Anda di halaman 1dari 50

VEKTOR & RUANG VEKTOR

VEKTOR

¡ Notasi dan Operasi


Vektor è besaran yang mempunyai arah
æ c1 ö
ç ÷
Notasi vektor c = ç c2 ÷ = c1iˆ + c2 ˆj + c3 kˆ = (c1 , c2 , c3 )
çc ÷
è 3ø
dimana 𝚤̂ = 1,0,0 ; 𝚥̂ = 0,1,0 ; 𝑘) = (0,0,1) adalah vektor satuan (basis standar)
di ruang vektor Euclides dimensi tiga (𝑅3)
æ c1 ö
ç ÷ 2 2 2
¡ Notasi panjang vector (norm) c = c
ç 2 ÷ adalah c = c1 + c 2 + c3
çc ÷
è 3ø
¡ Vektor satuan è Vektor dengan panjang atau norm sama dengan satu
OPERASI VEKTOR

Operasi Vektor meliputi :


1. Penjumlahan antar vektor (pada ruang yang sama)
2. Perkalian vektor
(a) dengan skalar
(b) dengan vektor lain
• Hasil kali titik (Dot Product)
• Hasil kali silang (Cross Product)
OPERASI VEKTOR

¡ Penjumlahan Vektor
Misalkan u dan v adalah vektor – vektor yang berada di ruang yang
sama, maka vektor u + v didefinisikan:

v u +v

! u

u
OPERASI VEKTOR

¡ Perkalian vektor dengan skalar


( )
Perkalian vektor u dengan skalar k, k u
didefinisikan sebagai vektor yang panjangnya k kali panjang vektor 𝑢!
dengan arah:
• Jika k > 0 à searah dengan u 2u
• Jika k < 0 à berlawanan arah dengan u
u

- 2u
OPERASI VEKTOR

Secara analitis, operasi – operasi pada vektor di atas dapat dijelaskan


sebagai berikut :
Misalkan 𝑎! = (𝑎!, 𝑎", 𝑎#) dan b = (b1 , b2 , b3 ) adalah vektor-vektor
di ruang yang sama, maka:
1. a + b = (a1 + b1 , a2 + b2 , a3 + b3 )

2. a - b = (a1 - b1 , a2 - b2 , a3 - b3 )

3. k a = (ka1 , ka2 , ka3 )


OPERASI VEKTOR

Perkalian antara dua vektor


• Hasil kali titik (dot product)
• Hasil kali silang (cross product)
Hasil kali titik (dot product)
è Hasil kali titik merupakan operasi antara dua buah vektor pada
ruang yang sama yang menghasilkan skalar
Hasil kali silang (Cross product)
è Hasil kali silang merupakan operasi antara dua buah vektor pada
ruang R3 yang menghasilkan vektor
OPERASI VEKTOR

¡ Dot Product (Hasil Kali Titik)


Misalkan a, b adalah vektor pada ruang yang sama,
maka hasil kali titik antara dua vektor :
a • b = a b cos a

dimana

a : panjang a
b : panjang b
a : sudut keduanya
OPERASI VEKTOR

¡ Contoh:
Tentukan hasil kali titik dari dua vektor
a = 2iˆ dan b = 2iˆ + 2 ˆj
Jawab:

Karena tan a = 1 , artinya a = 450


1
a • b = a b cos a = 2 8 =4
2
OPERASI VEKTOR

¡ Ingat aturan cosinus

c a
a2 = b2 + c2 – 2 bc cos a
a b

Perhatikan a

a b-a
2 2 2
-b a
b b -a = a + b -2 a b cos a
b
OPERASI VEKTOR
2 2 2
Selanjutnya b -a = a + b -2 a b cos a

dapat ditulis a b cosq = 1 é a 2


+ b
2
- b -a
2
ù
2 êë úû

Ingat bahwa :
1. a • b = a b cos a
2 2 2 2 a • b = a1b1 + a2b2 + ... + anbn
2. a = a1 + a2 + ...an
2 2 2 2
3. b = b1 + b2 + ... + bn
= (b1 - a1 ) + (b2 - a2 ) + ... + (bn - an )
2 2 2 2
4. b-a
2 2 2 2 2 2
= b1 + b2 + ... + bn + a1 + a 2 + ... + a n
- 2b1 a1 - 2bn a n - ... - 2bn a n
OPERASI VEKTOR

Perhatikan setiap sukunya, diperoleh hubungan : a • b = a1b1 + a2b2 + ... + anbn


Menggunakan rumus di atas, maka hasil kali titik dari dua vektor pada contoh
sebelumnya menjadi:
a • b = a1b1 + a 2 b2
= 2 (2) + 0 (2)
=4
Beberapa sifat hasil kali titik :
1. a•b = b •a
2. ( ) ( ) (
a• b + c = a•b + a•c )
3. ( )
k a • b = k a • b = a • kb , dimana k Î R
OPERASI VEKTOR

¡ Cross Product (Hasil Kali Silang)


Hasil kali silang merupakan hasil kali antara dua vektor di Ruang (R3)
yang menghasilkan vektor yang tegak lurus (orthogonal) terhadap
kedua vektor yang dikalikan tersebut.
iˆ ˆj kˆ
C = A x B = A1 B2 A3
B1 B2 B3

A2 A3 A1 A3 A1 A2 ˆ
= iˆ - ˆj + k
B2 B3 B1 B3 B1 B2
OPERASI VEKTOR

¡ Contoh :
Tentukan w = u ´v
dimana u = (1, 2, - 2 ) v = (3, 0, 1)
Jawab :
iˆ ˆj kˆ iˆ ˆj kˆ
w = u1 u2 u3 = 1 2 -2
v1 v2 v3 3 0 1

= (2.1 - 0(-2) ) iˆ + (3(-2) - 1.1) ĵ + (1.0 - 3.2) k̂

= 2 iˆ - 7 ˆj - 6 kˆ
OPERASI VEKTOR

Beberapa sifat Cross Product :

a. u • ( u x v ) = 0

b. v • ( u x v ) = 0

- (u • v )
2 2 2 2
c. u ´ v = u v
RUANG VEKTOR

¡ Ruang Vektor Umum


Misalkan u , v , w Î V dan k, l Î Riil, V dinamakan ruang vektor jika
terpenuhi aksioma :
1. V tertutup terhadap operasi penjumlahan
Untuk setiap u , v Î V maka u + v Î V
2. u + v = v + u
3. u + (v + w ) = (u + v ) + w
4. Terdapat 0 Î V sehingga untuk setiap u Î V berlaku u + 0 = 0 + u = u
5. Untuk setiap u Î V terdapat (- u ) sehingga u + (- u ) = (- u ) + u = 0
6. V tertutup terhadap operasi perkalian dengan skalar.
Untuk setiap u Î V dan k Î Riil maka ku Î V
RUANG VEKTOR

7. k (u + v ) = ku + kv 9. k (l u ) = l (k u ) = (kl ) u
8. (k + l ) u = ku + lu 10. 1. u = u
¡ Contoh :
1. Himpunan vektor Euclides dengan operasi standar (operasi penjumlahan
dan operasi perkalian dengan skalar).
Notasi : Rn (Ruang Euclides orde n)
2. Himpunan Matriks berukuran m x n dengan operasi standar
(penjumlahan matriks dan perkalian matriks dengan skalar),
Notasi : Mmxn (Ruang Matriks mxn)
3. Himpunan Polinom pangkat n dengan operasi standar.
Notasi : Pn (Ruang Polinom orde n
SUBRUANG VEKTOR

Misalkan W merupakan subhimpunan dari sebuah ruang vektor V


W dinamakan subruang (subspace) V
jika W juga merupakan ruang vektor, yang tertutup terhadap operasi
penjumlahan dan perkalian dengan skalar.
Syarat W disebut subruang dari V adalah :
1. W ¹ { }
2. W Í V
3. Jika u , v ÎW maka u +v ÎW
4. Jika u Î W dan k Î Riil maka k u Î W
SUBRUANG VEKTOR

¡ Contoh :

Tunjukan bahwa himpunan W yang berisi semua matriks orde 2x2 dimana
setiap unsur diagonalnya adalah nol merupakan subruang dari ruang
vektor matriks 2x2
Jawab
æ 0 0ö
1. O = çç ÷÷ ÎW maka W ¹ {}
è 0 0ø
2. Jelas bahwa W Ì M2x2
3. Ambil sembarang matriks A, B Î W, misal:

æ0 a1 ö æ 0 b1 ö
A = çç ÷÷ dan B = çç ÷÷
è a2 0ø è b2 0 ø
SUBRUANG VEKTOR

æ 0 a1 ö æ 0 b1 ö
Perhatikan bahwa : A + B = çç ÷÷ + çç ÷÷
è a2 0 ø è b2 0 ø
æ 0 a1 + b1 ö
= çç ÷÷
è a2 + b2 0 ø

Ini menunjukan bahwa A + B Î W


æ 0 ka1 ö
4. Ambil sembarang matriks A Î W dan k Î Riil, maka: kA = çç ÷÷ Î W
è ka2 0 ø
Ini menunjukan bahwa kAÎ W

Jadi, W merupakan Subruang dari M2x2.


SUBRUANG VEKTOR

¡ Contoh :
Periksa apakah himpunan D yang berisi semua matriks orde 2x2
yang determinannya nol merupakan subruang dari ruang vektor M2x2
Jawab :
Ambil sembarang matriks A, B Î D. Pilih a ≠ b :
æa bö
A = çç ÷÷ , jelas bahwa det (A) = 0
è 0 0ø

æ0 0ö
B = çç ÷÷ , jelas bahwa det (B) = 0
èb aø
SUBRUANG VEKTOR

æa bö
Perhatikan bahwa : A+ B = çç ÷÷
èb aø
Karena a ≠ b

Maka det (A + B ) = a2 – b2 ≠ 0

Jadi D bukan merupakan subruang, karena tidak tertutup terhadap


operasi penjumlahan

¡ Pembuktian subruang dapat dilakukan dengan membuktikan keempat


syarat dari subruang terpenuhi atau dengan membuktikan minimal satu
syarat tidak terpenuhi.
KOMBINASI LINEAR

Sebuah vektor u dinamakan kombinasi linear dari vektor – vektor v1 , v2 , … , vn


jika vektor– vektor tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk :
u = k1v1 + k2v2 + ... + knvn
dimana k1, k2, …, kn adalah skalar Riil.

¡ Contoh:
Setiap vektor 𝑣̅ = 𝑣1, 𝑣2, 𝑣3 ∈ 𝑅3 merupakan kombinasi linear dari vektor –
vektor basis standar 𝚤̂ = 1,0,0 ; 𝚥̂ = 0,1,0 ; 𝑘) = 0,0,1 karena:
𝑣̅ = 𝑣1, 𝑣2, 𝑣3 = 𝑣1(1,0,0)+ 𝑣2(0,1,0)+ 𝑣3(0,01)
= 𝑣1𝚤̂ + 𝑣2𝚥̂ + 𝑣3𝑘)
KOMBINASI LINEAR

¡ Contoh:

Misal u = (2, 4, 0), dan v = (1, –1, 3) adalah vektor-vektor di R3.


Apakah vektor berikut merupakan kombinasi linear dari vektor – vektor di
atas ?
a. a = (4, 2, 6)

b. b = (1, 5, 6)

c. c = (0, 0, 0)
KOMBINASI LINEAR

Jawab :
a. Tulis k1u + k 2 v = a
akan diperiksa apakah ada k1 dan k2 sehingga kesamaan tersebut dipenuhi.
æ 2 ö æ 1 ö æ 4 ö
ç ÷ ç ÷ ç ÷
k1 ç 4 ÷ + k 2 ç - 1 ÷ = ç 2 ÷
ç 0 ÷ ç 3 ÷ ç 6 ÷
è ø è ø è ø
Ini dapat ditulis menjadi:
æ 2 1 ö æ k1 ö æ 4 ö
ç ÷ ç ÷ ç ÷
ç 4 -1 ÷ ç ÷= ç 2 ÷
ç 0 3 ÷ ç k ÷ ç 6 ÷
è ø è 2ø è ø
KOMBINASI LINEAR

dengan OBE, diperoleh:

æ 1 12 2 ö æ 1 12 2ö
ç ÷ ç ÷
ç 0 -3 -6 ÷ ~ ç 0 1 2÷
ç 0 3 6 ÷ ç 0 0 0 ÷ø
è ø è
Dengan demikian, a merupakan kombinasi linear dari vektor u dan v
! ! !
atau a = u + 2v
KOMBINASI LINEAR

b. Tulis :
" " !
k1u + k 2 v = b
æ 2 ö æ1 ö æ 1 ö
ç ÷ ç ÷ ç ÷
k1 ç 4 ÷ + k 2 ç-1 ÷ = ç 5 ÷
ç 0 ÷ ç 3÷ ç 6 ÷
è ø è ø è ø
ini dapat ditulis menjadi:

æ 2 1 ö æ 1 ö
ç ÷ æ k1 ö ç ÷
ç 4 - 1 ÷ çç ÷÷ = ç 5 ÷
ç 0 3 ÷ è k2 ø ç 6 ÷
è ø è ø
KOMBINASI LINEAR

dengan OBE dapat kita peroleh :

æ2 1 1 ö æ 1 12 0 ö æ1 1
2
1
2 ö
ç ÷ ç ÷ ç ÷
ç 4 -1 5 ÷ ~ç 0 -3 3 ÷~ç 0 1 2÷
ç 0 3 6 ÷ø çè 0 3 6 ÷ø çè 0 0 3 ÷ø
è

Baris terakhir pada matriks ini menunjukkan bahwa SPL tersebut tidak
konsisten (tidak mempunyai solusi). Jadi, tidak ada nilai k1 dan k2 yang
memenuhi.
è b tidak dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari u dan v
KOMBINASI LINEAR

c. Dengan memilih k1 = 0 dan k2 = 0,


maka dapat ditulis
! ! !
k1u + k 2 v = c
artinya vektor nol merupakan kombinasi linear dari vektor apapun.
MEMBANGUN DAN BEBAS LINEAR

¡ Membangun
Himpunan vektor S = {v1 , v 2 , ... , v n }
dikatakan membangun suatu ruang vektor V jika setiap vektor pada V
selalu dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari vektor – vektor di S.

¡ Contoh
Tentukan apakah
v1 = (1, 1, 2),
v2 = (1, 0, 1), dan
membangun V???
v3 = (2, 1, 3)
MEMBANGUN DAN BEBAS LINEAR

Jawab : æ u1 ö
ç ÷
Ambil sembarang vektor di R misalkan u = ç u 2 ÷
3

çu ÷
è 3ø
Tulis :
u = k1v1 + k 2 v 2 + k 3 v3
sehingga dapat ditulis dalam bentuk :

é1 1 2ù æ k1 ö æ u1 ö
ê1 0 1 ú k = ç u ÷
ç ÷
ê ú ç 2÷ ç 2÷
êë2 1 3úû çè k3 ÷ø çu ÷
è 3ø
MEMBANGUN DAN BEBAS LINEAR

Syarat agar dapat dikatakan kombinasi linear SPL tersebut harus mempunyai
solusi (konsisten)
Dengan OBE diperoleh :

Agar SPL itu konsisten haruslah u3 – u2 – u1 = 0


Ini kontradiksi dengan pengambilan vektor sembarang (unsur – unsurnya
bebas, tak bersyarat)
Dengan demikian vektor – vektor tersebut tidak membangun R3
MEMBANGUN DAN BEBAS LINEAR

¡ Bebas Linear
Misalkan S = {u1 , u 2 ,..., u n } adalah himpunan vektor diruang vektor V
S dikatakan bebas linear (linearly independent)
Jika SPL homogen :
𝑘1𝑢1 + 𝑘2𝑢2 + 𝑘3𝑢3 + ⋯ + 𝑘𝑛𝑢𝑛 = 0
hanya mempunyai satu solusi (tunggal), yakni k1 = 0 , k 2 = 0 ,..., k n = 0

Jika solusinya tidak tunggal maka S kita namakan himpunan


tak bebas linear (Bergantung linear / linearly dependent)
MEMBANGUN DAN BEBAS LINEAR

¡ Contoh dengan OBE dapat diperoleh :


Diketahui u = (- 1, 3, 2) dan æ -1 1 0 ö æ1 - 1 0ö æ1 0 0ö
ç ÷ ç ÷ ç ÷
a = (1, 1, - 1) ç 3 1 0 ÷ ~ ç 0 4 0÷ ~ ç 0 1 0÷
ç 2 -1 0 ÷ ç 0 1 0÷ ç 0 0 0÷
Apakah saling bebas linear di R3 ? è ø è ø è ø
dengan demikian diperoleh solusi
Jawab :
! ! ! tunggal yaitu :
Tulis k1u + k 2 a = 0
k1 = 0, dan k2 = 0.
æ -1 1 ö æ0ö Ini berarti ū dan ā adalah saling
ç ÷ æ k1 ö ç ÷
atau ç 3 1 ÷ çç ÷÷ = ç0÷
ç 2 - 1 ÷ è k2 ø ç0÷ bebas linear.
è ø è ø
MEMBANGUN DAN BEBAS LINEAR

¡ Contoh dengan OBE diperoleh :


Misalkan
æ1 - 1 - 2ö æ1 - 1 - 2ö
æ - 1ö æ1ö æ 2 ö ç ÷ ç ÷
ç ÷ ç ÷ ç ÷ ç0 4 0 ÷ ~ ç0 1 0 ÷
a =ç 3 ÷ , b = ç 1 ÷ , c = ç - 6÷ ç0 1 0 ÷ ç0 0 0 ÷
ç 2÷ ç - 1÷ ç - 4÷ è ø è ø
è ø è ø è ø
Ini menunjukan bahwa k1, k2, k3
Apakah ketiga vektor diatas saling
bebas linear R3 ? memiliki solusi tak hingga banyak
Jawab : Jadi a , b , c adalah vektor-vektor
Tulis 0 = k1 a + k 2 b + k 3 c
yang bergantung linear.
æ-1 1 2 ö æ k1 ö æ0ö
ç ÷ ç ÷ ç ÷
atau ç 3 1 - 6 ÷ ç k2÷ = ç0÷
ç 2 - 1 - 4÷ ç k3÷ ç0÷
è ø è ø è ø
BASIS DAN DIMENSI

¡ Basis

Jika V adalah sembarang ruang vektor dan


S ={ ū1, ū2, … , ūn } merupakan himpunan berhingga dari vektor-vektor di V,
maka S dinamakan basis bagi V
Jika kedua syarat berikut dipenuhi :
• S membangun V
• S bebas linear
BASIS DAN DIMENSI

¡ Contoh
Tunjukan bahwa himpunan matriks berikut :
ìï é3 6 ù é 0 - 1ù é 0 - 8ù é 1 0ù üï
M =í ê3 - 6ú, ê- 1 0 ú, ê- 12 - 4ú, ê- 1 2ú ý
ïî ë û ë û ë û ë û ïþ
merupakan basis bagi matriks berukuran 2 x 2
Jawab :
Tulis kombinasi linear :
é3 6 ù é 0 - 1ù é 0 - 8ù é 1 0ù éa b ù
k1 ê ú + k2 ê- 1 0 ú + k3 ê- 12 - 4ú + k4 ê - 1 2ú = ê c d ú
ë3 - 6û ë û ë û ë û ë û
æ 3k1 + k 4 6k1 - k 2 - 8k 3 ö æ a b ö
atau çç ÷÷ = çç ÷÷
è 3k1 - k 2 - 12k 3 - k 4 - 6k1 - 4 k 3 + 2 k 4 ø è c d ø
BASIS DAN DIMENSI

dengan menyamakan setiap unsur pada kedua matriks, diperoleh SPL :


é 3 0 0 1 ù æ k1 ö æ a ö
ê 6 -1 - 8 0 ú çk ÷ çb ÷
ê ú ç 2÷ = ç ÷
ê 3 - 1 - 12 - 1ú ç k3 ÷ ç c ÷
ê ú çç ÷÷ çç ÷÷
ë- 6 0 - 4 2 û è k 4 ø è d ø
Determinan matriks koefisiennya (MK) = 48
• det(MK) ¹ 0 è SPL memiliki solusi untuk setiap a,b,c,d
Jadi, M membangun M2 x 2
• Ketika a = 0, b = 0, c = 0, d = 0,
det(MK) ¹ 0 è SPL homogen punya solusi tunggal.
Jadi, M bebas linear.
BASIS DAN DIMENSI

Karena M bebas linear dan membangun M2 x 2


maka M merupakan basis bagi M2 x 2.

Ingat…
Basis untuk setiap ruang vektor adalah tidak tunggal.

Contoh :
Untuk ruang vektor dari M2 x 2, himpunan matriks :
1 0 0 1 0 0 0 0
, , ,
0 0 0 0 1 0 0 1
juga merupakan basisnya.
BASIS DAN DIMENSI

¡ Dimensi
Sebuah ruang vektor dikatakan berdimensi berhingga, jika ruang vektor V
mengandung sebuah himpunan berhingga vektor S ={ ū1, ū2, … , ūn } yang
membentuk basis.
Dimensi sebuah vektor V yang berdimensi berhingga didefinisikan sebagai
banyaknya vektor pada basis V.
¡ Contoh

Misalkan, B = { i, j, k } dengan 𝚤̂ = 1,0,0 ; 𝚥̂ = 0,1,0 ; 𝑘) = 0,0,1


B adalah basis baku untuk R3. Karena banyaknya vektor yang membentuk
basis B adalah 3, maka R3 berdimensi tiga.
BASIS DAN DIMENSI

¡ Dari definisi dimensi yang telah diberikan, kita dapat menyimpulkan


dim(Rn)=n, dim(Mmn)=mn, dim(Pn)=n+1.
Lebih lanjut, kita mendefinisikan ruang vektor {0} berdimensi 0.
¡ Sifat:
Jika V ruang vektor berdimensi n, maka:
1. Setiap himpunan m vektor di V dengan m>n, senantiasa bergantung
linear.
2. Setiap himpunan n vektor di V yang bebas linear, membentuk basis
untuk V.
3. Setiap himpunan n vektor di V yang membangun V, membentuk basis
untuk V.
BASIS DAN DIMENSI

¡ Basis Ruang Baris, Basis Ruang Perhatikan kolom-kolom pada


Kolom, Rank matriks hasil OBE
Misalkan matriks : Vektor kolom
matriks A mempunyai basis ruang
æ -1 - 2 -1 1 ö kolom yaitu :
ç ÷
A=ç 1 2 3 -1 ÷ ìæ - 1ö æ - 1ö ü
ç 1 ïç ÷ ç ÷ ï
è 2 2 - 1 ÷ø Vektor baris íç 1 ÷, ç 3 ÷ ý
ïç 1 ÷ ç 2 ÷ ï
îè ø è ø þ
dengan melakukan OBE diperoleh:
BASIS DAN DIMENSI

Basis ruang baris diperoleh dengan Basis ruang baris adalah baris-baris
cara mentransposkan terlebih dahulu pada matriks asal (A), yang indeksnya
matriks A, lakukan OBE pada At, bersesuaian dengan kolom-kolom
sehingga diperoleh: pada matriks hasil OBE yang
memiliki satu utama.

æ -1 - 2 -1 1 ö
ç ÷
A=ç 1 2 3 -1 ÷
ç 1 2 2 - 1 ÷
è ø
BASIS DAN DIMENSI

Ini berarti, basis ruang baris matriks A adalah:

ìæ - 1 ö æ 1 ö ü
ïç ÷ ç ÷ ï
ïç - 2 ÷ ç 2 ÷ ï
íç ÷, ç ÷ ý
ïç - 1 ÷ ç 3 ÷ ï
ïçè 1 ÷ø çè - 1÷ø ï
î þ

Dimensi basis ruang baris = ruang kolom dinamakan rank.


Jadi rank dari matriks A adalah 2.
BASIS DAN DIMENSI

¡ Basis Ruang Solusi dan Nulitas


Diberikan SPL homogen :
2p + q – 2r – 2s = 0
p – q + 2r – s =0
–p + 2q – 4r + s = 0
3p – 3s =0
Tentukan basis ruang solusi dari SPL diatas
Jawab :
æ 2 1 -2 -2 0 ö
ç ÷
ç 1 -1 2 -1 0 ÷
SPL dapat ditulis dalam bentuk :
ç -1 2 - 4 1 0 ÷
ç ÷
ç 3 0 0 - 3 0 ÷
è ø
BASIS DAN DIMENSI

æ1 0 0 - 1 0ö
ç ÷
0 1 - 2 0 0÷
dengan melakukan OBE diperoleh : ç
ç0 0 0 0 0÷
ç ÷
ç0 0 0 0 0 ÷ø
è
Solusi SPL homogen tersebut adalah :

æ pö æ1ö æ0ö
ç ÷ ç ÷ ç ÷
ç q ÷ ç0÷ ç 2÷
ç r ÷ = ç 0 ÷a + ç 1 ÷b, dimana a, b merupakan parameter.
ç ÷ ç ÷ ç ÷
ç s ÷ ç1÷ ç0÷
è ø è ø è ø
BASIS DAN DIMENSI

Jadi, basis ruang solusi dari SPL diatas adalah :


ì æ1ö æ0ö ü
ï ç ÷ ç ÷ï
ï ç 0÷ ç 2÷ ï
í ç 0÷ , ç1÷ ý
ï ç ÷ ç ÷ï
ïî ç1÷ ç0÷ ï
è ø è øþ
Dimensi dari basis ruang solusi dinamakan nulitas.
Dengan demikian, nulitas dari SPL diatas adalah 2.

Jika A adalah sembarang matriks bilangan real berukuran m ×n,


maka rank (A) + nulitas (A) = n.
LATIHAN

1. Tentukan cos sudut yang terbentuk oleh pasangan vektor berikut :


æ 1 ö æ 8 ö
æ1ö æ 6 ö ç ÷ ç ÷
a. u = çç ÷÷ dan v = çç ÷÷ b. u = ç - 3 ÷ dan v = ç - 2 ÷
è 2ø è - 8ø ç 7 ÷ ç - 2÷
è ø è ø æ 3 ö
2. Tentukan dua buah vektor satuan yang tegak lurus terhadap u = çç ÷÷
è - 2ø
æ- 7ö æ 2ö
ç ÷ ç ÷
3. Tentukan vektor yang tegak lurus terhadap vektor u = ç 3 ÷ dan v = ç 0 ÷
ç 1 ÷ ç 4÷
è ø è ø
é6 3ù
4. Nyatakanlah matriks ê ú
ë 0 8 û
é 1 2 ù é0 1ù é4 - 2ù
sebagai kombinasi linear dari matriks berikut: ê ú, ê ú , dan ê ú
ë - 1 3 û ë2 4û ë 0 - 2 û
LATIHAN

5. Periksa, apakah himpunan berikut bebas linear !

a. {6 – x2 , 6 + x + 4x2 }

b. {1 + 3x + 3x2, x + 4x2, 5 + 6x + 3x2, 7 + 2x – x2}

6. Periksa, apakah himpunan A = {6 – x2 , 6 + x + 4x2 } membangun polinom


orde 2 !

7. Misalkan: J = ì
ía + bx a 2 = b2 + c 2 ü
+ cx 2
ý
î þ
merupakan himpunan bagian dari ruang vektor Polinom orde dua.
Periksa apakah J merupakan subruang dari ruang vektor Polinom orde dua!
LATIHAN

8. Apakah himpunan berikut merupakan basis bagi polinom orde 2 (P2)?


Jelaskan!
a. {4 + 6x + x2, – 1 + 4x + 2x2, 5 + 2x – x2}
b. {– 4 + x + 3x2, 6 + 5x + 2x2, 8 + 4x + x2}

9. Diberikan SPL homogen :

p + 2q + 3 r = 0
p + 2q – 3 r = 0
p + 2q + 3 r = 0,
a. Tentukan basis ruang solusi dan tentukan dimensinya.
b. Tentukan basis ruang kolom, basis ruang baris dan dimensinya.

Anda mungkin juga menyukai