Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH ION KALSIUM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN

DIBUAT OLEH Alvin K.H. Louis Andri William

SMAK PENABUR GADING SERPONG JL. RAYA KELAPA GADING BARAT RAYA

BAB I PENDAHULUAN

I.I

LATAR BELAKANG Sekarang ini, kita perlu memanfaatkan setiap barang-barang yang ada di sekitar kita

dengan maksimal. Seperti halnya kelapa, setiap bagian dari kelapa dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, misalnya, batok kelapa dapat digunakan sebagai gayung untuk mandi, mangkuk, lalu akarnya, akar dari kelapa bisa digunakan sebagai keset dan lap. Sama halnya seperti telur yang biasa digunakan untuk membuat makanan. Namun telur yang digunakan hanya bagian dalamnya saja, bagian kulit telur itu sendiri hanya akan terbuang siasia. Penggunaan telur ini semakin menanjak memasuki bulan suci ramadhan. Para produsen kue berlomba-lomba untuk membuat kue dan semakin banyak kulit telur yang terbuang. Maka dari itu munculah ide-ide baru untuk menggunakan air hasil rebusan kulit telur sebelum digunakan untuk pembuatan kerajinan tangan. Berdasarkan fakta tersebut kami mencoba untuk memanfaatkan kulit telur tersebut tetapi bukan dengan membuat kerajinan. Kami memanfaatkan kulit telur untuk tumbuh kembang tanaman.

I.II

IDENTIFIKASI MASALAH Dapatkah kulit telur mempengaruhi tumbuh kembang tanaman? Apa tanaman dapat tumbuh dengan baik bila di siram air rebusan telur? Adakah perbedaan tumbuh kembang tanaman yang di siram dengan air biasa dengan air rebusan telur? Dapatkah air rebusan kulit telur mempengaruhi pertumbuhan batang?

I.III

Dapatkah air rebusan kulit telur memperbanyak jumlah daun? Dapatkah air rebusan kulit telur mempercepat pertumbuhan akar? Dapatkah air rebusan kulit telur memperlebar daun? Dapatkah air rebusan kulit telur membuat daun lebih hijau?

PEMBATASAN MASALAH - Dapatkah air rebusan telur mempengaruhi tinggi tanaman? - Dapatkah air rebusan kulit telur memperbanyak jumlah daun? - Dapatkah air rebusan kulit telur memperlebar daun?

I.IV

RUMUSAN MASALAH - Dapatkah air rebusan kulit telur mempengaruhi tinggi tanaman?

I.VI

TUJUAN PENELITIAN Mencari tahu pengaruh pasti air rebusan telur terhadap pertumbuhan tinggi tanaman.

I.VII

MANFAAT PENELITIAN Untuk peneliti dapat dijadikan refrensi untuk percobaan pertumbuhan tumbuhan, dan dapat di gunakan untuk penelitian lebih lanjut.

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR II.I DASAR TEORI Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran seperti panjang, lebar, volume dan massa yang bersifat kuantitatif dan irreversible, biasa di ukur dengan alat ukur. Macam-macam pertumbuhan pada tumbuhan, yaitu: 1. Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang memanjang baik yang terjadi pada ujung akar maupun ujung batang. Pertumbuhan primer dapat diukur secara kuantitatif yaitu dengan menggunakan alat auksanometer .

Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu: a. Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik) b. Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Selsel di daerah inimemiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang. c. Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan struktur khusus. 2. Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang dapat menambah diameter batang. Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil.

Pertumbuhan tanaman di pengaruhi banyak faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Terdapat ratusan hormon tumbuhan atau zat pengatur tumbuh (ZPT) yang dikenal orang, baik yang endogen maupun yang eksogen. Pengelompokan dilakukan untuk memudahkan identifikasi, dan didasarkan terutama berdasarkan efek fisiologi yang sama, bukan semata kemiripan struktur kimia. Pada saat ini dikenal lima kelompok utama hormon tumbuhan, yaitu auksin (bahasa Inggris: auxins),sitokinin (cytokinins), giberelin (gibberellins, GAs), etilena (etena, ETH), dan asam absisat (abscisic acid, ABA). Tiga kelompok yang pertama bersifat positif bagi pertumbuhan pada konsentrasi fisiologis, etilena dapat mendukung maupun menghambat pertumbuhan, dan asam absisat merupakan penghambat (inhibitor) pertumbuhan. Selain kelima kelompok itu, dikenal pula kelompok-kelompok lain yang berfungsi sebagai hormon tumbuhan namun diketahui bekerja untuk beberapa kelompok tumbuhan atau merupakan hormon sintetik, seperti brasinosteroid, asam jasmonat, asam salisilat, dan poliamina. Beberapa senyawa sintetik berperan sebagai inhibitor (penghambat perkembangan).

Ada 9 auksin indol, 14 sitokinin, 52 giberelin, tiga asam absisat, dan satu etilena yang dihasilkan secara alami dan telah diekstraksi orang. ZPT sintetik ada yang memiliki fungsi sama dengan ZPT alami, meskipun secara struktural berbeda. Dalam praktik, seringkali ZPT sintetik (buatan manusia) lebih efektif atau lebih murah bila diaplikasikan untuk kepentingan usaha tani daripada ekstraksi ZPT alami. Auksin dicirikan sebagai substansi yang merangsang pembelokan ke arah cahaya (fotonasti) pada bioassay terhadap koleoptil haver (Avena sativa) pada suatu

kisaran konsentrasi. Kebanyakan auksin alami memiliki gugus indol. Auksin sintetik memiliki struktur yang berbeda-beda. Beberapa auksin alami adalah asam indolasetat (IAA) dan asam indolbutirat (IBA). Auksin sintetik (dibuat oleh manusia) banyak macamnya, yang umum dikenal adalah asam naftalenasetat (NAA), asam betanaftoksiasetat (BNOA), asam 2,4-diklorofenoksiasetat (2,4-D), dan asam 4klorofenoksiasetat (4-CPA). 2,4-D juga dikenal sebagai herbisida pada konsentrasi yang jauh lebih tinggi.

Sitokinin
Golongan sitokinin, sesuai namanya, merangsang atau terlibat dalam pembelahan sel (cytokinin berarti "terkait dengan pembelahan sel"). Senyawa dari golongan ini yang pertama ditemukan adalahkinetin. Kinetin diekstrak pertama kali dari cairan sperma ikan hering, namun kemudian diketahui ditemukan pada tumbuhan dan manusia. Selanjutnya, orang menemukan pula zeatin, yang diekstrak dari bulir jagung yang belum masak. Zeatin juga diketahui merupakan komponen aktif utama pada air kelapa, yang dikenal memiliki kemampuan mendorong pembelahan sel. Sitokinin alami lain misalnya adalah 2iP. Sitokinin alami merupakan turunan dari purin. Sitokinin sintetik kebanyakan dibuat dari turunan purin pula, seperti N6-benziladenin (N6-BA) dan 6-benzilamino-9(2-tetrahidropiranil-9H-purin) (PBA).

Giberelin atau asam giberelat


Golongan ini merupakan golongan yang secara struktur paling bermiripan, dan diberi nama dengan nomor urut penemuan atau pembuatannya. Senyawa pertama yang ditemukan memiliki efek fisiologi adalah GA3 (asam giberelat 3). GA3

merupakan substansi yang diketahui menyebabkan pertumbuhan membesar pada padi yang terserang fungi Gibberella fujikuroi.

Etena atau etilena


Zat pengatur tumbuh ini adalah satu-satunya yang hanya terdiri dari satu substansi saja, yaitu etena, dan berwujud gas pada suhu dan tekanan ruangan (ambien). Peran senyawa ini sebagai perangsang pemasakan buah telah diketahui sejak lama meskipun orang hanya tahu dari praktek tanpa mengetahui penyebabnya. Pemeraman merupakan tindakan menaikkan konsentrasi etilena di sekitar jaringan buah untuk mempercepat pemasakan buah. Pengarbitan adalah tindakan pembentukan asetilena (etuna atau gas karbid); yang di udara sebagian akan tereduksi oleh gas hidrogenmenjadi etilena. Berbagai substansi dibuat orang sebagai senyawa pembentuk etilena, seperti ethephon (asam 2-kloroetil-fosfonat, diperdagangkan dengan nama Ethrel) dan beta-hidroksil-etilhidrazina (BOH). Senyawa BOH bahkan juga dapat memicu pembentukan bunga pada nanas. Kalium nitrat diketahui juga merangsang pemasakan buah, barangkali dengan merangsang pembentukan etilena secara endogen.

Inhibitor
Inhibitor alami adalah asam absisat atau ABA. ABA selanjutnya dapat diproses menjadi bentuk tidak aktif yang disebut sebagai metabolit ABA. Berbagai senyawa sintetik dibuat dan diperdagangkan untuk menghambat atau menunda proses metabolisme, seperti MH, (2-kloroetil) amonium klorida (CCC, merek dagang Cycocel dan Chlormequat), SADH, ancymidol, asam triiodobenzoat (TIBA), danmorphactin.

Selain hormon-hormon tersebut ada juga faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut. seperti air, mineral, kelembaban, suhu, cahaya.

Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Tanaman


Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletaan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi Pengaruh mineral atau nutrien dapat dibedakan menjadi 2 yaitu makronutiren dan mikro nutrien. Makronutrien adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak, sedangkan mikronutrien adalah mineral yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit. Macam-macam mineral makronutrien dan mikronutrien :

TABEL MAKRONUTRISI DAN MIKRONUTRISI

PRESENTASE JUMLAH BENTUK NUTRISI TERSEDIA KERING Makronutrisi 45% Karbon CO2 (karbohidrat, lemak, protein) 45% Oksigen H2O atau O2 (karbohidrat, lemak, protein) 6% Hidrogen H2O (karbohidrat, lemak, protein) 1,5% Nitrogen NO3 1% Kalium K+ ion 0,5% Kalsium Ca2+ permeabilitas membran 0,2% Fosfor H2PO4 fosfolipid 0,2% Magnesium Mg2+ enzim 0,2% Sulfur SO42Komponen asam amino Bagian klorofil, aktivator Senyawa ATP, asam nukleat, Komponen dinding sel, Komponen asam amino, asam nukleat, klorofil Osmosis, dan keseimbangan Komponen organik Komponen organik Komponen organik DALAM JARINGAN FUNGSI

Mikronutrisi Besi Klor Tembaga Mangan Seng Fe2+ atauFe3+ ClCu2+ Mn2+ Zn2+ 0,01% 0,01% <0,001% 0,005% 0,002% Sintesis klorofil Keseimbangan ion Aktivator enzim Aktivator enzim Aktivator enzim

Secara khusus kalsium pada tumbuhan sangat berperan untuk : o Pertumbuhan meristem pucuk dan akar o Berperan di dalam pembentukan dinding sel tumbuhan. o Diperlukan di dalam proses fotosintesis. o Mengaktifkan enzim di dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan protein dan asam amino. o Berperanan di dalam pembagian sel dan pertumbuhan tanaman dengan membantu penyebaran gula di jaringan. o Membantu proses mematangkan stem o Meningkatkan daya tahan terhadap penyakit o Mengatur penutupan dan pembukaan lubang stomata o Memperbaiki tekstur buah. Kalsium bisa kita jumpai hampir setiap hari,ketika kita melihat telur. Telur tersusun dari kuning telur (yolk),putih telur(albumen),cangkang tipis,cangkang telur, dan beberapa bagian lain. Sebutir telur dengan berat 60g mempunyai garis tengah (lingkaran ekuator) 4,2-5,8cm dan lingkaran membujur 13 16 cm. Isi telur 55cm3 dan luas permukaan 70cm2.

Rata-rata persentase berat cangkang 9,1% , cangkang tipis 0,4%,putih telur 61,5%, dan kuning telur 29%.

Kulit telur merupakan lapisan luar dari telur yang berfungsi melindungi semua bagian telur dari luka atau kerusakan. Pembentukan kulit telur memerlukan waktu yang sangat lama pada uterus di oviduct. Kandungan kalsium selama empat jam pertama berkisar 2,2% yang meningkat menjadi 5,6% setiap jam selama enambelas jam berikutnya. Ayam betina menggunakan pakan ternak dan rangka kalsium yang tersedia, untuk pembentukan kulit terluar telur. Sekitar 47% rangka kalsium dialihkan untuk pembentukan kulit terluar telur Untuk ayam petelur, kandungan kalsium harus lebih tinggi selama ternak itu masih memproduksi telur, karena kalsium sangat diperlukan untuk pembentuk kulit luarnya. Kulit telur terdiri atas dua bagian, yaitu kulit tipis(membran) baik luar dan dalam yang dihasilkan oleh istmus dan kulit telur keras. Tebal kulit telur 300 mm. Kulit telur terdiri atas bahan kering 98,4% dan air 1,6%. Bahan kering terdiri dari protein 3,3% dan mineral 95,1%. Mineral yang paling banyak terkandung pada kulit telur adalah CaCO3 (98,43%); MgCO3 (0,84%) dan Ca3(PO4)2 (0,75%).

1. Membran cangkang telur Membran cangkang telur terdiri atas dua bagian, yaitu bagian luar dan bagian dalam. Membran ini tersusun atas protein yang berbentuk serat dan berikatan dengan keratin, tetapi juga terdapat kolagen yang mengandung hidroksipolin dan hidroksilisin serta elastin. Struktur ikatan dari protein membran cangkang telur belum jelas, namun diduga merupakan rantai peptida. 2. Cangkang telur Secara umum, cangkang telur terdiri atas air 1,6% , protein 3,3% , dan bahan kering terutama mineral 93,6% berupa CaCO3 dan sisanya MgCO3 sertap Ca3(PO4)2. Susunan kimiawi cangkang telur adalah sebagai berikut. a. Membran mamiler : Membran ini terikat dengan membran cangkang dalam dan tersusun dari cone dasar membran cone. Membran mamiler mengandung mukopolisakarida dan glikoprotein. b. Cone dasar : Tersusun dari membran yabg merupakan perkembangan dari membran cangkang telur bagian luar. c. Membran palisadik : Lapisan ini mengandung kapur berupa kalsium karbonat yang berikatan dengan 3% bahan organik. Bahan organik utama terdiri atas 11% polisakarida dan 70% protein yang berbentuk ikatan glikoprotein atau kompleks protein-polisakarida. d. Kutikula: Merupakan bagian paling luar dari cangkang telur yang tersusun dari protein (90%), gula (4%), lipida (3%), dan abu (3,5%). Pada kutikula ini terdapat pula zat warna cangkang telur, misalnya warna cokelat dari akumulasi protoporpirin.

e. Pigmen cangkang telur: Warna cangkang telur ditentukan oleh beberapa zat, antara lain melanin, karotenoid, dan porpirin. Warna melanin diambil dari sintesis melanin pada kulit dan migrasi dari melanosit dari lapisan jaringan epidermis kulit. Proses pembentukan cangkang telur dimulai dari istmus kira-kira 4,5 jam setelah ovulasi dan berakhir 1,5 jam sebelum penularan. Lapisan pertama yang dideposisikan adalah membran cangkang tipis bagian luar dan inti mamiler. Mineralisasi dari kalsium karbonat dilakukan di dalam uterus pada 10 jam setelah ovulasi, kemudian secara cepat terbentuklah cone yang bersama-sana dengan yang berbentuk silindris dan mengandung lapisan palisadik. Kalsium dideposisikan sebanyak 0,33 mg/jam selama 10 23 jam setelah ovulasi, dan ovulasi berikutnya terjadi 30 menit setelah penularan. Akhirna, klasifikasi terhenti setelah CaCO3 dalam bentuk kristalin. Kutikula dibentuk 1,5 jam sebelum penularan. Sebelum terjadi kalsigikasi cangkang telur, kalsium tidak di simpan dalam uterus, tetapi terdapat pada plasma darah dalam bentuk ion kalsium. Deposisi Ca plasma darah pada cangkang telur ini terjadi sangat cepat terutama pada saat mineralisasi cangkang telur, yaitu 2g Ca yang setara dengan total kalsium plasmatik setiap 12 menit. Mobilisasi kalsium dari tulang meduler terjadi apabila kekurangan kalsium dalam pakan. Ayam mampu memobilisasikan kalsium sebanyank 58% dari tulang meduler di bawah kontrol hormon estrogen dan testoteron. Saat terjadi absorpso kalsium, permukaan sel tulang meduler mengembang 9 kali. Namun, dengan adanya aktivitas osteoblastik, maka rekonstruksi tulang meduler akan terjadi kembali sehingga tetap menjadi tulang yang kompak.

II.II

KERANGKA BERPIKIR Pertumbuhan tumbuhan di pengaruhi oleh beberapa faktor dan salah satunya adalah nutrisi. Nutrisi pada tumbuhan dibedakan menjadi 2 yaitu makronutrien dan mikronutrien, dimana makronutrien adalah mineral-mineral yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah besar dan mikronutrien mineral yang di butuhkan tumbuhan dalam jumlah yang sedikit. Salah satu mineral makronutrien yang dibutuhkan oleh tumbuhan adalah kalsium. Kalsium ini sangat diperlukan untuk : o untuk pertumbuhan meristem pucuk dan akar o Berperan di dalam pembentukan dinding sel tumbuhan. o Diperlukan di dalam proses fotosintesis. o mengaktifkan enzim di dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan protein dan asam amino. o Berperanan di dalam pembagian sel dan pertumbuhan tanaman dengan membantu penyebaran gula di jaringan. o Membantu proses mematangkan stem o Meningkatkan daya tahan terhadap penyakit o Mengatur penutupan dan pembukaan lubang stomata o Memperbaiki tekstur buah. Pada kulit telur terdapat sangat banyak kalsium. Dan dengan merebus kulit telur tersebut diharapkan kalsium yang ada pada kulit telur tersebut akan berpindah ke dalam air dan air ini mengandung kalsium yang kemudian dijadikan media untuk menyiram.

II.III

HIPOTESIS Air hasil rebusan kulit telur dapat mempengaruhi pertumbuhan tinggi tanaman.

Bab III Metodologi penelitian

III.I

JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang kami gunakan adalah eksperimen, yaitu penelitian dengan cara mengubah variabel satu kelompok tanaman untuk kemudian di teliti lebih lanjut.

III.I Waktu

Waktu dan tempat penelitian : Sabtu, 23 Agustus Selasa, 23 September 2011 : Rumah Alvin K.H Villa Melati Mas Blok G 9 No. 12

Tempat

III.III OBJEK PENELITIAN Objek pada penelitian kami adalah tanaman kacang merah. Kacang merah dipilih karena harga bibitnya yang tidak terlalu mahal dan memiliki ketahanan lebih baik di bandingkan dengan kacang hijau. III.IV POPULASI DAN SAMPEL III.IVa POPULASI Populasi penelitian kami adalah 40 bibit kacang merah yang di tanam pada waktu bersamaan.

III.IVb SAMPEL Sampel penelitian kami berjumlah 32. 16 tanaman kacang merah yang dipilih berdasarkan ukuran yang relatif mirip sebagai tanaman kontrol dan 16 lainnya sebagai tanaman yang di beri perlakuan khusus. III.V TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL Sampel diambil secara acak yang sebelumnya sudah di pilih tanaman yang memiliki tinggi yang relatif sama, baru kemudian dipilih lagi secara acak untuk sampel penelitian. III.VI INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA Pengambilan data dilakukan dengan membuat tabel yang membandingkan pertambahan tinggi pada tanaman kontrol dan tanaman yang di beri perlakuan. Berikut tabel yang kami gunakan. III.VII VARIABEL PENELITIAN Variabel dibedakan menjadi 3 yaitu variabel bebas,variabel terikat, dan variabel terkontrol. Variabel bebas adalah variabel yang secara sengaja dirubah untuk diteliti perbedaannya, dalam penelitian kami variabel bebasnya adalah penyiraman satu kelompok tanaman dengan air rebusan telur. Variabel terikat adalah variabel yang menyatakan kaitan pertumbuhan tanaman dengan perlakuan yang diberikan. Dalam penelitian kami adalah tinggi tanaman kacang merah. Dan variabel terkontrol adalah variabel yang tidak boleh berubah selama penelitian,dan tidak boleh dibedakan antara kelompok yang satu dengan yang lainnya. Dalam penelitian kami adalah jumlah tanah,gelas untuk menanam.

III.VIII ALAT DAN BAHAN Alat-alat yang digunakan adalah : Gelas plastik 12oz (32 buah) Alat siram (1 buah) Gunting (1 buah) Pensil dan penggaris Spidol

Bahan-bahan yang di perlukan : Biji kacang merah (40 biji) Tanah secukupnya

III.IX CARA KERJA Pertama sediakan 40 gelas plastik Buat 2 lubang di bawah gelas dengan bantuan gunting. Untuk mempermudah panaskan gunting dengan lilin, lalu tempelkan pada bagian bawah gelas. Isi gelas plastik yang sudah dilubangi dengan tanah kira-kira setengah gelas. Berikan nomer pada setiap gelas untuk mempermudah pencatatan Masukan bibit kira-kira 3cm dari permukaan tanah. Siram dengan air sampai tanah basah Letakkan di tempat yang terkena sinar matahari yang cukup. *jangan letakan di tempat yang terlalu panas karena tanaman akan mati Catat perkembangan setiap harinya dengan mengukur tingginya.

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN IV.I Tabel

Anda mungkin juga menyukai