ISYS6283003 MID RCQuestion
ISYS6283003 MID RCQuestion
BINUS University
Ketentuan umum:
General Rules:
1. Mohon untuk membaca instruksi soal dibawah ini sebaik mungkin.
Please read the exam instruction carefully
2. Mohon tidak melakukan copy-paste (plagiarism). Tindakan Plagiarism = Mencontek.
Please do not copy-paste (plagiarism). Plagiarism = Cheating
Lihat poster dibawah ini:
Look at this poster below:
Verified by,
Dr. Richard, S.Kom., M.M. (D5053) and sent to Department/Program on Mar 21, 2023
Page 1 of 11
FM-BINUS-AA-FPU-78/V2R1
3. Mohon perhatikan deadline waktu penyerahan jawaban ujian sesuai dengan jadwal di
binusmaya.
Please pay attention to the deadline of exam answer submission according to Binusmaya
4. Mohon mengerjakan ujian ini secara INDIVIDU, bukan berkelompok.
Please do this exam INDIVIDUAL not in GROUP
5. Tidak ada dispensasi jika mengumpulkan jawaban melewati deadline (TANGGAL dan
WAKTU) yang telah ditentukan di Binusmaya dengan alasan apapun. Mahasiswa
diharapkan tidak mengumpulkan jawaban mendekati deadline
There is no dispensation if you submit the answer over the deadline (DATE and TIME)
specified in Binusmaya for any reason. Students are not expected to submit answers near
the deadline.
6. Setelah file jawaban di upload, mohon pastikan kembali dengan cara mendownload
kembali jawabannya sesuai dengan matakuliahnya.
After the answer file is uploaded, please make sure it again by downloading the answer
according to the course.
7. Setelah file jawaban diupload, mohon untuk melakukan screenshot layar hasil upload
jawaban dan pastikan terdapat icon waiting
After the answer file has been uploaded, please take a screenshot of the uploaded
answer screen and make sure there is a waiting icon
Verified by,
Dr. Richard, S.Kom., M.M. (D5053) and sent to Department/Program on Mar 21, 2023
Page 2 of 11
FM-BINUS-AA-FPU-78/V2R1
Learning Outcomes:
LO-1 : explain the motivations, concepts, methods, and methodologies for decision support systems, business
intelligence, and analytics
LO-2 : recognize the new technology trends as the enablers of the modern-day business analytics and intelligence
for decision support
LO-3 : analyze how organizations employed business analytics and intelligence to make decisions or gain a
competitive edge
LO-4 : identify Decision Support Opportunities that are supported by business analytics and intelligence
Apa itu tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE)? Pada dasarnya, tilang
elektronik adalah penggunaan teknologi canggih untuk memantau dan mengontrol
pelanggaran lalu lintas di sejumlah ruas jalan.
Penerapan sistem tilang terus dilakukan secara bertahap di berbagai ruas jalan. Seperti yang
kita ketahui, sistem tilang elektronik (ETLE) ini sudah berlaku di beberapa wilayah di Indonesia
sejak Maret tahun 2021 yang lalu. Pada penerapan ETLE tahap pertama, terdapat 12 Polda
dengan 244 kamera tilang elektronik yang telah dioperasikan. Sedangkan penerapan sistem
tilang elektronik tahap kedua direncanakan akan berjalan pada tahun 2023 dan akan diterapkan
di 14 Polda dengan 38 kamera statis dan dua kamera berjalan.
Meskipun sistem tilang elektronik ini sudah berjalan selama lebih dari 1 tahun, namun beberapa
di antara kita mungkin masih belum mengetahui apa itu tilang elektronik dan bagaimana cara
kerjanya. Oleh karena itulah, pada artikel berikut ini kami akan menyajikan penjelasannya untuk
Anda. Yuk, simak!
Tilang elektronik adalah sistem tilang dengan penerapan kamera pemantau berteknologi
canggih untuk mengontrol pelanggaran lalu lintas di sejumlah ruas jalan. Implementasi
teknologi informasi ini dilakukan untuk menangkap pelanggaran-pelanggaran dalam berlalu
lintas secara elektronik demi mendukung keamanan, keselamatan, dan ketertiban dalam
berlalu lintas.
Tilang elektronik sendiri merupakan wujud upaya Polri dalam meningkatkan keamanan
pengguna jalan. Dengan teknologi yang sudah semakin maju, pihak Polri dapat melakukan
penindakan terhadap pelanggar lalu lintas dengan lebih cepat dan mudah karena
memanfaatkan kamera ETLE yang aktif selama 24 jam non stop. Kamera tersebut akan
memantau dan menangkap gambar secara otomatis setiap kali terjadi pelanggaran lalu lintas
di ruas jalan.
Jika ternyata pelanggaran dilakukan oleh pengendara motor, maka pengendara bersangkutan
akan menerima surat konfirmasi pelanggaran dari pihak kepolisian melalui POS. Surat tersebut
akan dikirim selambat-lambatnya 3 hari setelah pelanggaran tersebut dilakukan.
Dr. Richard, S.Kom., M.M. (D5053) and sent to Department/Program on Mar 21, 2023
Page 3 of 11
FM-BINUS-AA-FPU-78/V2R1
Perlu diketahui bahwa tilang elektronik dilakukan berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 22
Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 80
Tahun 2012 Tentang Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan dan Penindakan
Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Sistem ini memberikan jaminan penerapan hukum
yang sama untuk semua pihak yang berpartisipasi dalam lalu lintas dan berlaku untuk semua
jenis kendaraan.
Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan (LLAJ), berikut ini adalah jenis pelanggaran lalu lintas yang dapat ditindak oleh tilang
elektronik:
Perlu diketahui bahwa besaran denda tilang akan berbeda-beda sesuai jenis pelanggaran lalu
lintas yang dilakukan. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari prfmnews.pikiran-
rakyat.com, berikut adalah nominal denda yang harus dibayarkan oleh pelanggaran lalu lintas
tersebut:
Sesuai penjelasan dari pihak Korlantas Polri, sistem tilang elektronik atau ETLE ini bekerja
melalui 5 tahapan sebagai berikut:
Verified by,
Dr. Richard, S.Kom., M.M. (D5053) and sent to Department/Program on Mar 21, 2023
Page 4 of 11
FM-BINUS-AA-FPU-78/V2R1
Pertama, sensor perangkat ETLE akan memonitor ruas jalan dan secara otomatis akan
menangkap gambar pelanggaran lalu lintas. Sistem kemudian akan mengirimkan media barang
bukti pelanggaran ke Back Office ETLE.
2. Validasi bukti
Selanjutnya, petugas akan melakukan proses validasi bukti yang dikirim oleh sistem ETLE.
Petugas akan mengidentifikasi pelat nomor dan data kendaraan menggunakan Electronic
Registration & Identifikasi (ERI).
Petugas kemudian akan mengirimkan surat konfirmasi melalui POS ke alamat publik kendaraan
bermotor untuk permohonan konfirmasi atas pelanggaran lalu lintas yang sudah dilakukan.
Surat konfirmasi ini menjadi langkah awal penindakan tilang elektronik di mana pemilik
kendaraan nantinya akan melakukan konfirmasi terkait kepemilikan kendaraan dan pengemudi
kendaraan pada saat terjadinya pelanggaran.
Saat surat sudah diterima, maka penerima surat atau pelanggar lalu lintas diharuskan
melakukan konfirmasi dengan datang langsung ke kantor Sub Direktorat Penegakan Hukum
atau melalui website etle-pmj.info/id. Di situs web tersebut, Anda juga bisa menemukan foto
atau video kendaraan yang diduga melanggar lalu lintas.
Perlu diingat bahwa pelanggar lalu lintas atau penerima surat dapat melakukan konfirmasi
dengan batas waktu 8 hari dari terjadinya pelanggaran. Selain itu, jika ternyata kendaraan yang
dimaksud sudah bukan menjadi kendaraan miliknya, maka penerima surat konfirmasi tersebut
juga bisa melakukan konfirmasi di website yang tersedia.
Pelanggar diharapkan untuk bisa segera melakukan konfirmasi. Hal tersebut perlu dilakukan
karena saat pemilik kendaraan tidak melakukan konfirmasi pelanggaran atau tidak membayar
denda tilang maka STNK dapat terkena sanksi pemblokiran sementara.
Setelah pelanggaran lalu lintas dikonfirmasi, maka petugas akan menerbitkan blanko tilang.
Untuk menyelesaikan pelanggaran lalu lintas tersebut, pembayaran tilang dapat dilakukan
melalui BRI Virtual Account dengan kode pembayaran yang sudah diterima. Besaran denda
yang perlu dibayarkan juga akan berbeda-beda sesuai dengan pelanggaran lalu lintas yang telah
dilakukan.
Penjelasan mengenai apa itu tilang elektronik yang sudah kami sampaikan di atas bisa menjadi
gambaran mengenai prosedur tilang terbaru. Dengan adanya sistem ini diharapkan tingkat
kepatuhan pengguna kendaraan bermotor dalam berlalu lintas bisa jauh lebih meningkat
sehingga dapat menekan angka kecelakaan yang terjadi di jalan raya.
Verified by,
Dr. Richard, S.Kom., M.M. (D5053) and sent to Department/Program on Mar 21, 2023
Page 5 of 11
FM-BINUS-AA-FPU-78/V2R1
Berikut tiga macam ETLE yang digunakan:
1. ETLE CCTV
ETLE CCTV atau bisa disebut ETLE statis merupakan bentuk alat tilang elektronik paling
umum. Penggunaan alat tilang elektronik jenis ini pertama kali diterapkan di DKI Jakarta.
Namun kini penggunaan ETLE CCTV sudah digunakan di kota-kota lain. Di Jakarta kini
ada 57 titik yang dipasang ETLE statis ini. Di lokasi-lokasi tersebut CCTV mengawasi 24
jam lalu lintas.
2. ETLE Mobile
Polda Metro Jaya juga mengerahkan ETLE Mobile. Saat ini sudah ada 1 unit ETLE Mobile
yang beroperasi. Namun pada 6 Desember 2022 ada tambahan 10 ETLE Mobile. Direktur
Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman menjelaskan kamera ETLE Mobil
yang terpasang pada mobil patroli akan menyusuri lokasi yang tidak terpasang kamera
ETLE statis, sehingga tak ada ruang bagi pelanggar. “Jadi kami menyikapi arahan dari
Bapak Kapolri untuk memaksimalkan tilang elektronik. Untuk lokasi Jakarta ada 57 titik
belum ter-cover ETLE statis, maka ETLE Mobile diperlukan untuk menjangkau seluruh
area di Jakarta,” ujar Latif. Latif mengatakan perangkat tersebut sudah memiliki
teknologi AI (Artificial Intellegent/Kecerdasan Buatan). Itu akan secara otomatis
menangkap pelanggaran-pelanggaran yang sudah diatur sesuai program. “Kalau ETLE
statis itu hanya bekerja dalam satu lokasi selama 24 jam, tapi ada lokasi pelanggaran
yang tidak memerlukan pengawasan 24 jam. Jadi ETLE Mobile akan bergerak ke loasi
rawan pelanggaran tersebut,” ujar Latif.
3. ETLE Drone
Polda Jateng mulai melakukan uji coba tilang pakai pesawat tanpa awak atau drone
dalam sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Penggunaan drone menjadi
terobosan Polda Jateng setelah CCTV dan Mobile ETLE. Direktur Lalu Lintas Polda Jawa
Tengah Kombes Pol Agus Suryo Nugroho menyampaikan uji coba yang dimulai Senin
(10/10/2022) termasuk dalam rangka persiapan riset untuk diterapkan secara nasional.
"Lagi riset dan uji coba di Jawa Tengah yang pertama," kata Agus melalui pesan singkat.
Dia tidak menyebutkan apa spesifikasi dari drone yang digunakan. Namun drone ini
telah dilengkapi lampu strobo yang dapat dinyalakan menyerupai kendaraan patroli
polisi. Agus menyampaikan Asosiasi Pilot Drone Indonesia sebelumnya telah melatih
para petugas kepolisian agar mampu menerbangkan drone untuk kebutuhan ETLE.
Menurutnya, penggunaan drone sebagai salah satu upaya penyempurnaan dari sistem
ETLE, yang sejauh ini hanya menggunakan CCTV dan mobile melalui ponsel yang
dipegang petugas polisi di lapangan. "Ini sebagai upaya penyempurnaan penegakan
hukum digital," katanya.
ETLE atau Electronic Traffic Law Enforcement adalah suatu sistem penegakan hukum di bidang
lalu lintas yang berbasis teknologi informasi dengan menggunakan perangkat elektronik berupa
kamera. Berbagai jenis pelanggaran lalu lintas bisa di deteksi oleh sistem ini dan menyajikan
data kendaraan bermotor secara otomatis berbasis Automatic Number Plate Recognition
(ANPR). Masyarakat luas mengenal ETLE ini dengan nama e-tilang atau tilang elektronik. Pada
Verified by,
Dr. Richard, S.Kom., M.M. (D5053) and sent to Department/Program on Mar 21, 2023
Page 6 of 11
FM-BINUS-AA-FPU-78/V2R1
tanggal 25 November 2018 ETLE ini resmi diluncurkan oleh Ditlantas Polda Metro Jaya pada
suatu acara peresmian yang saat itu dihadiri oleh Wakapolri Komjen Pol. Ari Dono Sukmanto
dan Menpan RB Komjen Pol (Pur) Syafruddin di Bundaran HI sekitar dua tahun silam itu
ETLE hadir di Indonesia berawal dari ide dan gagasan serta diprakarsai oleh Kapolri Jenderal
Polisi Idham Azis yang menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Munculnya inisiatif ini karena
adanya permasalahan lalu lintas dan masih tingginya angka pelanggaran dan kecelakaan lalu
lintas. Ketika itu Ditlantas Polda Metro Jaya baru memiliki dua kamera dengan jenis e-police
yang hanya dapat mendeteksi pelanggaran terhadap traffic light dan marka saja, dua kamera
tersebut ditempatkan di persimpangan Bundaran Patung Kuda dan Sarinah Thamrin. Hasil dari
evaluasi saat itu, penindakan pelanggaran dengan ETLE dapat menurunkan jumlah pelanggaran
lalu lintas sebesar 44,2 persen. Maka dari tu Ditlantas PMJ menilai E-Tilang ini sangat efektif
dan efisien dalam penegakan hukum lalu lintas sehingga perlu lebih dikembangkan.
Kemudian Pada bulan Juli 2019 , untuk mendeteksi beberapa pelanggaran lainnya seperti
penggunaan sabuk keselamatan, penggunaan ponsel saat mengemudi dan pelanggaran ganjil-
genap kapasitas ETLE mulai dikembangkan lagi dengan menambah kapasitas kamera, dan
menggunakan jenis kamera baru yaitu check point. Kemudian pada tanggal 5 Desember 2019
program pengembangan ETLE mulai diperkenalkan dengan penambahan fitur traffic arming
system untuk mendeteksi pencuriman motor.
Pada 1 Februari 2020 Ditlantas Polda Metro Jaya akan menerapkan ETLE untuk mendeteksi
pengendara sepeda motor yang melanggar tidak menggunakan helm dan marka.
Perjalanan ETLE hingga saat ini dapat diketahui bahwa sejarah lahirnya ETLE di Indonesia
tercatat sejak diresmikannya pada tanggal 25 November 2018. Walaupun proses perjalanannya
disebut tidak mudah namun ETLE diyakini banyak memberikan manfaat. Sampai saat ini ETLE
sudah mulai dikembangkan di beberapa daerah seperti Surabaya , Semarang dan sejumlah
daerah lainnya.
Pemerintah mulai menerapkan teknologi tilang elektronik di Jakarta untuk merekam, memotret
dan mencatat para pengendara motor dan pengemudi mobil yang kerap melanggar lalu lintas.
Penerapan e tilang ini tentunya dapat memudahkan pihak kepolisian dan juga dapat
mengkurangi tingkat pelanggaran pengguna jalan. Bahkan, ada seorang pengguna Twitter yang
mengunggah surat e-tilang yang dilengkapi dengan tangkapan foto pengendara yang
melanggar. Berikut ini beberapa fitur canggih e-Tilang:
1. Fitur Rekam Wajah
Dengan fitur rekam wajah ini bisa untuk mengetahui identitas sehingga proses tilang
menjadi lebih mudah. Wajah pengemudi yang ketahuan melanggar akan bisa direkam
oleh kamera-kamera CCTV yang terpasang di jalanan.
Fitur ini membuat identitas pengemudi langsung bisa diketahui dan pelanggaran juga
jadi terekam lebih detil. Contohnya seperti pengemudi yang tidak memakai belt atau
bermain ponsel sambil berkendara.
2. Fitur Kamera ANPR
Kehadiran kamera ANPR ini berfungsi untuk merekam plat nomor kendaraan yang
sedang melaju. Kamera CCTV yang terpasang di jalanan juga mempunyai fitur kamera
ANPR yang dapat mendeteksi pengendara yang melanggar marka jalan dan lampu lalu
lintas. Kamera ini juga bisa merekam plat nomor kendaraan dan langsung dihubungkan
ke database pemilik kendaraan yang terdaftar.
Verified by,
Dr. Richard, S.Kom., M.M. (D5053) and sent to Department/Program on Mar 21, 2023
Page 7 of 11
FM-BINUS-AA-FPU-78/V2R1
3. Fitur check point
Fitur check point ini digunakan untuk mendeteksi pelanggar aturan ganjil genap. Kamera
pada check point bisa mendeteksi pengendara yang melanggar peraturan ganjil genap
yang langsung terkoneksi dengan database kendaraan.
4. Fitur Speed Radar
Untuk menangkap kecepatan kendaraan yang melaju secara real time digunakan fitur
teknologi speed radar yang terkoneksi dengan kamera check point. Saat ada kendaraan
yang lewat dengan keccepatan yang melebihi batas, polisi bisa langsung tahu dan
langsung dapat mengantongi identitas pelanggar.
Teknologi dan fitur-fitur yang mendukung tilang elektronik ini juga akan terus
diperbarui. Aplikasi Artificial Intelligence (AI) itu bisa dipasang di CCTV dan terhubung
langsung ke data di Dinas Kependudukan.
Jadi ketika kalian lagi melanggar lalu lintas, polisi bisa langsung tahu identitas kalian,
mulai dari nama, alamat, nomor KTP, sampai status perkawinan dll.
Saat ini tilang online semakin marak dengan berbagai cara baru, seperti kamera ETLE, kamera
handphone dan mobil Integrated Node Capture Attitude Record (Incar).
Mengutip website resmi Korlantas Polri, salah satu tilang online yang sedang gencar
dilaksanakan menggunakan Mobil Incar adalah di Pasuruan. Satlantas Polres Pasuruan Kota
terus menugaskan Mobil INCAR untuk berkeliling mengamati perilaku para pengendara. Dan
ternyata banyak pelanggar kena tilang online / elektronik (ETLE).
Mobil Incar selama dua pekan ini telah mengonfirmasi total 902 pelanggar aturan lalu lintas
yang terkena tilang online. Pelanggarnya sebagian besar yaitu pengendara roda dua yang tidak
pakai helm.
Iptu Prasetyo Budiarto sebagai KBO Satlantas Polres Pasuruan Kota mengungkapkan, mobil
Incar beroperasi sejak 13 Juni 2022. Operasi ini dilakukan di sejumlah ruas jalan utama dan
padat kendaraan. Misalnya, Jalan Ahmad Yani dan Jalan Soekarno-Hatta.
Mobil Incar berhasil merekam lebih dari 2.300 pelanggar. Jenis pelanggaranya bermacam-
macam. Mulai pengendara yang tidak pakai helm, hingga kendaraan tidak dilengkapi kaca
spion, dan terkonfirmasi sebanyak 902 pelanggaran yang melanggar.
“Pelanggaran yang tertangkap oleh kamera mobil Incar ini lalu diverifikasi. Jika NIK dan
nopolnya cocok, maka disebut terkonfirmasi,” paparnya.
Beliau juga menyebut, satlantas sangat menyayangkan masih tingginya angka pelanggaran yang
dilakukan pengendara.
Orang yang melanggar akan dikirim surat tilangnya ke rumah. Dengan bukti yang kuat berupa
gambar / foto yang tertangkap saat dia melanggar di jalan raya mereka tidak akan bisa
membantahnya.
Untuk memastikan apakah kendaraan terkena tilang online elektronik / ETLE atau tidak, kita
dapat melakukan cek tilang elektronik dengan cara online. Berikut ini cara untuk cek status
tilang elektronik / ETLE secara online:
Yang pertama kunjungi laman https://etle-pmj.info/id/check-data
Verified by,
Dr. Richard, S.Kom., M.M. (D5053) and sent to Department/Program on Mar 21, 2023
Page 8 of 11
FM-BINUS-AA-FPU-78/V2R1
Kemudian masukkan nomor pelat kendaraan, nomor mesin, dan nomor rangka sesuai dengan
STNK. Setelah semua terisi, kemudian pilih "Cek Data". "No data available". Keluar jika tidak
ada pelanggaran, Jika ada pelanggaran, maka akan muncul catatan waktu, lokasi, status
pelanggaran, serta tipe kendaraan.
Dr. Richard, S.Kom., M.M. (D5053) and sent to Department/Program on Mar 21, 2023
Page 9 of 11
FM-BINUS-AA-FPU-78/V2R1
-. Setelah itu, masukkan PIN Anda
-. Kemudian simpan notifikasi SMS sebagai bukti pembayaran
-. Anda bisa menunjukan sms yang anda terima ke penindak untuk ditukarkan dengan
barang bukti yang disita
5. EDC BRI
-. Yang pertama pilih menu Mini ATM > Pembayaran > BRIVA
-. Swipe kartu Debit BRI Anda
-. Kemudian masukkan 15 angka Nomor Pembayaran Tilang
-. Masukkan PIN
-. Pada halaman konfirmasi, pastikan detil pembayaran telah sesuai seperti Nomor
BRIVA, Nama Pelanggar dan Jumlah Pembayaran
-. Copy kemudian simpan struk transaksi sebagai bukti pembayaran
-. Tunjukkan bukti pembayaran ke penindakan untuk ditukarkan dengan barang bukti
yang disita
Referensi
https://www.auksi.co.id/detail-artikel/apa-itu-tilang-elektronik-bagaimana-cara-
kerjanya-cek-infonya-di-sini
https://www.inews.id/news/nasional/3-macam-alat-tilang-elektronik-untuk-tindak-
pelanggar-lalin-di-indonesia-ada-drone/2
Verified by,
Dr. Richard, S.Kom., M.M. (D5053) and sent to Department/Program on Mar 21, 2023
Page 10 of 11
FM-BINUS-AA-FPU-78/V2R1
https://idmetafora.com/id/blog/read/1162/Mengupas-ETLE-dan-Teknologi-yang-
Digunakan-pada-ETLE-E-Tilang.html
~ Selamat mengerjakan ~
Verified by,
Dr. Richard, S.Kom., M.M. (D5053) and sent to Department/Program on Mar 21, 2023
Page 11 of 11