Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi Model Antrian

Model antrian Digunakan untuk menganalisis, memodelkan, dan memahami situasi d


i mana berbagai entitas atau objek harus menunggu atau mengantre untuk menerima pelayan
an atau mengakses sumber daya tertentu dalam suatu sistem, model antrian adalah alat mate
matis. Model antrian telah menjadi sangat penting dalam banyak bidang, seperti ilmu kompu
ter, manajemen operasi, logistik, transportasi, ekonomi, dan banyak lagi. Panduan ini akan
menjelaskan secara menyeluruh model antrian, termasuk komponennya, jenisnya, dan manfa
atnya dalam berbagai konteks.

Alat analitis yang dikenal sebagai model antrian memungkinkan pemahaman dan pre
diksi perilaku dalam situasi antrian. Situasi antrian dapat ditemukan di banyak tempat, sepert
i toko, bandara, sistem komputer, dan bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam model an
trian, kami mempertimbangkan beberapa komponen penting, yaitu entitas antrian, sumber d
aya layanan, dan aturan pengantrean, yang mengatur bagaimana layanan diberikan kepada e
ntitas-antrian.
Komponen utama dari suatu model antrian adalah sebagai, berikut :
1. Entitas Antrian (Pelanggan): Dalam model antrian, entitas antrian merujuk pada oran
g, objek, atau elemen yang membutuhkan pelayanan atau akses ke sumber daya terte
ntu dalam sebuah sistem. Entitas antrian juga sering disebut sebagai pelanggan. Entit
as dapat berupa orang, mobil, pesan, pekerjaan, atau apa pun yang perlu menunggu a
tau mengantre untuk mendapatkan layanan. Entitas-antrian memiliki atribut penting,
seperti:
 Ketika entitas-antrian masuk atau datang ke sistem antrian, istilah "kedatanga
n" digunakan. Tergantung pada keadaan, kedatangan bisa teratur atau tidak te
ratur. Pelanggan yang datang ke toko setiap pagi adalah contoh kedatangan y
ang teratur.
 Waktu Pelayanan, juga dikenal sebagai Waktu Pelayanan, adalah jumlah wak
tu yang diperlukan untuk melayani setiap entitas. Waktu pelayanan dapat kon
stan atau berubah tergantung pada jenis layanan, misalnya, waktu pelayanan
mungkin berbeda dalam sebuah toko untuk pelanggan yang hanya membeli b
eberapa item dan pelanggan yang memiliki banyak keranjang belanja.
 Prioritas (Prioritas): Ada kemungkinan bahwa satu entitas memiliki prioritas
yang lebih tinggi daripada yang lain. Karakteristik tertentu, seperti status VIP
atau tingkat kepentingan yang lebih tinggi, dapat menentukan prioritas ini.
 Jumlah Entitas-Antrian (Jumlah Pelanggan): Ini adalah jumlah entitas-antrian
yang ada dalam sistem pada suatu waktu tertentu. Ini dapat digunakan untuk
mengetahui sejauh mana sistem terbebani atau digunakan dan untuk mengeta
hui tingkat kepadatan sistem.

Analisis sistem antrian bergantung pada entitas-antrian, dan memahami atribut mere
ka membantu dalam merencanakan, mengoptimalkan, dan memahami kinerja sistem ant
rian dalam berbagai aplikasi, seperti manajemen operasi, lalu lintas jalan raya, dan mana
jemen antrean pelanggan.

2. Sumber Daya Layanan: Sumber daya layanan adalah komponen penting dalam mode
l antrian, dan dapat mencakup fasilitas, peralatan, atau elemen yang diperlukan untuk
memberikan layanan kepada entitas-antrian atau pelanggan dalam sistem antrian. Ini
dapat mencakup segala sesuatu mulai dari kasir di toko, mesin di pabrik, saluran ko
munikasi dalam jaringan, hingga server di sistem komputer.

3. Aturan Pengantrean: Aturan pengantrean mengatur cara entitas-antrian memasuki, ke


luar, dan menerima layanan dalam sistem antrian. Aturan ini juga mengatur urutan d
an prioritas pelanggan serta cara sistem mengelola entitas-antrian. Aturan pengantrea
n seperti FCFS (First-Come, First-Served), yang melayani pelanggan sesuai urutan k
edatangan mereka, atau prioritas, yang melayani pelanggan dengan tingkat kepenting
an tertentu lebih dulu. Aturan pengantrean memengaruhi efisiensi, waktu tunggu, da
n pengalaman pelanggan dengan sistem antrian.

4. Panjang Antrian: Panjang antrian adalah ukuran yang menunjukkan berapa banyak e
ntitas-antrian atau pelanggan yang sedang menunggu atau mengantre dalam sistem p
ada suatu waktu tertentu. Ini memberikan gambaran tentang sejauh mana sistem me
miliki pelanggan yang menunggu untuk menerima pelayanan. Panjang antrian dapat
bervariasi sepanjang waktu dan dapat digunakan untuk mengukur tingkat kepadatan
atau penggunaan sumber daya dalam sistem antrian. Semakin panjang antrian, semak
in lama waktu tunggu potensial bagi pelanggan yang baru datang.

5. Waktu Pelayanan: Waktu pelayanan adalah waktu yang diperlukan untuk melayani e
ntitas-antrian atau pelanggan dalam sistem antrian, yang juga mencakup waktu yang
dibutuhkan pelanggan untuk menunggu pelayanan selesai. Waktu pelayanan dapat k
onstan untuk layanan sederhana atau bervariasi tergantung pada kompleksitas layana
n yang diberikan.

1. Struktur Model Antrian


Secara umum, prosedur masuk dibagi menjadi empat struktur dasar berdasarkan karakteristi
k fasilitas layanan.

A. Satu tahap, satu saluran


B. Beberapa saluran, satu tahap
C. Beberapa saluran, beberapa tahap
D.Beberapa saluran, berapa tahap

Jumlah saluran dalam proses yang sedang berlangsung sama dengan jumlah layanan
paralel yang ditawarkan. Jumlah level menunjukkan struktur depan tiga saluran satu tahap, y
ang menunjukkan jumlah tugas yang harus diselesaikan oleh setiap peserta baru. Empat kate
gori dasar disebutkan di atas. Struktur tray juga beragam.

KERANGKA KEPUTUSAN MASALAH ANTRIAN


Optimasi masalah thread tidak memerlukan pengetahuan yang terintegrasi, berbeda d
engan pemrograman matematika. Oleh karena itu, pengembangan sistem jalur operasional at
au ciri-cirinya menjadi fokus utama dalam sebagian besar literatur teori jalur. Karakteristik o
perasional sistem, termasuk waktu tunggu rata-rata, downtime, dan metrik lainnya, mengatur
bagaimana sistem berfungsi. Sebaliknya, pengukuran kinerja sistem hanyalah salah satu bagi
an dari kerangka konseptual yang lebih luas. Ini adalah fitur operasi yang akan kita bahas:
Pn: probabilitas bahwa n entri ada dalam suatu sistem
L: Jumlah rata-rata entri sistem
Lq: Jumlah rata-rata entri dalam data
W: rata-rata waktu menunggu sistem (admission + service)
Wq: durasi rata-rata entri
Po atau I: rasio pengangguran server (no pengantri).

Selama sebagian besar proses analisis masalah, masalah muncul tentang bagaimana
membangun fasilitas layanan atau tingkat layanan apa yang harus ditawarkan. Karena
tingkat layanan adalah variabel penentuan, model harus menentukan bagaimana tingkat
layanan berinteraksi dengan parameter dan variabel varlabel yang relevan. Kriteria yang
digunakan untuk menilai model ini adalah total biaya yang diharapkan. hubungan antara
kriteria penilaian (total biaya perkiraan) dan variabel keputusan (tingkat pelayanan).
Tampaknya dua biaya yang berbeda—biaya menunggu dan biaya layanan—adalah total
biaya yang diharapkan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat layanan yang diusulkan
memiliki biaya keseluruhan yang paling rendah yang diantisipasi. Namun, analisis ini tidak
dapat menentukan biaya total terendah secara pasti karena karakteristik operasi yang dipoles
hanya rata-rata dan oleh karena itu tidak akurat.

Layanan yang dibayarkan


Sebuah supermarket harus menyewa server baru dan membayar semua barang tamba
han untuk kasir. Ini menunjukkan bahwa biaya layanan akan meningkat seiring dengan peni
ngkatan kualitas layanan. Ada cara lain untuk melihat biaya layanan. Diperkirakan bahwa se
iring peningkatan kualitas layanan, pengangguran pelayan juga akan meningkat. Akibatnya,
tidak menggunakan pelayan untuk usaha menguntungkan lainnya akan meningkatkan biaya
kesempatan. Biaya layanan dapat dihitung dengan berbagai rumus, tergantung pada situasi. J
umlah yang sama harus didapat dengan cara apa pun.

Menunggu beban
Tingkat layanan dan waktu menunggu biasanya bertentangan. Namun, ada saat-saat
ketika sulit untuk menjelaskan braya menunggu per unit waktu. Sangat mudah untuk memiki
rkan biaya menunggu sebagai kehilangan keuntungan bagi pemilik bisnis atau penurunan pr
oduktivitas pekerja. Ini berarti bahwa penyelesaian dapat berbeda-beda tergantung pada situ
asi, seperti halnya biaya layanan. Jadi, Anda harus menghitung biaya menunggu pendampin
g dengan biaya layanan. Tambahan pula, model masalah keputusan ini digambarkan sebagai
berikut :

Potong IC1 + WCw = €(C)

Penjelasan:

€(C) adalah total biaya yang diharapkan pada tingkat layanan tertentu.

I adalah periode menunggu yang diharapkan Biaya per unit waktu (C1)

W adalah total waktu menunggu yang diharapkan untuk setiap kedatangan

Cw adalah biaya menunggu per unit waktu.

Perlu diingat bahwa meskipun persamaan di atas tidak memasukkan tingkat layanan s
ebagai variabel keputusan, persamaan itu tetap akan dievaluasi untuk berbagai tingkat layana
n yang sedang dipertimbangkan untuk pemilihan.

Karakteristik dari sistem Antrian

1. Kedatangan langganan, garis kedatangan, tanggung jawab layanan, prosedur layanan, da


n keberangkatan pelanggan adalah enam komponen utama sistem yang sedang berlangsu
ng. Bentuk setiap baris entri akan ditunjukkan oleh karakteristik derivatif setiap elemen
(Boediono, 2004).
2. Namun, kebijakan pertama yang ditunjuk, FCFS (First Came First Served), memungkink
an hal-hal berikut dalam hal pesanan layanan: secara sinkron menggunakan garis depan s
atu baris, di mana unit kedatangan pergi ke stasiun layanan secara berurutan sepanjang s
atu jalur. Akibatnya, urutan kedatangan digunakan untuk menyinkronkan urutan garis de
pan dan layanan.
3. Yang terakhir disajikan pertama disebut LCFS, atau Last Come First Served. Hukum ber
laku untuk penyeberangan kendaraan dengan empat roda ketika mereka memasuki feri te
rakhir pada saat keberangkatan dan meninggalkan pelabuhan tujuan pertama.
4. SIRO adalah sistem yang menggunakan urutan layanan acak yang menentukan asal masi
ng-masing klien secara acak daripada berdasarkan urutan kedatangan dan kedatangan. T
eknik ini membagi pemain secara acak saat menunggu giliran mereka, yang dapat diguna
kan untuk mengubah hukum ini selama balapan.

2. Teori-teori Antrian

Asumsi-asumsi mengenai teori-teori model antrian

Sistem antrian terdiri dari pelanggan, pelayan, dan aturan yang mengatur kedatang
an dan pelayanan mereka. Sistem antrian adalah "proses kelahiran-kematian" di mana pel
anggan menunggu layanan atau dilayani. Teori antrian dimulai dengan berbagai asumsi te
ntang elemen-elemen proses antrian. Situasi antrian beragam. Bab ini akan membahas ha
nya dua struktur antrian yang paling populer, tetapi akan membahas semua konsep dasar
analisis antrian.

Distribusi Kedatangan

Karena unsur-unsur tertentu dari proses antrian yang dimasukkan ke dalam mod
el adalah variabel random, model antrian adalah model probabilistik (stochastic). Baik distri
busi probabilitas kedatangan maupun waktu pelayanan dalam proses antrian biasanya digam
barkan sebagai variabel random.

Rumus umum distribusi probabilitas Poisson adalah. Untuk distribusi kedatanga


n, yang merupakan banyaknya kedatangan per unit waktu, asumsi yang paling umum diguna
kan adalah distribusi Poisson.

λ
℮ λ
P(X)
X!

Keterangan :

x : banyaknya kedatangan
P(x) : probabilitas kedatangan

λ : rata-rata tingkat kedatangan

e : dasar logaritma natural, yaitu 2,71828

x ! : x (x - !) (x – 2) ... 1. (dibaca x faktorial)

Distribusi Poisson adalah distribusi diskrit di mana varians dan rata-rata sama. Salah
satu karakteristik menarik dari proses poisson adalah bahwa banyaknya kedatangan per satu
an waktu mengikuti distribusi poisson dengan tingkat kedatangan rata-rata λ. Sebaliknya, wa
ktu antar kedatangan, atau waktu antar kedatangan, akan mengikuti distribusi eksponensial n
egatif dengan rata-rata 1/λ.

Distribusi Waktu Pelayanan

Waktu pelayanan selama proses antrian dapat sesuai atau sesuai dengan salah satu be
ntuk distribusi probabilitas yang disebutkan di atas. Untuk distribusi waktu pelayanan, asum
si yang paling umum digunakan adalah distribusi eksponensial negatif. Oleh karena itu, jika
waktu pelayanan mengikuti distribusi eksponensial negatif, maka tingkat pelayanan akan me
ngikuti distribusi Poisson. Rumus umum fungsi density probabilitas eksponensial negatif ad
alah sebagai berikut:

f (t) = µ℮ - µt

Keterangan :

t : waktu pelayanan

f(x) : probabilitas yang berhubungan dengan t

µ : rata-rata tingkat pelayanan

1/µ : rata-rata waktu pelayanan

e : dasar logaritma natural, yaitu 2,71828

Penelitian empiris menunjukkan bahwa asumsi distribusi eksponensial negatif maup


un poisson sering kali tidak absah. Karena itu asumsi ini harus diperiksa sebelum mencoba
menggunakan suatu model. Pemeriksaan dilakukan melaui test goodness of fit dengan meng
gunakan distribusi chi-square.
Disiplin Antri

Dalam teori antrian, sebagian besar orang percaya bahwa pengantrian dilayani
berdasarkan FCFS. Namun, jika asumsi ini tidak sesuai dengan sistem antrian yang
dipelajari, model tambahan harus dikembangkan. Pengantri yang tidak sabar dan
memutuskan untuk meninggalkan sistem sebelum dilayani disebut reneging. Tindakan ini
dapat memengaruhi aturan pelayanan.

Sistem Antri Steady State dan Transient

Apakah sistem mencapai suatu keadaan keseimbangan, juga dikenal sebagai steady s
tate, adalah asumsi yang sangat penting dalam teori antrian. Ini menunjukkan bahwa karakte
ristik operasi seperti waktu menunggu rata-rata dan panjang antrian akan memiliki nilai kons
tan setelah sistem berjalan selama suatu waktu.

Hampir semua model antrian dasar mengambil keadaan tetap. Namun, beberapa siste
m antrian tidak dapat diharapkan beroperasi cukup lama dalam keadaan steady state. Model
yang terakhir ini disebut sebagai keadaan transient. Dalam analisis sistem antrian transient, s
olusi bergantung pada berapa lama waktu yang telah berlalu sejak sistem mulai beroperasi.
Bab ini hanya membahas model steady state.

Tingkat Kedatangan dan Tingkat Pelayanan

Tingkat pelayanan, μ, harus melebihi tingkat kedatangan pengantri, 1. Jika tidak, antr
ian akan menjadi lebih panjang, dan tidak akan ada solusi keseimbangan. Jika A kurang dari
p, intensitas lalu lintas atau faktor penggunaan R = λ/µ kurang dari 1. Jika rasio ini mendeka
ti 1, panjang antrian yang diantisipasi akan hampir tak terbatas. Perlu diingat bahwa teori ant
rian biasanya dimulai dengan asumsi bahwa sember kedatangan tidak terbatas dan panjang a
ntrian tak terbatas. Namun, asumsi ini seringkali tidak realistik.

3. Jenis-jenis Model Antrian


Terdapat dua jenis model antrian, meliputi :
1). Sistem pelayanan Tunggal (single-server system)
Merupakan bentuk paling sederhana dari sistem antrian. Dalam sistem ini, kombinasi
antara mesin kas dan tempat kasir disebut server (fasilitas pelayanan) dan para pelan
ggan yang menunggu giliran yang membentuk suatu baris disebut waiting line atau a
ntrian (queue).
Sistem antrian pelayanan tunggal mmpunyai berbagai karakteristik sebagai berikut :
a) Populasi pelanggan yang tidak terbatas.
b) Disiplin antrian "pertama datang, pertama dilayani".
c) Tingkat kedatangan poisson.
d) Waktu pelayanan eksponensial.

Selain karakteristik di atas, sistem antrian pelayanan tunggal juga memiliki sebuah asumsi b
ahwa :
λ<μ

Keterangan :

λ = tingkat kedatangan

μ = tingkat pelayanan

2). Sistem pelayanan multiple (multiple-server system).

Merupakan baris antrian tunggal yang dilayani oleh lebih dari satu pelayan. Contoh p
enerapan sistem ini terdapat pada bank yang ada bagian tertentu menangani pertanyaan-pert
anyaan atau pengaduan-pengaduan dari customer.

Formula antrian untuk sistem pelayanan multiple dikembangkan berdasarkan asumsi


sebagai, berikut:

a) Disiplin antrian pertama dating dilayani

b) Kedatangan poisson.

c) Waktu pelayanan eksponensial.

d) Populasi yang tidak terbatas.

Parameter model pelayanan multiple adalah sebagai berikut:

λ = tingkat kedatangan

μ = tingkat pelayanan
c = jumlah pelayanan

cμ = rata-rata pelayanan efektif sistem tersebut, dimana nilainya harus melibihi tingkat kedat
angan (cμ> λ)

Supaya lebih mudah untuk menerapkan antrian dalam usaha yang akan dibangun, maka perl
u mengetahui sistem yang ada di dalam antrian. Sistem antrian terdiri dari empat jenis yaitu:

1). Satu Antrian Satu Pelayan (Single Channel Singgle Phase)

Sistem antrian satu pelayan memungkinkan pelanggan datang hanya melewati satu p
elayan dan kemudian keluar. Sistem antrean pelayan ini umum di banyak bisnis, seperti rest
oran, supermarket, membeli tiket, dan sebagainya. Karena sistem antrean ini sangat mudah d
igunakan, banyak tempat menggunakannya. Pelanggan akan diarahkan ke satu fasilitas pelay
anan untuk mendapatkan layanan yang mereka butuhkan, seperti makanan, tiket bioskop, da
n kebutuhan pokok lainnya. Selain itu, sistem satu antrean satu pelayan tidak membutuhkan
banyak fasilitas pelayanan. Namun, kecepatan dalam melayani pelanggan sangat penting unt
uk menggunakan sistem ini. Pelanggan akan frustrasi jika harus menunggu lama untuk layan
an.

2). Satu Antrian Beberapa Pelayan (Multiple Channel Single Phase)

Sistem antrian ini adalah satu antrian beberapa pelayan. Seperti Namanya, maka sist
em antrian ini sangat memiliki beberapa fasilitas pelayanan. Meskipun terdiri dari beberapa
pelayanan, tetapi pada dasarnya setiap fasilitas pelayanan itu sama. Oleh sebab itu, ketika ad
a fasilitas pelayanan yang kosong, maka para pelanggan akan diarahkan ke sana. Sistem ini t
erdiri dari beberapa pelayanan, tetapi pada dasarnya setiap fasilitas pelayanan itu sama. Oleh
sebab itu, ketika ada fasilitas pelayanan yang kosong, maka para pelanggan akan diarahkan
ke sana.

3). Beberapa Antrian dan Beberapa Pelayanan Paralel (Multiple Channel Phase)

Jika dilihat sekilas, sistem mengantri ini sedikit rumit karena harus melewati banyak p
elayan. Hal ini, bagaimanapun, harus dilakukan untuk memastikan bahwa layanan yang diberi
kan kepada pelanggan dapat dievaluasi untuk memastikan bahwa baik pelanggan maupun per
usahaan tidak dirugikan. Pada umumnya, pabrik sering menggunakan sistem antrean yang sat
u ini karena produk yang dibuat di pabrik biasanya melewati beberapa pelayanan, seperti men
golah produk, membungkus produk, dan mendistribusikan produk. Akibatnya, produk yang di
hasilkan dari pabrik akan berkualitas tinggi karena melalui proses pengecekan berulang. Prod
uk-produk berkualitas tinggi ini akan meningkatkan kenyamanan pelanggan.

4). Satu Antrian Beberapa Pelayan Seri (Single Channel Multiple)


Satu antrean beberapa pelayan seri adalah sistem antrean yang terakhir. Ini mengizin
kan pelanggan untuk mengikuti sistem pelayanan yang sudah ada saat mereka masuk. Siste
m dengan "beberapa antrean dan beberapa pelayan paralel" hampir mirip. Salah satu kesama
annya adalah bahwa Anda harus melewati beberapa pelayan. Saat naik kereta api, sistem ini
biasanya terlihat. menggunakan berbagai layanan, seperti membeli tiket, mencetak tiket, dan
memverifikasi data diri kita dengan tiket yang kita miliki. Itu akan menguntungkan kedua pe
rusahaan dan pelanggan.

4. Definisi Notasi Kendala dalam Model Antrian


Model antrian sangat memungkinkan memiliki banyak variasi. Berbagai variasi itu j
uga masing-masing sering di ciri-cirikan dan diringkas dalam bentuk notasi kendala. Notasi
kendala itu sendiri , yaitu sebagai berikut :

(a / b / c / d / e / f), sedangkan notasi aslinya adalah (a / b / c)

Keterangannya sebagai berikut :

a). Sebagai distribusi kedatangan

b). Sebagai distribusi keberangkatan atau waktu pelayanan, untuk a dan b, M menunjukkan
Poisson, Ek menunjukkan Erlang, dan D berarti deterministik atau konstan.

c). Menunjukkan banyaknya pelayanan parallel.

d). Menunjukkan disiplin antri, seperti FCFS, LCFS, prioritas, dan random.

e). Menunjukkan jumlah maksimum para pengantri di dalam sistem (antri dan dilayani).
f). Menunjukkan jumlah sumber kedatangan.

Setelah mempelajari sifat dan bentuk notasi kendala, kita perlu memahami apa arti se
benarnya dari notasi kendala. Cara penyajian batasan atau kriteria yang harus dipenuhi dala
m suatu masalah matematis atau optimisasi disebut notasi kendala, yang juga sering disebut
sebagai notasi Kendall. Dalam kebanyakan kasus, notasi ini digunakan untuk menunjukkan
hubungan antara variabel dalam suatu model matematis. Untuk lebih jelasnya, dalam masala
h pemrograman linier, notasi kendala digunakan untuk menunjukkan batasan yang terkait de
ngan variabel dan koefisien mereka dalam bentuk persamaan atau ketidaksetaraan matematis
Ini membantu dalam identifikasi dan penyelesaian masalah optimalisasi sehingga dapat dica
pai solusi terbaik.

Notasi kendala adalah suatu cara yang digunakan untuk menyusun batasan atau pers
yaratan dalam suatu masalah pemrograman matematika, terutama dalam optimasi teori.

Adapun selain contoh di atas, ada juga beberapa contoh dari notasi kendala secara u
mum. Berikut ini merupakan beberapa contoh dari notasi kendala umum:

1. Kendala Kesetaraan Linier (Kendala Kesetaraan Linier)

2. Kendala Ketimpangan Linier (Kendala Ketidaksamaan Linier

3. Kendala Non-negativitas (Kendala Non-negativitas)

4. Kendala Integer (Kendala Bilangan Bulat)

5. Kendala Biner (Kendala Bilangan Biner)

6. Kendala Integer Non-negatif (Kendala Bilangan Bulat Non-negatif)

7. Batasan Batas Atas dan Bawah (Kendala Batas Atas dan Bawah)

8. Kendala Penjumlahan (Kendala Penjumlahan)

9. Kendala Produk (Kendala Perkalian)

10. Kendala Kerucut (Kendala Konik)

Anda mungkin juga menyukai