Anda di halaman 1dari 2

FISIOLOGI SEL Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi tiap organ-organ tubuh, fungsi setiap bagian yang

membentuk suatu organ, serta hubungan fungsional antar organ tubuh tersebut, agar terjadi suatu sistem yang komprehensif sehingga dapat menghidupi suatu individu secara normal fisiologis. Bagaimana fungsi setiap organella yang terdapat di dalam sel, serta hubungannya dengan proses dan mekanisme suatu bahan dapat di sintesa dan di ekskresi oleh suatu sel. Dengan perkembangan ilmu yang mempelajari biomolekuller, maka fisiologi makin jelas untuk mengungkap proses dan mekanisme fungsi tiap organella yang menyusun suatu sel. Fisiologi tidak hanya mempelajari fisiologi organ atau sistem, selanjutnya berkembang menjadi fisiologi selluler kemudian menjadi fisiologi molekuller. Dalam suatu organ tersusun oleh sel-sel utama, jaringan penunjang, sistem sirkulasi darah dan limfe, inervasi saraf serta jaringan pelindung / proteksi. Didalam sel terdapat inti (nucleus) yang sangat berperan menentukan fungsi suatu sel. DNA didlam inti sel merupakan blueprint ataupun suatu genetic message untuk menentukan lokasi, morfologi, struktur serta karakteristic suatu sel sehingga mencerminkan fungsi suatu jaringan (Guyton and hall. 2006). Struktur Umum Sel Secara umum morfologi sel terdiri dari sitoplasma yang dibatasi oleh suatu membran sel, inti, serta organella didalam sitosol. Antara satu sel dengan sel yang lain terdapat ruang atau celah yaitu ruang antar sel atau interstisial (interstitiel), yang berisi suatu cairan (Ganong W F, 2005). Pertukaran cairan, elektrolit, nutrisi maupun bahan lain terjadi didaerah kapiler pembuluh darah dengan cairan interstisial ataupun dengan cairan sitoplasma (sitosol). Suatu sel tersususn oleh sitoplasma yang dilindungi oleh membran sel. Didalam sitoplasma terisi cairan yang disebut sitosol, didalam sitoplasma terdapat struktur yang disebut organella, sitoskeleton serta bahan-bahan yang diperlukan untuk reaksi biokimia didalam sel. Fungsi membran sel Secara umum fungsi membran sel ditentukan oleh reseptor, enzim, struktur, serta kondisi sitoplasma maupun interstisial. Struktur utama yang menyusun adalah suatu phospolipid dua lapis (bilayer) yang mempunyai sifat selektif permeable terhadap bahan-bahan yang akan melaluinya, serta struktur protein (perifer & integral) dan glukosa. Membran sel merupakan proteksi terhadap sekelilingnya, adanyan reseptor yang bersifat selektif, saluran ion (ion channels) yang dipengaruhi suatu bahan (ligand gated channels) atau dipengaruhi muatan elektrik suatu bahan (voltage gated channels). Apabila reseptor yang ada di pintu masuk suatu channels terangsang, maka saluran ion akan terbuka, menyebabkan ion atau bahan yang sesuai dengan saluran tersebut akan masuk atau keluar. Organella Didalam sitosol banyak terdapat organella yang mempunyai bentuk sangat beraneka ragam, serta mempunyai funhsi yang khusus. 1. Endoplasmic reticulum (ER) : ER merupakan struktur internal di sitosol yang berbentuk tabung yang bercabang-cabang, ada dua macam ER : Granular ER dan Agranular ER. Granular yang menempel disebut ribosom. Granular ER adalah tempat sintesis protein dan pholipeptida. Agranula ER adalah tempat sintesis lemak, steroid dan tempat detoksikasi. ER dalam otot jantung dan otot rangka disebut Sarkoplasmic retikulum (SR) yang berfungsi untuk menyimpan ion calcium. 2. Ribosom (Rb) : Rb bebas maupun yang menempel di ER penting untuk sintesa protein, Rb yang menempel di ER

penting dalam sintesa protein dalam membran sel, sedangkan Rb yang bebas penting dalam sintesa protein sitoplasma, antara lain sintesa hemoglobin. Didalam Rb banyak mengandung campuran protein dan RNA. 3. Golgi apparatus (GA), juga disebut Golgi complex : Fungsi GA sangat erat hubungannya dengan ER, dalam rangka proses sintesa protein. Mucus atau lendir yang terdapat dipermukaan suatu sel berasal dari sekresi GA. 4. Lysosomes (LS) : LS merupakan organella berbentuk vesikuler, banyak tersebar di sitosol. Mempunyai fungsi digestif (pencernaan) intraselluler, antara lain mencerna bakteri, protein asing ataupun partikelpartikel asing. LS banyak terdapat di leukosit neutropil dan macrophage. 5. Mitokondria (MT) : MT disebut juga power house, oleh karena fungsinya sebagai tempat umtuk produksi energi secara aerobic. Banyak mengandung enzim untuk glikolisis, yang terdapat didindingnya maupun di matrix yaitu lumen yang terdapat pada membran bagian dalam. Mengandung DNA sehingga dapat melakukan replikasi sendiri (self-replicative). Mempunyai dua membran, pada membran bagian dalam tempat terjadinya reaksi oksidasi dan pembentukan ATP. 6. Centrioles : Merupakan organella yang jumblahnya sepasang, terdiri dari tubulus-tubulus (tabung), yang penting pada proses mitosis dan miosis. Nukleus Nukleus atau inti sel adalah pusat pengendalian fungsi suatu sel. Pada manusia ada juga sel yang tidak berinti yaitu eritrosit, tetapi pada saat pembentukannya juga berinti. Didalam inti terdapat chromosom, pada manusia jumlahnya 23 pasang (diploid : 46) kecuali pada ovum dan spermatozoa jumlahnya 23 oleh karena haploid. Chromosom tersebut tersusun oleh kumpulan gene yang terdiri dari rangkaian rantai DNA (Deoxy ribo nucleic acid). Didalam nukleus dapat dilakukan replikasi DNA, sintesa RNA, sehingga dapat mengontrol struktur sel, sintesa enzim di organella, atau dengan arti lain bahwa nukleus mengendalikan struktur dan fungsi suatu sel. Dinding inti terdiri dua lapis sehingga disebut nuclear envelope (dua lapis membran : inner and outer nuclear membrane), dinding inti terdapat lubang (pores), yang dapat larut dalam air, ribosom, protein, enzim, RNA.

Anda mungkin juga menyukai