Anda di halaman 1dari 8

KETIDAKSIAPAN UMKM TRADISIONAL DALAM

MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0


Dosen Pengampu : Ikram Yakin, S.E.,M.M.

DISUSUN OLEH:
1. Tiara Wati B1021221010
2. Leyla Zahira B1021221051
3. Karina Nadjwa Amardi B1021221234

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah
Perekonomian Indonesia yang berjudul “Ketidaksiapan UMKM Tradisional
Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Ikram Yakin,S.E.,M.M.
Selaku dosen pengampu mata kuliah Perekonomian Indonesia. Berkat tugas yang
diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang
diberikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih
melakukan banyak kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan
dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran yang
membangun dalam rangka penyempurnaan untuk penyusunan makalah ini. Dan
kami berharap semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan pembaca.

Pontianak, 27 September 2023

Tim Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Revolusi Industri 4.0 atau yang sering disebut dengan cyber physical
system merupakan revolusi yang menitikberatkan pada otomatisasi serta
kolaborasi antar teknologi. Revolusi 4.0 ini sendiri muncul di abad ke-21 dengan
ciri yang dimilikinya yaitu penggabungan antara informasi serta teknologi
komunikasi ke dalam bidang industri. Dengan kemunculan revolusi ini, mengubah
banyak hal di berbagai sektor. Dalam menghadapi masa digitalisasi ini
menjadi tantangan yang cukup berat bagi dunia usaha mikro, kecil dan
menengah(UMKM) maupun usaha skala besar.

Hadirnya revolusi industri 4.0 akan memberikan perubahan dalam


kehidupan manusia, termasuk dunia kerja dan bahkan gaya hidup manusia itu
sendiri. Pada dasarnya, revolusi industri 4.0 menggabungkan mesin, alur kerja dan
sistem dengan penerapan jaringan internet di sepanjang prosesnya.eatky3p7 ii

yaitu mendorong perubahan cara hidup dan proses kerja manusia


sepanjang prosesnya. perkembangan teknologi yang memungkinkan manusia
untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak dibandingkan fisik. Dengan
teknologi baru ini akan berdampak pada perubahan sistem dan
mekanisme aliran produksi.

Peran teknologi di era revolusi industri 4.0 mengambil alih hampir


sebagian besar aktivitas perekonomian. Selain mendorong pertumbuhan ekonomi,
tren ini telah mengubah banyak bidang kehidupan manusia, termasuk dunia kerja
dan bahkan gaya hidup manusia itu sendiri. Pada dasarnya, revolusi industri 4.0
menggabungkan mesin, alur kerja dan sistem dengan penerapan jaringan internet
di sepanjang prosesnya.

Dengan perubahan revousi 4.0 tersebut membuat UMKM tradisional


menjadi salah satu bidang usaha yang sangat merasakan dampak revolusi 4.0 yang
semakin pesat. Salah satu tantangan yang harus dihadapi di era industri yang
akan menjadi pilar/penyangga di setiap aktivitas bisnis, dimana
perusahaan kecil dengan sumberdaya yang terbatas harus mampu dan bisa
survive memasuki pasar dan menggantikan sistem yang sudah ada. Pada kondisi
ini bisa muncul adanya peluang, kesempatan, tantangan dan manfaat bagi
keberlanjutan dan kredibilitas sebuah perusahaan termasuk UMKM .

Oleh karena itu penulis mengangkat tema pembahasan mengenai


Ketidaksiapan UMKM Tradisional Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0 yang
bisa memberikan beberapa perubahan yang berimbas pada ketidakpastian
kesejahteraan perekonomian.
1.2. RUMUSAN MASALAH
A. Bagaimana Profil Kejadian Ketidaksiapan UMKM Tradisional Dalam
Menghadapi Revolusi 4.0?
B. Bagaimana Analisis Proses Terjadinya Ketidaksiapan UMKM Tradisional
Dalam Menghadapi Revolusi 4.0?
C. Bagaimana Analisis dari Ketidaksiapan UMKM Tradisional Dalam
Menghadapi Revolusi 4.0?
D. Apa Rekomendasi Masalah Ketidaksiapan UMKM Tradisional Dalam
Menghadapi Revolusi 4.0?

1.3. TUJUAN MASALAH


A. Untuk mengetahui profil kejadian Ketidaksiapan UMKM Tradisional
Dalam Menghadapi Revolusi 4.0.
B. Untuk mengetahui analisis proses terjadinya Ketidaksiapan UMKM
Tradisional Dalam Menghadapi Revolusi 4.0.
C. Untuk mengetahui analisis dari dampak Ketidaksiapan UMKM
Tradisional Dalam Menghadapi Revolusi 4.0.
D. Untuk mengetahui rekomendasi masalah Ketidaksiapan UMKM
Tradisional Dalam Menghadapi Revolusi 4.0.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Profil Kejadian Ketidaksiapan UMKM Tradisional Dalam
Menghadapi Revolusi 4.0

Usaha Kecil Menengah (UMKM) memiliki pengaruh yang cukup


besar dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Namun, dengan seiring
perkembangan teknologi yang semakin pesat, menjadikan teknologi
berevolusi dari waktu kewaktu hinggga menjadi teknologi era industri 4.0
saat ini. Revolusi 4.0 ini menjadi salah satu penghambat penguasaan
konsumen bagi UMKM yang masih mempertahankan basis penjualan
secara tradisional dan manual(bertatap muka secara langsung), karena
pelaku UMKM baru tidak memiliki kemampuan untuk mengadopsi
teknologi baru.
Dalam menghadapi masa digitalisasi ini menjadi tantangan
yang cukup berat bagi dunia usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM) maupun usaha skala besar. Hadirnya revolusi industri 4.0
akan merubah sistem kerja manual ke sistem kerja berbasis elektronik,
seperti superkomputer, robot, transportasi, sistem big data, rekayasa
genetika dan perkembangan teknologi baru yang memungkinkan
manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak dibandingkan
fisik. Dengan teknologi baru ini akan berdampak pada
perubahan sistem dan mekanisme aliran produksi.

2.2. Analisis Proses Terjadinya Ketidaksiapan UMKM Tradisional


Dalam Menghadapi Revolusi 4.0
2.3. Analisis Masalah Ketidaksiapan UMKM Tradisional Dalam
Menghadapi Revolusi 4.0
2.4. Rekomendasi Masalah Ketidaksiapan UMKM Tradisional
Dalam Menghadapi Revolusi 4.0
BAB 3
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN

3.2. DAFTAR PUSTAKA


3.3. Seiring denganperkembanganilmupengetahuan dan teknologi yang
berdampak pada dinamika dan perkembanganperadaban dan
kebudayaanmanusia, makakebutuhan dan
keinginanmanusiamaupungayahidup jugasemakinberagam pula.
Denganperkembangan yang semakincepattersebuttentunya juga
manusiaakanmenghadapiperkembanganmasalahperekonomianyangsemaki
n lama semakinberagam dan kompleks.
3.4. Perekonomian Indonesia adalahcabangataubagiandariilmuekonomi
yang sifatnyakekeluargaan, kebersamaan dan gotong-royong. Pada
dasarnyamanusiasesuaidenganfitrahnyamerupakanmakhluksosial yang
tidakbiasahidupsendirimelainkanmembutuhkanpertolongan orang lain.
Oleh sebabitudidalamkehidupanmasyarakatdiperlukanadanyakerjasama
dan sikap gotong royong dalammenyelesaikansegalapermasalahan. Dalam
melaluisemangatkebersamaan dan salingdukunginilah target percepatan
dan perluasanpembangunaninfrastruktur di Indonesia
dapattercapaibersama.Percepatan dan perluasanpembangunaninfrastruktur
di Indonesia hanyaakanterakselerasipembangunannyaketikaditunjang oleh
segenappelakuekonomiyaknikolaborasiantarapemerintahpusat dan
daerahserta dunia usaha sangat diperlukanuntukmempermudahperizinan,
pembebasanlahan, penguatanstrukturpermodalan,
sertapengerjaanteknisnya. Melaluisemangatkebersamaan dan gotong-
royong ini, keoptimistisan dankemandirianpangan Indonesia
kedepanakanmenjadilebihkuat dan berdayatahan.Yang dilandasi oleh pasal
33 ayat 1,2 dan 3, Pancasila dan GBHN (Garis Besar Haluan Negara).
3.5. Perkembanganperekonomian Indonesia dipengaruhi oleh
berbagaifaktorsepertipertumbuhanpenduduk, tingkatinvestasi,
kebijakanpemerintah, kondisi global, dan faktorlainnya. Pemerintah
Indonesia juga memilikiperanpentingdalammengatur dan
mengelolaperekonomianuntukmencapaipertumbuhan yang berkelanjutan,
mengurangikemiskinan, dan meningkatkankesejahteraanmasyarakat. Oleh
karenaitu, ekonomiIndonesia menjadi salah
satukekuatanekonomiberkembangutama dunia yang terbesar diAsia
Tenggara dan terbesar diAsia ketigasetelahChina dan India. Ekonomi
negara inimenempatkanIndonesia sebagaikekuatanekonomiterbesar ke-16
dunia yang artinyaIndonesia juga merupakananggota G-20.
3.6.
3.7.
3.8.
3.9.
3.10.

Anda mungkin juga menyukai