Anda di halaman 1dari 13

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan ISSN 2407-4268

PERMASALAHAN UMKM: STRATEGI DAN KEBIJAKAN

FAHIMUL AMRI

ABSTRACT
Micro, small and medium businesses (UMKM) in indonesia have role strategic
for national economy. Micro, small and medium businesses to give contribution
for gross domestic product, income for lagerly of the population, and create of
employment for people. Behind the big role of them, micro, small and medium
businesses still faced the problems. Those problems are the lack of qualified
human resources, the investment climate and business climate are not good, less
guidance and less coaching, low technology, few capital resource, traditional
management, infrastructure insufficiency, difficult for obtain raw materials,
difficult for business permission, difficult for marketing product, and other
problems. From those various problems causes the productivity down, and low
of competitiveness. To solve those problems, need of appropriate strategy and
policy, comprehensive, and going concern in order to role micro, small and
medium businesses give contribution for increasing national economy.

Keywords:UMKM, problems, strategy and policy

LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara mempunyai peranan yang strategis
dengan sumber daya alam yang sangat dalam rangka meningkatkan pereko-
melimpah, akan tetapi dengan sumber nomian negara. Hal ini dapat dilihat
daya yang melimpah ini belum mampu dari banyaknya jumlah tenaga kerja
meningkatkan kemajuan perekonomian yang bekerja di sektor ini, kontribusi
nasional dan khususnya mengangkat yang tinggi bagi pembentukan produk
taraf hidup masyarakat secara domestik bruto (PDB) perekonomian
keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dari nasional, dan turut membantu dalam
tingkat pendidikan penduduknya yang mengurangi pengangguran masyarakat.
rata-rata masih rendah, tingkat Dan sektor ini sudah terbukti
kemiskinan penduduknya yang masih ketangguhannya dalam menghadapi
tinggi, kesempatan kerja yang tidak krisis ekonomi yang melanda
memadai, dan pengangguran masih perekonomian Indonesia di saat
tinggi, serta masih banyak masalah lain perusahaan besar banyak yang
yang masih mengiringi perjalanan mengalami kebangkrutan. Kuncoro
bangsa dalam menuju kemakmuran (2009) menjelaskan bahwa banyaknya
ekonomi. Untuk meningkatkan kemak- orang yang bekerja di UMKM
muran masyarakat diperlukan menunjukkan besarnya peranan
perbaikan dalam berbagai sektor, UMKM dalam membantu mengatasi
terutama yang secara langsung ber- masalah pengangguran. Hal senada
pengaruh terhadap peningkatan juga diungkapkan dalam penelitian
kesejahteraan masyarakat. Sektor Latifi (2012) yang menunjukkan
tersebut adalah usaha mikro, kecil dan bahwa industri mikro dan menengah
menengah (UMKM). memberikan berkontribusi bagi
Keberadaan usaha mikro, kecil pertumbuhan lapangan kerja dan
dan menengah (UMKM) di Indonesia peningkatan pendapatan masyarakat.
Alamat Korespondensia:
Fahimul Amri, Dosen Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI JOMBANG
Email: Fahimul.amri@gmail.com
378 | Fahimul Amri

Selain di Indonesia keberadaan Namun di balik besarnya peranan


UMKM juga terbukti mampu UMKM tersebut, selama ini UMKM
membantu perekonomian di beberapa masih mempunyai permasalahan yang
negara di Asia seperti di Cina, belum sepenuhnya terpecahkan. Per-
Thailand, dan Korea Selatan. Siriwan masalahan tersebut diantaranya berupa
et al (2013) dalam penelitiannya kurangnya sumber daya manusia yang
menunjukkan bahwa tahun 2011 berkualitas, kurangnya bimbingan dan
UKM menyumbang 36,6 persen dari pembinaan dari pihak terkait, teknologi
total PDB di Thailand. Selain itu Jutla yang rendah, sumber daya modal yang
et al dalam Siriwan et al (2013) kurang, manajemen yang masih
mengungkapkan bahwa usaha kecil tradisional, infrastruktur yang belum
dan menengah (UKM) merupakan memadai, sulitnya memperoleh bahan
tulang punggung bagi pertumbuhan baku, sulitnya memperoleh ijin usaha
ekonomi di semua negara karena atau badan hukum, sulitnya
mampu menyumbang 80 persen dari memasarkan produk yang dihasilkan,
pertumbuhan ekonomi global, dan dan masalah lainnya. Sehingga dari
UKM juga mampu memberikan berbagai permasalahan tersebut
kontribusi yang besar dari memberikan pengaruh bagi keberadaan
pertumbuhan ekspor manufaktur di UMKM. Hal tersebut sesuai dengan
Asia Timur (56 persen di Taiwan dan apa yang diungkapkan oleh Yustika
lebih dari 40 persen di Cina serta (2005) bahwa UMKM selalu terjebak
Republik Korea Selatan). dalam problem keterbatasan modal,
Disamping sebagai roda teknik produksi, pemasaran, mana-
penggerak dalam mengatasi pengang- jemen, dan teknologi. Hafsah dalam
guran dan membuka lapangan peker- Yustika (2005) dan Koncoro (2009)
jaan, lebih dari itu bahwa sektor ini juga mengungkapkan permasalahan
telah terbukti mampu bertahan dasar yang dihadapi UMKM
ditengah badai krisis ekonomi yang diantaranya adalah kurangnya pem-
menerpa beberapa negara di dunia jika binaan, kelemahan di bidang
dibandingkan dengan perusahaan organisasi, bimbingan manajemen
besar. Basri (2002) mengungkapkan yang kurang maksimal, dan kualitas
bahwa UMKM mampu bertahan sumber daya manusia yang belum baik.
karena: 1) menghasilkan barang Permasalahan yang dihadapi oleh
konsumsi khususnya tidak tahan lama UMKM tersebut tidak dapat diabaikan
kelompok barang ini dicirikan oleh begitu saja, mengingat sumber
permintaan terhadap perubahan penghidupan bagi sebagian besar
pendapatan yang relatif rendah; 2) rumah tangga saat ini masih
mayoritas usaha kecil lebih bergantung kepada sektor tersebut.
mengandalkan pada non banking Untuk mengatasi permasalahan yang
financing dalam aspek pendanaannya; dihadapi serta meningkatkan peranan
3) usaha kecil pada umumnya UMKM diperlukan strategi yang tepat
melakukan spesialisasi produk yang maupun kebijakan yang komprehensif
ketat dalam artian memproduksi dan berkelanjutan.
barang tertentu; 4) terbentuknya Lebih lanjut dalam tulisan ini akan
UMKM sebagai akibat dari banyaknya membahas bagaimana memecahkan
pemutusan hubungan kerja di sekor permasalahan yang selama ini melakat
formal akibat krisis ekonomi yang di sektor tersebut dengan meng-
berkepanjangan. gunakan strategi dan kebijakan yang

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Permasalahan UMKM… | 379

tepat, komprehensif, dan berkelanjutan, UMKM selalu terjebak dalam problem


agar sektor tersebut tetap memberikan keterbatasan modal, teknik produksi,
kontribusi yang besar bagi pemasaran, manajemen, dan teknologi.
perekonomian nasional. Hafsah dalam Yustika (2005) juga
mengungkapkan permasalahan yang
PERANAN SEKTOR UMKM dihadapi UMKM yaitu permasalahan
UMKM memberikan kontribusi internal meliputi 1) rendahnya
yang besar bagi perekonomian profesionalisme tenaga pengelola
nasional. Kontribusi UMKM bagi UMKM; 2) keterbatasan permodalan
pembentukan Produk Domestik Bruto dan kurangnya akses terhadap
(PDB) nasional menurut data dari perbankan dan pasar; 3) kemampuan
Kementerian Koperasi dan UMKM penguasaan teknologi yang masih
nampak dalam tabel berikut: kurang. Sedangkan permasalah
Tabel 1: PDB atas dasar harga konstan eksternal yang meliputi 1) iklim usaha
2000. yang kurang menguntungkan bagi
Selain itu UMKM juga sebagai pengembangan usaha kecil; 2)
sumber mata pencaharian sebagian kebijakan pemerintah yang belum
besar penduduk Indonesia. Menurut berjalan sebagaimana mestinya; 3)
data dari Kementerian Koperasi dan kurangnya dukungan; 4) kurangnya
UMKM, jumlah tenaga kerja yang pembinaan, bimbingan manajemen,
bekerja di sektor ini nampak dalam dan peningkatan kualitas sumber daya
tabel berikut: manusia.
Tabel 2: jumlah tenaga kerja yang Hal yang sama juga diungkapkan
bekerja di sektor UMKM oleh Koncoro (2009) bahwa UMKM
Disamping itu UMKM juga mempunyai masalah dasar yaitu 1)
sebagai penyedia lapangan kerja bagi kelemahan dalam memperoleh peluang
masyarakat Indonesia. Hal tersebut pasar dan memperbesar pasar, 2)
dapat dilihat dari banyaknya unit usaha kelemahan dalam struktur modal dan
UMKM. Menurut data dari Kemen- keterbatasan untuk memperoleh jalur
terian Koperasi dan UMKM, unit terhadap sumber permodalan, 3)
usaha sektor ini nampak dalam tabel kelemahan di bidang organisasi dan
berikut: manajemen sumber daya manusia, 4)
Tabel 3: Jumlah unit usaha UMKM keterbatasan jaringan usaha kerjasama
antara pengusaha kecil, 5) iklim usaha
PERMASALAHAN UMKM yang kurang kondusif karena
Selama ini UMKM masih persaingan yang saling mematikan, 6)
mengalami permasalah yang belum pembinaan yang dilakukan masih
sepenuhnya terpecahkan, sehingga dari kurang terpadu dan kurangnya
berbagai permasalahan tersebut kepercayaan dan kepedulian masya-
menjadi penghalang bagi pengem- rakat terhadap usaha kecil.
bangan dan kemajuan UMKM. Hal ini Senada dengan pendapat tersebut
berakibat pada kalah bersaingnya di atas Wijono (2005) juga
UMKM dengan usaha yang lebih mengungkapkan bahwa UMKM masih
besar, baik kalah bersaingan dengan dihadapkan pada masalah mendasar
usaha dalam negeri maupun dari luar yang secara garis besar mencakup: 1)
negeri. masih sulitnya akses UMKM pada
Permasalahan UMKM diungkap- pasar atas produk-produk yang
kan oleh Yustika (2005) bahwa dihasilkannya, 2) masih lemahnya

ISSN 2407-4268
380 | Fahimul Amri

pengembangan dan penguatan usaha, kemampuan kewirausahaan dan


3) keterbatasan akses terhadap sumber- kegiatan usaha sektor UMKM, 3)
sumber pembiyaan dari lembaga- Strategi penguatan sektor keuangan
lembaga keuangan formal khususnya khususnya perbankan dalam
dari perbankan. pembiayaan kepada sektor UMKM,
Berdasarkan beberapa pendapat dan 4) Strategi untuk pengembangan
tersebut, dapat diungkapkan bahwa berbagai perangkat penunjang
permasalahan yang ada dalam UMKM (infrastuktur) bagi peningkatan sektor
menyangkut permasalahan yang UMKM.
berupa kurangnya sumber daya Sedangkan Kuncoro (2009)
manusia yang berkualitas, iklim mengungkapkan bahwa dua langkah
investasi dan iklim usaha yang kurang strategis yang bisa diusulkan untuk
kondusif, kurangnya bimbingan dan pengembangan sektor UKM, yaitu
pembinaan dari pihak terkait, teknologi demand pull strategy dan supply push
yang rendah, sumber daya modal yang strategy. Demand pull strategy
kurang, manajemen yang masih mencakup strategi perkuatan sisi
tradisional, infrastruktur yang tidak permintaan, yang bisa dilakukan
memadai, sulitnya memperoleh bahan dengan perbaikan iklim bisnis,
baku, sulitnya memperoleh ijin usaha fasilitasi mendapatkan HAKI (paten),
atau badan hukum, dan sulitnya fasilitasi pemasaran domestik dan luar
memasarkan produk yang dihasilkan. negeri, dan menyediakan peluang
Nampaknya permasalahan yang masih pasar. Langkah strategis lainnya adalah
ada dalam UMKM harus segera di supply push strategy yang mencakup
atasi dengan berbagai strategi dan strategi pendorong sisi penawaran. Ini
kebijakan yang tepat, komprehensif, bisa dilakukan dengan ketersediaan
dan berkelanjutan. bahan baku, dukungan permodalan,
bantuan teknologi/mesin/alat, dan
STRATEGI DAN KEBIJAKAN peningkatan kemampuan SDM.
Strategi dan kebijakan yang tepat, Hal yang sama juga dinyatakan
komprehensif, dan berkelanjutan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha
diperlukan untuk meningkatkan peran Kecil dan Menengah tahun 2005, yang
UMKM di masa datang dalam mencanangkan pendekatan utama
perekonomian dan mengatasi untuk melaksanakan pembangunan
permasalahan yang dihadapinya, UMKM di Indonesia yaitu 1) strategi
sehingga dapat memberikan efek yang pengembangan lingkungan usaha yang
positif bagi penyerapan tenaga kerja kondusif, 2) strategi peningkatan akses
dan pendapatan bagi masyarakat, yang UMKM ke sumberdaya produktif, 3)
pada akhirnya dalam jangka panjang strategi pengembangan kewirausahaan
UMKM mampu menjadi pilar bagi dan daya saing UMKM, dan 4) strategi
terwujudnya perekonomian Indonesia peningkatan sinergi dan partisipasi
yang bebas dari pengangguran. masyarakat.
Menurut Warjiyo (2004) bahwa Berdasarkan pendapat tersebut
keberhasilan pengembangan UMKM dapat disimpulkan bahwa
memerlukan penguatan strategi ke pengembangan UMKM memerlukan:
depan, diantaranya adalah: 1) Strategi 1) strategi penguatan iklim investasi
untuk penguatan iklim investasi dan dan iklim usaha yang kondusif, 2)
iklim usaha yang kondusif bagi sektor strategi penguatan kemampuan
UMKM, 2) Strategi untuk penguatan wirausahawan, 3) strategi penguatan

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Permasalahan UMKM… | 381

sektor keuangan untuk pembiayaan, 4) perlukan koordinasi yang baik antar


strategi kemudahan dalam pemberian komponen atau instansi terkait yang
perizinan, badan hukum, dan hak paten ada dalam jajaran pemerintah.
(HAKI/hak atas kekayaan intelektual), Kebijakan pendukung bagi iklim
5) strategi pemberian fasilitas investasi dan iklim usaha di luar
pemasaran, 6) strategi dalam kebijakan ekonomi juga harus selalu di
penyediaan bahan baku, 7) strategi tekankan, tanpa dukungan keamanan
pemberian pendampingan atau dan kondisi politik yang kondusif akan
penyuluhan dan bimbingan, dan 8) sulit bagi UMKM untuk
strategi pengembangan infrastruktur. mengembangkan usahanya. Kondisi
1. Strategi Penguatan Iklim keamanan dan politik yang kondusif
Investasi dan Iklim Usaha yang memungkinkan bagi pengusaha untuk
Kondusif lebih intensif dan ekspansif dalam
Strategi penguatan iklim investasi mengembangkan usahanya.
dan iklim usaha yang kondusif bagi 2. Strategi Penguatan
sektor UMKM sangat diperlukan. Kemampuan Wirausahawan
Strategi ini dimaksudkan untuk Strategi penguatan kemampuan
meningkatkan daya saing UMKM. pengusaha atau wirausahawan sangat
Dalam pelaksanaan strategi ini di penting bagi pengembangan UMKM
perlukan penguatan komitmen dan dan meningkatkan daya saing
kebijakan yang menyeluruh serta jelas usahanya. Wirausahawan merupakan
dari pemerintah untuk pengembangan faktor produksi terpenting untuk
sektor UMKM ke depan. Iklim meningkatkan daya saing UMKM dan
investasi yang baik akan mendorong daya saing ekonomi nasional secara
investor atau pengusaha mau umum. Tanpa wirausahawan yang
menginvestasikan dananya bagi tangguh dan mempunyai kemampuan,
pengembangan UMKM. Demikian sulit untuk mewujudkan UMKM yang
pula dengan iklim usaha yang baik kompetitif. Penguatan kemampuan
akan mendorong pengusaha untuk wirausahawan dapat difokuskan dalam
lebih termotivasi dalam berinovasi hal manajemen, inovasi produk,
terhadap produk yang dihasilkan pemasaran, maupun dalam hal
sehingga dapat menambah daya saing investasi. Dengan strategi ini
di pasar bagi produk yang dihasilkan. harapannya sumber daya manusia di
Strategi dalam mengembangkan UMKM dapat semakin meningkat.
iklim investasi dapat diwujudkan Penguatan kemampuan wirausa-
dalam bentuk pemberian insentif pajak, hawan dapat dilakukan dengan melalui
standar upah yang relatif rendah berbagai cara, salah satunya
maupun insentif lainnnya. Sedangkan memberikan pelatihan-pelatihan, baik
strategi pengembangan iklim usaha pelatihan yang berkaitan dengan
yang baik dengan menciptakan regulasi manajemen, pemasaran, maupun dalam
yang mendukung bagi ekspansi hal inovasi produk. Pelatihan akan
UMKM. membekali wirausahawan dengan
Strategi ini memerlukan kebijakan berbagai keterampilan dan penge-
dalam hal peraturan perundang- tahuan yang sangat bermanfaat bagi
undangan dan berbagai kebijakan usahanya. Pelatihan dalam hal
pelaksanaannya yang memungkinkan manajemen dapat dikaitkan dengan
UMKM bersaing secara sehat dengan bagaimana mengelola usaha dengan
pelaku usaha lainnya. Selain itu di baik, bagaimana membuat perencanaan

ISSN 2407-4268
382 | Fahimul Amri

usaha, dan hal-hal lainnya berkaitan pengusaha untuk dapat mengem-


dengan manajemen. Pelatihan dalam bangkan produk yang dihasilkan
hal pemasaran dapat dikaitkan dengan melalui proses sharing antar
bagaimana memasarkan produk, dalam pengusaha.
hal ini sekarang trend pemasaran Berkaitan dengan hal tersebut,
melalui internet (web, media sosial), disinilah peran pemerintah untuk
maka perlu pelatihan pemasaran membuat kebijakan. Kebijakan dalam
melalui internet. penyelenggaran pelatihan yang
Selama ini kegiatan pelatihan yang dilakukan oleh Dinas terkait yang ada
dilakukan secara berkala masih jarang di Pemerintahan Daerah sangat
dilakukan atau bahkan sudah banyak penting, guna mendukung pengem-
namun wirausahawan mempunyai bangan UMKM. Kebijakan penye-
keterbatasan infomasi tentang kegiatan langgaran pelatihan yang gratis tanpa
tersebut. Dan bahkan banyak biaya bagi wirausahawan UMKM
wirausahawan yang sudah mengetahui perlu dilakukan, karena sebagian besar
akan tetapi tidak bersedia untuk pengusaha mikro dan kecil mempunyai
mengikuti karena terkendala dengan banyak pertimbangan untuk
biaya. Semakin tinggi biaya untuk mengeluarkan biaya diluar biaya
mengikuti pelatihan kewirausahaan, produksi. Selain itu penyediaan balai
maka akan semakin sedikit pelatihan UMKM harus disediakan
wirausahawan yang akan oleh pemerintah pusat ke masing-
berpartisipasi, dan sebaliknya. Seba- masing daerah, karena selama ini balai
gian besar pengusaha terutama latihan tersebut hanya ada di kota-kota
pengusaha mikro dan kecil mempunyai tertentu. jelas keadaan ini kurang
pertimbangan yang sangat dalam untuk menciptakan efisiensi dan efektifitas
berperan serta dalam kegiatan pelaksanaan pelatihan.
pelatihan, yang sering terjadi Selanjutnya pemerintah daerah
pengusaha mikro dan kecil akan maupun UMKM sendiri juga perlu
mengatakan lebih baik dana yang menggandeng pihak lain dalam
digunakan untuk pelatihan digunakan pelaksanaan pelatihan, baik kerjasama
untuk membiayai kegiatan produksi. dengan perguruan tinggi maupun
Jelas keadaan ini akan memberikan dengan perusahaan besar. Bentuk
efek yang kurang baik dalam upaya kerjasama bisa dalam bentuk dana,
memperkuat kemampuan wira- materi pelatihan, maupun hal lain yang
usahawan dalam upaya memajukan berhubungan dengan kegiatan pela-
dan meningkatkan daya saing usahan- tihan kewirausahaan. Kerjasama ini
ya. akan sangat membantu pemerintah
Selain itu untuk meningkatkan dalam mengembangkan UMKM,
kemampuan wirausahawan dapat karena selama ini UMKM sangat
dilakukan melalui sekolah lapang bagi sedikit yang mempunyai kerjasama
para pengusaha. Sekolah lapang dapat dengan pihak-pihak lain.
dilakukan secara berkala maupun rutin, Kebijakan ini juga perlu didukung
karena sekolah lapang akan oleh pihak-pihak terkait lainnya untuk
meningkatkan pengetahuan teknik dan mengkomunikasikan kepada wira-
keterampilan tentang manajemen, usahawan bahwa betapa pentingnya
keuangan, produksi, pemasaran, dan program peningkatan kemampuan
lain-lain bagi pengusaha. Disisi lain wirausahawan melalui kegiatan
sekolah lapang akan sangat membantu pelatihan bagi keberlangsungan

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Permasalahan UMKM… | 383

UMKM yang dijalankannya. Dengan Tabel 5: Perkembangan Debet Kredit


adanya penguatan kemampuan wira- UMKM Menurut Klasifikasi Usaha
usahawan akan dapat meningkatkan Berdasarkan data tersebut nampak
efisiensi dalam kegiatan usaha, yang bahwa pembiayaan untuk sektor
pada akhirnya akan menciptakan daya UMKM masih rendah jika
saing UMKM di tingkat nasional dibandingkan dengan pembiayaan
maupun internasional. untuk sektor usaha besar. Bahkan
3. Strategi Penguatan Sektor tahun 2000 kredit yang diberikan
Keuangan untuk Pembiayaan kepada usaha besar mencapai 79%
Strategi selanjutnya yang perlu di sedangkan UMKM hanya mendapat
gunakan adalah strategi penguatan porsi sebesar 21%, dan pada tahun
sektor keuangan untuk pembiayaan 2004 kredit yang diberikan kepada
UMKM. Selama ini akses UMKM usaha besar mencapai 83% sedangkan
terhadap sumber permodalan masih UMKM mendapatkan porsi sebesar 17
sangat rendah. Rendahnya kemampuan %.
untuk mengakses sumber permodalan Strategi penguatan sektor
usaha memberikan berbagai dampak keuangan untuk pembiayaan UMKM
bagi UMKM, diantaranya adalah dapat diwujudkan dalam bentuk
ketidakmampuan dalam meningkatkan memperbanyak lembaga keuangan
kapasitas usaha sesuai dengan mikro (LKM) agar dapat memberikan
permintaan atau kebutuhan pembiayaan kepada UMKM secara
masyarakat, sulitnya melakukan per- intensif. Lembaga keuangan mikro
luasan pangsa pasar, sulitnya dapat memberikan pembiayaan bagi
melakukan peningkatan mutu dan pengembangan dan peningkatan peran
inovasi produk, dan sulitnya UMKM. Krisnamurthi (2003)
melakukan peningkatan kemampuan mengungkapkan bahwa keuangan
sumber daya manusa. mikro pada gilirannya juga dapat
Berkaitan dengan hal tersebut, memberikan kontribusi positif terhadap
selama ini masih banyak pelaku alokasi sumberdaya, promosi
UMKM yang kesulitan mendapatkan pemasaran, dan adopsi teknologi yang
akses kredit dari perbankan, hal ini lebih baik. Lebih dari pada itu
dikarenakan wirausahawan tidak keuangan mikro dapat memberikan
mempunyai kecukupan agunan, dan kontribusi pada pengembangan sistem
bahkan wirausahawan mempunyai keuangan secara menyeluruh melalui
keterbatasan akses informasi ke integrasi pasar keuangan dan
perbankan. Selanjutnya dari sisi peningkatan jangkauan layanan yang
pengembangan usaha, pelaku UMKM selama ini tidak dapat dilakukan oleh
masih memiliki keterbatasan informasi bank konvensional. Hal yang sama
mengenai pola pembiayaan untuk juga diungkapkan oleh Wijono (2005)
komoditas tertentu, dan disisi yang lain bahwa keterbatasan akses sumber-
perbankan juga membutuhkan sumber pembiayaan yang dihadapi
informasi tentang komoditas yang oleh UMKM khususnya pelaku Usaha
potensial untuk dapat dibiayai. Kecil dan Mikro (UKM) terutama dari
Berkaitan dengan hal tersebut, lembaga-lembaga keuangan formal
berikut disajikan data tentang seperti perbankan, menyebabkan
perkembangan pembiayaan UMKM. mereka bergantung pada sumber-
Tabel 4: Perkembangan Debet Kredit sumber informal.
UMKM dan Kredit Perbankan

ISSN 2407-4268
384 | Fahimul Amri

Pentingnya pengembangan Lem- kemudahan dalam memperoleh status


baga Keuangan Mikro (LKM) terjadi badan hukum, karena badan hukum
seiring dengan perkembangan UMKM akan memberikan pengaruh yang besar
serta masih banyaknya hambatan bagi keberlangsungan UMKM.
UMKM dalam mengakses sumber- UMKM yang telah mempunyai badan
sumber pembiayaan dari bank hukum akan mempunyai kekuatan
konvensional. Hambatan ini timbul hukum untuk melakukan perjanjian,
karena bank konvensional pada pengajuan kredit dan kegiatan transaksi
umumnya memperlakukan UMKM lain. Selama ini khususnya UMKM
sama dengan Usaha Besar dalam setiap banyak yang belum mempunyai status
pengajuan pembiayaan, yang antara badan hukum usaha, hal ini baik secara
lain mencakup kecukupan jaminan, langsung maupun tidak langsung dapat
kecukupan modal, kemampuan berpengaruh bagi pengembangan usaha
membayar, maupun kelayakan usaha. UMKM.
Padahal hampir sebagian besar pelaku Selama ini yang terjadi adalah
UMKM tidak mampu memenuhi UMKM merasa kesulitan dalam
persyaratan tersebut. Disisi yang lain mengurus perizinan dan badan hukum.
selama ini LKM yang ada masih sangat Banyak UMKM tidak tahu harus ke
sedikit dengan jumlah pembiayaan mana untuk mengurus dan prosedurnya
yang diberikan kepada UMKM juga bagaimana. Jelas hal ini akan dapat
masih kecil. menghambat perkembangan UMKM.
Untuk mewujudkan strategi ini, Disamping itu pemberian hak atas
diperlukan kebijakan yang tepat kekayaan intelektual harus diberikan
berkaitan dengan pengembangan bagi UMKM yang telah menciptakan
lembaga keuangan yang dapat sebuah produk yang berbeda atau yang
memberikan pembiayaan pada sektor telah mengeluarkan sesuatu yang baru
UMKM. Penetapan kebijakan dalam yang belum pernah di temukan atau
hal ini adalah memberikan kemudahan mengeluarkan inovasi produk yang
bagi masyarakat yang mengajukan izin mempunyai keunikan. Hal ini penting
pendirian lembaga keuangan, dan agar para pengusaha kecil mempunyai
menetapkan regulasi kemudahaan motivasi untuk selalu mengembangkan
dalam mengajukan pembiayaan usaha hasil produksi usahanya. Dalam
bagi UMKM. jangka panjang hal ini akan
4. Strategi Kemudaham dalam meningkatkan daya saing dalam
Pemberian Perizinan, Badan menghadapi tantangan yang penuh
Hukum, dan Hak Paten dengan persaingan. Sehingga peranan
(Haki/Hak Atas Kekayaan UMKM dalam perekonomian menjadi
Intelektual) semakin tinggi dalam mengatasi
Strategi pemberian kemudahan pengangguran.
fasilitas untuk memperoleh perizinan, Selama ini untuk mendapatkan hak
badan hukum, dan hak paten atas kekayaan intelektual (HAKI)
(HAKI/hak atas kekayaan intelektual) sangat sulit, bahkan untuk
perlu diberikan kepada UMKM. mengurusnya harus mengeluarkan
Masalah perizinan usaha harus biaya yang cukup besar dan
diberikan dalam rangka mendorong membutuhkan waktu yang lama.
dan memberikan rangsangan bagi Berkaitan dengan hal tersebut pihak
UMKM untuk mengembangkan terkait perlu menetapkan kebijakan
usahanya. Begitu pula pemberian yang tepat agar UMKM dapat dengan

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Permasalahan UMKM… | 385

mudah untuk mendapatkan hak atas produknya kepada konsumen dari


kekayaan intelektual (HAKI). dalam dan luar negeri, sehingga produk
Kebijakan yang dapat diterapkan yang dihasilkan UMKM dapat terserap
berkaitan dengan pemberian perizinan, oleh konsumen secara maksimal.
badan hukum, dan hak paten (haki/hak Berkaitan dengan hal tersebut di-
atas kekayaan intelektual) adalah perlukan kebijakan berkaitan dengan
penetapan perundang-undangan atau pemberian insentif bagi pengusaha da-
peraturan yang memberikan lam penggunaan internet, melalui ker-
kelonggaran bagi UMKM untuk jasama pemerintah dengan pihak
mengurus perizinan, badan hukum, dan penyedia layanan internet.
hak paten. Pengurusan perizinan dan 6. Strategi Penyediaan Bahan
badan hukum juga harus dilakukan Baku
dalam satu pintu. Selain itu kebijakan Strategi dalam penyediaan bahan
yang dapat diterapkan adalah baku bagi proses produksi sangat
pemberian insentif bagi UMKM, baik penting bagi keberlangsungan usaha
insentif dalam bentuk waktu maupun UMKM. Tanpa persediaan bahan baku
biaya untuk mengurus perizinan, badan yang cukup akan sulit menciptakan
hukum, dan hak paten (HAKI). kestabilan proses produksi. Strategi ini
5. Strategi Pemberian Fasilitas harus disediakan dengan cara
Pemasaran mempermudah untuk memperoleh
Strategi pemberian fasilitas bahan baku sekaligus menyediakan
pemasaran sangat di perlukan UMKM bahan baku yang murah, baik bahan
dalam pengembangan usahanya. baku yang berasal dari dalam negeri
Pemberian fasilitas pemasaran dalam maupun bahan baku yang didatangkan
bentuk kemudahan fasilitas pemasaran dari luar negeri. Dengan ketersediaan
seperti pengangkutan, promosi, dan bahan baku yang murah akan
sarana informasi akan memberikan mendorong produktivitas menjadi lebih
dampak yang besar bagi penyerapan tinggi, sehingga dalam jangka panjang
produk. Selama ini produk yang UMKM mampu menghadapi
dihasilkan oleh UMKM belum persaingan yang semakin ketat.
sepenuhnya terserap atau belum Kebijakan yang dapat diterapkan oleh
banyak diketahui oleh masyarakat, hal pihak terkait adalah berkaitan dengan
ini disebabkan karena kemampuan pemberian insentif pajak dalam bentuk
UMKM dalam memasarkan produknya pembebasan bea impor untuk bahan
masih rendah. baku yang didatangkan dari luar negeri
UMKM sebenarnya dapat me- dan penetapan kebijakan pelarangan
manfaatkan internet sebagai sarana un- ekspor untuk bahan baku yang berasal
tuk melakukan kegiatan pemasaran. dalam negeri
Pemasaran melalui internet menjadi Selain itu bagi pengusaha yang
trend dalam aktivitas kegiatan ekonomi memproduksi barang-barang tertentu
saat ini. Peluang ini harus dapat diam- harus mampu menciptakan bahan baku
bil oleh pengusaha untuk dapat me- alternatif sebagai bahan pengganti atau
masarkan produknya baik melalui web- pendukung bila bahan baku yang
site, media sosial (facebook, twitter, digunakan semakin mahal dan langka.
instagram), blog maupun fasilitas lain Dalam hal ini diperlukan kebijakan
yang ada di internet. Dengan strategi pemerintah untuk dapat melakukan
ini akan memberikan peluang kepada penelitian berkaitan dengan bahan ba-
pengusaha untuk dapat mengenalkan ku alternatif. Kabijakan ini dapat dire-

ISSN 2407-4268
386 | Fahimul Amri

alisasikan dalam bentuk kerjasama bimbingan yang lebih banyak.


dengan perguruan tinggi maupun pihak Sehingga berbagai permasalahan dan
lain. upaya bimbingan pengetahuan teknik
7. Strategi Pemberian dan keterampilan tentang manajemen,
Pendampingan atau keuangan, produksi, pemasaran dan
Penyuluhan dan Bimbingan kegiatan lain yang dilakukan terhadap
Strategi yang tidak boleh UMKM segera dapat dilakukan.
dikesampingkan adalah berkaitan 8. Strategi Pengembangan
dengan pemberian pendampingan atau Infrastruktur
penyuluhan dan bimbingan bagi Strategi selanjutnya adalah strategi
UMKM. Pendampingan atau pengembangan berbagai perangkat
penyuluhan dan bimbingan dapat penunjang (infrastruktur) bagi pening-
berupa pendampingan dalam proses katan sektor UMKM. Strategi ini
produksi, pemasaran dan kegiatan lain sangat penting karena sangat besar
yang dilakukan oleh UMKM. peranannya dalam pengembangan
Pendampingan dan bimbingan yang sektor UMKM yang berbasis
diberikan dapat membantu UMKM mekanisme pasar. Pengembangan
dalam meningkatkan produktivitas dan UMKM akan berhasil jika sarana
daya saingnya. infrastruktur yang ada mendukung.
Selama ini pemberian pendam- Sarana jalan akan memperlancar
pingan atau penyuluhan dan bimbingan pendistribusian hasil produksi, sarana
oleh pihak terkait kepada pelaku telekomunikasi akan memperlancar
UMKM masih sangat rendah jika akses informasi, dan sarana listrik akan
dibandingkan dengan pemberian mendukung bagi kelancaran produksi.
pendampingan dan bimbingan kepada Kelemahan dalam pengembangan
petani. Dalam sektor pertanian di infrastruktur selama ini masih menjadi
tingkat kecamatan masing-masing desa salah satu kendala. Oleh sebab itu
mempunyai tenaga penyuluh pertanian, diperlukan kebijakan yang tepat untuk
sehingga berbagai masalah pertanian mendukung pengembangan UMKM.
segera dapat diatasi. Berbeda dengan Kebijakan pengembangan infrastruktur
sektor UMKM, pemberian dapat berbentuk perbaikan berkala
pendampingan atau penyuluhan dan sarana dan prasarana transportasi
bimbingan dilakukan oleh dinas terkait (jalan, pelabuhan, bandara). Kebijakan
yang berkedudukan di kabupaten. Jelas ini akan memperlancar pendistribusian
hal ini akan memperlambat proses hasil produksi.
pemberian pendampingan atau Kebijakan yang lain tentang
penyuluhan dan bimbingan kepada pengembangan infrastruktur adalah
UMKM. Akibatnya permasalahan yang dalam bentuk pengembangan sarana
ada di UMKM tidak dapat segera un- telekomunikasi untuk memperlancar
tuk diatasi. akses informasi berupa pengembangan
Berkaitan dengan hal tersebut, jaringan internet di tiap-tiap sentra
kebijakan yang perlu diterapkan adalah UMKM dengan kapasitas yang tinggi.
menyediakan tenaga penyuluh bagi Selama ini belum ada fasilitas tersebut,
UMKM di masing-masing sentra sehingga pengembangan pemasaran
UMKM. Dengan penyediaan tenaga bagi produk UMKM belum dapat
penyuluh di masing-masing sentra maksimal. Pengembangan fasilitas
UMKM akan memberikan intensitas berupa jaringan internet di sentra
pemberian pendampingan dan UMKM merupakan salah satu

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Permasalahan UMKM… | 387

alternatif terbaik untuk mengenalkan tingginya sumbangan UMKM bagi


produk yang dihasilkan oleh UMKM. pembentukan produk domestik bruto
Melalui internet produk yang (PDB/GDP), penyerapan tenaga kerja,
dihasilkan oleh UMKM dapat dikenal penyedia lapangan kerja, dan
oleh masyarakat luas. kontribusinya yang besar dalam
Selanjutnya berkaitan dengan mengurangi pengangguran masyarakat.
pengembangan infrastruktur yang juga Namun sampai saat ini UMKM masih
tidak kalah penting adalah kebijakan menghadapi berbagai permasalahan.
dalam hal penyediaan sarana listrik Permasalahan tersebut diantaranya
yang memadai. Selama ini yang kurangnya sumber daya manusia yang
menjadi keresahan para pengusaha berkualitas, iklim investasi dan iklim
adalah biaya penggunaan sarana listrik usaha yang kurang kondusif,
yang semakin meningkat. Jelas hal ini kurangnya bimbingan dan pembinaan
akan menambah biaya operasional dari pihak terkait, teknologi yang
UMKM. Bagaimanapun UMKM tidak rendah, sumber daya modal yang
dapat terlepas dengan penggunaan sedikit, manajemen yang masih
energi listrik, bila tidak ada alternatif tradisional, infrastruktur yang tidak
energi yang lain sedangkan biaya memadai, sulitnya memperoleh bahan
penggunaan energi listrik yang baku, sulitnya memperoleh ijin usaha
semakin meningkat, maka bisa atau badan hukum, sulitnya
dipastikan usaha UMKM tidak akan memasarkan produk yang dihasilkan,
mempunyai daya saing yang tinggi dan masalah lainnya.
disebabkan biaya yang juga tinggi pada Untuk mengatasi permasalahan
akhirnya akan membuat UMKM tersebut, dibutuhkan strategi dan
gulung tikar. Dengan sarana listrik kebijakan yang tepat, komprehensif
yang memadai dan berbiaya rendah dan berkelanjutan. Strategi dan
akan mendukung bagi kelancaran kebijakan tersebut dapat berbentuk: 1)
produksi. strategi penguatan iklim investasi dan
Berbagai strategi dan kebijakan iklim usaha yang kondusif, 2) strategi
tersebut di atas diperlukan dukungan penguatan kemampuan wirausahawan,
aktif atau partisipasi aktif dari semua 3) strategi penguatan sektor keuangan
masyarakat, tanpa dukungan dari untuk pembiayaan, 4) strategi
masyarakat akan sulit mewujudkan kemudahan dalam pemberian
UMKM yang tangguh bagi perizinan, badan hukum, dan hak paten
perekonomian nasional. Dengan (HAKI/hak atas kekayaan intelektual),
diterapkannya berbagai strategi dan 5) strategi pemberian fasilitas
kebijakan tersebut diharapkan mampu pemasaran, 6) strategi dalam
meningkatkan peranan UMKM dalam penyediaan bahan baku, 7) strategi
perekonomian nasional, khususnya pemberian pendampingan dan
dalam mengurangi tingkat bimbingan, dan 8) strategi
pengangguran dan memperbaiki pengembangan infrastruktur.
pemerataan pendapatan bagi masya-
rakat Indonesia. DAFTAR RUJUKAN
Basri, Faisal. 2002. Perekonomian
KESIMPULAN Indonesia, Tantangan dan
UMKM mempunyai peranan yang Harapan Bagi Kebangkitan
besar bagi perekonomian nasional. Ekonomi Indonesia. Jakarta:
Peranan tersebut dalam bentuk Erlangga

ISSN 2407-4268
388 | Fahimul Amri

BI. 2014. Perkembangan Baki Debet Sanandaj City. International


Kredit Usaha Mikro, Usaha Journal of Agriculture, 2 (3),
Kecil, Dan Usaha Menengah 141-148. Diunduh dari
(Umkm) Perbankan. Diunduh http://search.proquest.
dari com/docview/1433292833?ac
http://www.bi.go.id/id/umkm/ countid=62692 pada tanggal 2
kred- Desember 2013
it/data/Contents/Perkembanga Siriwan, Uthit. Ramabut, Chotika. Thi-
n%20Kredit%20UMKM%20 tikalaya, Nutchuda. & Pong-
dan%20MKM%20Desember wiritthon, Ratthanan. 2013.
%202013_BD.pdf tanggal 14 The Management Of Small
Maret 2014 And Medium Enterprises To
Kementerian Negara Koperasi dan Achieve Competitive Ad-
Usaha Kecil dan Menengah. vantages In Northern Thai-
2005. Peran Usaha Mikro, land. International Journal of
Kecil dan Menengah dalam Arts & Sciences, 6 (1), 147-
Pembangunan Ekonomi 157. Diunduh dari
Nasional. makalah http://search
disampaikan pada Rapat .proquest.com/docview/1419
Kerja Nasional I GARANSI. 027272?accountid=62692
Grand Hyatt Regency Hotel. pada tanggal 3 Desember
7 Januari 2005 di Surabaya 2013
Jawa Timur. diunduh dari Warjiyo, Perry. 2004. Pembiayaan
http://www.smecda.com/depu Pembangunan Sektor
ti7/file_makalah/peran UMKM: Perkembangan dan
_ukm.pdf pada tanggal 30 Strategi ke Depan. Infokop
Januari 2010 Nomor 25 Tahun XX, 2004,
Krisnamurthi, Bayu. 2003. hal 29 – 39. Diunduh dari
Pengembangan Keuangan http://www.smecda.com/depu
Mikro dan Penanggulangan ti 7/file_Infokop/.../sektor
Kemiskinan. Artikel - Th. II - _UMKM.pdf pada tanggal 22
No. 2 - April 2003. Diunduh Januari 2010
dari http://www.ekono Wijono, Wiloejo Wirjo. 2005.
mirakyat.org/edisi_14/artikel Pemberdaayaan Lembaga
_6.htm pada tanggal 5 Januari Keuangan Mikro Sebagai
2010 Salah Satu Pilar Sistem
Kuncoro, Mudrajad. 2009. Ekonomika Keuangan Nasional:Upaya
Indonesia: Dinamika Kongkrit memutus Mata
Lingkungan Bisnis Di Tengah Rantai Kemiskinan. Kajian
Krisis Global. Yogyakarta: Ekonomi dan Keuangan.
UPP STIM YKPN Edisis Khusus November
Yogyakarta 2005 hal 86-100. Diunduh
Latifi, Somaye. Fathi, Hadi. Seyedi, dari http:www.fiskal.
Mohsen. & Movahedi, Reza. depkeu.go.id/webbkf/kajian%
2012. The Role Of Micro And 5Cwiloejo-1.pdf pada tanggal
Medium Industries In Rural 26 Januari 2010
Sustainable Development: Yustika, Ahmad Erani. 2005.
Case Of The Villages Around Perekonomian Indonesia

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Permasalahan UMKM… | 389

Deskripsi, Preskripsi, dan Bayumedia


Kebijakan. Malang:

Tabel 1: PDB atas dasar harga konstan 2000


Indikator (PDB) atas dasar harga 2010 2011 2012
konstan 2000 (Rp Milyar) (Rp Milyar) (Rp Milyar)
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 1.282.571,8 1.369.326,0 1.451.460,2
(UMKM)
Usaha Besar (UB) 935.375,2 1.007.784,0 1.073.660,1
Sumber: diolah dari Kementerian Koperasi dan UMKM (2010-2012)

Tabel 2: jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor UMKM


Indikator Tenaga Kerja 2010 2011 2012
(orang) (orang) (orang)
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 99.401.775 101.722.458 107.657.509
(UMKM)
Usaha Besar (UB) 2.839.711 2.891.224 3.150.645
Sumber: diolah dari Kementerian Koperasi dan UMKM (2010-2012)

Tabel 3: Jumlah unit usaha UMKM


Indikator Unit Usaha 2010 2011 2012
(Unit) (Unit) (Unit)
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 53.823.732 55.206.444 56.534.592
(UMKM)
Usaha Besar (UB) 4.838 4.952 4.968
Sumber: diolah dari Kementerian Koperasi dan UMKM (2010 - 2012)

Tabel 4: Perkembangan Debet Kredit UMKM dan Kredit Perbankan


Debet Kredit 2011 (miliar) 2012 (miliar) 2013 (miliar)
Kredit UMKM 479.886,5 552.226,1 640.034,5
Kredit Non UMKM 1.779.975,9 2.226.731,2 2.742.838,8
Jumlah Rekening Kredit UMKM 8.797.888,0 9.078.322 10.139.606
Kredit Perbankan 2.259.862,4 2.778.957,3 3.382.873,4
Sumber: data diolah dari BI (2011 – 2013)

Tabel 5: Perkembangan Debet Kredit UMKM Menurut Klasifikasi Usaha


Debet Kredit 2011 (miliar) 2012 (miliar) 2013 (miliar)
Kredit Usaha Mikro 102.905,0 113.754,0 137.929,8
Kredit Usama Kecil 150.912,1 169.882,5 193.874,7
Kredit Usaha Menengah 226.069,4 268.589,5 308.230,0
Total UMKM 479.886,5 552.226,1 640.034,5
Sumber: data diolah dari BI (2011 – 2013)

ISSN 2407-4268

Anda mungkin juga menyukai