
(Elvina, S dan B. Lantang. 2016)

2.3.2 Telescopium telescopium

4
Salah satu jenis gastropoda yang ditemukan dalam jumlah melimpah
pada daerah bakau dan tambak. Biota ini memiliki nilai ekonomis dan
banyak dikonsumsi difadikan lauk pauk serta memiliki khasiat sebagai
obat asma.

2.3.3 Mytilus edulis


Hewan laut semacam kerang kecil. Disebut juga kerang putih
atau Corbula Faba. Hidup di lumpur air asin. (Edison, L. 2017.)

2.3.4 Penaeus monadon


Penaeus monodon atau giant tiger prawn, Asian tiger shrimp, black
tiger shrimp, adalah sebuah crustaces yang dibudidayakan secara luas
untuk dikunsumsi. Di Indonesia, udang ini disebut udang pancet atau
udang windu. (Agam, Septian. 2017)

2.3.5 Placuna placenta


Kerang simping adalah salah satu biota yang dijumpai di perairan
laut terlindung seperti di pantai utara Jawa Timur dan pantai utara Jawa
Tengah. Kerang simping banyak diminati oleh masyarakat sekitar karena
rasanya yang gurih dan enak. Selain rasanya gurih dan enak, kerang
simping juga memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi serta memiliki
potensi yang besar untuk diolah. Menurut Yudiati (2002), kandungan gizi
pada otot dan gonad kerang simping yaitu otot (protein 72,4%, karbohidrat
12,1%, dan lemak 6,1%) dan gonad (protein 61,6%, karbohidrat 19,5%,
dan lemak 10,8%).

2.3.6 Sepia sp.


Sotong atau "ikan" nus adalah binatang yang hidup di perairan,
khususnya sungai maupun laut atau danau. Hewan ini dapat ditemukan di
hampir semua perairan yang berukuran besar baik air tawar, air payau,
maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga
beberapa ribu meter di bawah permukaan. (Wikipedia. 2021)

2.3.7 Portunus pelagicus

5
Rajungan adalah nama sekelompok kepiting dari beberapa marga
anggota suku Portunidae. Jenis-jenis kepiting ini dapat berenang dan
sepenuhnya hidup di laut. (Wikipedia. 2021)

2.3.8 Loligo sp.


Cumi-cumi adalah hewan cephalopoda besar atau jenis moluska
yang hidup di laut. Nama cephalopoda berasal dari bahasa Yunani yang
berarti kaki kepala, hal ini karena kakinya yang terpisah menjadi sejumlah
tangan yang melingkari kepala, sehingga seakan-akan hewan ini berjalan
dengan kepalanya. (Bali, Wisuda. 2014)

2.3.9 Harpiosquillaraphidea
Udang ronggeng adalah udang hidup diterumbu karang. Kulit dari
udang ronggeng lebih tipis dibandingkan dengan udang lobster.

2.3.10 Octopus sp.


Gurita adalah hewan moluska dari kelas Cephalopoda (kaki hewan
terletak di kepala), ordo octopoda dengan terumbukarang di samudra
sebagai habitat utama. Dewasa ini, hewan gurita sangat jarang ditemukan
diperairan laut.
Faktor kedalaman laut menjadi faktor penting akan banyaknya
gurita yang hidup diperairan ini. Karena gurita hidup dilaut dalam, otomat
is memiliki nutrisi yang penting dan tinggi seperti protein, asam amino dan
lain-lain. Hal ini berdasarkan laporan tahunan Badan Satist ika Provinsi
Bengkulu tahun 1994-2001, dari jenis cephalopoda, yang paling banyak
didapat adalah gurita (Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu,
2002).

6
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
3.1.1 Praktikum Pertama
- Hari, Tanggal : Minggu, 14 November 2021
- Waktu : 09.00 - selesai
- Tempat : Laboratorium Budidaya Air Payau Slamaran
Pekalongan
3.1.2 Praktikum Kedua
- Hari, Tanggal : Senin, 15 November 2021
- Waktu : 09.00 – selesai
- Tempat : Laboratorium Budidaya Air Payau Slamaran
Pekalongan
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Praktikum Pertama
 Alat
Tabel 1. Alat yang digunakan saat praktikum pertama
No Alat Ketelitian Kegunaan
1. Penggaris 30 cm Untuk mengukur tubuh biota.
2. Penampan 4 buah Untuk wadah biota yang akan

7
diamati.
3. Ayakan - Untuk menyaring biota.
4. Ember 5 lt Untuk meletakan biota yang
diperoleh.
5. Pralon 40 cm Untuk mengambil biota.
6. Cetok - Untuk mengambil biota.
7. Kamera HP - Untuk mendokumentasikan
hasil praktikum.
8. Alat Tulis - Untuk menulis hasil
pengamatan.

 Bahan
Tabel 2. Alat yang digunakan saat praktikum pertama
No Bahan Jenis
1. Gastropoda - Siput laut (Cerithideadjadjariensis)
- Siput laut (Telescopium telescopium)
2. Bivalvia - Kerang Kupang (Mytilus edulis)

3.2.2 Praktikum Kedua


 Alat
Tabel 3. Alat yang digunakan saat praktikum kedua
No Alat Ketelitian Kegunaan
1. Penggaris 30 cm Untuk mengukur tubuh ikan.
2. Penampan 6 buah Untuk wadah ikan yang akan
diamati.
3. Cutter - Untuk membedah ikan.
4. Gunting bedah - Untuk membedah ikan.
5. Lup - Untuk mengamati bagian sisik
ikan.
6. Kamera HP - Untuk mendokumentasikan
hasil praktikum.
7. Alat Tulis - Untuk menulis hasil
pengamatan.

8
 Bahan
Tabel 4. Alat yang digunakan saat praktikum kedua
No Bahan Jenis
1. Arthropoda - Udang Windu (Penaeus monadon)
- Udang Ronggeng (Harpiosquillaraphidea)
- Rajungan (Portunuspelagicus)
2. Mollusca - Kerang Simping (Placuna placenta)
- Sotong (Sepia sp.)
- Cumi – cumi (Loligo sp.)
- Gurita (Octopus sp.)

3.3 Cara Kerja


3.3.1 Praktikum Pertama :
1) Menentukan lokasi pengambilan sampel.
2) Mengambil sampel biota yang didapat disekitar lokasi.
3) Untuk pengambilan sampel biota bentos dengan cara menancapkan
pralon di titik sampling, kemudian sedimen yang terangkat di peralon di
saring menggunakan ayakan, untuk memisahkan biota dengan sedimen.
4) Mengamati biota yang di dapat di laboratorium.
3.3.2 Praktikum Kedua :
1) Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
2) Mengambil biota yang sudah disediakan.
3) Meletakkan biota di penampan.
4) Mengukur dan mengidentifikasi morfologi, anatomi dan taksonomi biota.
5) Mencatat dan menggambar di kertas laporan.

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 PraktikumPertama
a. Nama Biota : Cerithideadjadjarenis(SiputLaut)
 DataPengukuran
Panjang total: 2 cm
 Deskripsi Biota
Siput ini biasannya bewarna hijau cerah, karena kandungan kloroplas
di dalam sel-sel siput ini. Namun warna tubuh mereka kadang- kadang
berganti menjadi agak kemerah-merahan atu abu-abu. Hal ini disebabkan
karena jumlah klorofil dalam sel-selnya tidak sama. Siput yang masih kecil
bewarna coklat dengan bintik kemerahan karena belum dapat makanan
tumbuhan seperti siput dewasa, sehingga tubuhnya belum mengandung zat
kloraplas. Siput ini dapat hidup hingga memiliki panjang 60mm, tapi yang
ditemukan sebagian besar berukuran antra 20mm sampai 30mm.
 Morfologi
Gambar Keterangan

10
1. Apex (puncak)
2. Spire (garis spiral)
3. Aperatur
4. Shell (cangkang)

 Taksonomi : •Kingdom : Animalia


• Phylum : Mollusca
• Kelas : Gastropoda
• Ordo : Cerithioidea
• Family : Potamididae
• Genus : Cerithidea
• Spesies : Cerithideadjadjarensis

b. Nama Biota :Telescopium telescopium(SiputLaut)


 DataPengukuran
Panjang total : 1 cm
 Deskripsi Biota
Siput ini biasannya bewarna hijau cerah, karena kandungan kloroplas
di dalam sel-sel siput ini. Namun warna tubuh mereka kadang- kadang
berganti menjadi agak kemerah-merahan atu abu-abu. Hal ini disebabkan
karena jumlah klorofil dalam sel-selnya tidak sama. Siput yang masih kecil
bewarna coklat dengan bintik kemerahan karena belum dapat makanan
tumbuhan seperti siput dewasa, sehingga tubuhnya belum mengandung zat

11
kloraplas. Siput ini dapat hidup hingga memiliki panjang 60mm, tapi yang
ditemukan sebagian besar berukuran antra 20mm sampai 30mm.
 Morfologi
Gambar Keterangan
1. Apex (puncak)
2. Spire (garis spiral)
3. Aperatur
4. Shell (cangkang)

 Taksonomi : •Kingdom : Animalia


• Phylum : Mollusca
• Kelas : Gastropoda
• Ordo : Sorbeoconcha
• Family : Potamididae
• Genus : Telescopium
• Spesies : Telescopoimtelescopium

c. Nama Biota :Mytilus edulis (KerangKupang)


 DataPengukuran
Panjang total : 2,5 cm
 Deskripsi Biota
Mytilus edulis ini adalah Cangkang kerang laut ini terdiri dari dua
keping, bebrbentuk pipih, bagian umbonya menggembung. Memiliki
cangkang yang tipis, permukaan cangkang halus, berwarna kehijauan, atau
kuning kehijauan dan memiliki bercak-bercak coklat atau guratan-guratan
zig-zag berwarna coklat di dekat umbo dan engsel cangkang. Bysus yang
memiliki bentuk sempurna seperti serabut – serabut bercampur substrat pasir
lumpur dan membentuk kokon yang akan melindungi cangkangnya yang

12
tipis. Di alam, cangkang kerang kupang tampak terbungkus dengan kokon
yang bentuknya seperti serabut – serabut rambut halus (Ristiyanti, 2010).
 Morfologi
Gambar Keterangan
1. Anterior
2. Umbo
3. Oto
4. Engsel
5. Bagian Perut
6. Bagian Punggung
7. Pallal line
8. Otot Belakang

 Taksonomi : •Kingdom : Animalia


• Phylum : Mollusca
• Kelas : Bivalvia
• Ordo : Mytiloida
• Family : Mytilidae
• Genus : Mytilus
• Spesies : Mytilus edulis

4.2 Praktikum Kedua


d. Nama Biota : Penaeus monadon (UdangWindu)
 DataPengukuran
Panjang total : 17 cm
Panjang antena : 26 cm
Panjang kaki jalan : 6 cm
Panjang kaki renang : 3 cm
 Deskripsi Biota
Udang windu memliki kulit tubuh yang keras, berwarna hijau
kebiruan, dan berloreng-loreng besar. Saat muda udang windu berada di

13
perairan dangkal tepi pantai, dan begitu dewasa mencari tempat yang dalam
di tengah laut.
 Morfologi
Gambar Keterangan
1. Mata
2. Antena
3. Cephalotorax
4. Kaki renang (10)
5. Kaki jalan (12)
6. Abdomen
7. Ekor

 Anatomi
Gambar Keterangan
1. Mata
2. Otak
3. Mulut
4. Rahang
5.Lambung
6.Jantung
7.Kelenjarmalphigi
8.Ovari
9. Usus
10. Saraf
11. Anus

 Taksonomi : •Kingdom : Animalia


• Phylum : Arthropoda

14
• Kelas : Malacostraca
• Ordo : Decapoda
• Family : Penaidae
• Genus : Penaeus
• Spesies : Penaeus monadon

e. Nama Biota :Placuna placenta (KerangS imping)


 DataPengukuran
Panjang total : 4,9 cm
 Deskripsi Biota
Kerang simping jenis Amusium pleuronectes yang sering disebut
kerang kapak atau dengan nama internasional Asian Moon Scallop adalah
salah satu jenis kerang yang memiliki nilai ekonomi tinggi dalam
perdagangan (Ernawati, 2011).
 Morfologi
Gambar Keterangan

1. Dorsal
2. Pasterior
3. Anterior
4. Bekasotot
5. Garis palial
6. Ligamen

15
 Anatomi
Gambar Keterangan

1. Insang
2. Rektrum
3. Ototadduktor
4. Ventricle
5. Ginjal
6. Gonad
7. Kelenjarpencernaan
8. Kaki
9. Ligamen

 Taksonomi : •Kingdom : Metozoa


• Phylum : Mollusca
• Kelas : Bivalvia
• Ordo :Ostroida
• Family : Placunidae
• Genus :Placuna
• Spesies :Placuna placenta

f. Nama Biota :Sepia sp. (Sotong)


 DataPengukuran
Panjang total : 19 cm
Panjang tentakel : 49,5 cm
Panjang tangan : 10 cm

 Deskripsi Biota
Sotong (sepia sp) adalahbinatang yang hidup di perairan,
khususnyasungaimaupunlautataudanau. Hewaninidapatditemukan di

16
hampirsemuaperairan yang berukuranbesarbaik air tawar, air payau,
maupunair asin pada kedalamanbervariasi,
daridekatpermukaanhinggabeberaparibu meter di bawahpermukaan. Sotong
juga merupakanmakanansejenis seafood.
Sotongsering kali disalahtafsirkansebagaicumi-cumi.
Keduanyaberbedakarenasotongbertubuhpipih, sementaracumi-
cumilebihberbentuksilinder. Selainitu,
cangkangdalamsotongtersusundarikapur yang keras, sedangkan pada cumi-
cumilunak.

 Morfologi
Gambar Keterangan
1. Tentakel
2. Sayap/sirip
3. Mantel
4. Siphon
5. Kerah
6. Puncakpenciuman
7. Mata
8. Tangan (9)
9. Penghisap

 Anatomi
Gambar Keterangan

17
1. Massa visceral
2. Insang
3. Gonad
4. Gonopori
5. Anus
6. Corong

 Taksonomi : •Kingdom : Animalia


• Phylum : Mollusca
• Kelas : Cepalopoda
• Ordo :Sepioida
• Family : Sepiidae
• Genus : Sepia
• Spesies :Sepia sp.

g. Nama Biota : P. Pelagicus (Kepiting)


 DataPengukuran
Panjangtubuh : 7 cm
Tinggi tubuh : 5 cm
Panjang capit : 10 cm
Panjang kaki : 8 cm
Panjang kaki renang : 5 cm

 Deskripsi Biota
SpesiesPortunuspelagicusataudikenaldengankepitingrajunganyanghidu
pnyaberanekaragamsepertipantaidengandasarpasir, pasirlumpur, dan juga di
lautterbuka (Nontji, 2007). Kepitingbakau dan ranjunganmemiliki habitat
hidup yang digunakansebagaitempatpemijahan, pengasuhan,
mencarimakanantara lain vegetasi mangrove, dan lamun.

18
 Morfologi
Gambar (tampakatas) Keterangan
1. Ductilus
2. Capit
3. Propodos
4. Antena
5. Mata
6. Kaki jalan
7. Kaki akhir
8. Karapas
9. Merus
10. Kaki renang

Gambar (tampakbawah) Keterangan


1. Perut
2. Dada
3. Kaki keempat
4. kaki ketiga
5. Kaki kedua
6. Kaki jari
7. Pelatkerangka
8. Mata
9. Kaki renang

 Anatomi
Gambar Keterangan

19
1. Alat penutupjantung
2. Telur
3. Pembersihinsang
4. Kelenjarpencernaan
5. Jantung
6. Lubangsaluran

 Taksonomi : •Kingdom : Animalia


• Phylum : Arthropoda
• Kelas : Crustacea
• Ordo :Decapoda
• Family : Pertunidae
• Genus :Porunus
• Spesies :P. Pelagicus

h. Nama Biota : Loligo sp.(cumi-cumi)


 DataPengukuran
Panjang total : 18,5 cm
Panjang tentakel : 28 cm
Panjang tangan : 6 cm
 Deskripsi Biota
Cumi-cumi merupakan binatang lunak dengan tubuh
berbentuksilindris.Sirip-siripnya berbentuk trianguler atau radar yang menjadi
satu padaujungnya.Pada kepalanya di sekitar luabang mulut terdapat 10
tentakel yangdilengkapi dengan alat penghisap (sucker).Tubuh terdiri dari isi
rongga tubuh(visceral mass) dan mantel.Lapisan isi rongga tubuh berbentuk
silinder dengandinding sebelah dalam tipis dan halus.Mantelyang dimilikinya

20
berukuran tebal,berotot, dan menutupi isi rongga tubuh pada seluruh isi serta
mempunyai tepiyang disebut leher (Pelu, 1989)

 Morfologi
Gambar Keterangan
1. Sirip
2. Mantel
3. Kepala
4. Mata
5. Tangan
6. Tentakel

 Anatomi
Gambar Keterangan
1. Cangkang
2. Jantung
3. Perut
4. Kantungtinta

 Taksonomi : •Kingdom : Animalia


• Phylum : Mollusca
• Kelas : Cepalopoda

21
• Ordo :Tenthoidea
• Family : Loligonidae
• Genus : Loligo
• Spesies :Loligo sp.

i. Nama Biota : Harpiosquillaraphidea(UdangBelalang)


 DataPengukuran
Panjang total: 15 cm
Panjang kaki: 3 cm

 Deskripsi Biota
UdangBelalangmerupakanjenisudang yang bersifat predator.
Pemberiannamaudangbelalangdidasarakan pada bentukmofologinya yang
menyerupaiudang dan bentukcapitdepannyasepertibelalangsembah (praying
mantis). Udangbelalangdisebut juga udanglipan, udanggletak,
udangmentadak, udangeiko, udang ronggeng, dan udang mantis. Dalam
Bahasa Inggrisdisebutmantis shrimp atau juga praying shrimp. Di
daerahSerang, Banten udanginidisebutudangcakrekatauudangpletok,
sedangkan di InderaGiriHilir Riau disebutudangnenek. Karena sifatnya yang
agresifterutamasaatakanmenyerang dan membunuhmangsanya.
Sepasangcapitnya yang kuaat dan
kokohseringdigunakanuntukmenarikperhatianmangsanya,
kemudianmenyergap dan mengoyaknya. Udangbelalngdikenalsebagaihewan
air tahan banting dan mempunyaikemampuanberadaptasitinggi, bahkan di
perairan yang sudahterkontaminasi pun masihbisahidup. (Astuti dan
Ariestyani, 2013, Gonser, 2003.)
 Morfologi
Gambar Keterangan

22
1. Telson
2. Uropod
3. Abdomen
4. Periopod ©
5. Torax
6. Karapas
7. Rostal plate
8. Mata
9. Raptonal claw

 Anatomi
Gambar Keterangan
1. Mata
2. Otak
3. Mulut
4. Rahang
5. Lambung
6. Jantung
7. Kelenjarmalphigi
8. Ovari
9. Usus
10. Saraf
11. Anus

 Taksonomi : •Kingdom : Animalia


• Phylum : Crustacea
• Kelas : Malacostraca

23
• Ordo :Harpiosquilla
• Family : Harpiosquillidae
• Genus : Stomatopoda
• Spesies :Harpiosquillaraphidae

j. Nama Biota : Octopus sp.(Gurita)


 DataPengukuran
Panjang tentakel 1 : 35 cm
Panjang tentakel2: 40 cm
Panjang tentakel3: 35 cm
Panjang tentakel4: 45 cm
Panjang tentakel5: 37 cm
Panjang tentakel6: 28 cm
Panjang tentakel7: 30 cm
Panjang tentakel8: 35 cm
 Deskripsi Biota
Cephalopoda merupakan predator yang aktif. Cephalopoda
menggunakantentakelnyauntukmencengkrammangsa, yang
kemudiandigigitdenganrahangserupa-paruh dan dilumpuhkandenganracun
yang ada di dalamludahnya.
KakiCephalopodatelahtermodifikasimenjadisifonalirankeluar yang
berototdanbagiandari tentakel.16 Cephalopoda merupakan salah
satukelompokbinatanglunak yang tidakmemilikitulangbelakang (Avertebrata)
contohnyaadalahgurita.Gurita (Octopus spp.) termasukkelasCepahalopoda
(kepalaberkaki) sukuOctopodidaemarga Octopus dari filum Moluska yang
merupakanmargayangpalingterkenal di antaramarga-margadarikelas
Cephalopoda. Margainiterdiriataslebihkurang 150 jenis yang hiduphampir di
seluruhlaut di dunia, darilauttropissampaikutubutara dan
kutubselatan.Kerabatgurita (Octopus spp.)
yangmasihsatukelasdengannyayaitu, sotong (Sepia sp.), cumi-cumi (Loligo
sp.) danNau-tilus (Nautilus pompilius).

24
 Morfologi
Gambar Keterangan
1. Mata
2. Kepala
3. Tentakel
4. Penghisap
5. Penghisap

 Anatomi
Gambar Keterangan
1. Beak
2. Brain
3. Buccal Mass
4. Skull
5. Polson Gland
6. Siphon/funnel
7. Cephalic Vein
8. Crop
9. Diggestive Cecum
10. Anus
11. Mantel
12. Inksac
13. Ctenidium
14. Systemic Heart
15. Brainchial Heart
16. Kidney

25
17. Gonad
18. Cesum
19. Shell Cudiment
20. Stomaach

 Taksonomi : •Kingdom : Animalia


• Phylum : Mollusca
• Kelas : Cephalopoda
• Ordo :Octopoda
• Family : Octopodidae
• Genus : Octopus
• Spesies :Octopus sp.

BAB V
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan dari praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada dasarnya morfologi dari setiap jenis hewan air yang masih dekat
kekerabatannya mempunyai kesamaan, seperti anatomi dan morfologi
udang, kepiting hamper sama.
2. Bisa mengenali ciri morfologi dan anatomi hewan avertebrata air sehingga
dapat di identifikasi.
3. Begitu juga dengan taksonomi pada tiap-tiap biota untuk mengetauhi
klasifikasi dari biota tersebut.
5.2 SARAN
1. Kelompok kami menyarankan bahwa untuk melaksanakan praktikum
harus lebih efisien dan disiplin agar tidak memakan banyak waktu.
2. Kemudian untuk pembagian biota seharusnya di tiap kelompok
mendapatkan semua jenis biota yang akan diamati.

26
DAFTAR PUSTAKA

Agam, Septian. 2017. “Udang Windu Si Loreng Kecil Asli Indonesia”,


https://indonesiabaik.id/infografis/udang-windu-indonesia-1, diakses pada
10 Desember 2021.
Astuti, I.R., dan Ariestyani, F. (2013) Potensi dan prospekekonomisudang mantis
di Indonesia. Media Akuakultur, 8 (1): 39-44.
Aslan, L.,M., dkk. 2010. Penuntun Praktikum Avertebrata Air. Fakultas Perikanan
dan Ilmu kelautan Universitas Haluoleo. Kendari.
Aslan, L.,M., Yusnaini, Wa Iba, 2010. Bahan Ajar Avertebrata Air. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Haluoleo. Kendari.
Bali, Wisuda . 2014. “Cumi-Cumi, Si Kecil Cerdas dari Dalam Lautan”,
https://www.mongabay.co.id/2014/02/23/cumi-cumi-si-kecil-cerdas-dari-
dalam-lautan/, diakses pada 10 Desember 2021.
Dinas Kelautan dan Perikanan, Bengkulu 2002. “Gurita”,
https://www.indonesiastudents.com/gurita-pengertian-dan-kandungan-
lengkap/, diakses pada 18 Desember 2021.
Edison, Lampu. 2017. “Kupang, nama kota atau nama hewan”,
https://kumparan.com/lampu-edison/kupang-nama-kota-atau-nama-
hewan/full, diakses pada 10 Desember 2021.

Elvina, S dan B. Lantang. 2016. Intervensi Gastropoda Pada Ekosistem Mangrove


di Perairan Pantai Payumn, Kabupaten Marouke.
Gonser, J. 2003. Large shrimp thriving in Ala Wai Canal muck. Honolulu.

27
Jutje, S. Lahay. 2006. Zoologi Invertebrata. Makasar : Universitas
NegeriMakasar.
Kimball, J. W. 1992. Biologi Edisi Kelima Jilid III. Erlangga. Jakarta.
Nontji, A. 1993. Laut Nusantara, Jakarta : Djambatan
Pechenik, J. A. 2000. Biology of The Invertebrates. McGraw-Hill Book
Company, Inc.
Pechenik, 2005. Biology of the Invertebrates. Fifth Edition.
Pelu. 1988. Beberapa Karakteristik Biologi Cumi-Cumi (Squids).
LONAWARTA, Balai Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut.
Ambon.
Radiopoetro, 1986. Zoology. Cetakan 3. Jakarta :Erlangga.
Ristiyanti, M, M. 2010. MENGENAL KERANG KUPANG (Musculista
senhousia). Jurnal Fauna Indonesia. Vol. (9)1:15-18.
Romimohtarto, K. dan S, Juwana. 2009. Biologi Laut: Ilmu Pengetahuan tentang
Biota Laut. Puslitbang Oseanologi LlPI. Jakarta.
Sugiarti, S. 2004. Invertebrata Air. Bogor : Lembaga sumberDayaInformasi IPB.
Suwignyo, Sugiarti dkk, Avertebrata Air Jilid 1, Jakarta : Swadaya, 1998.
Suwignyo, Sugiartidkk, Avertebrata Air Jilid 1, Jakarta:Swadaya, 2005.
Suwignyo, Sugiarto. 2005. Avertebrata Air Jilid II. Jakarta: PenebarSwadaya.
YUDIATI, ERVIA (2002) VARIASI DAN DISTRIBUSI KOMPOSISI BIOKIMIA
PADA KERANG Amusiutn sp. Documentation. UNIVERSITAS
DIPONEGORO.
Wikipedia, 2021. “Rajungan”, https://id.wikipedia.org/wiki/Rajungan, diakses
pada 24 November 2021.

28
LAMPIRAN

SiputLaut SiputLaut KerangKupang

UdangWindu Simping Sotong

29
Rajungan Cumi-cumi UdangBelalang

Gurita A. simping A. Sotong

A. Cumi-cumi

30

Anda mungkin juga menyukai