Anda di halaman 1dari 24

37.

Seorang laki-laki berusia 83 tahun datang ke dokter dengan keluhan sakit kepala dan pandangan
kabur. Hasil pemeriksaan tekanan darah menujukkan 160/100 mmHg. Dokter menanyakan manfaat
penambahan antihipertensi terhadap terapi standart. Dari pencarian artikel diperoleh satu uji klinis
acak terkontrol yang melaporkan rasio hipertensi pada kelompok yang menggunakan antihipertensi
229/265 dan pada kelompok terapi standart 236/269. Apoteker memberikan informasi interpretasi
hasil penelitian tersebut. Apakah informasi yang dimaksud?

OR = 0,89
RR = 0,98 (b)
ARR = 0,01
NNT = 100

29. Apoteker memberikan interpretasi kemungkinan kejadian kardiovaskular dengan dapaglifozin


dibandingkan liraglutid (Odds Ratio) hasil penelitian tersebut kepada dokter. Odds Ratio (event/non
event di kelompok SGLT-2 inhibitor) / (event/non event di kelompok GLP-1 reseptor agonis).
Berapakah nilai odds ratio obat yang dimaksud?
OR = [Kej/non kej kontrol] / [kej/non kej uji] = [218/782]/[242/758] = 0.87.. ~ 0.88
28. Apoteker disebuah rumah sakit ingin mengevaluasi efek ramipril dalam mencegah terjadinya
kejadian kardiovaskular seperti gagal jantung. Penelitian dilakukan secara eksperimental yang
dirandomisasi dengan kontrol placebo. Dari sejumlah pasien yang terlibat dalam penelitian ini
didapatkan hasil bahwa kejadian gagal jantung pada kelompok pasien yang menggunakan ramipril
adalah 9%. Sedangkan pada kelompok placebo sebesar 11,5%. Berapakah absolute risk reduction
(ARR) dari pemakaian ramipril terhadap terjadinya gagal jantung?
ARR = %uji - %kontrol = 11,5% - 9% = 2,5% = 2,5/100 = 0,025

12. Apoteker memberikan informasi interpretasi kemungkinan kejadian kardiovaskular dapaglifozin


dibandingkan liraglutid (relative risk) hasil penelitian tersebut kepada dokter. Relative Risk =
(Event/total di kelompok SGLT-2 inhibitor)/ (event/total di kelompok GLP-1 reseptor agonis).
Berapakah nilai Relative Risk obat yang dimaksud?
RR = [kej/total kontrol]/[kej/total uji] = 0,90
6. Apoteker di sebuah rumah sakit ingin mngevaluasi efek ramipril dalam mencegah terjadinya
kejadian kardiovaskular seperti gagal jantung. Penelitian dilakukan ecara eksperimental yang
dirandomisasi dengan kontrol placebo. Dari sejumlah pasien yang terlibat dalam penelitian ini
didapatkan hasil bahwa kejadian gagal jantung pada kelompok pasien yang menggunakan ramipril
adalah 9%. Sedangkan pada kelompok placebo sebesar 11,5%. Berapakah number needed to treat
(NNT) dari pemakaian ramipril terhadap terjadinya gagal jantung
ARR = 11,5-9 = 2,5% = 0.025
NNT = 1/ARR = 40

7. Apoteker di suatu rumah sakit melakukan kajian farmakoekonomi dengan metode retrospektif,
terkait terapi tifoid untuk mendapatkan terapi paling efektif agar dapat dijukan dalam formularium
di rumah sakit tersebut. Data pasien tifoid yang dirawat di rumah sakit selama tahun 2019-2020
menunjukkan terapi yang paling banyak digunakanadalah kloramfenikol dan setriakson. Outcome
(luaran) yang direncanakan adalah lama perawatan di rumah sakit. Namun setelah data terkumpul
apoteker menemukan masalah yaitu jumlah kelompok pasien yang mendapat kloramfenikol (100
pasien) dan kelompok yang mendapat seftriakson (20 orang), terpaut jauh sehingga kedua kelompok
tidak dapat dibandingkan. Apakah metode farmakoekonomi yang tepat untuk kasus tersebut?
Outcome lama perawatan = klinis; obat yang dibandingkan 2 obat yang berbeda → CEA

60. Berapa nilai ICER dari terapi captopril?


Kaptopril → uji, HCT → kontrol
ICER = selisih biaya/selisih efek = (200.000 - 100.000)/(30-20) = 10.000

59. Produsen dari statin yang baru saja dirilis berencana melakukan sebuah case-control
retrospektif. Penelitian ini dilakukan untuk memastikan korelasi antara statin dan keluhan miopati
parah yang dilaporkan oleh 20 penggunanya kepada BPOM selama 2 tahun terakhir ini. Kedua
kelompok, baik kelompok kasus dan kontrol dari penelitian ini memiliki evaluasi diagnostik yang
identik dan dikelompokkan berdasarkan durasi penggunaan statin sebelum onset munculnya
miopati. Jenis bias manakah yang paling rentan terjadi terhadap rancangan penelitian tersebut?
Sejujurnya bingung tapi
Case control restrospektif biasanya pakai wawancara dan data, wawancara ini rentan utk
recall bias
58. Seorang perempuan melahirkan bayi dengan kelainan bibir sumbing. Dokter memeriksa riwayat
kehamilan dan catatan obat yang diresepkan kepada pasien tersebut. Ada beberapa obat yang
dicurigai memiliki efek teratogenik. Apoteker melakukan pencarian artikel yang sesuai dengan
jenis permasalahn klinis kasus tersebut. Apakah jenis permasalahan klinis yang dimaksud
Jenis permasalahan klinis yg dimaksud adalah etiologi
Jenis permasalahan klinis:
1. Terapi
Jenis pertanyaan klinis ini menanyakan mengenai treatment yang diberikan untuk mencapai
luaran yang diharapkan. Pertanyaan yang diajukan di antaranya bisa mencakup pertanyaan
tentang obat, intervensi operatif, perubahan diet, atau konseling. Desain penelitian: randomized
clinical trial (RCT) dengan kontrol berupa terapi standar baku, juga bisa kohort, case-control, dan
case series.
2. Diagnosis
Jenis pertanyaan diagnosis bertujuan untuk mengidentifikasi penyakit pada pasien. Desain
penelitian: penelitian dengan desain prospektif, perbandingan secara blind dengan gold
standard (misalnya consecutive cohort), diikuti dengan penelitian cross sectional
3. Prognosis
Tipe pertanyaan prognosis menanyakan mengenai perjalanan penyakit atau kecenderungan
untuk berkembanganya suatu penyakit. Desain penelitian: kohort, case control, dan case series.
4. Etiologi / Harm
pertanyaan tentang apa yang menjadi penyebab suatu kondisi atau yang meningkatkan resiko
timbulnya kondisi tersebut atau dampak negatif dari intervensi atau paparan tertentu. Desain
penelitian: RCT, kohort, case control, kemudian case series.
5. Prevensi
pertanyaan tentang bagaimana menurunkan kemungkinan timbulnya suatu penyakit atau
mencegah dampak negatif yang ditimbulkan. Desain penelitian: RCT, penelitian kohort, case
control, dan case series.
57. seorang Apoteker di rumah sakit ingin membandingkan efek terapi antara glipizide dan sitagliptin
pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Sebanyak 120 pasien yang memenuhi kriteria dikumpulkan dan
secara acak dibagi ke dalam kelompok yang menerima glipizide atau sitagliptin. Penelitian dilakukan
selama 12 minggu dan hasilnya dicatat oleh peneliti. Di akhir minggu ke-12. Pasien dikedua
kelompok tidak mendapatkan obat apapun selama seminggu dan kemudian penelitian
dilanjutkan kembali dengan menukar jenis obat yang digunakan, kelompok yang sebelumnya
mendapatkan glipizide ditukar menjadi sitagliptin dan sebaliknya 12 minggu berikutnya. Apakah
jenis rancangan penelitian yang sedang digunakan pada penelitian tersebut?
Jenis penelitian: cross-over
Cohort prospective: tanpa intervensi, ditunggu dan dicatat hasilnya
case -control: tanpa intervensi, data diambil dari masa lalu (rekam medik cthnya)
Pararrel: ini jalan bersamaan pengujiannya antara uji dan kontrol tanpa ditukar
Observasional: jenis penelitian tanpa intervensi
56. Seorang ibu bertanya kepada Apoteker di PIO tentang keamanan vaksinasi campak untuk
anaknya yang berusia 5 tahun. Anaknya menderita leukimia myeloid kronis (Chronic Myeloid
Leukimia) sejak 1 tahun lalu dan mendapat pengobatan TKI (Tyrosine kinase inhibitor). Apoteker
melakukan pencarian artikel dengan desain penelitian yang tingkat kepercayaannya tertinggi
untuk menjawab pertanyaan tersebut. Apakah desain penelitian yang dimaksud?
Masalah klinis: keamanan → observasional (cohort - case control - cross sectional)

55. Apoteker di suatu dinas kesehatan hendak memilih salah satu dari 2 program yang hendak
dipilih yang paling efektif dan efisien. Program yang hendak diamati adalah operasi usus buntu dan
operasi katarak. Input adalah semua pengeluaran biaya dalam satuan rupiah selama program hingga
10 tahun kedepan. Luaran yang diamati nanti akan diubah menjadi satuan mata uang berupa
rupiah. Apakah metode farmakoekonomi yang tepat untuk kajian tersebut?
Outcome satuan mata uang = CBA

54. Apoteker di suatu rumah sakit hendak menentukan terapi yang paling efektif untuk pengobatan
tifoid pada pasien rawat inap. Pada terapi yang paling banyak digunakan yaitu sefotaksim injeksi 0,5
mg dan ceftriakson injeksi 1 g. Luaran (outcome) yang diamati adalah lama perawatan pasien di
rumah sakit. Apakah metode farmakoekonomi yang tepat untuk kajian tersebut?
Perbandingan 2 obat berbeda, dengan outcome klinis (lama perawatan) → CEA
53. Apoteker di sebuah rumah sakit hendak melakukan kajian farmakoekonomi untuk mendapatkan
rekomendasi antidiabetes dengan biaya efektif agar dapat diajukan dalam formularium di rumah
sakit tersebut. Alternatif obat apa yang dipilih adalah metformin 500 mg, yang dibandingkan
terhadap golongan antidiabetes oral lain adalah sitagliptine 100 mg. Outcome (luaran) yang hendak
diamati adalah penurunan gula darah puasa dan 2 jam postprandial. Apakah metode
farmakoekonomi yang tepat untuk kajian tersebut?
Outcome klinis → CEA
48. Terapi apa yang termasuk didominasi dari pengobatan tersebut?

51. Berapakah jumlah responden yang diperlukan?


Rumus slovin → n = N/ (1 + N . e2) = 267 / (1 + 267 . (0,05)2) = 160,1199 ~ 160
N = total populasi
e = nilai penyimpangan yg dpt diterima

50.Apoteker disuatu rs hendak menentukan terapi yang paling efektif untuk pengobatan tifoif pada
pasien rawat inap, pada terapi yang paling banyak digunakan yaitu sefotaksim injeksi 0,5 mg dan
ceftriakson injeksi 1 g. Hasil analisa menunjukkan pasien yang mendapatkan sefotaksim injeksi 0,5
mg membutuhkan waktu perawatan lebih lama dibandingkan ceftriakson injeksi 1 g, namun biaya
dari kedua terapi adalah sama. Apakah metode farmakoekonomi yang tepat untuk kajian tersebut.
Perbandingan 2 obat; outcome klinis (waktu perawatan) → CEA

49. seorang perempuan berusia 35 tahun bertanya kepada Apoteker di PIO tentang kemungkinan
menderita penyakit hepatitis B. Ia belum pernah vaksin hepatitis B. Di pasaran terdapat dua
macam produk, yaitu kombinasi vaksin hepatitis AB combo dan vaksin Hepatitis B (komponen
tunggal). Apoteker melakukan pencarian artikel dengan desain penelitian yang tingkat
kepercayaannya tertinggi untuk menjawab pertanyaan tersebut. Apakah desain penelitian yang
dimaksud?
Jenis permasalahan klinis: prevensi
pertanyaan tentang bagaimana menurunkan kemungkinan timbulnya suatu penyakit atau
mencegah dampak negatif yang ditimbulkan. Desain penelitian: RCT, penelitian kohort, case
control, dan case series.

48. terapi apa yang termasuk didominasi dari pengobatan tersebut?


Dominan = Efek tinggi, biaya rendah (Q2)
Didominasi = efek rendah, biaya tinggi (Q4)
Trade off = efek tinggi biaya tinggi (Q1), atau efek rendah biaya rendah(Q3)
Titik tengahnya adalah HCT bandingkan biaya dan outcome masing2 obat:
Amlo → dominan
Atenolol →trade off Q1
Lisinopril → trade off
Valsartan → dominated
47. Berapa nilai jumlah tahun berkualitas yang disesuaikan pasien tersebut?
QALY = gamble sehat sempurna 70% = 0,7
Jumlah tahun = QALY x tahun riwayat = QALY = x 2 tahun = 1.4 tahun

46. Berapakah nilai number needed to treat obat yang dimaksud?


ARR = % uji - % kontrol
NNT = 1/ARR
YAK MANA INI DATA PENELITIANNYA 🙂
45. Apoteker di suatu rs melakukan kajian farmakoekonomi dengan metode retrospektif. Terkait
terapi tifoid untuk mendapatkan terapi paling efektif agar dapat diajukan dalam formularium di rs
tersebut. Data pasien tifoid yang dirawat di rs selama 2019-2020 menunjukkan terapi yang paling
banyak digunakan adalah kloramfenikol dan setriakson. Rencana outcome (luaran) yang hendak
dianalisis adalah lama perawatan di rs. Apakah metode farmakoekonomi yang tepat untuk kasus
tersebut?
Lama perawatan – klinis; bandingkan 2 obat beda → CEA

44. Berapakah jumlah tahun berkualitas yang disesuaikan pasien tersebut?


QALY = x/t = 8/10 = 0,8
Years = QALY x tahun riwayat penyakit = 0,8 x 2 thn = 1,6 tahun
43. Apoteker di sebuah rs ingin melakukan penelitian tentang kemungkinan aspirin dapat
menyebabkan terjadinya reye’s syndrome pada anak-anak (dibawah 12 tahun) yang minum aspirin
untuk mengatasi gangguan virus anak. Anak-anak yang mengalami gangguan virus dan dikemudian
hari mengalami reye’s syndrome dikumpulkan, bersama dengan itu pula dikumpulkan anak-anak
yang mengalami gangguan virus namun tidak mengalami reye’s syndrome. Penggunaan aspirin
selama mengalami gangguan virus dianalisis dan dibandingkan di kedua kelompok tersebut melalui
wawancara dengan orang tua mereka. Apakah jenis rancangan yang digunakan dalam penelitian
tersebut?
Pengumpulan orang wawancara = outcome diteliti dimasa sekarang (penggalian masa lalu) tanpa
intervensi → case control

42.Apoteker di suatu rs sedang membaca suatu jurnal farmakoekonomi yang hendak ditelaah. Pada
jurnal farmakoekonomi tersebut membandingkan antar besar jumlah tahun berkualitas yang
disesuaikan (quality-adjusted life years), antara operasi usus buntu dan operasi katarak. Lama
penelitian adalah selama pasien berada di rs dan hingga 6 bulan setelah keluar rs. Apakah metode
farmakoekonomi yang digunakan pada kasus tersebut?
Outcome = QALY → CUA

41. Kasus kanker uterus di rs banyak, alat diagnostik yang ada kurang memadai. Seorang direktur rs
sedang mempertimbangkan untuk membeli alat diagnostik diffusion-weighted imaging (DWI) atau
positron emission tomography and computed tomography (PET/CT). Distributor menyampaikan
bahwa harga DWI lebih mahal namun lebih akurat. Apoteker melakukan pencarian artikel yang
sesuai dengan jenis permasalahan klinis kasus tersebut. Apakah jenis permasalahan klinis yang
dimaksud?
diagnosis
40. Apoteker di suatu rs hendak memilih pelayanan dengan biaya yang efektif pada pengobatan
serangan asma terhadap penggunaan salbutamol inhalasi dengan kombinasi salbutamol inhalasi dan
metilprednisolon injeksi. Luaran klinis yang diamati adalah tingkat penurunan gejalan asma selama
penanganan 1 jam pertama. Apakah metode farmakoekonomi yang digunakan pada kasus tersebut?
CEA

39. Seorang apoteker di rs hendak membandingkan khasiat dua golongan obat antihipertensi. Dalam
sebuah meta-analisis RCT yang menguji efek dari beberapa obat antihipertensi. Odds ratio (OR)
untuk pengobatan dengan diuretika dosis rendah dibandingkan calcium channel blocker (CCB) untuk
kejadian penyakit kardiovaskular adalah 0,87 (95% Cl, 0,75-1,00). Bagaimana interpretasi terhadap
hasil penelitian tersebut?
OR < 1 artinya kej uji < dari kontrol → kej kardio jika diterapi diuretik < CCB (pilihan e)
Seorang laki-laki berusia 83 tahun datang ke dokter dengan keluhan sakit kepala dan pandangan
kabur. Hasil pemeriksaan tekanan darah 160/100mmHg. Dokter mempertanyakan manfaat
penambahan antihipertensi terhadap terapi standart. Dari pencarian artikel diperoleh satu uji klinis
acak terkontrol yang melaporkan rasio hipertensi pada kelompok yang menggunakan antihipertensi
229/265 dan pada kelompok terapi standar 236/269. Apakah informasi yang dimaksud?
Ini soal kedobel sdh ada diatas

38. Manakah yang termasuk jenis biaya langsung non medis?


Biaya langsung = langsung dirasakan/berkurang/dibayar oleh pasien
Non medis: bukan biaya yg di billing oleh RS nya → transportasi ke puskesmas

36. Terapi mana yang paling efektif berdasarkan nilai ACER?


ACER = biaya/efek → semakin kecil nilainya semakin bagus → Lisinopril
35. Apoteker di sebuah rs hendak merancang kajian farmakoekonomi terkait terapi diabetes mellitus
tipe 2 untuk mendapatkan terapi obat asma dengan biaya yang efektif agar dapat diajukan dalam
formularium di rs tersebut. Alternatif obat yang dipilih adalah sitagliptin 100 mg dengan outcome
(Luaran) adalah penurunan HbA1c. Apakah metode farmakoekonomi yang tepat untuk kajian
tersebut? → CEA

34. Rumah sakit hendak memilih pelayanan mana yang paling efektif dalam menurunkan HbA1c,
terhadap penggunaan insulin pen glargine untuk penyakit Diabetes Mellitus tipe 2 yang diberikan
rawat jalan di rs, dibandingkan pasien mendapatkan terapi tersebut di rumah dengan bantuan
perawat pribadi. Apakah metode farmakoekonomi yang digunakan pada kasus tersebut?
CEA → outcome nya klinis

33. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke dokter dengan gejala sakit kepala hebat, mual,
muntah, gangguan memori, dan pandangan kabur. Dari hasil pemeriksaan, dokter mendiagnosis
pasien menderita meningioma. Obat yang rutin dalam tiga bulan terakhir ini adalah nomegestrol
asetat untuk pengobatan haid tidak teratur. Dokter ingin mengetahui keamanan dari obat tersebut
dengan kondisi meningioma, Apoteker melakukan pencarian artikel dengan desain penelitian yang
tingkat kepercayaannya tertinggi untuk menjawab pertanyaan tersebut. Apakah desain penelitian
yang dimaksud?
Masalah klinis: keamanan → observasional (cohort - case control - cross sectional)

32. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke dokter spesialis kandungan untuk
mengkonsultasikan pilihan metode kontrasepsi. Ia baru saja menikah dan ingin menunda kehamilan.
Ia menderita Polycystic Ovary Syndrome (POCS) sejak 2 tahun lalu. Dokter ingin meresepkan
kontrasepsi oral kombinasi etinil-estradiol dan desogestrel dan menanyakan efektivitasnya pada
kondisi pasien tersebut. Apoteker melakukan pencarian artikel dengan desain penelitian yang
tingkat kepercayaannya tertinggi untuk menjawab pertanyaan tersebut. Apakah desain penelitian
yang dimaksud?

Masalah klinis: Terapi (Jenis pertanyaan klinis ini menanyakan mengenai treatment yang diberikan
untuk mencapai luaran yang diharapkan. Desain penelitian: randomized clinical trial (RCT) dengan
kontrol berupa terapi standar baku, juga bisa kohort, case-control, dan case series.
31. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke dokter spesialis kandungan untuk
mengkonsultasikan pilihan metode kontrasepsi. Ia mengalami pendarahan karena mioma dan siklus
menstruasi tidak teratur. Perempuan tersebut juga berkata secara rutin mengkonsumsi
etinilestradiol/levonogestrol untuk mencegah kehamilan. Dokter ingin memastikan keamanan pil kb
tersebut dan bertanya kepada apoteker. Apoteker melakukan pencarian artikel dengan desain
penelitian yang tingkat kepercayaannya tertinggi untuk menjawab pertanyaan tersebut. Apakah
desain penelitian tersebut?
Masalah klinis: keamanan → observasional (cohort - case control - cross sectional)

30. Seorang perempuan berusia 21 tahun bertanya kepada Apoteker di PIO tentang manfaat HPV
dalam mencegah menderita kanker serviks. Perempuan tersebut baru saja mendapat brosur tentang
pencegahan kanker serviks dengan vaksin HPV. Perempuan tersebut belum menikah dan ingin
melakukan vaksinasi. Apoteker melakukan pencarian artikel dengan desain penelitian yang tingkat
kepercayaannya tertinggi untuk menjawab pertanyaan tersebut. Apakah desain penelitian yang
dimaksud?
Masalah klinis: Terapi; desain studi: RCT, cohort, case control, case series
29. Berapakah nilai Odds ratio obat yang dimaksud? → 0,88

27. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke dokter spesialis kandungan untuk
mengkonsultasikan pilihan metode kontrasepsi. Ia baru saja menikah dan ingin menunda kehamilan.
Ia menderita (POCS) sejak 2 tahun lalu. Dokter ingin meresepkan kontrasepsi oral kombinasi etinil
estradiol dan desogestrel dan menanyakan efektivitasnya pada kondisi pasien tersebut. Apoteker
melakukan pencarian artikel yang sesuai dengan jenis permasalahan klinis tersebut. Apakah jenis
permasalahan klinis yang dimaksud?
Masalah klinis: Terapi/intervensi (Jenis pertanyaan klinis ini menanyakan mengenai treatment yang
diberikan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Desain penelitian: randomized clinical trial (RCT)
dengan kontrol berupa terapi standar baku, juga bisa kohort, case-control, dan case series.

26. RS hendak merancang penelitian farmakoekonomi terkait terapi diabetes untuk mendapatkan
terapi obat diabetes dengan biaya yang efektif agar dapat diajukan dalam formularium rs tersebut.
Alternatif obat yang dipilih adalah sitagliptine 100mg, dengan outcome (luaran) adalah peningkatan
kualitas hidup pasien dengan jangka waktu oenelitian 10 tahun. Apakah metode farmakoekonomi
yang tepat untuk kasus tersebut? → outcome kualitas hidup = CUA

24. RS hendak merancang penelitian farmakoekonomi terkait terapi hipertensi untuk mendapatkan
terapi obat hipertensi dengan biaya efektif agar dapat diajukan dalam formularium di rs tersebut.
Alternatif obat yang dipilih adalah captopril 25 mg dan valsartan 80 mg dengan outcome (luaran)
adalah penurunan tekanan darah diastol dan sistol. Apakah metode farmakoekonomi yang tepat
untuk kasus tersebut? → outcome klinis = CEA
23. Dinas kesehatan suatu wilayah pedesaan hendak meningkatkan kualitas kesehatan untuk anak2.
Tim farmasi memilih salah satu kegiatan yang menggunakan dana paling efisien yang dilakukan
dengan dana terbatas untuk program vaksinasi. Kegiatan yang hendak dibandingkan adalah
imunisasi polio dibandingkan dengan operasi katarak. Benefit yang diamati nanti akan diubah
menjadi satuan rupiah. Apakah metode farmakoekonomi yang tepat untuk kajian tersebut?
outcome/perbandingan dalam satuan rupiah = CBA

22. Berapakah nilai ICER dari terapi captopril?


ICER = Selisih biaya/selisih efek = 2.500

21. Berapakah nilai jumlah tahun berkualitas yang disesuaikan (QALY) pasien tersebut?
Ini engga tahu caranya gimana
20. Seorang perempuan berusia 40 tahun datang kedokter spesialis kandungan untuk
mengkonsultasikan pilihan metode kontrasepsi. Pasien ingin menunda kehamilan dan sedang
mengkonsumsi obat antiretroviral sejak 2 bulan lalu. Dokter ingin meresepkan implan etonogestrel
dan menanyakan efektivitasnya apabila diminum bersamaan dengan antiretroviral, Apoteker
melakukan pencarian artikel dengan desain penelitian yang tingkat kepercayaannya tertinggi untuk
menjawab pertanyaan tersebut. Apakah desain penelitian tersebut?
Masalah klinis: Terapi/intervensi (Jenis pertanyaan klinis ini menanyakan mengenai treatment yang
diberikan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Desain penelitian: randomized clinical trial (RCT)
dengan kontrol berupa terapi standar baku, juga bisa kohort, case-control, dan case series.

19. Seorang dokter bertanya kepada apoteker di PIO tentang efektivitas vaksin untuk mencegah
menderita penyakit TBC pada bayi berusia 1 bulan. Dokter tersebut mendapatkan informasi terkait
vaksin BCG dan vaksin H4:IC31 dalam mencegah menderita TBC. Apoteker melakukan pencarian
artikel yang sesuai dengan jenis permasalahan klinis tersebut. Apakah jenis permasalahan klinis?
Masalah klinis: Terapi/intervensi (Jenis pertanyaan klinis ini menanyakan mengenai treatment yang
diberikan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Desain penelitian: randomized clinical trial (RCT)
dengan kontrol berupa terapi standar baku, juga bisa kohort, case-control, dan case series.

18. Apoteker di rs hendak mengetahui efektifitas pelayanan kefarmasian melalui homecare dalam
menurunkan HbA1c untuk penyakit DM tipe 2. Penelitian dilakukan dengan membandingkan nilai
HbA1c antara pasien sebelum dan setelah mendapatkan pelayanan tersebut, dan tanpa
dibandingkan dengan pasien tanpa pelayanan tersebut. → pre-post design
17. Seorang perempuan berusia 26 tahun baru saja melahirkan anak pertama di sebuah RS. Dokter
ingin memberikan kontrasepsi IUD Cu T380A kepada pasien segara setelah melahirkan. Dokter
ingin memastikan keamanannya. → observasional (cohort, case control, cross sectional)

16. Pelayanan yang diamati adalah pemberian konseling melalui telepon yang dibandingkan dengan
homecare. HbA1C → CEA

14. Odds ratio → hitung ajala 🙂


12. Relative Risk Obat → sdh ada cth hitung diatas

11. Manfaat vaksinasi varicella dalam mencegah cacar air.


Masalah klinis: terapi/intervensi → RCT, cohort, case control, case series

5. Konsultasi ASI ekslusif dan implan


Masalah klinis: terapi/intervensi → RCT, cohort, case control, case series
6. QALY = angka dlm kurung → Years = QALY x tahun riwayat → 1,8

3. Masalah klinis: Diagnostik; desain studi: desain cohort prospektif, perbandingan secara blind
dengan gold standard (misalnya consecutive cohort), atau penelitian cross sectional

2. Endometriosis
Masalah klinis: terapi/intervensi → RCT, cohort, case control, case series
1. Kadar vitamin D → cohort prospective

Anda mungkin juga menyukai