Psikologi Perkembangan 2
Psikologi Perkembangan 2
Makalah
Oleh:
3. Nuril Istiqomah
4. Kamilatus sukriya
AT-TAQWA BONDOWOWOSO
KATA PENGANTAR
Segala puja bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang karena dengan rahmat dan karuniaNya makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan. Adapun makalah ini disusun guna
memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I.
penulis
DAFTAR ISI
Halaman judul
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
A. LatarBelakang………………………………………………
B. RumusanMasalah………………………………………….
Bab II Pembahasan ………………………………………….
A. Pengertian Masa Remaja……………………………….
B.Perkembangan Fisik pada Masa remaja……….
C. Perkembangan Kognitif Remaja ……………………
D.Perkembangan Psikososial Remaja ……………………
Bab III Penutup……………………………………..……..…
Kesimpulan…………………………………..…..……
Daftar Pustaka ……………………………………………
BAB 1
A.PENDAHULUAN
B . Rumusan Masalah
1. Apayang dimaksud Dengan masa remaja? Dan kapankah masa remaja tersebut
dimulai danberakhir?
2. Bagaimanakahperubahan fisik yang dialami oleh remaja?
3. Bagaimanaperkembangan kognitif pada masa remaja?
4. Bagaimanaperkembangan psikososial pada masa remaja?
BAB II
PEMBAHASAN
1.Pubertas
Pubertas (puberty) ialah suatu periode dimana kematangan
kerangka dan seksual terjadi secara pesat terutama pada awal
masa remaja. Akan tetapi pubertas bukanlah suatu peristiwa
tunggal yang tiba-tibaterjadi. Pubertas adalah bagian dari
suatu proses yang terjadi berangsur-angsur (gradual).
(Santrock, 1995)
Perubahan biologis pubertas, yang merupakan tanda akhir
masa kanak-kanak, berakibat peningkatan pertumbuhan berat
dan tinggi, perubahan dalam proporsi dan bentuk tubuh, dan
pencapaian kematangan seksual. Perubahan fisik dramatis ini
merupakan bagian dari proses kematangan panjang dan
kompleks yang dimulai bahkan sebelum lahir, dan
pencabangan psikologis mereka terus berlanjut sampai masa
dewasa.
Penalaran Hipotesis-Deduktif
Pada saat yang sama, ketika remaja berpikir lebih abstrak dan
idealistis, mereka juga berpikir lebih logis (Kuhn, 1991).
Remaja mulai berpikir seperti ilmuwan, yang menyusun
rencana-rencana untuk memeahkan masalah-masalah dan
menguji pemecahan-pemecahan masalah secara sistematis.
Tipe pemecahan masalah ini diberi nama penalaran hipotesis
deduktif. Penalaran hipotesis deduktif (Hypotheticaldeductive
reasoning) ialah konsep operasional formal Piaget, yang
menyatakan bahwa remaja memiliki kemampuan kognitif
untuk mengembangkan hipotesis, atau dugaan terbaik,
mengenai cara memecahkan masalah, seperti persamaan
aljabar. Kemudian mereka menarik kesimpulan secara
sistematis, atau menyimpulkan, pola mana yang diterapkan
dalam memecahkan masalah. Sebaliknya, anak-anak
cenderung memecahkan masalah secara coba-coba (trial and
error). (Santrock, 1995)
Perkembangan Bahasa
Walaupun anak usia sekolah cukup cakap menggunakan
bahasa, masa remaja memunculkan penghalusan bahasa lebih
lanjut. Kosakata terus tumbuh seiring dengan bahasa bacaan
yang semakin dewasa. Walaupun ada perbedaan individual
yang besar, pada usia 16 sampai 18 tahun, seorang remaja
rata-rata mengetahui 80.000 kata.(Owens, 1996)
Kognisi Sosial
Perubahan-perubahan yang mengesankan dalam kognisi social
menjadi ciri perkembangan remaja. Pemikiran remaja bersifat
egosentrisme. David Elkind (1976) yakin bahwa egosentrisme
remaja (adolescent egocentrisme) memiliki dua bagian;
penonton khayalan dan dongeng pribadi. Penonton
khayalan (imaginary audience) ialah keyakinan remaja bahwa orang
lain memperhatikan dirinya sebagaimana halnya dengan
dirinya sendiri. Perilaku mengundang perhatian, umum terjadi
pada masa remaja, mencerminkan egosentrisme dan keinginan
untuk tampil di atas pentas, diperhatikan, dan terlihat.
(Santrock, 1995)
Dongeng pribadi (the personal fable) ialah bagian dari
egosentrisme remaja yang meliputi perasaan unik seorang
remaja. Rasa unik pribadi remaja membuat mereka merasa
bahwa tidak seorang pun dapat mengerti bagaimana perasaan
mereka sebenarnya.. sebagai bagian dari upaya mereka untuk
mempertahankan suatu rasa unik pribadi, remaja dapat
mengarang suatu cerita tentang dirinya sendiri yang dipenuhi
dengan fantasi, yang menceburkan diri mereka dalam suatu
dunia yang jauh terpencil dari realitas. Dongeng-dongeng
pribadi sering muncul di dalam buku harian remaja. (Santrock,
1995)
Pencarian Identitas
Seksualitas
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dibandingkan pertumbuhan pada masa anak-anak yang
relative berjalan lambat, kematangan masa pubertas atau
masa remaja awal ini terjadi dengan sangat cepat. Ditandai
dengan perubahan fisik yang sangat menonjol baik laki-laki
maupun perempuan begitu pula halnya dengan perubahan-
perubahan kognitif yang mengesankan yang membedakannya
dengan anak-anak.