Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

DISTRIBUSI VITAMIN A

A. PENDAHULUAN

Vitamin A merupakan salah satu zat gizi penting yang larut dalam
lemak dan disimpan dalam hati, tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga
harus dipenuhi dari luar (esensial), berfungsi untuk penglihatan,
pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
Hasil kajian berbagai studi menyatakan bahwa vitamin A merupakan
zat gizi yang esensial bagi manusia, karena zat gizi ini sangat penting dan
konsumsi makanan kita cenderung belum mencukupi dan masih rendah
sehingga harus dipenuhi dari luar. Pada anak balita akibat KVA
(Kekurangan Vitamin A) akan meningkatkan kesakitan dan kematian,
mudah terkena penyakit infeksi seperti diare, radang paru-paru, pneumonia,
dan akhirnya kematian. Akibat lain yang berdampak sangat serius dari KVA
adalah buta senja dan manifestasi lain dari xeropthalmia termasuk
kerusakan kornea dan kebutaan.
Ibu yang sedang mengalami nifas yang cukup mendapat vitamin A
akan meningkatkan kandungan vitamin A dalam air susu ibu (ASI),
sehingga bayi yang disusui lebih kebal terhadap penyakit. Di samping itu
kesehatan ibu lebih cepat pulih. Upaya perbaikan status vitamin A harus
mulai sedini mungkin pada masa kanak-kanak terutama anak yang
menderita KVA (Depkes RI, 2009).
Vitamin A esensial untuk pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan
hidup. Di seluruh dunia (WHO, 1991), di antara anak-anak pra sekolah
diperkirakan terdapat sebanyak 6-7 juta kasus baru xeropthalmiatiap tahun,
kurang lebih 10% diantaranya menderita kerusakan kornea. Di antara yang
menderita kerusakan kornea ini 60% meninggal dalam waktu satu tahun,
sedangkan diantara yang hidup 25% menjadi buta dan 50- 60% setengah
buta.
Dalam rangka mewujudkan visi Puskesmas Geger yaitu terwujudnya
Kecamatan Geger yang lebih sehat dan mandiri tahun 2020, maka harus
diupayakan peningkatan kemandirian masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat sadar Gizi. Kegiatan distibusi Vitamin A selaras dengan tata
nilai Puskesmas Geger yaitu aman dan disiplin.

B. LATAR BELAKANG

Direktorat Bina Gizi Masyarakat bekerja sama dengan


SEAMEOTROPMED RCCN Universitas Indonesia, UNICEF dan
Micronutrient Initiative pada tahun 2007 melakukan survei di 3 provinsi
terpilih yaitu Kalimantan Barat, Lampung dan Sulawesi Tenggara untuk
melihat cakupan suplementasi Vitamin A dan mengevaluasi manajemen
program Vitamin A. Hasil survei menunjukkan bahwa di provinsi Kalimantan
Barat cakupan Vitamin A pada bayi (6-11 bulan) adalah sebesar 55,8% dan
anak balita (12-59 bulan) sebesar 56,6%, sementara untuk provinsi
Lampung cakupan pada bayi adalah 82,4% dan anak balita 80,4%, dan
Sulawesi Tenggara adalah 70,5% pada bayi dan anak balita sebesar
62,2%. Hasil survei juga menemukan bahwa sebanyak 70,2% bayi umur 6-
11 bulan dan 13,9% anak balita umur 12-59 bulan mendapatkan
suplementasi Vitamin A dengan dosis yang tidak sesuai umur.
Rendahnya cakupan suplementasi vitamin A ini mengindikasikan
bahwa manajemen dan sosialisasi program Vitamin A tingkat
Kabupaten/Kota belum berjalan optimal. Berkaitan hal tersebut diperlukan
pelatihan penyegaran terkait dengan manajemen suplementasi Vitamin A
bagi petugas dalam rangka meningkatkan cakupan program khususnya
pada Kabupaten/Kota dengan cakupan rendah ( Depkes RI, 2009)

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


TUJUAN UMUM
 Balita terhindar dari penyakit kekurangan vitamin A.
 Agar bayi memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI

TUJUAN KHUSUS
 Semua bayi usia 6-11 bulan yang tinggal di wilayah Puskesmas Geger
mendapatkan tablet vitamin A warna biru
 Semua balita 12-59 bulan yang tinggal di wilayah Puskesmas Geger
mendapatkan tablet vitamin A warna merah
 Semua ibu nifas mengkonsumsi vitamin A dosis tinggi sehingga bayinya
memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


KEGIATAN POKOK
Mendistribusikan vitamin A biru dan vitamin A merah kepada bidan desa
untuk selanjutnya didistribusikan kepada bayi, balita dan ibu nifas

RINCIAN KEGIATAN
1. Membuat alokasi kebutuhan vitamin A biru dan merah
2. Menerima vitamin A biru dan merah dari dinas kesehatan
3. Mempersiapkan vitamin A biru dan merah sesuai jumlah sasaran dan
diperhitungkan penambahan 10% untuk tiap-tiap desa
4. Mendistribusikan vitamin A ke desa melalui bidan desa dengan
menyertakan plastik klip sejumlah sasaran tiap desa

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Pelaksanan gizi mengumpulkan data sasaran balita usia 6-59 bulan dan
data sasaran ibu nifas dari bidan desa
2. Pelaksana gizi mengajukan kebutuhan sasaran vitamin A ke Dinas
Kesehatan Kabupaten
3. Menerima vitamin A dari Dinas Kesehatan Kabupaten
4. Menghitung alokasi vitamin A perdesa dan membagi sesuai data sasaran
5. Mendistribusikan vitamin A ke bidan desa
6. Bidan desa mendistribusikan ke sasaran dengan berkoordinasi dengan
kader
7. Bidan desa melaporkan hasil pendistribusian vitamin A ke pelaksana gizi
8. Melaporkan hasil pendistribusian vitamin A ke Dinas Kesehatan
Kabupaten

F. SASARAN
a. Sasaran Vitamin A:
Vitamin A biru untuk balita usia 6-11 bulan
Vitamin A merah untuk balita usia 12-59 bulan dan ibu nifas
b. Hak sasaran:
1. Memperoleh kejelasan informasi tentang kegiatan pemberian vitamin
A
2. Meperoleh informasi mngenai aturan dan tata cara pemberian
vitamin A
3. Memperoleh, penyuluhan, pembinaan dan sosialisasi terkait dengan
pemberian vitamin A
c. Kewajiban sasaran:
1. Meminum tablet vitamin A langsung di depan petugas
2. Mendukung program pemberian vitamin A di wilayah kerja
Puskesmas Geger

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan Bulan Ke

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Vit A biru 30- 2-28 28- 2-31


31** 29**

Vit A Merah 30- 2-28 28- 2-31


31** 29**

Vit A bufas 2-31 2-28 2-31 3-29 1-31 2-30 3-31 2-31 4-29 2-31 2-30 4-29

*Pemberian vit A bufas sesuai dengan jumlah ibu nifas pada waktu tersebut
** Distribusi Vitamin A dari Petugas Gizi kepada bidan desa

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Setelah pelaksanaan posyandu selesai, dilakukan perekapan
pemberian vitamin A oleh bidan desa dibantu kader. . Apabila ada balita yang
tidak datang ke posyandu maka vitamin A dititipkan kepada kader posyandu
dan dilakukan kunjungan rumah balita.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Setelah pelaksanaan pemberian vitamin A, bidan desa
menginformasikan kepada petugas gizi lalu dilakukan pencatatan dan
pelaporan dengan mengetahui kepala puskesmas lalu diserahkan kepada
dinas kesehatan. Evaluasi dilakukan pada akhir bulan Pebruari dan
Agustus serta semua sasaran menerima vitamin A pada bulan itu.
J. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR
 Peran Lintas Program: berkoordinasi dengan bidan desa dalam
pendistribusian kapsul vitamin A
 Peran Lintas Sektor : berkoordinasi dengan kader dan toma terkait
dalam pelaksanaan distribusi vitamin A kepada balita

K. SUMBER DANA
Dana Pelaksanaan distribusi vitamin A kepada balita berasal dari
dana BLUD Puskesmas Geger.

Mengetahui,
PJ UKM Esensial Pelaksana Pelayanan Gizi

NINIK WURYANI, SST FARIDA WIDIYANTI, S.Gz


19730507 199302 2 002 NIP. 19791222 200501 2013

Anda mungkin juga menyukai