Anda di halaman 1dari 8

YUSTIKA FAZAR PERDANA ASAID

123231202

FAKULTAS ILMU BUDAYA

RESUME MATAKULIAH KEWARGANEGARAAN PTM 1,3, DAN 4

TM 1: Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Matakuliah Pengembangan Karakter


Bangsa Indonesia

A. Konsep dan Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mencerdaskan Bangsa


a. Tinjauan Etimologis
Pendidikan: proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan;
proses, cara, perbuatan mendidik (KBBI).
Kewarganegaraan: a ‘constituent member of society’ (Cogan & Derricott, 1998).
b. Tinjauan Yuridis
Pendidikan: proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan;
proses, cara, perbuatan mendidik (KBBI).
Kewarganegaraan: a ‘constituent member of society’ (Cogan & Derricott, 1998).
c. Urgensi
PKn mencakup Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika untuk
membentuk mahasiswa menjadi WN yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
tanah air. UU 12/2012 mewajibkan PKn sebagai matakuliah, selain Pancasila,
Bahasa Indonesia dan Agama.
B. Warga Negara Indonesia

Konsep warga negara (citizen; citoyen) dalam arti negara modern atau negara
kebangsaan (nation-state) dikenal sejak adanya perjanjian Westphalia 1648 di Eropa
sebagai kesepakatan mengakhiri perang selama 30 tahun di Eropa. Istilah “warga negara”
mengalami perkembangan pemaknaan di Indonesia. Dari staatsburger, onderdaan (kawula
negara) bergeser menjadi “warga negara” (civic, citizen, civicus), yakni warga dari suatu
negara berdasarkan peraturan per-UU-an. Yang menjadi WNI adalah orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warga negara (Pasal 2 UU 12/2006).

C. Habituasi Perilaku Mahasiswa


1. Olah Pikir (Cerdas, Kreatif, Kritis, dan Inovatif)
2. Olah Hati (Beriman, Bertakwa, Amanah, dan Jujur)
3. Olah Raga (Bersih, Sehat, dan Disiplin)
4. Olah rasa (Ramah, Saling Menghargai, dan Peduli)
D. Aspek Nilai Karakter
1. Dengan Tuhan: Bertaqwa Religius
2. Dengan Diri Sendiri: Jujur, Bertanggung Jawab
3. Dengan Sesama dan Lingkungan: Patuh kepada Hak dan Kewajiban, Menghargai
sesama, Menaati aturan Sosial
4. Nilai Kebangsaan: Nasionalisme, Menghargai Perbedaan, dan Paham terhadap
Budaya dan Ekonomi.
E. Nilai-Nilai Karakter untuk Mahasiswa
1. Moral Knowing
2. Moral Feeling
3. Moral Action
F. Dinamika dan Tantangan
Negara kepulauan , beragam suku bangsa yang juga menghasilkan beragam bahasa,
budaya, adat dan kebiasaan, bahkan agama dan kepercayaan. Pengaruh global di segala
bidang kehidupan: ekonomi, politik, bahasa, budaya, ideologi, bahkan gaya hidup.
Kemampuan dalam memahami keberagaman, menerima perbedaan, mampu
beradaptasi, serta menyikapi keberagaman secara bijaksana menjadi sesuatu yang
mutlak, terhadap persoalan budaya dan kewargaan merupakan kecakapan yang patut
dimiliki oleh seluruh warga negara Indonesia pada abad ke-21.
G. Essensi dan Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan untuk Masa Depan
Bonus demografi :
a. analisis ahli ekonomi bangsa Indonesia akan mendapat bonus demografi (usia15-
64 produktif berlimpah) sebagai modal Indonesia tahun 2045
b. Hal tersebut peluang yang harus ditangkap dan dipersiapkan dengan baik dan benar
melalui pendidikan termasuk pendidikan kewarganegaraan sebagai pembangun
karakter bangsa Indonesia agar dapat berproduksi secara optimal
H. Hakikat dan pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan
a) Secara etimologis: PKn berasal dari kata Pendidikan dan kewarganregaraan yang
artinya pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi diri , sedang kewarganegaran adalah segala hal ihwal yang berhubungan
dengan warga negara
b) Secara yuridis: PKn membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa
kebangsan dan cinta tanah air
c) Secara terminologis : PKn merupakan program pendidikan berintikan demokrasi
politik yang diperluas sumber pengetahuan lain dari pengaruh positif pendidikan
sekolah, masyarakat , orang tua, yang dapat melatih berpikir kritis , analitis,
bersikap dan bertindak demokratis berdasarkan UUD1945
d) Negara perlu menyelenggarakan PKn karena setiap generasi harus mendapat
pengetahuan sikap / nilai dan ketrampilan agar mampu kembangkan warga yang
memiliki karakter yang baik dan cerdas dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara sesuai demokrasi konstitusional
e) Secara historis PKn : bertujuan membangun rasa kebangsaan dan cita-cita Indonesia
merdeka
Secara sosiologis :dilakukan pada tataran social kultur
Secara politis : PKn Indonesia lahir karena tuntutan konstitusi
f) PKn senantiasa menghadapi dinamika perubahan dalam system ketatanegaraan dan
pemerintahan serta tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara
g) PKn untuk masa depan sangat ditentukan oleh pandangan bangsa Indonesia,
eksistensi konstitusi negara, tuntutan dinamika perkembangan bangsa

TM 3: Identitas Nasional dan Politik Identitas

A. Identitas Nasional

Identitas nasional merujuk pada identitas kolektif atau karakteristik unik suatu negara atau
bangsa yang membedakannya dari negara atau bangsa lain. Identitas nasional ini dapat menjadi
dasar bagi rasa persatuan dan identifikasi warga negara terhadap negara mereka. Unsur-unsur
identitas nasional meliputi:

1. Bendera Indonesia
2. Bahasa Indonesia
3. Lambang Negara Indonesia
4. Semboyan Bangsa Indonesia
5. Lagu Kebangsaan
6. Dasar Falsafah Indonesia
7. Konstitusi Negara Indonesia
8. Bentuk Negara Indonesia
9. Sistem Indonesia

Karakteristik Identitas Nasional:

1. Memiliki keinginan untuk Merdeka: Semua bangsa Indonesia berusaha untuk melawan
penjajahan yang dilakukan oleh bangsa lain. Selain itu, dengan bangsa Indonesia juga
ingin bersama-sama lepas dari belenggu para penjajah.
2. Persatuan dan Kesatuan Indonesia serta perasaan senasib: Setiap pulau pasti memiliki
adat, kebudayaan, bahasa, dan tradisinya masing-masing, sehingga setiap masyarakat
Indonesia harus saling menghargai setiap perbedaan tersebut.

Faktor Pembentuk Identitas Nasional:

1. Objektif: Faktor geografis dan demografis. Kondisi geografi yang membentuk


Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki iklim tropis yang mempengaruhi
adanya perkembangan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya.
2. Subjektif: faktor politik, sosial, budaya, dan juga sejarah yang dimiliki Bangsa
Indonesia. Primer Ini meliputi etnis, teritorial, bahasa, dan juga agama yang bermacam-
macam
3. Pendorong: faktor ini meliputi komunikasi dan teknologi. Dalam hubungan ini, ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam suatu bangsa merupakan identitas nasional yang
dinamis.
4. Penarik: Meliputi bahasa, birokrasi yang tumbuh dan sistem pendidikan
5. Reaktif: Meliputi dominasi, pencarian identitas, serta penindasan pada zaman
penjajahan
Jenis-jenis Identitas Nasional:

1. Fundamental: Istilah fundamental bisa diartikan sebagai hal yang pokok. Hal pokok ini
menjadi penunjang, berdirinya sebuah bangunan. Ibarat membangun rumah, tentu hal
fundamentalnya harus kokoh, yaitu pondasinya
2. Instrumental: Dapat diartikan sebagai sebuah alat atau media. Identitas instrumental
dalam identitas nasional indonesia adalah UUD 1945. Di dalam UUD 1945 sudah
terdapat aturan mengenai instrumen lain sebagai identitas nasional negara Indonesia.
3. Alamiah: identitas yang satu ini merupakan yang bersifat alami. Hal yang alami ini
tercipta dari kuasa Tuhan Yang Maha Esa. Identitas alamiah meliputi negara Indonesia
yang berbentuk kepulauan dengan jumlah ribuan.

B. Politik Identitas

Sikap politik yang berfokus dalam sub-kelompok dan merujuk pada aktivisme atau
pencarian status yang dilandaskan berdasar kategori ras, gender, etnisitas, orientasi budaya,
Agama, atau identifikasi politik lainnya. Jenis-Jenis Politik Identitas:

1. Politik Identitas Etnis


2. Politik Identitas Ras
3. Politik Identitas Agama
4. Politik Identitas Gender
5. Politik Identitas Partai/Ideologi
6. Politik Identitas Pribadi
7. Politik Identitas Seksual
8. Politik Identitas Nasional
9. Politik Identitas Regional
10. Politik Identitas Bahasa
11. Politik Identitas Kelas Sosial

Ciri-Ciri Politik Identitas

1. Memiliki persamaan tujuan untuk membentuk kekuatan berdasarkan peta politik


2. Memberikan jalur politik sebagai alternatif untuk menyatukan kekuatan dalam agenda
demokrasi
3. Ada ketidakpuasan yang muncul dari dalam masyarakat yang merasa terpinggirkan
4. Kehati-hatian terhadap Stereotip
5. Ketegangan Antar Kelompok

Dampak Politik Identitas:

a. Positif: Pemberdayaan kelompok yang terpinggir, Tercipta aktivitas politik, Diversitas


dalam pemimpin politik.
b. Negatif: Menimbulkan polarisasi sosial dan politik, Eksploitasi politik dan fragmentasi
masyarakat, Diskriminasi terbalik, Penuruan dialog dan Kompromi, Memicu konflik dan
ketegangan antar golongan

TM 4: Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia dan Bela Negara Pertahanan


Nasional

A. Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia

Wawasan nusantara adalah pemahaman terhadap konsep wilayah, budaya, sumberdaya alam,
serta potensi Indonesia sebagai negara kepulauan yang luas. Tujuan dari wawasan Nusantara
adalah membangun kesadaran nasional yang kuat dan rasa persatuan yang tinggi diantara
warga negara Indonesia.

Landasan wawasan Nusantara adalah UUD 1945 dan Pancasila, sedangkan unsur dasar
yang membentuk wawasan Nusantara ialah rasa semangat kebangsaan dan kesadaran akan
suatu politik ekonomi. Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia:

a. Geopolitik Indonesia keluar: menjamin kepentingan nasional dalam era globalisasi


yang makin mendunia maupun kehidupan dalam negeri
b. Geopolitik Indonesia kedalam: Menjamin persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek,
meliputi aspek ilmiah maupun aspek nasional.

Fungsi wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia:

1. Sebagai pedoman, motivasi, dorongan, dan rambu-rambu dalam memastikan kebijakan


2. Membentuk sekaligus membina peraturan kesatuan bangsa dan negara
3. Ajaran dasar nasional yang melandasi kebijakan serta Langkah pembangungan di
Indonesia

B. Bela Negara
Bela negara merupakan hak sekaligus kewajiban setiap warga negara, untuk melindungi
dan mempertahankan kedaulatan negara serta keselamatan bangsa dari berbagai jenis ancaman.
Nilai-nilai dasar bela negara antara lain:

• Cinta Tanah Air

• Kesadaran berbangsa dan bernegara

• Keyakinan yang tinggi terhadap Pancasila sebagai ideologi negara

• Rela berkorban untuk bangsa dan negara

• Memiliki kemampuan awal bela negara

Dasar hukum yang mengatur bela negara:

1. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27 Ayat 3


2. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 30 Ayat 1
3. Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara

Ketahanan Nasional adalah keuletan dan daya tahan kita dalam menghadapi segala macam
bentuk ancaman. Sifat dan asas ketahanan nasional antara lain:

a. Sifat:
a. Mandiri
b. Dinamis
c. Manunggal
d. Wibawa
e. Konsultasi & kerjasama
b. Asas:
a. Asas kesejahteraan dan keamanan
b. Asas mawas kedalam dan mawas ke luar
c. Asas kekeluargaan
d. Asas komprehensif integral atau menyeluruh terpadu

Usur ketahanan nasional meliputi unsur unsur geografi, demografi, sumber kekayaan alam,
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Pembangunan di bidang
pertanian merupakan salah satu isu strategis dalam pembangunan suatu negara, lebih-lebih
negara yang sedang berkembang.
Gatra:

• Gatra penduduk

• Gatra wilayah

• Gatra sumber daya alam

• Gatra di bidang ideologi

• Gatra di bidang politik

• Gatra di bidang ekonomi

• Gatra di bidang sosial budaya

• Gatra di bidang pertahanan keamanan

Anda mungkin juga menyukai