Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ILMU BIOMEDIK DASAR

BERJALAN

Disusun Oleh :
Kelompok 1

NAMA NIM
Nida Nur Khafizah P13374206003
Salwa Tiara Putri Aristyani P1337420623014
Novita Aprilia P1337420623016
Rahmadani Nur Aini P1337420623030
Aprilliani Shalshabila P1337420623042
Safira Uswatun Nisa P1337420623057

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA TERAPAN DAN


PROGRAM PROFESI NERS
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah Pembentukan Sikap ini dapat terselesaikan dengan baik.
Tidak lupa shalawat serta salam semoga terlimpah kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya,sahabatnya,dan kepada kita sebagai umatnya
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusuanan makalah Berjalan ini. Dan kami juga menyadari pentingnya sumber bacaan dan
referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan
makalah.
Kami juga ucapkan terima kasih kepada Bapak S. Eko Ch. Purnomo. SKp, MKes.
Selaku dosen Ilmu Biomedik Dasar yang sudah memeberikan materi dan penyusunan makalah
dapat dibuat sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah Berjalan sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi menyempurnakan makalah ini.
Kami mohon maaf jika dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik ALLAH SWT, dan kekurangan pasti milik kita
sebagai manusia. Semoga makalah Berjalan dapat bermanfaat bagi kita semua.

Semarang, 05 November 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
2.1 Pengertian Sistem Muskuloskeletal ............................................................................ 3
2.2 Pengertian Pergerakan Tubuh ..................................................................................... 3
2.3 Pengertian Berjalan ..................................................................................................... 3
2.4 Pengertian dan Komponen Bagian Tulang Untuk Berjalan ........................................ 3
2.5 Pengertian Dan Komponen Bagian Otot Untuk Berjalan ........................................... 6
2.6 Manfaat Melakukan Gerakan Berjalan ....................................................................... 8
2.7 Proses Terjadinya Berjalan.......................................................................................... 8
2.8 Hubungan Kekuatan Otot Dengan Kemampuan Berjalan ........................................ 10
2.9 Kontraksi Otot Kaki .................................................................................................. 10
2.10 Pengertian persendian dan sebutkan dan jelaskan pergerakan pada sendi kaki ........ 11
BAB III .................................................................................................................................... 12
PENUTUP................................................................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 12
3.2 Saran .......................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem Muskuloskeletal adalah system tubuh sebagai penunjang bentuk tubuh dan
bertanggung jawab terhadap pergerakan. Komponen utama sistem muskuloskeletal adalah
jaringan ikat. System ini terdiri dari tulang, sendi, otot, rangka, tendon, ligament, bursa,
dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur ini. Penyusunan
tubuh tersebut terdiri dari kurang lebih 25% berat badan dan 50% terdiri dari otot.
Berjalan adalah suatu aktivitas Gerakan tubuh manusia atau makhluk hidup yang
dilakukan dalam kehidupan sehari-hari untuk tujuan transportasi, rekreasi, atau olahraga
yang melibatkan perpindahan dari satu tempat ketempat yang lainnya dengan
menggunakan kaki atau anggota tubuh lainnya.
Tulang adalah bagian dari tubuh yang keras, kompak, dan memeberikan bentuk tubuh
secara keseluruhan. Beberapa tulang merupakan komponen untuk berjalan seperti tulang
belakang (vertebrae), tulang pinggul (hip bone), tulang femur, dan tulang metatarsal.
Otot (Musculus) merupakan organ yang melalui kerja kontraksi menghasilkan gerakan
pada tubuh. Otot merupakan kelompok jaringan terbesar dalam tubuh, dan membentuk
sekitar setengah berat tubuh. Ditinjau dari aspek fisiologik, otot merupakan jaringan kenyal
di tubuh manusia dan berfungsi untuk menggerakkan setiap bagian tubuh. Beberapa bagian
otot yang memepengaruhi gerak berjalan yaitu Otot Sartorius, Otot Rectus Femoris, Otot
Vastus Lateralis, Otot Vastus Medialis, Otot Gatrocnemius, Otot Tibialis Anterior, dan
Otot Soleus
Kekuatan otot memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan seseorang
untuk berjalan, berikut ini terdapat beberapa aspek antarain stabilitas, keseimbangan, daya
dorong, dan kelincahan. Kontaksi otot kaki adalah proses otot kaki berkontraksi atau
mengecil, yang menghasilkan gerakan. Proses kontraksi ini terjadi karena sinyal saraf yang
dikirim oleh sistem saraf pusat. Kontraksi otot kaki dibagi menjadi dua yaitu kontraksi otot
isomerik dan kontraksi otot isotonik.
Persendian otot kaki adalah tempat di mana dua atau lebih tulang bertemu dan
dihubungkan oleh jaringan ikat, seperti ligamen, sehingga memungkinkan gerakan kaki.
Otot-otot kaki berkontraksi dan meregang untuk menggerakkan persendian ini,
memungkinkan kita berjalan, berlari, atau melakukan berbagai aktivitas fisik lainnya.

1
Persendian otot kaki meliputi lutut, pergelangan kaki, sendi panggul, persendian
metatarsophalangeal, persendian interphalangeal, persendian Subtalar.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dari penulisan
makalah ini yaitu sebagi :

1. Apa pengertian sistem musculoskeletal ?


2. Apa pengertian pergerakan tubuh?
3. Apa pengertian Berjalan ?
4. Sebutkan dan jelaskan bagian tulang untuk berjalan ?
5. Sebutkan dan jelaskan bagian otot untuk berjalan?
6. Apa manfaat melakukan gerakan berjalan?
7. Bagaimana proses terjadinya berjalan?
8. Bagaimana hubungan kekuatan otot dengan kemampuan berjalan?
9. Bagaimana Kontraksi Otot Kaki?
10. Apa pengertian persendian dan sebutkan dan jelaskan pergerakan pada sendi kaki?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian sistem musculoskeletal
2. Mengetahui pengertian pergerakan tubuh
3. Mengetahui pengertian berjalan
4. Mengetahui pengertian dan komponen bagian tulang untuk berjalan
5. Mengetahui pengertian dan komponen bagian otot untuk berjalan
6. Mengetahui manfaat melakukan Gerakan berjalan
7. Mengetahui proses berjalan
8. Mengetahui hubungan kekuatan otot dengan kemampuan berjalan
9. Mengetahui kOntraksi Otot Kaki
10. Mengetahui pengertian persendian dan komponen pergerakan pada sendi kaki

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Muskuloskeletal
Sistem muskuloskeletal adalah sistem tubuh sebagai penunjang bentuk tubuh dan
bertanggung jawab terhadap pergerakan. Komponen utama sistem muskuloskeletal adalah
jaringan ikat. Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, otot, rangka, tendon, ligamen, bursa, dan
jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur ini. Penyusunan tubuh
tersebut terdiri dari kurang lebih 25 % berat badan dan 50 % terdiri dari otot.
Kerangka merupakan dasar bentuk tubuh sebagai tempat melekatnya otot-otot, pelindung
organ tubuh yang lunak, penentuan tinggi, pengganti sel-sel yang rusak, memberikan sistem
sambungan untuk gerak pengendali, dan untuk menyerap reaksi dari gaya serta beban kejut.
Rangka manusia terdiri dari tulang-tulang yang menyokong tubuh manusia yang terdiri atas
tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang anggota gerak. Fungsi utama sistem
musculoskeletal adalah untuk mendukung dan melindungi tubuh dan organ-organnya serta
untuk melakukan gerak. Agar seluruh tubuh dapat berfungsi dengan normal, masing-masing
substruktur harus berfungsi dengan normal. Tendon, ligamen, fascia dan otot sering disebut
sebagai jaringan lunak. Sedangkan tulang sendi diperlukan untuk pergerakan antara segmen
tubuh. Peran mereka dalam musculoskeletalsystemkeseluruhan sangatlah penting sehingga
tulang sendi sering disebut sebagai unit fungsional sistem musculoskeletal.
2.2 Pengertian Pergerakan Tubuh
Pergerakan tubuh adalah Gerakan pada manusia yang terdapat pada bagian-bagian pada
bagian-bagian tertentu yang digerakkan oleh otot dan rangka tubuh juga di bantu oleh energi.

2.3 Pengertian Berjalan


Berjalan adalah suatu aktivitas gerakan tubuh manusia atau makhluk hidup lainnya yang
melibatkan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kaki atau
anggota tubuh lainnya. Gerakan berjalan biasanya dilakukan dengan melangkah secara
bergantian menggunakan kaki, dan ini merupakan salah satu bentuk dasar mobilitas manusia.
Berjalan adalah aktivitas yang umum dilakukan dalam kehidupan sehari-hari untuk tujuan
transportasi, rekreasi, atau olahraga.

2.4 Pengertian dan Komponen Bagian Tulang Untuk Berjalan


Tulang adalah bagian dari tubuh yang keras, kompak, dan memeberikan bentuk tubuh
secara keseluruhan. Beberapa tulang merupakan komponen untuk berjalan yaitu :

1. Tulang belakang (vertebrae)

Tulang belakang bukanlah tulang yang secara langsung terlibat dalam gerakan berjalan,
tetapi mereka memiliki peran penting dalam menjaga postur tubuh, keseimbangan, dan

3
memungkinkan komunikasi antara sistem saraf pusat dan anggota tubuh. Tulang belakang
menyusun tulang belakang dan melindungi sumsum tulang belakang, yang mengirimkan
sinyal-sinyal saraf ke otot-otot di sepanjang tubuh, termasuk otot-otot yang diperlukan
untuk berjalan.

Selain itu, tulang belakang memungkinkan tubuh untuk membungkuk, meluruskan, dan
berputar, sehingga berperan dalam fleksibilitas tubuh selama berjalan. Walaupun tidak
bergerak secara langsung, tulang belakang sangat penting dalam proses berjalan dengan
memungkinkan komunikasi dan koordinasi antara berbagai bagian tubuh.

2. Tulang pinggul (hip bone),

Dikenal sebagai os coxae atau pelvis, memiliki peran penting dalam proses berjalan.
Tulang pinggul terdiri dari beberapa elemen tulang yang bergabung, yaitu ilium, ischium,
dan pubis. Peran tulang pinggul dalam berjalan meliputi:

• Mendukung berat tubuh: Tulang pinggul memberikan dasar yang kokoh untuk
mengakomodasi berat tubuh dan meneruskannya ke bawah ke kaki saat
berjalan.
• Stabilitas: Tulang pinggul membantu menjaga stabilitas dan keseimbangan saat
berjalan, terutama saat satu kaki diangkat dari tanah dan yang lainnya menopang
berat tubuh.
• Menghubungkan tulang belakang dengan tungkai bawah: Tulang pinggul
adalah penghubung utama antara tulang belakang (spine) dan tulang paha
(femur), yang memungkinkan gerakan berjalan.
• Melindungi organ dalam: Selain mendukung berat tubuh, tulang pinggul juga
melindungi organ dalam di rongga panggul, seperti organ reproduksi dan
sebagian besar usus.

Oleh karena itu, tulang pinggul merupakan elemen penting dalam mekanisme
berjalan dan berperan dalam memberikan stabilitas, dukungan, dan kemampuan
untuk menggerakan kaki saat berjalan.

3. Tulang femur, atau tulang paha


Salah satu tulang terbesar dan terkuat dalam tubuh. Tulang femur sangat penting
dalam proses berjalan dan memiliki beberapa peran utama, antara lain:

4
• Mendukung berat tubuh: Tulang femur mendukung berat tubuh saat
berjalan. Ini adalah tulang panjang yang menghubungkan panggul dengan
lutut dan menopang sebagian besar beban tubuh.
• Memungkinkan gerakan: Tulang femur memungkinkan gerakan berjalan,
terutama dalam artikulasi dengan tulang pinggul di satu ujungnya dan tulang
kering (tibia) di ujung lainnya. Gerakan engsel di sendi panggul
memungkinkan ayunan kaki selama berjalan.
• Menghubungkan bagian tubuh: Tulang femur berperan dalam
menghubungkan tubuh atas dengan tungkai bawah, sehingga
memungkinkan perpindahan berat tubuh saat langkah diambil.
• Distribusi kekuatan: Struktur tulang femur yang kuat mendistribusikan
beban tubuh dengan efisien dan membantu mencegah cedera selama
berjalan.

Dalam Proses berjalan, tulang femur berkontribusi secara signifikan untuk


menggerakan tubuh dan mendukung berat tubuh, sehingga memungkinkan kita
untuk berjalan dengan lancer dan efisien.

4. Tulang tibia dan fibula adalah dua tulang utama di tungkai bawah, dan keduanya
memiliki peran penting dalam proses berjalan. Peran masing-masing tulang sebagai
berikut:
Tulang Tibia :
• Tulang tibia, atau yang biasa disebut tulang kering, adalah tulang besar yang
terletak di bagian dalam tungkai bawah.
• Tibia berperan sebagai tulang yang mendukung sebagian besar berat tubuh saat
berjalan. Sebagian besar beban tubuh diteruskan melalui tulang tibia.
• Selain itu, tibia juga berperan dalam fleksibilitas pergelangan kaki dan
pergerakan kaki ke atas dan ke bawah saat berjalan.

Tulang Fibula :

• Tulang fibula adalah tulang yang lebih tipis dan terletak di samping tulang tibia.
• Meskipun tidak mendukung berat tubuh utama seperti tibia, fibula tetap
memiliki peran dalam memberikan dukungan tambahan dan stabilitas untuk
tungkai bawah.

5
• Fibula juga berkontribusi pada pergerakan pergelangan kaki dan membantu
menjaga keseimbangan saat berjalan.

Kedua tulang tersebut bekerja sama untuk memberikan dukungan, stabilitas, dan
gerakan yang diperlukan saat berjalan. Tibia mendukung berat badan, sementara
fibula memberikan dukungan dan bantuan dalam menjaga keseimbangan selama
Langkah-langkah berjalan.

5. Tulang metatarsal adalah sekumpulan tulang-tulang yang terletak di bagian depan kaki,
di antara tulang jari kaki dan tulang tengah kaki. Peran tulang metatarsal dalam berjalan
adalah sebagai berikut:
• Menopang berat tubuh: Tulang metatarsal mendukung sebagian besar berat
tubuh dan beban saat berjalan. Ini adalah tempat di mana tubuh Anda menerima
tekanan ketika kaki menyentuh tanah selama langkah berjalan.
• Fleksibilitas kaki: Tulang metatarsal memungkinkan pergelangan kaki untuk
melengkung dan bergerak, memfasilitasi gerakan kaki yang diperlukan selama
berjalan. Ini membantu dalam penggerakan yang lancar dan alami.
• Menjaga keseimbangan: Selain mendukung berat tubuh, tulang metatarsal juga
membantu menjaga keseimbangan dan stabilitas saat berjalan. Mereka
membantu tubuh beradaptasi dengan berbagai permukaan dan medan saat
berjalan.

Tulang metatarsal merupakan komponen penting dalam mekanisme berjalan yang


membantu mendistribusikan beban tubuh dengan efisien dan memberikan
fleksibelitas yang dibutuhkan untuk langkah-langkah

2.5 Pengertian Dan Komponen Bagian Otot Untuk Berjalan


Otot (Musculus) merupakan organ yang melalui kerja kontraksi menghasilkan gerakan
pada tubuh. Otot merupakan kelompok jaringan terbesar dalam tubuh, dan membentuk sekitar
setengah berat tubuh. Ditinjau dari aspek fisiologik, otot merupakan jaringan kenyal di tubuh
manusia dan berfungsi untuk menggerakkan setiap bagian tubuh. Beberapa bagian otot yang
membantu untuk berjalan meliputi :

1. Otot sartorius adalah otot panjang yang berjalan dari pangkal paha hingga ke
bagian dalam sisi atas kaki. Otot ini merupakan otot paha dan merupakan otot
terpanjang dalam tubuh manusia. Nama "sartorius" berasal dari bahasa Latin yang

6
berarti "penjahit," karena otot ini sering digunakan dalam posisi duduk bersila.
Berfungsi untuk fleksi lutut dan pinggul, serta untuk membantu dalam rotasi luar
paha. Otot ini terlibat dalam berbagai gerakan kaki, termasuk menyilangkan kaki
dan mengangkat kaki ke atas, seperti saat Anda menyeberang kaki di atas lutut yang
lain. Otot sartorius juga berperan dalam beberapa aktivitas sehari-hari, seperti
berjalan.
2. Otot rectus femoris adalah salah satu dari empat otot yang membentuk kelompok
otot kuadriseps di bagian depan paha. Kelompok otot kuadriseps ini terdiri dari otot-
otot rectus femoris, vastus lateralis, vastus medialis, dan vastus intermedius. Otot
rectus femoris adalah otot yang terletak tepat di atas paha dan tengah-tengah dalam
kelompok ini. Berfungsi untuk menggerakkan sendi lutut dengan melakukan
ekstensi, yaitu membentangkan kaki. Otot ini juga berperan dalam fleksi pinggul,
yang berarti membungkuk lutut dan mengangkat kaki ke atas, seperti saat Anda
melakukan tendangan. Otot rectus femoris sangat penting dalam berbagai aktivitas
fisik, termasuk berjalan.
3. Otot vastus lateralis adalah otot yang terletak di sisi luar paha. Fungsi utama otot
vastus lateralis adalah untuk melakukan ekstensi lutut, yang berarti membentangkan
kaki. Bersama dengan otot-otot kuadriseps lainnya, otot vastus lateralis memainkan
peran penting dalam menjaga kaki dalam posisi lurus dan mendukung berat tubuh
saat berjalan, atau berbagai aktivitas fisik lainnya. Keberadaan otot vastus lateralis
yang kuat dan seimbang dengan otot-otot lainnya penting untuk stabilitas dan fungsi
kaki.
4. Otot vastus medialis adalah otot yang terletak di sisi dalam paha.Fungsi utama otot
vastus medialis adalah untuk melakukan ekstensi lutut, yaitu membentangkan kaki.
Bersama dengan otot-otot kuadriseps lainnya, otot vastus medialis membantu
menjaga kaki dalam posisi lurus dan mendukung berat tubuh saat berjalan, atau
berbagai aktivitas fisik lainnya. Otot vastus medialis juga sering disebut "otot
VMO" (Vastus Medialis Oblique) karena bagian oblique (miring) dari otot ini, yang
merupakan bagian penting dalam menjaga stabilitas lutut
5. Otot gastrocnemius adalah otot yang terletak di bagian belakang betis (bagian
bawah kaki bagian atas). Ini adalah salah satu otot utama dalam kelompok otot betis
dan merupakan otot yang paling terlihat. Otot gastrocnemius memiliki dua
"tungkai" atau kepala, yang melekat di bagian atas dan bawah tulang paha.
Berfungsi untuk melakukan fleksi plantar kaki, yaitu mengangkat tumit dan
7
mengubah sudut kaki ke atas. Otot ini bekerja ketika Anda berjalan, atau melakukan
aktivitas fisik yang melibatkan gerakan kaki.
6. Otot soleus adalah otot yang terletak di bagian belakang betis, tepat di bawah otot
gastrocnemius. Otot soleus adalah salah satu otot utama dalam kelompok otot betis
dan berperan penting dalam gerakan kaki. Berfungsi untuk melakukan fleksi plantar
kaki, yaitu mengangkat tumit dan mengubah sudut kaki ke atas. Otot ini bekerja
saat Anda berjalan, atau melakukan aktivitas fisik yang melibatkan gerakan kaki.
Perbedaan utama antara otot soleus dan otot gastrocnemius adalah bahwa otot
soleus tidak melewati sendi lutut, sementara otot gastrocnemius melekat pada
tulang paha.

2.6 Manfaat Melakukan Gerakan Berjalan


Manfaat dari berjalan kaki memang tidak dapat diragukan lagi. Mengutip dari situs Better
Health, olah raga jalan kaki dapat meningkatkan kebugaran kardiovaskular serta paru-paru dan
menurunkan resiko penyakit jantung serta stroke. Selain itu berjalan kaki juga bisa mengontrol
atau menurunkan resiko tekanan darah tinggi/ hipertensi, kolesterol, nyeri sendi dan diabetes.
Menilik pada artikel P2PTM Kemenkes RI, di Website Kementrian Kesehatan RI, berjalan
kaki dapat memberikan manfaat diantaranya adalah :
• Mencegah penyakit jantung
• Menenangkan pikiran
• Perubahan positif pada otak
• Memperbaiki penglihatan
• Menambah volume paru-paru
• Menambah kekuatan otot
• Efek positif bagi pankreas
• Mencegah Diabetes
• Menurunkan Risiko Terkena Stroke.
• Menekan Risiko Serangan Jantung.
• Berat badan stabil.
• Menurunkan berat badan
• Memperkuat sendi dan tulang
• Memperbaiki pencernaan
• Menghilangkan sakit punggung
• Mencegah osteoporosis
2.7 Proses Terjadinya Berjalan
Pada berjalan juga memerlukan beberapa proses yaitu sebagai berikut :

• Mekanisme refleks yug sederhana pada tingkat medula spinalis. Refleksrefleks postural
dan berdiri yang mempertahankan tubuh tetap tegakdengan meningkatkan tonus otot-

8
otot antigrafitasi, refleks-refleks leher dan labirin untuk mempertahankan tonus yang
diperlukan,
• Refleks tegak (righting reflexes) untuk mempertahankan posisi kepala,anggota gerak
dan batang tubuh,
• Integrasi fungsi-fungsi motorik dari koretks piramidal,
• Mekanisme otomatis melalui basal ganglia untuk postur, tonus dangerakan yang
berhubungan serta sinergisme,
• Fungsi-fungsi kordinasi serebelum
• unsur-unsur sensorik terutama porprioseptif untuk menginformasikanposisi individual
dari masing-masing bagian badan dan untuk memberikan orientasi ruang yang
memadai. Orientasi ruang ini juga diperoleh melalui fungsi visual, terutama bila fungsi
sensorik proprioseptif terganggu.Selama berjalan berat badan ditopang oleh salah satu
tungkai sementara tungkai lain melakukan gerakanmaju.
• Tungkai penopang mula-mula ekstensi penuh dengan tumit yang pertama menyentuh
lantai (heel strike), kemudian lutut menekuk membuat sudut 150 saat ini bagian depan
kaki juga menyentuh lantai (mid stance).
• Lalu kembali ekstensi hingga tumit mengangkat (heel off) pada saat pusat gravitasi
bergerak ke depan.
• Tungkai lainnya memulai gerakan maju segera setelah berat badan dipindahkan pada
tungkai penpopang, Kemudian berat badan ditopang sesaat oleh tumit dari tungkai yang
beregrak maju, kemudian oleh kaki hingga tumit terangkat dan akhirnya oleh bagian
depan kaki. Sehingga gerakan berjalan (gair) yang normal merupakan tahapan
penopangan tumit jari dan maju.
• Pelvis sedikit berputar kesisi tungkai yang bergerak kedepan (rotasi pelvis 40 pada
masing masing sisi), dan turun 50, pada sisi kaki yang mengayun (pelvic tilt). Selama
berjalan tungkai juga mengalami rotasi, femur 8 derajat, tibia 9 derajat, dari awal
gerakan (toe off) tungkai mengalami rotasi interna yang mencapai puncaknya pada mid
stance (15-20% siklus berjalan)
• kemudian terjadi rotasi eksterna hingga fase push off. Bersamaan dengan gerakan
batang tubuh dan tungkai, terdapat gerakan ayunan anggota atas asosiatif dengan arah
berlawanan pada masing-masing sisi ekstremitas.

9
2.8 Hubungan Kekuatan Otot Dengan Kemampuan Berjalan
Dalam kemampuan untuk berjalan Kekuatan otot memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kemampuan seseorang untuk berjalan. Ini terkait dengan beberapa aspek, antara lain:

• Stabilitas: Otot-otot tubuh, terutama otot-otot inti dan otot-otot sekitar pinggul dan
lutut, berperan penting dalam menjaga stabilitas tubuh saat berjalan. Otot-otot ini
membantu mencegah terjadinya cedera atau jatuh saat berjalan.
• Keseimbangan: Otot-otot yang kuat membantu dalam menjaga keseimbangan tubuh
saat berjalan. Otot-otot ini memungkinkan seseorang untuk mengatasi hambatan dan
ketidakseimbangan di permukaan yang berbeda.
• Daya dorong: Otot-otot kaki yang kuat, seperti otot-otot quadriceps dan otot-otot
hamstring, memungkinkan seseorang untuk menghasilkan daya dorong yang cukup saat
berjalan. Ini penting terutama saat mendaki atau melewati tanjakan.
• Ketahanan: Kekuatan otot juga berdampak pada ketahanan saat berjalan jarak jauh.
Otot-otot yang kuat mampu mengurangi kelelahan dan memungkinkan seseorang untuk
berjalan lebih lama tanpa merasa lelah.

2.9 Kontraksi Otot Kaki


Kontraksi otot kaki adalah proses di mana otot-otot kaki berkontraksi atau mengecil, yang
menghasilkan gerakan. Proses kontraksi otot ini terjadi karena sinyal-sinyal saraf yang dikirim
oleh sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) kepada otot-otot kaki. kondisi
ketika otot kaki berkontraksi tanpa sadar sehingga tidak dapat bergerak untuk sementara waktu.
Tak jarang kram kaki juga menimbulkan rasa nyeri Ada dua jenis kontraksi otot kaki utama:

1. Kontraksi Otot Isometrik: Dalam jenis kontraksi ini, panjang otot tetap konstan saat
otot berkontraksi. Ini berarti otot menghasilkan kekuatan tetapi tidak menghasilkan
gerakan, seperti saat menjaga postur tubuh Anda dalam posisi tertentu saat berdiri atau
melakukan plank.
2. Kontraksi Otot Isotonik: Dalam jenis kontraksi ini, panjang otot berubah selama
kontraksi, sehingga otot menghasilkan gerakan. Ini adalah jenis kontraksi yang terjadi
saat berjalan, berlari, mengangkat benda, atau melakukan aktivitas fisik lainnya yang
melibatkan perubahan panjang otot.

Selama berjalan, kontraksi otot kaki yang terkoordinasi memungkinkan untuk


menggerakkan kaki, mengangkat dan menendang, serta menjaga keseimbangan tubuh.

10
Otot-otot kaki, termasuk otot-otot betis, quadriceps, hamstring, dan banyak otot lainnya,
bekerja bersama untuk mendukung gerakan dan fungsi tubuh.

2.10 Pengertian persendian dan sebutkan dan jelaskan pergerakan pada sendi kaki
Persendian otot kaki adalah tempat di mana dua atau lebih tulang bertemu dan dihubungkan
oleh jaringan ikat, seperti ligamen, sehingga memungkinkan gerakan kaki. Otot-otot kaki
berkontraksi dan meregang untuk menggerakkan persendian ini, memungkinkan kita berjalan,
berlari, atau melakukan berbagai aktivitas fisik lainnya. Persendian otot kaki meliputi :

1. Lutut (Gonartrosis): Persendian ini menghubungkan tulang paha (femur) dan


tulang kering (tibia), memungkinkan fleksi dan ekstensi kaki.
2. Pergelangan Kaki (Talus dan Calcaneus): Pergelangan kaki adalah area antara
tulang kering (tibia) dan tulang kaki (fibula) yang juga menghubungkan tulang kaki
dengan tulang tumit. Ini memungkinkan gerakan dorsiflexion dan plantarflexion.
3. Sendi Panggul (Coxarthrosis): Ini adalah persendian besar yang menghubungkan
tulang panggul dengan tulang paha, memungkinkan gerakan pinggul dan panggul.
4. Persendian Metatarsophalangeal: Persendian di antara tulang metatarsal (tulang
telapak kaki) dan tulang jari kaki. Ini memungkinkan fleksi (Gerakan otot untuk
menekuk dua tulang), dan ekstensi (Gerakan otot meluruskan dan memanjangkan
dua tulang) jari kaki.
5. Persendian Interphalangeal Proximal dan Distal: Ini adalah persendian di antara
tulang falang (jari kaki) dan memungkinkan fleksi dan ekstensi jari kaki.
6. Persendian Subtalar: Persendian ini terletak di antara tulang talus dan calcaneus,
memungkinkan gerakan rotasi dan inversi/eversi pada pergelangan kaki

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa gerakan berjalan adalah hasil kerja
sama kompleks antara otot, tulang, dan sendi. Otot-otot bekerja bersama-sama untuk
menghasilkan gerakan, tulang memberikan dukungan struktural dan bertindak sebagai
tumpuan, sementara sendi memungkinkan fleksibilitas dan gerakan yang lancar.
Kesehatan fisik dan kondisi tulang yang optimal mendukung gerakan berjalan yang baik.
Melalui kebugaran fisik yang teratur, perawatan tulang dengan asupan nutrisi yang
seimbang, dan penghindaran kebiasaan buruk, kita dapat menjaga sistem muskuloskeletal
agar tetap sehat dan berfungsi dengan baik dalam setiap aktivitas sehari-hari, termasuk
berjalan. Dalam konteks lebih luas, pemahaman tentang peran sistem muskuloskeletal
dalam gerakan berjalan juga mencerminkan pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran
tubuh secara menyeluruh. Dengan kesadaran ini, diharapkan pembaca dapat lebih
menghargai pentingnya merawat sistem muskuloskeletal mereka, sehingga dapat
menjalani kehidupan sehari-hari dengan nyaman dan tanpa gangguan kesehatan yang
berkaitan dengan otot, tulang, dan sendi.

3.2 Saran
Otot-otot dalam kaki, paha, dan pinggul bekerja sama untuk menghasilkan gerakan
saat berjalan. Otot-otot tersebut berkontraksi dan berelongasi (perpanjangan otot) secara
bergantian untuk menghasilkan gerak tubuh. Sehingga sebelum berjalan sebaiknya
melakukan pemanasan ringan untuk mempersiapkan otot-otot kalian, dan setelah berjalan
peregangan otot-otot kalian untuk mengurangi ketegangan dan mencegah cedera.
Hindari melangkah yang terlalu panjang, yang bisa menyebabkan terjadinya tekanan
yang tidak perlu pada sendi. ulang-tulang dalam sistem muskuloskeletal memberikan
struktur dan dukungan saat berjalan. Mereka juga melindungi organ-organ dalam tubuh.
Jika kalian mengalami masalah pada saat berjalan, sebaiknya segera berkonsultasi
dengan profesional kesehatan seperti fisioterapis (masalah muskuloskeletal ekstremitas
bawah).

12
DAFTAR PUSTAKA
BERJALAN, A. D. F. (2002). Aspek Neurologik Gangguan Berjalan.

Pangemanan , D. H., Engka, J. N., & Supit, S. (2012, November ). GAMBARAN


KEKUATAN OTOT DAN FLEKSIBILITAS SENDI EKSTREMITAS ATAS DAN
EKSTREMITAS BAWAH PADA SISWA/I SMKN 3 MANADO. Jurnal Biomedik ,
4.
Gray, H., Standring, S., & Ellis, H. (Eds.). (2015). Gray’s Anatomy: The Anatomical Basis of
Clinical Practice. Elsevier.

Annisa, Aulianur, A., & Mahdi , A. (2019). Tomat Bike (Automatic Bike) untuk Stimulasi
pada Gangguan Sistem Gerak. Jurnal Penelitian Pendidikan Kebutuhan Khusus, 7.
P2PTM Kemenkes RI. (2019). Apa Yang Terjadi pada Tubuh Jika Rajin Jalan Kaki Tiap
Hari?. Diakses pada 5 November 2023, dari https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/apa-yang-
terjadi-pada-tubuh-jika-rajin-jalan-kaki-tiap-hari
Suriya Melti dan Zuriati. (2019). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Gangguan
Pada Sistem Muskuloskeletal Aplikasi Nanda Nic & Noc. Padang: Pustaka Galeri
Mandiri

National Cancer Institute SEER Training Modules. (n.d.). Retrieved from Otot Ekstremitas
Bawah .

13

Anda mungkin juga menyukai