Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Atma Inovasia (JAI) p-ISSN: 2775-9385

Vol. 2, No. 3, Mei 2022 e-ISSN: 2775-9113


Potensi Desa Pulutan

POTENSI DESA PULUTAN


Angelica Earlene Ivana Tin1, Felicia Ratriana Putri2, RR Angie Vania Rachmadewi Poernomo3, Gabriel Alexandro Tobias4, Cyril Yeremia5,
Evan Risky Yohanes6, Adrian Prasetyo Murti7, Joseph Febriandaru8, Bagas Prakosa9, Alfa Andreas10, Stephani Rangga Larasati11
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari No. 44, Janti, Caturtunggal, Kec. Depok Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 1
email: stephani.rangga@uajy.ac.id

Received 05 Juli 2021; Revised - ; Accepted for Publication 27 Mei 2022; Published 27 Mei 2022

Abstract — The group service program 52 Period 79 raised the I. PENDAHULUAN


potential of Pulutan Village and divided this potential into 3
aspects: (1) Agricultural Potential, (2) Processing Industry Seiring berkembangnya zaman, populasi manusia pun
Potential, and (3) Natural Tourism Potential, as well as a semakin meningkat. Hal ini berdampak pada ketersediaan
pocketbook work program on the topic of Production and Cassava lahan, yang mana banyak digunakan untuk membangun
Chips Distribution. The results of the two programs are in the form tempat tinggal, infrastruktur, serta berbagai fasilitas yang
of e-books and videos. The program objectives, such as the dibangun untuk menunjang aktivitas manusia. Kondisi
development of an urban farming system and the production and tersebut mengakibatkan semakin sempitnya lahan yang
distribution of cassava chips, are in line with the vision and mission dimanfaatkan sebagai sumber pangan manusia. Oleh karena
implemented by Pulutan Village. The mission of Pulutan Village is itu, di zaman modern ini dikembangkan sistem bercocok
to create an orderly, cultured village towards a society that is tanam secara urban agriculture. Berdasarkan definisi dari para
competitive, advanced, independent, and prosperous. This program pengajar dari Purdue University, pada hakikatnya urban
can increase the productivity of citizens, broaden residents' insights, agriculture adalah menanam serta memproduksi makanan di
and support the welfare of residents. The program is expected to lingkungan perkotaan (Baker, 2016)[1]. Konsep urban
inspire the people of Pulutan Village to develop the potential of their agriculture ini pada intinya memanfaatkan lahan yang sempit
village. The method used in data search is through cultural studies
di perkotaan pada untuk memproduksi kebutuhan pangan.
via the internet and discussions with groups. For data processing,
Oleh karena itu, sistem ini dapat diterapkan di semua wilayah,
we carry out documentation from studies that we have obtained from
the internet. The results of this service program are the development tidak terbatas dalam wilayah perkotaan saja. Sistem urban
of urban farming techniques, development of agritourism, agriculture menjadi suatu praktik produksi yang dapat
innovation of processed peanut products, and processed potato menunjang kemandirian, praktik wisata, edukasi, serta
chips production and distribution. It is hoped that from this kemandirian (Suryani, Nurjasmi, Fitri, 2020)[2].
program, residents of Pulutan Village and readers will gain insight Terdapat berbagai jenis urban agriculture, salah satunya
into the development of a village. adalah aquaponik. Sistem tersebut mengkombinasikan
Keywords — agriculture, production, distribution aquakultur dengan hidroponik, sehingga dilakukan dengan
memanfaatkan air kolam ikan yang dialirkan ke pipa tempat
tanaman tumbuh (Chandra, 2020)[3]. Maka dari itu, terdapat
Abstrak— Pada program pengabdian Kelompok 52 Periode 79 beberapa kelebihan dari sistem aquaponik ini dibandingkan
mengangkat potensi Desa Pulutan dan membagi potensi tersebut dengan bercocok tanam konvensional yaitu, tidak
menjadi 3 aspek: yaitu (1) Potensi Pertanian, (2) Potensi Industri membutuhkan pupuk kimia ataupun pestisida, produktivitas
Pengolahan, dan (3) Potensi Pariwisata Alam, serta program kerja tergolong tinggi karena memproduksi dua produk sekaligus,
buku saku dengan topik Produksi dan Distribusi Keripik Singkong. serta produk yang dihasilkan termasuk kategori organik
Hasil dari kedua program tersebut berwujud e-book dan sehingga lebih sehat (Sastro, 2015)[4]. Adapun jenis tanaman
video. Tujuan program seperti pengembangan yang dapat tumbuh dengan sistem aquaponik ini adalah
sistem urban farming dan produksi serta distribusi keripik bayam, kangkung, labu, tomat, cabai, dan juga kacang. Hasil
singkong tersebut sejalan dengan visi misi yang Desa Pulutan produksi tersebut, dapat diolah menjadi berbagai macam
terapkan. Misi dari Desa Pulutan yaitu mewujudkan desa yang produk lainnya dengan nilai jual lebih tinggi di pasaran.
tertata, berbudaya, menuju masyarakat yang berdaya saing, maju,
mandiri, dan sejahtera. Program tersebut dapat meningkatkan Agrikultur menjadi komoditas utama Desa Pulutan,
produktivitas warga, menambah wawasan warga, serta menunjang sehingga memiliki potensi untuk menerapkan sistem
kesejahteraan warga. Program tersebut diharapkan menginpirasi aquaponik. Hal ini juga berkaitan dengan wisata Lembah Desa
warga Desa Pulutan untuk mengembangkan potensi desanya. yang ingin dikembangkan sebagai wisata keluarga berbasis
Metode yang digunakan dalam pencarian data adalah melalui kajian edukasi. Wisata edukasi merupakan perpaduan antara
kultural melalui internet serta diskusi besama kelompok. Untuk kegiatan rekreasi dengan pembelajaran atau edukasi menjadi
pengolahan data, kami melakukan dokumentasi dari kajian yang suatu produk pariwisata (Smith dan Jenner, 1997)[5]. Lembah
sudah kami peroleh dari internet. Hasil dari program pengabdian
Desa telah menerapkan sistem Mina Padi yang menjadi salah
ini adalah pengembangan teknik urban farming, pengembangan
satu sumber edukasi bagi para pengunjung. Maka dalam
Agro-wisata, inovasi produk olahan kacang, dan produksi-distribusi
olahan keripik singkong. Diharapkan dari adanya program tersebut,
pengabdian ini, disusun program penerapaan aquponik pada
warga Desa Pulutan maupun para pembaca mendapat insight dalam Lembah Desa dengan memanfaatkan sumber daya yang telah
pengembangan sebuah desa. tersedia. Selain itu, disusun pula program pengembangan
wisata dengan menambah fasilitas yang menunjang branding
Kata Kunci—Pertanian, Produksi, Distribusi Lembah Desa sebagai wisata edukasi. Pengembangan

309
Jurnal Atma Inovasia (JAI) p-ISSN: 2775-9385
Vol. 2, No. 3, Mei 2022 e-ISSN: 2775-9113
Potensi Desa Pulutan

pariwisata ini dapat berdampak pada perekonomian warga Pada pengabdian ini, kami memperoleh sekumpulan data
seperti terbukanya lapangan pekerjaan baru, meningkatkan dengan cara, yang pertama, melalui studi literasi yang
kesempatan berusaha, serta meningkatkan pendapatan warga berfungsi mengumpulkan informasi serta data yang
atau masyarakat lokal (Priyanto, Syarifuddin, Martina, berkesinambungan dengan data yang dibutuhkan melalui
2018)[6] Selain itu, hasil komoditas dari penerapan aquaponik jurnal ilmiah, web Desa Pulutan, dan lainnya yang
seperti kacang, dapat diolah menjadi produk dengan inovasi mendukung topik. Yang kedua, melalui kajian literatur yaitu
baru. Pengelolaan komoditas ini juga didukung dengan mencari informasi yang menjadi topik utama masalah khusus
program produksi dan distribusi produk yang dihasilkan. pada Desa Pulutan. Yang ketiga, melalui observasi yaitu
Maka dari itu, program ini bertujuan untuk menambah ilmu
dilakukan dengan mengumpulkan data atau informasi dahulu
dan mendorong produktivitas warga Desa Pulutan agar dapat
dengan sumber-sumber sebelumnya, lalu didiskusikan
mengurangi angka pengangguran, sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan warga desa yang sejalan dengan dengan seluruh anggota pengabdian.
visi misi desa. III. HASIL DAN PEMBAHAAN
II. METODE PENGABDIAN A. Buku Saku
Pengabdian pada masyarakat ini menggunakan Berlatar belakang desa Pulutan yang memiliki
metodologi, artinya menampilkan cara apa yang dipilih oleh lokasi yang cukup menguntungkan di bidang geografis
kamu untuk mendapatkan informasi dan juga data. Pada bab dengan tanah yang subur yang mampu ditanami banyak jenis
ini, hendak ditampilkan kerangka pengabdian serta tanaman terutama padi dan palawija terutama jagung. Lalu
dipaparkan tentang metode yang kami jalani untuk mencari desa ini juga mengembangkan adanya industri olahan yang
dan mencerna informasi atau data yang sudah didapatkan, tetap memperhatikan lapangan pekerjaan dari masyarakat,
sisa hasil olahan industri yang tetap dikelola dengan baik
A. Lokasi Pengabdian
serta memperhatikan keberlangsungan sosial masyarakat.
Lokasi pengabdian pada masyarakat ini bertempat di Berdasarkan data diatas, akan disimpulkan bahwa
Desa Pulutan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunung olahan industri yang akan dipilih adalah ubi kayu yang
Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tetapi karna pandemi nantinya akan diolah menjadi keripik singkong. Keripik ini
masih belum berakhir hingga saat ini, maka proses dipilih karena mudah dalam pengolahannya dan
pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan secara full menggunakan hanya sedikit peralatan. Selain itu, keripik ini
dalam jaringan, dan seluruh peserta pengabdian dilarang digemari di kalangan masyarakat dari berbagai generasi.
untuk terjun ke lokasi pengabdian yaitu Desa Pulutan. Kekuatan dari pengelolaan keripik ini adalah harga ubi kayu
B. Waktu Pengabdian yang tidak terlalu mahal yaitu seharga Rp 1000,- per kg dan
memiliki target penjualan keripik seharga Rp 30.000,- per kg.
Waktu pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini
dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan, terhitung mulai Lalu banyaknya petani yang memang terbiasa menanam
dari 6 Maret 2021 hingga Juni 2021. Pelaksanaan pengabdian palawija sehingga mengurangi angka pengeluaran dengan
ini didukung oleh beberapa media seperti Youtube, Microsoft menanam sendiri tanaman ubi kayu tersebut. Kelemahannya
teams, Whatsapp, dan lain-lain. adalah ubi kayu bukanlah bahan pangan yang tahan lama
mengingat jarak dari desa ini ke tempat yang mungkin bisa
C. Data dan Sumber data menerima setoran bahan pangan cukup jauh. Lalu kurangnya
Dalam penerapan aktivitas pengabdian pada dukungan berupa biaya kepada petani dan banyaknya
masyarakat ini, kami membutuhkan kumpulan informasi masyarakat yang menganggur menyebabkan perekonomian
tentang Desa Pulutan dimana antara lain meliputi profil Desa di desa Pulutan ini tergolong kurang.
Pulutan, identifikasi potensi Desa Pulutan, pendidikan Selanjutnya ada perhitungan laba rugi. Perhitungan
masyarakat Desa Pulutan, pekerjaan masyarakat Desa ini didasarkan atas dua hal utama yaitu, (1) didasarkan pada
Pulutan, pariwisata Desa Pulutan, fasilitas Desa Pulutan, dan kondisi dimana seseorang akan memulai usaha baru,
lain-lain. pembelian peralatan, menyiapkan modal awal sampai pada
Sumber informasi yang digunakan ialah data saat perhitungan untung rugi usaha, (2) per satu bibit
sekunder dimana menggambarkan sumber informasi tidak singkong menghasilkan rata-rata 20kg singkong dan setelah
secara langsung yang diperoleh dengan pengumpulan diolah menjadi keripik, akan dijual dengan harga Rp 30.000,-
penyimpanan dokumentasi serta penelitian pustaka dengan per kg. Setelah itu, dengan menggunakan metode segmentasi
dukungan web Desa Pulutan, media cetak, serta media pasar menurut porter, maka target pasar yang paling umum
internet. Segala informasi yang kami miliki bersumber pada adalah berusia 17-65 tahun, laki-laki dan perempuan dengan
informasi yang berhubungan dengan Desa Pulutan. Serta tingkat sosial menengah dan menengah kebawah, menyukai
sumber berasal dari publikasi Badan Pusat Statistik makanan tipe camilan, dan mendukung adanya UMKM.
Kecamatan Wonosari Dalam Angka 2018. Kami juga membuat packaging untuk produk ini
D. Teknik Pengumpulan Data menggunakan standing pouch. Standing pouch ini memiliki
bentuk yang fleksibel dan dapat diletakkan dalam posisi
Pada teknik pengumpulan data, diperlukannya
berdiri. Jenis kemasan ini juga memiliki zipper yang
untuk mendapatkan data-data yang tepat, maka peran teknik
memudahkan pengguna untuk menyimpan makanan. Kami
pengumpulan data sangatlah penting. Fungsinya teknik
juga akan melakukan promosi melalui media sosial terutama
pengumpulan data ialah memperoleh data yang dibutuhkan.
Facebook dan Instagram serta berfokus kepada caption yang

310
Jurnal Atma Inovasia (JAI) p-ISSN: 2775-9385
Vol. 2, No. 3, Mei 2022 e-ISSN: 2775-9113
Potensi Desa Pulutan

akan dibuat semenarik mungkin sehingga menarik perhatian maju dalam sektor pariwisata. Selain itu terdapat juga lokasi
para pengguna media sosial untuk membeli dan mencoba taman bunga yang juga memiliki potensi besar dalam sektor
produk kami. Lalu kami akan menggunakan partner bisnis pariwisatanya. Namun dikarenakan sektor – sektor pariwisata
seperti gojek dan grab untuk memudahkan masyarkat untuk tersebut masih terbilang baru, maka biaya retribusi belum
membeli produk kami selain itu juga kami tidak perlu dikenakan.
menyewa tempat untuk usaha. Kemudian potensi yang dapat dikembangkan yaitu
Distribusi kami akan melalui jalur online lewat metode urban agriculture di Desa Pulutan agar hasil
media-media jual beli online seperti Shopee, Tokopedia, pertanian berkuliatas tinggi dan menambah produk hasil desa
Facebook Marketplace dan lainnya, lalu juga kami akan lainnya. Metode ini adalah metode modern yang dapat
menggunakan media offline dengan menitipkan produk kami diterapkan. Metode ini melibatkan ikan dan tumbuhan dalam
di toko oleh-oleh kota besar dan menjualnya di toko oleh-oleh pelaksanaannya dimana akan terjadi simbiosis mutualisme
yang berada di tempat-tempat wisata. Pada akhirnya kami diantara keduanya. Ikan akan menghasilkan zat – zat yang
akan melakukan evaluasi bisnis yaitu evaluasi laba rugi, dibutuhkan tanaman untuk bertumbuh dengan baik dan
evaluasi target pasar, dan evaluasi media pemasaran untuk tanaman akan menghasilkan zat – zat yang dibutuhkan ikan
mengoptimalkan pengembangan bisnis kami ini. untuk bertumbuh dengan baik. Dengan begitu, Desa Pulutan
Di dalam buku saku kami juga menyediakan cara dapat menghasilkan tanamana dan ikan dengan kualitas yang
agar masyarakat desa tersebut mengetahui cara untuk bagus.
menentukan partner untuk distribusi. Di dalam poin tersebut Potensi berikutnya adalah dengan pengembangan
tersedia tujuan daripada sistem distribusi antara lain dalah proses pengolahan produk hasil pertanian yaitu dengan
agar barang yang diproduksi konsumen dapat sampai kepada membuat peyek. Peyek ini kemudian dapat digunakan untuk
konsumen dengan lancar. Di poin ini juga dijelaskan dijual dan menambah pemasukkan dari Desa Pulutan.
beberapa tipe produksi antara lain adalah distribusi langsung a. Pengembangan Metode Urban Agriculture
dan tidak langsung, dan juga diberikan penjelasan pada setiap Pengembangan metode Urban
jenis distribusinya. Terdapat juga mitra-mitra yang Agriculture di desa Pulutan ini salah satu nya dapat
disediakan untuk diajak distribusi dan juga kerugian dan diterapkan dengan menerapkan metode aquaponik
keuntungan jika memilih mitra tersebut. dalam penanaman tumbuhannya agar mendapatkan
Evaluasi bisnis merupakan salah satu hal yang hasil pertanian yang bagus dan berkualitas. Selain
dibahas dalam buku saku ini, di dalam evaluasi bisnis itu produk lain yang dapat dihasilkan yaitu ikan.
terdapat proses yang dilakukan orang atau organisasi untuk Metode ini memanfaatkan ikan sebagai pengolahan
menilai apakah segala hal yang sudah dilakukan atau semua air yang kemudian akan digunakan untuk
proses yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah menyuburkan tanaman[8]. Keuntungan akan
dibuat. Di dalam poin ini membahas mengenai fungsi didapatkan oleh keduanya sebagai simbiosis
daripada evaluasi bisnis, terdapat 4 jenis fungsi. Evaluasi mutualisme. Langkah – langkah yang perlu
bisnis juga memiliki tahapan-tahapan yang harus dilakukan, dilakukan agar dapat membuat Aquaponik adalah
di dalam buku daku terdapat tahapan-tahapan dalam sebagai berikut:
melakukan evaluasi bisnis.
1. Membuat Kolam
Pembuatan kolam bisa dibuat dengan
B. Potensi Desa
bahan semen atau dengan menggali tanah
Terdapat beberapa potensi yang dapat sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
dikembangkan oleh Desa Pulutan di wilayahnya untuk sehingga ikan dapat hidup sebagai sumber
meningkatkan pendapatan atau pun untuk meningkatkan pupuk untuk t anaman yang akan
kualitas Desa Pulutan[7]. Hal pertama yang dapat ditanam nanti.
dikembangkan yaitu potensi dalam agriculture atau 2. Pembuatan Lubang Pada Paralon
pertanian. Lokasi Desa Pulutan menyebabkan desa ini sangat Pembuatan paralon ini bertujuan untuk
berpotensi dalam bidang pertanian dan perkebunan. Sehingga menjadi wadah tanaman nantinya.
dapat menghasilkan tanaman yang baik dan juga sayuran 3. Penyemaian Benih
yang berkualitas baik. Antara lian seperti padi, jagung, cabai, Penyemaian benih adalah proses dimana
lengkuas, terong, tomat dan sayur mayur lainnya. Selain itu benih – benih dari pada tanaman
mayoritas masyarakatnya juga bekerja dalam bidang disemaikan pada peralon atau pada
pertanian dan perkebunan. Hal ini lah juga yang mendukung media tanam pada metode ini.
Desa Pulutan dapat berkembang dengan baik dalam bidang 4. Menyiapkan Pot Tanaman
pertanian dan perkebuan dalam menghasilkan produk – Langkah selanjutnya adalah menyiapkan
produk yang dihasilkan dari tanaman – tanaman pertanian pot tanaman yang nantinya akan
dan perkebunan. digunakan sebagai wadah tanaman
Selain agriculture, Desa Pulutan juga mempunyai di dalam pipa
potensi dalam pariwisata khususnya pariwisata alamnya. 5. Menyiapkan Tanaman
Sudah terdapat beberapa lokasi – lokasi wisata yang dapat Benih yang ditumbuhkan dalam media
dituju seperti ikon lembah Desa Pulutan, Mina Padi Lembah tersebut tidak langsung ditaruh diatas
Desa. Kedua lokasi ini menjadi kekuatan Desa Pulutan untuk

311
Jurnal Atma Inovasia (JAI) p-ISSN: 2775-9385
Vol. 2, No. 3, Mei 2022 e-ISSN: 2775-9113
Potensi Desa Pulutan

lubang pipa, tetapi kita harus • Tuang adonan di sisi


menunggu hingga tanaman sudah tumbuh penggorengan. Lalu siram-siram
dan tidak mati. dengan minyak goreng sampai
6. Membuat Sirkulasi pada kolam adonan terlepas dari wajan.
Langkah selanjutnya adalah dengan • Goreng peyek sampai matang
menambahkan pompa pada kolam ikan dan kering.
agar aliran air dapat tercipta. • Campur dengan bumbu pedas
(varian rasa) dan sajikan
Gambar 1: Rancangan Aquaponik c. Pengembangan Lembah Desa Pulutan sebagai
“Agro-wisata berbasis Edukasi”
Dari banyaknya potensi tersebut, dapat
digabungkan menjadi pengembangan yang lebih
terpadu. Salah satunya ialah Pengembangan Agro-
wisata berbasis Edukasi. Pengembangan agrowisata
dapat dilakukan dengan membuka suatu wisata baru
dengan melibatkan penggunaan lahan pertanian dan
mengembangkan agrowisata yang telah ada. Desa
Pulutan memiliki agrowisata sebelumnya, yakni
b. Pengembangan Industri Pengolahan Produk Hasil
Mina Padi sebuah agrowisata yang menggunakan
Pertanian
lahan pertanian padi dimana dalam genangan air di
Seperti yang dibahas sebelumnya kita tahu
lahan pertanian juga menjadi kolam untuk
bahwa Aquaponik merupakan kombinasi dari
membudidayakan ikan.
akuakultur dan hidroponik. Ada berbagai tanaman
Seperti yang telah dibahas sebelumnya,
yang dapat dibudidayakan mengguakan metode
Urban Agriculture dapat dijadikan juga sebagai
aquaponik, yaitu ada bayam, kangkung, kemangi,
suatu destinasi agrowisata berbasis edukasi, karena
labu, tomat, cabai dan kacang. Di sini kita akan
daya tarik dari Urban Agriculture yang unik dan
membahas lebih detail tentang olahan kacang, yaitu
jarang ditemukan di Indonesia menjadi nilai tambah
peyek kacang. Peyek senditi adalah Keripik yang
untuk menarik wisatawan. Agrowisata dengan
bahan dasarnya dari adonan tepung beras ini
menfaatkan lahan Urban Agriculture, dapat menjadi
mempunyai rasa gurih yang khas & harum. Peyek
tempat wisata yang mengedukasi wisatawan
mempunyai sensasi keriuk yang dapat dinikmati
mengenai Urban Agriculture itu sendiri dan
penikmatnya. Disini nanti kita juga akan
mengedukasi mengenai proses pertanian yang
memberikan varian peyek seperti peyek setan
dilakukan[9]. Perbedaannya agrowisata Urban
(peyek pedas) yang menjadi ciri khas dari desa
Agriculture dengan agrowisata Mina Padi adalah
pulutan itu sendiri yang terdiri dari:
agrowisata urban agriculture memanfaatkan lahan
1. Bahan:
pertanian kacang, sedangkan agrowisata Mina Padi
• tepung beras memanfaatkan agrowisata mina padi.
• tepung tapiyoka 1. Pengembangan Lembah Desa Pulutan dari
• butir kelapa Segi Ekonomi
• kacang tanah Perhitungan uang masuk bisa
• minyak untuk menggoreng dinilai sesuai dengan lokasi, fasilitas, jenis
• bubuk/ bumbu pedas dengan pelayanan, jangka waktu pemakaian, dan
varian level kemampuan masyarakat. untuk sekali
2. Bumbu halus: berkunjung, akan ditetapkan biaya sebesar
• kemiri Rp 2.000,-. Hal ini didasari dari letak
• bawangg putih Lembah Desa Pulutan yang tidak jauh dari
• ketumbar pusat kota Wonosari sehingga tidak akan
• kencur memakan terlalu banyak biaya untuk
• garam mencapai lokasi ini. Lalu jenis jasa yang
3. Cara membuat Peyek Kacang diberikan oleh tempat ini adalah
• Pertama campur semua bahan pengenalan tentang metode pertanian
yang sudah disediakan (kecuali "Mina Padi", Aquaponik, pengenalan
minyak) langsung dengan bumbu terhadap nama-nama tanaman, lalu ada
halus dan juga keju parut (varian beberapa spot untuk berfoto, dan
rasa). Aduk bahan yang sudah disediakan fasilitas umum seperti toilet
dicampur sampai tercampur rata. umum dan tempat untuk beristirahat.
• Panaskan minyak goreng di Asumsi Perhitungan, Jumlah
dalam wajan. Ambil satu sendok pengunjung di Lembah DesamPulutan
sayur adonan. mencapai 10 orang per hari pada hari kerja

312
Jurnal Atma Inovasia (JAI) p-ISSN: 2775-9385
Vol. 2, No. 3, Mei 2022 e-ISSN: 2775-9113
Potensi Desa Pulutan

dan meningkat hingga 20 orang per hari


pada hari libur dan akhir pekan. Dengan
harga tiket masuk sebesar Rp 2.000,-,
maka selama satu bulan, pendapatan yang
didapat desa ini sebesar Rp 720.000,-.
Uang pendapatan diatas masih akan
ditambah dengan bantuan dari pemerintah
terkait dengan Dana Alokasi Khusus
pemerintah untuk kelompok usaha yang
ada di daerah tersebut. Dari dana yang
tersedia, bisa dipergunakan untuk
melakukan pengembangan infrastruktur,
mengembangkan peralatan pertanian
seperti traktor dengan kualitas yang lebih
baik, ataupun bisa mengembangkan
peralatan tani yang lebih efisien dari Gapura mengusung konsep desain
sebelumnya, lalu juga bisa dipergunakan tradisional dengan penggunaan atap
untuk melakukan maintenance pada genting tanah liat, serta material dari bata
fasilitas-fasilitas yang sudah ada, dan akses kayu sebagai ornamen. Gapura
membangun jalan, penerangan untuk memiliki ukuran tinggi 11 meter, serta
tempat wisata, dan masih banyak lagi lebar 13 meter sehingga dapat dilalui oleh
Terlepas dari hal tersebut, untuk 2 kendaraan roda 4 secara bersamaan, baik
meningkatkan pendapatan dari tempat kendaraan pribadi seperti mobil, hingga
wisata, hal paling mendasar yang harus kendaraan besar seperti truck dan bus.
dilakukan adalah promosi atau 3. “Papan Pengetahuan” sebagai Media
pemasaran[10] yang baik karena Edukasi
penentuan tarif yang dilakukan Papan pengetahuan merupakan
pemerintah akan sangat bergantung dari papan yang digunakan sebagai tempat
mampu tidaknya tempat wisata ini untuk meletakan informasi dari tanaman.
memberikan pemasukan tambahan untuk Informasi yang diletakan pada papan
pemerintah daerah.Selain itu, semakin pengetahuan berupa gambar tanaman,
dikenal tempat ini, akan semakin mudah nama tanaman, nama lokal tanaman, nama
juga bagi pengelola untuk menggunakan ilmiah tanaman, bagian tanaman yang
aliran dana yang ada. dapat digunakan dan manfaat dari
2. Rancangan “Gapura” sebagai identitas tanaman. Bahan pembuatan dapat
Kawasan Wisata Lembah Desa Pulutan menggunakan triplek sebagai dasar,
Lembah Desa Pulutan memiliki dengan ukuran panjang 64 cm, dan lebar
potensi daya tarik wisata yang dapat 36cm, serta ukuran tiang penyangga
dikembangkan. Terdapat beberapa memiliki panjang 100cm.
bangunan eksisting penunjang kegiatan
yang sudah ada seperti pendopo dan Gambar 3: Desain Papan
gazebo. Namun, penunjang tersebut dapat
dikembangkan lagi. Pada pintu masuk
Lembah Desa Pulutan, dapat ditambahkan
gapura sebagai penanda kawasan wisata.
Gapura juga dapat menjadi spot foto serta
identitas bagi Desa Pulutan. Terdapat
desain usulan yang dapat diadopsi dan
disesuaikan dengan kebutuhan kawasan
Lembah Desa Pulutan, diantaranya
sebagai berikut:

Gambar 2: Desain Gapura

313
Jurnal Atma Inovasia (JAI) p-ISSN: 2775-9385
Vol. 2, No. 3, Mei 2022 e-ISSN: 2775-9113
Potensi Desa Pulutan

IV. KESIMPULAN terdapat juga lokasi taman bunga yang juga memiliki potensi
Olahan industri yang akan dipilih adalah ubi kayu besar dalam sektor pariwisatanya. Namun dikarenakan sektor
yang nantinya akan diolah menjadi kripik singkong. Keripik – sektor pariwisata tersebut masih terbilang baru, maka biaya
ini dipilih karena mudah dalam pengolahannya dan retribusi belum dikenakan.
menggunakan hanya sedikit peralatan. Selain itu, keripik ini Hal Ketiga yaitu metode urban agriculture di Desa Pulutan
digemari di kalangan masyarakat dari berbagai generasi. agar hasil pertanian berkuliatas tinggi dan menambah produk
Perhitungan laba rugi dari penjualan kripik singkong hasil desa lainnya. Metode ini melibatkan ikan dan tumbuhan
didasarkan atas dua hal utama yaitu, (1) didasarkan pada dalam pelaksanaannya dimana akan terjadi simbiosis
kondisi dimana seseorang akan memulai usaha baru, mutualisme diantara keduanya. Dengan begitu, Desa Pulutan
pembelian peralatan, menyiapkan modal awal sampai pada dapat menghasilkan tanamana dan ikan dengan kualitas yang
saat perhitungan untung rugi usaha, (2) per satu bibit singkong bagus.
menghasilkan rata-rata 20kg singkong dan setelah diolah
menjadi keripik, akan dijual dengan harga Rp 30.000,- per kg. Hal Keempat adalah dengan pengembangan proses
Setelah itu, dengan menggunakan metode segmentasi pengolahan produk hasil pertanian yaitu dengan membuat
pasar menurut porter, maka target pasar yang paling umum peyek. Peyek ini kemudian dapat digunakan untuk dijual dan
adalah berusia 17-65 tahun, laki-laki dan perempuan dengan menambah pemasukkan dari Desa Pulutan.
tingkat sosial menengah dan menengah kebawah, menyukai Hal Kelima adalah Pengembangan Urban Agriculture di
makanan tipe camilan, dan mendukung adanya UMKM. desa Pulutan dengan menerapkan metode aquaponik dalam
Kami juga membuat packaging untuk produk ini penanaman tumbuhannya agar mendapatkan hasil pertanian
menggunakan standing pouch. Jenis kemasan ini juga yang bagus dan berkualitas. Selain itu produk lain yang dapat
memiliki zipper yang memudahkan pengguna untuk dihasilkan yaitu ikan. Metode ini memanfaatkan ikan sebagai
menyimpan makanan. Kami juga akan melakukan promosi pengolahan air yang kemudian akan digunakan untuk
melalui media sosial terutama facebook dan instagram serta menyuburkan tanaman. Keuntungan akan didapatkan oleh
berfokus kepada caption yang akan dibuat semenarik mungkin keduanya sebagai simbiosis mutualisme.
sehingga menarik perhatian para pengguna media sosial untuk
membeli dan mencoba produk kami. Lalu kami akan Hal Keenam, Kami akan memberi alternatif selain
menggunakan partner bisnis seperti gojek dan grab untuk kerupuk yaitu peyek kacang. Keripik yang bahan dasarnya
memudahkan masyarkat untuk membeli produk kami selain dari adonan tepung beras ini mempunyai rasa gurih yang khas
itu juga kami tidak perlu menyewa tempat untuk usaha. & harum. Peyek mempunyai sensasi keriuk yang dapat
Distribusi kami akan melalui jalur online lewat media- dinikmati penikmatnya. Ada juga beberapa jenis peyek, yaitu
media jual beli online seperti shopee, tokopedia, facebook peyek udang, ikan teri, dan kacang. Selanjutnya kami akan
marketplace dan lainnya, lalu juga kami akan menggunakan memberikan langkah pembuatan dari peyek kacang.
media offline dengan menitipkan produk kami di toko oleh- Hal Ketujuh, dari banyaknya potensi tersebut, dapat
oleh kota besar dan menjualnya di toko oleh-oleh yang berada digabungkan menjadi pengembangan yang lebih terpadu.
di tempat-tempat wisata. Pada akhirnya kami akan melakukan Salah satunya ialah Pengembangan Agro-wisata berbasis
evaluasi bisnis yaitu evaluasi laba rugi, evaluasi target pasar, Edukasi. Pengembangan agrowisata dapat dilakukan dengan
dan evaluasi media pemasaran untuk mengoptimalkan membuka suatu wisata baru dengan melibatkan penggunaan
pengembangan bisnis kami ini. Evaluasi bisnis merupakan lahan pertanian dan mengembangkan agrowisata yang telah
proses yang dilakukan orang atau organisasi untuk menilai ada.
apakah segala hal yang sudah dilakukan atau semua proses
yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah dibuat. Urban Agriculture dapat dijadikan juga sebagai suatu
Terdapat beberapa potensi yang dapat dikembangkan oleh destinasi agrowisata berbasis edukasi, karena daya tarik dari
Desa Pulutan di wilayahnya untuk meningkatkan pendapatan Urban Agriculture yang unik dan jarang ditemukan di
atau pun untuk meningkatkan kualitas Desa Pulutan. Indonesia menjadi nilai tambah untuk menarik wisatawan.
Agrowisata dengan menfaatkan lahan Urban Agriculture,
Hal pertama yang dapat dikembangkan yaitu potensi dapat menjadi tempat wisata yang mengedukasi wisatawan
dalam agriculture atau pertanian. Lokasi Desa Pulutan mengenai Urban Agriculture itu sendiri dan mengedukasi
menyebabkan desa ini sangat berpotensi dalam bidang mengenai proses pertanian yang dilakukan.
pertanian dan perkebunan. Sehingga dapat menghasilkan
tanaman yang baik dan juga sayuran yang berkualitas baik. Hal Kedelapan adalah pemungutan biaya, untuk sekali
Antara lian seperti padi, jagung, cabai, lengkuas, terong, tomat berkunjung, akan ditetapkan biaya sebesar Rp 2.000,-. Hal ini
dan sayur mayur lainnya. Selain itu mayoritas masyarakatnya didasari dari letak Lembah Desa Pulutan yang tidak jauh dari
juga bekerja dalam bidang pertanian dan perkebunan. Hal ini pusat kota Wonosari sehingga tidak akan memakan terlalu
lah juga yang mendukung Desa Pulutan dapat berkembang banyak biaya untuk mencapai lokasi ini. Lalu jenis jasa yang
dengan baik dalam bidang pertanian dan perkebuan dalam diberikan oleh tempat ini adalah pengenalan tentang metode
menghasilkan produk – produk yang dihasilkan dari tanaman pertanian "Mina Padi", aquaponik, pengenalan terhadap
– tanaman pertanian dan perkebunan. nama-nama tanaman, lalu ada beberapa spot untuk berfoto,
dan disediakan fasilitas umum seperti toilet umum dan tempat
Hal Kedua Desa Pulutan juga mempunyai potensi dalam untuk beristirahat.
pariwisata alamnya. Sudah terdapat beberapa lokasi – lokasi
wisata yang dapat dituju seperti ikon lembah Desa Pulutan, Hal Kesembilan, Asumsi Perhitungan, Jumlah
mina padi lembah desa. Kedua lokasi ini menjadi kekuatan pengunjung di Lembah DesamPulutan mencapai 10 orang per
Desa Pulutan untuk maju dalam sektor pariwisata. Selain itu hari pada hari kerja dan meningkat hingga 20 orang per hari

314
Jurnal Atma Inovasia (JAI) p-ISSN: 2775-9385
Vol. 2, No. 3, Mei 2022 e-ISSN: 2775-9113
Potensi Desa Pulutan

pada hari libur dan akhir pekan. Dengan harga tiket masuk mengadakan kegiatan ini. Kami mengucapkan terima kasih
sebesar Rp 2.000,-, maka selama satu bulan, pendapatan yang kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
didapat desa ini sebesar Rp 720.000,-. Uang pendapatan diatas (LPPM) UAJY karena telah memberikan fasilitas bagi kami
masih akan ditambah dengan bantuan dari pemerintah terkait untuk melaksanakan pengabdian masyarakat ini. Kami
dengan Dana Alokasi Khusus pemerintah untuk kelompok mengucapkan terima kasih pula kepada Desa Pulutan karena
usaha yang ada di daerah tersebut. Dari dana yang tersedia, telah memberikan kami kesempatan untuk melakukan
bisa dipergunakan untuk melakukan pengembangan pengabdian dan peningkatan pada Desa Pulutan.
infrastruktur, mengembangkan peralatan pertanian seperti
traktor dengan kualitas yang lebih baik, ataupun bisa
mengembangkan peralatan tani yang lebih efisien dari DAFTAR PUSTAKA
sebelumnya, lalu juga bisa dipergunakan untuk melakukan
maintenance pada fasilitas-fasilitas yang sudah ada, [1] M. Baker, “Urban Agriculture is Part of the Locally Grown Food
membangun jalan, penerangan untuk tempat wisata, dan Movement,” Farmprogress.com, 2016.
masih banyak lagi https://www.farmprogress.com/Marketing/What-Urban-
Agriculture-and-Why-It-Important.
Hal paling mendasar yang harus dilakukan adalah promosi [2] R. Suryani, Nurjasmi and R. Fitri, “Pemanfaatan lahan sempit
atau pemasaran yang baik karena penentuan tarif yang perkotaan untuk kemandirian pangan keluarga,” J. Ilm. Respati,
dilakukan pemerintah akan sangat bergantung dari mampu vol. 11, no. 2, pp. 93–102, 2020.
tidaknya tempat wisata ini memberikan pemasukan tambahan [3] E. Chandra, “Aquaponik Solusi Bisnis Perikanan dan Pertanian
Minim Lahan,” Unair, 2020.
untuk pemerintah daerah. Selain itu, semakin dikenal tempat http://news.unair.ac.id/2020/01/03/aquaponik-solusi-bisnis-
ini, akan semakin mudah juga bagi pengelola untuk perikanan-dan-pertanian-minim-lahan/.
menggunakan aliran dana yang ada. [4] Y. Sastro, “Akuaponik: Budidaya tanaman terintegrasi dengan
ikan, permasalahan keharaan dan strategi mengatasinya. Buletin
Hal Kesepuluh, Pada pintu masuk Lembah Desa Pulutan, Pertanian Perkotaan,” Bul. Pertan. Perkota., vol. 5, no. 1, pp. 33–
dapat ditambahkan gapura sebagai penanda kawasan wisata. 42, 2015.
Gapura juga dapat menjadi spot foto serta identitas bagi Desa [5] C. Smith and P. Jenner, “Educational tourism,” Anal. Travel
Pulutan. Tour., vol. 3, pp. 60–75, 1997.
[6] R. Priyanto, D. Syarifuddin, and S. Martina, “Perancangan model
Hal Kesebelas, Papan pengetahuan merupakan papan yang wisata edukasi di objek wisata Kampung Tulip,” J. Pegabdian
digunakan sebagai tempat untuk meletakan informasi dari Kpd. Masy., vol. 1, no. 1, pp. 32–28, 2018.
[7] A. Soleh, “Strategi Pengembangan Potensi Desa,” J. Sungkai,
tanaman. Informasi yang diletakan pada papan pengetahuan vol. 5, no. 1, pp. 32–52, 2017.
berupa gambar tanaman, nama tanaman, nama lokal tanaman, [8] M. Vahlefi, “Rancang Bangun Sistem Tanam dengan Metode
nama ilmiah tanaman, bagian tanaman yang dapat digunakan Akuaponik Berbasis Mikrokontroler dan Sms (Short Message
dan manfaat dari tanaman. Bahan pembuatan dapat Service),” Polsri, 2015. http://eprints.polsri.ac.id/2754/3/BAB
menggunakan triplek sebagai dasar, dengan ukuran panjang II.pdf.
64 cm, dan lebar 36cm, serta ukuran tiang penyangga [9] Katadata, “Menawarkan Persawahan sebagai Atraksi Wisata,”
Katadata, 2019.
memiliki panjang 100cm. Adapun saran yang kami berikan https://katadata.co.id/timpublikasikatadata/berita/5e9a4c4968b23/
sebagai berikut: menawarkan-persawahan-sebagai-atraksi-wisata.
[10] B. Swastha, Manajemen Pemasaran. Jakarta: Liberty, 2002.
1. Kami menyarakan agar Desa Pulutan dapat
mengoperasionalkan industry olahan ubi kayu yang
mana kripik singkong merupakan produk jualnya. PENULIS
Penjualan dari kripik singkong dapat menerapkan Angelica Earlene Ivana Tin, prodi Ilmu Komunikasi,
perhitungan laba rugi, jenis kemasan, metode Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Atma
promosi, partner bisnis, distribusi, dan evaluasi bisnis Jaya Yogyakarta.
yang telah kami bahas di dalam jurnal ini.
2. Kami menyarankan agar Desa Pulutan dapat
mengembangkan potensi desa yang kami bahas dalam Felicia Ratriana Putri, prodi Ilmu Komunikasi,
jurnal ini untuk dapat meningkatakan perekonomian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Atma
Desa Pulutan, yakni pengembangan agriculture atau Jaya Yogyakarta.
pertanian, pengembangan pariwisata alam,
pengembangan metode urban agriculture,
pengembangan proses pengolahan produk dengan
RR. Angie Vania R. Poernomo, prodi Sistem
membuat peyek, pengembangan urban agriculture Informasi, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
dengan menerapkan metode aquaponik, Atma Jaya Yogyakarta.
pengembangan pengolahan produk dengan membuat
peyek kacang, pengembangan agro-wisata berbasis
edukasi, pengembangan pemungutan biaya dalam
wisata desa, pengembangan gapura tambahan, dan Adrian Prasetyo Mukti, prodi Arsitektur, Fakultas
Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
pengembangan papan pengetahuan.
UCAPAN TERIMAKASIH (HEADING 5)
Tentunya pengabdian ini tidak dapat berjalan dengan baik
tanpa adanya dukungan dan peran dari lembaga yang

315
Jurnal Atma Inovasia (JAI) p-ISSN: 2775-9385
Vol. 2, No. 3, Mei 2022 e-ISSN: 2775-9113
Potensi Desa Pulutan

Gabriel Alexandro Tobias, prodi Akuntansi, Fakultas


Bisnis dan Ekonomika, Universitas Atma Jaya
Yogyakarta

Joseph Febriandaru, prodi Teknik Industri, Fakultas


Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Evan Risky Yohanes, prodi Teknik Informatika,


Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya
Yogyakarta

Cyril Yeremia, prodi Teknik Informatika, Fakultas


Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Bagas Prakosa, prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik,


Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Alfa Andreas, prodi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum,


Universitas Atma Jaya Yogyakarta

316

Anda mungkin juga menyukai