Anda di halaman 1dari 9

Bank Syariah

Oleh: Laila iswanda


Pendidikan Ekonomi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ekonomi Universitas Hamzanwadi
Email:
Lailai.210401020@student.hamzanwadi.ac.id

abstract
Islamic banks are financial institutions that operate based on Islamic sharia
principles. In the last few decades, Islamic banking has become a significant
part of the contemporary economy. This article discusses the basic principles
underlying Islamic banking, the practices adopted by these banks, and their
roles and contributions in the modern economy. Islamic banking has become
a significant force in the contemporary economy. With the basic principles
underlying its operations and unique practices, Islamic banks have proven
themselves as a successful alternative model in the financial industry. In an
increasingly complex economic context, Islamic banks continue to adapt and
make a positive contribution in developing an economy that is inclusive,
sustainable and in accordance with Islamic values.
Keywords: Islamic Bank, Moderen Economy
Abstrak
Bank syariah adalah institusi keuangan yang beroprasi berdasarkan prinsip-
prinsip syariah islam. Dalam beberapa decade terakhir, bank syariah telah
menjadi bagian yang signifikan dalam ekonomi kontemporer. Artikel ini
membahas prinsip-prinsip dasar yang mendasaribank syariah, praktik yang
diterapkan oleh bank-bank tersebut, serta peran dan kontribusinya dalam
ekonomi modern. Bank syariah telah menjadi kekuatan signifikan dalam
ekonomi kontemporer. Dengan prinsip-prinsip dasar yang mendasari
oprasinya dan praktik-praktik yang unik, bank syariah telah membuktikan diri
sebagai model alternative yang berhasil dalamindustri keuangan. Dalam
konteks ekonomi yang semakin kompleks, bank syariah terus beradapasi dan
memberikan kontribusi yang positif dalam mengembangkan ekonomi yang
inklusif, berkelanjutan, dan sesuai dengan nilai-nilai islam.
Kata Kunci: bank syariah, Ekonomi Moderen

A. PENDAHULUAN
Bank syariah merupakan institusi keuangan yang beroprasi dengan tidak
mengandalkan pada bunga. Bank islam atau bisa disebut dengan bank
tampa bunga adalah lembaga keuangan perbankan yang oprsional dan
produknya dikembangkan berlandaskan pada al-Quran dan hadist Nabi SAW
dengaan kata lain bank syariah adalah lembaga keunangan yang memiliki
usaha pokok memberikan pem iayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas
pembayaran serta peredaran uang yang pengoprasiannya disesuaikan
dengan prinsip syariaat islam. Keberadaan bank syariah/bank bank islam
dapat dijadikan sebagai solusialternatip sebagai persoalan tentang adanya
pertentangan antara bunga dengan riba.
Di Indonesia, pendiri bank syariah sudah lama dicita-citakan oleh umat
islam. Kedudukan bank syariah dalam system perbangkan nasional terbuka
setelah ditentukannya UU No. 7 than 1992 tentang perbankkan
Secara umum perbankan syariah menawarkan perekonomian yang
sesuai dengan syariat islam/ prinsip syariah. Ada beberapa perbedaan
konsep dalam perbankkan konvensional yang dianggap membawa
kesengsaraan karena mengandung unsur riba, unsur riba dianggap sangat
bertentangan dengan syariat menawarkan berbagai produk perbankkan yang
bebas bungaberupa pembiayaan bagi hasil. Perkembangan perbankka
syariah memberi pengaruh luas terhadap upaya perbaikan ekonomi umat dan
kesadaran baru untuk mengadopsi dan ekspansi lembaga keuangan islam.
Krisis perbankkan yang terjadi sejak tahun 1997 telah membuktikan bahwa
bank yang beroprasi dengan prinsip syariah dapat bertahun di tengah gejolak
nilai tukar dan tingkat suku bunga yang tinggi. Pada saat yang bersamaan,
perbankkan konvensional ttidak memiliki ketersediaan dana liquid yang cukup
untuk oprasionalnya. Nasabah pinjaman mengalami ketidakmampuan untuk
mengembalikan dana pinjaman karena tingginya nilai suku bung.
Terpuruknya perbankkan konvensional menjadi suatu pelajaran bagi
pengambil kebijakan moneter untuk mencoba menerapkan system moneter
alternative.sistem manajemen syariah diyakini dapat menjadi solusi dalam
membangun kembali system perekonomian Indonesia.

B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di kampus dan perpustakaan kampus mengadopsi
model penelitian tinjauan pustaka. Penelitian ini dilakukan selama satu
minggu. Durasi program berlangsung selama 1 bulan mulia Mei hingga Juni
2023. Materi mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan adalah tentang Bank
Syariah yang diajarkan kepada Mahasiswa dari beberapa refrensi.
Pengumpulan dan pengelolaan data dianalisis dari tiga sumber buku.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1. Pengertian Bank Syariah
Bedasarkan Undang Undang No 21 tahun 2008 tentang Perbankkan
Syariah, bank syariah merupakan bank yang menjalankan kegiatan usaha
berdasarkan perinsip syariah atau perinsip hukum islam. Prinsip syariah
islam mencakup dengan perinsip keadilan dan keseimbangan.
Selain itu, Undang Undang perbankan syariah juga memberkan amanah
kepada bank syariah untuk selalu menjalankan fungsi sosial sekaligus
menjalankan fungsi seperti lembaga baitul mal
B. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI
INDONESIA DAN DI DUNIA
Di Indonesia, perbankan syariah mulai beroperasi sejak tahun 1992 dengan
didirikannya Bank Muamalat Indonesia. Setelah itu, bank-bank syariah
lainnya seperti Bank Syariah Mandiri, Bank Negara Indonesia Syariah, dan
Bank Rakyat Indonesia Syariah juga didirikan. Perkembangan perbankan
syariah di Indonesia semakin pesat seiring dengan meningkatnya kesadaran
masyarakat akan kebutuhan akan produk keuangan yang sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah.
Di dunia, perbankan syariah telah ada sejak abad ke-7 ketika Umar bin
Khattab, Khalifah kedua, menetapkan prinsip bagi pengelolaan keuangan
umat Islam. Namun, perbankan syariah modern baru mulai berkembang pada
tahun 1960-an di Mesir. Pada tahun 1975, Bank Islam Malaysia Berhad
didirikan sebagai bank syariah pertama di Malaysia. Sejak itu, perbankan
syariah telah berkembang pesat di seluruh dunia, termasuk di negara-negara
seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Kuwait.
Perkembangan perbankan syariah di dunia semakin signifikan
seiring dengan meningkatnya permintaan untuk produk keuangan yang
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Pada tahun 2018, aset global
perbankan syariah mencapai USD 2,5 triliun. Indonesia sendiri memiliki
pangsa pasar perbankan syariah terbesar di dunia, dengan aset perbankan
syariah mencapai 5,5% dari total aset perbankan nasional.
C. PERINSIP-PERINSIP SYARIAH YANG DIPEGANG TEGUH DALAM
PERBANKAN SYARIAH
Berdasarkan prinsip-prinsip syariah dalam Islam, yaitu keadilan,
kejujuran, dan transparansi. Dalam perbankan syariah, prinsip-prinsip syariah
tersebut diterapkan secara ketat dalam setiap transaksi keuangan yang
dilakukan. Berikut adalah beberapa prinsipprinsip syariah yang dipegang
teguh dalam perbankan syariah:

1. Prinsip musyarakah: adalah prinsip kerjasama atau kemitraan antara


pihak bank dan nasabah dalam membiayai suatu proyek atau usaha.
Keuntungan atau kerugian dibagi berdasarkan kesepakatan bersama.

2. Prinsip mudharabah: adalah prinsip investasi atau pembiayaan


dengan cara menyediakan modal oleh pihak bank (sebagai investor)
dan nasabah (sebagai pengelola usaha). Keuntungan dibagi
berdasarkan kesepakatan bersama.

3. Prinsip murabahah: adalah prinsip penjualan dengan keuntungan


yang diungkapkan secara jelas kepada nasabah, sehingga harga
barang yang dibeli nasabah terdiri dari harga pokok dan keuntungan
yang ditentukan oleh bank.

4. Prinsip ijarah: adalah prinsip sewa atau penggunaan aset dengan


membayar sejumlah biaya sewa dalam periode tertentu.

5. Prinsip qardhul hasan: adalah prinsip pemberian pinjaman tanpa


bunga kepada nasabah yang membutuhkan.

6. Prinsip wakalah: adalah prinsip pengelolaan dana nasabah yang


dilakukan oleh bank berdasarkan kesepakatan antara nasabah dan
bank.

7. Prinsip kafalah: adalah prinsip jaminan atau penjaminan yang


diberikan oleh pihak bank untuk kepentingan nasabah.

D. PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI


DAN SOSIAL MASYRAKAT

Perbankan syariah memainkan peran penting dalam pembangunan


ekonomi dan sosial masyarakat. Berikut adalah beberapa peran perbankan
syariah dalam pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat:
1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam sektor keuangan:
Perbankan syariah memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk
berpartisipasi dalam sektor keuangan. Hal ini mendorong pertumbuhan
ekonomi melalui peningkatan aktivitas ekonomi dan investasi.

2. Memberikan alternatif pembiayaan bagi masyarakat: Perbankan


syariah memberikan alternatif pembiayaan bagi masyarakat, terutama
bagi mereka yang tidak memiliki akses ke pembiayaan konvensional.
Dengan demikian, perbankan syariah mendorong inklusivitas keuangan.

3. Mendorong pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah


(UMKM): Perbankan syariah dapat memberikan dukungan pembiayaan
dan konsultasi kepada UMKM untuk meningkatkan kinerja dan daya
saing mereka.

4. Mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi: Perbankan syariah


dapat mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi dengan
memberikan pembiayaan yang adil dan berbasis pada prinsip keadilan
sosial.

5. Memperkuat ekonomi syariah: Perbankan syariah memperkuat


ekonomi syariah melalui pembiayaan yang sesuai dengan prinsip
syariah. Hal ini mendorong pertumbuhan industri halal dan ekonomi
syariah.

6. Mendorong pengembangan inovasi produk dan layanan: Perbankan


syariah terus mengembangkan produk dan layanan yang inovatif untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini mendorong pertumbuhan
ekonomi dan inklusivitas keuangan.

E. PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DAN


PERBANKAN KONVENSIONAL DALAM ASPEK PROFITABILITAS,
EFISIENSI DAN RESIKO

Berikut ini adalah perbandingan kinerja perbankan syariah dan


perbankan konvensional dalam aspek profitabilitas, efisiensi, dan risiko:

1. Profitabilitas
Perbankan syariah dan perbankan konvensional sama-sama memiliki
tujuan untuk memperoleh keuntungan. Namun, perbedaan dalam
prinsip dan mekanisme operasional menghasilkan perbedaan dalam
kinerja profitabilitas keduanya. Berdasarkan data yang dirilis oleh Bank
Indonesia pada tahun 2020, perbankan syariah memiliki ROA (Return
on Asset) sebesar 1,05%, sedangkan perbankan konvensional memiliki
ROA sebesar 1,01%.

2. Efisiensi

Efisiensi dalam hal ini diukur dengan rasio biaya operasional terhadap
pendapatan operasional (BOPO). Pada umumnya, semakin rendah
BOPO maka semakin efisien suatu bank dalam mengelola biaya
operasionalnya. Berdasarkan data yang dirilis oleh Bank Indonesia pada
tahun 2020, perbankan syariah memiliki BOPO sebesar 82,05%,
sedangkan perbankan konvensional memiliki BOPO sebesar 80,46%.
Artinya, perbankan konvensional lebih efisien dibandingkan perbankan
syariah dalam mengelola biaya operasionalnya.

3. Risiko

Risiko kredit dan risiko operasional adalah risiko utama yang dihadapi
oleh bank, termasuk perbankan syariah dan perbankan konvensional.
Namun, risiko dalam perbankan syariah dapat lebih kompleks karena
pengelolaan risiko syariah yang melibatkan prinsip syariah. Berdasarkan
data yang dirilis oleh Bank Indonesia pada tahun 2020, perbankan
syariah memiliki NPL (Non Performing Loan) sebesar 3,22%,
sedangkan perbankan konvensional memiliki NPL sebesar 3,09%.

KESIMPULAN

Bank syariah merupakan institusi keuangan yang beroperasi


berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam, dengan larangan terhadap riba
(bunga) dan kegiatan haram lainnya. Dalam beberapa dekade terakhir, bank
syariah telah menjadi bagian yang signifikan dalam ekonomi kontemporer.
Menerapkan prinsip bagi hasil dan pembiayaan berbasis aset, bank syariah
menawarkan produk dan layanan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, seperti
murabahah, mudarabah, wakalah, ijarah, dan sukuk.

Peran bank syariah sangat penting dalam inklusi keuangan, karena


mereka memberikan akses ke layanan keuangan kepada individu dan
perusahaan yang ingin berpartisipasi dalam sistem keuangan yang sesuai
dengan keyakinan agama mereka. Selain itu, bank syariah juga mendukung
pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan fokus pada investasi yang
bertanggung jawab secara sosial dan etis.
DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Z., & Dusuki, A. W. (2007). The performance of Malaysian Islamic


banks: A comparative analysis. International Journal of Islamic and
Middle Eastern Finance and Management, 1(3), 211-226.

Iqbal, Z., & Mirakhor, A. (2011). An introduction to Islamic finance: Theory


and practice. John Wiley & Sons.

Siddiqui, A. H. (2006). Islamic banking and finance in theory and practice: A


survey of state of the art. Islamic Economic Studies, 13(2), 1-48.

Anda mungkin juga menyukai