Anda di halaman 1dari 7

FM-BINUS-AA-FPU-78/V2R1

BINUS University

Academic Career: Class Program:


Undergraduate / Master / Doctoral *) International / Regular / Smart Program /
Global Class / BINUS Online Learning *)

Mid Exam  Compact Term Exam Term : Odd / Even / Compact *)


 Final Exam  Others Exam : _____________ Period (Only for BOL) : 1 / 2 *)

 Kemanggisan  Senayan  Semarang Academic Year :


Alam Sutera  Bandung
Bekasi  Malang 2022 / 2023
Exam Type* : Onsite / Online Faculty / Dept. : /
Day / Date** : Tuesday, May 2nd, 2023 Code - Course : CHAR6014_CB
Kewarganegaraan
Time** : Pk. 13.00 WIB Code - Lecturer : -
Exam :  Open Book  Open Notes BULC (Only for BOL) :
Specification***  Close Book  Submit Project Class :
 Open E-Book  Oral Test
Equipment*** : Student ID *** :
 Exam Booklet  Laptop  Drawing Paper – A3 Name *** :
 Calculator  Tablet  Drawing Paper – A2 Signature *** :
 Dictionary  Smartphone  Notes

) Strikethrough the unnecessary items **) For Online Exam, this is the due date ***) Only for Onsite Exam
Please insert the test paper into the exam booklet and submit both papers after the test.

The penalty for CHEATING is DROP OUT!

Learning Outcomes (LO): LO 1, LO 2, LO 3, LO 4


LO 1 : Describe the introduction of Civic Education and values and norms
LO 2 : Apply the rights and obligations of citizens
LO 3 : Analyze the relationship among constitution, state, democracy, and law enforcement
in Indonesia
LO 4 : Compose reflection on Wawasan Nusantara, regional autonomy, national integration,
national resilience, digital literacy, and citizenship

Bacalah dulu ketentuan-ketentuan berikut, sebelum mengerjakan ujian:


1. Wajib mencantumkan 3 hal berikut di file jawaban:
a. Nama
b. NIM
c. Nama jurusan/prodi

Verified by,

[Rina P Chairiyani] (D1812) and sent to Department/Program on March 24th, 2023


Page 1 of 7
FM-BINUS-AA-FPU-78/V2R1

2. Panjang jawaban sesuai petunjuk yang ada di setiap soal.


3. Bahan referensi wajib untuk setiap jawaban:
• Diktat CB Pancasila (penulis: Tim Dosen CBDC, Binus University)
• Mencantumkan referensi wajib di setiap jawaban
4. Bahan referensi tambahan untuk setiap jawaban:
• harus yang relevan, ilmiah dan dari media resmi
• boleh dari artikel jurnal ilmiah, buku, artikel surat kabar, artikel sumber-sumber online
• mencantumkan referensi yang digunakan untuk setiap jawaban, mencakup: nama penulis,
judul buku/artikel, penerbit/link, tahun terbit, halaman
5. Tidak boleh mengambil teks dari referensi begitu saja (copy-paste), melainkan harus diolah,
dengan tetap memperhatikan panjang jawaban (jumlah kata) sesuai yang dicantumkan di
setiap soal.
6. Gunakan ukuran A4, font Times New Roman, font size 12 dan line spacing 1.5. Jawaban
dikumpulkan dalam format Word, bukan dalam PDF.
7. Untuk setiap jawaban yang tidak memenuhi salah satu dari ketentuan 2 sampai ketentuan 6
akan dikenakan pengurangan nilai sebesar 10%. Misalkan, nilai awal sebelum dikurangi
adalah 8, maka setelah dikurangi 10% nilainya menjadi 8 – (10% x 8) = 7,2.
8. Secara khusus, untuk setiap jawaban yang sama sekali tidak menggunakan referensi akan
dikenakan pengurangan nilai sebesar 20%. Misalkan, nilai awal sebelum dikurangi adalah 10,
maka setelah dikurangi 20% nilainya menjadi 10 – (20% x 10) = 8.
9. Pastikan file yang dikumpulkan adalah file jawaban UTS CB Kewarganegaraan (dalam
format Word), bukan file yang lain. Jika terjadi kesalahan pengumpulan file, otomatis akan
diberikan nilai 0.

Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab. Selamat ujian dan semoga sukses!

Soal ujian ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian 1: soal esai (4 soal) dan bagian 2: soal kasus (2
soal), sehingga semuanya ada 6 soal.

Verified by,

[Rina P Chairiyani] (D1812) and sent to Department/Program on March 24th, 2023


Page 2 of 7
FM-BINUS-AA-FPU-78/V2R1

Bagian I: Soal Esai (maksimum 40 poin)

1. Apa pentingnya pendidikan kewarganegaraan bagi rakyat Indonesia? Jelaskan hal tersebut
dengan mengaitkan pengetahuan Anda tentang pengertian nilai dan norma dalam kerangka
membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik! [LO 1]
(Cantumkan referensi wajib dan referensi tambahan, jumlah kata: 100-150, poin
maksimum: 10)
2. Pajak merupakan hal yang paling mendasar dalam menjamin keberlangsungan
pembangunan suatu negara. Uraikan landasan konstitusi dan ideologis dari kewajiban warga
negara untuk membayar pajak! [LO 2]
(Cantumkan referensi wajib dan referensi tambahan, jumlah kata: 100-150, poin
maksimum: 10)
3. Mengapa setiap kekuasaan harus dibatasi secara konstitusional? Berikan analisis Anda
mengenai penyalahgunaan kekuasaan yang terjadi di NKRI! [LO 3]
(Cantumkan referensi wajib dan referensi tambahan, jumlah kata: 100-150, poin
maksimum: 10)
4. Hukum merupakan panglima dalam kehidupan bernegara. Konsep negara hukum atau
rechtsstaat mampu berkembang karena adanya sistem hukum sipil. Berikan analisis Anda
tentang masalah pelaksanaan hukum di Indonesia serta berikan solusinya! [LO 3]
(Cantumkan referensi wajib dan referensi tambahan, jumlah kata: 100-150, poin
maksimum: 10)

Bagian II: Soal Kasus (maksimum 60 poin)


Kasus 1
Museum Koruptor
Apakah harus menunggu didirikan Museum Koruptor lebih dulu baru orang mau tobat?

Oleh : AHMAD SYAFII MAARIF


Prof Dr. Achmad Sodiki SH, ketua Dewan Etik Mahkamah Konstitusi, dosen Fakultas
Hukum Universitas Brawijaya, mantan wakil ketua MK, yang mengusulkan agar didirikan
sebuah museum untuk para koruptor. Siapa yang tidak marah, jengkel, bahkan frustrasi, melihat
semakin dahsyatnya tindakan korupsi di Indonesia. Dua menteri kabinet Jokowi dari parpol
berbeda diciduk KPK karena terlibat dalam perbuatan tunamartabat ini. Padahal, saat itu mereka
Verified by,

[Rina P Chairiyani] (D1812) and sent to Department/Program on March 24th, 2023


Page 3 of 7
FM-BINUS-AA-FPU-78/V2R1

baru setahun masuk kabinet. Manusia jenis apa ini, saat negara dan rakyat sedang punya beban
sangat berat, masih tega melakukan perbuatan jorok itu. Muncul pertanyaan besar dari publik,
"Siapa sesungguhnya yang lebih menentukan seseorang masuk kabinet, partai atau Presiden, atau
berdasarkan negosiasi antara keduanya?"

Sumpah jabatan, janji dalam pakta integritas tak mempan sama sekali mencegah seorang
menteri melakukan perbuatan jahat dan kumuh itu. Itu yang sudah ketahuan, yang belum
ketahuan, kita tak tahu daftar mereka. Ini benar-benar lampu merah bagi Indonesia. Negara
seperti tak berdaya melawan korupsi. Sangat memuakkan dan menjijikkan perilaku pejabat
publik yang muka tebal ini.

Sepanjang pengetahuan saya, pribadi Prof. Sodiki adalah manusia lemah lembut, tidak
biasa mengeluarkan pendapat keras dan tajam. Pengalamannya di dunia hukum dan moral nyaris
sempurna. Mengapa usul Prof. Sodiki perlu saya tanggapi? Sebagian sudah dapat dibaca
jawabannya dalam keterangan di atas. Namun, perlu lebih dipertegas agar kita sadar jika korupsi
ini tetap merajalela seperti sekarang, tak mustahil Indonesia sedang menuju negara gagal. Jika
itu yang berlaku, Indonesia pada 2045 seperti yang sering dibanggakan akan masuk kategori
salah satu dari lima negara besar dunia secara ekonomi, bisa jadi sebuah mimpi kosong belaka.
Pada tahun itu, para pejabat negara sekarang mungkin sudah sangat tua atau bahkan telah tiada.
Saat bertemu Presiden Jokowi sekitar setahun lalu, saya sampaikan agar beliau yang tak punya
beban masa lampau meninggalkan warisan luhur bagi bagi bangsa dan negara ini. Warisan itu
berupa semakin kokoh dan mantapnya pilar-pilar kebangsaan kita di bidang konstitusi, hukum,
politik, ekonomi, moral, dan demokrasi. Dengan wabah korupsi yang tak terkendali ini, apakah
warisan itu dapat menjadi kenyataan? Apakah fenomena politik dinasti yang banyak dikritik
orang akhir-akhir ini justru tidak akan mencemarkan sebuah warisan yang diharapkan itu?
Apakah parpol sebagai salah satu pilar demokrasi yang penting tetap saja gagal mendidik
kadernya bebas dari korupsi?

Daftar pertanyaan semacam ini bisa ditulis sangat panjang, sedangkan jawabannya masih
saja berada dalam perut sejarah karena betapa sulitnya membaca peta politik dan peta moral
Indonesia kontemporer. Saya tidak tahu, apakah usul Prof. Sodiki akan mendapat tanggapan

Verified by,

[Rina P Chairiyani] (D1812) and sent to Department/Program on March 24th, 2023


Page 4 of 7
FM-BINUS-AA-FPU-78/V2R1

positif dari negara dan masyarakat. Sekiranya museum itu berdiri, apakah para koruptor jera
karena nama dan gambarnya terpampang di sana, bisa dibaca anak keturunannya kemudian hari?

KPK yang sudah berusia 17 tahun tampaknya belum bisa berbuat maksimal menghalau
korupsi ini ke ujung dunia sana. Namun, setidaknya kejutan-kejutan yang dilakukannya selama
ini semakin menyadarkan kita, korupsi itu masih perkasa untuk diberantas. Kita pun tidak tahu,
anggota kabinet Presiden Jokowi periode kedua ini berapa orang yang benar-benar bersih dari
korupsi. Tentu, kita berharap cukup sudah dua menteri itu saja yang berurusan dengan KPK.
Jangan ada lagi yang menyusul sebab bisa melemahkan, jika bukan menghancurkan,
kepercayaan publik kepada lembaga negara, sesuatu yang sangat berbahaya bagi kelangsungan
hari depan bangsa dan negara ini.

Selain KPK, sejak tiga tahun terakhir telah dibentuk Badan Pembina Ideologi Pancasila
(BPIP), dengan tugas utama mem-pancasilakan lembaga-lembaga negara dan masyarakat secara
keseluruhan. BPIP bukan eksekutor. Badan ini berfungsi memberi arah pembinaan dan panduan
kepada negara dan masyarakat, agar nilai-nilai luhur Pancasila menjadi pedoman hidup harian
bagi perilaku semua pemangku jabatan publik dan perilaku masyarakat seluruhnya. Dalam rapat-
rapat BPIP, sering saya katakan, waktunya sudah sangat tinggi agar Pancasila itu benar-benar
dijadikan pedoman konkret bagi negara dan bangsa. Jika korupsi tetap melenggang kangkung,
berarti sengat BPIP belum cukup berbisa menembus lembaga-lembaga negara. Dengan kata lain,
kasus korupsi dua menteri baru saja masih menunjukkan bahwa Pancasila itu belum berhasil
mencuci otak dan jantung mereka, sehingga perbuatan kotor itu masih saja dilakukan tanpa malu.
Apakah harus menunggu didirikan Museum Koruptor lebih dulu baru orang mau tobat?

(https://www.republika.co.id/berita/qlcrrc825000/museum-koruptor)

Pertanyaan: [LO 3]
5a. Analisislah artikel tersebut di atas dengan memaparkan permasalahan yang ada dan solusi
yang Anda tawarkan!
(Cantumkan referensi wajib dan referensi tambahan, jumlah kata: 200-300, poin maksimum: 20)
5b. Indonesia sebagai negara hukum, namun sayangnya hukum seringkali masih dijalankan
secara “tajam ke bawah tumpul ke atas.” Uraikan pandangan kritis Anda mengenai akar

Verified by,

[Rina P Chairiyani] (D1812) and sent to Department/Program on March 24th, 2023


Page 5 of 7
FM-BINUS-AA-FPU-78/V2R1
persoalan lemahnya penegakan hukum di negara Indonesia dan aspek apa yang harus
ditingkatkan untuk memperbaiki tatanan bernegara!
(Cantumkan referensi wajib dan referensi tambahan, jumlah kata: 100-150, poin maksimum: 10)

Kasus 2
Panglima TNI: KKB yang Sandera Pilot Susi Air Tak Bisa Langsung Diserang
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, kelompok kriminal bersenjata (KKB) di
Nduga, Papua Pegunungan, yang menyandera pilot Susi Air, Philip Mark Merthens, tidak bisa
langsung diserang secara militer. Menurut dia, pihak TNI dan Polri masih berupaya
mengedepankan upaya persuasif dalam menyelamatkan pilot warga negara Selandia Baru
tersebut. "Bahwasanya ini adalah proses penegakan hukum, tidak bisa kita langsung laksanakan
operasi militer. Tentunya kita tetap mengedepankan penegakan hukum karena ini orang asing
yang disandera KKB, tentunya kita tetap upayakan dengan cara-cara persuasif," kata dia kepada
wartawan di Denpasar, Bali, pada Rabu (22/2/2023).
Yudo menjelaskan, upaya persuasif itu diambil karena saat ini kondisi di Papua masih
dalam keadaan damai dan masyarakat setempat tidak jadi korban. Saat ini, pihaknya telah
meminta kepada Pj Bupati Nduga Namia Gwijangge bersama para tokoh agama dan adat
setempat untuk bernegosiasi dengan KKB yang menyandera pilot Susi Air. "Kita tidak bisa
menyelesaikan ini dengan cara militer yang langsung diserang. Karena ini dalam situasi damai
dan juga Papua ini ada masyarakatnya di situ," kata dia.

Yudo memastikan tidak akan ada penambahan pasukan untuk dikirim ke Papua terkait
dengan peristiwa penyanderaan ini. "Itu kemarin sudah pergantian pasukan yang ada di sana,
tidak menambah pasukan. Pasukan yang ditugaskan di sana yang BKO ada Polri dan juga ada
pasukan-pasukan organik yang sudah standby di sana," kata dia. Yudo menambahkan, peristiwa
penyanderaan pilot Susi Air oleh KKB ini tidak perlu dibesar-besarkan. Menurut dia, KKB
melakukan itu agar terlihat sebagai organisasi besar dan untuk menekan masyarakat guna
mendapatkan uang. "Jadi, ini sebagian kecil jangan dianggap ini kelompok besar. Itu terlalu
dibesar-besarkan kadang-kadang. Jadi kelompok kecil. Jadi kalau di Indonesia, di Jawa, atau di
luar daerah ini, kayak premanisme. Hanya menekan masyarakat meminta uang, nanti setelah itu
kembali lagi," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Kapten Philip Mark Merthens disandera KKB pimpinan Egianus
Kogoya setelah sebelumnya pesawat yang dia terbangkan, Susi Air, dibakar di Distrik Paro,

Verified by,

[Rina P Chairiyani] (D1812) and sent to Department/Program on March 24th, 2023


Page 6 of 7
FM-BINUS-AA-FPU-78/V2R1
Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2/2023). Dalam foto yang beredar di
media sosial, terlihat Kapten Philips bersama sejumlah orang dengan bersenjata laras panjang di
daerah pegunungan Papua.

(https://denpasar.kompas.com/read/2023/02/22/102245178/panglima-tni-kkb-yang-sandera-
pilot-susi-air-tak-bisa-langsung-diserang.)

Pertanyaan: [LO 4]

6a. Analisislah artikel tersebut di atas dengan memaparkan inti permasalahan dan solusi yang
bisa Anda tawarkan!

(Cantumkan referensi wajib dan referensi tambahan, jumlah kata: 200-300, poin maksimum:
20)

6b. Berdasarkan artikel di atas, gerakan kelompok separatisme dan premanisme seringkali hadir
di tengah-tengah masyarakat dan menjadi ancaman serius yang mengancam stabilitas nasional.
Menurut Anda, apa upaya yang bisa dilakukan Pemerintah dan Warga Negara untuk
mempertahankan NKRI dari gerakan separatisme, terorisme, dan premanisme?

(Cantumkan referensi wajib dan referensi tambahan, jumlah kata: 100-150, poin maksimum:
10)
Periksa kembali jawaban Anda dan pastikan Anda mengumpulkan file jawaban UTS CB
Kewarganegaraan (dalam format Word, tidak dalam PDF), bukan file yang lain.

Jika terjadi kesalahan pengumpulan file, otomatis akan diberikan nilai 0.

Verified by,

[Rina P Chairiyani] (D1812) and sent to Department/Program on March 24th, 2023


Page 7 of 7

Anda mungkin juga menyukai