Anda di halaman 1dari 18
KONSTRUKSI DISKONTINU DALAM BAHASA JERMAN oleh Pratomo Widodo FBS Universitas Negeri Yogyakarta Abstract ‘This article deals with the discontinuous constructions at the syntactic level in German, A discontinuous construction is a construction with @ component spit into two, one of which lies at the beginning and the other at the end, with some lexical information between them. In German discontinuous constructions at the syntactic level are found among (1) verbal constructions, (2) subordinate clause constructions, and (3) nominal constructions Keywords: discontinuous constructions A. Pendahuluan Salah satu sifat bahasa adalah linier, artinya setiap satuan lingual akan beruwujud urutan dari unsur-unsur pembentuk satuan lingual tersebut, baik pada tataran fonologi, morfologi, maupun sintaksis. Dalam setiap bahasa terdapat pola urutan tertentu yang baku yang mengatur unsur yang muncul pertama-tama dan yang muncul kemudian. Pola urutan tersebut selanjutnya menjadi ciri yang menunjukkan kkekhasan suatu bahasa. Dalam tataran sintaksis, yang terdiri atas klausa dan frasa, unsur yang dimaksud berupa kata atau jenis kata Salah satu ciri dalam sintaksis bahasa Jerman, dalam kaitannya dengan urutan kata, adalah adanya konstruksi diskontinu, Dalam tataran Klausa konstruksi diskontinu antara lain terdapat pada unsur predikat seperti pada contoh berikut ini (U)Mein jngerer Bruder hat _im September 2004 seine Verlobte geheiratet "Aalklakisak saya (laR) pada bulan September tunangannya tanith Kalimat di atas merupakan kalimat dengan konstruksi kala perfektif yang menyatakan kejadian yang telah berlangsung pada wakyu Jampau. Konstruksi kala perfektif dalam bahasa Jerman dibentuk dengan menggabungkan verba bantu haben atau sein dan verba partisipel, dalam 53 54 contoh (I) di atas hat.........gekeiratet (telah) menikahi'. Dua unsur verbatersebut secara bersama-sama membentuk fungsi predikat kalimat (1). Yang merupakan salah satu kekhasan dari sintaksis bahasa Jerman, seperti ditunjukkan pada contoh (1) di atas, adalah penempatan dua unsur frasa verbal (hat dan geheiratet) secara terpisah. Di samping Konstruksi kala perfektif, dalam bahasa Jerman masih terdapat Konstruksi-konstruksi sintaksis lainnya yang memiliki pola yang mirip dengan konstruksi kala perfektif. Artinya dua unsur yang merupakan satu kesatuan ditempatkan secara terpisah, dengan ‘susunan unsur pertama berada pada posisi awal atau posisi kedua dan unsur kedua pada posisi final dan di antaranya terdapat informasi Icksikal Iain. Jenis konstruksi sintaksis yang demikian lazim disebut sebagai konstruksidiskontinu (Crystal, 1991:106). Tulisan ini akan mencoba mendeskripsikan konstruksi diskontinu pada tataran sintaksis, yang meliputi klausa dan frasa, dalam bahasa Jerman. B. Konstruksi Diskontinu ‘Menurur Crystal (1991:106) yang dimaksud dengan konstruksi diskontinu atau discontiuous construction merajuk pada pemisahan (split) sebuah konstruksi dengan menyisipkan satuan gramatikal yang lain, seperti misalnya pada frasa verbal yang di antara unsur-unsurnya disisipi oleh unsur leksikal lain. Contoh yang disampaikan oleh Crystal adalah verba bahasa Inggris switch on pada kalimat Switch the light on! Selanjutnya dalam tulisan ini digunakan istilah “konstruksi diskontinu” sebagai padanan dari discontiuous construction. Penggunaan kata “diskontinu” diadaptasi dari lema “kontinu” pada Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi tahun 1990 terbitan Baial Pustaka (Moeliono, etal, 1990). Dalam bahasa Jerman ada beberapa istilah yang digunakan untuk menyebut konstruksi diskontinu. Jung (1990) menyebut konstruksi yang demikian sebagai Rahmenkonstruktion 'konstruksi DIKSH Vol.12, No.1, Januari 2005 55. rangka/ bingkai'. Dikatakan sebagai Konstruksi rangka atau bingkai, karena dua unsur yang merupakan suatu kesatuan, -misalnya frasa verbal yang berfungsi sebagai predikat suatu klausa,- diletakkan secara terpisah dan membingkai unsur leksikal lainnya untuk membentuk satu kesatuan informasi. Sementara itu, Weinrich (1993) menyebut konstruksi diskontinu sebagai Klammerkonstruktion "konstruksi kurung', yang imisalkan unsur pertama sebagai kurung buka karena terletak di awal atau posisi kedua dan unsur kedua berupa kurung tutup karena berada pada posisi final, Selanjutnya Weinrich (1993:35) mengatakan bahwa bahasa Jerman dapat disebut sebagai bahasa kurung (Klammerssprache). Dikatakan demikian karena terdapat beberapa konstruksi, dalam hal ini pada tataran sintaksis, yang terdiri dari dua unsur dan bentuknya ‘menyerupai kurung yang terdiri atas kurung pembuka yang berada di awal dan kurung penutup di akhir konstruksi. Di antara kedua kurung, tersebut terdapat informasi yang membentuk suatu kesatuan yang padu dan padat. Panjang atau pendeknya informasi yang terdapat dalam suatu Konstruksi kurung didasarkan pada memori terhadap struktur teks yang didapat diinferensi oleh manusia. Konstruksi diskontinu pada tataran sintaksis dalam bahasa Jerman terdapat pada (1) Konstruksi verbal, (2) Konstruksi Klausa subordinat, dan (3) konstruksi nominal (Jung, 1990; Weinrich 1993). Selanjutnya akan disampaikan uraian mengenai_masing-masing konstruksi diskontinutersebut. C. Konstruksi Verbal Yang dimaksud dengan konstruksi diskontinu verbal ialah ‘gabungan verba (1) dengan verba (2), atau verba dengan unsur lain yang, ‘menjalankan fungsi predikat secara bersama-sama dalam suatu klausa. Kedua unsur dari fungsi predikat tersebut letaknya berjauhan. Dalam. klausa induk indikatif (indikativer Hauptsatz), verba (1) yang berupa verba finit berada pada posisi kedua, sementara verba (2) atau unsur Konstruksi Diskontinu dalam Bahasa Jerman (Pratomo) 56 predikat lainnya terdapat pada posisi final. Karena verba finit berada di depan maka disebut sebagai verba depan, sedang bagian predikat lain yang terletak di belakang disebut sebagai verba belakang, misalnya pada contoh kalimat berikut dengan konstruksi kala perfektum. (2) Eristgestern abend von der Reise zuritckgekommen, “Dia keratin sore telah kembali dari perjalanannya. Pada contoh di atas verba depan ist dan verba belakang zuriickgekommen membentuk konstruksi verbal kala perfektum yang memiliki makna 'telah kembali'. Profil informasi dari suatu kalimat dengan konstruksi diskontinu ‘verbal ditentukan oleh kedudukan verba depan dan verba belakang. Pada umumnya verba depan memiliki informasi gramatikal dan verba belakang mengemban informasi leksikal. Pada contoh (2) di atas verba ist adalah verba bantu pembentuk kala perfektum, sedangkan verba partisipel zuriickgekommen adalah verba dengan makna leksikal ‘kembali'. Di samping Konstruksi yang demikian, terdapat pula verba depan dengan informasi leksikal, seperti verba yang memiliki makna adanya pergerakan. Pada verba depan yang demikian, verba belakang hanya menginformasikan arah dari pergerakan yang dimaksud, seperti pada verba hinfahren pada kalimat Er ftihrt dahin 'Dia pergi ke sana’. Melalui Konstruksi verbal dapat dikemas suatu informasi yang difasilitasi oleh verba. Konstruksi verbal pada prinsipnya terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian awal yang disebut sebagai verba depan yang berupa verba finit sebagai bagian pertama, kemudian diikuti bagian kedua yang, berupa informasi leksikal dan berada di antara verba depan dan verba belakang, dan diakhiri dengan verba belakang yang antara lain dapat berupa tambahan verba (Verbzusatz) pada verba terpisahkan (trennbare Verben), verba infinit, atau unsur leksikal selain verba, yaitu nomina atau adverbia. 1. Konstruksi Verbal Sederhana Menurut Weinrich (1993), ditinjau dari jenis verba depan dan DIKSL Vol.12, No.1, Januari 2005 37 verba belakang, terdapat dua tipe konstruksi verbal, yaitu konstruksi verbal sederhana dan konstruksi verbal kombinasi. Tipe yang pertama berupa Konstruksi tunggal yang terdiri dari sebuah vera depan dan sebuah verba belakang, sedang tipe yang kedua merupakan gabungan atau kombinasi dari dua konstruksi verbal dalam satu klausa. Tipe yang ertama masih dibagi lagi menjadi tiga subtipe, yaitu (a) konstruksi Ieksikal, (b) konstruksi gramatikal, dan (c) konstruksi kopulatif. Berikut disampaikan uaraian mengenai ketiga tipe konstruksi verbal sederhana. a. Konstruksi Leksikal Konstruksi leksikal dibentuk melalui sebuah Ieksem sebagai verba depan yang berfungsi sebagai verba finit dengan (bagian) verba belakang yang berupa perluasan leksem verba depan sebagai hasil dari pembentukan kata, yang fungsinya untuk memberikan makna yang lebih spesifik (Weinrich, 1993). Verba depan dari sebuah konstruksi leksikal berupa verba penuh (Vollverb) dengan makna elementer yang menonjol yang menunjukan bentuk kegiatan (aksi) dasar manusia. Berikut disampaikan contoh verba geben 'memberi' dan halten 'memegang' yang, berfungsi sebagai verba penuh dengan masing-masing leksem tambahan yang dapat menyertainya sebagai verba belakang schingga membentuk suatu verba dengan makna baru. Siegibt auf ‘menyerahkalah' © Erhdlt an —_‘berhenti’ Siegibt ab 'menyerahkan' Erhailt aus ‘menaban' Jika ditinjau dari jenis katanya, unsur yang menjadi “verba belakang” pada konstruksi leksikal antara lain berupa preposisi. Preposisi yang berpadu dengan verba selanjutnya membentuk leksem baru. Verba yang demikian dalam bahasa Jerman lazim disebut sebagai trennbare Verben atau verba terpisahkan yang dalam penggunaanya membentuk konstruksi diskontinu, Selain itu, verba belakang dapat pula berbentuk frasa preposisional, nomina, verba infinitif, dan adverbia (Weinrich, 1993:43). Meskipun jenis-jenis kata tersebut tidak seluruhnya berupa verba, dalam konstruksi diskontinu verbal kiranya Konstruksi Diskontinu dalam Bahasa Jerman (Pratomo) 38 dapat pula disebut sebagai “verba belakang” karena merupakan bagian dari frasa verbal yang bersama-sama dengan verba finit membentuk fungsi predikat. Berikut ini disampaikan beberapacontohnya, () Ermachtdie Tar aut "Dia membuka pintu’ Macht-—-—— auf PREPOSISI "Membuka’ (Verbatepisahkan) (4) Tehstelle Thnen das Auto zur Verftguns. ‘Saya menyediakan mobil iniuntuk anda’ Stelle ur Verfitgung. FRASAPREPOSISIONAL ‘menyediakan’ (3) Mein Sohn fate sehr gerne Rad. "Analcu (laki-laki) suka sekalinaik seped Fahri tad NOKINA “naik sepeda’ (6) Tehtanke den Wagen vol ‘Saya mengisi penuh (bensin) mobil! Tanke ————voll_ADJEKTIVA ‘mengisipenuh (bensin)’ (2) Brlerntseine Freundin beider Reise nach Bali kennen ‘Dia berkenalan dengan pacaranya pada waktu berwisatake Bali. Lert — -—-kennen VERBAINEINITIE “berkenalan’ (8) DerDieb kommt aus dem Fenster heraus. "Pencuriitukeluarmelalui (dari) jendela” RST ETS b.Konstruksi Gramatikal Konstruksi gramatikal dibentuk oleh verba bantu atau verba modalitas sebagai verba depan dengan verba infinit sebagai verba belakang. Konstruksi gramatikal terdapat pada (1) konstruksi kala, yang, DIKSI Vol.12, No.1, Januari 2005 59 meliputi kala perfektum dan kala futur, (2) konstruksi pasif, dan (3) konstruksi modalitas. Pada konstruksi kala dan konstruksi pasif digunakan verba bantu sebagai verba depan, sedang dalam konstruksi modalitas yang berfungsi sebagai verba depan adalah verba modalitas. Secara struktural verba bantu dan verba modalitas dalam konstruksi gramatikal memiliki fungsi yang sama seperti pada konstruksi leksikal, namun secara semantik tidak demikian. Verba bantu tidak lagi memiliki makna asal/ sejati, Pada Konstruksi gramatikal verba depan tidak memiliki makna leksikal melainkan makna gramatikal, makna leksikal dalam konstruksi gramatikal terdapat pada verba belakang yang berupa verba infinit. Verba infinit dalam hal ini terdiri atas verba partisipel untuk Konstruksi kala perfektum dan konstruksi pasif, sementara untuk Konstruksi kala futur berupa verba infinitif. Berikut ini disampaikan contoh konstruksi kala, konstruksi pasif, dan konstruksi modalitas yang dimodifikasi dari Weinrich (1993:48-49) 1)Konstruksi Kala a) Kala Perfektum (2) Haben Sie mitdem Chef gesprochen? *Apakah anda flab berbicara dengan pimpinan? VERBABANTU haben -gesprochen PARTISIPEL ‘telah beribicara (10) Steist um vier Uhr alleine ins Kino gegangen ‘Dia (telah) pera sendirian ke bioskop padajem empat! VERBABANTU ist -gegangen PARTISIPEL ‘telahpergi’ b) Kala Futur (11) Am Samstag werden wir nach Bangkok fahren "Pada hari Minggu kami akan pergi ke Bangkok.’ VERBABANTU werden -fahren INFINITIE “akan peri am =a] Konstruksi Diskontinu dalam Bahasa Jerman (Pratomo) 60 2)Konstruksi Pasif (12) Wir werden vonunserem neuen Chef eingeladen. "Kita diundang (oleh) pimpinankita yang bar! VERBABANTU _ werden— —ingeladen PARTISIPEL ‘diundang (oleh) (13) Die Gescheifte sind um 22.00 Ukr geschlossen. “Toko-tokotutup pada pukul 22.00 VERBABANTU sind: ——geschlossen PARTISIPEL "eatup! eae ==) 3)Konstruksi Modalitas (14) Erkann viele Sprachen sprechen "Dia dapat berbicara (dalam) banyakbahasa’ VERBAMODAL — kann— sprechen (NFINITIF ‘dapatberbicara’ (15) Ermuf heute abend seine Arbeit erledigen. "Dia harus menyelesaikan pekerjaanya sore ini VERBAMODAL muss -erledigen FINITE “aaras menyelesaikan’ will n den ntchsten Ferien zu Hause bleiben "Dinakan tingeal dirumah pada masaliburan yang aken datang’ VERBAMODAL will Dleiben INFINITE ‘akantinggal’ Co) (17) Dusollstmitdem Lehrer sprechen, "Kamu seharusnya berbicara dengan bapak guru’ VERBAMODAL sols sprechen INFINITI ‘seharusnya berbicars’ (18) Ich mag keinen Fisch essen, "Saya tidak suka makan kan." VERBAMODAL — mag: INFINITE DIKSI Vol 12, No.1, Januari 2005 61 (19) Was mochten Sie 2um Nachtisch haben? "Anda ingin (mempunyai) apa sebagai hidangan pencuci mulut? VERBAMODAL — méchten— ‘haben INFINITE “ingin (mempunyai) (20) Ihr dirftim Garten spielen. "Kalianboleh bermain dikebun’ VERBAMODAL dift -spiclen INFINITIE "boleh bermain’ ana [eae] ¢. Konstruksi Kopulatif Konstruksi kopulatif dibentuk oleh verba depan yang berupa verba kopula sein, werden, bleiben dan scheinen dengan unsur leksikal lain yang berupa nomina, adjektiva, adverbia, atau pelengkap genitif sebagai verba belakang. Berikut ini disampaikan contohcontohnya. (21) Peter istseitdem Jahr 2000 Arzt "Peter (adalah) dokter seal tahun 2000." VERBAKOPULA _ sein— Art NOMINA ‘(adalah) dokter (22) Herr Miller wird in den Kommenden Tagen wieder gesund. “Tuan Maller akan (menjadi sehatkembali pada har-harimendatang’ VERBAKOPULA werden -gesund DJEKTIE ‘akan (menjadi) sehat (23) Sie bleibt lange hier "Diatinggaldisinjlama, VERBAKOPULA bleiben “hier ADVERBIA ‘tinggal disini Konstruksi Diskontiau dalam Bahasa Jerman (Pratomo) 62 (24) Sie scheinen heute guter Stinmung. "And ‘kelihatan dalam suasana bik’ VERBAKOPULA —scheinen -guter Stimmung PEL. GENITIF “kelihatan dalam suasana baik’ aE ames) 2. Konstruksi Verbal Kombinasi Tipe konstruksi diskontinu verbal yang kedua adalah konstruksi verbal kombinasi. Yang dimaksud dengan konstruksi kombinasi adalah gabungan dari dua konstruksi verbal dalam satu klausa. Masing-masing konstruksi verbal sederhana yang disampaikan di atas dapat saling berkombinasi, selama secara semantik ada keselarasan makna tuturan. Dalam konstruksi verbal kombinasi verba depan berupa sebuah verba finit sebagaimana halnya pada konstruksi verbal sederhana, namun verba belakang memiliki derajat kompleksitas yang lebih tinggi. Kompleksitas tersebut ditunjukkan pada bergabungnya unsur Ieksikal dan unsur gramatikal dari konstruksi verbal yang tersubordinasi. Oleh Karena itu bentuk verba belakang ditentukan oleh verba depan. Penentuan verba depan didasarkan pada dominasi suatu konstruksi verbal atas dasar kebutuhan informasi. Dalam konstruksi verbal kombinasi terdapat dua kemungkinan distribusi unsur-unsur verba belakang. Kemungkinan pertama adalah pemadatan, yaitu Konstruksi verbal yang bergabung berada dalam satu kutub verba belakang, seperti pada contoh (25) di bawah. Pada Kemungkinan kedua terjadi inversi dari distribusi 'verba depan-verba belakang’ menjadi ‘verba belakang-verba depan' seperti padacontoh (26) dibawah. Hal ini ditunjukkan pada verba tambahan (Verbeusatz) an pada verba terpisahkan anrufen ‘menelpon’ yang mestinya terletak di belakang (rufen...an) namun ternyata Konstruksi tersebut menuntut beradadi depan (anrufen), DIKSI Vol.12, No.1, Januari 2005 63 Seperti telah disinggung di atas bahwa penentuan dominasi suatu jenis konstruksi verbal terhadap konstruksi verbal lainnya dalam suatu Konstruksi verbal kombinasi sangat penting karena akan menentukan bentuk verba depan, dan bentuk verba depan tersebut selanjutnya akan menentukan konstruksi dan distribusi verba belakang. Bedasarkan Konstruksi verbal sederhana yang ditunjukkan pada bagian sebelumnya, maka berikut ini disampaikan kemungkinan kombinasi konstruksi verbal yang ada atau mungkin terjadi dari masing-masing kemungkinan kombinasi konstruksi verbal beserta contoh-contohnya. Jenis konstruksi verbal yang disebut di depan adalah konstruksi verbal yang mendominasi konstruksi verbal lainnya, sehingga berperan sebagai verba depan dan menentukan bentuk dan distribusi verba belakang (Weinrich, 1993:52). Kombinasi tersebut meliputi gabungan antara: ~ Konstruksi futur dengan perfektum, contoh: (25) Teh werde morgen das Buch gelesen haben *Saya besok akan telah membaca buku it’ Werde ———-gelesen haben ‘akan telah membeca' ~ Konstruksi fur dengan modalitas, contoh: (26) Die Sekretdrin wird an diesem Nachmittag den Chef anrufen missen. 'Sekretaris akan harus menelpon pimpinan pada siang hari in Wira ——-anrafen miassen akan harus menelpon’ ~ Konstruksi perfektum dengan modalitas, contoh: (27) Ich habe dich gestern nicht anrufen konnen "Saya kemarin (telah) tidak dapat menelponm' Habe ~ —anrufen kénnen ‘(elah) dapat menelpon’ ~ Konstruksi modalitas dengan perfektum, conto (28) Ich kann mit dir nicht telefoniert haben "Saya telah tidak dapat menelponmu' Kann lefoniert haben ‘bisa telah menelpon! Konstruksi Diskontinu dalam Bahasa Jerman (Pratomo) ~ Konstruksi modalitas dengan kopulatif atau pasif, contob: (29) In diesem Jahr soll der Winter nicht so kalt sein "Tahun ini musim dinginnya seharusnya tidak terlalu dingin, Soll alt sein (kopula) geharusoya dingin! (30) Die Maschine kann nicht mehr getrieben werden, "Mesinnya tidak bisa lagi dijalankan, Kann etrieben werden (pasif) "bisa djalankan’ ~ Konstruksi perfektum dengan kopulatf atau pasf, conto: G31) Br ist wegen meines Verhaltens zornie geworden ‘Die (telah) meniadi marah Karena tindakanku. Ist -zornig geworden _(Kopuls) “(elah) menjadi marabt (32)Die Lehrern ist wegen der Unpinkticheit der Sudenten girgert worden og (a) but ene rena eaten mabasswa bt—— etrgert worden (pasif) ‘Clah) dibuatjengke? ~ Konstruksi pas dengen leksikal,contoh: (33) Sie werden am Bahnhof in Manchen von unserem Vetreter abgeholt ‘Di satasiun Munchen anda akan dijemput oleh perwakilan kami Borden — abgeholt “aijemput Dari uraian di atas tampak bahwa konstruksi leksikal (pada verba terpisahkan atau trennbare Verben) menduduki hirarkhi yang paling rendah, artinya konstruksi leksikal tidak dapat mendominasi konstruksi verbal lainnya, D. Konstruksi Klausa Subordinatif Klausa subordinatif, yang dalam bahasa Jerman_disebut Nebensatz, adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri, dan dihubungkan dengan induknya oleh unsur penghubung yang berupa konjungsi, pronomina relatif, atau pronomina tanya (Budmann, 1990:516; Jung, 1990:135). Konstruksi klausa subordinatif dalam bahasa Jerman memiliki kekhasan karena berupa konstruksi diskontinu. DIKSI Vol.12, No.1, Januari 2005 65 Yang termasuk konstruksi diskontinu klausa subordinatif dalam bahasa ‘Jerman adalah (a) klausa konjungsional, (b) klausa relatif, dan (c) klausa interogatif (Helbig & Buscha, 1996:642). Berikut ini disampiakan uraian dari ketiga jenis klausa subordinatiftersebut. 1.Klausa Konjungsional Disebut klausa konjungsional karena klausa subordinatif jenis ini dihubungkan oleh konjungsi subordinatif. Dalam konstruksi klausa inj unsur yang mengawali klausa berupa konjungsi, kemudiaan diikuti oleh unsur leksikal, dan diakhiri oleh verba finit. Unsur pembuka pada klausa Konjungsional bersifat tetap (infarian), artinya tidak ada penyesuaian atau konkordansi dengan unsur yang lain, akan tetapi unsur Penutup yang berupa verba bersifat variabel, artinya mengalami penyesuaian atau konkordansi flektif yang meliputi tempus, modus, numerus, dan persona. Berikut ini disampaikan contoh klausa ‘konjungsional berdasarkan jenis konjungsi subordinatifnya atas tinjauan - Objektif, contoh: G4) Ich hoffe dasssie wieder kommt "Saya becharap dia segera datang kembs Dass - Subjektif, contoh: (35) Esistbesser, wenn du die Wahrheit sagst "Lebih baik ika kamu mengatekan (tentang) kebenaten(nya),” Henn ~ sagst - Kondisional, contoh: (G6) Wenn das Wetter morgen schén ist fahren wir ans Meer ‘Jika besok cuacanya bagus kita pergi ke panei wenn ~ - Konsesif, contoh: 37) Obwohlerkrankist geht er2ur Arbeit "Meskipun sakit dia pergibekerja! Obwohl - Komamt ist Konstruksi Diskontinu dalam Bahasa Jerman (Pratomo) 66 - Temporal, contoh: (35) Alser klein war, wareroftkrank kecil dia sering sakit’ Als ~ war KONIWNGSI VERBA FINT [KLAUSA KON JUNGSIONAL]}— 2. Klausa Relatif Klausa relatif berfungsi untuk menerangkan atau membatasi nomina, Dalam bahasa Jerman sarana yang menghubungkan antara Kiausa relatif dengan nomina yang dibatasi adalah pronomina relatif yang antara lain berupa artikel. Artikel, sebagai unsur pembuka ‘konstruksi diskontinu, memiliki hubungan konkordansi dengan nomina yang dirujuk sesuai genus, numerus, dan kasus. Klausa relatif termasuk konstruksi diskontinu karena diawali oleh pronomina relat, dikuti oleh informasi leksikal, dan diakhiri oleh verba finit. Verba sebagai unsur penutup pada klausa relatif juga mengalami penyesuaian (variabel) atas dasar tempus, modus, numerus, dan persona, Berikutini disampaikan beberapacontohnya. = (39) Der Mann, der eine rote Krawatte trig istunser Chef asimerah itu pimpinan kami ~ 40) DerMann, den sie eb ist verheiratet. "Pra yangiacintaj telah menikah.’ den- PRONOMNARELATIF ‘VERGA FINT CAUSA RELATIF DIKSZ Vol 12, No.t, Januari 2005 67 3.Klausa Interogatif Tak Langsung Dalam bahasa Jerman klausa interogatif tak langsung termasuk pada kelompok klausa subordinatif dan berdasarkan unsur penghubungnya dengan klausa induk dibedakan antara yang menggunakan pronomina tanya dan yang menggunakan konjungsi subordinatif ob. Pronomina tanya digunakan pada Klausa interogatif terbuka (offene Frage atau Ergdnzungsfrage), sedangkan konjungsi subordinatif ob digunakan pada klausa interogatif tertutup dengan altenatif jawaban “ja” atau “tidak” (geschlossene Frage atau Enischeidungsfrage). Klausa interogatif tak langsung dalam bahasa Jerman termasuk konstruksi diskontinu karena unsur penghubung dan verba finit yang merupakan satu kesatuan diletakkan secara terpisah. Konstruksi klausa interogatif tak langsung diawali dengan unsur penghubung yang berupa pronomina tanya atau konjungsi subordinatif ob, diikuti oleh satuan leksikal dan diakhiri dengan verba finit. Contoh (41) di bawah adalah Klausa interogatif tak langsung dengan penghubung pronomina tanya, sedang kalimat (42) adalah contoh dengan konjungsi subordinatifob. ~ (1) Brfragtseine Freundin, was siein den Ferien machen wird. "Diabertanyapada tema waritanya.apayangakandlakukanpada ass iburan* was ~ machen wird = (2) Wirwissen nicht, ober zu dieser Party kommen will "Kamitidak tahu, spake da akan datangke pest in ob kommen will [-PRONOMINA TANYA KONI, SUBORDINATE| ae KAUSARELAT E. Konstruksi Nominal Dalam klausa bahasa Jerman nomina hampir selalu berbentuk frasa. Hal ini disebabkan nomina selalu didahului oleh unsur pendamping nomina yang berupa determinan, Determinan yang Konstruksi Diskontinu dalam Bahasa Jerman (Pratomo) 68 dimaksud meliputi artikel, pronomina milik, demonstrativa, indefinita, interogatif, dan negasi. Di samping unsur determinan, pada nomina juga dapat diletakan unsur pembatas nomina yang berupa atribut. Frasa nominal dalam bahasa Jerman dapat dikembangkan dengan atribut pembatas baik ke sebelah kiri mapun ke sebelah kanan nomina. Pengembangan ke kiri maksudnya adalah penambahan atributdi sebelah kiri atau sebelum nomina, sedang pengembangan ke kanan adalah penambahan atribut di sebelah kanan atau setelah nomina, Atribut di sebelah kiri nomina, atau disebut juga sebagai atribut pre nominal, berupa adjektiva. Adjektiva terletak di antara unsur determinan dan nomina, schingga membentuk konstruksi yang bersusunan determinan adjektiva nomina seperti pada frasa der intelligente Lehrer ‘guru yang pandai'. Pada ketiga unsur frasa tersebut terdapat hubungan konkordansi yang dinyatakan dalam sistem deklinasi yang mengacu pada genus, numerus, dan kasus. Sementara itu, atribut yang berada di sebelah kanan nomina atau atribut pos nominal berupa nomina lain dengan konstruksi genitival atau preposisional. Karena atribut pos nominal kurang relevan dengan permasalahan yang dibahas dalam tulisan ini maka tidak diuraikan lebih lanjut. Frasa nominal dengan atribut prenominal seperti dikemukakan di atas termasuk konstruksi diskontinu dengan unsur awal atau pembuka berupa determinan, diikuti oleh adjektiva atributif, dan diakhiri atau ditutup dengan nomina. Konstruksi diskontinu nominal merupakan organisasi informasi mengenai nomina. Informasi nomina yang dimaksud memberikan batasan pada nomina, dan dapat di atur panjang atau pendeknya sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas daya ingat ‘manusia. Berikut ini disampaikan contoh konstruksi nominal yang terdiri dari konstruksi yang paling pendek (contoh 43) hingga yang paling panjang (contoh 49) yang diambil dari Weinrich (1993:356). 3) ein. me eorang, lelaki DIKST Vol.12, No.1, Januari 2005 69 ein unger Mann ‘seorang Tela muda! - ) a recht junger Mann ‘seorang Jelak yang benar-benar muda? 40) ein ‘noch rect junger Mat ‘seorang Tela yang benar-benar mash muda! - 47) ein ‘mer noch recht junger ann ‘seorang lelaki yang selalu bena-benar masih mudat - 48) ain anscheinend immer noch recht junger Mann ‘seorang, Telaki yang selalu tampak benar-benar masih muda’ ©) cin ote seiner grauen Hare anscheinondinmar noch recht unger Mant 'seorang elk yang meskipun ambunya tela put slay tampak bear benar mash mda DETERDUNAN aRGUT NOR, KONSTRURSINOWNAL aa E, Penutup Dari pembahasan di atas dapat disampaikan beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Dalam tataran sintaksis, bahasa Jerman memiliki konstruksi diskontinu, yaitu suatu satan konstruksi yang unsur-unsurnya terpisah (split) dengan unsur satu berada di awal dan unsur lain berada di akhir dan di antara kedua unsur tersebut terdapat informasi leksikal. 2. Konstruksi diskontinu dalam tataran sintaksisi bahasa Jerman terdiri atas (a) Konstruksi verbal, (b) konstruksi klausa subordinatif, dan (c) konstruksi nominal 3. Pada konstruksi verbal unsur-unsurnya terdiri dari verba depan, informasi leksikal, dan verba belakang. Pada konstruksi klausa subordinatif unsur-unsurnya terdiri dari konjungsi subordinatif atau pronomina tanya, informasi leksikal, dan verba. Pada konstruksi nominal unsur-unsurnya terdiri dari determinan, adejktiva atributif, dannomina, Konstruksi Diskontinu dalam Bahasa Jerman (Pratomo) 70 DAFTAR PUSTAKA. BuBmann, Hadumod. 1990. Lexikon der Sprachwissenschaft. Stuttgart: Kréner Verlag. Crystal, David. 1991. 4 dictionary of linguistics and phonetics. Cambridge: Basil Blackwell. Helbig, Gerhard & Joachim Buscha. 1996. Deutsche Grammatik: Ein Handbuch fiir den Auslinderunterricht. Leipzig: Langenscheidt Verlag Enzyklopéidie. Jung, Walter. 1990. Grammatik der deutschen Sprache. Mannheim: Bibliographisches Institut. Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pusataka Utama. Moeliono, Anton M. et.al. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Weinrich, Harald. 1993. Tetxtgrammatik der deutschen Sprache. ‘Mannheim: DUDEN Verlag. DIKSI Vol.12, No.1, Januari 2005

Anda mungkin juga menyukai