Anda di halaman 1dari 21

PT.

SUPRACO INDONESIA
DOKUMEN TEKNIS
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PONDASI

1 Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang

1.1 Pekerjaan Persiapan


Sebelum melakukan pekerjaan pondasi, perlu dilakukan beberapa persiapan
sebagai berikut:

1. Approval gambar titik lokasi pondasi


2. Persiapan peralatan seperti meteran, benang, palu, gergaji
3. Persipan peralatan survey (total station)
4. Persiapan material bowplank dan perlatan pendukung lainnya

1.2 Pekerjaan Survey


Setelah gambar sudah di approve oleh user, selanjutnya melakukan stake out
titik dilapangan.

1.3 Pekerjaan Pemancangan


Setelah penentuan titik selesai dilakukan, alat pancang akan bergerak menuju
titik yang sudah direncanakan selanjutnya dilakukan pemancangan dengan
urutan sebagai berikut:
1. Pertama-tama uji test pit dilakukan sebagai acauan kedalaman pemancangan
selanjutnya.
2. Tiang pancang ditarik menggunakan crane.
3. Periksa vertikalitas tiang pile (terutama untuk segmen kutub pertama)
menggunakan garis tegak lurus dalam 2 (dua) sisi tegak lurus atau dengan
menggunakan waterpass yang menempel pada permukaan tumpukan.
Toleransi yang diijinkan untuk ketidak tepatan lokasi dan ketidak kelurusan
atau verticality adalah 75 mm dan 1/80.
4. Pemancangan dilakukan sampai target kedalaman sudah tercapai.
PT.SUPRACO INDONESIA
DOKUMEN TEKNIS
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN TANAH

1 Pekerjaan Galian

1.1 Pekerjaan Persiapan


Sebelum melakukan pekerjaan galian, perlu dilakukan beberapa persiapan
sebagai berikut:

1. Approval gambar titik lokasi


2. Persiapan peralatan seperti meteran, benang, palu, gergaji, alat gali atau alat
berat
3. Persipan peralatan survey (total station)
4. Persiapan material bowplank dan perlatan pendukung lainnya

1.2 Pekerjaan Survey


Setelah gambar sudah di approve oleh user, selanjutnya melakukan stake out
titik dilapangan.

1.3 Pekerjaan Galian


Setelah lokasi sudah di stakeout dan dipasang bowplank pekerja atau alat
berat dapat bergerak menuju lokasi yang sudah ditentukan.

1. Alat berat/ pekerja galian akan menggali sesuai dengan dimensi yang sudah di
tentukan.
2. Material galian di tumpuk dilokasi yang sudah ditentukan untuk selanjutnya
dipindahkan kelokasi timbunan atau dibuang keluar lokasi proyek.
PT.SUPRACO INDONESIA
DOKUMEN TEKNIS
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PONDASI

2 Pekerjaan Pile Cap

2.1 Pekerjaan Persiapan


Pekerjaan pile cap dapat dilakukan jika sebelumnya pekerjaan galian sudah
selesai dilakukan sesuai dengan dimensi yang sudah direncanakan sebelumnya.
Berikut adalah persiapan yang dilakukan sebelum melakukan pekerjaan pile
cap.
1. Menyiapkan material pasir sebagai dasar urugan.
2. Menyiapkan adukan lantai kerja yang terdiri dari pasir, semen, dan air.
3. Menyiapkan peralatan seperti meteran, sendok semen, molen, ember, cangkul
dan sekop.
4. Menyiapkan material bekisting, plywood dan kayu kaso.

2.2 Pekerjaan Survey


Surveyor akan menentukan titik atau tanda batas seusuai dengan dimensi yang
sudah di rencanakan.

2.3 Pekerjaan Urugan Pasir


Pasir yang sudah disediakan di urug dan dipadatkan kedalam lubang pile cap
sesuai dengan ukuran dan ketebalan yang sudah direncanakan pada gambar.

2.4 Pekerjaan Pasangan adukan lantai kerja.


Setelah pekerjaan urugan pasir selesai dilakukan selanjutnya adalah pekerjaan
pasangan adukan lantai kerja. Campuran adukan lantai kerja dilakukan sesuai
dengan campuran adukan yang sudah ditentukan. Pasangan adukan lantai
kerja di tuang kedalam lubang dan diratakan sesuai dengan ukuran dan
ketebalan yang sudah di tentukan dalam shop drawing.

2.5 Pemasangan Besi Tulangan.


Setelah pekerjaan pasangan adukan lantai kerja dilakukan, selanjutnya adalah
pemasangan besi tulangan yang sudah di fabrikasi sebelumnya kedalam lubang
pile cap. Pemasangan besi tulangan ini di sesuaikan dengan posisi yang sudah
direncanakan.

2.6 Pemasangan bekisting/formwork.


Setelah besi tulangan sudah sesuai dengan posisi yang direncanakan,
selanjutnya adlah memasang bekisting atau formwork. Pekerjaan bekisting
dilakukan sesuai dengan ukuran dimensi yang sudah ditentukan dalam
shopdrawing.
PT.SUPRACO INDONESIA
DOKUMEN TEKNIS
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PONDASI

2.7 Pengecoran
Setelah bekisting/formwrok selesai di pasang selanjutnya adalah pekerjaan
pengecoran. Molen atau truk mixer yang menyipkan adukan sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah adukan tiba dilokasi
pengeceoran adukan di tuang kedalam bekisting sambil dipadatkan dengan
menggunakan vibrator agar mengisi seluruh bagian bekisting. Adukan yang
sudah dituang kedalam beskisting lalu diratakan permukaannya dengan
sendok semen.
PT.SUPRACO INDONESIA
DOKUMEN TEKNIS
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN STRUKTUR

3 Pekerjaan Pembesian

Pekerjaan pembesian dapat dilakukan dengan cara manual dengan orang atau
dengan bantuan mesin banding mechine dan bending cutter. Pemilihan
metode pembesian bergantung dari ukuran besi yang akan digunakan.

3.1 Persiapan
Sebelum melakukan pekerjaan pembesian, perlu dilakukan persiapan sebagai
berikut:
1. Approval gambar barbending schedule.
2. Menyiapkan material besi tulangan dan kawat beton sesuai dengan yang
sudah ditentukan.
3. Menyiapkan alat seperti alat potong/ bar cutter, alat bending, alat
ukur/meteran dan alat penanda seperti capur atau meteran.

3.2 Pemotongan dan pembengkokan besi tulangan.


Setelah pekerjaan persiapan telah selesai selanjutnya adalah pemotongn besi
susai dengan dengan ukuran dan jumlah yang terdapat dalam barbending
schedule. Potongan ditumpuk sesuai dengan ukuran dan selanjutnya di
bengkokkan dengan ukuran yang sudah ditentukan.

3.3 Merangkai besi tulangan.

Setelah proses pemotongan dan pembengkokan telah selesai dilakukan,


selanjutnnya adalah merangkai besi tulangan sesuai dengan bentuk dan jumlah
tulangan yang terdapat pada shop drawing. Besi tulangan dirangkit dengan
menggunakan kawat beton. Setelah rangkaian selesai kemudian dikumpulkan
sesuai dengan tipe masing-masing atau di rakit di lokasi tempat pengecoran.
PT.SUPRACO INDONESIA
DOKUMEN TEKNIS
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN STRUKTUR

4 Pekerjaan Bekisting/formwork.
Pekerjaan bekisting dilakukan sebagai wadah cetakan beton agar beton yang
dituang sesuai dengan bentuk yang direncanakan.

4.1 Pekerjaan Persiapan


Sebelum melakukan pekerjaan bekisting perlu dipersiapkan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Mengajukan approval gambar bekisting.
2. Meyiapkan material plywood, kaso dan paku.
3. Menyiapkan peralatan gergaji, alat ukur/meteran, penggaris besi, alat tulis
seperti pensil.

4.2 Pemotongan

Setelah shopdrawing telah di setujui selanjutnya adalah memotong plywood


dan kaso dengan gergaji desuai dengan dimensi yang sudah ditentukan agar
dimensi beton yang diharapkan sesuai dengan yang direncanakan.

4.3 Perakitan
Setelah plywood dan kaso dipotong selanjutnya adalah perakitan. Merakit
bekisting dapat dilakukan di lokasi pengecoran atau dapat juga dilkaukan
ditempat lain bergantung jenis pengecoran yang akan dilakukan. Setelah
perakitan selessai dilakukan pengecekan ulang dimensi agar sesuai dengan
yang sudah direncanakan.
PT.SUPRACO INDONESIA
DOKUMEN TEKNIS
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN STRUKTUR

5 PEKERJAAN PENGECORAN

Pekerjaan pengecoran dapat dilakukan setelah pekerjaan pembesian dan


bkisting sudah dilakukan sebelumnya. Di pastikan pula pekerjaan tersebut
sudah di survey terlebih dahulu oleh QC Enginner untuk memastikan dimensi
dan spesifikasi pembesian sudah sesuai dengan perencanaan. Tahapan
pengeceoran sebagai berikut:

5.1 Persiapan
1. Truck mixer atau molen yang bersisi adukan beton sudah siap dilapangan.
2. QC Enginner melakukan pengecekan dimensi bekisting dan kelusuran bentuk
serta spesifikasi besi tulangan sesuai dengan shopdrawing.
3. Pengetesan Slupm Beton.
4. Menyiapkan concrete/talang sebagai penghubung antara truck mixer ke lokasi
pengecoran.
5. Menyipakan perataltan meteran, benang, sendok semen, vibrator.

5.2 Quality Control


1. QC Engineer akan mengambil sample dari beton untuk di uji slump test apakah
sudah sesuai dengan spesifikasi yang sudah direncanakan.
2. QC Engineer melaukan checklist lapangan berupa jumlah besi tulangan dan
ukuran yang sesuai dengan spesifikasi pada shop drawing.
3. QC Engineer mengambil data ukuran dimensi, vertikaliti bekisting.

5.3 Pouring Concrete


Setelah pekerjaan persiapan dan quality control slesai dilakukan selanjutnya
adalah pekerjaan pouring concrete. Berikut tahapan pengecoran.

1. Truck mixer diarahkan menuju lokasi pengecoran.


2. Concrete pump disiapkan posisinya di bawah coeong truck mixer dan
dinyalakan.
3. Corong concrete pum diarahkan menuju titik tuang adukan beton.
4. Adukan beton dituang dan dipadatkan menggunakan vibrator agar mengisi
rongga beskisting, setelah selesai permukaannya diratakan dengan sendok
semen.
PT.SUPRACO INDONESIA
DOKUMEN TEKNIS
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN STRUKTUR

6 Pekerjaan Floor Deck


Pada umumnya, meterial baku pembuatan floor deck adalah abaja galvanize
yang mempunyai tingkat kekuatan yang tinggi ehingga menopang beban
struktur plat lantai di atasnya. Bentuk dari steel floor deck ini biasanya berupa
lembaran pelat tipis yang bergelombang. Ukuran tebalnya berkisar antara 0,75-
-1mm. sedangkan lebarnya antara lain 870mm, 995mm, dan 1000mm adpaun
panjang steel floor deck dapat disesuaikan terhadap kebutuhan area yang akan
dicover dengan metal deck yaitu 8-12meter. Berikut adalah tahapan
pemasangan floor deck:

6.1 Persiapan
Pekerjaan persiapan yang harus desiapkan sebelum memulai pekerjan floor
deck:
1. Menyiapkan shopdrawing yang sudah di setujui oleh user.
2. Menyiapkan peralatan mesin las, alat potong, water pass, paku tembak,
3. Menyiapkan material metal deck, paku tembak
4. Marking area yang akan di cover metal floor.

6.2 Pekerjaan Survey


Untuk mendapatkan bentuk dan dimensi yang sesuai dengan spesifikasi
pekerjaan, team survey akan melakukan marking untuk area yang akan di
tutupi oeleh metal floor. Target yang akan dicapai adalah elevasi dan dimensi
area yang akan di cover oleh netal deck.

6.3 Pekerjaan Pemotongan Plat Spandek


Pemotongan plat spandek menggunakan alat pemotong untuk menutupi area
kecil yang agar tidak terdapat celah lubang. Pada sambungan antar spandek
sebesar 5 sm dan disambung dengan sambungan las. Stelah plat spandek
selesai dipasang seluruhnya kemudian dilakukan pemasangan stud dnegan
menggunakan alas las. jarak antara stud disesuaikan dengan ukuran yang
terdapat pada shop drawing. Stelah stud dipasang seluruhnya kemudian besi
tulangan di pasang diatasnya.

6.4 Pekerjaan Pembesian


Pekerjaan pembesian dilakukan di atas metal flor dan dirangkai di lokasi. Jika
menggunakan wiremesh sambungan antar wiremesh dilakukan sesuai dengan
overlapping yang ada pada gambar.

6.5 Pekerjaan Bekisting


Pekerjaan bekisting dilakukan pada ujung/pinggir gedung. Beskisting dipasang
sesuai dengan bentuk pada shop drawing.

6.6 Pekerjaan Pengcoran


Pekerjaan pengecoran dilakukan sesuai dengan spesifikasi yang sudah
direncanakan.
PT.SUPRACO INDONESIA
DOKUMEN TEKNIS
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN STRUKTUR

7 PEKERJAAN ERECTION STEELSTRUCTURE

7.1 Pekerjaan Persiapan


1. Pengecekan dokumen spesifikasi dan shopdrawing
2. Pengajuan approval shopdrawing dan material baja
3. Pengadaan material baja dan aksesoris yang disetujui oleh user
4. Pengadaan peralatan angkut (crane)

7.2 Pekerjaan Survey


Survey engineer melakukan pengecekan ulang dimensi jarak baut/angkur pada
struktur baja maupun pada pedestal

7.3 Pekerjaan Erection


1. Sebelum mengangkat beban dilakukan pengecekan kelayakan alat angkut wire
robe dan sistim kemudi terlebih dahulu.
2. Pengecekan webbing.
3.
Material baja dikikat dengan webbing dan diposisikan pada lokasi pemasangan.
4.
Sambungan antar member dihubungkan dengan sambungan baut.
5. Pada saat member struktur diangkat di pastikan tetap dapat di posisikan
dengan sambungan tali kontrol.
PT.SUPRACO INDONESIA
DOKUMEN TEKNIS
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN ARSITEKTURAL

1 Pekerjaan Dinding Bata


Sebelum melakukan pekerjaan pemasangan dinding bata, berikut ini beberapa
tahapannya:

1.2 Pekerjaan Persiapan


1. Menyiapkan shop drawing yang di setujui oleh user.
2. Persiapan material bata, semen, pasir dan air.
3. Persiapan peralatan seperti sendok semen, benang, ember dll
4. Persiapan peralatan survey.

1.3 Pekerjaan Survey


Survey engineer akan memberikan tanda dilokasi mana saja akan di lakukan
pekerjaan pemasangan bata. Kemudian pemasangan benang sebagai acuan
kerataan bata.

1.4 Pekerjaan Adukan Semen Pasang


Komposisi adukan semen harus disesuaikan dengan spesifikasi yang sudah
ditentukan sebelumnya.

1.5 Pemasangan Bata


1. Bata merah direndam terlebih dahulu untuk mengeluarkan air pada rongga
dan menjaga agar bata merah tidak menyerap air dari campuran adukan
2. Campuran adukan semen dipasang merata dan batu bata disusun diatasnya.
Kemudian batu bata yang dipasang dan di pukul agar campuran adukan
semen pasang menjadi padat.
3. Setelah tinggi pasangan bata merah mencapai 1 m kemudian dilanjutkan
dengan cor beton kolom praktis
4. Periksa kelurusan serta vertikal pasangan bata merah, apabila sudah benar dan
sesuai dengan yang diinginkan maka lanjutkan pemasangan sampai dengan
tinggi maksimum 1 m, kemudian periksa lagi kelurusan dan vertikalnya, setelah
itu dilanjutkan cor kolom praktis dan dilanjutkan pemasangan bata merah
sampai elevasi yang ditentukan dan cor kolom praktis sampai elevasi sesuai
gambar.
PT.SUPRACO INDONESIA
DOKUMEN TEKNIS
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN ARSITEKTURAL

2 Pemasangan Keramik
Sebelum melakukan pemasangan keramik ada beberapa hal yang harus
dilakukan sebagai berikut:

2.1 Pekerjaan Persiapan


1. Menyiapkan shopdrawing yang sudah di approve oleh user.
2. Meniapkan kramik yang sudah di approve oleh user
3. Menyiapkan material mortar seperti semen, pasir dan air atau mortar yang
sudah siap pakai sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
4.
Menyiapkan peralatan seperti sendok semen, embar, benang dan waterpass.

2.3 Pekerjaan Survey


Survey engineer akan memberikan marking di area yang akan di pasang
keramik dan diberikan marking elevasi dan patokan kemiringan dari lantai yang
akan dipasang.

2.4 Pemasangan Keramik

Sebelum pemasangan keramik, keramik yang akan dipasang direndam didalam


air sampai udara yang terperangkap didalam pori-pori kemarik keluar. Pasang
benang sebagai acuan kelurusan keramik dengan menggunakan paku.
Selanjutnya mortal diaduk dan di pasang didasar lantai dan diratakan.
Kemudian keramik dipasang keatas mortar yang sudah diratakan tadi sambil di
tekan-tekan dari atas agar mortar tersebar merata diabawah keramik. Space
nat keramik ditentukan ukurannya dari awal dan keramik dilap dari kotoran
seperti mortar yang mengotori permukaannya. Lanjutkan pemasangan keramik
sampai seluruh permukaan lantai tertutup seluruhnya sesuai dengan rencana.
PT.SUPRACO INDONESIA
DOKUMEN TEKNIS
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN ARSITEKTURAL

3 Pekerjaan Plester & Pengacian

3.1 Pesiapan
1. Menyiakan bahan seperti semen, pasir, dan air.
2. Menyiapkan peralatan seperti sendok semen, ember, mal, benang, kuas
waterpass.

3.2 Pekerjaan Survey


1. Survey enginner akan memberikan tanda/marking untuk area yang akan
dikerjakan.
2. Pemasangan benang sebegai acuan vrtikaliti dinding.

3.3 Pekerjaan Plester


Siapkan adukan mortal yang terdiri dari semen, pasir, air. Kemudian basahi
dinding bata yang akan di aci. Selanjutnya temperlakn mortar pada dinding
sambil diratakan dengan sendok semen atau mal agar lebih cepat. Kemudian
lakukan setiap ketinggian 1m dan di cek kerataannya.

3.4 Pekerjaan Pengacian


Siapkan adukan mortar yang terdiri dari air dan semen atau produk mortar
yang disarankan sesuai dengan spesifikasi. Basahi dinding yang sudah di plester
sebelumnya. Kemudian tempelkan mortar dengan menggunakan sendok
semen dan diratakan sesuai dengan ketebalan yang sudah direncanakan.
stelah beberapa area diplester basahi kembali permukaan yang telah diaci
dengan kuas dan di oles-oles dengan sendok semen agar permukaan menjadi
padat. Ulangi langkah tersebut sampai seluruh area yang direncakan telah
ditutupi dengan acian.
PT.SUPRACO INDONESIA
DOKUMEN TEKNIS
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN ARSITEKTURAL

4 Pekerjaan Pemasangan Kusen


Sebelum melakuakn pekerjaan pemasangan kusen ada beberapa tahap yang
akan dilakaukan sebegai berikut:

4.1 Persiapan
1. Menyiapkan shopdrawing yang telah di sutujui oleh user.
2. Menyiapkan kusen yang sudah di setujui oleh user.
3. Menyiapkan peralatan seprti gergaji, palu, benang, waterpass.

4.2 Pekerjaan Survey


Survey enginner akan memeberikan marking/tanda sebagai acuan
pemasangan kusen.

4.3 Pemasangan Kusen


Kusen diangkat dan dipasang di posisi yang sudah direncanakan. Apabila
terdapat posisi yang kurang pas maka ada 2 pilihan yang akan dilakukan yaitu
memotong bagiandari kusen yang berlebih atau membobok bagian dinding
atau coran yang berlebih. Setelah ukuran sesuai selanjutnya kusen di paku
sementara agar posisi tidak berubah lagi. Cek vertikaliti kusen dengan water
pas, apabila belum sesuai dapat di bongkar paku penahan dan di geser kesen
tersebut seuaui dengan keperluan. Setelah posisi sudah sesuai selanjutnya
bagian celah antara kusen dengan dinding atau kolom praktis di isi dengan
campuran adukan semen yang terdiri dari air, semen dan pasir atau cukup air
dengan semen saja.
PT.SUPRACO INDONESIA
DOKUMEN TEKNIS
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN ARSITEKTURAL

5 Pemasangan ACP
Sebelum pemasangan ACP berikut beberapa tahan yang perlu di lakukan:

5.1 Persiapan
1. Menyiapkan shopdrawing yang disetujui oleh user.
2. Menyiapkan material ACP yang sudah disetujui sebelumnya, besi hollow, baut
dan aksesoris lainnya.
3. Meyiapkan pelatan seperti alat bor, benang, waterpass, alat potong/gerinda.

5.2 Pekerjaan Survey


Surveyor akan memeberikan tanda/marking sebagai acuan pemasangan
rangka hollow.

5.3 Pemotongan Rangka Holow


Pemotongan rangka hollow yang sudah di setujui oleh user dengan
menggunakan alat potong gerinda sesuai dengan shopdrawing. Kemudian
potong tersebut dikumpulkan sesuai dengan ukurannya.

5.4 Pemasangan Rangka Besi Hollow


Potongan besi hollow dipasang ke dinding atau kolom dan balok dengan
menggunakan dynabolt. Kemudian dirangkai dengan besi hollow lainnya
dengan menggunakan mesin las. Setiap pemasangan rangka hollow juga harus
dicek kerataan dan vertikalitinya. Lanjutkan pemasangan sampai seluruh area
yang akan dipasang ACP terpasang rangkanya.

5.5 Pemasangan ACP


Setelah rangka hollow terpasang semua, selanjutnya adalah pemasangan ACP.
Masing-masing ACP ditempelkan ke rangka hollow dengan mneggunakan
sambungan baut. Pengencangan tidak boleh terlalu kencang karena akan
merusak material ACP tersebut. Setiap pemasangan materail APC perlu dicek
kelurusan masing-masing potongan agar lebih baik. Lanjutkan pemasangan
potongan ACP sampai semua rangka hollow tertutup. Apabial terdapat
keleihan pancang lembaran ACP dapat dipotong dengan alat potong atau
gerinda. Setelah semua lembaran ACP terpasang semua isi sambungan ACP
dengan material silikon atau material pengisi yang telah ditetapkan dalam
dokumen spesifikasi.
PT.SUPRACO INDONESIA
DOKUMEN TEKNIS
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN ARSITEKTURAL

6 Pekerjaan Pengecetan
Pekerjaan pengecetan dilakukan setelah dinding telah selesai di aci. Berikut
tahapan melakukan pekerjaan pengecetan:

6.1 Persiapan
1. Menyiapkan dokumen shopdrawing mengenai warna yang akan digunakan dan
posisi pengaplikasian warna cat dari user.
2. Menyiapkan material sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan seperti cat,
selaler/plamir (jika ditentukan).
3. Menyiapkan peralatan seperti kuas serabut, kuas rol, ember, kertas pasir.

6.3 Pengaplikasian
1. Dinding yang akan di cat pertama-tama harus di bersihkan lalu di amplas
dengan menggunakan kertas pasir agar terhindar dari kotoran dan minyak
yang dapat mengurangi rekatan cat dengan dinding.
2. Setelah dinding bersih dan diamplas selanjutnya mengaplikasikan sealer/plamir
untuk menutup/memperhalus pori-pori dinding.
3. Setelah plamir/selaer kering dimplas kembabali agar permukaan cat yang akan
diaplikasikan lebih baik.
4. Selanjutnya pengaplikasian cat dengan menggunakan kuas/roll dengan arah
yang seragam. Lakukan pengecetan hingga warna yang diharapkan dapat
terlihat.
5. Lakukan pengecatan sampai seluruh permukaan yang direncanakan selesai
dicat.
6. Pengecatan dilakukan berlungkali/berlapis-lapis sesuai dengan spesifikasi yang
sudah ditentukan sebelumnya.
PT.SUPRACO INDONESIA
DOKUMEN TEKNIS
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN MEP

1 PEKERJAAN PLUMBING
Pekerjaan plumbing/pipa dapat dibedakan menjadi 4 berdasarkan sumbernya
yaitu:
1. Air bersih
2. Air kotor & Bekas
3. Air Hujan
4. Pipa Vent
Untuk melakukan pekerjaan plumbing/pipa ada beberapa tahapan yang harus
dilakukan juag bergantung pada system aliran yaitu:

1.1 Persiapan
1. Melakukan pengecekan terhadap spesifikasi.
2. Melakukan persetujuan shopdrawing dari user.
3. Melakukan pengadaan atas spesfikasi yang terdapat dalam shop drawing baik
pipa, aksesoris, pompa dan support pipa.
4. Persiapan peralatan seperti meteran, kunci-kunci, alat potong, alat senai pipa,
mesin las dll.

1.2 Pemasangan Pompa


1. Marking lokasi penempatan pompa.
2. Buat pondasi pompa, perhatikan kelurusan dan rata pondasi.
3. Pasang instalasi pemipaan ruang pompa terlebih dahulu.
4. Pasang Pompa dan valve-valvenya.
5. Sambung instalasi daya ke unit pompa.
6. Lakukan running test pompa.
7. Sumber dari GWT terlebih dahulu mesuk ke media WTP sand filter dan carbon
filter.

1.2 Pemasangan Pipa


1. Pelaksanaan Pengukuran / marking berkoordinasi dengan surveyor arsitek
untuk penentuan ruang toilet sesuai shop drawing yang telah disetujui.
2. Pemasangan pipa sparing di ruang toilet sesuai shop drawing yang telah
disetujui.
3. Pabrikasi support dan gantungan sesuai contoh material dan gambar yang
telah disetujui.
4. Pemasangan support dan gantungan di ruang toilet dan diruang Shaft .
5. Pemasangan Instalasi pipa Air bersih di ruang toilet dan di shaft sesuai shop
drawing yang telah disetujui.
6. Pemeriksaan, Pengujian dan pengukuran tekanan seluruh pipa instalasi di
ruang toilet sebelum pemasangan keramik.
7. Pemasangan seluruh peralatan Plumbing di ruang toilet lengkap accessories
sesuai shop drawing yang telah disetujui
8. Pemasangan Pompa Boster lengkap Instalasi dan accessories
9. Pemasangan Panel Pompa lengkap Instalasi kabel Power
10. Testing Commissioning Sistem Air bersih
11. Training kepada pihak pengelola gedung
PT.SUPRACO INDONESIA
DOKUMEN TEKNIS
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN MEP

2 PEKERJAAN MEKANIKAL FIRE HYDRANT & FIRE SPRINKLER

2.1 Pekerjaan Persiapan


1. Cek spesifikasi & shop drawing
2. Pengajuan material & shop drawing
3. Persetujuan konsultan pengawas
4. Pemesanan pompa hydrant listrik, pompa hydrant diesel, joukye dan material
instalasi dan aksesoris.

2.2 Pekerjaan Survey


Pelaksanaan Pengukuran / marking jalur utama pipa Fire Hydrant dan Fire
Springkler dikoordinasikan dengan pekerjaan sipil.

2.3 Pemasangan
1. Fabrikasi support dan gantungan untuk pipa Fire Hydrant dan Fire Springkler
sesuai shop drawing approval.
2. Fabrikasi Box Hydrant di pabrik sesuai shop drawing yang sudah disetujui oleh
Konsultan.
3.
Fabrikasi pipa Fire Hydrant dan Fire Springkler yaitu : Pengelasan untuk pipa
Fire Hydrant dan Fire Springkler disesuaikan dengan spesifikasi teknik dan
berdasarkan gambar yang sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas / Owner.
4. Pemasangan support dan gantungan sesuai shop drawing approval
5. Pemasangan Instalasi Pipa Fire hydrant dan Fire Springkler di ruang shaft
lengkap accessories
`6. Pemasangan Instalasi Pipa Fire Hydrant dan Fire Springkler dari shaft ke Box
7. Hydrant dan ke pipa cabang tiap lantai lengkap accessories
Pemasangan pipa dropout dari main line ke plafon sesuai shop drawing
approval
8.
Presure test seluruh instalasi Fire Hydrant dan Fire Springkler tiap lantai
9. Pemasangan head springkler bersama-sama pekerjaan plafon
10. Pemasangan pondasi untuk Box Hydrant tiap lantai sesuai shop drawing
approval.
11. Pemasangan Box Hydrant lengkap accessories di tiap lantai sesuai shop
drawing approval.
12. Galian tanah untuk pemasangan instalasi Pipa Fire Hydrant.
13. Pemasangan Pipa Fire Hydrant sesuai shop drawing approval.
14. Pemasangan pondasi Box Hydrant sesuai shop drawing approval.
15. Test presure / tekan seluruh pipa Fire Hydrant sesuai spesifikasi teknik yang di
minta.
16. Pemasangan Pillar Hydrant, Siamese Conection lengkap Check Valve dan Box
Hydrant lengkap accessories
17. Testing commissioning dan training seluruh Instalasi Fire Hydrant Dan Fire
Springkler.
PT.SUPRACO INDONESIA
DOKUMEN TEKNIS
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN MEP

3 PEKERJAAN MEKANIKAL TATA UDARA/AIR CONDITIONING

3.1 Pekerjaan Persiapan


1. Cek spesifikasi & shop drawing
2. Pengajuan material & shop drawing
3. Persetujuan konsultan pengawas
4. Pemesanan unit AC split duct, AC wall mounted, Casset dan material dan
aksesoris.

3.2 Pekerjaan Survey


Pengukuran marking perletakan unit AC Indoor dan Outdoor

3.3 Pekerjaan Instalasi


1. Pemotongan pipa tembaga sesuai ukuran dilapangan pipa dibersihkan dengan
kain.
2.
Pemasangan isolasi pipa / harmaflek disesuaikan dengan diameter pipa
3. Pengelasan fitting pipa sesuai kebutuhan di lapangan dengan menggunakan
elpiji dan oxygen
4. Pemasangan Instalasi listrik dari Indoor unit ke Outdoor unit
5.
Pemasangan instalasi pipa drain lengkap isolasi sesuai shop drawing approval
6.
Pemasangan accessories instalasi yaitu : Sight Glass dan Filter Dryer
7.
Penyambungan Instalasi pipa referegerent ke Indoor unit dan Outdoor unit
8. Pengetesan pipa yaitu pipa di vacum melalui Outdoor Unit.
9.
Pengisian Freon setelah pipa selesai divacum dan di baca melalui ANALYZER
10.
Pemasangan kabel Power AC ke Unit AC Splite sesuai shop drawing approvel
11. Pemotongan Test meger sesua instalasi kebel power ke unit AC sesuai PUIL
2000.
12. Pemasangan exhaust fan diruang toilet lengkap accessories sesuai shop
drawing yang sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas / Owner
13.
Testing commissioning dan perbaikan apabila ada yang perlu diperbaiki
14. Training untuk operasional seluruh Peralatan Unit AC.
Serah terima pekerjaan setelah selesai testing commissioning dan semua
sistem telah berfungsi dengan baik.
PT.SUPRACO INDONESIA
DOKUMEN TEKNIS
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN MEP

4 PEMASANGAN DUCTING

4.1 Pekerjaan Persiapan


1. Cek spesifikasi & shop drawing
2. Pengajuan material & shop drawing
3. Persetujuan konsultan pengawas
4. Pemesanan unit AC split duct, AC wall mounted, Casset dan material dan
aksesoris.

4.2 Pekerjaan Survey


Pelaksanaan Pengukuran / marking untuk penempatan jalur ducting
dikoordinasikan dengan pekerjaan sipil / arsitektur

4.3 Pekejaan Pemasangan Ducting


1.
Pabrikasi gantungan untuk ducting Exhaut sesuai shop drawing approvel
2. Pabrikasi ducting ducting exhaust fan tanpa isolasi
3. Pembersihan lokasi yang akan dipasang instalasi Ducting
4. Pemasangan Sistem Ducting Fan
5. Pemasangan Unit Exhaust Fan sesuai shop drawing dan approval yang telah
disetujui.
6. Pemasangan Instalasi listrik dari Panel AC ke unit Exhaust Fan
PT.SUPRACO INDONESIA
DOKUMEN TEKNIS
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN MEP

5 PEKERJAAN INSTALASI LIFT

5.1 Persiapan
Persiapan pelaksanaan pekerjaan pembuatan shop drawing dan persiapan
approvel material dilengkapi dengan contoh material dan diajukan ke
Konsultan Pengawas / Owner.

5.2 Pekerjaan Survey


Pelaksanaan Pengukuran / marking untuk penempatan unit Lift
dikoordinasikan dengan pekerjaan sipil / arsitektur

5.3 Perjaan Isntalasi


1. Pemasangan sparing sesuai shop drawing dan mengikuti pekerjaan sipil
2. Pabrikasi LIFT sesuai shop drawing dan spesifikasi teknik yang sudah disetujui
3. oleh Konsultan Pengawas / Owner.
4. Pabrikasi support yang sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas
5. Pengukuran Hoistway / ruangan untuk sangkar lift dan setting wirw steel
strenght / wire plumb ( wire piano )
6. Menaikkan Control Panel ke Top Floor
7. Menaikkan Truction Machine ke Top Floor
8. Membawa Button Tamplete
9. Menaikkan Landing Door, Frame, Sill & Hanger Case untuk diletakkan di tiap
lantai
10. Merakit Peralatan Derek yang ada di Top Floor untuk menaikkan Guide
Rail,Car dan Counter Weigh
11. Membersihkan Rail dan Joint
12. Membawa Rail Keruang PIT
13. Rail dinaikkan dengan Peralatan Chaine Block secara berurutan dan langsung
disambungpada joint sampai mencapai dibawah slab Top Floor
14. Pengeboran Anchor bolt untuk Buffer Base
15. Pemasangan dan Setting Buffer Base
16. Pemasangan Oil Baffer untuk Car dan Counter Weigh
17. Pemasangan Compensating Sheaves
18. Pemeriksaan PIT Area dan menyiapkan counter frame
19. Membawa Counter Weight Frame ke CWT Rail Pit area
20. Pemasangan guide dengan counter weight block
21. Pengisian frame dengan couter weight block
22. Adjusstment counter weight guide shoe
23. Pemasangan plate form dan botton channel
24. Pemasangan Car Frame
25. Pemasangan Car Guide Shoe
26. Adjustment car guide shoe
27. Uncoiling rope menurut prosedur yang benar
28. Pemasangan socket rope
29. Babied pouring socket
30. Roping untuk Car
PT.SUPRACO INDONESIA
DOKUMEN TEKNIS
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN MEP

5.3 31. Perjaan Isntalasi


32. Ropeing untuk counter weight dari ruang mesin
33. Ropeing untuk compensating sheaves
34 Ropeing untuk Governor
35. Pemasangan Junction Box, Car Cage, Pit dan Hoistway
36. Pemasangan Traveling Cable dari Car cage Junction Box sampai Hoistway
37. Junction Box
38. Pemasangan Cable Hange
39. Pemasangan Door Sill dan Adjustment level
40. Pemasangan Door Jambdan adjustmeant vertical
41. Pemasangan Hanger Case dan adjustment
42. Pemasangan Entrans Door dan Adjustment vertical
43. Pemasangan Hall Lantern dan Indicator
44. Pemasangan Wall Panel
45. Pemasangan Kick Board
46. Pemasangan Front Return Panel
47. Pemasangan Car Cage Operating Panel
48. Pemasangan Ceilling
49. Adjustment Car dan Door Mechanic
50. Pemasangan dan adjustment Landing Sensor Device
51.
Pemasangan Panel Kontrol di ruang mesin Lift lengkap ARD dan accessories
52. Pemasangan Instalasi kabel kontrol lengkap Panel Lift dan kabel Power lengkap
53. accessories
54. Testing dan Inspeksi

Anda mungkin juga menyukai