Anda di halaman 1dari 21

TUGAS KELOMPOK

” INVESTASI ”

Makalah Untuk Tugas Mata Kuliah Pengantar Akuntansi

Dosen Pengampu Hendrik Oktaviansyah

Oleh : 2i Manajemen

Zidane Aji Wijaya (202213026)

Fajrul Falah (202213034)

Budi Romdana (202213055)

Akidani Masruri (202213058)

Arlina Nurul Qiftiya (202213168)

Al Arthur Shaka Wariki (202213197)

Marida Sandra Palupi (202213212)

UNIVERSITAS ABDURACHMAN SALEH

SITUBONDO
2023

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang selalu memberikan
nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul:
”Alasan perusahaan berinvestasi, Investasi saham, dan Menilai Investasi.” Penulis
berharap semoga tugas makalah ini minimal dapat menjawab permasalahan yang ingin
diteliti, semoga makalah ini tidak sia – sia dan dapat menjadi perhatian pembaca. Sehingga
diharapkan dapat menimbulkan ketertarikan untuk melakukan penelitian lanjutan.

Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya
bimbingan, petunjuk, masukan dan bantuan dari beberapa pihak.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karenanya saran dan
kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Akhirnya
penulis berharap semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak
yang membutuhkan, Amin.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Situbondo, 06 Juni 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

TUGAS KELOMPOK..............................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................2
C. TUJUAN......................................................................................................2
D. MANFAAT..................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Perusahaan Melakukan Investasi..............................................................3
B. Investasi Saham...........................................................................................7
C. Penilaian Saham........................................................................................11
BAB III..................................................................................................................16
PENUTUP..............................................................................................................16
A. KESIMPULAN..........................................................................................16
B. KRITIK & SARAN...................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Memiliki bisnis yang bisa memberikan penghasilan tambahan adalah impian setiap

orang. Namun jangan senang dulu karena itu hanya awalnya saja. Untuk bisa

mempertahankan serta mengembangkan bisnis ke arah sustainable, diperlukan uang yang

tidak sedikit termasuk untuk investasi. Namun, apa alasan perusahaan harus melakukan

investasi?

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa semakin sebuah bisnis berjalan, semakin besar

pengeluaran yang dibutuhkan. Seolah-olah, kebutuhan akan uang tidak pernah ada habisnya.

Entah dipakai untuk mengembangkan produk, merekrut pegawai handal, menginvestasikan

sejumlah dana pada kampanye pemasaran dengan hasil signifikan, memperbarui fasilitas, dan

masih banyak lagi.

Nah, untuk bisa mencukupi kebutuhan tersebut, tidak sedikit para pebisnis melakukan

investasi.

Bagi sebagian orang, kegiatan investasi diibaratkan seperti mengembalikan hasil

tangkapan ikan ke dalam laut alih-alih menikmatinya untuk santapan makan malam. Akan

tetapi, sebagian orang lupa kalau membuang ikan ke laut bisa memberikan peluang

mendapatkan ikan yang lebih banyak dan lebih besar.


Jadi, investasi pada bisnis sebenarnya bukan sekadar agar mendapat lebih banyak

laba. Ada banyak alasan lain yang bernilai lebih besar di baliknya sehingga tidak heran jika

para pebisnis melakukan investasi.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut:

1) Mengapa Perusahaan perlu memerlukan Investasi?

2) Apa pengertian Saham, Investasi, dan Investasi Saham?

3) Apa Jenis jenis,Keuntungan,dan Resiko dari Saham?

4) Apa saja yang termasuk alternative dari investasi?

5) Bagaimana cara menilai suatu Saham?

C. TUJUAN

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dituliskan tujuan dari makalah ini sebagai

berikut:

1) Yang paling utama tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk mencari serta

menambah pengetahuan serta wawasan yang luas.

2) Memahami lebih dalam lagi materi tentang Investasi, Saham.

3) Menumbuhkan sikap kritis dan peka serta arif dalam memahami permasalahan yang

mungkin timbul dari materi Investasi Saham.


D. MANFAAT

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dituliskan manfaat dari makalah ini sebagai

berikut:

1) Mendapatkan pengetahuan dan wawasan.

2) Mampu memecahkan suatu masalah yang timbul dari materi pembahasan.

3) Mengetahui banyak hal tentang Investasi, Saham, dan Investasi Saham.

BAB II

PEMBAHASAN

 Apa Tujuan Perusahaan Harus Melakukan Investasi?

1. Investasi Untuk Memenuhi Tujuan Keuangan

Saat membuka bisnis, kamu pasti menetapkan tujuan besar di batas waktu tertentu,

bukan?

Misalnya, merenovasi rumah, menyekolahkan anak ke perguruan tinggi, membeli mobil,

liburan bersama keluarga, dan lain sebagainya.


Tanpa berinvestasi memang bisa mewujudkan keinginan tersebut dengan menabung laba

di rekening. Hanya saja, cara ini membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa

mewujudkan tujuan tersebut.

Misalnya, kamu mempunyai tujuan ingin membeli rumah dalam waktu 2 tahun dengan

mengandalkan satu toko usaha dengan laba per bulan Rp 3 juta. Tujuan membeli rumah

dengan harga Rp 500 juta akan lebih realistis jika kamu berinvestasi membuka beberapa

cabang. Barulah bisa tercapai keinginan untuk membeli rumah tersebut.

Jadi, dibanding menyimpan dana di deposito dengan imbal hasil tidak seberapa,

berinvestasi pada bisnis lebih gesit dalam mengembangkan bisnis serta dapat

memberikan imbal hasil lebih besar. Dengan begitu, kamu lebih mudah dalam

mewujudkan tujuan-tujuan keuangan yang sudah direncanakan sejak awal membangun

usaha.

Jika tidak melakukan investasi segera, kamu akan kehilangan kesempatan membangun

kekayaan di masa depan karena pesaing terus melakukan investasi demi mempertahankan
bisnis mereka.

2. Investasi Adalah Tabungan Masa Depan Yang Tidak Lekang Oleh Waktu

Laba dari bisnis sejatinya memang ditujukan untuk membangun kekayaan yang tak

lekang oleh waktu. Namun, dalam hal ini dikategorikan menjadi dua.

Pertama, pebisnis yang menginvestasikan sejumlah besar dana untuk membangun

kekayaan keluarga. Untuk mendanai masa pensiun, warisan yang bernilai, sebagai
sumber penghasilan berkelanjutan bagi keluarga di masa depan, hingga sebagai tempat

anak cucu bekerja tanpa perlu repot melamar di tempat lain.

Kedua, pebisnis yang menginvestasikan sejumlah besar dana dengan gagasan

mewariskan bisnis untuk generasi berikutnya sebagai sarana lapangan pekerjaan. Bisa

dibilang, investasi bisnis ini dirancang sebagai fondasi ekonomi. Bisa terus beroperasi

menghasilkan keuntungan hingga ke beberapa generasi yang berdampak bagi banyak

orang.

Jika tidak ada pemikiran seperti ini, tidak akan mungkin ada perusahaan Disney yang

namanya terkenal hingga kini, yang padahal pendirinya telah tiada selama seratus tahun.

Di Indonesia sendiri juga ada banyak perusahaan yang berdiri selama beberapa generasi

yang memang dirancang untuk sarana lapangan pekerjaan, seperti Sampoerna, Indofood,

dan yang kini tengah ramai, perusahaan RANS Raffi-Nagita yang mampu berekspansi

dalam waktu cepat. Kemajuan perusahaan-perusahaan tersebut tidak bisa berdiri tanpa
berinvestasi.

Sebelum mendapat investor, beberapa pendiri perusahaan tersebut pastinya sudah banyak

melakukan investasi sejak pertama kali pengembangannya hingga berhasil seperti

sekarang.

Itulah jawaban lainnya yang tepat untuk menjawab apa alasan perusahaan harus

melakukan investasi. Bukan hanya menciptakan kekayaan pribadi semata, melainkan

memberi dampak yang lebih bermakna bagi masyarakat sekitar.


3. Investasi Guna Membuka Cabang Bisnis Di Sektor Lain

Investasi bukan saja bertujuan membangun kekayaan yang berdampak pada sekitar

(keluarga dan masyarakat). Tidak menutup kemungkinan, kamu dapat merambah bisnis

di sektor lainnya.

Hal tersebut dikarenakan, saat kamu berinvestasi, kamu secara tidak langsung ikut

berkembang dan mampu merespon perubahan sehingga bisa sigap dalam melihat

kesempatan laba di sektor lain tanpa meninggalkan bisnis lama.

Namun dalam hal ini, cabang bisnis yang dimaksud berkaitan dengan tujuan

mengembangkan perusahaan inti.

Investasi bisa digunakan untuk memperbanyak operasional yang bisa mendekatkan ke

pelanggan untuk menarik potensi untung lebih besar.

Misalnya, kamu memiliki perusahaan ritel. Kamu dapat memperbanyak gudang di

beberapa titik area dekat pelanggan. Jika memiliki gudang, kamu harus menginvestasi

sejumlah dana untuk membangun toko fisik, serta memperluas bisnis di bidang

transportasi untuk memudahkan pengiriman barang lebih terpercaya bagi pelanggan.

Proses membangun bisnis baru seperti ini tidak menutup kemungkinan lebih sukses

dibandingkan perusahaan yang kamu dirikan pertama kali.


Nah, mari kita tarik benang merah dari beberapa alasan yang menjawab pertanyaan, apa

alasan perusahaan harus melakukan investasi?

Jadi, jika ingin menjadikan perusahan kamu berkelanjutan, kamu harus terus

berinvestasi.

Cara ini yang dapat membantu kamu mencapai kesejahteraan dalam waktu cepat,

memberikan orang lain kesempatan hidup lebih baik, hingga menciptakan peluang

membuka bisnis baru yang lebih besar memberikan keuntungan di masa depan.

 INVESTASI SAHAM
Investasi merupakan pilihan orang untuk mempersiapkan keuangan di masa
depan. Saham walaupun lebih likuid daripada emas, tetapi potensi keuntungannya juga
sepadan. Banyak orang kaya di Indonesia karena memiliki investasi saham yang besar.
Apa sebenarnya keuntungan investasi ini?

Apa itu Investasi Saham? Saham merupakan penyertaan modal seseorang atau
badan terhadap sebuah perusahaan. Jadi apa itu investasi saham? Investasi saham
merupakan bentuk investasi pada penyertaan modal tersebut. Investor memiliki klaim
pada aset perusahaan serta berhak mengikuti rapat perusahaan terkait.

Investasi saham ini bertujuan untuk mempersiapkan dana di masa depan.


Penghasilan jangka panjang yang bisa kamu persiapkan untuk modal usaha nantinya.

Kapan kamu bisa siap melakukan investasi saham? Ciri-cirinya kalau saat ini
kamu memiliki penghasilan yang lebih besar ketimbang pengeluaran, kamu nggak punya
utang konsumtif maupun produktif, dan kamu telah terbiasa memiliki dana simpanan
darurat.

 Jenis-Jenis Investasi Saham


Secara umum jenis investasi saham terbagi dua, yakni:

1. Investasi Jangka Panjang

Investasi saham jangka panjang membutuhkan rentang waktu yang cukup lama untuk
mendapatkan keuntungan. Biasanya mulai dari 3 hingga 15 tahun lamanya.

2. Investasi Jangka Pendek

Investasi jenis ini bisa kamu dapatkan keuntungannya dalam tempo waktu yang lebih
cepat. Biasanya dalam rentang waktu 1 hingga 3 tahun ke depannya.

Sedangkan sektor-sektor untuk investasi saham ini meliputi pertanian, finance, industri,
property, infrastruktur, transportasi, konstruksi, dan sebagainya.

 Keuntungan Investasi Saham

Penting kamu ketahui jika kamu berinvestasi saham maka keuntungan investasi saham ini
bisa kamu dapatkan dari berbagai cara, yakni:

1. Dividen

Dividen merupakan keuntungan dari perusahaan yang selanjutnya bisa kamu terima
ebagai pemegang saham. Biasanya kamu bisa menerimanya dalam bentuk uang tunai atau
tambahan saham dari perusahaan untuk pemegang saham. Pembagian dividen ini atas
kesepakatan mayoritas pemegang saham.

2. Potensi Capital Gain

Keuntungan lainnya bagi investor berasal dari selisih harga beli dan harga jual saham.
Istilahnya adalah capital gain. Para investor saham jangka pendek biasanya menargetkan
keuntungan dengan cara ini.
3. Saham Bonus

Nggak semua perusahaan memberikan saham bonus pada investor. Saham bonus ini
biasanya berasal dari agio saham. Agio ini merupakan selisih antara harga jual dengan
harga normal saham pada saat perusahaan terkait melakukan penawaran.

4. Likuid dan Transparan

Investasi saham ini memang sifatnya lebih transparan dan likuiditasnya lebih tinggi.
Likuid artinya mudah untuk kamu cairkan. Namun, tetap aja masing-masing saham
berbeda tingkat likuiditasnya.

 Risiko Investasi Saham

Jika kamu adalah seorang pemula, kamu perlu tahu risiko investasi saham. Sama halnya
dengan usaha bisnis lainnya, risiko untuk mengalami kerugian juga sangat mungkin. Apa aja
risiko investasi ini?

1. Nggak Dapat Dividen

Nggak selamanya investasi kamu berjalan mulus. Ada saatnya perusahaan mengalami
kerugian dan udah pasti kamu nggak bakal dapat dividen. Kalau ini terjadi, nggak usah
panik. Kamu perlu mencegahnya dengan cara diversifikasi saham yang lebih beragam.

2. Capital Loss

Capital loss ini merupakan kondisi di mana harga jual saham kamu lebih rendah ketimbang
harga pada saat kamu membelinya. Kebalikan dari capital gain. Jadi udah pasti di sini kamu
bakal mengalami kerugian karena harga saham yang lebih murah ketimbang modal yang
sudah kamu keluarkan.

3. Likuidasi

Kebangkrutan perusahaan sangat mungkin terjadi. Pemegang saham memiliki hak untuk
mendapatkan aktiva, tetapi jika dalam kondisi di mana semua aktiva perusahaan habis, para
pemegang saham mungkin nggak dapat apa-apa. Inilah risiko terburuk yang perlu kamu
waspadai.

 Penghapusan Saham dari BEI


Beberapa alasan tertentu saham perusahaan bisa aja dihapus di bursa. Ya, akibatnya saham
yang kamu miliki dari perusahaan terkait nggak likuid lagi. Ini juga risiko buruk yang sangat
mungkin terjadi.

 Alternatif investasi

Ada banyak pilihan atau tempat yang dapat investor gunakan dalam berinvestasi dengan
harapan mendapatkan keuntungan untuk periode yang akan datang. Investasi dapat berupa kas,
deposito, membeli tanah / bangunan, maupun membeli surat berharga seperti saham, reksadana
dan lain-lain. Berdasarkan jenisnya investasi terbagi menjadi dua yaitu investasi berwujud (riil)
dan investasi tidak berwujud (non riil)

Ada banyak pilihan atau tempat yang dapat investor gunakan dalam berinvestasi dengan
harapan mendapatkan keuntungan untuk periode yang akan datang. Investasi dapat berupa kas,
deposito, membeli tanah / bangunan, maupun membeli surat berharga seperti saham, reksadana
dan lain-lain.

Contoh Investasi riil meliputi :

1. Barang berharga (perhiasan dan sebagainya)


2. Gedung
3. Barang antik
4. Kendaraan
Sedangkan contoh investasi non riil meliputi:
1. Deposito
2. Obligasi
3. Valuta Asing
4. Saham
Dengan semakin banyaknya produk investasi, investasi menjadi sangat kompleks
terutama bagi investor awam yang belum benar-benar memahami seluk-beluk berinvestasi.
Sebelum berinvestasi, investor harus memiliki strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan
dan juga memahami faktor-faktor risiko yang akan mempengaruhi investasinya.
Investor dapat memilih berdasarkan return (kembalian) dan risk (risiko). Misalnya
dengan melihat hasil atau return-nya maka investasi yang menarik untuk dilakukan adalah
investasi dalam saham, obligasi dan valas. Pengembalian atas investasi yang didapat oleh
investor dapat berbentuk apresiasi modal, pendapatan atau kombinasi keduanya. Apresiasi modal
menitik-beratkan pada pertumbuhan investasi atas investasi awal dalam satu kerangka periode
waktu tertentu, misalnya jangka pendek (dibawah satu tahun), jangka menengah (satu sampai
tujuh tahun) dan jangka panjang (lebih dari tujuh tahun). Sedangkan pendapatan umumnya
didistribusikan dalam bentuk dividen, bunga dan pembayaran sewa. Dividen merupakan bentuk
pembagian keuntungan perusahaan kepada investor pemegang sahamnya dalam bentuk kas atau
saham tambahan (saham bonus). Pertumbuhan dan pendapatan memberikan investor baik
pertumbuhan investasi maupun pendapatan pada saat bersamaan. Di pasar modal misalnya
banyak perusahaan-perusahaan berkapitalisasi besar (blue chips) yang memberikan deviden dan
sekaligus memiliki pertumbuhan yang berkelanjutan.
Investasi yang paling baik adalah investasi pada produk keuangan yang sudah investor
ketahui dengan baik potensi pertumbuhan dan risiko yang akan dihadapi. Kesalahan dalam
berinvestasi umumnya banyak dilakukan investor karena investasi berdasarkan emosional tanpa
mempertimbangkan risiko hanya karena ingin mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi
dalam waktu yang singkat (instan). Saham contohnya, akan menjadi sangat berisiko jika investor
transaksi hanya berdasarkan emosi dan tidak memahami dengan baik cara kerjanya.
Pengembalian atas investasi yang didapat oleh investor dapat berbentuk apresiasi modal,
pendapatan atau kombinasi keduanya. Buku ini akan banyak membahas tentang investasi dalam
pasar modal dan pasar uang.

 Tujuh metode yang bisa digunakan dalam penilaian investasi.


Berikut diantaranya:

1. Net Present Value (NPV)

NPV merupakan rasio antara nilai dari kas masuk saat ini dan nilai dari kas keluar dalam
periode tertentu. Nilai yang diperoleh dari metode penilaian NPV ini bisa digunakan
dalam memperhitungkan nilai uang hingga membandingkan beberapa alternatif investasi
sejenis.

Menganalisa kelayakan investasi dengan metode Net Present Value (NPV) dilihat dari
keuntungan bersih yang diperoleh di akhir pengerjaan suatu investasi. Kamu tinggal
hitung selisih dari nilai sekarang dengan aliran kas dari investasi tersebut.

Ketika nilai NPV yang diperoleh positif, artinya potensi keuntungannya cukup besar
sehingga investasi bisa tetap dilakukan. Metode penilaian ini dianggap paling baik,
karena investor bisa memperhitungkan nilai dari arus investasi di masa mendatang.

Berikut rumus NPV:

NPV = ΣPVt – A0

NPV = (PV1 + PV2 + …) – A0

PV = NCF x Discount factor


Discount factor = 1/(1+r)t

Keterangan:

NPV = Net Present Value

PV = Present Value

NCF = aliran kas

A0 = investasi yang dikeluarkan pada awal tahun

r = biaya modal

t = periode waktu investasi/proyek

Metode ini menggunakan asumsi:

Jika NPV0 > NPV1, investasi tidak layak karena bisa menimbulkan kerugian.

Jika NPV0 < NPV1, investasi layak karena bisa menguntungkan.

Jika NPV0 = NPV1, investasi tidak layak karena bisa menimbulkan kerugian.

2. Profitability Index (PI)

Profitability Index atau disingkat PI merupakan metode penilaian dengan


membandingkan antara nilai kas masa di mendatang dan nilai pengeluaran pada investasi
di masa sekarang. Bisa dikatakan, PI adalah rasio antara present value dari kas masuk dan
present values kas keluar.

Metode ini mengukur investasi dinyatakan layak atau tidak berdasarkan indeks
keuntungannya yang dibandingkan dengan nilai penerimaan kas bersih secara
keseluruhan dan nilai investasi saat ini.

Berikut rumusnya:

PI = PV/I

Keterangan:

PI = Profitability Index

PV = Present Value (nilai sekarang seluruh penerimaan kas bersih)


I = Investasi

Asumsi dari metode PI, ialah:

Jika PI > 1, investasi layak karena menguntungkan.

Jika PI < 1, investasi tidak layak karena bisa merugikan.

3. Payback Period (PBP)

Payback periode atau metode penilaian yang dilakukan dengan mengkalkulasi dari berapa
lama modal investor bisa kembali. Jadi, satuan ukuran yang digunakan adalah waktu.
Makin singkat jangka waktu pengembalian modalnya, makin bagus investasi tersebut.

Metode penilaian ini bukan tanpa kelemahan. Salah satunya adalah tidak melakukan
perhitungan nilai aliran kas dan waktu uang setelah periode payback tersebut terpenuhi.

Berikut rumusnya:

Jika arus kas per tahun sama jumlahnya:

PBP = (investasi awal/arus kas) x 1 tahun

Jika arus kas per tahun berbeda jumlahnya:

PBP = n + (a – b/c – b) x 1 tahun

Keterangan:

n = tahun terakhir di mana jumlah arus kas belum bisa menutup investasi awal

a = jumlah investasi awal

b = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n

c = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n+1

Asumsi metode PBP ialah:

Jika PBP lebih cepat atau singkat dari ketentuan, investasi layak karena menguntungkan.
Jika PBP lama dari ketentuan awal, investasi tidak layak karena merugikan.

4. Internal Rate of Return (IRR)

Kamu juga bisa menganalisa kelayakan investasi dengan menggunakan metode Internal
Rate of Return (IRR). Metode ini dapat digunakan untuk memperhitungkan profitabilitas
suatu investasi yang tengah dijalankan. Metode ini mengukur investasi dari tingkat suku
bunga yang menjadikan nilai sekarang keuntungan yang diharapkan sama dengan jumlah
nilai dari biaya modal. Ketika nilai IRR yang dihasilkan tinggi, investasi tersebut
dikatakan menguntungkan. Sebaliknya, jika nilai IRR yang dihasilkan nilainya kecil,
investasi tersebut tak layak dan dianggap merugikan.

Rumus analisa IRR, yaitu:

IRR = R1 + (PV1 – PV0/PV1 – PV2) x (R1 – R2)

Keterangan:

IRR = Internal Rate of Return

R1 = tingkat bunga pertama

R2 = tingkat bunga kedua

PV = Present Value

Metode IRR menggunakan asumsi:

Jika IRR > tingkat bunga, investasi layak karena menguntungkan.


Jika IRR < tingkat bunga, investasi tidak layak karena merugikan.

5. Average Rate of Return

Metode ini disebut juga dengan financial statement. Average Rate of Return ini
digunakan untuk mengukur besar kecilnya laba bersih per tahun rata-rata yang diperoleh
dari suatu investasi. Hal ini digunakan untuk memberi gambaran terkait potensi imbal
hasil yang akan diterima dari investasi selama periode tertentu.

Nilai dari Average Rate of Return atau ARR diperoleh dari persentase laba rata-rata
setelah dikurangi pajak dibagi investasi rata-rata.

Karena menggunakan hasil dari data-data yang memang sudah ada, jadi tidak perlu lagi
melakukan perhitungan apapun. Kelebihan metode ini yakni lebih sederhana dan mudah
dimengerti.

6. Return of Investment (ROI)

Metode penilaian ini disebut juga dengan laba investasi. Keuntungan yang diperoleh
dihitung dari pembagian hasil pendapatan dari nominal modal yang telah ditanamkan.

Rasio penghitungan ROI ini digunakan untuk melakukan evaluasi atas efisiensi dari suatu
kegiatan investasi. Caranya adalah dengan mengukur langsung jumlah nominal
pengembalian yang diperoleh dari total semua biaya investasi.

Payback Periode

Metode penilaian ini dilakukan dengan cara menambahkan nilai arus kas masuk setiap
tahun hingga tercapai nominal yang sama dari nilai investasi awal.

Salah satu kelebihan metode ini adalah bisa mempertimbangkan risiko yang mungkin
muncul dari arus kas yang masuk nantinya di masa depan dan kemudian dipergunakan
untuk mengembalikan dana modal investasi.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab terdahulu dan
berdasarkan tujuan dari makalah ini, maka dapat disimpulkan bahwa Saham merupakan
alternatif investasi bagi investor dalam melakukan portofolio investasi mereka. Banyak
pertimbangan yang dipakai oleh investor untuk menentukan seberapa menarik suatu
saham. Sebagai investor yang rasional dalam melakukan transaksi, faktor return dan
risiko saham merupakan komponen pertimbangan yang penting dalam melakukan
investasi pada pasar modal. Para investor dihadapkan pada keinginan untuk memperoleh
return yang optimal dengan memperhatikan faktor resiko yang mereka hadapi. Investor
berusaha untuk dapat memperoleh return saham yang maksimal dengan tingkat resiko
tertentu atas investasi yang mereka lakukan atau memperoleh return tertentu pada tingkat
resiko yang minimal.
B. KRITIK&SARAN

1.Bagi para investor yang memiliki portofolio saham, hendaknya dapat menilai
bagaimana kinerja dari portofolio saham yang dimiliki, agar dapat mengambil keputusan
yang tepat dalam berinvestasi di saham.

2.Bagi para calon investor yang tertarik untuk berinvestasi di saham, sebelum mulai
berinvestasi sebaiknya mencari pengetahuan terlebih dahulu “seluk- beluk” tentang
saham, cara berinvestasi di saham, dan cara menilai kinerja dari portofolio saham serta
disesuaikan dengan karakteristik investor. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
melakukan konsultasi kepada pihak- pihak/lembaga yang bergerak di bidang jual-beli
saham.

3.Dari hasil penelitian yang diperoleh, investor yang menjadi objek penelitian seluruhnya
adalah pria. Saran penulis bagi penulis yang akan meneliti topik yang sama dengan
skripsi ini, sebaiknya penelitian ini dapat dijadikan sebagai gambaran dan agar mencoba
untuk meneliti wanita sebagai objek penelitiannya.

4.Bagi yang tertarik kepada penilaian kinerja portofolio saham, dapat melakukan
kerjasama dengan pihak teknik, agar dapat membuat program khusus tentang penilaian
kinerja portofolio saham. Diharapkan program ini dapat memberikan kemudahan bagi
para investor untuk dapat menilai kinerja portofolio sahamnya.
DAFTAR PUSTAKA

Budiantara, M. (2012). Pengaruh tingkat suku bunga, nilai kurs, dan inflasi terhadap
indeks harga saham gabungan di bursa efek Indonesia periode tahun
2005-2010. Jurnal Sosiohumaniora, 3(3).
Ekhsan, M., & Taopik, M. (2020). Peran Mediasi Employee Engagement pada
Pengaruh Talent Management Terhadap Employee Retention. Jurnal
Pengembangan Wiraswasta, 22(3), 163–176.

Tandelilin, E. (2010). Dasar-dasar Manajemen Investasi. Manajemen Investasi,

34.

Wulandari, O. S., Rahayu, S. M., & Nuzula, N. F. (2016). Analisis Fundamental


Menggunakan Pendekatan Price Earnings Ratio Untuk Menilai Harga
Intrinsik Saham Untuk Pengambilan Keputusan Investasi Saham (Studi Pada
Perusahaan Yang Sahamnya Masuk Indeks Lq45 Periode Tahun 2010-2012 Di
Bursa Efek Indonesia). Jurnal Administrasi Bisnis, 31(1), 73–80.

Anda mungkin juga menyukai