5
1. Untuk soal nomor 1 :TK= X 100 % = 31,25%
16
9
2. Untuk soal nomor 2 :TK= X 100 % = 56,25%
16
14
3. Untuk soal nomor 3 :TK= X 100 % = 87,5%
16
15
4. Untuk soal nomor 4 :TK= X 100 % = 93,75%
16
15
5. Untuk soal nomor 5 :TK= X 100 % = 93,75%
16
8
6. Untuk soal nomor 6 :TK= X 100 % = 50%
16
1
7. Untuk soal nomor 7 :TK= X 100 % = 6,255%
16
16
8. Untuk soal nomor 8 :TK= X 100 % = 100%
16
15
9. Untuk soal nomor 9 :TK= X 100 % = 93,75%
16
3
10. Untuk soal nomor 10: TK= X 100 % = 18,75%
16
2) Daya Pembeda
Berikut ini merupakan rumus untuk menghitung daya pembeda
setiap butir soal tes pilihan ganda, menurut Arikunto (2012: 228):
BA BB
D= − =P A −PB
JA JB
Keterangan :
D=Daya pembeda
J A =Jumlah kelompok atas
J B = jumah kelompok bawah
B A =banyak kelompok atas yang menjawab benar
BB =banyak kelomp ok bawah yang menjawab benar
P A =tingkat kesukaran kelompok atas
PB =tingkat kesukarankelompok bawah
Adapun kriteria daya pembeda menurut Surapranata (2014),
sebagai berikut :
Nilai Daya Pembeda Keputusan
D>0 , 3 Soal diterima
0 , 1≤ D ≤ 0 ,29 Soal direvisi
D<0 , 1 Soal ditolak
Tabel 13. Kriteria Daya Pembeda
b. Kualitas Pengecoh
Di dalam tes objektif bentuk pilihan ganda, setiap butir soal selalu
dilengkapi dengan beberapa butir kemungkinan jawaban. Dalam istilah
evaluasi pendidikan,butir-butir kemungkinan jawabaan soal diistilahkan
dengan option atau alternatif. Option atau alternatif jawaban jumlahnya
berkisar antara 3 dengan option a, b, c, d, atau 5 opsi jawaban a, b, c, d, e.
Pada 3 sampai 5 jawaban memiliki satu jawaban yang salah dikenal dengan
istilah distraktor atau pengecoh (Ismail, 2014;210)
Salah fungsi distraktor dibuat pada setiap butir tes, agar siswa ketika
mengikuti ujian pada tes pilihan ganda, tertarik untuk memilih distraktor dan
menganggap bahwa opsi yang dipilih adalah jawaban yang betul. Semakin
banyak siswa yang terkecoh, maka dapat dipastikan bahwa distraktor itu
menjalankan fungsinya dengan baik. sebaiknya, semakin sedikit untuk
memilih ditraktor, maka distraktor itu tidak menjalankan fungsinya dengan
baik sebagai distraktor. Suharsimi Arikunto (2012) mengatakan bahwa dalam
analisis distraktor, distraktor dapat diperlakukan dengan tiga cara yaitu:
Kualitas Pengecoh
Nomor Soal
No. Nama Peserta Didik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kelompok Atas
1 MHP B A D B B D C B A A
2 DAP D A D C A D C B A A
3 MFS D A D C A D C B A A
4 SA D A D C A D C - A A
5 YAP D A D C A D C B A A
6 AS D D D C A D C B A A
7 DRS D D D C A D C B A A
8 KB B D A A D D C A D D
Kelompok Bawah
1 MV B A D C A D C - A A
2 NAP D D D C - D C B A A
3 RDH B A D C A D C B A A
4 S D D D C A D C B A A
5 AJNK D D C C A D - - A A
6 HR D D D C A - C B A A
7 NA B D A C C D C A C -
8 RPC D D D C A D C B A -
A Jumlah Pemilih 0 7 2 1 12 0 0 2 14 13
Keterbengfungsian Pilihan Jawaban T K K F F T T F T K
p Kelompok Atas 0 0,625 0,125 0,5 0,25 0 0 0,125 0 0,875
pKelompok Bawah 0 0,4 0,125 0,5 0,125 0 0 0,125 0 0,75
Daya Pembeda 0 0,225 0 0 0,125 0 0 0 0 0,125
S dan
Kefektifan dan Interpretasi T dan G E dan P K dan P K dan P G T dan G T dan G T dan G T dan G K dan P
Jumlah Pemilih 5 0 0 1 1 0 0 11 0 0
Keterbengfungsian Pilihan Jawaban F T T T F T T F T T
p Kelompok Atas 0,25 0 0 0,125 0,125 0 0 0,75 0 0
B
p Kelompok Bawah 0,375 0 0 0 0 0 0 0,625 0 0
Daya Pembeda -0,125 0 0 0,125 0,125 0 0 0,125 0 0
S dan
Kefektifan dan Interpretasi E dan P T dan G T dan G S dan G G T dan G T dan G E dan P T dan G T dan G
Jumlah Pemilih 0 0 1 14 1 0 15 0 1 0
Keterbengfungsian Pilihan Jawaban T T F K K T F T F T
p Kelompok Atas 0 0 0 0,75 0 0 1 0 0 0
C
pKelompok Bawah 0 0 0,125 1 0,125 0 0,875 0 0,125 0
Daya Pembeda 0 0 -0,125 -0,25 -0,125 0 0,125 0 -0,125 0
Kefektifandan Interpretasi T dan G T dan G E dan P E dan P E dan P T dan G E dan P T dan G T dan G T dan G
Jumlah Pemilih 11 9 13 0 1 15 0 0 1 1
KeterbengfungsianPilihanJawaban K F F T F K T T K F
p Kelompok Atas 0,75 0,375 0,875 0 0,125 1 0 0 1 0,125
D
pKelompok Bawah 0,625 0,75 0,875 0 0 0,875 0 0 0 0
DayaPembeda 0,122 -0,375 0 0 0,125 0,125 0 0 1 0,125
S dan
Kefektifan danInterpretasi E dan P E dan P T dan G T dan G G E dan P T dan G T dan G S dan G S dan G
Keterangan:
F: Berfungsi S: Menyesatkan
G: Diganti
Tabel 15 Kualitas Pengecoh Soal Pilihan Ganda
c. Validitas dan Reliabilitas
1) Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan
suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur
apa yang hendak di ukur. Untuk mengetahui validitas tes pilihan
ganda yang diujikan dengan mencari koefisien korelasi Product
moment angka kasar dengan menggunaakan rumus sebagai berikut
N Σ XY −(Σ X )(Σ Y )
r xy =
√(N Σ X −( Σ X ) )( N Σ Y −( Σ Y ) )
2 2 2 2
Keterangan :
r xy =¿Koefisien korelai antara variabel X dan Variabel Y
Σ XY =¿ jumlah perkalian X dengan Y
2
X =¿kuadrat dari X
2
Y =¿ kuadratdari Y
N=Jumlah siswa
Kriteria Validitas
( )
2
K S t −Σ p . q
r 11 =
K −1 St
2
Keterangan :
r 11 =¿reliabilitas tes menggunakan persamaan KR-20
p=¿ proporsi peserta tes yang menjawab benar
q=¿ proporsi peserta tes yang menjawab salah (1-p)
Σ p . q=¿jumlah perkalian antara p dan q
K=¿ jumlah butir soal
2
St =¿ Variansi total
Reliabilitas Soal Pilihan Ganda
X
IK =
SMI
Keterangan :
IK =¿ Indeks Kesukaran Butir Soal
X =¿ Rata-rata skor jawaban siswa pada suatu butir soal
SMI=¿ Skor Maksimum Ideal
Nama NomorSoal Total
No. Siswa 1 2 3 4 5 6 skor
1 AF 0 0 0 0 0 0 0
2 AGF 5 15 15 0 0 0 35
3 CA 10 15 30 5 0 0 60
4 DS 5 15 30 10 15 10 85
5 FJ 0 15 30 10 5 0 60
6 JK 5 0 5 0 5 10 25
7 M 5 15 20 10 5 0 55
8 MC 0 0 0 0 0 0 0
9 MSH 0 0 5 10 0 0 15
10 NAI 5 0 0 0 0 0 5
11 RO 5 15 30 10 5 0 65
12 SR5 5 5 30 10 5 0 55
13 SR 5 5 30 10 0 0 50
14 TAN 0 15 0 5 0 0 20
15 ZZM 5 15 30 10 0 0 60
Rata rata 3.67 8.67 17.00 6.00 2.67 1.33
SMI 10 15 30 10 15 20
X A −X B
Daya Pembeda=
SMI
Keterangan :
DP=¿Indeks Daya Pembeda
X A =¿ Rata-rata skor jawaban siswa kelompok atas
X B=¿ Rata – rata skor jawaban siswa kelompok bawah
SMI=¿ Skor maksimum ideal
2) Reliabilitas
Reliabilitas suatu instrumen adalah kekonsistenan instrumen
tersebut bila diberikan pada subjek yang sama meskipun oleh
orang yang berbeda, waktu berbeda, atau tempat yang berbeda,
maka akan memberikan hasil yang sama atau relatif sama. Rumus
yang digunakan unuk menentukan reliabilitas instrumen adalah
rumus Alpha Cronbach, yaitu :
( )( )
2
n Σs
r= 1− 2i
n−1 st
Keterangan :
r =¿ koefisien reliabilitas
n=¿ banyak butir soal
2
si =¿ variansi skor butir soal ke-i
2
st =¿ variansi skor total
(Total)
NO Nama Siswa X1 X2 X3 X4 X5 X6
Y
1 DS 0 0 0 0 0 0 0
2 RO 5 15 15 0 0 0 35
3 CA 10 15 30 5 0 0 60
4 FJ 5 15 30 10 15 10 85
5 ZZM 0 15 30 10 5 0 60
6 JM 5 0 5 0 5 10 25
7 SR5 5 15 20 10 5 0 55
8 SR 0 0 0 0 0 0 0
9 AGF 0 0 5 10 0 0 15
10 JK 5 0 0 0 0 0 5
11 TAN 5 15 30 10 5 0 65
12 MASH 5 5 30 10 5 0 55
13 NAI 5 5 30 10 0 0 50
14 MC 0 15 0 5 0 0 20
15 AF 5 15 30 10 0 0 60
Rata - Rata 3,666667 8,666667 17 6 2,666667 1,333333333 39,33333
Varians (S^2) 201,6667 1126,667 4335 540 106,6667 26,66666667 23206,67
∑ Var Soal 6336,667
KoefisienReliabilita
s
Interpretasi Sangattinggi
N 16
N-1 15
Tabel 24 Reliabilitas Soal Esai
NO NAMA TOTAL
1 DS 85
2 RO 65
3 CA 60
4 FJ 60
5 ZZM 60
6 JM 55
7 SR5 55
8 SR 50
9 AGF 35
10 JK 25
11 TAN 20
12 MASH 15
13 NAI 5
14 MC 0
15 AF 0
Tota Skor
No Nama l Standar
1 DS 85 A
2 RO 65 B
3 CA 60 B
4 FJ 60 B
5 ZZM 60 B
6 JM 55 C
7 SR5 55 C
8 SR 50 C
9 AGF 35 D
10 JK 25 D
TAN 20 E
11
12 MASH 15 E
13 NAI 5 E
14 MC 0 E
15 AF 0 E
a. Skala Sepuluh
10
x + 2,25 (s) = 50 + 2,25 (17) = 88,25
9
x + 1,75 (s) = 50 + 1,75 (17) = 79,75
8
x + 1,25 (s) = 50 + 1,25 (17) = 71,25
7
x + 0,75 (s) = 50 + 0,75 (17) = 62,75
6
x + 0,25 (s) = 50 + 0,25 (17) = 54,25
5
x - 0,25 (s) = 50 – 0,25 (17) = 45,75
4
x - 0,75 (s) = 50 - 0,75 (17) = 37,25
3
x - 1,25 (s) = 50 - 1,25 (17) = 28,75
2
x - 1,75 (s) = 50 - 1,75 (17) = 20,25
1
x - 2,25 (s) = 50 - 2,25 (17) = 11,75
0
Berdasarkan hasil pedoman konversi skala lima
diatas, maka skor standar dari nilai peserta didik adalah
sebagai berikut:
aktual =
3) Menghitung simpangan baku (s) actual dengan rumus:
s=
4) Menyusun pedoman konversi
Berdasarkan langkah-langkah diatas, pengolahan data
yang diperoleh peserta didik adalah sebagai berikut:
No Nama Y
1 AF 0
2 AGF 35
3 CA 60
4 DS 85
5 FJ 60
6 JK 25
7 M 55
8 MC 0
9 MSH 15
10 NAI 5
11 RO 65
12 SR5 55
13 SR 50
14 TAN 20
15 ZZM 60
Langkah-langkahperhitungan:
a. Menyusun skor terkecil sampai dengan skor terbesar seperti
berikut:
No Nama Total
1 DS 85
2 RO 65
3 CA 60
4 FJ 60
5 ZZM 60
6 JM 55
7 SR5 55
8 SR 50
9 AGF 35
10 JK 25
11 TAN 20
12 MASH 15
13 NAI 5
14 MC 0
15 AF 0
3. Membuat Tabel distribusi
a. Mencari Rentang (Range), yaitu skor terbesar dikurang skor terkec
il
Skor terbesar = 85
Skor terkecil =0
Rentang = skorterbesar – skorterkecil
= 85-0
= 85
b. Mencaribanyakkelas
Banyak kelas = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 15
= 1 + 3,881
= 4,881 =5
rentang
i =
banyak kelas
85
=
5
=17
d.Menyusun daftar distribusifrekuensi
∑ fx 596 ,5
X= = = 39,7
∑f 15
Simpangan baku : √∑ ¿ ¿ ¿ ¿
¿
√ 8133 ,1 =
15
√ 175 = 23,29
1 DS 85 A
2 RO 65 B
3 CA 60 B
4 FJ 60 B
5 ZZM 60 B
6 JM 55 B
7 SR5 55 B
8 SR 50 C
9 AGF 35 C
10 JK 25 D
11 TAN 20 D
12 MASH 15 D
13 NAI 5 E
14 MC 0 E
15 AF 0 E
b. Skala 0 – 100 (T – skor):
Rumus : T – skor = 50 + ( X −X
s )
10
Keterangan:
50 dan 10 = bilangantetap
X = skormentah yang diperolehsetiappesertadidik
X = rata-rata
s = simpangan baku
Berdasarkanrumusdiatasdiperoleh T-
skordarinilaipesertadidikadalahsebagaiberikut:
Nama
NO Siswa Total Nilai T-Skor
1 AF 32,5 50
2 A 53,5 62,5
3 AO 23 42,82
4 DZP 37,5 53,7
5 GRP 47,5 61,34
6 IN 22,5 42,5
7 LR 37,5 53,78
8 MAS 47,5 61,34
9 MMH 21 41,31
10 MP 45 59,7
11 MR 21 41,31
12 NMYS 15 36,8
13 NAM 31,5 49,25
14 RPD 62,5 72,6
15 SM 31 48,
16 VCL 30 48,2
Tabel 29 T-Skor PAN
c. Konversidengan Z-Skor:
Z-Skor adalahsuatuukuran yang
menunjukkanberapabesarnyasimpanganbakuseseorangbera
da di bawahatau di atas rata-rata dalamkelompoktersebut.
X− X
Rumus: Z =
s
Berdasarkanrumusdiatasdiperoleh Z-
skordarinilaipesertadidikadalahsebagaiberikut:
d. Peringkat
Menafsirkanskormentahdapat pula
dilakukandengancaramenyusunperingkat.
Caranyaadalahdenganmengurutkanskor,
mulaidariskorterbesarsampaidenganskorterkecil. Skor terbesar di
beriperingkat 1, begituseterusnyasampaidenganskorterkecil.
Skor-skor yang samaharus di beriperingkat yang sama pula.
No Nama siswa Total Nilai no urut Rangking
1 Rizkya Puspita P 62,5 14 1
2 Anisa 53,5 2 2
3 Galang Rambu P 47,5 5 3
4 M Aldi S 47,5 8 4
5 Messi Putri 45 10 5
6 Delinda Zabrina P 37,5 4 6
7 Luna Ramadhani 37,5 7 7
8 Ahmad Fuad 32,5 1 8
9 Nuridha Anisya M 31,5 13 9
10 Sutris M 31 15 10
11 Viola Cinta L 30 16 11
12 Aurel Oktariani 23 3 12
13 Ika Nabila 22,5 6 13
14 Maulana Malik h 21 9 14
15 M Reifannsyah 21 11 15
16 NM. Mubalok .YS 15 12 16
Tabel 31 Peringkat PAN
N Σ XY −(Σ X)(Σ Y )
r xy =
√ {N Σ X 2
−( Σ X )2 ¿ ¿ ¿
Keterangan :
r xy =¿Koefisien korelai antara variabel X dan Variabel Y
Σ XY =¿ jumlah perkalian X dengan Y
2
X =¿kuadrat dari X
2
Y =¿ kuadrat dari Y
2) Reliabilitas
Cara menghitung reliabilitas dari hasil angket dapat dilakukan
dengan menggunakan rumus koefisien Alpha, yaitu :
( )( )
2
n Σσ
r= 1− 2i
n−1 σt
Keterangan :
r =¿ koefisien reliabilitas
n=¿ banyak butir soal
2
σ i =¿ variansi skor butir soal ke-i
2
σ t =¿ variansi skor total
A. PEMBAHASAN
1. Validitas dan ReliabilitasButirSoalPilgan dan Esai
a. SoalPilgan
Tespilihangandadigunakanuntukmengukurkemampuankognitifs
iswasehinggaperludiketahuikualitasdarisoaltersebutapakahbaikatauseb
aliknya. Soaldikatakan valid apabilasiswa yang
tergolongkemampuanatasbanyak yang menjawabbenar dan
kelasbawahbanyak yang menjawab salah.
Menganalisisbutirsoal juga
dilakukandenganmemeriksatingkatkesukaran, dayapembeda dan
pengecohnya. Hal inibertujuanuntukmengidentifikasisoal-soal yang
baik, kurangbaik dan jelek. Soal yang baikadalahsoal yang
tidakterlalumudah dan tidakterlalusukar. Soal yang
terlalumudahtidakmembuatsiswatertarikuntukmempertinggiusahamem
ecahkannya. Sebaliknyasoal yang
terlalusukarakanmenyebabkansiswamenjadiputusasa dan
tidakmempunyaisemangatuntukmencobalagikarenadiluarjangkauannya
(Arikunto, 2015). Tingkat kesukaranakanmembedakansoal yang
mudah, sedang dan sukar. Pada soalpilihangandainidari 10 soal yang
adaterdapat 3 soalsukar, 6 soalsedang dan 1 soalmudah. Tingkat
kesukaraninidilihatdariproporsisiswa yang menjawabsoaldenganbenar.
Semakinbanyaksiswa yang menjawabbenarmakasemakinmudah pula
soaltersebut dan sebaliknya. Sepertisoalnomor 3, ada 7
siswamenjawabbenar dan 24 siswa yang menjawab salah
sehinggasoaltergolongsukar. Untuksoalnomor 1, ada 13 siswa yang
menjawabbenardari 31 jumlahsiswasehinggaterlihatbahwasoalnomor 1
initergolongkategorisedang. Untuksoalnomor 10, ada 18 siswa yang
menjawabbenarsehinggasoalnomor 10 initergolongkategorimudah.
Dayapembedaadalahpengukuransejauh mana
suatubutirsoalmampumembedakanpesertadidik yang
sudahmenguasaikompetensidenganpesertadidik yang
belum/kurangmenguasaikompetensiberdasarkankriteria.
Dayapembedainipentingkarenabutirteshasilbelajarharusmampumember
ikanhasiltes yang mencerminkaadanyaperbedaankemampuan yang
terdapatdikalangan test tersebut.
Dayapembedaditentukandenganmelihatproporsijawabanbenarantarasis
waberkemampuantinggidengansiswaberkemampuanrendah. Dari hasil
uji cobatersebutterdapatdayapembeda yang terdiridaritigakriteriayaitu
“ditolak” untuksoalnomor 7 dan 9, kriteriadayapembeda “revisi”
untuksoalnomor 1,4,dan 6, sedangkankriteriadayapembeda “diterima”
untuksoalnomor 2, 3, 5, 8 dan 10. Jadi
dapatdisimpulkanbahwadayapembedadalamsoalesaiinibaik.
Pola jawabansoaldapatditentukanapakahpengecoh (distraktor)
berfungsisebagaipengecohdenganbaikatautidak. Pengecoh yang
tidakdipilihsamasekali oleh test berartipengecohtersebutjelek,
terlalumencolokmembingungkan.
Sebaliknyasebuahdistraktordapatdikatakanberfungsidenganbaikapabila
distraktortersebutmempunyaidayatarik yang besarbagipengikut-
pengikuttes yang kurangmemahamikonsepataukurangmenguasaibahan
(Arikunto, 2015). Pengecoh yang baik minimal dipilihsebanyak 5 %
daripesertates. Pada soalpilihangandadari 10 soalhanyasoalnomor 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7 dan 8 yang memilikikualitaspengecoh yang berfungsi.
b. SoalEsai
Tingkat kesukaransoalesaidihitungdariproporsipesertadidik
yang menjawabbenar. Pada soalesaidigunakan rata-rata
dariskorsetiapsoaldibandingkanskormaksimalsuatusoal. Terdapat 2
soalsedang dan 3 soalsukardari 5 soalesai yang diujicoba.
Dayapembedauntuksoalesai juga menggunakannilai rata-rata
denganmembandingkanskorsiswa yang berkemampuantinggi dan
skorsiswa yang berkemampuanrendahdapatdilihat pada hasil uji
cobasoal, bahwasemuasoal pada soalesaimempunyaidayapembeda. Hal
tersebutbisajaditerjadikarenapesertadidik yang
berkemampuanbawahtidakmendapatkannilaimaksimumdarisuatusoal
(kebalikandarinilaikelasatas).
Soaldikategorikansangatbaikkarenabisamembuatsiswaberkemampuanti
nggimenjawabbenar dan siswaberkemampuanrendahmenjawab salah
atautidakmencapaipoinmaksimum. Dari hasil uji
soaltersebutterdapatdayapembeda yang terdiridaritigakriteriayaitu
“ditolak” untuksoalnomor 1, 4 dan 5, kriteriadayapembeda “revisi”
tidakada, sedangkankriteriadayapembeda “diterima” untuksoalnomor 2
dan 3. Jadi
dapatdisimpulkanbahwadayapembedadalamsoalesaiinitergolongcukup
baik.
Dalammenganalisasoalesaimenggunakancara yang
samadenganpilihanganda, hanyasaja pada
soalesaitidakmemilikipengecoh. Dari 5 soalesai, terdapat 3 soal valid
dan 2 soaltidak valid. Hal
inimenyebabkantingkatreliabilitasnyasedangyaituhanya 0,464523.