Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PELAKSANAAN TINDAK UJARAN

1. Macam tindak ujaran

 Tindak ujaran direktif sebenarnya bisa di anggap sama dengan tindak ujaran dengan tujuan
pendengar melakukan sesuatu.
Contoh ; apa kamu harus merokok disini
 Tindsk ujaran komirsif sebenarnys bisa dianggap sama dengan tindak ujran direktif hanya
saja arahnya yang berbeda .pada ujaran direktif si pendengarlah yang di harapkan
melakukan sesuatu.
Contoh ; saya berjanji akan mencintaimu lebih lama dari selamanya.
 Tindak ujaran ekspresif dipakainoleh pembicara bila dia ingin menyatakan keadaan
psikologis dia mengenai sesuatu misalnya menyatakan terimaksih,belasungkawa dll
Contoh ; mohon maaf Bu, kami tidak bisa membantu
 Tindak ujaran deklarasi menyatakan adanya suatu keadaan baru yang muncul oleh karena
ujaran itu.
Contoh ; dengan ini kaminmenjatiuhkan hukuman penjara 15 tahun

1.2 Muatan proposisi


Pada muatan proposisi pendengar meramu satu proposisi yang lain makin lama makin
meninggi sehingga terbentuklah suatu pengertian yang menyeluruh dari proposisi-proposisi
tersebut.
1.3 Muatan tematik
Muatan tematik merujuk pada pengertian akan dua macam informasi dalam kalimat, yakni
informasi lama (old atau given information) dan informasi baru (new information)

2. Langkah umum dalam pelaksanaan ujaran


Langkah apa yang kemudian harus dilaksanakan oleh pendengar setelah memahami suatu
ujaran tergantung pada macam ujaran yang di dengar .bila tindak ujran yang di dengar
adalah sebuah pertanyaan maka tentunya kita akan tahu apakah pertanyaan itu
memerlukan jawaban .
Bila tindak ujaran berupa perintah ,mak kita akan melaksanakan perintah itu.

3. Pelaksanaan ujaran
Karena tindak ujaran bermacam-macam marilah kita lihat tindak ujaran ini satu persatu

3.1 Pelaksanaan tindak ujaran respiratif

Karena tindak ujaran respirantif hanyalah merupakan pernyataan mengenai sesuatu maka yang
perlu kita lakukan adalah menghimpun muatan proposisi dan memahami mana yang merupakan
informasi yang lama dan mana yang baru . dalam menghimpun muatan proposisi ini kit acari mana
argument nya dan mana presdiksinya.

3.2 Pelaksanaaan tindak ujaran direktif


Tindak ujaran direktif seperti dinyatakan diatas sebenarnya dapat di bagi menjadi 3 kelompok yang
lebih kecil yaitu ; pertanyaan dengan jawaban ,pertanyaan yang memerlukan jawaban , perintah
unruk malkukan sesuatu.

3.2.1 Pelaksanaan untuk pertanyaan ya/tidak

Pertanyaan yang diistilahi dengan pertanyaan ya/tidak yang dalam Bahasa inggris umum di rujuk
dengan istilah yes/no questions.

3.2.2 Pelaksanaan untuk pertanyaan mana / apa

Istilah untuk pertanyaan mana / apa yang di perkanlkan disini sebagi padanan Bahasa inggris w-h
questions dilandasi oleh argumentasi bahwa mana dapat mewakili berbagai pertnayaan
(dimana,kemana,bagaimana) dan apa dapat pula mewakili apa,siapa,berapa,lkenapa,mengapa.

3.3.3 Pelaksanaan untuk kalimat perintah

Kalimat perintah umumnya mewakili tindak ujaran dierektif yang langsung. Pada umumnya respon
terhadap tindak ujaran ini berupa perbuatan untuk melakukan sesuatu.

3.3 Pelaksanaan tindak ujaran komisif


Setelah ujaran die dengar maka pendengar mencari muatan proposionalnya dan
menentukan pula mana yang berupa informasi lama dan mana yang informasi baru.

3.4 Pelaksanaan tindak ujaran ekspresif


Karena tindak ujaran ekspresif menyatakan keadaan psikologis seseorang ,maka
pelaksanaannya pun bukan berupa perbuatan ,khususnya perbuatan fisik.

3.5 Pelaksanaan tindak ujaran deklarasi


Karena dalam tindak ujaran deklarasi deiperlukan adanya syarat kelayakan agar kalimat yang
di ucapkan itu bermakna maka Langkah tambahan dalam memahami dan kemudian
melaksanakan ujaran ini adalah untuk menyakinkan diri bahwa si pembiacara itu
mempunyai wewenang untuk mengatakan apa yang dia katakana.

4. Pelaksanaan ujaran tak langsung


Ujaran-ujaran seperti ini dinamakan ujaran tak langsung artinya apa yang dinyaatakan denga
napa yang dimaksud tidak sama. Ujran tidak langsung lebih sukar untuk dilaksanakan kaerna
ada satu fase yang harus di lalui yaitu fase untuk mentransfer makna literal ke makna yang
tak langsung ini .

4.1 Prinsip kooperatif


Pada dasrnya prisnsipal ini memberikan landasan mengapa manusia dapat saling
berkomunikasi .landasan ini disebut sebagai maksim.
4.1.1 Maksim kuantitas
Maksim ini menyatakan bahwa sebagai pembicara informasi yang kita berikan hasruslah
seinformatif mingkin.,tetapi jangan lebih dan jangan kurang informatif daripada ynag
dieperlukan kalau informasinya kurang lenglap akan terjadi salah faham.

4.2.2 Maksim kualitas


Maksim ini membimbing orang untuk tidak mengatakan apa yang menurut dia tidak benatr
kita juga hendaknya tidak mengatakan sesuatu yang tidak ada buktinya kebenarannya.

4.3.3 Maksim hubungan


Pada maksim ini kita di harpkan untuk memberikan informasi yang relavan terhadap tujuan
percakapan .

4.1.4 Maksim cara


Dalam berkomunikasi orang juga harus mengungkapkan pikirannya secara jelas

4.2 Pelaksanaan ujaran dan prinsipel kooperatif


Dalam berbahasa orang tidak selamanya menyatakan apa yang dimaksud secara rinci dan
eksplisit.

4.3 langkah-langkah dalam pelaksanaan ujaran tak langsung


ujaran tak langsung memerlukan pemrosessan yang lebih rumit dan lebih lama sebelum
dapat dilaksanaan

Anda mungkin juga menyukai