Anda di halaman 1dari 43

BAB IV

ANALISIS HASIL UJI COBA EVALUASI

1. Soal Tes Pilihan Ganda


Dibawah ini merupakan total skor soal tes pilihan ganda yang diperoleh
siswa kelas 7.7 SMPN 1 TALANG KELAPA.

Nama NomorSoal Skor


No.
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total
1 AS D D D C A D C B A A 4
2 AJNK D D C C A D - - A A 3
3 DAP D A D C A D C B A A 5
4 DRS D D D C A D C B A A 4
5 HR D D D C A - C B A A 3
6 KB B D A A D D C A D D 4
7 MFS D A D C A D C B A A 5
8 MHP B A D B B D C B A A 6
9 MV B A D C A D C - A A 4
10 NAP D D D C - D C B A A 4
11 NA B D A C C D C A C - 3
12 RPC D D D C A D C B A - 3
13 RDH B A D C A D C B A A 4
14 S D D D C A D C B A A 4
15 SA D A D C A D C - A A 5
16 YAP D A D C A D C B A A 5
Alternatif D A A B B D C C D A

Tabel 8 Total Skor Tes Pilihan Ganda


a. Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda
1) Tingkat Kesukaran
Analisis tingkat kesukaran dimaksud untuk mengetahui apakah soal
tersebut golongan mudah atau sukar.Tingkat kesukaran adalah bilangan
yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal.
Fungsi tingkat kesukaran butir soal biasanya dikaitkan dengan tujuan
tes.Misalnya untuk keperluan semester digunakan butir soal yang memiliki
tingkat kesukaran sedang, untuk kesukaran tiggi/sukar, dan untuk keperluan
biasanya digunakan butir soal yang memiliki tingkat kesukaran
rendah/mudah.
Berikut ini merupakan langkah-langkah untuk menghitung tingkat
kesukuran setiap butir soal tes pilihan ganda, sebagai berikut:
a) Urutkan terlebih dahulu total skor soal pilihan ganda siswa mulai dari yang
terbesar hingga terkecil, yang akan ditunjukkan pada Tabel berikut:
Nomor
No. Nama Skor
Soal
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total
1 MHP B A D B B D C B A A 6
2 DAP D A D C A D C B A A 5
3 MFS D A D C A D C B A A 5
4 SA D A D C A D C - A A 5
5 YAP D A D C A D C B A A 5
6 AS D D D C A D C B A A 4
7 DRS D D D C A D C B A A 4
8 KB B D A A D D C A D D 4
9 MV B A D C A D C - A A 4
10 NAP D D D C - D C B A A 4
11 RDH B A D C A D C B A A 4
12 S D D D C A D C B A A 4
13 AJNK D D C C A D - - A A 3
14 HR D D D C A - C B A A 3
15 NA B D A C C D C A C - 3
16 RPC D D D C A D C B A - 3
Alternatif D A A B B D C C D A

Tabel 9. Urutan Total skorsoaltespilihanganda dari yang terbesar-terkecil


b. Kelompokkan siswa ke dalam kelompok atas (urutan nilai tertinggi) dan
kelompok bawah (urutan nilai terendah) dengan menghitung
N = 27% x 16
= 0,27 x 16

= 8, 37 8 (artinya 8 dari kelompok atas, 8 dari kelompok bawah)

No. Nama NomorPilgan Total Skor


Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kelompok Atas
1 MHP 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 6
2 DAP 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 5
3 MFS 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 5
4 SA 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 5
5 YAP 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 5
6 AS 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 4
7 DRS 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 4
8 KB 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 4

No. Nama NomorPilgan Total


Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor
Kelompok Bawah
1 MV 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 4
2 NAP 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 4
3 RDH 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 4
4 S 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 4
5 AJNK 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3
6 HR 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 3
7 NA 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 3
8 RPC 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 3
Tabel 10 Kelompok Atas dan Kelompok Bawah

Adapun rumus menentukan Tingkat Kesukaran untuk soal pilihan ganda


dengan cara yaitu :

a) Tingkat Kesukaran dilihat dari jawaban yang salah dengan rumus :


WL+WH
TK= X 100 %
nl+ nH
Keterangan :
WL+WH = jumlah siswa yang menjawab salah butir soal
nl+nH = jumlah siswa yang mengikuti tes

Nilai Tingkat Kesukaran Keputusan


0 – 27% Soal mudah
28% - 72% Soal sedang
73% - 100% Soal sukar
Tabel 11. Kriteria Tingkat Kesukaran

5
1. Untuk soal nomor 1 :TK= X 100 % = 31,25%
16
9
2. Untuk soal nomor 2 :TK= X 100 % = 56,25%
16
14
3. Untuk soal nomor 3 :TK= X 100 % = 87,5%
16
15
4. Untuk soal nomor 4 :TK= X 100 % = 93,75%
16
15
5. Untuk soal nomor 5 :TK= X 100 % = 93,75%
16
8
6. Untuk soal nomor 6 :TK= X 100 % = 50%
16
1
7. Untuk soal nomor 7 :TK= X 100 % = 6,255%
16
16
8. Untuk soal nomor 8 :TK= X 100 % = 100%
16
15
9. Untuk soal nomor 9 :TK= X 100 % = 93,75%
16
3
10. Untuk soal nomor 10: TK= X 100 % = 18,75%
16

Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda

No. WL – Persentase Tingkat Interpretasi


WL WH WL+WH
Soal WH Kesukaran
1 3 2 5 1 31,25% Sedang
2 6 3 9 3 56,25% Sedang
3 7 7 14 0 87,5% Sukar
4 8 7 15 1 93,75% Sukar
5 8 7 15 1 93,75% Sukar
6 1 0 8 1 50% Sedang
7 1 0 1 1 6,255% Sedang
8 8 8 16 0 100% Sedang
9 8 7 15 1 93,75% Sukar
10 2 1 3 1 18,75% Mudah
Tabel 12. Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda

2) Daya Pembeda
Berikut ini merupakan rumus untuk menghitung daya pembeda
setiap butir soal tes pilihan ganda, menurut Arikunto (2012: 228):
BA BB
D= − =P A −PB
JA JB
Keterangan :
D=Daya pembeda
J A =Jumlah kelompok atas
J B = jumah kelompok bawah
B A =banyak kelompok atas yang menjawab benar
BB =banyak kelomp ok bawah yang menjawab benar
P A =tingkat kesukaran kelompok atas
PB =tingkat kesukarankelompok bawah
Adapun kriteria daya pembeda menurut Surapranata (2014),
sebagai berikut :
Nilai Daya Pembeda Keputusan
D>0 , 3 Soal diterima
0 , 1≤ D ≤ 0 ,29 Soal direvisi
D<0 , 1 Soal ditolak
Tabel 13. Kriteria Daya Pembeda

Daya Pembeda Pilihan Ganda

No Soal Pa pB Daya Pembeda Keputusan


1 0,75 0,625 0,125 Direvisi
2 0,625 0,25 0,375 Diterima
3 0,125 0,125 0 Ditolak
4 0,125 0 0,125 Direvisi
5 0,125 0 0,125 Direvisi
6 1 0,875 0,125 Direvisi
7 1 0,875 0,125 Direvisi
8 0 0 0 Ditolak
9 0,125 0 0,125 Direvisi
10 0,875 0,75 0,125 Direvisi
Tabel 14. Daya Pembeda Pilihan Ganda

b. Kualitas Pengecoh
Di dalam tes objektif bentuk pilihan ganda, setiap butir soal selalu
dilengkapi dengan beberapa butir kemungkinan jawaban. Dalam istilah
evaluasi pendidikan,butir-butir kemungkinan jawabaan soal diistilahkan
dengan option atau alternatif. Option atau alternatif jawaban jumlahnya
berkisar antara 3 dengan option a, b, c, d, atau 5 opsi jawaban a, b, c, d, e.
Pada 3 sampai 5 jawaban memiliki satu jawaban yang salah dikenal dengan
istilah distraktor atau pengecoh (Ismail, 2014;210)
Salah fungsi distraktor dibuat pada setiap butir tes, agar siswa ketika
mengikuti ujian pada tes pilihan ganda, tertarik untuk memilih distraktor dan
menganggap bahwa opsi yang dipilih adalah jawaban yang betul. Semakin
banyak siswa yang terkecoh, maka dapat dipastikan bahwa distraktor itu
menjalankan fungsinya dengan baik. sebaiknya, semakin sedikit untuk
memilih ditraktor, maka distraktor itu tidak menjalankan fungsinya dengan
baik sebagai distraktor. Suharsimi Arikunto (2012) mengatakan bahwa dalam
analisis distraktor, distraktor dapat diperlakukan dengan tiga cara yaitu:

1. Diterima karena sudah baik


2. Ditolak karena sudah baik
3. Direvisi karena kurang baik
Baik atau tidak dan berfungsi atau tidaknya sebuah distraktor, apabila
disraktor itu sekurang-kurangnya dipilih oleh 5% dari seluruh peserta tes.
Apabila ditraktor tersebut dipilih kurang dari 5% maka distraktor tersebut
dikategori tidak berfungsi (Ismail, 2014; 211).
Tabel Kualitas Pengecoh

Kualitas Pengecoh
Nomor Soal
No. Nama Peserta Didik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kelompok Atas
1 MHP B A D B B D C B A A
2 DAP D A D C A D C B A A
3 MFS D A D C A D C B A A
4 SA D A D C A D C - A A
5 YAP D A D C A D C B A A
6 AS D D D C A D C B A A
7 DRS D D D C A D C B A A
8 KB B D A A D D C A D D
Kelompok Bawah
1 MV B A D C A D C - A A
2 NAP D D D C - D C B A A
3 RDH B A D C A D C B A A
4 S D D D C A D C B A A
5 AJNK D D C C A D - - A A
6 HR D D D C A - C B A A
7 NA B D A C C D C A C -
8 RPC D D D C A D C B A -
A Jumlah Pemilih 0 7 2 1 12 0 0 2 14 13
Keterbengfungsian Pilihan Jawaban T K K F F T T F T K
p Kelompok Atas 0 0,625 0,125 0,5 0,25 0 0 0,125 0 0,875
pKelompok Bawah 0 0,4 0,125 0,5 0,125 0 0 0,125 0 0,75
Daya Pembeda 0 0,225 0 0 0,125 0 0 0 0 0,125
S dan
Kefektifan dan Interpretasi T dan G E dan P K dan P K dan P G T dan G T dan G T dan G T dan G K dan P
Jumlah Pemilih 5 0 0 1 1 0 0 11 0 0
Keterbengfungsian Pilihan Jawaban F T T T F T T F T T
p Kelompok Atas 0,25 0 0 0,125 0,125 0 0 0,75 0 0
B
p Kelompok Bawah 0,375 0 0 0 0 0 0 0,625 0 0
Daya Pembeda -0,125 0 0 0,125 0,125 0 0 0,125 0 0
S dan
Kefektifan dan Interpretasi E dan P T dan G T dan G S dan G G T dan G T dan G E dan P T dan G T dan G
Jumlah Pemilih 0 0 1 14 1 0 15 0 1 0
Keterbengfungsian Pilihan Jawaban T T F K K T F T F T
p Kelompok Atas 0 0 0 0,75 0 0 1 0 0 0
C
pKelompok Bawah 0 0 0,125 1 0,125 0 0,875 0 0,125 0
Daya Pembeda 0 0 -0,125 -0,25 -0,125 0 0,125 0 -0,125 0
Kefektifandan Interpretasi T dan G T dan G E dan P E dan P E dan P T dan G E dan P T dan G T dan G T dan G
Jumlah Pemilih 11 9 13 0 1 15 0 0 1 1
KeterbengfungsianPilihanJawaban K F F T F K T T K F
p Kelompok Atas 0,75 0,375 0,875 0 0,125 1 0 0 1 0,125
D
pKelompok Bawah 0,625 0,75 0,875 0 0 0,875 0 0 0 0
DayaPembeda 0,122 -0,375 0 0 0,125 0,125 0 0 1 0,125
S dan
Kefektifan danInterpretasi E dan P E dan P T dan G T dan G G E dan P T dan G T dan G S dan G S dan G
Keterangan:

T: Tidak Berfungsi/Efektif P: Dipakai


K: Kunci Jawaban
E: Efektif

F: Berfungsi S: Menyesatkan

G: Diganti
Tabel 15 Kualitas Pengecoh Soal Pilihan Ganda
c. Validitas dan Reliabilitas
1) Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan
suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur
apa yang hendak di ukur. Untuk mengetahui validitas tes pilihan
ganda yang diujikan dengan mencari koefisien korelasi Product
moment angka kasar dengan menggunaakan rumus sebagai berikut
N Σ XY −(Σ X )(Σ Y )
r xy =
√(N Σ X −( Σ X ) )( N Σ Y −( Σ Y ) )
2 2 2 2

Keterangan :
r xy =¿Koefisien korelai antara variabel X dan Variabel Y
Σ XY =¿ jumlah perkalian X dengan Y
2
X =¿kuadrat dari X
2
Y =¿ kuadratdari Y
N=Jumlah siswa

Kriteria Validitas

Nilai Validitas Keputusan


0,00 – 0,20 Sangat Rendah
0,21 – 0,40 Rendah
0,41 – 0,60 Cukup
0,61 – 0,80 Tinggi
0,81 – 1,00 Sangat Tinggi
Tabel 16 Kriteria ValiditaS
Validitas butir soal dilakukan dengaan mengunakan variabel X daan Y, variabel x adalah skor tiap butir soal dan variabel Y
adalah total skor tes.
Nomor Soal Skor
No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total
1 AS 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 4
2 AJNK 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3
3 DAP 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 5
4 DRS 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 4
5 HR 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 3
6 KB 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 4
7 MFS 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 5
8 MHP 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 6
9 MV 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 4
10 NAP 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 4
11 NA 0 0 1 0 0 1 1 0 0 - 3
12 RPC 1 0 0 0 0 1 1 0 0 - 3
13 RDH 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 4
14 S 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 4
15 SA 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 5
16 YAP 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 5
VALIDITAS -0.059 0.75347 -0.2757 0.56493 0.56493 0.33896 0.33896 - -0.0377 0.09963
Sangat Tinggi Sangat Cukup Cukup Rendah Rendah Sangat Sangat Sangat Tinggi
Rendah Rendah Rendah Rendah
Tabel 17 Validitas Soal Pilihan Ganda
2) Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi tes yang
bersangkutan. Reliabilitas berkaian dengan pertanyaan, apakah
suatu tes teliti dan dapat dipercaya sesuai dengaan kriteria yang
telah ditetapkan. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu
memberikan hasil yang sama bisa diteskan pada kelompok yang
sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda. Rumus untuk
mencari reliabilitas :

( )
2
K S t −Σ p . q
r 11 =
K −1 St
2

Keterangan :
r 11 =¿reliabilitas tes menggunakan persamaan KR-20
p=¿ proporsi peserta tes yang menjawab benar
q=¿ proporsi peserta tes yang menjawab salah (1-p)
Σ p . q=¿jumlah perkalian antara p dan q
K=¿ jumlah butir soal
2
St =¿ Variansi total
Reliabilitas Soal Pilihan Ganda

Nam Nomor Soal Total


No a Skor
. Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 AS 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 4
2 AJN 1 0 0 0 0 1 - - 0 1 3
K
3 DAP 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 5
4 DRS 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 4
5 HR 1 0 0 0 0 - 1 0 0 1 3
6 KB 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 4
7 MFS 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 5
8 MHP 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 6
9 MV 0 1 0 0 0 1 1 - 0 1 4
10 NAP 1 0 0 0 - 1 1 0 0 1 4
11 NA 0 0 1 0 0 1 1 0 0 - 3
12 RPC 1 0 0 0 0 1 1 0 0 - 3
13 RDH 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 4
14 S 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 4
15 SA 1 1 0 0 0 1 1 - 0 1 5
16 YAP 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 5
JUMLAH 11 7 2 1 1 15 15 0 1 13
P 0.6875 0.4375 0.125 0.0625 0.0625 0.9375 0.9375 0 0.0625 0.8125
Q 0.3125 0.5625 0.875 0.9375 0.9375 0.0625 0.0625 1 0.9375 0.1875
PQ 0.21484 0.24609 0.10937 0.05859 0.05859 0.05859 0.05859 0.05859 0.15234
4 4 5 4 4 4 4 0 4 4
SPQ 1
VARIASI
SKOR 1
KR20 0
N 16
N-1 15
2. Soal Tes Esai
Di bawaah ini merupakan total skor tes esai yang diperoleh siswa kela
7.6 SMP N 1 TalangKelapa.
Nama NomorSoal Total
No.
Siswa 1 2 3 4 5 6 skor
1 AF 0 0 0 0 0 0 0
2 AGF 5 15 15 0 0 0 35
3 CA 10 15 30 5 0 0 60
4 DS 5 15 30 10 15 10 85
5 FJ 0 15 30 10 5 0 60
6 JK 5 0 5 0 5 10 25
7 M 5 15 20 10 5 0 55
8 MC 0 0 0 0 0 0 0
9 MSH 0 0 5 10 0 0 15
10 NAI 5 0 0 0 0 0 5
11 RO 5 15 30 10 5 0 65
12 SR5 5 5 30 10 5 0 55
13 SR 5 5 30 10 0 0 50
14 TAN 0 15 0 5 0 0 20
15 ZZM 5 15 30 10 0 0 60

Tabel 19 Total skor Tes Esai


a. Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda
1) Tingkat Kesukaran
Analisis tingkat kesukaran dimaksud untuk mengetahui
apakah soal tersebut tergolong mudah atau sukar. Tingkat
kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau
mudahnya suatu soal.

X
IK =
SMI

Keterangan :
IK =¿ Indeks Kesukaran Butir Soal
X =¿ Rata-rata skor jawaban siswa pada suatu butir soal
SMI=¿ Skor Maksimum Ideal
Nama NomorSoal Total
No. Siswa 1 2 3 4 5 6 skor
1 AF 0 0 0 0 0 0 0
2 AGF 5 15 15 0 0 0 35
3 CA 10 15 30 5 0 0 60
4 DS 5 15 30 10 15 10 85
5 FJ 0 15 30 10 5 0 60
6 JK 5 0 5 0 5 10 25
7 M 5 15 20 10 5 0 55
8 MC 0 0 0 0 0 0 0
9 MSH 0 0 5 10 0 0 15
10 NAI 5 0 0 0 0 0 5
11 RO 5 15 30 10 5 0 65
12 SR5 5 5 30 10 5 0 55
13 SR 5 5 30 10 0 0 50
14 TAN 0 15 0 5 0 0 20
15 ZZM 5 15 30 10 0 0 60
Rata rata 3.67 8.67 17.00 6.00 2.67 1.33

SMI 10 15 30 10 15 20

IK 0.37 0.58 0.57 0.60 0.18 0.07

INTERPRESTASI Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sukar

Tabel 20 Tingkat Kesukaran Soal Esai


2)
3) Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan
siswa yang berkemampuan rendah. Berikut adalah rumus mencari
daya pembeda :

X A −X B
Daya Pembeda=
SMI

Keterangan :
DP=¿Indeks Daya Pembeda
X A =¿ Rata-rata skor jawaban siswa kelompok atas
X B=¿ Rata – rata skor jawaban siswa kelompok bawah
SMI=¿ Skor maksimum ideal

Nama Nomor Soal Total


No.
Siswa 1 2 3 4 5 6 skor
1 AF 0 0 0 0 0 0 85
2 AGF 5 15 15 0 0 0 65
3 CA 10 15 30 5 0 0 60
4 DS 5 15 30 10 15 10 60
5 FJ 0 15 30 10 5 0 60
6 JK 5 0 5 0 5 10 55
7 M 5 15 20 10 5 0 55
8 MC 0 0 0 0 0 0 50
9 MSH 0 0 5 10 0 0 35
10 NAI 5 0 0 0 0 0 25
11 RO 5 15 30 10 5 0 20
12 SR5 5 5 30 10 5 0 15
13 SR 5 5 30 10 0 0 5
14 TAN 0 15 0 5 0 0 0
15 ZZM 5 15 30 10 0 0 0
Daya Pembeda Soal Esai
NOMOR SOAL SKOR
NO NAMA
1 2 3 4 5 6 SOAL
Kelompok Atas
1 DS 5 15 30 10 15 10 85
2 RO 5 15 30 10 5 0 65
3 CA 10 15 30 5 0 0 60
4 FJ 0 15 30 10 5 0 60
5 ZZM 5 15 30 10 0 0 60
6 M 5 15 20 10 5 0 55
7 SR5 5 5 30 10 5 0 55

5 13.57 28.57 9.29 5 1.43


RATA-RATA (ATAS)
Kelompok Bawah
8 SR 5 5 30 10 0 0 50
9 AGF 5 15 15 0 0 0 35
10 JK 5 0 5 0 5 10 25
11 TAN 0 15 0 5 0 0 20
12 MSH 0 0 5 10 0 0 15
13 NAI 5 0 0 0 0 0 5
14 MC 0 0 0 0 0 0 0
15 AF 0 0 0 0 0 0 0
RATA-RATA
2.5 4.375 6.875 3.125 0.625 1.25
(BAWAH)
SMI 10 15 30 10 15 20
DP 0.25 0.61 0.72 0.62 0.29 0.01
INTERPRETASI Rendah Sedang Tinggi Sedang Rendah Rendah
KEPUTUSAN Soal Ditolak Soal Diterima Soal Diterima Soal Diterima Soal Ditolak Soal Ditolak

Tabel 21 Daya Pembeda Soal Esai


b. Validitas dan Reliabilitas
1) Validitas
Jika data yang dihassilan dari sebuah instrumen valid, maka dpat
dikatakan bahwa instrument tersebut valid, akrena dapat
memberikan gaambaran tentang data secara benar sesuai dengan
kenyataan ataau keadaan yaang sesungguhnya. Untuk mengetahui
validitas tes esai yang diujikan dengan mencari koefisien korelasi
Product moment angka kasar dengan menggunaakan rumus sebagai
berikut :
N Σ XY −(Σ X)(Σ Y )
r xy =
√ {N Σ X 2
−( Σ X )2 ¿ ¿ ¿
Keterangan :
r xy =¿Koefisien korelai antara variabel X dan Variabel Y
Σ XY =¿ jumlah perkalian X dengan Y
2
X =¿kuadrat dari X
2
Y =¿ kuadrat dari Y
Kriteria Validitas

Nilai Validitas Keputusan


0,00 – 0,20 Sangat Rendah
0,21 – 0,40 Rendah
0,41 – 0,60 Cukup
0,61 – 0,80 Tinggi
0,81 – 1,00 Sangat Tinggi
Tabel 22 Kriteria Validitas

Validitas Soal Esai


Nama (Total)
NO X1 X2 X3 X4 X5 X6
Siswa Y
1 AF 0 0 0 0 0 0 0
2 AGF 5 15 15 0 0 0 35
3 CA 10 15 30 5 0 0 60
4 DS 5 15 30 10 15 10 85
5 FJ 0 15 30 10 5 0 60
6 JK 5 0 5 0 5 10 25
7 M 5 15 20 10 5 0 55
8 MC 0 0 0 0 0 0 0
9 MSH 0 0 5 10 0 0 15
10 NAI 5 0 0 0 0 0 5
11 RO 5 15 30 10 5 0 65
12 SR5 5 5 30 10 5 0 55
13 SR 5 5 30 10 0 0 50
14 TAN 0 15 0 5 0 0 20
15 ZZM 5 15 30 10 0 0 60
0,7701
Validitasr(xy) 0,59622 0,94394 0,76869 0,64751 0,25504
5
Sangat
Interpretasi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Rendah
Tinggi
Tabel 23 Validitas Soal Esai

2) Reliabilitas
Reliabilitas suatu instrumen adalah kekonsistenan instrumen
tersebut bila diberikan pada subjek yang sama meskipun oleh
orang yang berbeda, waktu berbeda, atau tempat yang berbeda,
maka akan memberikan hasil yang sama atau relatif sama. Rumus
yang digunakan unuk menentukan reliabilitas instrumen adalah
rumus Alpha Cronbach, yaitu :

( )( )
2
n Σs
r= 1− 2i
n−1 st
Keterangan :
r =¿ koefisien reliabilitas
n=¿ banyak butir soal
2
si =¿ variansi skor butir soal ke-i
2
st =¿ variansi skor total

(Total)
NO Nama Siswa X1 X2 X3 X4 X5 X6
Y
1 DS 0 0 0 0 0 0 0
2 RO 5 15 15 0 0 0 35
3 CA 10 15 30 5 0 0 60
4 FJ 5 15 30 10 15 10 85
5 ZZM 0 15 30 10 5 0 60
6 JM 5 0 5 0 5 10 25
7 SR5 5 15 20 10 5 0 55
8 SR 0 0 0 0 0 0 0
9 AGF 0 0 5 10 0 0 15
10 JK 5 0 0 0 0 0 5
11 TAN 5 15 30 10 5 0 65
12 MASH 5 5 30 10 5 0 55
13 NAI 5 5 30 10 0 0 50
14 MC 0 15 0 5 0 0 20
15 AF 5 15 30 10 0 0 60
Rata - Rata 3,666667 8,666667 17 6 2,666667 1,333333333 39,33333
Varians (S^2) 201,6667 1126,667 4335 540 106,6667 26,66666667 23206,67
∑ Var Soal 6336,667
KoefisienReliabilita
s
Interpretasi Sangattinggi
N 16
N-1 15
Tabel 24 Reliabilitas Soal Esai

c. PAP dan PAN


1) Penilaian Acuan Patokan (PAP)
Penilaian acuan patokan meneliti apa yang dapat dikerjakan oleh
peserta didik, dan bukan membandingkan seorang peserta didik
dengan teman kelasnya, melainkan dengan suatu criteria atau
patokan yang spesifik. Criteria yang dimaksud adalah suatu
tingkat pengalaman belajar yang diharapkan tercapai sesudah
selesai kegiatan belajar atau sejumlah kompetensi dasar yang
telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum kegiatan belajar
berlangsung.
Tujuan penilaian acuan patokan adalah untuk mengukur secara
pasti tujuan atau kompetensi yang ditetapkan sebagai criteria
keberhasilannya. Penilaian acuan patokan sangat bermanfaat
dalam upaya meningkatkan kualitas hasil belajar, sebab peserta
didik diusahakan untuk mencapai standar yang telah ditentukan
dan hasil belajar peserta didik dapat diketahui derajat
pencapaiannya.
Penafsiran dengan pendekatan PAP dapat juga menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut:
Mencari skor ideal, yaitu skor yang mungkin dicapai oleh peserta
didik, jika semua soal dapat dijawab dengan betul

Mencari rata-rata ( ) ideal dengan rumus:


ideal = x skor ideal
Mencari simpangan baku (s) ideal dengan rumus:
s ideal = x ideal
Menyusun pedoman konversi sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan langkah-langkah diatas, pengolahan data yang
diperoleh peserta didik adalah sebagai berikut:
Diketahuiskor 15 siswa sebagai berikut:

NO NAMA TOTAL
1 DS 85
2 RO 65
3 CA 60
4 FJ 60
5 ZZM 60
6 JM 55
7 SR5 55
8 SR 50
9 AGF 35
10 JK 25
11 TAN 20
12 MASH 15
13 NAI 5
14 MC 0
15 AF 0

Berdasarkan langkah-langkah di atas, maka pengolahannya


adalah:

1) Mencariskor ideal, yaitu 100


1
2) Mencari rata-rata ideal, yaitu= x 100 = 50
2
3) Mencari simpangan baku ideal, yaitu:
1
x 50 = 16,67(dibulatkan menjadi 17)
3
4) Menyusun pedoman konversi

Pedoman konversi yang digunakan ada empat, yaitu:


a. Skala Lima

X + 1,5 (s) = 50+ (1,5 x 17) = 75,5


X + 0,5 (s) = 50 + (0,5 x 17) = 58,5
X – 0,5 (s) = 50 – (0,5 x 17) = 41,5
X – 1,5 (s) = 50 – (1,5 x 17) = 24,5

Sehingga Diperoleh Tabel Sehingga diperoleh tabel konversi skala li


ma sebagai berikut :

Skor Mentah Skor Standar


75,6– 100 A
58,6 – 75,5 B
41,6 – 58,5 C
24,6 – 41,5 D
0 – 24,5 E

Berdasarkan hasil pedoman konversi skala lima diatas,


maka skor standar dari nilai peserta didik adalah sebagai berikut:

Tota Skor
No Nama l Standar
1 DS 85 A
2 RO 65 B
3 CA 60 B
4 FJ 60 B
5 ZZM 60 B
6 JM 55 C
7 SR5 55 C
8 SR 50 C
9 AGF 35 D
10 JK 25 D
TAN 20 E
11
12 MASH 15 E
13 NAI 5 E
14 MC 0 E
15 AF 0 E
a. Skala Sepuluh
10
x + 2,25 (s) = 50 + 2,25 (17) = 88,25
9
x + 1,75 (s) = 50 + 1,75 (17) = 79,75
8
x + 1,25 (s) = 50 + 1,25 (17) = 71,25
7
x + 0,75 (s) = 50 + 0,75 (17) = 62,75
6
x + 0,25 (s) = 50 + 0,25 (17) = 54,25
5
x - 0,25 (s) = 50 – 0,25 (17) = 45,75
4
x - 0,75 (s) = 50 - 0,75 (17) = 37,25
3
x - 1,25 (s) = 50 - 1,25 (17) = 28,75
2
x - 1,75 (s) = 50 - 1,75 (17) = 20,25
1
x - 2,25 (s) = 50 - 2,25 (17) = 11,75
0
Berdasarkan hasil pedoman konversi skala lima
diatas, maka skor standar dari nilai peserta didik adalah
sebagai berikut:

No Nama Total Skor


1 DS 85 9
2 RO 65 7
3 CA 60 7
4 FJ 60 7
5 ZZM 60 7
6 JM 55 7
7 SR5 55 6
8 SR 50 5
9 AGF 35 3
10 JK 25 2
11 TAN 20 1
12 MASH 15 2
13 NAI 5 0
14 MC 0 0
15 AF 0 0
Tabel 26 T-Score PAP

2) Penilaian Acuan Norma (PAN)


Dalam penilaian acuan norma, makna angka (skor)
seorang peserta didik ditemukan dengan cara membandingkan
hasil belajarnya dengan hasil belajar peserta didik lainnya dalam
satu kelompok/kelas. Peserta didik dikelompokkan berdasarkan
jenjang hasil belajar, sehingga dapat diketahui kedudukan relative
seorang peserta didik dibandingkan dengan teman sekalasnya.
Tujuan penilaian acuan norma adalah untuk membedakan peserta
didik atas kelompok-kelompok tingkat kemampuan, mulai dari
yang terendah sampai dengan tertinggi. Secara ideal,
pendistribusian tingkat kemampuan dalam satu kelompok
menggambarkan suatu kurva normal.
Dalam pendekatan PAN, rata-rata dan simpangan baku
dihitung dengan rumus statistic sesuai dengan skor mentah yang
diperoleh peserta didik. Adapun langkah-langkah pengolahannya
adalah:
1) Mencari skor mentah setiap peserta didik
2) Menghitung rata-rata actual dengan rumus:

aktual =
3) Menghitung simpangan baku (s) actual dengan rumus:

s=
4) Menyusun pedoman konversi
Berdasarkan langkah-langkah diatas, pengolahan data
yang diperoleh peserta didik adalah sebagai berikut:

Diketahui skor 16 orang peserta didik sebagai berikut:

No Nama Y
1 AF 0
2 AGF 35
3 CA 60
4 DS 85
5 FJ 60
6 JK 25
7 M 55
8 MC 0
9 MSH 15
10 NAI 5
11 RO 65
12 SR5 55
13 SR 50
14 TAN 20
15 ZZM 60
Langkah-langkahperhitungan:
a. Menyusun skor terkecil sampai dengan skor terbesar seperti
berikut:

No Nama Total
1 DS 85
2 RO 65
3 CA 60
4 FJ 60
5 ZZM 60
6 JM 55
7 SR5 55
8 SR 50
9 AGF 35
10 JK 25
11 TAN 20
12 MASH 15
13 NAI 5
14 MC 0
15 AF 0
3. Membuat Tabel distribusi
a. Mencari Rentang (Range), yaitu skor terbesar dikurang skor terkec
il

Skor terbesar = 85
Skor terkecil =0
Rentang = skorterbesar – skorterkecil
= 85-0
= 85
b. Mencaribanyakkelas
Banyak kelas = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 15
= 1 + 3,881
= 4,881 =5

c. Mencari interval kelas

rentang
i =
banyak kelas
85
=
5
=17
d.Menyusun daftar distribusifrekuensi

Nilai F Xi Fxi (xi - x) (xi - x)2 f. (xi – x) 2

0-16 4 8 32 -34,1 1162,81 4651,24


17-33 2 25 50 -17,1 292,41 584,82
34-50 2 42 84 -0,1 0,01 0,02
51-67 6 59 354 16,9 285,61 1713,66
68-85 1 76,5 76,5 34,4 1183,36 1183,36
Jumla
15 210,5 596,5 0 2924,2 8133,1
h
Tabel 28 Rata-rata aktual dan simpangan baku

b. Menghitung rata-rata dan simpangan baku :

∑ fx 596 ,5
X= = = 39,7
∑f 15

Simpangan baku : √∑ ¿ ¿ ¿ ¿

¿
√ 8133 ,1 =
15
√ 175 = 23,29

f. Menyusun pedoman konversi (skala 5)


X + 1,5 (s) = 39,7+ (1,5 x 23,29) = 74,64
X + 0,5 (s) = 39,7+ (0,5 x 23,29) = 51,35
X – 0,5 (s) = 39,7– (0,5 x23,29) = 28,06
X – 1,5 (s) = 39,7– (1,5 x23,29) =4,77

Skor Mentah Skor Standar


74,64 – 85 A
51,35 – 74,63 B
28,06 – 51,34 C
4,77– 28,05 D
0 – 4,76 E

No Nama siswa Total Nilai Skor

1 DS 85 A

2 RO 65 B

3 CA 60 B

4 FJ 60 B

5 ZZM 60 B

6 JM 55 B

7 SR5 55 B

8 SR 50 C

9 AGF 35 C

10 JK 25 D

11 TAN 20 D

12 MASH 15 D

13 NAI 5 E

14 MC 0 E

15 AF 0 E
b. Skala 0 – 100 (T – skor):

Rumus : T – skor = 50 + ( X −X
s )
10

Keterangan:
50 dan 10 = bilangantetap
X = skormentah yang diperolehsetiappesertadidik
X = rata-rata
s = simpangan baku
Berdasarkanrumusdiatasdiperoleh T-
skordarinilaipesertadidikadalahsebagaiberikut:

Nama
NO Siswa Total Nilai T-Skor
1 AF 32,5 50
2 A 53,5 62,5
3 AO 23 42,82
4 DZP 37,5 53,7
5 GRP 47,5 61,34
6 IN 22,5 42,5
7 LR 37,5 53,78
8 MAS 47,5 61,34
9 MMH 21 41,31
10 MP 45 59,7
11 MR 21 41,31
12 NMYS 15 36,8
13 NAM 31,5 49,25
14 RPD 62,5 72,6
15 SM 31 48,
16 VCL 30 48,2
Tabel 29 T-Skor PAN

c. Konversidengan Z-Skor:
Z-Skor adalahsuatuukuran yang
menunjukkanberapabesarnyasimpanganbakuseseorangbera
da di bawahatau di atas rata-rata dalamkelompoktersebut.
X− X
Rumus: Z =
s
Berdasarkanrumusdiatasdiperoleh Z-
skordarinilaipesertadidikadalahsebagaiberikut:

NO Nama Siswa Total Nilai Z-Skor


1 AF 32,5 0
2 A 53,5 1,58
3 AO 23 -0,718
4 DZP 37,5 0,37
5 GRP 47,5 1,134
6 IN 22,5 -0,75
7 LR 37,5 0,378
8 MAS 47,5 1,134
9 MMH 21 -0,869
10 MP 45 0,97
11 MR 21 -0,869
12 NMYS 15 -1,32
13 NAM 31,5 -0,075
14 RPD 62,5 2,26
15 SM 31 -0,11
16 VCL 30 -0,18
Tabel 30 Z-Skor PAN

d. Peringkat
Menafsirkanskormentahdapat pula
dilakukandengancaramenyusunperingkat.
Caranyaadalahdenganmengurutkanskor,
mulaidariskorterbesarsampaidenganskorterkecil. Skor terbesar di
beriperingkat 1, begituseterusnyasampaidenganskorterkecil.
Skor-skor yang samaharus di beriperingkat yang sama pula.
No Nama siswa Total Nilai no urut Rangking
1 Rizkya Puspita P 62,5 14 1
2 Anisa 53,5 2 2
3 Galang Rambu P 47,5 5 3
4 M Aldi S 47,5 8 4
5 Messi Putri 45 10 5
6 Delinda Zabrina P 37,5 4 6
7 Luna Ramadhani 37,5 7 7
8 Ahmad Fuad 32,5 1 8
9 Nuridha Anisya M 31,5 13 9
10 Sutris M 31 15 10
11 Viola Cinta L 30 16 11
12 Aurel Oktariani 23 3 12
13 Ika Nabila 22,5 6 13
14 Maulana Malik h 21 9 14
15 M Reifannsyah 21 11 15
16 NM. Mubalok .YS 15 12 16
Tabel 31 Peringkat PAN

1. Soal Tes Angket


a. Validitas dan Reliabilitas
1) Validitas
Cara menghitung validitas hasil angket dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus korelasi produk moment angka kasar, yaitu :

N Σ XY −(Σ X)(Σ Y )
r xy =
√ {N Σ X 2
−( Σ X )2 ¿ ¿ ¿
Keterangan :
r xy =¿Koefisien korelai antara variabel X dan Variabel Y
Σ XY =¿ jumlah perkalian X dengan Y
2
X =¿kuadrat dari X
2
Y =¿ kuadrat dari Y
2) Reliabilitas
Cara menghitung reliabilitas dari hasil angket dapat dilakukan
dengan menggunakan rumus koefisien Alpha, yaitu :

( )( )
2
n Σσ
r= 1− 2i
n−1 σt
Keterangan :
r =¿ koefisien reliabilitas
n=¿ banyak butir soal
2
σ i =¿ variansi skor butir soal ke-i
2
σ t =¿ variansi skor total
A. PEMBAHASAN
1. Validitas dan ReliabilitasButirSoalPilgan dan Esai
a. SoalPilgan
Tespilihangandadigunakanuntukmengukurkemampuankognitifs
iswasehinggaperludiketahuikualitasdarisoaltersebutapakahbaikatauseb
aliknya. Soaldikatakan valid apabilasiswa yang
tergolongkemampuanatasbanyak yang menjawabbenar dan
kelasbawahbanyak yang menjawab salah.
Menganalisisbutirsoal juga
dilakukandenganmemeriksatingkatkesukaran, dayapembeda dan
pengecohnya. Hal inibertujuanuntukmengidentifikasisoal-soal yang
baik, kurangbaik dan jelek. Soal yang baikadalahsoal yang
tidakterlalumudah dan tidakterlalusukar. Soal yang
terlalumudahtidakmembuatsiswatertarikuntukmempertinggiusahamem
ecahkannya. Sebaliknyasoal yang
terlalusukarakanmenyebabkansiswamenjadiputusasa dan
tidakmempunyaisemangatuntukmencobalagikarenadiluarjangkauannya
(Arikunto, 2015). Tingkat kesukaranakanmembedakansoal yang
mudah, sedang dan sukar. Pada soalpilihangandainidari 10 soal yang
adaterdapat 3 soalsukar, 6 soalsedang dan 1 soalmudah. Tingkat
kesukaraninidilihatdariproporsisiswa yang menjawabsoaldenganbenar.
Semakinbanyaksiswa yang menjawabbenarmakasemakinmudah pula
soaltersebut dan sebaliknya. Sepertisoalnomor 3, ada 7
siswamenjawabbenar dan 24 siswa yang menjawab salah
sehinggasoaltergolongsukar. Untuksoalnomor 1, ada 13 siswa yang
menjawabbenardari 31 jumlahsiswasehinggaterlihatbahwasoalnomor 1
initergolongkategorisedang. Untuksoalnomor 10, ada 18 siswa yang
menjawabbenarsehinggasoalnomor 10 initergolongkategorimudah.
Dayapembedaadalahpengukuransejauh mana
suatubutirsoalmampumembedakanpesertadidik yang
sudahmenguasaikompetensidenganpesertadidik yang
belum/kurangmenguasaikompetensiberdasarkankriteria.
Dayapembedainipentingkarenabutirteshasilbelajarharusmampumember
ikanhasiltes yang mencerminkaadanyaperbedaankemampuan yang
terdapatdikalangan test tersebut.
Dayapembedaditentukandenganmelihatproporsijawabanbenarantarasis
waberkemampuantinggidengansiswaberkemampuanrendah. Dari hasil
uji cobatersebutterdapatdayapembeda yang terdiridaritigakriteriayaitu
“ditolak” untuksoalnomor 7 dan 9, kriteriadayapembeda “revisi”
untuksoalnomor 1,4,dan 6, sedangkankriteriadayapembeda “diterima”
untuksoalnomor 2, 3, 5, 8 dan 10. Jadi
dapatdisimpulkanbahwadayapembedadalamsoalesaiinibaik.
Pola jawabansoaldapatditentukanapakahpengecoh (distraktor)
berfungsisebagaipengecohdenganbaikatautidak. Pengecoh yang
tidakdipilihsamasekali oleh test berartipengecohtersebutjelek,
terlalumencolokmembingungkan.
Sebaliknyasebuahdistraktordapatdikatakanberfungsidenganbaikapabila
distraktortersebutmempunyaidayatarik yang besarbagipengikut-
pengikuttes yang kurangmemahamikonsepataukurangmenguasaibahan
(Arikunto, 2015). Pengecoh yang baik minimal dipilihsebanyak 5 %
daripesertates. Pada soalpilihangandadari 10 soalhanyasoalnomor 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7 dan 8 yang memilikikualitaspengecoh yang berfungsi.

b. SoalEsai
Tingkat kesukaransoalesaidihitungdariproporsipesertadidik
yang menjawabbenar. Pada soalesaidigunakan rata-rata
dariskorsetiapsoaldibandingkanskormaksimalsuatusoal. Terdapat 2
soalsedang dan 3 soalsukardari 5 soalesai yang diujicoba.
Dayapembedauntuksoalesai juga menggunakannilai rata-rata
denganmembandingkanskorsiswa yang berkemampuantinggi dan
skorsiswa yang berkemampuanrendahdapatdilihat pada hasil uji
cobasoal, bahwasemuasoal pada soalesaimempunyaidayapembeda. Hal
tersebutbisajaditerjadikarenapesertadidik yang
berkemampuanbawahtidakmendapatkannilaimaksimumdarisuatusoal
(kebalikandarinilaikelasatas).
Soaldikategorikansangatbaikkarenabisamembuatsiswaberkemampuanti
nggimenjawabbenar dan siswaberkemampuanrendahmenjawab salah
atautidakmencapaipoinmaksimum. Dari hasil uji
soaltersebutterdapatdayapembeda yang terdiridaritigakriteriayaitu
“ditolak” untuksoalnomor 1, 4 dan 5, kriteriadayapembeda “revisi”
tidakada, sedangkankriteriadayapembeda “diterima” untuksoalnomor 2
dan 3. Jadi
dapatdisimpulkanbahwadayapembedadalamsoalesaiinitergolongcukup
baik.
Dalammenganalisasoalesaimenggunakancara yang
samadenganpilihanganda, hanyasaja pada
soalesaitidakmemilikipengecoh. Dari 5 soalesai, terdapat 3 soal valid
dan 2 soaltidak valid. Hal
inimenyebabkantingkatreliabilitasnyasedangyaituhanya 0,464523.

2. Validitas dan ReliabilitasButirAngket


Sebuah item dikatakan valid apabilamempunyaidukungan yang
besarterhadapskor total. Sebuah item memilikivaliditas yang tinggijikaskor
pada item memilikikesejajarandenganskor total (Arikunto, 2015). Dari
analisa 25 soalangket, kevalidanangketdidapatkandarirumuskorelasi
Product momen. Soalangket yang valid terjadi pada item 1, 3, 4, 6, 8, 10,
12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23 dan 24. Sedangkansoalangket
yang tidak valid terjadi pada item soalnomor 2, 5, 7, 9, 11, 17 dan 25.
Reliabilitasdigunakanuntukmenunjukkankonsistensisebuahsoal.
Arikunto (2015) membandingkanreliabilitasdenganvaliditas,
tinggirendahnyavaliditasmenunjukantinggirendahnyareliabilitastes. Karena
besarnyakorelasi product moment (r) pada angket = 0,789
makatingkatvaliditas pada soaltersebuttinggikarenaberada pada rentang
0,61-0,80.

3. Validitas dan ReliabilitasButirObservasi


Analisisvaliditas pada lembarobservasisamadenganvaliditas pada angket.
Untuklembarobservasipenelititidakmencarivaliditas dan reliabilitas,
tingkatkesukaran, pengecoh dan dayapembedasepertitesangket dan teskognitif.

Anda mungkin juga menyukai