Makalah Manajemen Internasional Tugas UTS
Makalah Manajemen Internasional Tugas UTS
DISUSUN OLEH :
B1021221234
PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS TANJUNGPUR
Halaman
Bab 1 Pendahuluan
2.2 Teori
2.3 Empiris
Bab 3 Pembahasan
Daftar pustaka
Bab 1
Pendahuluan
Dalam transaksi perdagangan luar negeri atau perdagangan internasional yang lebih
dikenal dengan istilah ekspor-impor pada hakikatnya adalah suatu transaksi yang sederhana
dan tidak lebih dari membeli dan menjual baramg antara pengusaha-pengusaha yang
bertempat di negara-negara yang berbeda. Namun dalam pertukaran barang dan jasa yang
menyeberangi laut dan darat itu tidak jarang timbul berbagai masalah yang kompleks antara
pengusaha-pengusaha yang mempunyai bahasa, kebudayaan,adat istiadat dan cara yang
berbeda-beda.
Berdasarkan dari rumusan masalah diatas adapun maksud dari penulisan makalah ini
yaitu untuk mempelajari tentang ekspor dan impor serta untuk mengetahui bagaimana
pengaruh ekspor dan impor terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Bab 2
Tinjauan Pusaka
Namun, penting untuk diingat bahwa peraturan tentang ekspor dan impor merupakan
topik yang kompleks dan kontroversial. Oleh karena itu, peraturan dan undang-undang terkait
perdagangan internasional terkait ekspor dan impor selalu berubah dan disesuaikan dengan
kondisi ekonomi dan sosial setiap negara.
2.2 Teori
Menurut kutipan buku atau jurnal terdapat beberapa pengertian ekspor dan impor sebagai
berikut :
Ekspor adalah salah satu sektor perekonomian yang memegang peranan penting
melalui perluasan pasar antara beberapa negara, di mana dapat mengadakan perluasan dalam
suatu industri, sehingga mendorong dalam industri lain, selanjutnya mendorong sektor
lainnya dari perekonomian.
Impor bisa diartikan sebagai kegiatan memasukkan barang dari suatu negara (luar
negeri) ke dalam wilayah pabean negara lain. Hal ini berarti melibatkan dua Negara. Dalam
hal ini bisa diwakili oleh kepentingan dua perusahaan antar dua negara tersebut yang berbeda
dan pastinya juga peraturan serta perundang-undangan yang berbeda pula. Negara yang satu
bertindak sebagai eksportir (supplier) dan yang lainnya bertindak sebagai negara
penerima/importir (Andi Susilo,2013).
Impor dapat diartikan membeli berang-barang dari luar negeri sesuai dengan
ketentuan pemerintah yang dibayar dengan mempergunakan valuta asing. Dalam pelaksanaan
impor terdapat aneka perantara, perwakilan penjual, agen-agen, pembeli kulakan, para
penjual dan distributor yang bertugas mengantarkan barang dagangan ke pasar dalam negeri
(Astuti Purnamawati dan Sri Fatmawati,2013).
Secara sederhana pengertian impor adalah kegiatan memasukkan barang dari luar
daerah Indonesia atau dikenal juga dengan sebutan daerah pabean ke dalam daerah Indonesia
atau dalam daerah pabean. Jadi, kesimpulan impor adalah setiap barang yang dimasukkan
dari luar Negara Indonesia, baik secara legal maupun ilegal disebut juga barang impor (I
Komang Oko Berate, 2014).
2.3 Empiris
- Amir M.S. Pengertian ekspor adalah mengeluarkan barang dari peredaran dalam masyarakat
dan mengirimkan ke luar negeri sesuai ketentuan pemerintah dan mengharapkan pembayaran
dalam valuta asing.
- Andri Feriyanto. Pengertian ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang
dari dalam ke luar wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku.
( Feriyanto, Andri, 2016:75 )
- Marzuki Yahya. Pengertian ekspor adalah pengiriman barang ke luar daerah dari wilayah
Negera Indonesia. ( Yahya, Marzuki, 2016:29 )
- Marolop Tandjung (2011:379). Impor adalah kegiatan untuk memasukkan barang dari luar
kedalam daerah pabean. Sedangkan menurut
- Susilo Utomo (2008:101). Pengertian impor adalah suatu kegiatan memasukkan barang dari
luar negeri ke dalam wilayah pabean di dalam negeri yang dilakukan oleh perwakilan dari
kedua negara, baik perorangan maupun perusahaan.
- Astuti Purnamawati (2013:13). Pengertian impor adalah membeli barang-barang dari luar
negeri sesuai dengan ketentuan pemerintah yang dibayar dengan menggunakan valuta asing.
Bab 3
Pembahasan
Apa itu ekspor dan impor? Ekspor adalah upaya untuk melakukan penjualan komoditi
yang kita miliki kepada negara lain atau bangsa asing sesuai dengan peraturan pemerintah
dengan mengharapakan pembayaran dalam valuta asing, serta melakukan komunikasi dengan
bahasa asing (Amir, 2001: 4).
Sedangkan Impor merupakan pembelian atau pemasukan barang dari luar negeri ke
dalam suatu perekonomian dalam negeri (Sukirno, 2006: 203).
Barang dan jasa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan sebagai
bahan baku produksi banyak yang diimpor dari negara lain apabila barang dan jasa yang
diimpor dari luar negeri meningkat maka akan mendorong peningkatan kegiatan
perekonomian dalam negeri baik produksi, konsumsi dan distribusi. Jika kegiatan
perekonomian berjalan dengan baik maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan dalam jangka panjang jumlah ekspor berpengaruh poaitif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi, ini sejalan dengan teori perfagangan internasional. Apabila jumlah
barang atau jasa yang diekspor ke luar negeri semakin banyak maka di dalam negeri harus
memproduski barang dan jasa lebih banyak (Ismadiyanti, 2018).
Kasus tuna Indonesia yang diekspor ke Uni Eropa kena tarif tinggi dibandingkan
dengan negara-negara lainnya menjadi salah satu pertimbangan pemerintahan Jokowi
mengevaluasi kerjasama perdagangan bebas. Dalam kasus tuna, justru Indonesia tertinggal
dengan negara lain karena belum menjalin Free Trade Agreement (FTA) dengan Uni Eropa.
Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional, Kemendag Bachrul Chairi mencontoh
Indonesia di ASEAN adalah produksi tuna terbesar, tetapi bea masuk tuna Indonesia di Eropa
itu dikenakan 22,5%, namun Malaysia, Filipina, dan Vietnam yang sebagian tunanya datang
dari perairan Indonesia, itu hanya dikenakan bea masuk impor 0%. "Akibat 22,5% itu kita
sudah sulit besaing dengan mereka. Alasannya, mereka sudah melakukan apa yang disebut
FTA dengan Eropa. Indonesia ketinggalan dalam hal ini," kata Bachrul usai rakor soal FTA
di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa (17/3/2015). Kasus serupa juga terjadi di
Jepang, tuna asal Indonesia harus kena bea masuk impor 7,5%, sedangkan di negara lain
hanya 0%. Padahal Indonesia dan Jepang sudah ada kerjasama perdagang bebas bilateral
dengan Jepang yaitu Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Menurut
Bachrul dengan posisi Indonesia yang belum masuk FTA dengan kawasan lain, dan adanya
FTA yang sudah berlaku namun belum memberikan keuntungan, maka investor kurang
tertarik masuk Indonesia. Alasannya investor akan memilih masuk ke negara yang sudah
banyak perdagangan bebas, sehingga pasarnya akan lebih luas dan besar.
Bab 4
Kesimpulan
Kesimpulan
https://www.slideshare.net/laura420579/isu-isu-manajemen-internasional
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-2861721/kasus-ekspor-tuna-salah-satu-
alasan-jokowi-evaluasi-perdagangan-bebas
http://repo.uinsatu.ac.id/3499/4/BAB%20II.pdf