Anda di halaman 1dari 22

1.

KARAKTERISTIK PEMAKAI JALAN


Karakteristik Mental
 Intelegensia, kemampuan pemakai jalan untuk
menginterprestasikan apa yang dilihat dan menyesuaikan
tingkah lakunya sesuai dengan motivasi sendiri.
 Motivasi, orang melakukan perjalanan untuk berbagai
alasan, seperti bekerja, bersenang-senang, bisnis pribadi,
dan lain-lain. Banyak faktor dapat mempengaruhi
motivasi, khususnya kelelahan dan kejenuhan.
 Belajar, orang dapat belajar dalam berbagai cara.
Pengemudi belajar dari pengalaman untuk mengenali dan
berhadapan dengan situasi lalu lintas tertentu.
 Emosi, kemarahan, ketakutan, kebencian dan
kekhawatiran semuanya akan mempengaruhi motivasi dan
pertimbangan; oleh karena itu akan mempengaruhi
keputusan yang diambil sewaktu mengemudi.
Karakreristik Fisik
Penglihatan
Terkait dengan kemampuan mengemudi, terdapat sejumlah kriteria daya
tangkap penglihatan yaitu:
 Kemampuan melihat objek secara rinci
 Kemampuan melihat di luar kerucut penglihatan terjelas
 Kemampuan membedakan warna
 Kemampuan untuk pulih dari silau
 Kemampuan menaksir kecepatan dan jarak
Cahaya merambat dalam suatu garis yang lurus. Penglihatan akan
dihasilkan apablia cahaya menyentuh retina mata, kemudian membentuk
suatu bayangan yang dikirim ke otak dan diinterprestasikan sebagai
cahaya, warna dan bentuk.
Pendengaran
 Telinga manusia dapat memperkirakan jarak dan arah.
 Meski demikian, diluar dugaan pendengaran merupakan faktor yang
tidak terlalu penting sewaktu mengemudi dan pada saat terjadinya
kecelakaan.
Waktu Reaksi
 Persepsi : informasi diterima oleh mata dan dikirim
keotak.
 Identifikasi : otak menerima dan menginterprestasikan
pesan-pesan tersebut.
 Evaluasi : otak mengevaluasikan informasi dan
memutuskan untuk melakukan suatu aksi. Jika aksi reflek
diperintahkan, maka aksi tersebut tidak diputuskan secara
sadar dan evaluasi tidak dilakukan.
 Volition : otak mengirim keputusannya dan tubuh
bereaksi (kemauan) secara fisik.
 Waktu yang diperlukan dari saat informasi diterima sampai
reaksi seringkali disebut waktu PIEV, atau waktu reaksi.
Waktu PIEV dapat bervariasi dari 0.5 sampai dengan 4
detik, tetapi asumsi rata-rata yang biasanya diambil adalah
sebesar 2.5 detik.
Lamanya waktu PIEV tergantung:
1. Kompleksitas keadaan
2. Keadaan lingkungan
3. Usia
4. Keadaan fisik/mental pemakai
jalan
5. Terduga/tidak terduganya
rangsang.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Waktu Reaksi
1. Umur
Orang tua memiliki reaksi yang lebih lambat dan penglihatannya memburuk.
Sebagai kompensasinya mereka cenderung akan mengemudikan kendaraan yang
lebih lambat.
Anak-anak lebih banyak terlibat dalam kecelakaan, karena pertama, mereka masih
muda dan memiliki pengalaman mengenai sistem jalan yang kurang dan (sama
seperti orang tua) mereka kurang mampu untuk memperkirakan dan bereaksi
terhadap situasi yang berbahaya; kedua anak-anak mempunyai tinggi badan yang
pendek, sehingga lebih sukar bagi mereka untuk melihat dan terlihat.
2. Kelelahan
Pengemudi yang lelah akan bereaksi lebih lambat, dan cenderung kurang dapat
memahami instruksi lalu lintas.
3. Alkohol dan obat
Alkohol mempunyai pengaruh anestasi (pembisuan), karena alkohol akan
mengganggu sistem saraf pusat, meningkatkan waktu reaksi dan mengurangi
kemampuan penglihatan (malam Hari). Obat seringkali memberikan pengaruh
yang serupa.
4. Penyakit dan cacat tubuh
Penyakit dan cacat tubuh dapat membatasi kemampuan mental atau fisik
pengemudi.
5. Cuaca, altitude dan ventilasi
Cuaca buruk dapat meningkatkan ketegangan dan kelelahan dalam mengemudi.
Temperatur yang tinggi akan meningkatkan ketegangan saraf dan suplay oksigen
akan mempengaruhi efisiensi mental dan fisik.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perilaku :
 Motivasi
Motivasi merupakan faktor penting didalam
penentuan aktivitas manusia. Untuk perjalanan
tertentu seorang pemakai jalan pada umumnya
mempunyai objek pandangan yang mempengaruhi
perilakunya.
 Pengaruh Lingkungan
Faktor lingkungan berkaitan dengan motivasi
perjalanan.
 Pendidikan (SDM)
PEJALAN KAKI :
Karakteristik fisik dan mental pejalan kaki secara alamiah
sama dengan pengemudi, akan tetapi :
1. Pejalan kaki kurang mendapat latihan mengenai
peraturan jalan
2. Secara fisik pejalan kaki mungkin cacat, buta atau
pincang
3. Pejalan kaki mungkin buta huruf,
Kecepatan berjalan kaki biasanya antara 1-1,5 m/dt.
Waktu reaksi dari pejalan kaki lebih panjang dari
pengemudi yaitu rata-rata 4-4,5 dt.
KARAKTERISTIK SARANA :
 Kendaraan pada dasarnya dibuat untuk memenuhi salah satu
dari 3 kegunaan dasar angkutan yaitu :
1. Angkutan pribadi : adalah transport untuk masing-masing
individu dan keluarga yang memiliki kendaraan yang
digunakan untuk keperluan pribadi mereka; termasuk
didalam kategori ini adalah kendaraan yang bukan milik
pribadi tetapi digunakan secara pribadi, misalnya kendaraan
perusahaan, kendaraan yang disediakan untuk pegawai
perintah, dan bis pegawai.
2. Angkutan umum : angkutan yang tersedia untuk umum
dengan membayar ongkos untuk menggunakan kendaraan
tersebut. Angkutan umum dapat merupakan moda angkutan
lain, khususnya angkutan jalan rel, dan juga angkutan air
(ferry) dan angkutan udara.
3. Angkutan barang : adalah untuk memuat segala jenis barang,
dari yang kecil dan bernilai tinggi hingga yang besar dan
bersifat barang curah, dari makanan dan binatang hingga
barang cair dan mineral, dan sebagainya.
Menurut MKJI 1997, kendaraan terdiri dari:
 Kendaraan ringan (LV), yaitu kendaraan bermotor ber as
dua dengan 4 roda dan dg jarak as 2,0 - 3,0 m (meliputi:
mobil penumpang, oplet, mikrobis, pick up dan truk kecil
sesuai sistem klasifikasi Bina Marga).
 Kendaraan berat(HV),yaitu kendaraan bermotor dengan
lebih dari 4 roda (meliputi: bis, truk 2 as, truk 3 as dan truk
kombinasi sesuai sistem klasifikasi Bina Marga).
 Sepeda motor (MC), yaitu kendaraan bermotor dengan 2
atau 3 roda (meliputi: sepeda motor dan kendaraan roda 3
sesuai sistem klasifikasi Bina Marga).
 Kendaraan tak bermotor (UM), yaitu kendaraan dengan
roda yang digerakkan oleh orang atau hewan (meliputi:
sepeda, becak, kereta kuda, dan kereta dorong sesuai
sistem klasifikasi Bina Marga).
Karakteristik Fisik Kendaraan :
 Karakteristik statis
Termasuk didalamnya adalah dimensi, berat, dan
kemampuan manuver kendaraan
 Karakteristik kinematis
Yaitu menyangkut kemampuan kendaraan melakukan
percepatan dan perlambatan.Contoh kend menyiap
 Karakteristik dinamis
Menyangkut Karakteristik kendaraan selama bergerak dg
mempertimbangkan gaya”yg menyebabkan terjadinya
pergerakan spt tahanan udara, tahanan gelinding (.gerakan
dalam mesin dan gesekan roda dg kendaraan)
a. Dimensi Kendaraan
Dimensi kendaraan mempengaruhi lebar lajur lalu
lintas, lebar bahu jalan yang diperkeras, panjang dan
lebar ruang parkir, kelengkungan horizontal dan
vertikal.
c. Berat
Berat kendaraan tidak hanya mempengaruhi desain
struktur perkerasan dan jembatan, tetapi juga
konsumsi bahan bakar, karakteristik percepatan dan
karakteristik pengereman.
 c. Kemampuan manuver kendaraan
Kemampuan manuver kendaraan diungkapkan dalam
bentuk radius putar minimum dan jalur putaran
(turning path) kendaraan seperti contohnya:
Jalur Putaran Kendaraan Sedang
 Pengereman : jarak pengereman dibatasi oleh
koefisien gesekan antara ban dengan permukaan jalan,
dimana hal ini dapat bervariasi sesuai dengan kondisi
permukaan jalannya. Perlambatan yang normal adalah
antara 1-3 m/det2.
 Percepatan : percepatan kendaraan diatur oleh
hukum Newton. Mesin memberikan gaya percepatan
pada roda kendaraan. Percepatan beberapa kendaraan
adalah :
Mobil sedan : 0.85 – 2.20 m/det2
Mobil balap : 3.32 – 4.50 m/det2
Kendaraan angkutan umum : 0.21 – 0.56 m/det2
Kendaraan Desain :
Untuk mengkoordinasikan desain prasarana
jalan terhadap desain kendaraan, maka
konsep kendaraan desain yg digunakan
adalah :
 Kendaraan penumpang
 Unit tunggal truk/bus
 Semi trailer
Jenis Panjang Depan Jarak Belakang Radius
Lebar Total Tinggi
Kendaraan Total Tergantung Gandar Tergantung Putar min

Kendaraan
4,7 1,7 2,0 0,8 2,7 1,2 6
penumpang

Unit tunggal
12,0 2,5 4,5 1,5 6,5 4,0 12
truk/bus

4 depan
Semi trailer 16,5 2,5 4,0 1,3 2,2 12
9 belakang
Karakteristik Kendaraan Lainnya :
Karakteristik kendaraan lainnya yang utama adalah yang
berkaitan dengan ekonomi yaitu biaya operasi kendaraan
dan keamanan.
a.Biaya Operasi Kendaraan
Komponen utama dari biaya operasi kendaraan adalah :
 Konsumsi bahan bakar dipengaruhi oleh kelandaian
jalan, hambatan dan tekanan ban,
 Biaya perawatan : termasuk penggantian komponen-
komponen kendaraan dan perbaikan
 Konsumsi oli
 Penyusutan kendaraan
b. Keamanan
Aspek utama lainnya yang berkaitan dengan kendaraan adalah aspek
keamanan penumpang maupun muatan barang yang diangkut.
Aspek keamanan dan keselamatan lalu lintas jalan meliputi
penglihatan seorang pengemudi dari ruang kemudi serta
penerangan yang diperlukan untuk melihat dan dilihat oleh
pengemudi lain.
 Penglihatan : Sistem lalu lintas jalan beroperasi berdasarkan prinsip
melihat dan terlihat. Para pengemudi harus dapat melihat daerah
didepan kendaraan dengan jalas untuk menghindari penghalang
yang terdapat pada lintasannya. Penyapu kaca depan (wiper) dan
posisi mata pengemudi merupakan suatu peralatan penting terhadap
penglihatan kedepan. Pandangan kesamping diperlukan pada
persimpangan, dalam proses penyiapan dan dalam proses memparkir
kendaraan (kaca spion). Pandangan kebelakang dapat dicapai dengan
menggunakan kaca spion dalam dan luar yang diperlukan dalam
proses penyiapan.
 Penerangan : Penggunaan lampu kendaraan mempunyai dua
maksud, yaitu melihat dan terlihat. Kedua maksud ini dapat dicapai
dengan digunakannya lampu depan, lampu pinggir dan lampu
belakang.
JALAN
1. Alinyemen jalan adalah faktor yang sangat utama untuk menentukan
tingkat aman dan efisien di dalam memenuhi kebutuhan lalu lintas.
Alinyemen dipengaruhi oleh tofografi, karakteristik lalulintas dan
fungsi jalan. Alinyemen jalan dibagi 2 yaitu:
I. Alinyemen Horizontal
II. Alinyemen Vertikal
2. Jarak pandangan
Bagi seorang pengendara melihat jauh kedepan untuk menilai situasi
dan mengambil tindakan yang tepat merupakan suatu hal yang
penting. Kejadian-kejadian yang sering dihadapi adalah:
 Menyadarkan pengendara untuk berhenti pada waktu melihat
halangan
 Pengambilan keputusan untuk menyalip
3. Jarak Pandangan ada 2 yaitu:
Jarak Pandangan Henti
Jarak Pandangan Menyiap
Jarak Pandang Henti adalah jarak pandang minimum yang
dibutuhkan pengemudi untuk menghentikan kendaraan setelah
melihat suatu objek di jalur kendaraan tanpa menabrak objek
tersebut.
Jarak Pandang Mendahului/ menyiap
Jarak Pandang Mendahului (Overtaking Sight Distance atau Jd ) adalah jarak
pandang minimum yang dibutuhkan pada jalan dua lajur dua arah yang
memungkinkan pengemudi untuk menyelesaikan gerakan menyiap tanpa
menabrak kendaraan dari arah lawan dan kendaraan yang disiap.

Anda mungkin juga menyukai