Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH UJIAN AKHIR PANCASILA

PENERAPAN PANCASILA PADA GENERASI


MILENIAL

OLEH:

NAMA : GUSTINA PUTRI

NO BP : 2210222045

MATA KULIAH : PANCASILA

KELAS : 38 ( TIGA PULUH DELAPAN)

DOSEN PENGAMPU : REVI MARTA, S.Sos, M.I.KOM.

DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allaah


subhanahu wa ta’ala, yang telah melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya pada tahun ajaran Ganjil 2023/2024.

Dalam kesempatan ini pula, penulis mengucapakan terima kasih kepada Ibu
Revi Marta S.Sos, M.I.KOM selaku Dosen Pengampu mata kuliah pancasila kelas
38, atas bimbingan kepada penulis selama pelaksanaan perkuliahan ini hingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ujian akhir untuk melengkapi nilai ujian
akhir semester yang telah diberikan, tanpa bimbingan dari ibu dosen yang saya
hormati penulis yakin pelaksaan praktikum ini tidak akan berjalan lancar.
Penulisan makalah ini diharapkan memberikan manfaat dan pengetahuan
mendalam mengenai tentang penyakit dan hama yang mengganggu tanaman.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka dari
itu dibutuhkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan makalah
ini dan supaya bisa dijadikan acuan untuk pembelajaran selanjutnya. Semoga
makalah yang telah penulis susun ini dapat memperkaya ilmu serta dapat
menambah wawasan atas pengetahuan dan pengalaman para pembaca. Akhir kata,
penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak, semoga Allah subhanahu wa
ta’ala senantiasa meridhai segala usaha kita. Terimakasih.

Padang,07 Juli 2023

Gustina Putri
NIM. 2210222045

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 4
C. Tujuan ...................................................................................................................... 4
D. Manfaat .................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 6
A. Penerapan Pancasila pada generasi milenial masa kini ................................. 6
B. Akibat (Dampak) apabila kurangnya penerapan pancasila pada gerenrasi
milenial .......................................................................................................... 8
C. Upaya Menanamkan Nilai Pancasila Pada Generasi Milenial ................. 9
D. Upaya Agar Generasi Milenial Tidak Melakukan Penyimpangan Yang
Menyimpang Dari Norma Pancasila ............................................................ 13
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 16
A. Kesimpulan .................................................................................................. 16
B. Saran ............................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila adalah ideologi dan dasar negara Republik Indonesia yang


menjadi panduan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Penerapan
Pancasila pada generasi milenial merupakan hal yang penting dalam
membangun karakter dan arah yang positif bagi generasi muda Indonesia saat
ini.
Generasi milenial, yang lahir antara tahun 1980 hingga awal 2000-an,
memiliki peran krusial dalam membentuk masa depan bangsa. Mereka tumbuh
dan hidup di tengah perkembangan teknologi yang pesat, globalisasi, dan
perubahan sosial yang signifikan. Oleh karena itu, penerapan Pancasila pada
generasi ini menjadi semakin relevan dan mendesak.
Sebutan generasi milenial memang sudah tidak asing lagi terdengar.
Istilah ini berasal dari kaum milenial yang dicetuskan oleh dua sejarawan dan
penulis Amerika, William Strauss dan Neil Howe dalam beberapa bukunya.
Generasi milenial atau generasi Y disebut juga dengan generasi me atau echo
boomer.Secara harfah, tidak ada karakteristik demografis yang menentkan
kelompok generasi satu ini. Namun, para ahli mengklasifikasinnya
berdasarkan tahun mulai dan akhir. Klarifikasi generasi Y dibentuk untuk
mereka yang lahir tahun 1980- 1990, atau awaal tahun 2000an, dan
seterusnya. Generasi milenial muncul di saat aktivitas sehari-hari mulai
dipengaruhi oelh internet dan perangkat seluler. Inilah mengapa generasi
milenial dinilai sangat mahir menggunakan teknologi dan platform digital.
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mencakup nilai-nilai
fundamental yang penting untuk kehidupan sosial, politik, dan ekonomi. Nilai-
nilai tersebut antara lain Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia.
Generasi milenial dapat mengaplikasikan nilai-nilai ini dalam tindakan
sehari-hari mereka, baik dalam hubungan antarindividu, partisipasi politik,

1
maupun dalam upaya menciptakan keadilan sosial. Generasi milenial hidup di
tengah perkembangan teknologi dan globalisasi yang pesat. Menerapkan
Pancasila pada generasi ini dapat membantu mereka menghadapi tantangan
dan konflik yang muncul dalam era modern ini. Nilai-nilai Pancasila, seperti
gotong royong, musyawarah, dan keadilan, dapat menjadi pedoman dalam
membangun kerjasama, memecahkan konflik, dan menjaga persatuan di
tengah perbedaan.
Pancasila mengajarkan nilai-nilai kebangsaan, cinta tanah air, dan
menghormati perbedaan. Generasi milenial dapat menerapkan nilai-nilai ini
dalam menjaga persatuan dan membangun kerukunan antar etnis, agama, dan
budaya yang beragam di Indonesia.
Penerapan Pancasila pada generasi milenial juga dapat membantu
mereka dalam menghadapi berbagai tantangan sosial dan moral yang dihadapi
saat ini. Nilai-nilai Pancasila seperti integritas, tanggung jawab, dan rasa
keadilan dapat membentuk generasi milenial yang berkarakter kuat, memiliki
moralitas yang tinggi, dan siap berkontribusi positif bagi bangsa dan
masyarakat.
Untuk menerapkan Pancasila pada generasi milenial, diperlukan upaya
pendidikan dan pembinaan yang efektif. Pendidikan Pancasila dan nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya dapat diajarkan sejak dini, baik di lingkungan
keluarga maupun di lembaga pendidikan formal. Selain itu, media sosial dan
teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan pemahaman dan
kesadaran tentang Pancasila kepada generasi milenial.
Penerapan Pancasila pada generasi milenial penting untuk membangun
karakter dan mengarahkan kehidupan masyarakat Indonesia yang modern.
Generasi milenial memiliki potensi besar untuk mengaplikasikan nilai-nilai
pancasila yang sesuai dengan pancasila sebagai dasar negara Indonesia
mengandung nilai-nilai yang relevan dan berlaku universal, seperti keadilan,
persatuan, demokrasi, toleransi, kebhinekaan, gotong royong, dan tanggung
jawab sosial. Generasi milenial dapat mengaplikasikan nilai-nilai ini dalam
berbagai aspek kehidupan mereka.

2
Dalam konteks ekonomi, generasi milenial dapat menerapkan nilai
Pancasila dengan menjunjung tinggi tanggung jawab sosial dan keadilan
ekonomi. Mereka dapat berperan dalam menciptakan lapangan kerja,
mengembangkan wirausaha yang berkelanjutan, dan berkontribusi pada
pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.
Dalam hal kehidupan sosial, generasi milenial dapat mempraktikkan
nilai-nilai persatuan, toleransi, dan kebhinekaan. Mereka dapat menjaga dan
memperkuat persaudaraan antaragama, suku, dan budaya, serta menghormati
perbedaan pendapat dan ideologi. Hal ini penting dalam menjaga kerukunan
dan menghindari konflik sosial.
Pada aspek politik, generasi milenial dapat menerapkan nilai-nilai
demokrasi, partisipasi politik, dan musyawarah dalam menjalankan
kewarganegaraan mereka. Mereka dapat aktif terlibat dalam proses demokrasi,
berpartisipasi dalam pemilihan umum, mengawal kebijakan publik, dan
mendorong terciptanya sistem politik yang lebih transparan dan akuntabel.
Penerapan Pancasila pada generasi milenial juga melibatkan penggunaan
teknologi dan media sosial secara bijak. Mereka dapat menggunakan media
sosial sebagai sarana untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila, mendiskusikan
isu-isu sosial yang relevan, serta mempromosikan kesetaraan dan keadilan.
Pendidikan dan pembinaan juga memegang peranan penting dalam
penerapan Pancasila pada generasi milenial. Pendidikan Pancasila yang
mencakup pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Pancasila, sejarah, dan
implementasinya dalam kehidupan sehari-hari dapat membentuk generasi
milenial yang memiliki kesadaran yang tinggi terhadap nilai-nilai tersebut.
Interaksi sosial tidak dibatasi oleh jarak, ruang, dan waktu serta
memberikan kebebasan pada penggunanya dalam mengekspresikan diri dan
mengungkapkan berbagai hal
secara anonym. Kebebasan tersebut terkadang menumbuhkan perilaku-
perilaku negative pengguananya yang secara sadar maupun tidak sadar dapat
merugikan diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, sangat penting bagi
generasi milenial Indonesia untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila sebagai
etika dan sikap di media sosial.

3
Dengan menerapkan Pancasila pada generasi milenial, diharapkan
mereka dapat menjadi agen perubahan yang positif dan berkontribusi nyata
dalam membangun bangsa yang lebih maju, adil, demokratis, dan berkeadilan.
Penerapan nilai-nilai Pancasila akan membantu mereka menghadapi tantangan
zaman dengan bijaksana, membangun hubungan sosial yang harmonis, dan
menjaga keutuhan dan keberagaman Indonesia. Dengan demikian, penerapan
Pancasila pada ge nerasi milenial memiliki peran strategis dalam memperkuat
dan menjaga nilai-nilai kebangsaan serta memastikan kelanjutan dan
keberlanjutan pembangunan Indonesia ke depan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penerapan Pancasila pada generasi milenial dapat
diformulasikan sebagai berikut:
1. Sejauh mana generasi milenial memahami nilai-nilai Pancasila?
2. Bagaimana generasi milenial menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari?
3. Apa tantangan yang dihadapi generasi milenial dalam menerapkan
Pancasila?
4. Bagaimana peran pendidikan dalam memperkuat pemahaman dan
penerapan Pancasila pada generasi milenial?
5. Bagaimana peran teknologi dan media sosial dalam membentuk persepsi
dan penerapan Pancasila pada generasi milenial?
6. Apakah generasi milenial memiliki gagasan kreatif untuk memperkuat
penerapan nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penerapan Pancasila pada generasi milenial adalah
sebagai berikut:
1. Memperkuat Identitas Nasional dengan menerapkan Pancasila pada
generasi milenial untuk memperkuat rasa cinta dan bangga terhadap
identitas nasional serta mengokohkan persatuan dan kesatuan sebagai
bangsa Indonesia.
2. Membangun Kehidupan Berbangsa dan Bernegara yang Demokratis
dengan menerapkan Pancasila, generasi milenial diharapkan dapat

4
memahami dan menghargai nilai-nilai demokrasi, serta terlibat aktif dalam
proses demokrasi untuk menciptakan pemerintahan yang lebih transparan,
akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
3. Membentuk Generasi yang Beretika dan Bertanggung Jawab untuk
membentuk generasi yang memiliki integritas moral, bertanggung jawab,
dan mampu menjalankan peran sosialnya dengan baik dalam masyarakat.
4. Meningkatkan Toleransi dan Menghargai Pluralitas dengan menekankan
persatuan dalam keragaman. Penerapan meningkatkan pemahaman dan
penghargaan terhadap perbedaan, baik dalam hal suku, agama, budaya.
5. Menghadapi Tantangan Global penerapan Pancasila bertujuan untuk
memberikan landasan moral dan nilai-nilai yang kuat bagi generasi
milenial dalam menghadapi perubahan dan tantangan global serta
berkontribusi dalam menjawab tantangan global seperti perubahan iklim
kemiskinan dan juga ketimpangan sosial.

D. Manfaat
Penerapan Pancasila pada generasi milenial memiliki sejumlah manfaat
yang signifikan, antara lain:
a. Membentuk kepribadian yang berintegritas: Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia dengan menerapkan nilai-nilai ini, generasi milenial dapat
membentuk kepribadian yang berintegritas, beretika, dan bertanggung
jawab dalam kehidupan bermasyarakat.
b. Meningkatkan keberagaman dan toleransi: Dengan memahami dan
menerapkan nilai-nilai Pancasila, generasi milenial dapat mengembangkan
sikap inklusif, menghargai keberagaman, dan meningkatkan toleransi
dalam menghadapi perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan.
c. Meningkatkan partisipasi dalam kehidupan demokrasi dan menghargai
proses demokrasi sebagai sarana untuk menyampaikan aspirasi dan
mempengaruhi perubahan yang positif.
d. Membangun sikap patriotisme dan cinta tanah air. Dengan menerapkan
Pancasila, generasi milenial dapat mengembangkan rasa cinta tanah air,
memperkuat persatuan, serta berkontribusi dalam pembangunan dan
kemajuan bangsa Indonesia.

5
BAB II PEMBAHASAN

A. Penerapan Pancasila pada generasi milenial masa kini


Penerapan Pancasila pada generasi milenial merupakan topik yang sangat
relevan dan penting untuk dibahas. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
memiliki nilai-nilai yang fundamental dan menjadi landasan untuk
membangun kehidupan berbangsa dan bernegara. Generasi milenial, yang
merupakan generasi yang lahir antara tahun 1980-an hingga pertengahan
1990-an hingga awal 2000-an, memiliki peran penting dalam membawa
perubahan dan mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai landasan negara, Pancasila terdiri dari lima sila yang mencakup
nilai-nilai dasar yang penting untuk mencapai kehidupan yang harmonis, a dil,
dan demokratis. Nilai-nilai tersebut adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan,
dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Penerapan Pancasila pada
generasi milenial dapat dilakukan melalui beberapa aspek.

Pendidikan dan Kesadaran: Pendidikan menjadi fondasi utama dalam


membentuk pemahaman dan kesadaran generasi milenial terhadap Pancasila.
Sekolah dan perguruan tinggi memiliki peran yang sangat penting dalam
mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda. Dalam kurikulum
pendidikan, materi mengenai Pancasila dan nilai-nilainya harus diberikan
secara komprehensif, serta diintegrasikan dalam setiap mata pelajaran. Selain
itu, upaya penyuluhan dan seminar mengenai Pancasila juga dapat diadakan di
luar lingkungan pendidikan formal untuk meningkatkan kesadaran dan
pemahaman generasi milenial tentang Pancasila.

Generasi milenial sangat terhubung dengan teknologi, khususnya media


sosial. Media sosial dapat menjadi sarana yang efektif untuk menyebarkan
nilai-nilai Pancasila kepada generasi milenial. Dalam hal ini, penting untuk
mempromosikan pesan-pesan positif yang berhubungan dengan Pancasila,
seperti toleransi, persatuan, dan keadilan melalui konten-konten yang menarik
dan mudah dipahami di platform-platform media sosial. Selain itu,

6
pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan individu dapat menggunakan
media sosial untuk mengkampanyekan pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari dan memperkuat identitas nasional.

Keterlibatan dalam Kegiatan Sosial Generasi milenial dapat menerapkan


nilai-nilai Pancasila melalui keterlibatan mereka dalam kegiatan sosial dan
kemasyarakatan. Mereka dapat berkontribusi dalam program-program yang
mendukung kemanusiaan, seperti kegiatan kemanusiaan, bakti sosial, atau
kegiatan relawan. Dengan melakukan hal ini, generasi milenial dapat
menunjukkan sikap peduli, kebersamaan, dan keadilan dalam tindakan nyata.
Keterlibatan aktif dalam kegiatan sosial juga dapat membantu membangun
persatuan dan kebersamaan di antara sesama generasi milenial serta
memperkuat rasa cinta terhadap bangsa dan negara.

Pemahaman terhadap Pluralitas dan Toleransi Salah satu nilai penting


dalam Pancasila adalah persatuan dalam keragaman. Generasi milenial perlu
memahami dan menghargai perbedaan, baik perbedaan suku, agama, budaya,
maupun perbedaan pandangan dan pendapat. Melalui pengertian dan toleransi
terhadap pluralitas, generasi milenial dapat membangun kehidupan yang
harmonis dan adil di tengah masyarakat yang multikultural. Keterbukaan
terhadap perbedaan juga dapat mendorong dialog yang konstruktif dan saling
pengertian, serta mengurangi polarisasi sosial yang mungkin terjadi.

Partisipasi dalam Proses Demokrasi Pancasila menekankan pada


kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan. Generasi milenial perlu terlibat dalam proses
demokrasi, seperti pemilihan umum, pemilihan kepemimpinan organisasi, dan
kegiatan partisipatif lainnya. Dengan melakukan hal ini, generasi milenial
dapat mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi dan Pancasila dalam
tindakan nyata serta turut berkontribusi dalam pembangunan negara.

Dengan demikian, Pancasila dapat menjadi perekat yang kuat dalam


membangun persatuan, keadilan, dan kebersamaan dalam masyarakat yang
semakin maju dan beragam.

7
B. Akibat (Dampak) apabila kurangnya penerapan pancasila pada gerenrasi
milenial
Kurangnya penerapan Pancasila pada generasi milenial dapat memiliki
beberapa konsekuensi negatif. Pancasila adalah dasar negara dan ideologi
nasional Indonesia yang mengandung nilai-nilai fundamental yang diharapkan
menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Berikut adalah beberapa akibat yang mungkin timbul akibat kurangnya
penerapan Pancasila pada generasi milenial :
1. Hilangnya kesadaran akan nilai-nilai Pancasila: Jika generasi milenial
tidak memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila, maka risiko
terjadinya hilangnya kesadaran akan nilai-nilai tersebut akan meningkat.
Hal ini dapat menyebabkan kurangnya rasa persatuan, toleransi, dan
keadilan dalam masyarakat.
2. Meningkatnya radikalisme dan intoleransi: Pancasila menekankan pada
prinsip-prinsip seperti kebhinekaan, musyawarah untuk mufakat, dan
gotong royong. Jika generasi milenial tidak memahami dan menerapkan
nilai-nilai ini, maka ada risiko meningkatnya sikap radikalisme dan
intoleransi, baik dalam konteks agama, suku, maupun ideologi politik.
3. Hilangnya semangat kebangsaan: Kurangnya penerapan Pancasila pada
generasi milenial dapat menyebabkan hilangnya semangat kebangsaan dan
kurangnya rasa tanggung jawab terhadap pembangunan negara.
4. Melemahnya rasa solidaritas sosial jika generasi milenial tidak
menerapkan nilai-nilai ini, maka risiko melemahnya rasa solidaritas sosial
akan meningkat. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakpedulian terhadap
masalah sosial dan meningkatnya kesenjangan sosial di masyarakat.
5. Berpotensi merosotnya moral dan etika: Pancasila juga mengandung nilai-
nilai moral dan etika yang penting dalam kehidupan sehari-hari.

Penting bagi generasi milenial untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai


Pancasila dalam kehidupan sehari-hari guna membangun masyarakat yang
harmonis, adil, dan berkeadilan. Pendidikan, kesadaran, dan partisipasi aktif
dalam kegiatan yang mendorong pemahaman dan penerapan Pancasila dapat
membantu mengatasi masalah ini.

8
C. Upaya Menanamkan Nilai Pancasila Pada Generasi Milenial

Penerapan Pancasila pada generasi milenial memerlukan pendekatan yang


relevan dan menarik bagi mereka. Berikut adalah saran paragraf untuk
penerapan Pancasila terhadap generasi milenial.

Untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila pada generasi milenial, penting


bagi kita untuk mengadopsi pendekatan yang sesuai dengan dunia mereka
yang penuh dengan teknologi dan informasi. Generasi milenial sangat
terhubung dengan media sosial dan platform digital, oleh karena itu, kita dapat
memanfaatkan kecanggihan teknologi ini sebagai sarana untuk
memperkenalkan dan menginspirasi mereka tentang nilai-nilai Pancasila.

Salah satu pendekatan yang efektif adalah dengan menciptakan konten


edukatif yang menarik melalui video, infografis, atau game digital. Dengan
memanfaatkan media sosial dan platform digital yang mereka gunakan sehari-
hari, kita dapat menyebarkan pesan dan nilai-nilai Pancasila dengan cara yang
menarik dan mudah diakses. Misalnya, dapat dibuat seri video singkat yang
menggambarkan situasi sehari-hari yang dihadapi generasi milenial, kemudian
mengaitkannya dengan konsep-konsep Pancasila seperti persatuan, gotong
royong, atau keadilan sosial.

Selain itu, generasi milenial juga memiliki semangat sosial dan


kemanusiaan yang kuat. Dengan memperkuat keterlibatan mereka dalam
kegiatan sosial yang berbasis Pancasila, seperti program kepedulian
lingkungan, aksi sosial, atau kampanye kesetaraan dan inklusi, mereka dapat
merasakan langsung nilai-nilai Pancasila dalam tindakan nyata. Melalui
pengalaman ini, generasi milenial akan merasakan dampak positif dari
menerapkan nilai-nilai Pancasila dan semakin termotivasi untuk
mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, penting juga untuk melibatkan generasi milenial dalam dialog
dan diskusi terbuka tentang Pancasila. Melalui forum diskusi, seminar, atau
kegiatan komunitas yang inklusif, mereka dapat berbagi perspektif, pemikiran,
dan pengalaman tentang nilai-nilai Pancasila dalam konteks kehidupan

9
modern. Ini akan membantu memperdalam pemahaman mereka dan
memperkuat komitmen untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam segala
aspek kehidupan.

Penerapan Pancasila pada generasi milenial membutuhkan pendekatan


yang inovatif dan sesuai dengan dunia mereka. Dengan memanfaatkan
teknologi, menggalang keterlibatan sosial, dan mendorong dialog terbuka, kita
dapat menginspirasi dan membimbing generasi milenial dalam
mempraktikkan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan moral dan etika dalam
menjalani kehidupan mereka.

Upaya Menanamkan Nilai Pancasila Pada Generasi Milenial


Pancasila merupakan dasar falsafah dari Negara Indonesia dan ideologinya
diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia. Sehingga dasar
dari pemersatu, lambang pemersatu, dan kesatuan bagian pertahanan
bangsa dan Negara. Nilai dari pancasila merupakan nilai filsafat yang
mendasar dan dijadikan dasar dari norma yang ada di Indonesia. Hal
Jurnal Mahasiswa Indonesia ini berarti bahwa semua peraturan yang ada di
Indonesia itu bersumber dari pancasila. Pancasila berisi seperangkat nilai
dasar yang ideal, juga merupakan komitmen kebangsaan, identitas dari
bangsa, dan menjadi dasar dari adanya pembangun karakter di Indonesia.
Pancasila disuarakan oleh para pendiri bangsa Indonesia agar bangsa
mempunyai sebuah pondasi yang kuat dalam menjalankan adanya
pemerintahan. Berarti, dari adanya pancasila maka Indonesia mempunyai
dasar dan ponasi yang kuat dalam bernegara agar tidak dapat dipengaruhi
serta dijajah oleh Negara lain. Pancasila merupakan ideologi yang
mempunyai wewenang dan terdapat fungsi utama ialah sebagai cita-cita
atau tujuan yang harus dicapai secara bersama, kedua sebagai pemersatu
dikata terdapat konflik sehingga dapat menemukan solusi, dan dalam
pernyataan fungsi ideologi tujuan masyarakat adalah mencapai tujuan dari
ideology itu sendiri. Adapun para tokoh yang mengemukakan pendapatnya
terkait pancasila. Yang pertama ada Ir.Soekrano yang berkata Pancasila
adalah isi dalam jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun lamanya

10
terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja
falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.
Yang kedua Muh.Yamin yang berkata Pancasila berasal dari kata panca
yang berarti “lima” dan sila berarti “sendi, atas, dasar atau peraturan
tingkah laku yang penting serta baik”. Dengan demikian Pancasila
merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tingkah laku yang
penting dan baik. Dan yang terakhir Notonegoro yaitu berkata Pancasila
adalah dasar falsafah dari Negara Indonesia, sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwasanya Pancasila adalah dasar falsafah serta ideologi
negara yang dapat diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia
sebagai dasar kesatuan. Dari beberapa tokoh tersebut, seharusnya kita
sebagai generasi penerus harus bisa menerapkan nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan sehari-hari. Sudah seharusnya kita menghargai jasa dari pahlawan
yang sudah berhasil merumuskan dasar Negara sebagai pedoman hidup.
Karena seperti yang kita ketahui bahwa perjuangan hingga mencapain titik
saat ini sangatlah berat, tetapi para pahlawan tidak dengan mudah
menyerah dan putus asa. Seiring dengan adanya perkembangan IPTEK
yang semakin maju dan modern masuk ke Indonesia mengakibatkan
lunturnya nilai nasionalisme dan patriotisme khususnya kalangan muda
zaman milenial ini. Jiwa pancalila yang lunturpun jadi pengaruh buruk
bagi bangsa Indonesia. Maka dari itu, diperlukan adanya penegasan
kembali serta mengembalikan kedudukan pancasila sebagai dasar Negara,
ini merupakan hal yang penting karena sudah banyak kesalahan tentang
penafsiran pancasila. Penafsiran itu menyatakan bahwa Pancasila bukan
hanya sebagai dasar negara tetapi Pancasila sebagai alat kekuasaan yang
dapat mengendalikan semua apapun yang dilakukan negara Indonesia.
Yakni Jurnal Mahasiswa Indonesia mengandung pengertian bahwa nilai-
nilai Pancasila merupakan pegangan dalam mengatur sikap dan tingkah laku
yang menjadi pedoman. Bangsa Indonesia harus menghayati dan
mengamalkan nilai-nilai kebenarannya.

Rajasa (2007) menyatakan bahwa generasi muda harus


mengambangkan karakter nasionalisme melalui tiga proses yaitu yang

11
pertama dengan pembangun karakter atau character builder generasi muda
berperan membangun karakter positif bangasa melalui kemauan keras,
untuk menjunjung nilai-nilai moral serta menginternalisasikannya pada
kehidupan nyata. Kedua adalah pemberdaya karakter atau character
enabler generasi muda menjadi role model dari pengembangan karakter
bangsa yang positif, dengan berinisiatif membangun kesadaran kolektif
dengan kohesivitas tinggi, misalnya menyerukan penyelesaian konflik. Dan
yang terakhir adalah perekayasa karakter atau charcter engineer yaitu
generasi muda berperan dan berprestasi dalam ilmu pengetahuan dan
kebudayaan, serta terlibat dalam proses pembelajaran dalam pengembangan
karakter positif banmgsa sesuai dengan perkembangan zaman (Ginting,
2017).

Adapun upaya-upaya untuk menanamkan nilai pancasila :

a. Mempunyai satu agama dan tekun terhadap agama tersebut, serta tidak
memeksa orang lain untuk masuk ke agamanya.
b. Harus menanamkan jiwa menghargai perbedaan yang ada dari banyaknya
suku,ras,agama. dan menjaga adab, kesopanan.
c. Mencintai tanah air dan turut serta menjaga kesatuan bangsa.
d. Mengandalkan musyaearah mufakat untuk mencapai tujuan bersama.
e. Selalu membantu orang lain yang sedang susah, mengormati hasil
musyawarah, serta memperjuangkan adanya keadilan. Sebagai generasi
penerus harusnya tetap memfilter serta menyaring semua hal dari luar
yang masuk ke dalam bangsanya.

Pada zaman ini diperlukan adanya penegasan, penanaman nilai


pancasila agar kedudukannya sebagai dasar Negara tidak hilang. Pancasila
yang merupakan buah penggalian dari perumusan dari apa yang pernah
ada akan mandul jika tidak di interelasikan dalam kehidupan. Maka dari
itu pancasila diharapkan benar menjadi watak dan pola ytang kontras
mencerminkan ciri pribadi. Dimulailah dari hal-hal kecil yang lamalama
bisa mencari hal besar serta berguna untuk bangsa dan Negara Indonesia

12
D. Upaya Agar Generasi Milenial Tidak Melakukan Penyimpangan Yang
Menyimpang Dari Norma Pancasila
Upaya agar generasi milenial tidak melakukan penyimpangan yang
menyimpang dari norma Pancasila. melibatkan berbagai faktor dan
pendekatan yang dapat dilakukan. Berikut adalah beberapa aspek yang dapat
dipertimbangkan:
1. Pendidikan dan pemahaman yang kuat: Salah satu langkah utama adalah
memastikan bahwa generasi milenial memiliki pemahaman yang kuat
tentang nilai-nilai Pancasila dan relevansinya dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan yang memperkuat pemahaman ini dapat dilakukan melalui
kurikulum sekolah yang inklusif, program pendidikan non-formal, atau
kegiatan pembelajaran yang melibatkan partisipasi aktif generasi milenial.
2. Pembangunan karakter dan moral: Generasi milenial perlu dibekali dengan
pembangunan karakter yang kuat, termasuk nilai-nilai etika, integritas, dan
tanggung jawab sosial. Inisiatif ini dapat dilakukan melalui program-
program pendidikan karakter, pelatihan kepemimpinan, atau kegiatan
komunitas yang memperkuat kesadaran moral dan etika.
3. Teladan dan pemimpin yang baik: Penting bagi generasi milenial memiliki
teladan dan pemimpin yang baik yang menerapkan nilai-nilai Pancasila
dalam tindakan dan sikap mereka. Pemimpin yang berintegritas dan
memiliki keberpihakan terhadap kepentingan umum dapat menginspirasi
generasi milenial untuk mengikuti jejak mereka.
4. Pengawasan dan penegakan hukum: Adanya pengawasan dan penegakan
hukum yang efektif terhadap tindakan penyimpangan dari norma Pancasila
dapat menjadi pencegahan yang kuat. Generasi milenial perlu menyadari
bahwa tindakan yang menyimpang dari nilai-nilai Pancasila akan
menghadapi konsekuensi hukum yang serius.
5. Keterlibatan dan partisipasi aktif: Mendorong generasi milenial untuk
terlibat dan berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan masyarakat yang
berlandaskan Pancasila dapat membantu mereka membangun komitmen
dan pengalaman langsung dalam menerapkan nilai-nilai tersebut.
Keikutsertaan mereka dalam organisasi sosial, kegiatan sukarela, atau
kegiatan politik yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dapat

13
memberikan pengalaman praktis dalam menjaga integritas dan
menghindari penyimpangan.
6. Pemanfaatan teknologi dan media sosial: Generasi milenial memiliki akses
luas ke teknologi dan media sosial. Pemanfaatan media sosial dan platform
digital untuk menyebarkan pesan dan nilai-nilai Pancasila yang positif dan
mendukung dapat membantu membangun kesadaran dan memperkuat
komitmen generasi milenial untuk tidak melakukan penyimpangan.

Penting untuk memahami bahwa pencegahan penyimpangan dari norma


Pancasila bukanlah tugas tunggal generasi milenial, melainkan merupakan
tanggung jawab bersama seluruh masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah,
lembaga pendidikan, keluarga, dan elemen masyarakat lainnya merupakan kunci
dalam memastikan upaya yang efektif untuk mencegah penyimpangan dan
memperkuat kesadaran generasi milenial terhadap nilai-nilai Pancasila.

Selain point penting di atas untuk menjaga nilai Pancasila agar tidak pudar,
generasi milenial perlu melakukan beberapa langkah penting. Pertama, generasi
milenial harus secara aktif mempelajari dan memahami nilai-nilai Pancasila
melalui pendidikan, bacaan, dan diskusi yang relevan. Mereka harus mengetahui
sejarah, makna, dan konteks dari setiap sila dalam Pancasila.

Selanjutnya, generasi milenial harus menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam


kehidupan sehari-hari. Mereka harus berkomitmen untuk saling menghormati,
menumbuhkan toleransi, mempraktikkan gotong royong, dan berpartisipasi dalam
musyawarah untuk mencapai mufakat. Ini dapat dilakukan dalam hubungan
dengan keluarga, teman, lingkungan sosial, dan dunia kerja.

Generasi milenial juga harus berperan aktif dalam masyarakat. Mereka bisa
terlibat dalam kegiatan sosial, sukarelawan, organisasi kepemudaan, atau gerakan
kemasyarakatan yang mempromosikan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Dengan berkontribusi langsung dalam upaya-upaya ini, mereka dapat membantu
memperkuat kesadaran dan penerapan Pancasila di tengah masyarakat.

Dan juga, generasi milenial harus menjadi agen perubahan positif di dunia
digital. Mereka harus menggunakan media sosial dengan bijak dan bertanggung

14
jawab, menyebarkan konten yang mendukung persatuan, kesetaraan, dan
toleransi, serta menentang penyebaran informasi yang radikal atau intoleran.
Dengan cara ini, mereka dapat membantu membangun lingkungan online yang
sehat dan mendukung nilai-nilai Pancasila

Terakhir, generasi milenial harus menjadi contoh yang baik bagi generasi
berikutnya. Dengan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari, mereka dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.
Melalui sikap, perilaku, dan tindakan mereka, generasi milenial dapat
mempengaruhi lingkungan sekitar dan menciptakan efek domino dalam
menerapkan nilai-nilai Pancasila.

Ingatlah bahwa menerapkan nilai-nilai Pancasila membutuhkan komitmen dan


kesadaran diri. Dengan usaha bersama, generasi milenial dapat memainkan peran
penting dalam menjaga keberlanjutan dan relevansi Pancasila sebagai ideologi
dan landasan moral dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di
Indonesia.

Dengan langkah-langkah ini, generasi milenial dapat berperan penting dalam


menjaga dan memperkuat nilai-nilai Pancasila. Mereka memiliki potensi untuk
membawa perubahan positif dalam masyarakat, membangun persatuan, dan
menjaga keberlanjutan ideologi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Mari kita bersama-sama bertingkah laku sesuai dengan norma penerapan


Pancasila. Yuk, mari kita menjaga dan menguatkan nilai-nilai luhur Pancasila
dalam setiap aspek kehidupan kita. Dalam kehidupan sehari-hari, mari kita saling
menghormati dan memuliakan setiap individu, tanpa memandang suku, agama,
ras, atau latar belakang mereka. Bersikaplah toleran terhadap perbedaan pendapat
dan keyakinan, sehingga kita bisa membangun harmoni dalam masyarakat yang
beragam ini.Generasi milenial, mari bersama-sama menjaga nilai-nilai Pancasila
agar tetap hidup dan relevan dalam setiap aspek kehidupan kita. Dengan
bertingkah laku yang sesuai dengan norma penerapan Pancasila, kita dapat
membangun masyarakat yang harmonis, adil, dan berkeadilan. Bersama kita kuat,
bersama kita mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

15
BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini yang dapat di ambil yaitu dimana upaya
penerapan Pancasila pada generasi milenial merupakan tantangan yang
perlu dihadapi dengan pendekatan yang tepat. Dengan memanfaatkan
teknologi dan media sosial yang menjadi ciri khas generasi ini, kita dapat
menyebarkan pesan dan nilai-nilai Pancasila secara efektif. Melalui konten
edukatif yang menarik dan partisipasi aktif dalam kegiatan sosial berbasis
Pancasila, generasi milenial dapat memahami dan merasakan dampak
positif dari menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam dialog terbuka, mereka dapat berbagi perspektif dan pengalaman,
yang memperkuat komitmen mereka terhadap Pancasila sebagai landasan
moral dan etika dalam menjalani kehidupan mereka. Dengan kolaborasi
antara berbagai pihak, upaya penerapan Pancasila pada generasi milenial
dapat menjadi landasan yang kuat untuk membangun masyarakat yang
inklusif, berkeadilan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan.

B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan untuk dapat menanamkan nilai
nilai pancasila dalam penerapan pada generasi milenial saat ini adalah
untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila pada generasi milenial, penting
bagi kita untuk mengadopsi pendekatan yang sesuai dengan dunia mereka
yang penuh dengan teknologi dan informasi. Generasi milenial sangat
terhubung dengan media sosial dan platform digital, oleh karena itu, kita
dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi ini sebagai sarana untuk
memperkenalkan dan menginspirasi mereka tentang nilai-nilai Pancasila.
mari bersama-sama menjaga nilai-nilai Pancasila agar tetap hidup dan
relevan dalam setiap aspek kehidupan kita. Dengan bertingkah laku yang
sesuai dengan norma penerapan Pancasila, kita dapat membangun
masyarakat yang harmonis, adil, dan berkeadilan. Bersama kita kuat,
bersama kita mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

16
DAFTAR PUSTAKA

Agus, A. A. (2016). Relevansi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka di


Era Reformasi. Jurnal Office.

Bogdan, R. & Biklen, S. (1992) Qualitative Research for Education. Bostin,


MA: Allyn and Bacon

Damanhuri, D., et al., (2016). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Sebagai


Upaya Pembangunan Karakter Bangsa. Untirta Civic Education
Journal, 1(2).

Dharmanegara, I. B. A., Sulistyan, R. B., & Agustina, I. (2021). How


Well Public Service Motivation and Job Satisfaction in Enhancing
the Effect of Compensation on Job Performance? Wiga : Jurnal
Penelitian Ilmu Ekonomi, 11(2), 181-192.
https://doi.org/10.30741/wiga.v11i2.853

Ginting, H. (2017). Peranan Pancasila Dalam Menumbuhkan Karakter


Bangsa Pada Generasi Muda. In Prosiding Seminar Nasional
Tahunan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 197–201.

Karim, M. Abdul. (2004). Menggali Muatan Pancasila dalam Perspektif


Islam. Yogyakarta: Surya Raya

M. Taufik, dkk. (2018). Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi. (S.


Hayat, Ed.). Malang: Baskara Media

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka


Cipta. Notonagoro, 1967, Beberapa Hal Mengenai Falsafah
Pancasila: Pengertian Inti-IsiMutlak Jakarta, Universitas Pantjasila.

Notonegoro. (1975). Pancasila Secara Ilmiah Populer. Jakarta: Pancuran


Tujuh. Jurnal Mahasiswa Indonesia

Oktaviana, R. (2015). Hubungan antara kelompok teman sebaya dengan


perilaku "X" Palembang. Jurnal Psyche, 9(1), 8-16.

17
Rajasa. (2007). Kongres Pancasila IV. Jakarta: Bumi Aksara.

Sulistyan, R. B., Carito, D. W., Cahyaningati, R., Taufik, M., Kasno, K., &
Samsuranto, S. (2022). Identification of Human Resources in the
Application of SME Technology. Wiga : Jurnal Penelitian Ilmu
Politik, 22(1), 70-76. https://doi.org/10.30741/wiga.v12i1.799

Yudistira. (2016). Aktualisasi & Implementasi Nilai-Nilai Pancasila


dalam Menumbuhkan Kembangkan Karakter Bangsa. In Seminar
Nasional Hukum.

18

Anda mungkin juga menyukai