Anda di halaman 1dari 11

BAB 6

Maqashid Syariah Sebagai Tujuan Ekonomi

● Definisi Maqashid Syariah


○ Secara sederhana, seluruh tujuan syariah (maqashid syariah) dapat dirangkum
dalam satu pernyataan, “pencapaian kemaslahatan dan pencegahan
kemudaratan.”
○ Maqashid syariah dalam ranah ekonomi merujuk pada konsep dalam Islam
yaitu prinsip Syariah (hukum islam) diimplementasikan untuk mencapai
tujuan tertentu yang melibatkan distribusi yang adil dari sumber daya
ekonomi, perlindungan terhadap hak-hak individu dan masyarakat, serta
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan yang tidak merugikan.
○ Maqashid Syariah memiliki 2 perlindungan yaitu :
■ Maqashid Syariah untuk melindungi harta
Maqashid syariah untuk melindungi harta menjamin bahwa
setiap orang berhak memiliki kekayaan harta benda dan merebutnya
dari orang lain merupakan hal yang dilarang.
■ Maqashid Syariah untuk melindungi keturunan
Maqashid syariah untuk melindungi keturunan, maka zina
menjadi terlarang karena dapat memberikan dampak negatif. Baik
secara biologis, psikologis, ekonomi, sosial, nasab, hukum waris, dan
lain sebagainya.
○ Mengapa maqashid syariah sebagai dasar sistem ekonomi islam?
■ Sebagai pagar aktivitas ekonomi islam. Misalnya kegiatan jual-beli,
sewa-menyewa, dan sebagainya.
■ Sebagai sarana penghubung antara hukum Allah SWT dengan
pendapat manusiawi
■ Mampu merumuskan ekonomi dalam konteks kekinian (produksi,
konsumsi, distribusi , kebijakan fiskal).
■ Maqashid syariah mengandung semua yang diperlukan manusia untuk
mencapai falah secara syariah
○ Contoh Penerapan Maqashid Syariah dalam Aktivitas Ekonomi Islam
■ Kegiatan Ekonomi. contohnya : munculnya Maqashid Performance
Pairwise Matrix (di Aceh) sebagai alat ukur keefektifan anggaran
pemerintah.
■ Pembangunan Umat. contohnya : Membangun dan menganalisis
pengukuran I-HDI (Islamic-Human Development Index) di Indonesia
■ Politik Ekonomi. contoh : Mengkaji isu negeri islam dengan Malaysia
sebagai sumber datanya.
■ Kepentingan ekonomi. contoh : Mengukur aktivitas Corporate Social
Responsibility.
■ Manajemen pemasaran. contoh : Pemasaran sosial islami mengenai
ZIS (Zakat, Infak, Sedekah)
■ Koperasi syariah. contoh : Parameter untuk menganalisis peran
pembiayaan produkti
■ Landasan Ijtihad. contoh : Sebagai landasan ijtihad dalam bidang
keuangan Islam kontemporer.

● Definisi Dan Konsep huquq


○ Kata huquq merupakan jamak dari haqq yang berarti kebenaran, nyata,
kepastian (al-thubut), hak, tuntutan (al-nasib wa al-haz), kewajiban, dan
tanggung jawab (al-wujub, al-mas’uliyyah).
○ Huquq dalam Islam mengacu pada kewajiban atau hak-hak yang harus
dihormati dan ditegakkan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan
prinsip-prinsip ajaran Islam.
○ "huquq" biasanya digunakan untuk menggambarkan hak dan kewajiban
individu dalam konteks agama Islam.
○ Huquq dalam islam adalah :
■ Huquq Allah Dan Huquq Manusia
Dalam Islam, terdapat dua jenis hak, yaitu :
● Hak-hak Allah, mencakup kewajiban-kewajiban agama yang
harus dipenuhi oleh individu,
● hak-hak manusia, mencakup hak-hak individu dan sosial yang
diakui oleh syariah,
■ Asas Keadilan Dan Keseimbangan
Syariah menekankan perlakuan adil terhadap semua individu
tanpa memandang ras, agama, atau status sosial. Prinsip ini mencakup
konsep qisas (pembalasan yang setara dalam kasus pembunuhan), diyat
(denda untuk kasus pembunuhan), dan upaya untuk mencegah
penindasan dan ketidakadilan.
■ Hukum Perdata Dan Hukum Pidana
● Hukum Perdata, mengatur hak-hak dan kewajiban individu
dalam kehidupan sehari-hari, seperti hukum kontrak, hukum
keluarga.
● Hukum Pidana, mengatur sanksi atas pelanggaran hukum
pidana, seperti pencurian, perzinahan, dan pembunuhan.
■ Perlindungan Hak asasi Manusia
Hak-hak asasi manusia dalam Islam termasuk hak atas
kehidupan, kebebasan beragama, martabat individu, dan privasi.
■ Kepemilikan Dan Warisan
■ Kewajiban sosial Dan keadilan sosial
Prinsip-prinsip keadilan sosial dan distribusi kekayaan juga
ditekankan dalam ajaran Islam. Contohnya adalah Zakat, Infaq, Wakaf

○ Definisi dan Konsep maslahah


■ secara etimologi segala sesuatu yang mengandung manfaat bagi
manusia.
■ secara terminologi adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi
manusia, yang dapat diraih oleh manusia dengan cara memperolehnya
maupun dengan cara menghindarinya.
■ Prinsip Maslahah :
● Prinsip kesejahteraan umat
● Ishlah (Mencari maslahah)
● penilaian ahli hukum (mujtahid)
● Hubungan dengan hukum syariah
● keadilan dan kepentingan umum
■ Visi kemaslahatan yang tercakup di dalam maqashid syariah :
● Keimanan dan ketakwaan (dien)
● Jiwa dan keselamatan (nafs)
● Rasionalitas (‘aql)
● Keturunan (nasl)
● Harta benda (maal)
BAB 7
Produksi Dalam Islam

● Definisi Produksi Dalam Islam


○ Menurut Kahf (1992) mendefinisikan kegiatan produksi dalam perspektif
Islam sebagai usaha manusia untuk memperbaiki, tidak hanya kondisi fisik
materialnya tetapi juga moralitas, sebagai sarana untuk mencapai tujuan hidup
sebagaimana digariskan dalam agama Islam, yaitu kebahagiaan dunia dan
akhirat.
● Prinsip Produksi Dalam Islam
○ Seluruh kegiatan produksi terikat pada tataran nilai dan teknikal yang secara
Islami.
○ Kegiatan produksi harus memperhatikan aspek sosial-kemasyarakatan.
○ Permasalahan ekonomi muncul bukan saja karena kelangkaan tetapi lebih
kompleks.
● Prinsip Produsen Dalam Islam
○ Memproduksi barang dan jasa yang halal pada setiap tahapan produksi.
○ Mencegah kerusakan di bumi termasuk membatasi polusi.
○ Memelihara keserasian dan ketersediaan sumber daya alam.
○ Produksi bertujuan agar kebutuhan individu dan kelompok mencapai
kemakmuran.
○ Produksi Islam tidak dapat dipisahkan dari tujuan kemandirian umat
○ Produksi dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas SDM yang baik dari
aspek mental-spiritual atau fisik.
● Tujuan Produksi
○ Menurut PPPEI. Tujuan produksi dibagi menjadi 4, yaitu :
■ Pemenuhan terhadap sarana kebutuhan.
■ Kuantitas produksi tidak berlebihan sesuai dengan kebutuhan dan
permintaan.
■ Sikap berorientasi masa depan tidak eksploitatif.
■ Kegiatan pemenuhan bertujuan sebagai ibadah kepada Allah Swt.
● Faktor Produksi
○ Secara umum faktor produksi dibagi 2, yaitu :
■ Input manusia yakni tenaga kerja/buruh dan wirausahawan.
■ Input non-human, yaitu sumber daya alam, capital, mesin dan input
fisik lainnya.
○ menurut beberapa ahli ekonom Muslim, faktor produksi dibagi menjadi
empat, yaitu :
■ Sumber Daya Alam (Tanah).
■ Sumber Daya Manusia.
■ Modal Atau Kapital.
■ Organisasi atau Manajemen.
● Bidang Produksi Dalam Islam
○ Tanah
■ Tanah termasuk segala sesuatu yang terdapat di permukaan bumi,
seperti gunung dan hutan; di bawah permukaan bumi dalam bentuk
bahan galian/tambang dan kekayaan laut; dan di atas permukaan bumi,
seperti hujan, angin, keadaan iklim, geografi, dan sebagainya.
■ Karakteristik Tanah
● Tanah sebagai sumber daya alam
● Tanah sebagai sumber daya alam yang dapat habis
■ Kebijakan pedoman dalam mengelola tanah sebagai sumber daya
● Pembangunan pertanian pada negara Muslim dapat
ditingkatkan melalui metode penanaman intensif dan ekstensif
● Penghasilan yang diperoleh dari sumber daya yang dapat habis
harus lebih digunakan untuk pembangunan lembaga sosial
(seperti universitas, rumah sakit, dll) dan infrastruktur fisik
● Sewa ekonomis murni tidak boleh lebih digunakan untuk
memenuhi tingkat pengeluaran konsumsi sekarang.
○ Tenaga Kerja
■ tenaga kerja adalah segala usaha dan ikhtiar yang dilakukan oleh
anggota badan atau pikiran untuk mendapat imbalan yang pantas.
○ Modal
■ modal adalah kekayaan yang memberikan penghasilan kepada
pemiliknya, atau kekayaan yang menghasilkan suatu hasil yang akan
digunakan untuk menghasilkan suatu kekayaan lainnya.
■ Aspek Modal :
● Modal produksi, modal yang menghasilkan barang-barang
sehingga dapat langsung dikonsumsi atau dipakai dalam
produksi
● Modal Individu, modal yang memberikan hasil kepada
pemiliknya setelah modal itu dipergunakan orang lain dengan
menarik keuntungan.
■ Perlakuan Modal sebagai faktor produksi
● Islam melarang penimbunan harta dan diperintahkan untuk
membelanjakannya dan segera memutar harta yang belum
produktif
● Islam mengizinkan hak milik atas modal
● Islam mengharamkan peminjaman modal dengan riba
● Islam mengharamkan penguasaan dan pemilikan modal selain
dengan syariah, seperti kerja, hasil akad jual-beli, dll
● Islam mewajibkan zakat atas harta simpanan bentuk dagang
tiap tahunnya
● Tidak boleh menggunakan modal dengan boros
○ Manajemen (Organisasi)
■ Manajemen merupakan naungan segala unsur produksi dalam suatu
usaha produksi, baik industri, pertanian, perdagangan, dengan tujuan
agar mendapatkan laba secara terus-menerus.

BAB 8
Konsumsi Dalam Islam

● Konsumsi merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk mengurangi atau


menghabiskan manfaat suatu barang atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan.
● Hubungan manusia dengan ekonomi :
○ Hubungan manusia dengan ekonomi adalah keterkaitan erat antara aktivitas
manusia dan pengelolaan sumber daya ekonomi. Manusia memainkan peran
sentral dalam aktivitas ekonomi, seperti produksi, konsumsi, investasi, dan
distribusi.
○ Ekonomi mempelajari bagaimana manusia membuat keputusan tentang
bagaimana menggunakan sumber daya terbatas untuk memenuhi kebutuhan
mereka yang tidak terbatas.
● Penyebab terjadinya kelangkaan dalam ekonomi konvensional
○ Peningkatan kebutuhan manusia yang terus menerus;
○ Keterbatasan sumber daya alam (SDA);
○ Keterbatasan kemampuan manusia dalam mengolah SDA;
○ Belum ditemukannya SDA yang baru
○ Ketidaksesuaian perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
● Homo economicus dan homo ethicus.
○ Homo economicus, konsep teoritis dalam ekonomi yang menggambarkan
manusia sebagai agen rasional yang selalu bertindak berdasarkan kepentingan
ekonomi pribadi.
○ Homo Ethicus, konsep yang menekankan pentingnya pertimbangan etika dan
moral dalam pengambilan keputusan manusia. Ini menggambarkan manusia
sebagai individu yang tidak hanya mempertimbangkan kepentingan ekonomi
pribadi, tetapi juga nilai-nilai moral dan etika.
● Karakteristik Kebutuhan dan keinginan
○ Kebutuhan, Dalam Islam kebutuhan sebagai hajat, yaitu cerminan kebutuhan
asasi manusia dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup dan
menjalankan fungsinya sebagai manusia, seperti kebutuhan akan makanan.
○ Keinginan, Dalam Islam, keinginan sebagai syahwat, yaitu dorongan
keinginan manusia untuk memperoleh sesuatu dalam rangka pemenuhan
kepuasan psikis.
● Jenis Kebutuhan
○ Menurut ekonomi
■ Berdasarkan sifat :
● Kebutuhan Jasmani
● Kebutuhan Rohani
■ Berdasarkan waktu :
● Kebutuhan saat ini
● Kebutuhan masa depan
● Kebutuhan untuk waktu tak terduga
● Kebutuhan unutk masa akhirat
■ Berdasarkan subjek :
● Kebutuhan Individu
● Kebutuhan Kelompok
■ Berdasarkan intensitas :
● Kebutuhan Primer
● Kebutuhan Sekunder
● Kebutuhan Tersier
■ Berdasarkan jenisnya :
● Fisiologis
● Keselamatan
● Sosial
● Aktualisasi diri
○ Menurut Islam
■ had ad-dharurah yaitu tingkatan paling dasar yang pemenuhannya
bersifat wajib dalam mempertahankan hidup manusia.
■ had al-hajah yang isinya mencakupi hal-hal yang halal dan mubah.
■ had at-tana’um merupakan tingkatan di mana perilaku individu dalam
aktivitas konsumsi tidak hanya didorong oleh usaha memenuhi
kebutuhan dasarnya saja, tetapi juga bertujuan untuk hiburan dan
bersenang-senang.
● Aturan konsumsi dalam Islam
○ Tidak boleh berlebih-lebihan (Israf)
○ Mengkonsumsi yang halal dan thayyib
○ Mempertimbangkan kebutuhan orang lain
BAB 9
Distribusi Dalam Islam

● Distribusi adalah suatu konsep yang merujuk pada proses atau cara di mana barang,
layanan, atau sumber daya didistribusikan atau dialokasikan dari produsen ke
konsumen.
● Dalam Islam, distribusi merujuk pada prinsip dan metode alokasi kekayaan yang
diatur oleh ajaran Islam. Distribusi dalam Islam berakar pada konsep keadilan sosial
dan ekonomi yang dinyatakan dalam ajaran Islam.
● Fungsi Distribusi
○ Pengangkutan (transportasi)
○ penjualan (selling)
○ pembelian (buying)
○ Penyimpanan (storing)
○ pembakuan standar kualitas barang
○ penanggung resiko
● Prinsip Distribusi dalam ekonomi Islam
○ Memperhatikan antara kepentingan individu dan masyrakat
○ Dalam proses transaksi harus menerapkan prinsip keadilan dan melakukan
akad
○ menerapkan rasa cinta dan lemah lembut dalam distribusi
○ jelas dan menjauhi pertikaian

● Kepemilikan Dalam Islam


○ Secara bahasa kata “Kepemilikan” berasal dari bahasa arab yaitu “al-milk”
yang artinya memiliki.
○ Secara terminologi kepemilikan adalah kepenguasaan seseorang terhadap
sesuatu harta (barang atau jasa) yang membolehkannya untuk mengambil
manfaat dengan segala cara yang dibolehkan oleh syara’ , sehingga orang lain
tidak diperkenankan mengambil manfaat dengan barang tersebut kecuali
dengan izinnya, dan sesuai dengan bentuk-bentuk muamalah yang
diperbolehkan.
● Instrumen Distribusi Dalam Islam
○ Zakat
■ Zakat berasal dari bentuk kata " zaka " yang berarti suci, baik, berkah,
tumbuh, dan berkembang.
■ Syarat harta yang dikeluarkan:
● harta tersebut dimiliki secara sempurna
● harta tersebut adalah harta yang berkembang
● harta tersebut telah mencapai nishab
● telah mencapai haul (harta tersebut bertahan selama setahun)
● harta tersebut merupakan kelebihan dari kebutuhan pokok
■ Harta yang dikenai zakat:
● Atsman(perak,emas),
● Hewan ternak,
● Pertanian
● buah-buahan

■ 8 Golongan penerima zakat:


● Fakir,
● Miskin,
● Amil,
● Mualaf,
● Riqab,
● Gharimin,
● Fisabilillah,
● Ibnu Sabil

■ Secara umum zakat terbagi menjadi dua jenis :


● Zakat Fitrah (zakat al-fitr) adalah zakat yang diwajibkan atas
setiap jiwa baik lelaki dan perempuan muslim yang dilakukan
pada bulan Ramadhan.
● Zakat Mal adalah zakat yang dikenakan atas segala jenis harta,
yang secara zat maupun substansi perolehannya, tidak
bertentangan dengan ketentuan agama. Sebagai contoh, zakat
mal terdiri atas uang, emas, surat berharga, penghasilan profesi,
dan lain-lain.
○ Infaq
■ Infaq berasal dari Bahasa Arab, " anfaqa " yang berarti membelanjakan
harta atau memberikan harta. Sedangkan infaq berarti keluarkanlah
harta.
■ Keutaman Infaq:
● Memperoleh Pahala yang Besar
● Didoakan Malaikat
● Allah Ganti Harta yang Diinfakkan
○ Sedekah
■ Sedekah secara bahasa diambil dari kata ash-shidqu yang artinya jujur.
■ Menurut peraturan BAZNAS No.2 tahun 2016, sedekah adalah harta
atau non harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di
luar zakat untuk kemaslahatan umum.
■ Keutamaan Sedekah :
● Sedekah Tidak Mengurangi Harta
● Sedekah Menghapus Dosa
● Sedekah Melipatgandakan Pahala
○ Ghanimah
■ Ghanimah merujuk pada harta rampasan perang yang diperoleh oleh
umat Islam dalam konflik bersenjata yang dianggap sah dan diatur oleh
hukum Islam. Ini termasuk harta rampasan dalam bentuk uang, barang
berharga, hewan ternak, dan aset lainnya yang diperoleh dari musuh
yang dikalahkan dalam perang.

■ Bentuk harta Ghanimah:


● Harta Bergerak
● Harta Tidak Bergerak
● Tawanan Perang
■ Pembagian Ghanimah:
● Porsi 1/5 bagian;
● Porsi 4/5 bagian

○ Kharaj
■ Kharaj secara sederhana dapat diartikan sebagai pajak tanah yang
dikembangkan dengan hukum Islam. Pajak tanah ini dibebankan atas
tanah non-muslim dan dalam hal-hal tertentu dapat dibebankan juga
kepada umat Islam.
■ Pada masa ini, pungutan kharaj hanya diberlakukan atas orang orang
non-muslim (dzimmi) yang berdomisili di negeri Islam dan mendapat
izin untuk menggarap/mengolah lahan yang menjadi milik negara.
○ Warisan
■ Hukum waris Islam adalah hukum yang dibuat untuk mengatur
terkait pemindahan hak kepemilikan harta peninggalan pewaris, serta
menentukan siapa saja yang berhak menerima dan menjadi ahli
warisnya, dan juga jumlah bagian setiap ahli waris
■ Pengelompokan Ahli Waris dalam Hukum Waris Islam:
● Kelompok Ahli Waris Menurut Hubungan Nasab
○ Golongan laki-laki, yaitu ayah, anak laki-laki, saudara
laki-laki, paman, dan juga kakek
○ Golongan perempuan, yaitu ibu, anak perempuan,
saudara perempuan, dan juga nenek
● Penggolongan Kelompok Menurut Hubungan Perkawinan
○ Kelompok ini terdiri dari janda (istri mayyit) ataupun
duda (suami mayyit).
■ Urutan ahli waris, sebagai berikut:
● Anak laki-laki
● Anak perempuan
● Ayah
● Ibu
● Paman
● Kakek
● Nenek
● Saudara laki-laki
● Saudara perempuan
● Janda (istri mayyit)
● Duda (suami mayyit)

■ Penggolongan kelompok ahli waris:


● Kelompok ahli waris Dzawil Furudh, yang mendapat
pembagian pasti.
● Kelompok ahli waris yang tidak ditentukan pembagiannya.
● Kelompok ahli waris pengganti.

■ Rukun Warisan :
● Orang yang mewariskan atau secara Islam disebut
Al-Muwarrits
● Orang yang mewarisi atau Al-Warits
● Harta warisan atau Al-Mauruts
■ Syarat Ahli Waris Berhak Dapat Warisan Menurut Hukum Waris
Islam:
● Pewaris dinyatakan meninggal dunia atau meninggal secara
hukum (dinyatakan oleh hakim).
● Para ahli waris masih hidup ketika akan diwarisi
● Hubungan ahli waris dengan pewaris merupakan pernikahan,
hubungan nasab, ataupun memerdekakan budak.
● Menganut agama yang sama, yaitu Islam

Anda mungkin juga menyukai