Soca Imunisasi BCG
Soca Imunisasi BCG
Disusun Oleh :
Kelas A
imunisasi, ini anak pertamanya, riwayat melahirkan anak yang pertama ini melalui
persalinan normal, bayi menangis kuat, gerakan tonus otot aktif, BAK 4x/hari dan
BAB 2x/hari. ibu memberikan buku KIA yang berisi keterangan bahwa bayi
tersebut sudah diberikan Vit K dan HB 0. Berdasarkan data yang tercatat di buku
Penilaian :
imunisasi sebelumnya. Pada kunjungan ini bayi diberikan Imunisasi BCG dan
Polio 1
1 pada bayi
3) Mengkaji data subjektif pada bayi, berupa identitas, riwayat persalinan dan
bayi
4) Menyiapkan vaksin ( BCG dan Polio) dan posisi pasien yang benar
dahulu. Dengan menggunakan alat suntik steril (ADS 3ml) dan pelarut BCG
9) Menyuntikkan secara intra cutan (IC) di daerah lengan kanan atas (insertion
11) Menjelaskan efek samping yang akan terjadi pada bayi, kemungkinan KIPI
Imunisasi BCG dan Polio merupakan salah satu dari imunisasi program.
5) Apa saja efek samping yang mungkin terjadi pada imunisasi BCG dan Polio?
polio dilakukan sebanyak 4 kali secara oral dengan interval satu bulan dan
suntikan setelah satu atau dua minggu kemudian., yang berubah menjadi
dikatakan berhasil jika bayi sudah mendapatkan 2 (dua) tetes vaksin polio
oral.
5) Apa saja efek samping yang mungkin terjadi pada imunisasi BCG dan
Polio?
Imunisasi BCG tidak dapat diberikan pada anak yang berpenyakit TB atau
menunjukkan uji Mantoux positif atau pada anak yang mempunyai penyakit
Pada imunisasi Polio, vaksin harus ditunda pada mereka yang sedang
Asuhan kebidanan yang diberikan kepada By. Ny. A usia 1 (satu) bulan
pada kasus ini yaitu pemberian imunisasi dasar berupa imunisasi BCG dan Polio
dan masyarakat sekitarnya dari penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi.
Imunisasi khusus.
Prosedur skrining sasaran meliputi menilai kondisi sasaran, Jenis dan manfaat
Vaksin yang diberikan, Akibat bila tidak diImunisasi, Kemungkinan KIPI dan
A. Imunisasi BCG
1) Pengertian
terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringan dapat terjadi
BCG untuk TBC yang berat seperti TBC pada selaput otak, TBC
imunisasi BCG.
c) Tanda Keberhasilan
e) Kontra-Indikasi Imunisasi
B. Imunisasi Polio
OPV (oral polio vaccine), hidup dilemahkan, tetes, oral. Sedangkan IPV
dapat dipakai secara bergantian. Vaksin IPV dapat diberikan pada anak yang
sehat maupun anak yang menderita immunokompromais, dan dapat
bayi lahir sesuai 19 pedoman PPI atau pada kunjungan pertama sebagai
dapat diberikan vaksin OPV dan IPV. Untuk imunisasi dasar (polio- 2,3,4)
diberikan pada umur 2,4, dan 6 bulan. Interval antara dua imunisasi tidak
PIN semua balita harus mendapat imunisasi OPV tanpa memandang status
virus polio luar. Dosis OPV diberikan 2 tetes per-oral, IPV dapat diberikan
4, selanjutnya saat masuk sekolah (5-6 tahun) (Ranuh dkk, 2014). Kontra
indikasi umumnya pada imunisasi; vaksin harus ditunda pada mereka yang
indurasi dan bengkak bisa terjadi dalam waktu 48 jam setelah penyuntikan
dan bisa bertahan satu atau dua hari. Kejadian dan tingkat keparahan dari
reaksi lokal tergantung pada tempat dan cara penyuntikkan serta jumlah
dengan atau tanpa disertai myalgia, sakit kepala atau limfadenopati (Ranuh
dkk, 2014).