Contoh 1 Perhitungan Konsistensi Tanah
Contoh 1 Perhitungan Konsistensi Tanah
1. Konsistensi Tanah
Klasisifikasi Tanah
2. Analisa Ayakan
Contoh yang disajikan ini memberi gambaran tentang “bagaimana mengolah data hasil
uji lab untuk pengujian batas konsistensi dan pengujian analisa ayakan dengan tujuan
untuk mengklasifikasikan tanah”
Cat :
• Pengujian Batas Cair selalu berkaitan dengan Kadar Air
• Dari tabel 1 diatas, maka yang perlu kita lakukan selanjutnya adalah menghitung
kadar air
𝑊𝑤 𝑊−𝑊𝑠
Kadar air (𝑤) = = × 100
𝑊𝑠 𝑊𝑠
Selanjutnya dari titik-titik yang di-plot pada grafik tersebut, kita buat garis trendline-nya
atau secara manual dibuat suatu garis lurus yang mewakili titik-titik tersebut dan ditarik
garis dari pukulan ke-25 menyentuh trendline-nya dan dibaca nilai LL-nya.
Deskripsi Gambar 1 :
Untuk membuat grafik “Uji Batas Cair”, dapat dilakukan dengan memanfaatkan fitur
grafik pada excel atau dapat membuat grafik manual dengan sumbu (x) dalam skala
semi logaritma dan sumbu (y) pada skala normal. Sumbu (x) menyatakan jumlah
pukulan dan sumbu (y) menyatakan kadar air.
Deskripsi Tabel 3 :
Data yang tertera pada tabel 3 di atas adalah data yang diperoleh dari hasil pengujian
“Batas Plastis”. Sampel pengujian ada 3 (tiga) sampel. Setiap sampel, dengan cara dan
langkah yang sama dilakukan pengujian batas plastis. Persentase kadar air diambil pada
saat sampel tanah dengan diameter silinder 3,2 mm mulai retak-retak ketika digulung.
Cat :
• Pengujian Batas Plastis juga selalu berkaitan dengan Kadar Air
• Dari tabel 3 diatas, maka yang perlu kita lakukan selanjutnya adalah menghitung
kadar air
𝑊𝑤 𝑊−𝑊𝑠
Kadar air (𝑤) = = × 100
𝑊𝑠 𝑊𝑠
Tujuan untuk “Uji Batas Plastis” → mendapatkan nilai PL (Plastic Limit/ Batas Plastis)
Perlu diingat bahwa :
Nilai PL adalah kadar air rata-rata
Dari tabel kita dapat peroleh nilai PL = 20,23 %
atau = 0,2023
c. Indeks Plastisitas (Plasticity Index / PI)
Dari data LL dan PL, kita dapat menghitung nilai PI. Dari hasil yang diperoleh pada
poin (a) dan (b) maka :
PI = LL − PL
PI = (39,8 − 20,23)%
PI = 19,57 %
LI = 0,91
Batasan ukuran partikel yang dipakai pada gambar diatas adalah USCS :
Dari batasan ukuran partikel ini, pada gambar 2 kita dapat mengetahui bahwa dominan
sampel tanah terdiri dari 70,429 % pasir dan sisanya 20,524 kerikil dan 9,227 butiran
halus.
Tujuan untuk “Uji Analisa Saringan” → mendapatkan gradasi ukuran butiran tanah
yang dapat dilihat pada kurva distribusi ukuran butiran.
Dari kurva ini kita mendapatkan parameter :
• D10 : Diameter butiran dimana 10% dari total butiran lolos / lebih kecil
dari diameter tersebut
Dari kurva (gambar 2), diperoleh D10 = 0,08
• D30 : Diameter butiran dimana 30 % dari total butiran lolos / lebih kecil
dari diameter tersebut
Dari kurva (gambar 2), diperoleh D30 = 0,37
• D60 : Diameter butiran dimana 60% dari total butiran lolos / lebih kecil
dari diameter tersebut
Dari kurva (gambar 2), diperoleh D60 = 2,53
• Dari nilai Cu dan Cc, kita dapat menentukan gradasi butiran tanah apakah termasuk
dalam kelompok Gap Graded, Well Graded atau Uniform Graded
Tanah termasuk gradasi baik (well graded) jika Cc diantara 1 dan 3, dan Cu > 6
• Dari nilai Cu = 31,625 dan Cc = 0,676 maka gradasi butiran untuk sampel tanah
ini termasuk dalam gradasi buruk karena tidak memenuhi 2 kriteri diatas.
Deskripsi Gambar 2 :
Untuk membuat grafik “distribusi ukuran butiran”, dapat dilakukan dengan
memanfaatkan fitur grafik pada excel atau dapat membuat grafik manual dengan sumbu
(x) dalam skala semi logaritma dan sumbu (y) pada skala normal. Sumbu (x)
menyatakan diameter ayakan dan sumbu (y) menyatakan persentase material lolos
ayakan.
2 Metode klasifikasi :
1. Metode AASHTO
2. Metode USCS
Dari parameter tanah yang telah kita hitung sebelumnya (lihat contoh 1a, 1b, 1c dan
contoh 2) maka kita akan melakukan klasifikasi tanah. Parameter tanah tersebut adalah:
LL = 39,8 % (lihat gambar 1)
PL = 20,23 % (lihat tabel 4)
PI = 19,57 % (lihat poin 1c)
Persentase lolos ayakan no. 4 = 79,476 %
Persentase lolos ayakan no. 10 = 53,809 %
Persentase lolos ayakan no. 40 = 31,695 %
Persentase lolos ayakan no. 200 = 9,227 %
Nilai Cu = 31,625
Nilai Cc = 0,676
a. Metode USCS (Unified Soil Classification System)
SELESAI
MULAI
• Dari data :
F200 = 9,227 % berarti F200 < 50 %
Tanah digolongkan ” tanah berbutir kasar”
Cat :
Kita tandai tabel USCS untuk divisi utama dipilih ”tanah berbutir kasar”. Tabel bagian
bawah yg bertanda tidak perlu diperhatikan kecuali jika tanahnya tergolong
butiran halus.
MULAI
SELESAI
Tahap 2. Cek apakah tanah termasuk dalam golongan A-1 atau A-2 atau A-3?
Persentase lolos ayakan no. 10 = 53,809 %
Persentase lolos ayakan no. 40 = 31,695 %
Persentase lolos ayakan no. 200 = 9,227 %
• Memenuhi kriteri A-1b, A-3 dan A-2
Kesimpulan :
Klasifikasi Tanah
SC A-2-6
(Sand Clay)
Pasir berlempung
Gambar 6. Rekapitulasi hasil klasifikasi tanah dengan metode USCS dan AASHTO