Anda di halaman 1dari 13

e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

Program Studi IPA (Volume 4 Tahun 2014)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK


(PROJECT BASED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI
DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMA

I Made Wirasana Jagantara, Putu Budi Adnyana, Ni Luh Putu Manik Widiyanti

Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

email:wirasana.jagantara@pacsa.undiksha.ac.id, budi.adnyana@pasca.undiksha.ac.id,
manik.widiyanti@pasca.undiksha.ac.id
Abstrak

Penelitian ini bertujuanuntuk mengkaji perbedaan hasil belajar biologi antara siswa
yang dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis proyek dengan siswa yang
dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung ditinjau dari gaya belajar siswa. Untuk
mencapai tujuan tersebut maka dilaksanakan penelitai eksperimen dengan rancangan pre-
test post-test control group design. Penelitian dilakuka di SMA Negeri 1 Bangli dengan
jumlah sampel sebanyak 152 orang, yang terdiri dari empat kelas. Data dalam penelitian ini
dikumpulkan dengan menggunakan tes hasil belajar dan kuesioner gaya belajar. Data
dianalisis dengan menggunakan Anava dua jalur. Hasil penelitaian menunjukkan bahwa (1)
Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar biologi antarasiswa yang dibelajarkan
dengan model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran langsung. (2)
Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar biologi antara siswa yang memiliki gaya
belajar visual, auditori, dan gaya belajar kinestetik. (3) Terdapat pengaruh interaksi antara
model pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar siswa.(4) Terdapat perbedaan
yang signifikan hasil belajar biologi untuk kelompok siswa yang memiliki gaya belajar
visual, auditori, dan gaya belajar kinestetik antara siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran berbasis proyek dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
langsung.

Kata Kunci: Pembelajaran Proyek, Hasil Belajar, Gaya Belajar.

Abstract

This study aims at assessing the differences of learning achievements in biology


between the students who learned by using the project based learning model and students
who learned by using direct instructional model viewed from the students’ learning
style.The results showed that (1) there was a significant difference between the students’
learning achievement who learned by using the project based learning model and the direct
instructional model. (2) There was significant difference between the learning achievements
of students who had visual, auditory, and kinesthetic learning styles. (3) There was an
interactional effect between the learning models and the learning styles on students
learning achievements. (4) There was a significant difference in learning achievements for
a group of students who had a visual learning styles, auditory, and kinesthetic learning
style among students who learned by using project based learning model and students who
learned by using direct instructional model.

Keywords: Learning Project, Learning Achievement, Learning Style.


e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA (Volume 4 Tahun 2014)

PENDAHULUAN Manusia adalah komposisi dari peringkat


Pendidikan berfungsi membantu pencapaian pendidikan, kesehatan, dan
peserta didik dalam pengembangan penghasilan per orang. Diantara 174
dirinya, yaitu pengembangan semua negara di dunia, Indonesia menempati
potensi kecakapan serta karakteristik urutan ke-102 pada tahun 1996, ke-99
pribadinya kearah yang positif, baik bagi tahun 1997, ke-105 tahun 1998, ke-109
dirinya maupun lingkungannya. tahun 1999 dan menurun ke urutan 112
Pendidikan bukan sekedar memberikan pada tahun 2000 (Rosyada, 2004). Pada
pengetahuan atau nilai-nilai atau tahun 2005, Indeks Pengembanga
melatihkan keterampilan. Pendidikan Manusia Indonesia berada pada urutan
berfungsi mengembangkan apa yang 110 dari 177 negara di dunia (Iskandar,
secara potensial dan aktual telah dimiliki 2007). Hasil survei World Competitiveness
peserta didik, sebab peserta didik Year Book untuk tahun 2010 menunjukkan
bukanlah gelas kosong yang harus diisi Indonesia berada pada urutan 35 dari 58
dari luar. Mereka telah memiliki sesuatu, negara yang disurvei. Human
sedikit atau banyak, telah berkembang Development Indeks (HDI) yang disusun
(teraktualisasi) atau sama sekali masih oleh United Nations Development
kuncup (potensial). Peran pendidik adalah Programme(UNDP) tahun 2010
mengaktualkan yang masih kuncup, dan menyatakan, kualitas sumber daya
mengembangkan lebih lanjut apa yang manusia Indonesia menduduki peringkat
baru sedikit atau baru sebagian 108 dari 169 negara dan digolongkan ke
teraktualisasi, semaksimal mungkin sesuai dalam medium human
dengan kondisi yang ada. Peserta didik development.Kualitas sumber daya
juga memiliki kemampuan untuk tumbuh manusia Indonesia masih jauh tertinggal
dan berkembang sendiri. Dalam interaksi dari negara-negara ASEAN lainnya
pendidikan peserta didik tidak selalu harus (Wikipedia, 2010). Hasil penelitian dari
diberi atau dilatih, mereka dapat mencari, Trend International Mathematics Science
menemukan, memecahkan masalah dan Study (TIMSS) juga menunjukkan hal
melatih dirinya sendiri. Kemampuan setiap yang serupa. Penilaian TIMSS terhadap
peserta didik tidak sama, sehingga ada prestasi bidang sains peserta didik
yang betul-betul dapat dilepaskan untuk Indonesia mendapatkan bahwa pada
mencari, menemukan dan tahun 1999 siswa Indonesia berada pada
mengembangkan sendiri, tetapi ada juga peringkat 32 dari 38 negara dengan skor
yang membutuhkan banyak bantuan dan 435; pada tahun 2003 di peringkat 37 dari
bimbingan dari orang lain terutama 46 negara; dan pada tahun 2007 di
pendidik. peringkat 35 dari 49 negara. Pada
Berbagai upaya telah dilakukan penelitian TIMSS ini siswa Indonesia
pemerintah untuk meningkatkan mutu selalu berada pada tingkat Low
pendidikan, yaitu 1) pengembangan International Benchmark (Toharudin, dkk.
model-model pembelajaran, 2) 2009).Fakta-fakta tersebut, menunjukkan
pengembangan media pembelajaran, 3) bahwa kualitas pendidikan perlu
penataran bagi pendidik, 4) penyediaan ditingkatkan.
sarana-prasarana yang menunjang Beberapa faktor yang menjadi
pembelajaran, dan 5) pelatihan-pelatihan penyebab permasalahan tersebut antara
(Ida, 2008). Akan tetapi, semua hal lain: (1) pendekatan penyelenggaraan
tersebut belum menunjukkan hasil yang pendidikan yang berorientasi pada
optimal. Hal tersebut dapat dilihat daridata education production function atau input
yang dikeluarkan UNESCO tentang output analysis yang tidak dilaksanakan
peringkat Indeks Pengembangan Manusia secara konsekuen dan kurang
(Human Development Index) Indonesia memperhatikan proses;
juga menunjukkan rendahnya peringkat (2)penyelenggaraan pendidikan yang
Indonesia.Indeks Pengembangan menggunakan sistem birokratik
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA (Volume 4 Tahun 2014)

sentralistik, kurang menghargai atau merupakan pembelajaran yang inovatif


mempertimbangkan kemandirian, yang menekankan pada kegiatan
motivasi, dan inisiatif sekolah untuk kompleks dengan tujuan pemecahan
berkembang; serta (3) keterlibatan dan masalah dengan berdasar pada kegiatan
peran serta stakeholders dalam inkuiri. Hal itu sesuai dengan tujuan
pembangunan pendidikan yang belum pembelajaran di sekolah yaitu siswa dapat
maksimal (Adhi, 2002). memecahkan masalah dalam kehidupan
Model belajar yang berpusat pada sehari-hari.
guru (teacher centered) harus segera Pembelajaran berbasis proyek
ditinggalkan dan diubah dengan model adalah suatu pendekatan pendidikan yang
belajar aktif dan mandiri berdasarkan efektif yang berfokus pada kreatifitas
prinsip kognitif modern, sehingga berfikir, pemecahan masalah, dan
menumbuhkan peran aktif dan kreatif interaksi antara siswa dengan kawan
siswa (student centered). Guru bukan lagi sebaya mereka untuk menciptakan dan
sebagai sumber belajar utama yang menggunakan pengetahuan baru.
memiliki kekuasan dominan terhadap Khususnya ini dilakukan dalam konteks
siswa. pembelajaran aktif, dialog ilmiah dengan
Salah satu yang dipandang supervisor yang akti sebagai peneliti
mampu menungkatkan hasil belajar siswa (Asan, 2005).
dalam pembelajaran biologi, adalah Beragamnya pendapat di atas
pembelajaran berbasis proyek (Project menunjukkan pembelajaran berbasis
Based Learning).Pembelajaran berbasis proyek tidak didifinisikan secara statis
proyek adalah suatu model pembelajaran melainkan dinamis, dimana secara garis
yang melibatkan suatu proyek dalam besar pembelajaran berbasis proyek
proses pembelajaran. Proyek yang dapat dipandang sebagai suatu metode,
dikerjakan oleh siswa dapat berupa model, atau pendekatan yang berfokus
proyek perseorangan atau kelompok dan pada konsep dan prinsip inti sebuah
dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu disiplin, mempasilitasi agar siswa terlibat
secara kolaboratif, menghasilkan sebuah aktif dalam berinvestigasi, memecahkan
produk, yang hasilnya kemudian akan masalah dunia nyata, tugaks-tugas
ditampilkan dan dipresentasikan. bermakna lainya, dan menghasilkan suatu
Pelaksanaan proyek dilakukan secara produk nyata dengan tujuan meningkatkan
kolaboratif dan inovatif, unik, yang motivasi, kemampuan berpikir tingkat
berfokus pada pemecahan masalah yang tinggi, memahami materi secara
berhubungan dengan kehidupan siswa. menyeluruh, dan meningkatkan
Pembelajaran berbasis proyek merupakan keterampilan proses siswa.
bagian dari metoda instruksional yang BuckInstituteforEducation(1999)me
berpusat pada pebelajar. nyebutkanbahwaprojectbasedlearningme
Munculnya model pembelajaran miliki
berbasis Proyek (Project Based Learning) karakteristik,yaitu:(a)mahasiswasebagaipe
berangkat dari pandangan konstruktivism mbuat
yang mengacu pada pembelajaran keputusan,danmembuatkerangkakerja,(b)
kontekstual (Khamdi, 2007). Dengan terdapatmasalahyang
demikian pembelajaran berbasis proyek pemecahannyatidakditentukansebelumnya
merupakan metode yang menggunakan ,(c) mahasiswasebagai
belajar kontekstual, dimana para siswa perancangprosesuntuk mencapaihasil,(d)
berperan aktif untuk memecahkan mahasiswabertanggungjawab
masalah, mengambil keputusan, meneliti, untukmendapatkandan mengelola
mempresentasikan, dan membuat informasiyang dikumpulkan,(e)
dokumen. Pembelajaran berbasis proyek melakukanevaluasi
dirancang untuk digunaklan pada masalah secarakontinu,(f)mahasiswasecarateratur
kompleks yang diperlukan siswa dalam melihat kembaliapayang
melakukan investigasi dan memahaminya. merekakerjakan,(g)hasilakhirberupaprodu
Leviatan (2008) menyatakan kdan dievaluasi kualitasnya, dan (h) kelas
bahwa pembelajaran berbasis proyek
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA (Volume 4 Tahun 2014)

memiliki atmosfer yang memberi toleransi biasanya satu gaya belajar yang
kesalahan danperubahan mendominasi.
Langkah-langkah (sintaks) Beberapatemuanpenelitianmelapork
pembelajaran berbasis proyek anbahwa kecocokanatau
sebagaimana yang dikembangkan oleh ketidakcocokkanantaragaya
The George Lucas Educational belajardengangaya pengajaranyang
Foundation (dalam Nurohman, 2007) distrukturkan bagi peserta didik
terdiri dari: (1) melemparkan pertanyaan berpengaruh secara signifikan terhadap
esensial kepada siswa, (2) mendisain hasilbelajar.KajianinidilakukanolehPask(1
rencana proyek, (3) menyusun jadwal 972)sebagaimanadikutip olehPranata
kegiatan, (4) memonitoring aktivitas siswa, (2002),menemukanbahwajikagayabelajarp
(5) menilai keberhasilan siswa, dan (6) esertadidik
mengevaluasi pngalaman siswa. cocokdengangayapengajaranyang
Menurut Moursund (1997) distrukturkanbagimereka
beberapa keuntungan dari pembelajaran Hasilbelajaranakdidikadalahsebagai
berbasis proyek antara lain sebagai hasilpencapaiananakdidikyangdicapai
berikut: (a)Increased motivation, dalamwaktutertentu
(b)Increased problem-solving ability, (Purwanto,1992).Terlihatdisinibahwahasild
(c)Improved library research skills, iperolehsetelah
(d)Increased collaboration, dan adakegiatanbelajaryangdilakukananakdidi
(e) Increased resource-management kdankegiatanbelajaryangdilakukanoleh
skills. guru. MenurutHardana(2000)
Kemampuanseseoranguntukmemah bahwahasilbelajarialahkemampuanyang
amidan menyerappelajaran sudah pasti dimiliki anak didik setelah menerima
berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, pengalamanbelajar. Hasilbelajar tersebut
sedang, dan ada pula dicapaisetelah melalui proses dan
yangsangatlambat.Olehkarenaitu,merekas kegiatan.
eringkaliharusmenempuh SedangkanmenurutSkinerdalamteori
caraberbedauntukbisamemahamisebuahi Kondisioningyang dikutipGladler
nformasiataupelajaranyang dalamIbrahimmengatakanbahwa
sama.Gayabelajarmerupakancarabelajary hasilbelajarmerupakan respon(tingkah
angkhasbagi setiap siswa (Winkel, 2005) laku) yang baru. Padadasarnya respon
Menurut DePorter dan Hernacki yang baru itu samapengertiannya
(2000)gaya belajar merupakan suatu dengantingkahlaku(pengetahuan,sikap,ket
kombinasi dari bagaimana seseorang erampilan)yang baru (Nurdin, 2003)
menyerap, dan kemudian mengatur serta Dari sekian definisi yang telah
mengolah informasi. Gaya belajar bukan dikemukakan diatas, terdapat suatu
hanya berupa aspek ketika menghadapi kesesuaian umum yaitu hasil belajar
informasi, melihat, mendengar, menulis merupakan tingkat keberhasilan yang
dan berkata tetapi juga aspek pemrosesan dicapai oleh anak didik
informasi sekunsial, analitik, global atau setelahmelakukankegiatanbelajar selama
otak kiri-otak kanan, aspek lain adalah jangka waktutertentumengenaiaspek
ketika merespon sesuatu atas lingkungan pengetahuan,ketrampilandansikapyang
belajar (diserap secara abstrak dan terlihatpadaperubahantingkahlakudan
konkret). Dijelaskan pila, terdapat tiga kemampuanyangdimiliki olehanak didik
macam gaya belajar, yaitu: (a) gaya Tujuan dalam penelitian ini
belajar visual, (b) gaya belajar auditori, adalah: (1) Untuk mengkaji perbedaan
dan (c) gaya belajar kinestetik hasil belajar biologi antara siswa yang
Menurut DePorter dkk. (2002) dibelajarkan dengan model pembelajaran
menyatakan para siswa memiliki gaya berbasis proyek dengan siswa yang
belajar yang berbeda-beda, dan semua dibelajarkan dengan model pembelajaran
cara sama baiknya. Setiap cara langsung; (2) Untuk mengkaji perbedaan
mempunyai kekuatan sendiri-sendiri. hasil belajar biologi antara siswa yang
Dalam kenyataan, kita semua memiliki memiliki gaya belajar visual, auditori, dan
ketiga gaya belajar itu, hanya saja gaya belajar kinestetik; (3) Untuk mengkaji
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA (Volume 4 Tahun 2014)

pengaruh interaksi antara model


pembelajaran dengan gaya belajar siswa METODE PENELITIAN
terhadap hasil belajar biologi; (4) Untuk Penelitian ini merupakan penelitian
mengkaji perbedaan hasil belajar biologi eksperimen semu (quasi exsperiment),
untuk kelompok siswa yang memiliki gaya karena tidak semua variabel (gejala yang
belajar visualdengan siswa yang muncul) dan kondisi eksperimen dapat
dibelajarkan dengan model pembelajaran diatur dan dikontrol secara ketat.
berbasis proyek dan siswa yang Rancangan penelitianmenggunakan
dibelajarkan dengan model pembelajaran ”Nonequivalent Pretest-posttest Control
langsung; (5) Untuk mengkaji perbedaan Group Design”.Populasi penelitian adalah
hasil belajarbiologi untuk kelompok siswa siswa kelas XI IPA semester 2 di SMA
yang memiliki gaya belajar auditori Negeri 1 Bangli tahun pelajaran
dengan siswa yang dibelajarkan dengan 2013/2014 yang terdiri dari 4 kelas
model pembelajaran berbasis proyek dan dengan jumlah 152 orang. Dengan jumlah
siswa yang dibelajarkan dengan model tersebut, maka diputuskan untuk meneliti
pembelajaran langsung; (6) Untuk semua populasi sebagai anggota sampel
mengkaji perbedaan hasil belajarbiologi (total sampling). Berdasarkan hasil
untuk kelompok siswa yang memiliki gaya penggundian yang dilakukan terhadap
belajar kinestetik dengan siswa yang empat kelas tersebut diperoleh siswa
dibelajarkan dengan model pembelajaran kelas XI IPA 1 dan XII IPA 3 sebagai
berbasis proyek dan siswa yang kelompok eksperimen, serta kelas XI IPA2
dibelajarkan dengan model pembelajaran dan XI IPA4 sebagai kelompok kontrol.
langsung. Variabel dalam penelitian ini yaitu: (1)
Hipotesis dalam penelitian ini adalah variabel bebas, terdiri darimodel
(1) Terdapat perbedaan hasil belajar pembelajaran berbasis proyek(Project
biologi antara siswa yang dibelajarkan Based Learning) dan model pembelajaran
dengan model pembelajaran berbasis langsung(Direct Instruction), (2) Variabel
proyek dengan siswa yang dibelajarkan terikat yaitu hasil belajar siswa, dan (3)
dengan model pembelajaran langsung; (2) variabel moderator yaitu gaya belajar
Terdapat perbedaan hasil belajar biologi siswa.Kelompok eksperimen dalam
antara siswa yang memiliki gaya belajar penelitian ini diberikan perlakuan berupa
visual, auditori, dan gaya belajar pembelajaran dengan model
kinestetik; (3)Terdapat interaksi antara pembelajaran berbasis proyek, sedangkan
model pembelajaran dengan gaya belajar kelompok controldibelajarkan dengan
siswa terhadap hasil belajar biologi; (4) model pembelajaran Langsung.
Terdapat perbedaan hasil belajar biologi Perbedaan hasil belajar biologi pada
untuk kelompok siswa yang memiliki gaya pokok bahasan sistem pencernaan dan
belajar visual antara siswa yang sistem pernapasan yang terjadi dianggap
dibelajarkan dengan model pembelajaran sebagai akibat dari perbedaan perlakuan
berbasis proyek dan siswa yang dalam pembelajaran.
dibelajarkan dengan model pembelajaran Perangkat pembelajaran dan
langsung; (5) Terdapat perbedaan hasil instrumen penelitian sebelum digunakan
belajar untuk kelompok siswa yang terlebih dahulu dilakukan uji validitas isi
memiliki gaya belajar auditori antara siswa dan uji validitas butir. Disamping itu juga
yang dibelajarkan dengan model dilakukan uji reliabilitas, indeks dayabeda,
pembelajaran berbasis proyek dan siswa dan indeks kesukaran butir terhadap
yang dibelajarkan dengan model instrumen penelitian yang dikembangkan
pembelajaran langsung; (6) Terdapat oleh peneliti. Berdasarkan hasil analisis uji
perbedaan hasil belajarbiologi untuk coba instrurmen penelitian maka
kelompok siswa yang memiliki gaya ditetapkan kuesioner gaya belajaryang
belajar kinestetik antara siswa yang digunakan terdiri dari 42 butir
dibelajarkan dengan model pembelajaran pertanyaan/pernyataan dan tes hasil
berbasis proyek dan siswa yang belajar berjumlah 32 butir soal.
dibelajarkan dengan model pembelajaran Dalam penelitian ini menggunakan
langsung. metode analisis statistik deskriptif dan
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA (Volume 4 Tahun 2014)

analisis multivariat. Untuk menguji belajar siswa,menunjukkan bahwa secara


hipotesis penelitian digunakan analisis kuantitatif siswa yang dibelajarkan dengan
variat (ANAVA) dua jalur dengan bantuan model pembelajaran berbasisi proyek
SPSS 17.0 for Windows. Sebelum lebih baik daripada siswa yang
melakukan analisis data, maka data yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
diperoleh diuji asumsinya terlebih dahulu langsung, seperti tampak pada Tabel 01
yaitu uji normalitan dan homogenitas berikut ini.
varians.
Tabel 01 Deskripsi faktor peningkatan
HASIL DAN PEMBAHASAN (gainscore) Hasil Belajar Siswa
Hasil analisis deskriptif terhadap
data faktor peningkatan (gainscore) hasil
Model Pembelajaran dan Gaya Belajar
Statistik PjBL- PjBL- PjBL- DI- DI- DI-
PjBL DI GBV GBA GBK
GBV GBA GBK GBV GBA GBK

Mean 0.79 0.46 0.45 0.58 0.54 0.67 0.74 0.78 0.43 0.44 0.51
Median 0.52 0.47 0.44 0.56 0.54 0.44 0.52 0.56 0.44 0.45 0.52
SD 0.11 0.10 0.10 0.10 0.10 0.09 0.11 0.10 0.09 0.09 0.09
Varians 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01
Maksimum 0.80 0.66 0.64 0.80 0.80 0.64 0.74 0.80 0.59 0.60 0.66
Minimum 0.26 0.26 0.26 0.43 0.34 0,28 0.26 0.43 0.26 0.27 0.34
Jangkauan 0.54 0.40 0.38 0.37 0.46 0.36 0.48 0.37 0.33 0.33 0.32
Berdasarkan Tabel 01, dapat bahwa model pembelajaran berbasisi
dideskripsikandata gainscore hasil belajar proyek relatif lebih baik sebagai fasilitas
siswa yang mengikuti pembelajaran belajar bagi siswa dalam rangka
dengan model pembelajaran berbasis meningkatkanhasil belajar biologi siswa.
proyek mempunyai rentang skor0,80- Berdasarkan Tabel 01, dapat
0,26, dengan jumlah siswa 76 orang, dilukiskan profil gain score hasil belajar
gainscoreminimum = 0,26, gainscore siswa untuk setiap sel analisis seperti
maksimum = 0,80, jangkauan = 0,54, rata- pada Gambar 01.
rata= 0,79, median = 0,52, standar deviasi
= 0,11, dan varians= 0,01,sedangkan data 0,79 0,740,78
0,8 0,67
RATA-RATA GAIN SKORT HBS

gainscorehasil belajar siswa yang 0,580,54


0,51
0,6 0,460,45 0,430,44
mengikuti pembelajaran
langsungmempunyai rentang skor 0,66- 0,4
0,26, dengan jumlah siswa 76 orang, 0,2
0
gainscore minimum = 0,26, gainscore
GBK

GBK
GBA

GBA
GBV

GBV

maksimum = 0,66, jangkauan = 0,40, rata-


rata= 0,46, median = 0,47, standar deviasi
= 0,10, dan varians = 0,01.Gainscore rata- PjBL DI GBVGBAGBKPjBL-PjBL-PjBL-DI- DI- DI-
rata antara kelompok model pembelajaran
adalah X=0,79, SD=0,11 dengan kategori KELOMPOK SISWA
tinggi untuk kelompok eksperimen atau Gambar 01 Grafik Rata-Rata Gain
pembelajaran pada siswa dengan model scoreHasil Belajar Siswa
pembelajaran berbasis proyek dan X
=0,46, SD=0,10 dengan kategorisedang Distribusi frekuensi dan
untuk kelompok kontrol atau pembelajaran persentase gainscore hasil belajar siswa
pada siswa dengan model pembelajaran dibuat berdasarkan pedoman konversi
langsung. Hasil ini menunjukkan rata-rata rata-rata gaincoreseperti yang telah
gain score kelompok eksperimen lebih disajikan pada Tabel 02dan berdasarkan
tinggi dibandingkan kelompok kontrol. data gainscoreyang diperoleh. Distribusi
Secara deskriptif hasil ini menunjukkan,
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA (Volume 4 Tahun 2014)

dan persentase tersebut jika dipilah dari Tabel 02 Distribusi frekuensi dan
model pembelajaran disajikan pada Tabel persentase gainscorehasil
02. belajar siswa untuk kelompok
Model Pembelajaran

PjBL DI
Nilai Kualifikasi
fo Persentase(%) fo Persentase(%)

0,7 < g Tinggi


3 3.94% - -
0,3 < g < 0,7 Sedang
70 92.1% 72 94.7%
g < 0,3 Rendah
3 3.94% 4 5,26%
Jumlah 76 100% 76 100%
fo = frekuensi observasi pembelajaran langsung untuk masing-
masing kualifikasi pada Gambar 02
Berdasarkan Tabel 02 dapat
dinyatakan bahwa gainscorehasil belajar
siswa untuk siswa yang belajar dengan Gambar 02 Grafikgain scorehasil belajar
model pembelajaran berbasisi proyek siswa yang belajar dengan model
sebanyak 3,94% berkualifikasi pembelajaran berbasis proyek dan
tinggi,92,1% berkualifikasi sedang model pembelajaran langsung untuk
dan,3,94% berkualifikasi rendah. masing-masing kualifikasi.
Sebagian besar siswa berkualifikasi
sedang. Untuk siswa yang belajar dengan Jika dipilah dari gaya belajar siswa,
model pembelajaran langsung sebanyak distribusi frekuensi tingkat hasil belajar
94,7% berkualifikasi sedang dan 5,26% siswa dapat disajikan pada Tabel 03.
berkualifikasi rendah. Sebagian besar
siswa berkualifikasi sedang. Untuk lebih Tabel 03Distribusi frekuensi dan
memperjelas hasil tersebut maka dapat persentase berdasarkan
dilihat pada grafikgain scorehasil belajar gainscorehasil belajar siswa
siswa yang belajar dengan model untuk kelompok gayabelajar
pembelajaran berbasisi proyek dan model
GBV GBA GBK

92,194,7
100
PERSENTASE

80
60
40
20 3,94 3,945,26
Nilai 0 Kualifikasi
Tinggi Sedang Rendah

KUALIFIKASI
PjBL DI

Persentase Persentase Persentase


fo fo fo
(%) (%) (%)

0,7 < g Tinggi - 2 3.3% 2 4.7%

0,3 < g < 0,7 Sedang 45 91.8% 55 91.6% 41 97.6%


e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA (Volume 4 Tahun 2014)

g < 0,3 Rendah 4 8.16% 3 5.0% - -


Jumlah 49 100% 60 100% 42 100%
fo = frekuensi observasi terdapat perbedaan hasil belajar biologi
antara kelompok siswa yang dibelajarkan
Berdasarkan Tabel 03 dapat dengan model pembelajaran berbasis
dinyatakan bahwa gainscorehasil belajar proyekdengansiswa yang dibelajarkan
untuk siswa yang memiliki gaya belajar denga model pembelajaran langsung. Jika
visual sebanyak 91,8% berkualifikasi dilihat berdasarkan hasil analisis
sedang dan 8,16% berkualifikasi rendah. deskriptif, rata-rata hasil belajar siswa
Sebagian besar siswa berkualifikasi pada kelompok siswa yang dibelajarkan
sedangdan tidak ada siswa yang dengan model pembelajaran berbasis
berkualifikasi tinggi. Untuk siswa yang proyek lebih besar dibandingkan dengan
memiliki gaya belajar auditori sebanyak kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
3,3% berkualifikasi tinggi, 91,6% model pembelajaran langsung.
berkualifikasi sedang dan 5,0% Hasil analisis data untuk pengujian
berkualifikasi rendah. Sebagian besar hipotesis yang kedua menunjukkan bahwa
siswa berkualifikasi sedang.Untuk siswa nilai F=7,512, dengan nilai signifikansi
yang memiliki gaya belajar kinestetik 0,001 (p<0,05). Hal ini berarti bahwa
sebanyak 4,7% berkualifikasi tinggi, terdapat perbedaanhasil belajar biologi
97,6% berkualifikasi sedang dan tidak ada antara siswa yang memiliki gaya belajar
yang berkualifikasi rendah. Sebagian visual, auditori,dan gaya belajar kinestetik.
besar siswa berkualifikasi sedang. Untuk Rata-rata hasil belajar kelompok siswa
lebih memperjelas distribusi frekuensi yang dibelajarkan dengan model
tersebut maka disajikan grafikgain pembelajaran berbasis proyek yaitu 0,67
scorehasil belajar untuk siswa yang untuk siswa yang memiliki gaya belajar
memiliki gaya belajar visual, auditori, dan visual, 0,74 untuk siswa yang memiliki
gaya belajar kinestetik untuk masing- gaya belajar auditori, dan 0,78 untuk
masing kualifikasi pada Gambar 03. siswa yang memiliki gaya belajar
kinestetik.Sedangkan rata-rata hasil
97,6 belajar kelompok siswa yang dibelajarkan
91,8
91,6
100 dengan model pembelajaran langsung,
80 yaitu 0,43 untuk siswa yang memiliki gaya
Persentase

60
belajar visual, 0,44 untuk siswa yang
memiliki gaya belajar auditori, dan 0,51
40
untuk siswa yang memiliki gaya belajar
20 3,34,7 8,165
kinestetik. Dari data tersebut dapat
0 disimpulkan bahwa, masing-masing
Tinggi Sedang Rendah kelompok gaya belajar siswa (visual,
auditori, kinestetik) yang dibelajarkan
Kualifikasi
dengan model pembelajaran berbasis
proyek lebih besar dibandingkan dengan
Visual Auditori Kinestetik kelompok gaya belajar siswa yang
dibelajarkan dengan model pembelajaran
langsung.
Gambar 03 Grafikgain scorehasil Hasil analisis data untuk pengujian
belajar siswa yang memiliki hipotesis yang ketiga menunjukkan bahwa
gaya belajar visual, auditori, nilai F=4,200 dengan nilai signifikansi
dan kinestetik untuk masing- 0,017 (p<0,05). Hal ini berarti terdapat
masing kualifikasi. pengaruh interaksi antara model
pembelajaran dan gaya belajar siswa
Hasil analisis data anava dua jalur terhadap hasil belajar biologi.
untuk menguji hipotesis yang pertama Hasil analisis data untuk pengujian
menunjukkan nilai F=33,457 dan angka hipotesis yang keempat menunjukkan
signifikansi 0,000 (p<0,05). Hal ini berarti,
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA (Volume 4 Tahun 2014)

bahwa nilai F=7,512 dengan nilai pencapaian hasil belajar siswa. Pertama,
signifikansi 0,001 (p<0,05). Hal ini berarti secara teoretik dan operasional empiris
terdapat perbedaan hasil belajar biologi mengapa dalam pencapaian hasil belajar
untuk kelompok siswa yang memiliki biologi, model pembelajaran berbasis
gayabelajar visual antara siswa yang proyek lebih unggul dibandingkan dengan
dibelajarkan dengan model pembelajaran model pembelajaran langsung? Kedua,
berbasis proyek dan siswa yang mengapa secara statistik deskriptif gaya
dibelajarkan dengan model belajar siswa berpengaruh terhadap hasil
pembelajaranlangsung. Rata-rata hasil belajar siswa?Ketiga, mengapa secara
belajar kelompok siswa yang memiliki statistik deskriptif terjadi interaksi model
gaya belajar visual yang dibelajarkan pembelajaran dan gaya belajar siswa
dengan model pembelajaran berbasis terhadap hasil belajar siswa.
proyek yaitu 0,67 lebih besar Pembahasan atas pertanyaan-
dibandingkan dengan siswa yang pertanyaan tersebut, beranjak dari
dibelajarkan dengan model pembelajaran komparasi secara teoretik dan operasional
langsung yaitu 0,43. empiris antara model pembelajaran
Hasil analisis data untuk pengujian berbasis proyek dengan model
hipotesis yang kelima menunjukkan pembelajaran langsung dan ditinjau gari
bahwa nilai F=7,512 dengan nilai gaya belajar siswa. Hasil penelitian ini
signifikansi 0,001 (p<0,05). Hal ini berarti telah sesuai dengan hasil penelitian
terdapat perbedaan hasil belajar biologi sebelumnya, seperti penelitian oleh
untuk kelompok siswa yang memiliki Donnell, et al. (2006), DebBurman (2002),
gayabelajar auditori antara siswa yang Moti dan Barzilai (2006) dan Miswanto
dibelajarkan dengan model pembelajaran (2011) dimana model pembelajaran
berbasis proyek dan siswa yang berbasis proyek memberikan efek yang
dibelajarkan dengan model lebih baik terhadap hasil belajar siswa
pembelajaranlangsung. Rata-rata hasil dibandingkan dengan pembelajaran
belajar kelompok siswa yang memiliki langsung.
gaya belajar auditori yang dibelajarkan Hasil penelitian ini sesuai dengan
dengan model pembelajaran berbasis teori yang sudah ada, dimana model
proyek yaitu 0,74 lebih besar pembelajaran berbasis proyekmemberikan
dibandingkan dengan siswa yang peningkatan hasil belajar siswa yang lebih
dibelajarkan dengan model pembelajaran baik dibandingkan dengan model
langsung yaitu 0,44. pembelajaran langsung. Konsitensi ini
Hasil analisis data untuk pengujian dapat dilihat dari gain scorerata-rata dan
hipotesis yang keenam menunjukkan uji statistik yang digunakan. Meningkatnya
bahwa nilai F=7,512 dengan nilai hasil belajar siswa dengan model
signifikansi 0,001 (p<0,05). Hal ini berarti pembelajaran berbasis proyek dalam
terdapat perbedaan hasil belajar biologi penelitian ini, salah satunya tidak terlepas
untuk kelompok siswa yang memiliki dari kesungguhan guru menerapkan
gayabelajar kinestetik antara siswa yang langkah-langkah model pembelajarannya
dibelajarkan dengan model pembelajaran secara ketat, dalam artian guru berusaha
berbasis proyek dan siswa yang mengikuti tiap tahapan dari model belajar
dibelajarkan dengan model berbasis proyek yang dijadikan acuan.
pembelajaranlangsung. Rata-rata hasil Selama mengerjakan proyek,
belajar kelompok siswa yang memiliki siswa dituntut untuk berperan aktif dalam
gaya belajar kinestetik yang dibelajarkan berbagai kegiatan. Siswa secara langsung
dengan model pembelajaran berbasis dapat menggabungkan atau mengkaitkan
proyek yaitu 0,78 lebih besar unsur-unsur pengetahuan dan
dibandingkan dengan siswa yang keterampilan (soft skill) dalam
dibelajarkan dengan model pembelajaran pembelajaran yakni pengetahuan dan
langsung yaitu 0,51. keterampilan merencanakan suatu
Dalam penelitian ini terdapat tiga kegiatan, pemecahan masalah, dan
pertanyaan yang memerlukan komunikasi hasil kegiatan atau produk, di
pembahasan lebih lanjut terkait dengan samping siswa menguasai konten dari
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA (Volume 4 Tahun 2014)

suatu mata pelajaran. Siswa memperoleh yang hanya mengutamakan produk


berbagai pengalaman belajar melalui dibandingkan proses mengakibatkan
penggunaan dan pengembangan terbatasnya kemampuan siswa dalam
keterampilan proses dan sikap ilmiah. menggunakan konsep yang mereka
Di sisi lain, pembelajaran berbasis pelajari dalam dunia nyata. Sebaliknya
proyek telah mampu memberikan hasil siswa hanya menghafalkan konsep-
lebih baik dibandingkan dengan konsep tanpa memahami makna dari
pembelajaran langsung. Model konsep yang dipelajari. Proses
pembelajaran berbasis proyek yang pembelajaran yang demikian
melibatkan peran aktif siswa pada menyebabkan siswa hanya mampu
hakikatnya bertujuan untuk (1) menguasai materi pada tingkat kognitif
meningkatkan motivasi, (2) kemampuan terendah dan sangat bergantung pada
berpikir tingkat tinggi, (3) memahami penguasaan guru terhadap materi ajar.
materi secara menyeluruh, dan (4) Selain itu, miskonsepsi juga rentan terjadi.
meningkatkan keterampilan proses siswa. Hasil penelitian menunjukkan
Apabila diterapkan dengan benar, maka bahwa terdapat perbedaan peningkatan
pencapaian siswa terhadap empat hasil belajar siswa yang signifikan antara
komponen tersebut sangat mungkin kelompok siswa yang memiliki gaya
terjadi. belajar visual, auditori, dan kinestetik.
Pembelajaran berbasis proyek Secara deskriptif hasil ini menunjukkan,
menuntut aktivitas siswa dalam bahwa antara kelompok siswa yang
melakukan beragam keterampilan, yaitu: memiliki gaya belajar visual, auditori,gaya
(1) mengelola proyek, (2) mengelola belajar kinestetik dengan nilai F=7,512
waktu, (3) mengorganisasi, (4) bekerja dan sig.=0,001 (p<0,05). Peningkatan
dalam kelompok, (5) melakukan hasil belajar siswa kelompok siswa yang
penelitian, (6) mencari bahan, dan (7) memiliki gaya belajar kinestetik lebih tinggi
memecahkan masalah dunia nyata. dibandingkan dengan kelompok siswa
Dalam kegiatan tersebut, panca indera yang memiliki gaya belajar visual dan
siswa terlibat secara aktif. Hal ini sangat auditori. Hasil statistik deskiptif
mendukung dikuasainya konsep dengan menunjukkan rata-rata peningkatan nilai
lebih mudah dan bertahan lama dalam gain skort hasil belajar pada siswa
ingatan siswa. kelompok gaya belajar kinestetik sebesar
Pembelajaran biologi sangat tepat 0,78, hasil belajar siswa kelompok gaya
bila menerapkan metode pembelajaran belajar auditori sebesar 0,74, dan hasil
berbasis proyekdalam proses belajarsiswa kelompok visual sebesar
pembelajaran karena metode ini memiliki 0,67.
beberapa kelebihan diantaranya mampu Penelitian ini konsisten dengan
meningkatkan semangat pebelajar karena teori-teori yang ada dan sejalan dengan
pebelajar selalu aktif, membantu hasil-hasil penelitian terdahulu, namun
terciptanya suasana belajar yang kondusif perlu dibahas mengapa dalam
karena pembelajaran bersandar pada peningkatan hasil belajar siswa, siswa
masalah dunia nyata dan memunculkan yang memiliki gaya belajar kinestetik lebih
kegembiraan dalam proses belajar unggul daripada siswa yang memiliki gaya
mengajar. Hal ini disebabkan karena belajar visual dan auditori. Menurut
proses belajar berjalan dinamis dan Pranata (2002),
terbuka dari berbagai arah. beberapatemuanpenelitianmelaporkanbah
Berbeda halnya dengan model wa kecocokanatau
pembelajaran berbasis proyek, model ketidakcocokkanantaragaya
pembelajaran langsung lebih didominasi belajardengangaya pengajaranyang
oleh guru sebagai pusat informasi distrukturkanbagi pesertadidik
(teacher centered). Guru mentransfer berpengaruhsecarasignifikanterhadap
konsep-konsep secara langsung kepada hasilbelajar.KajianinidilakukanolehPask(1
siswa, sedangkan siswa lebih banyak 972)sebagaimanadikutip olehPranata
mendengarkan penjelasan-penjelasan (2002),menemukanbahwajikagayabelajarp
guru. Selain itu, orientasi pembelajaran esertadidik
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA (Volume 4 Tahun 2014)

cocokdengangayapengajaranyang dokumen. Karakteristik tersebut


distrukturkanbagimereka,misalnya gaya merupakan tantangan bagi siswa yang
belajarserealisdengangaya memiliki gaya belajar kinestetik, karena
pengajaranserealis,gaya belajarholis siswa yang tergolong bergaya belajar
dengangayapengajaran holis, kinestetik memiliki modalitas yang aktif
makapeserta didikberpenampilan jauh dalam kegiatan pembelajaran. Motivasi
lebihbaikdalamujiandibandingkandenganp intrinsik yang dimiliki siswa dengan gaya
esertadidiklain yanggaya belajar kinestetik menyebabkan siswa
belajarnyatidakcocokdengangayapengajar tersebut memiliki kemampuan untuk
anyangdistrukturkangurubaginya. belajar secara mandiri tanpa menunggu
Hasil uji Anava dua jalur perintah guru. Peran guru dalam hal ini
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh hanya diperlukan sebagai fasilitator dan
interaksi antara model pembelajaran dan mediator.
gaya belajar siswa terhadap hasil belajar
SIMPULAN DAN SARAN
siswa (MP*GB) dengan nilai statistik F=
4,200 dengan angka signifikansi 0,017 Berdasarkan hasil penelitian dan
(p<0,05). Ini berarti bahwa terdapat pembahasan maka, simpulan yang dapat
pengaruh interaksi antara model dipaparkan dalam penelitian ini yaitu
pembelajaran dan gaya belajar siswa (1)Terdapat perbedaan peningkatan hasil
terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan belajar siswa antara kelompok siswa yang
profil interaksi yang dihasilkan dapat belajar dengan model pembelajaran
dicermati bahwa walaupun terjadi interaksi berbasis proyek dan model pembelajaran
antara model pembelajaran dan gaya langsung, (2)Terdapat perbedaan
belajar siswa tetapi rata-rata gain-skort peningkatan hasil belajar siswa antara
hasil belajar siswa yang diperoleh oleh siswa yang memiliki gaya belajar visual,
siswa tergolong gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik, (3) Terdapat
auditori, dan kinestetik yang belajar pengaruh interaksi antara model
dengan model pembelajaran berbasis pembelajaran dan gaya belajar siswa
proyek secara deskriptif lebih tinggi terhadap peningkatan hasil belajar siswa,
daripada siswa yang belajar dengan (4) Terdapat perbedaan peningkatan hasil
model pembelajaran langsung. belajar siswa untuk kelompok siswa yang
Penelitian ini membuktikan bahwa memiliki gaya belajar visual antara siswa
keefektifan suatu model pembelajaran yang belajar dengan model pembelajaran
dalam meningkatkan hasil belajar siswa berbasis proyek dan siswa yang belajar
berkaitan dengan karakteristik siswa yaitu dengan model pembelajaran langsung, (5)
gaya belajar. Berdasarkan hal tersebut, Terdapat perbedaan peningkatan hasil
maka implikasi yang dapat diberikan belajar siswa untuk kelompok siswa yang
adalah sebagai berikut. Pertama, memiliki gaya belajar auditori antara siswa
keefektifan jalannya pembelajaran dalam yang belajar dengan model pembelajaran
meningkatkan hasil belajar siswa dapat berbasis proyek dan siswa yang belajar
dibantu dengan mempertimbangkan, dengan model pembelajaran langsung,
memperhatikan, dan menyertakan dan (6)Terdapat perbedaan peningkatan
karakteristik yang ada pada siswa yaitu hasil belajar siswa untuk kelompok siswa
gaya belajar siswa. Kedua, model yang memiliki gaya belajar kinestetik
pembelajaran berbasis proyek merupakan antara siswa yang belajar dengan model
kondisi yang sesuai bagi siswa yang pembelajaran berbasis proyek dan siswa
memiliki gaya belajar visual dan auditorial, yang belajar dengan model pembelajaran
dalam meningkatkan hasil belajar siswa, langsung.
dan kondisi yang paling sesuai untuk Adapun beberapa saran yang
siswa yang memiliki gaya belajar perlu diperhatikan terkait dengan
kinestetik. Dalam model pembelajaran penelitian ini adalah: Pertama, Penerapan
berbasis proyek, siswa aktif dalam model pembelajaran berbasis proyek perlu
kegiatan memecahkan masalah, dipertimbangkan oleh guru sebagai salah
mengambil keputusan, meneliti, satu model pembelajaran inovatif apabila
mempresentasikan, dan membuat guru ingin meningkatkan hasil belajar
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA (Volume 4 Tahun 2014)

biologi.Kedua, Untuk dapat menerapkan pembelajaran dengan model


pembelajaran berbasis proyek dengan pembelajaran berbasis proyek. Siswa
baikguru hendaknya mempersiapkan yang memililiki gaya belajar visual dan
perangkat pembelajaran yaitu RPP, LKS, auditori perlu lebih banyak dituntun pada
visualisasi tema proyek dengan terinci kegiatan-kegiatan yang memerlukan
sehingga mudah diterapkan, visualisasi analisa .Keempat, Untuk membuktikan
tema proyek melalui pengemasan yang hasil penelitian ini, peneliti lain dapat
menarik sehingga siswa termotivasi untuk membuktikan pada pokok bahasan, kelas
mengerjakan proyek. Tiga,guru perlu dan/sekolah yang berbeda.Kelima,kepada
memberikan perhatian lebih pada siswa para pengambil kebijakan dalam bidang
yang memiliki gaya belajar visual dan pendidikan diharapkan untuk mendukung
auditori, terutama saat melakukan proses pembelajaran inovatif yang dapat
pembelajaran dengan model meningkatkan hasil belajar siswa.
pembelajaran inovatif seperti proses

DAFTAR PUSTAK

Adhi, M. K. 2002. Studi Evaluatif tentang Tersedia pada


Kesiapan Guru IPS dalam http://www.fisikanet.lipi.go.id.
Melaksanakan Kurikulum Berbasis Diakses 12 Nopemberl 2013.
Kompetensi di SMU Negeri Kota
Denpasar. Tesis (tidak diterbitkan). Iskandar, M. A. 2007. TIK dalam
Program Pascasarjana IKIP Negeri Peningkatan Daya Saing.Makalah.
Singaraja. Disampaikan dalam seminar melalui
IGOS kita tingkatkan daya saing
Asan. A dan Haliloglu. Z. 2005. bangsa dalam rangka membangun
Implementing Project Based 5-I pada tanggal 24 Mei 2007 di
Learning In Computer Classroom. Denpasar.
The Turkish Online Journal of
Educational Technology – TOJET, Khamdi, W. 2007. Pembelajaran berbasis
volume 4 Issue 3. Proyek: Model Potensi untuk
http://www.tojet.net/articles/4310.doc meningkatkan Mutu
. Diakses 3 Desember-2013. Pembelajaran.Tersedia pada
http;//lubisgrafura.wordprees.com.
Buck Institute for Education. 1999. Diakses 4 Desember 2013
Project-Based-Learning. Tersedia
pada Laviatan,T.2008. InnovativeTeachingand
http://www.bgsu.edu/organizations/e Assessment Method:QBIand
tl/proj.html. Diakses 30 Nopember Project
2013. BasedLearning.MathematicsEducati
on ResearchJournal,10(2):105-116.
DePorter, B. & Hernacki, M. (2000).
Quantum Learning. Edisi Revisi. Moursund, D. 1997. Project: Road a Head
Bandung: Kaifa. (Project-Based Learning). Tersedia
pada
DePrter, B., Reardon, M., dan Singer- http://www.iste.org/reseacrh/roadahe
Nourie, S. 2002. Quantum Teaching. ad/pbl.html. Diakses 12 Oktober
Bandung: Kaifa. 2013.

Herdana, 2000, Antisipasi Pengembangan Nurohman, S. 2007. Pendekatan Project


Pendidikan dalam Rangka Otonomi Based Learning Sebagai Upaya
Daerah, Bandung: UPI Press Internalisasi Scientific Method bagi
Mahasiswa Calon Guru Fisika.
Ida, 2008. Malaysia Incar Gasing Prof Tersedia http://staff.uny.ac.id.
Yohanes, UNESCO juga Berminat. Diakses 5 Desember 2013.
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA (Volume 4 Tahun 2014)

Rosyada, D. 2004. Paradigma


Pendidikan Demokratis. Jakarta:
Prenada Media.

Toharudin, U., Hendrawati, S., Rustaman,


A. 2011. Membangun Literasi Sains
Peserta Didik. Bandung: Humaniora.

Wikipedia. 2010. List of countries by


human development index. Terdapat
pada http://en.wikipedia.org. Diakses
tanggal 10 Nopember 2013.

Winkel, W.S. 1999. Psikologi Pengajaran.


Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grasindo
Persada.

Anda mungkin juga menyukai