Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PENGGANTI UTS

MATA KULIAH EKONOMI PERTANIAN

Muhammad nur aditya nugraha

E321 22 116

UNIVERITAS TADULAKO
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
2023
Pembahasan Jurnal Lokal

1. Inti dari permasalahan jurnal

Masalah penelitian jurnal ini adalah bagaimana analisis biaya produksi menggunakan
metode full costing dalam perhitungan harga pokok produksi UD.

2. Teori biaya produksi

Teori biaya produksi yang di pakai yaitu, Jangka panjang. Kenapa jangka panjang
karena pembahasan dari jurnal tentang UMKM ( Usaha mikro kecil dan menengah ).
Dikarenakan ini usaha kecil jadi masi bisa terus di tambah atau berkembang entah
dari biaya produksi, tenaga kerja bahan baku dll. Usaha ini masi bisa terus
berkembang, maka dari itu teori nya jangka panjang.

3. Metode penelitian jurnal.

Metode jurnal menggunakan metode full costing untuk penentuan harga pokok
produksi dan metode penelitian menggunakan metode deskriptif. Metode penelitian
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri,
baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan, atau
menghubungkan dengan variabel yang lain. Variabel yang mempengaruhi yaitu X dan
yang dipengaruhi Y.

4. Hasil dan pembahasan jurnal

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan perhitungan harga pokok


produksi di UD. Tahu Murni memiliki 3 komponen tahap produksi nya yakni:
kebutuhan perhari, kebutuhan perbulan, dan biaya persatuan. Tiga komponen ini
memiliki peran penting dalam memproduksi Tahu Murni yang baik. Mulai dari bahan
baku yang digunakan, alat dan bahan serta tenaga kerja yang dibutuhkan dalam
pembuatan tahu tersebut. Dari hasil penelitian yang telah terlaksana total yang
digunakan UD. Tahu Murni ini sebesar Rp 56.010.000 jumlah produksinya 230
sedangkan harga produksi perpotong nya 243,52. Selain harga produksi dari UD.
Tahu Murni ini adapun hasil perhitungan harga pokok produksi dengan metode full
costing perpotong atau perunit pada bulan September 2022 jumlah nya Rp
57.054.695, biaya produksi nya Rp.230.000 sedangkan biaya perpotong Rp.248,06.

5. Kesimpulan

Jadi kesimpulannya kita dapat melihat jurnal ini menggunakan metode full costing
karena total biaya metode full costing lebih tinggi dari total biaya dari metode usaha.
Kita juga bisa melihat permasalahan yang ada dari usaha usaha kecil entah dari
modal, tenaga kerja dan sebagainya. Seperti yang ada di judul yaitu biaya produksi,
jadi kita bisa melihat di tabel tabel yang ada di jurnal itu tentang biaya produksi.
Pembahasan Jurnal International

1. Inti dari permasalahan jurnal

Masalah penelitian jurnal ini adalah menganalisis biaya produksi apakah terdeteksi
indikasi sticky cost.

2. Teori biaya produksi

Teori biaya produksi yang di pakai yaitu jangka pendek. Kenapa bisa dikatakan
jangka pendek atau kenapa bisa dia menggunakan teori jangka pendek karena jurnal
ini membahasa tentang sebuah perusahaan yaitu perusahaan BUMN ( Badan usaha
milik Negara ) dan sudah berbentuk perusahaan.

3. Metode penelitian jurnal

Metode pengambilan data yang digunakan yaitu metode purposive sampling pada
perusahaan BUMN. penelitian ini menganalisis biaya produksi apakah terdeteksi
indikasi sticky cost yang akan mempengaruhi dunia industri khususnya sektor
manufaktur. Penggunaan metodenya yaitu menggunakan deskriptif kuantitatif.
Penelitian ini meneliti industri manufaktur periode tahun 2014-2020. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis data sekunder.

4. Hasil dan pembahasan jurnal

Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan perubahan


biaya produksi dari tahun 2013-2014, 2015-2016, 2017-2018, 2019-2020.

Pada tahun 2013-2014, rata-rata perubahan biaya produksi pada perusahaan


manufaktur BUMN adalah sebesar Rp. 860,998,546,995, dimana presentase jumlah
sampel mengalami kenaikan biaya produksi diperiode tahun 2013-2014 sebanyak
42,90% dan perusahaan yang mengalami penurunan biaya produksi sebanyak 57,10%.
Rata-rata perubahan biaya produksi pada tahun 2015-2016 naik dibandingkan dengan
rata-rata perubahan tahun sebelumnya yang naik menjadi Rp. 1,006,048,785,893,
serta presentase jumlah perusahaan yang mengalami kenaikan biaya produksi masih
sama seperti pada tahun sebelumnya yaitu sebanyak 42,90%, sedangkan yang
mengalami penurunan pada biaya produksi sebanyak 57,10% perusahaan.

Berikutnya melihat pada tahun 2017-2018 rata-rata perubahan biaya produksi yang
ada di perusahaan manufaktur terkait, terjadi peningkatan sebesar Rp.
1,536,315,249,488, peningkatan perusahaan yang terjadi di tahun 2017-2018
sebanyak 100% dan pada tahun ini juga perusahaan terkait tidak ada yang mengalami
penurunan sampel atau 0% penurunan. Pada periode tahun yang terakhir yaitu 2019-
2020 perubahan biaya produksi mengalami peningkatan yaitu menjadi Rp.
2,399,894,436,876 dengan jumlah presentase sampel perusahaan yang mengalami
kenaikan sebanyak 71,40% perusahaan, sedangkan perusahaan yang mengalami
penurunan sebanyak 28,60% pada tahun ini.

5. Kesimpulan

Kesimpulannya adalah kita bisa melihat perubahan dari perusahaan BUMN terutama
dari perubahan biaya produksi dari tahun 2013-2014 2015-2016 2017-2018 dan 2019-
2020. Dari tahun ke tahun mempunyai rata rata perubahan biaya produksi pada
perusahaan manufaktur BUMN
DAFTAR PUSTAKA
 Jurnal Lokal
Harefa, P. R. A., Zebua, S., & Bawamenewi, A. (2022). Analisis Biaya Produksi
Dengan Menggunakan Metode Full Costing Dalam Perhitungan Harga Pokok
Produksi. Jurnal Akuntansi, Manajemen Dan Ekonomi, 1(2), 218-223.
https://jamane.marospub.com/index.php/journal/article/view/36

 Jurnal International
Safitri, D. P., & Kristianti, I. (2022). Analisis perilaku Sticky Cost biaya produksi
pada perusahaan BUMN sektor manufaktur periode 2014-2020. Owner: Riset dan
Jurnal Akuntansi, 6(2), 2059-2070.
https://www.owner.polgan.ac.id/index.php/owner/article/view/835

Anda mungkin juga menyukai