Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ALAT-ALAT

KESEHATAN DALAM RANGKA MEMENUHI KEBUTUHAN PELAYANAN RAWAT


INAP
(STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI
TENGGARA)

OLEH:
NUR AZIZAH ACHMAD

ABSTRACT

This research aims to: (1) to find out the sufficiency accounting information
system inventory health equipment in hospital. (2) to find out the role of accounting
information system inventory health equipment to meet the needs of the inpatient. The
method used is descriptive analysis method.

The results of the research done indicates that: (1) accounting information
system inventory health equipment in General Hospital Bahteramas The Province Of
South East Sulawesi adequate, (2) the accounting information system inventory health
equipment turned out to be instrumental to the needs of inpatient services at the hospital
Bahteramas the province of Southeast Sulawesi. To facilitate the creation of regular
reports about data preparation, facilitate investigation proof inventory, able to present the
data as an ingredient in the manufacture of planning and budgeting it is recommended
that the accounting information system application BLUD that has been used by
hospitals in other provinces.

Key words: Accounting Information Systems and Inventory Health Equipment

I. PENDAHULUAN

Dewasa ini, banyak pemrosesan manual mulai digantikan dengan pemrosesan


yang terkomputerisasi. Beberapa rumah sakit tampaknya sudah menggunakan
komputer dalam memproses datanya, namun penggunaannya masih sangat terbatas.
Pengelolaan persediaan yang tidak tepat akan menimbulkan biaya pengadaan,
pemeliharaan, dan pemindahan persediaan yang tidak efisien. Kelemahan dari sistem
manual, yaitu: lamanya memproses data, mudah terjadi kesalahan, apabila terjadi
kesalahan, sulit untuk dicari kesalahannya. Sistem yang terkomputerisasi menggunakan
Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi BLUD akan memberikan banyak kemudahan
dibandingkan sistem manual. Keunggulan yang dimiliki oleh Sistem Informasi Akuntansi
BLUD, yaitu: memudahkan pembuatan laporan rutin tentang data persediaan,
memudahkan penelusuran bukti persediaan, mampu menyajikan data sebagai bahan
dalam pembuatan perencanaan dan penganggaran.
Persediaan alat kesehatan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi
kuaitas pelayanan di suatu rumah sakit, karena merupakan salah satu elemen pokok
bagi suatu perusahaan. Persediaan yang terlalu besar akan menyebabkan beberapa

61
resiko seperti misalnya pencurian, kerusakan, atau biaya penyimpanan yang sangat
besar. Sedangkan apabila suatu perusahaan mempunyai persediaan terlalu kecil akan
berpengaruh terhadap keuntungan perusahaan atau menghilangkan pelanggan.
Sebaiknya, jumlah persediaan di suatu perusahaan tidak terlalu besar atau terlalu kecil,
tetapi cukup tersedia pada saat diperlukan (just in time). Oleh karena itu, rumah sakit
harus mempunyai sistem informasi yang terkomputerisasi agar pengelolaan persediaan
alat- alat kesehatan tepat dan tidak menimbulkan biaya pengadaan, pemeliharaan, dan
pemindahan persediaan yang efisien.

Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan


Rumah Sakit terbesar sekaligus berfungsi sebagai Rumah Sakit rujukan bagi wilayah
Sulawesi Tenggara. Dengan status tersebut, maka rumah sakit harus menyediakan
kebutuhan persediaan alat kesehatan dalam jumlah yang cukup, baik yang bersifat
medis maupun non medis untuk menunjang proses pelayanan kepada pasien dan
proses kerja di seluruh manajemen yang ada di rumah sakit. Ketersediaan akan
persediaan alat kesehatan di Rumah Sakit Umum Bahteramas yang meliputi barang
umum, teknik, dan alat kesehatan penunjang disimpan dalam gudang utama yang
disebut sebagai gudang umum. Jumlah persediaan untuk semua kelompok barang yang
terdapat di gudang umum dapat dilihat langsung pada hasil pencatatan secara manual
yang terdapat pada kartu stock dan hasil pencatatan stock opname yang dilakukan
setiap enam bulan sekali. Di gudang umum sendiri, persediaan untuk alat diusahakan
agar selalu dalam kondisi aman. Namun, dalam pelaksanaannya yang berkaitan
mengenai pencatatan manual terkadang dapat melakukan kesalahan dengan kurangnya
informasi mengenai kekurangan barang (stockout) atau penumbukan barang (overstock)
yang terjadi.Pengelolaan alat kesehatan penunjang oleh gudang umum mempunyai
peran penting dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit, oleh karena itu
pengelolaan alat kesehatan yang kurang efisien pada tahap penyimpanan akan
berpengaruh terhadap peran rumah sakit secara keseluruhan. Distribusi persediaan alat
kesehatan penunjang merupakan salah satu tugas gudang umum di rumah sakit.
Distribusi memegang peranan penting dalam penyerahan persediaan alat kesehatan
penujang yang diperlukan ke unit-unit di setiap bagian farmasi rumah sakit termasuk
pasien. Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah berkembangnya proses sistem
informasi yang menjamin pemberian persediaan alat kesehatan yang benar dan tepat
kepada pasien sesuai dengan kebutuhan pelayanan rawat inap. Peranan sistem
informasi akuntansi persediaan alat-alat kesehatan dalam sebuah rumah sakit
membantu manajemen untuk merumuskan dan menetapkan kebijakan-kebijakan yang
dianggap perlu atas pengelolaan alat-alat kesehatan, sehingga alat-alat tersebut dapat
tersedia dalam jumlah yang cukup sesuai kebutuhan untuk kegiatan pengobatan pasien
dan mampu memenuhi kebutuhan pelayanan rawat inap di rumah sakit.

Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian di atas, yang menjadi


permasalahan dalam penelitian ini adalah: “(1) Apakah sistem informasi akuntansi
persediaan alat-alat kesehatan di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi
Tenggara sudah memadai, (2) Bagaimana peran sistem informasi akuntansi persediaan
alat-alat kesehatan dalam memenuhi kebutuhan pelayanan rawat inap di Rumah Sakit
Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara”. Adapun tujuan yang ingin dicapai
dalam melaksanakan penelitian ini adalah:”(1) Untuk mengetahui kememadaian sistem
informasi akuntansi persediaan alat-alat kesehatan di rumah sakit. (2)Untuk mengetahui

Jurnal Akuntansi (JAk) Page 62


peran sistem informasi akuntansi persediaan alat-alat kesehatan dalam memenuhi
kebutuhan rawat inap.

II. TINJAUAN PUSTAKA


1. Sistem Informasi Akuntansi
Widjajanto ( 2005:5) Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan berbagai
formulir, catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat
komunikasi, tenaga pelaksanaannya, dan laporan yang terkoordinasikan secara erat
yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang
dibutuhkan manajemen.

La Midjan dan Susanto (2001) menyatakan bahwa:

“ Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem pengolahan data


akuntansi yang merupakan koordinasi dari manusia, alat dan metode yang
berinteraksi secara harmonis dalam suatu wadah organisasi yang terstruktur
untuk menghasilkan informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi
manajemen yang berstruktur pula.”

Dengan memperhatikan pengertian sistem informasi akuntansi dapat diketahui


bahwa sistem informasi akuntansi memilki unsur- unsur seperti yang dikemukakan oleh
Susanto (2001: 12) sebagai berikut:
1. Sumber Daya Manusia
Manusia merupakan sistem informasi yang berperan di dalam pengambilan
keputusan apakah sistem dapat berperan dengan baik atau tidak
2. Peralatan
Peralatan merupakan unsur sistem informasi akuntansi yang mulai digunakan
pada saat terjadinya transaksi, pencatatan transaksi sampai dengan dihasilkannya
laporan. Peralatan yang di maksud dapat berbentuk sederhana yaitu formulir,
catatan, data laporan sampai dengan alat teknologi seperti komputer. Komputer ini
berperan didalam mempercepat pengelolaan data, meningkatkan kalkulasi atau
perhitungan dan meningkatkan kerapihan bentuk informasi
3. Metode
Metode disini adalah sistem dan prosedur yang merupakan gambaran yang
mencakup seluruh jalannya kegiatan, mulai dari saat dimulainya aktivitas sama
dengan berakhirnya aktivitas tersebut.
2. Persediaan
Menurut Bastian (2008; 77), “Persediaan adalah aktiva tersedia untuk dijual
dalam kegiatan usaha normal, berbentuk bahan atau perlengkapan (supplies) yang
digunakan dalam pemberian jasa, dalam perjalanan.
Dalam organisasi rumah sakit, persediaan terdiri dari:
(a) Obat- obatan.
(b) Perlengkapan medis.
(c) Persediaan Lainnya.
3. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Persediaan merupakan harta yang sensitif terhadap penurunan harga pasar,


pencurian, kerusakan dan kelebihan biaya akibat salah arus. Oleh sebab itu perlu

Jurnal Akuntansi (JAk) Page 63


adanya suatu sistem informasi akuntansi persediaan yang baik agar pengelolaan
persediaan dapat terlaksana secara efektif.Persediaan itu sendiri terbentuk dari adanya
proses pembelian dengan adanya proses penjualan atau pemakaian. Sistem informasi
akuntansi persediaan dirancang untuk menangani transaksi yang bersangkutan dengan
mutasi persediaan yang disimpan digudang.Sistem informasi akuntansi persediaan ini
tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan sistem- sistem lainnya, diantaranya
adalah sistem pembelian, sistem retur pembelian, sistem penjualan dan sistem retur
penjualan.
La Midjan dan Susanto (2001; 150) mengemukakan bahwa pentingnya suatu
sistem informasi akuntansi persediaan dengan alasan sebagai berikut:

1. Sebagian kekayaan perusahaan terutama perusahaan dagang dan industri pada


umumnya tertanam pada persediaan. Oleh karenanya perlu disusun sistem dan
prosedurnya agar persediaan selain dapat ditingkatkan efisiensinya juga dapat
ditingkatkan efektivitasnya.
2. Persediaan bagi perusahaan dagang dan industri harus diamankan dari
kemungkinan pencurian, terbakar, kerusakan, dan lain- lain demi
mempertahankan kontiunitas perusahaan.
3. Persediaan harus ditangani dengan baik selain penyimpanan dan
pengeluarannya juga pemasukanya ke perusahaan. Kesalahan dalam
pemasukkan harga dan kualitas akan mempengaruhi baik terhadap hasil
produksi maupun terhadap harga penjualannya.”
4. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan judul penelitian ini
yang dapat dijadikan bahan acuan dan pembanding yaitu penelitian yang dilakukan
oleh Dewisartika (2013), dengan judul “Analisis Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
Aktiva Tetap Dalam Kaitannya Dengan Sistem Pengendalian Intern (Studi Kasus Pada
Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Bombana)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dalam pelaksanaan sistem informasi akuntansi aktiva tetap telah menjukkan hasil yang
cukup memadai. Hal ini didukung oleh telah relevannya data aktiva tetap yang diproses,
telah tepatnya metode dan prosedur pengolahan data aktiva tetap, serta informasi
aktiva tetap yang dihasilkan telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan perusahaan,
sehingga akan memudahkan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian.
5. Paradigma Penelitian

Peranan sistem informasi akuntansi persediaan alat-alat kesehatan dalam


sebuah rumah sakit membantu manajemen untuk merumuskan dan menetapkan
kebijakan- kebijakan yang dianggap perlu atas pengelolaan alat-alat kesehatan,
sehingga alat-alat tersebut dapat tersedia dalam jumlah yang cukup sesuai kebutuhan
untuk kegiatan pengobatan pasien dan mampu memenuhi kebutuhan pelayanan rawat
inap di rumah sakit.
Skema 1 Paradigma Penelitian

Kebutuhan
Sistem Persediaan
Rawat Inap
Informasi Alat-Alat
RSU
Akuntansi
III. METODE PENELITIAN Kesehatan
Bahteramas
Jurnal Akuntansi (JAk) Page 64
III. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, objek penelitian yang dipilih adalah peranan sistem
informasi akuntansi persediaan alat- alat kesehatan yang memadai dalam memenuhi
kebutuhan pelayanan rawat inap. Lokasi penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum
Bahteramas yang beralamat di jalan Kapten Piere Tendean No. 50 Baruga.

Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data Kualitatif dan
data kuantitatif. Data kualitatif yaitu data yang berupa penjelasan atau pernyataan yang
tidak berbentuk angka yang diperoleh dari Rumah Sakit Umum Bahteramas melalui
wawancara dan sumber lainnya yang relevan dengan judul proposal yang diambil oleh
peneliti. Data kuantitaif yaitu data dalam bentuk angka yang diperoleh melalui
dokumentasi berupa laporan mutasi yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum
Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara. Menurut sumbernya yang digunakan adalah
data primer dan data sekunder. Data Primer adalah data yang diperoleh secara
langsung dari Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara melalui
wawancara untuk menghasilkan data yang relevan dengan penelitian ini. Data Sekunder
yakni data yang diperoleh dari literatur yang berkaitan dengan penelitian ini yang di
dokumentasikan oleh Rumah Sakit Umum Bahteramas.

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan


(Library Research), observasi, dokumentasi dan interview (wawancara). Metode
dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-
dokumen yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan, sedangkan interview
(wawancara) adalah metode pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara
langsung dengan responden/ narasumber.
Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis
deskriptif, yaitu suatu metode analisis yang menggambarkan keadaan objek yang
diteliti berdasarkan fakta-fakta yang ada, dengan cara mengumpulkan, mengolah,
menyajikan, dan menganalisis data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas
atas objek yang diteliti.
Adapun Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lai sebagai berikut:
Sistem informasi akuntansi persediaan adalah alat pendukung yang mempunyai
peranan sebagai penyedia informasi, yang dapat menyajikan dengan cepat dan akurat
mengenai kegiatan transaksi atau mutasi persediaan alat- alat kesehatan dari kecurian
atau kerusakan.Persediaan alat- alat kesehatan adalah aset berwujud yang dimiliki
Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara yang digunakan untuk
mendukung kegiatan pemberian pelayanan jasa kesehatan.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. HASIL PENELITIAN
a. Bagan Aliran Persediaan Alat Kesehatan di Rumah Sakit Umum
Bahtermas Provinsi Sulawesi Tenggara
Bagan aliran sistem informasi akuntansi persediaan alat- alat kesehatan di
Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara adalah sebagai berikut:

Jurnal Akuntansi (JAk) Page 65


Bagan Alir Perencanaan Persediaan Alat Kesehatan Rumah Sakit Umum
Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara

Gudang Pengguna Barang/ Jasa

2
Mulai 4
1
DPA
RBA
Masing-masing
bagian membuat
daftar permintaan Siapkan daftar
barang untuk Diskusikan kebutuhan
dimasukkan dalam dengan pihak barang/jasa
RBA terkait & (DKBJ) sesuai
sesuaikan dengan RBA
dengan dan verbal
APBD/N
Daftar Permintaan
Barang
DKBJ
Verbal

Kumpulkan DPB RBA sudah


dari seluruh sesuai dgn
bagian RS di Renstra &
diskusikan APBD/N 1
bersama bagian
Perencanaan,
sesuaikan dengan Bagian Perencanaan
anggaran
Ya
1
Tidak
Siapkan Dokumen
Pelaksanaan DKBJ
Anggaran & minta Verbal
DPB pengesahan Biro
wajar? DKBJ
Keuangan Pemda

4 Diskusikan dgn
Ya 3 pihak terkait &
4 2 sesuaikan dgn
4 1 APBN/D
Penyusunan RBA

DPB
P.
pengadaan
1/2

Jurnal Akuntansi (JAk) 1/2 Page 66


Bagan Alir Pembelian Persediaan Alat Kesehatan Rumah Sakit Umum Bahteramas
Provinsi Sulawesi Tenggara

Panitia Pengadaan

Penentuan
metode
langsung

Penunjukkan Langsung Pelelangan

Surat penujukkan Surat Pemberitahuan


langsung lelang

Buat permintaan Buat permintaan


penawaran & penawaran &
negosiasi harga negosiasi harga

Permintaan penawaran Permintaan penawaran

Melalukan evauasi & Melakukan


menetapkan pemenang evaluasi & tetapkan
Penujukkan langsung pemenang
pelelangan

Surat Penujukkan
Surat Penujukkan
Penyedia Barang/ Jasa
Penyedia Barang/ Jasa

2 2
1. 1.

Kontrak Kontrak

Jurnal Akuntansi
Selesai
(JAk) Selesai Page 67
Bagan Alir: Penerimaan dan Penyimpanan Barang
Sub Bagian Rumah Tangga

Barang
masuk

Jenis Barang

BHP Medis dan Non


Medis/ ATK/ CSSD

Gudang Umum

Serah terima Barang disertai


Barang
Ya faktur dan harga
satuan serta nama
user

Panitia pemeriksa
melakukan pemeriksaan
sesuai nota pesanan, SPK

Sesuai Sesuai

Penandatanganan Berita
Acara Serah Trerima Penandatanganan Berita Acara
Pemeriksaan

Barang dicatat pada


kartu stock

Jurnal Akuntansi (JAk) Page 68


Bagan Alir: Pengeluaran Persediaan Alat Kesehatan

Pengguna Barang Gudang

Mulai
1

Menerbitkan formuir
permintaan barang Menyerahkan barang
yang diminta
pengguna
2.
1.

Formulir permintaan Mencatat barang yang


barang dikeluarkan pada kartu
stock

Terima barang dan


periksa kesesuaian
dengan spesifikasi yg Kartu stock
diminta. Buat Berita
Acara

BA
Selesai

Selesai

Sumber : Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara.

Uraian Kegiatan:

a. Bagian gudang membuat daftar permintaan barang untuk dimasukkan dan


didistribusikan ke ruangan pengguna alat kesehatan serta mengumpulkan DPB
dari ruangan pengguna alat kesehatan.
b. Berdasarkan daftar permintaan barang yang dikumpulkan akan dikoreksi
bersama bagian perencanaan dan anggaran sampai DPB bernilai wajar, jika
DPB sudah wajar, bagian perencanaan menyiapkan Rencana Bisnis Anggaran
dan mendiskusikan dengan pihak terkait yang menyesuaikan dengan
APBN/APBD.
c. Pengguna alat kesehatan menyiapkan daftar kebutuhan barang/jasa (DKBJ) &
verbal sesuai DPA kemudian menyerahkan DKBJ & verbal ke bagian
perencanaan dan anggaran yang akan memberikan ke panitia pengadaan.

Jurnal Akuntansi (JAk) Page 69


d. Panitia pengadaan menerima DKBJ & verbal dari bagian perencanaan dan
anggaran kemudian menyiapkan perencanaan pengadaan barang secara
penunjukkan langsung atau secara pelelangan.
e. Panitia pengadaan membuat surat pemberitahuan penujukkan langsung atau
pelelangan, membuat permintaan penawaran. Panitia pengadaan melakukan
evaluasi dan menetapkan pemenang.
f. Bagian gudang menerima alat kesehatan dari pemasok yang disertai bukti faktur
dan harga satuan serta nama pengguna alat kesehatan.
g. Kemudian bagian pemeriksa melakukan pemeriksaan sesuai spesifikasi pada
nota pesanan dan SPK. Setelah itu, membuat Berita Acara Pemeriksaan dan
Berita Acara Serah Terima.
h. Barang yang sudah diterima dan sudah diperiksa oleh bagian pemeriksa dicatat
pada kartu persediaan. Proses pencatatan dilakukan oleh bagian gudang.
i. Pengguna alat kesehatan menyerahkan formulir permintaan barang sebanyak 2
lembar
j. Bagian gudang menyerahkan alat kesehatan yang diminta pengguna dan
mencatat alat kesehatan yang didistribusikan sesuai harga perolehan
b. Pembahasan
a) Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Alat- Alat Kesehatan
Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara

Sistem informasi akuntansi persediaan alat- alat kesehatan yang diterapkan


pada rumah sakit umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara telah memadai, hal ini
dapat terlihat dari indikator sistem informasi akuntansi persediaan alat- alat kesehatan
yang telah terpenuhi, sebagai berikut:

1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang ada sudah memadai, hal ini terlihat dari adanya
kebijakan yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi
Tenggara dalam hal perekrutan para pegawainya yaitu meliputi proses seleksi terlebih
dahulu dengan melakukan tes kepada calon pegawainya. Hal ini dilakukan karena
Rumah Sakit Umum Bahteramas sangat memperhatikan kualitas pegawainya, tujuannya
adalah agar penempatan pegawai pada bagiannya sesuai dengan tingkat kecakapan,
keahlian dan pengetahuan yang dimiliki. Wewenang dan tanggung jawab terlihat pada
struktur organisasi dan uraian- uraian tugasnya. Sehingga dapat diketahui dengan jelas
batas- batas wewenang yang dimiliki tiap- tiap bagian di rumah sakit serta ke bagian
mana mereka harus bertanggung jawab.

2. Peralatan

Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara telah memiliki


peralatan yang memadai. Terlihat dari adanya peralatan yang ada di Rumah Sakit
Umum Bahteramas berupa formulir-formulir, laporan dan perangkat komputer yang
digunakan, sehingga para karyawan pada Rumah Sakit Umum Bahteramas dapat
mengelola data yang berkaitan dengan persediaan alat- alat kesehatan menjadi suatu
informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan bagi pimpinan rumah sakit.

Jurnal Akuntansi (JAk) Page 70


3. Metode

Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara telah melakukan


sistem atau prosedur yang sesuai dengan ketentuan Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2010 tentang Prosedur Pengadaan Barang/Jasa dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang.

b) Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Alat-Alat Kesehatan Dalam


Rangka Memenuhi Kebutuhan Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara

Peranan sistem informasi akuntansi persediaan alat-alat kesehatan pada Rumah


Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara telah memenuhi kebutuhan
pelayanan rawat inap, hal ini dapat dilihat dari prosedur yang telah sesuai dengan
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010, sebagai berikut:

1. Prosedur Perencanaan
a. Bagian gudang membuat daftar permintaan barang untuk dimasukkan dan
didistribusikan ke ruangan pengguna alat kesehatan serta mengumpulkan DPB
dari ruangan pengguna alat kesehatan.
b. Berdasarkan daftar permintaan barang yang dikumpulkan akan dikoreksi
bersama bagian perencanaan dan anggaran sampai DPB bernilai wajar, jika
DPB sudah wajar, bagian perencanaan menyiapkan Rencana Bisnis Anggaran
dan mendiskusikan dengan pihak terkait yang menyesuaikan dengan
APBN/APBD.
c. Jika RBA sudah sesuai dengan rencana strategis APBN/ APBD kemudian
menyiapkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) rangkap 4 dengan
ketentuan:
o Lembar ke- 1 diberikan kepada Biro Keuangan Pemerintah Daerah
o Lembar ke-2 diarsipkan bagian perencanaan
o Lembar ke-3 diberikan kepada Wakil Direktur Bidang di Rumah Sakit
o Lembar ke-4 diberikan kepada pengguna alat kesehatan
d. Pengguna alat kesehatan menyiapkan daftar kebutuhan barang/jasa (DKBJ) &
verbal sesuai DPA kemudian menyerahkan DKBJ & verbal ke bagian
perencanaan dan anggaran yang akan memberikan ke panitia pengadaan.
2. Prosedur Pembelian Persediaan
a. Panitia pengadaan menerima DKBJ & verbal dari bagian perencanaan dan
anggaran kemudian menyiapkan perencanaan pengadaan barang secara
penunjukkan langsung atau secara pelelangan.
b. Panitia pengadaan membuat surat pemberitahuan penujukkan langsung atau
pelelangan, membuat permintaan penawaran. Panitia pengadaan melakukan
evaluasi dan menetapkan pemenang.
c. Panitia pengadaan menerbitkan Surat Penunjukkan Penyedia Barang/ Jasa yang
kemudian menandatangani surat kontrak 2 rangkap, yaitu:
1) Lembar ke- 1 diberikan untuk arsip rumah sakit.
2) Lembar ke-2 diberikan kepada pemenang.
Panitia pengadaan membuat kontrak kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
o Alat kesehatan yang pembeliannya bernilai > Rp 50.000.000 menggunakan
Surat Perintah Kerja (SPK).

Jurnal Akuntansi (JAk) Page 71


o Alat kesehatan yang pembeliannya bernilai < Rp 10.000.000 menggunakan
faktur.
o Alat kesehatan yang pembeliannya bernilai > Rp 200.000.000 menggunakan
surat perjanjian.
3. Prosedur Penerimaan dan Penyimpanan Persediaan
a. Bagian gudang menerima alat kesehatan dari pemasok yang disertai bukti faktur
dan harga satuan serta nama pengguna alat kesehatan.
b. Kemudian bagian pemeriksa melakukan pemeriksaan sesuai spesifikasi pada
nota pesanan dan SPK. Setelah itu, membuat Berita Acara Pemeriksaan dan
Berita Acara Serah Terima.
c. Barang yang sudah diterima dan sudah diperiksa oleh bagian pemeriksa dicatat
pada kartu persediaan. Proses pencatatan dilakukan oleh bagian gudang.
4. Prosedur Pengeluaran Persediaan
a. Pengguna alat kesehatan menyerahkan formulir permintaan barang
sebanyak 2 lembar dengan ketentuan:
o Lembar ke-1 diberikan ke bagian gudang
o Lembar ke-2 diberikan sebagai arsip di bagian pengguna alat kesehatan
b. Bagian gudang menyerahkan alat kesehatan yang diminta pengguna dan
mencatat alat kesehatan yang didistribusikan sesuai harga perolehan

5. Adanya Kartu Persediaan

Hal ini terlihat dengan adanya pencatatan persediaan, bagian gudang


menyiapkan kartu persediaan yang berisi tanggal, no arsip dan nama supplier,
tujuan pengiriman persediaan, jumlah persediaan masuk, jumlah persediaan
keluar, saldo persediaan dan ditanda tangani oleh kepala urusan pergudangan
dan kepala seksi gudang.

6. Adanya Metode Pencatatan Persediaan

Hal ini terlihat dengan adanya sistem pencatatan persediaan pada


Rumah Sakit Bahteramas yang menggunakan metode Perpectual Inventory
System. Pencatatan persediaan alat kesehatan ini dilaksanakan setiap waktu
baik terhadap pemasukan dan pengeluaran alat kesehatan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang peneliti lakukan pada Rumah Sakit
Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara, mengenai sistem informasi akuntansi
persediaan alat-alat kesehatan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan rawat
inap, peneliti menarik kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi persediaan yang
diterapkan pada Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara cukup
memadai khususnya persediaan alat kesehatan penunjang dalam memenuhi
kebutuhan pelayanan rawat inap. Dikatakan demikian karena dapat dilihat dari 2 aspek,
sebagai berikut: (1)Pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Alat-Alat
Kesehatan. (2)Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Alat Kesehatan Dalam
Rangka Memenuhi Kebutuhan Pelayanan Rawat Inap Pada Rumah Sakit.
Untuk mengatasi kelemahan yang ada pada sistem informasi akuntansi
persediaan alat- alat kesehatan dalam memenuhi kebutuhan pelayanan rawat inap pada

Jurnal Akuntansi (JAk) Page 72


Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara peneliti menyarankan hal
sebagai berikut:Perangkat komputer yang digunakan oleh Rumah Sakit Umum
Bahteramas mengganti dengan perangkat Sistem Informasi Akuntansi BLUD yang telah
banyak dipakai oleh Rumah Sakit Umum di kota yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofyan. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi.Jakarta: LPFE-UI
Baridwan, Zaki. 2000. Sistem Akuntansi: Penyusunan Prosedur dan Metode. Yogyakart
: BPFE.
Bastian, Indra. 2008. Akuntansi Kesehatan. Jakarta: Erlangga
Bodnar, George H and Hopwood, Wlliam S, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi
Kesembilan. Yogyakarta : ANDI
Dewisartika, Andi. 2013. Analisis Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap
Dalam Kaitannya Dengan Sistem Pengendalian Intern ( Studi Kasus Pada
Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Bombana). Kendari: Universitas Halu oleo
Hall, James A. 2001. Sistem Informasi Akuntansi Buku I. Jakarta : Salemba Empat
Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori
Praktik dan Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset
Al Jusup, , Haryono . 1997. Dasar- Dasar Akuntansi jilid 1 Edisi 5. Yogyakarta: Bagian
Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN
Kieso,Donald E, Jerry j,Weygant & Terry D, Warfield. 2002. Akuntansi Intermediate,
Edisi Kesepuluh jilid 1 Alih Bahasa Oleh Emil Salim. Jakarta: Erlangga
Krismiaji. 2002. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Kurniawan Christianto, Paulus. 2008. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan
Alat- Alat Medis Dalam Menunjang Keefektifan Pengelolaan Persediaan Alat-
Alat Medis ( Studi Kasus Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung). Bandung:
Universitas Widyatama
Komarudin. 1997. Ensiklopedia Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara
Marshall B. Romney & Paul Jhon Steinbart,2003, Accounting Information System
9/ E. USA : Pearson Education Inc
La Midjan, Susanto Azhar. 2001. Sistem Informasi Akuntansi II, Praktik Penyusunan,
Metoda dan Prosedur. Bandung: Lingga Jaya
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi ketiga. Jakarta: Salemba Empat.
Nugroho Widjajanto. 2005. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga
Romney, B Marshall and Steinbart, Jhon Pau. 2006. Accounting Information System,
Edisi Kesembian.Jakarta: Salemba Empat.
Republik Indonesia. 2010. Peraturan Presiden Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/ Jasa Pemerintah. Jakarta: Sekretariat Negara
Susanto Azhar. 2001. Sistem Informasi Manajemen, Bandung: Lingga Jaya
Soekanto, Sarjono. 2000. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Wilkinson, Joseph W. (Agus Maulana, Penerjemah). 1993. Sistem Akuntansi dan
Informasi. Jakarta Barat : Binarupa Aksara
Wilson, James D, Campbell, John B. 1997. Controllership: Tugas Akuntan Manajemen,
dialihbahasakan oleh Tjin Tjin Fenix Tjendra. Jakarta: Erlangga

Jurnal Akuntansi (JAk) Page 73

Anda mungkin juga menyukai