Anda di halaman 1dari 7

JURNAL Vol.11 No.

21  Januari 2022 ISSN: 2089-5917


Kebangsaan e-ISSN: 2722-3191

PENGARUH TUNJANGAN KINERJA, SERTIFIKASI GURU DAN


MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU PADA MADRASAH
IBTIDAIYAH NEGERI DALAM GUGUS JEUNIEB
KABUPATEN BIREUEN

Nursyimah 1*)
1, Kepala Sekolah MIN 16 Kabupaten Bireuen - Aceh
*) email: nursyimahnursyimah567@gmail.com

__________________________________________________________________________

ABSTRACT

This study aims to determine: a) the effect of performance allowances on teacher performance, b) the effect
of teacher certification on teacher performance at Madrasah Ibtidaiyah, c) the effect of motivation on
teacher performance at Madrasah Ibtidaiyah Jeunieb Group, Bireuen Regency, and d) the simultaneous
effect of allowance performance, teacher certification and motivation on teacher performance in Madrasah
Ibtidaiyah Gugus Jeunieb, Bireuen Regency. The study was conducted on 50 teachers of Madrasah
Ibtidayah Gugus Jeunieb with quantitative associative methods and analytical methods using path analysis.
The results of the study found 1). there is a positive influence of the performance allowance factor on the
performance of MI Gugus Jeunieb teachers, Bireuen Regency, which is 39.32%, 2). The results of statistical
tests prove that the effect of certification factors on performance is significant, either directly or indirectly,
amounting to 20.91%. 3). There is a significant influence between work motivation on teacher performance
which is calculated from this study which is quite significant, namely 13.19%. And 4) Simultaneously
through the value of the correlation coefficient and determination, it shows that the variables of
performance allowance, certification and work motivation have a significant effect on teacher performance.
The contribution of these three factors is 73.3%. While the rest due to the role of variables that are not
examined by 26.7%. These factors include school culture, compensation, aspects of communication,
education and training, principals' leadership, and others.

Keywords: performance allowance, certification, work motivation, teacher performance

__________________________________________________________________________

1. Pendahuluan rian insentif berupa tunjangan agar kinerja


meningkat. Tunjangan adalah segala sesuatu yang
Kinerja guru merupakan kemampuan guru dalam diterima oleh guru sebagai balas jasa atas kerja,
menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sebagai dalam arti pembayaran insentif merupakan
pendidik yang diperlihatkan dengan hasil kerja kontribusi yang diterima oleh guru atas pekerjaan
yang optimal sesuai dengan tujuan pendidikan. yang telah dikerjakannya. Program pemberian
Penilaian kinerja guru sangat diperlukan sebagai insentif atau tunjangan bukan semata-mata didasar-
alat pemantauan guru dalam bekerja. Penilaian ini kan sebagai imbalan atas pengorbanan waktu,
dijadikan sebagai bahan evaluasi lembaga pendi- tenaga dan pikiran seorang guru terhadap sekolah,
dikan dalam upaya peningkatan kinerja guru. melainkan juga merupakan cara untuk merangsang
Usaha telah banyak dilakukan oleh suatu organisasi dan meningkatkan kegairahan kerja. Dengan
untuk meningkatkan kinerja antara lain dengan me- insentif atau tunjangan itu setiap guru akan sadar
menuhi kebutuhan-kebutuhannya melalui pembe- bahwa kegairahan kerja akan mendatangkan

Nursyimah | Pengaruh Tunjangan kinerja, Sertifikasi guru, dan Motivasi terhadap Kinerja guru pada MI . . . 21
JURNAL Vol.11 No.21  Januari 2022 ISSN: 2089-5917
Kebangsaan e-ISSN: 2722-3191

keuntungan bukan saja untuk sekolah, melainkan kinerja guru. Hal ini dibuktikan dengan belum
juga untuk dirinya sendiri. tampaknya prestasi yang menonjol baik dari sisi
guru dan juga dari para siswa serta lulusannya.
Pemerintah juga telah memberikan perhatian yang
lebih dalam masalah pendidikan, dengan mempro- Sebagian guru berpendapat pemberian insentif atau
gramkan kesejahteraan guru dengan adanya tunjangan kinerja pada guru Madrasah Ibtidaiyah
Tunjangan Kinerja Pegawai. belum sesuai dengan harapan guru, Terlpas dari
kasus seringnya terlmbat pembayarannya. Juga
Tunjangan kinerja adalah penghasilan selain gaji
adanya issu bahwa penerimaan tunjangan kinerja
yang diberikan kepada pegawai yang aktif
pada guru Madrasah Ibtidaiyah dalam Gugus
berdasarkan kompetensi dan kinerja. Dengan
Jeunieb Kabupaten Bireuen belum sesuai dengan
demikian jika sistem ini dapat diterapkan secara
prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah.
efektif maka akan berdampak positif bagi
organisasi karena akan dapat meningkatkan kinerja Dampak pemberian sertifikasi terhadap kinerja
seorang guru untuk bekerja serta kepuasan mengajar guru Madrasah Ibtidaiyah juga belum
tersendiri bagi seorang guru dalam menjalankan banyak mengalami perubahan yang signifikan
tugasnya. terhadap kinerja guru. Yang juga masih ada
masalah pada motivasi kerja sebagian guru belum
Selain tunjangan kinerja Pemerintah juga mengatur
optimal. Karena disadari bahwa guru selain
Mekanisme Sertifikasi Guru beserta tunjangan
mampu melaksanakan proses pembelajaran yang
yang diberikan. Tunjangan tersebut adalah
baik sesuai kurikulum yang diterapkan juga
tunjangan Profesi Guru, Tunjangan profesi guru
harusnya mampu melaksaanakan evaluasi dan
merupakan tunjangan yang besarnya setara dengan
penelitian. Masalah terakhir ini masih banyak yang
1 (satu) kali gaji pokok Guru yang diangkat oleh
bermasalah, apakah kewajiban dalam melaksa-
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
nakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
Pemerintah atau Pemerintah daerah pada tingkat,
lainnya, yang bermanfaat sebagai penunjang dan
masa kerja, dan kualifikasi yang sama. Tunjangan
pendukung dalam pembelajaran.
tersebut diberikan kepada guru yang telah
menerima sertifikat pendidik dengan tujuan Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti
meningkatkan mutu Guru, sebagai penghargaan tertarik mengkaji tentang “Pengaruh Tunjangan
atas profesionalitas, untuk mengangkat martabat Kinerja, Sertifikasi Guru dan Motivasi terhadap
Guru, meningkatkan kompetensi Guru, memajukan kinerja Guru pada Madrasah Ibtidaiyah dalam
profesi Guru, meningkatkan mutu pembelajaran, Gugus Jeunieb Kabupaten Bireuen”.
dan meningkatkan pelayanan pendidikan yang
bermutu. 2. Landasan Teoritis
Program ini diharapkan, dan telah membuktikan Tunjangan Kinerja
ternyata dapat sebagai salah satu motivasi seorang
Tunjangan merupakan salah satu bentuk hak yang
guru untuk dapat meningkatkan kinerjanya dalam
didapatkan oleh karyawan dengan perjanjian kerja.
bekerja.
Tunjangan diberikan sesuai dengan posisi dan
Motivasi kerja guru merupakan daya dorong atau jabatan dalam bekerja. (Hasibuan, 2007: 118).
daya gerak yang membangkitkan dan mengarahkan
perilaku guru pada suatu perbuatan atau pekerjaan. Pemberian tunjangan profesi berpengaruh secara
Motivasi kerja guru sangat penting karena akan positif dan signifikan terhadap Kinerja guru. Hal
ini didukung temuan penelitian Suryanto (2011)
sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas
bahwa terdapat pengaruh pemberian tunjangan
Kinerja Guru. Apabila seorang guru memiliki
profesional guru dengan kinerja guru. Tunjangan
motivasi kerja yang tinggi maka Kinerja Guru
Kinerja adalah penghasilan selain gaji yang
tersebut juga, akan meningkat. Disisi lain, motivasi
kerja guru adalah suatu dorongan kerja bagi guru diberikan kepada pegawai yang aktif berdasarkan
untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya kompetensi dan kinerja”. Tunjangan kinerja atau
remunerasi dapat memberikan tambahan pengha-
dengan sebaik-baiknya demi mencapai tujuan yang
silan kepada setiap pegawai, sehingga pegawai
telah ditentukan.
lebih konsentrasi dalam bekerja. Sistem remunerasi
Namun, berdasarkan amatan peneliti di lapangan – bagi setiap pegawai merupakan bagian dari refor-
khususnya di lingkungan guru pada Madrasah masi birokrasi yang diterapkan oleh pemerintah.
Ibtidayah Negeri Gugus Jeunieb Kabupaten
Bireuen, belum sepenuhnya mampu mendongkrak Kebijakan pemberian tunjangan kinerja dan
kaitannyadengan peningkatan kinerja PNS merupa-

Nursyimah | Pengaruh Tunjangan kinerja, Sertifikasi guru, dan Motivasi terhadap Kinerja guru pada MI . . . 22
JURNAL Vol.11 No.21  Januari 2022 ISSN: 2089-5917
Kebangsaan e-ISSN: 2722-3191

kan bagian dari usaha reformasi birokrasi yang di guru agar perilaku mereka dapat diarahkan pada
gagas pemerintah melalui Kementrian Pendaya- upaya-upaya nyata untuk mencapai tujuan yang
gunaan Aparatur Negara. ditetapkan. Motivasi kerja harus dimiliki oleh guru
agar ia mau dan rela mengerahkan segala kemam-
H1: Tunjangan kinerja berpengaruh terhadap
puannya dalam bentuk keahlian dan keterampilan
Kinerja guru
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Sertifikasi Guru Dengan demikian agar proses pembelajaran
berjalan dengan efektif dan menghasilkan sesuatu
Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat
yang memuaskan, maka guru harus meningkatkan
pendidik kepada guru. Sertifikasi akan membawa
kinerjanya
dampak positif, yaitu meningkatnya kualitas guru
Tenaga pendidikan yang sudah memperoleh H3: Motivasi kerja berpengaruh terhadap Kinerja
Sertifikat Pendidik maka Pendidik atau guru guru
tersebut sudah dinilai profesional didalam membuat
Kinerja Guru
sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas.
Sehingga guru/pendidik yang telah mempunyai Kinerja guru adalah kemampuan guru untuk
Sertifikat Pendidik hendaknya bisa membawa mendemonstrasikan berbagai kecakapan dan kom-
perubahan untuk pendidikan menjadi yang lebih petensi yang dimilikinya. Depdiknas (2004:11).
baik dari segi proses ataupun output.
Agar penilaian kinerja guru mudah dilaksanakan
Pelaksanaan Sertifikasi berpedoman pada keten- serta membawa manfaat diperlukan pedoman
tuan yang diterbitkan oleh Konsorsium Sertifikasi dalam penilaian kinerja. Pedoman penilaian
Guru. Sertifikasi Guru bertujuan untuk : terhadap kinerja guru mencakup: (1) Kemampuan
1. Menentukan kelayakan guru dalam melaksa- dalam memahami materi bidang studi yang
nakan tugas sebagai agen pembelajaran dan menjadi tanggung jawabnya, (2) Keterampilan
mewujudkan tujuan pendidikan nasional metodologi yaitu merupakan keterampilan cara
2. Peningkatan proses dan mutu pendidikan penyampaian bahan pelajaran dengan metode
3. Peningkatan profesionalitas guru. pembelajaran yang bervariasi, (3) Kemampuan
berinteraksi dengan peserta didik, (4) Juga sikap
Menurut Syaiful Sagala (2009:30) guru wajib
profesional yang turut menentukan keberhasilan
mengikuti sertifikasi, karena dengan sertifikasi
seorang guru (Manusung dalam Supardi, 2014:72).
seorang guru akan meningkatkan kemampuan dan
keterlibatannya dalam melaksanakan tugas sebagai Berdasarkan uraian diatas maka dapat digambarkan
guru sebuah kerangka pemikiran, sebagai berikut:
H2: Sertifikasi guru berpengaruh terhadap Kinerja
Tunjangan
guru kinerja
Motivasi Guru
Sertifikasi Kinerja
Guru selain pendidik juga teuladan bagi masyara- Guru guru
katnya. Selayaknya memiliki prestasi dan kemam-
puan, yang didorong dari adanya motivasi yang Motivasi
tinggi, sehingga diharapkan menghasilkan kerja kerja
yang optimal.
Gambar 1. Diagram Kerangka Pemikiran
Untuk dapat memberikan hasil kerja yang
berkualitas dan berkuantitas maka seorang guru 3. Metodologi Penelitian
membutuhkan motivasi kerja dalam dirinya yang
akan berpengaruh terhadap semangat kerjanya Metode, Sumber Data dan Analisis Data
sehingga meningkatkan kinerjanya. Metode penetian yang akan digunakan dalam
Motivasi adalah suatu keadaan yang terdapat dalam penelitian ini adalah metode asosiatif dengan
diri seseorang yang menyebabkan seseorang pendekatan kuantitatif. Metode asosiatif merupakan
melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan metode yang bermaksud untuk menjelaskan
tertentu (Hilgard yang dikutip oleh Wina Sanjaya hubungan kausal dan pengaruh antara variabel-
(2006:29) variabel melalui pengujian hipotesis.

Menurut Uno (2009), motivasi kerja guru adalah Data diperoleh melalui angket yang disusun berupa
suatu proses yang dilakukan untuk menggerakkan pernyataan tertutup dengan pilihan jawaban Sangat

Nursyimah | Pengaruh Tunjangan kinerja, Sertifikasi guru, dan Motivasi terhadap Kinerja guru pada MI . . . 23
JURNAL Vol.11 No.21  Januari 2022 ISSN: 2089-5917
Kebangsaan e-ISSN: 2722-3191

Setuju, sampai sangat tidak setuju tentang indicator Operasional Variabel Penelitian
semua variabel penelitian.
Riduwan (2010:96) memberikan pengertian tentang
Penelitian ini dilaksanakan pada 50 sampel guru definisi operasional adalah unsur penelitian yang
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Dalam Wilayah gugus memberikan petunjuk bagaimana variabel itu di-
Jeunieb Kabupaten Bireuen, yang dilaksaaakan ukur. Adapun definisi operasional variabel tersebut
pada bulan Juli-Agustus 2021. dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:
Sedanhkan metode analisis digunakan model Tabel 1. Operasionalisasi variabel Penelitian
analisis jalur, dengan mengembangkan stuktur
variable yang saling berhubungan secara kausal. Variabel Dimensi
Tunjangan Capaian SKP Bulanan
Pemilihan metode analisis jalur dilakukan dengan Kinerja (X1) Prestasi kerja
pertimbangan, karena metode ini mampu memberi- Kompetensi kemampuan bidang studi
kan kejelasan hubungan dan besaran antar variabel Pemahaman karakteristik peserta
penelitian yang sangat berguna bagi upaya peneliti Sertifikasi didik
dalam mengupas berbagai variabel yang diteliti, Guru (X2) Pembelajaran yang mendidik
dan analisis jalur cocok digunakan untuk mengana- Pengembangan profesi
lisis hubungan sebab akibat, baik untuk mengeta- Kepribadian pendidik
hui pengaruh langsung maupun tidak langsung Motivasi Motivasi Internal
seperangkat variabel eksogen) terhadap set variabel (X3) Motivasi Eksternal
endogen, baik secara simultan maupun parsial. Penyusunan Rencana Pembelajaran
Kinerja
(Sarwono, J, dalam Amiruddin dan Win, 2012:17). Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Guru (Y) Penilaian Hasil Belajar
Maka model struktural dalam analisis ini adalah
sebagai berikut:
4. Hasil dan Pembahasan
Hasil Analisis Deskriptif
Berdasarkan data yang dikumpulkan melalui
angket terhadap 50 sampel guru Madrasah
Ibtidaiyah Negeri Dalam Wilayah gugus Jeunieb
Kabupaten Bireuen, diperoleh informasi deskriptif
tentang variabel yang diteliti, berikut ini:
a. Mayoritas guru menyatakan setuju bahwa tun-
jangan kinerja terkait dengan kinerja. Tunjangan
kinerja menurut penilaian guru sudah baik dalam
Gambar 2. Struktur Model Teoretis menghargai profesi guru, mencapai 72,5%.
Keterangan : X1 = Tunjangan kinerja b. kebanyakan guru setuju sertifikasi sesuatu yang
X2 = Sertifikasi guru akan meningkatkan kinerja, dan tingkat sertii-
X3 = Motivasi kerja fikasi yang dirasakan berguna bagi guru
Y = Kinerja guru mencapai 67,82%.
 = Faktor residual berupa variable lain c. 57,33 persen guru setuju motivasi guru sudah
yang tidak diteliti. baik, walaupun terdapat 34,22 % kurang setuju.
Tingkat motivasi guru Madarasah Ibtidayah
Sebelum dilakukan analisis data dengan pende- gugus Jeunieb Kabupaten Bireuen, mencapai
katan model jalur, maka dilakukan terlebih dahulu 69,96%.
transformasi skala data, karena kuesioner penelitian d. Dan umumnya kinerja guru masih kurang,
dirancang dengan menggunakan skala Likert dengan rata-rata tingkat kinerjanya mencapai
ordinal. 69.80%.
Transformasi atau konversi dari skala ordinal ke
skala interval menggunakan methods of successive Hasil Analisis Jalur (Path)
interval. Proses perhitungan konversi data ordinal a. Uji Model Struktural
ke data interval dilakukan melalui alat bantu
program statistika, baik dengan software SPSS Pengujian koefisien jalur, dalam rangka memasti-
ataupun dengan Microsoft Excell. kan bahwa model struktural yang dibangkitkan
antar 3 variabel eksogen terhadap variabel endogen

Nursyimah | Pengaruh Tunjangan kinerja, Sertifikasi guru, dan Motivasi terhadap Kinerja guru pada MI . . . 24
JURNAL Vol.11 No.21  Januari 2022 ISSN: 2089-5917
Kebangsaan e-ISSN: 2722-3191

(Kinerja) signifikans secara statistik. Maka hasil a. Pengaruh Tunjangan kinerja terhadap Kinerja
uji dapat dinyatakan dalam tabel 2 berikut: Guru
Tabel 2. Uji Model Struktural (Uji-F) Adapun besarnya pengaruh langsung ataupun tidak
Sum of Mean langung karena terdapat hubungan kausalitas antara
Model Squares df Square F Sig. variabel Tunjangan kinerja, sertifikasi guru dan
Regression 669.013 3 223.004 42.143 .000a
motivasi kerja a ditentukan berikut ini:
Residual 243.413 46 5.292 Pengaruh langsung:
Total 912.426 49 Besarnya pengaruh langsung tunjangan kinerja
a. Predictors: Motivasi kerja, Sertifikasi, Tunjaangan kinerja terhadap Kinerja guru, dinyatakan dengan besaran
b. Dependent Variable: Kinerja guru koefisien jalur (zx1 = 0,484), Sehingga besarnya
pengaruh langsung ini adalah: (0,484)2 x 100% =
Dan berdasarkan uji – F, sebagaimana dinyatakan
23,43%.
dalam tabel 1, bahwa model struktural Y = 1X1 +
2X2 + 3X3 dapat diterima pada tarat uji 5%. Pengaruh Tidak langsung
-Pengaruh tunjangan kinerja melalui sertifikasi
Kemudian uji signifikansi koefisien jalur, melalui guru terhadap Kinerja guru:
uji-t, dinyatakan koefisien model semua signifikans (0,484)(0,731)(0,282) x 100% = 9,98%
pada taraf uji 5%, artinya baik variabel Sertifikasi,
Motivasi kerja dan disiplin kerja secara parsial -Pengaruh tunjangan kinerja melalui motivasi kerja
berpengaruh terhadap Kinerja guru. terhadap Kinerja guru:
(0,484)(0,591)(0,207) x 100% = 5,92%
Hal ini ditunjukkan pada tabel 3 berikut:
-Maka pengaruh total tunjangan kinerja terhadap
Tabel 3. Uji Koefisien Model Struktural Kinerja guru guru Madarasah Ibtidayah gugus
Jeunieb Kabupaten Bireuen yakni sebesar 39,32%.
Standardized
Model Coefficients t Sig. Hasil yang peneliti peroleh ini, juga di dukung dari
Beta penelitian Pradana Firly Anoraga (2015) pada guru
Tunjangan .484 4.026 .000
Seni Budaya SMP di Kabupaten Trenggalek, dan
Idris Ade, Idrus (2014) pada guru di SMA Negeri 1
Sertifikasi .282 2.499 .016 Palu. Hasil penelitian menyimpulkan secara
Motivasi .207 2.166 .036 keseluruhan implementasi kebijakan tunjangan
a. Dependent Variable: Kinerja profesi guru berpengaruh pada kinerja guru.

b. Pengukuran Besaran Pengaruh b. Pengaruh Sertifikasi guru terhadap Kinerja


guru
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS,
maka Model struktur yang menghubungkan Pengaruh langsung:
variable Tunjangan kinerja (X1), Sertifikasi guru Besarnya pengaruh langsung sertifikasi guru
(X2) dan Motivasi kerja (X3) terhadap Kinerja guru terhadap Kinerja guru, dinyatakan dengan besaran
(Y) dinyatakan berikut: koefisien jalur (zx2= 0,282), Maka besarnya adalah
7,95%.
Pengaruh Tidak langsung
- Pengaruh sertifikasi guru melalui tunjangan
kinerja terhadap Kinerja guru sebesar;
(0,282)(0,731) (0,484) x 100% = 9,98%
- Pengaruh sertifikasi melalui motivasi kerja
terhadap Kinerja guru adalah: (0,282)(0,511)
(0,207) x 100% = 2,98%
-Maka pengaruh total sertifikasi guru terhadap
Kinerja guru yakni 20,91%.
Gambar 3. Diagram Model Jalur dan nilai koefisien Hasil penelitian didukung juga penelitian yang
Berdasarkan hasil yang ditunjukkan dalam gambar dilakukan Hesti Murwati (2013) pada guru Di
3 diatas, maka dapat dihitung besarnya: SMK Negeri Se-Surakarta, dan Ach. Sugianto
(2019) pada guru di Kecamatan Arjasa Kepulauan

Nursyimah | Pengaruh Tunjangan kinerja, Sertifikasi guru, dan Motivasi terhadap Kinerja guru pada MI . . . 25
JURNAL Vol.11 No.21  Januari 2022 ISSN: 2089-5917
Kebangsaan e-ISSN: 2722-3191

Kangean. Dengan hasil penelitian bahwa sertifikasi determinasinya, sesuai menurut Ghozali (2012),
sangat berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja nilai korelasi dan determinasi (R²) mengukur
guru. seberapa jauh kemampuan variabel independen
dalam menjelaskan variasi variabel dependen.
c. Pengaruh Motivasi kerja terhadap Kinerja
guru Maka analisis koefisien korelasi dan determinasi
variabel eksogen (X) dengan variabel endogen (Y)
Pengaruh langsung:
yang dapat dilihat dari tabel berikut:
Besarnya pengaruh langsung motivasi kerja terha-
dap kinerja guru, dinyatakan dengan besaran koefi- Tabel 4. Koefisien Korelasi dan Determinasi
sien jalur (zx3 = 0,207), Sehingga besarnya 4,28%.
Model R R Square
Pengaruh Tidak langsung Jalur .856 .733
- Pengaruh Motivasi kerja melalui tunjangan kinerja
terhadap Kinerja guru sebesar: (0,380)(0,591) Hasil analisis koefisien korelasi diperoleh R
(0,484) x 100% = 5,92% sebesar 0,856 menjelaskan hubungan antara
variabel Tunjangan kinerja, sertifikasi dan motivasi
- Pengaruh Motivasi kerja melalui sertifikasi guru kerja guru memiliki keeratan hubungan dengan
terhadap Kinerja guru sebesar: (0,380)(0,511) kinerja guru, dengan derajat hubungannya sebesar
(0,282) x 100% = 2,98% 0,856.
-Maka total pengaruh Motivasi kerja melalui Nilai koefisien determinasi atau R-square sebesar
variabel tunjangan kinerja dan sertifikasi terhadap 0,733 menjelaskan bahwa kontribusi faktor
kinerja guru, yakni: 4,28% + 5,92% + 2,98% , Tunjangan kinerja, sertifikasi dan motivasi kerja
diperoleh sebesar 13,19 %. guru terhadap Kinerja guru sebesar 73,3%.
Hasil penelitian ini di dukung oleh hasil penelitian Sementara sisanya karena peran variabel yang tidak
yang dilakukan oleh Titin Eka Ardiana (2017) pada diteliti sebesar 26,7%. Diantaranya Budaya
guru Akuntansi SMK di Kota Madiun. Hasil pene- sekolah, Kompensasi, Komunikasi, Diklat, Kepe-
litiannya menyatakan motivai kerja mempengaruhi mimpinan kepala Sekolah, dan lain-lain.
kinerja guru sebesar 80,6%.
5. Simpulan dan Saran
d. Pengaruh Tunjangan kinerja, Sertifikasi guru
dan Motivasi kerja terhadap Kinerja guru Simpulan
Berdasarkan pengujian model jalur di atas maka Berdasarkan penelitian ini, maka dapat disimpul-
dapat dituliskan persamaan untuk model jalur kan beberapa hasil dari keseluruhan dalam
adalah sebagai berikut: Y= 0,484X1+ 0,282 X2 + penelitian yaitu sebagai berikut :
0,207 X3 1). Hasil uji statistik terdapat pengaruh positif
Maka dari persamaan tersebut dapat dijelaskan faktor tunjangan kinerja terhadap Kinerja guru
bahwa koefisien jalur variabel Tunjangan kinerja MI Gugus Jeunieb Kabupaten Bireuen, yakni
(X1) bernilai positif (0,484) artinya dengan adanya sebesar 39,32%.
upaya peningkatan pemberian tunjangan kinerja 2). Hasil uji statistik membuktikan pengaruh faktor
akan menaikkan kinerja guru, dengan perubahan sertifikasi terhadap kinerja signifikans, baik
rata-ratanya (marjinalnya) sebesar 23,6 %. langsung dan tidak langsung sebesar 20,91%.
3). Dan terdapat pengaruh yang signifikans dari
Dampak variabel Serifikasi signifikans terhadap motivasi kerja terhadap Kinerja guru, yang
kinerja guru dengan nilai positif (0,282) artinya dihitung dari penelitian ini cukup signifinasi
dengan makin baik program sertifikasi guru di yakni 13,19%.
sekolah, akan di ikuti peningkatan kinerja guru 4) Secara simultansi melalui nilai koefsien korelasi
secara rata-rata sebesar 28,2%. dan determinasi menujukkan bahwa variabel
Koefisien jalur variabel Motivasi kerja (X3) yang Tunjangan kinerja, sertifikasi dan Motivasi
mendukung pada pekerjaan guru juga berpengaruh kerja berpengaruh signifikans terhadap Kinerja
positif terhadap Kinerja guru. Jika dapat dinaikkan Guru. Kontribusi ketiga faktor ini sebesar
terus motivasi kerja guru akan diikuti peningkatan 73,3%. Sementara sisanya karena peran variabel
kinerja guru rata-rata 20,7%. yang tidak diteliti sebesar 26,7%. Faktor ini,
diantaranya Budaya sekolah, kompensasi, aspek
Analisis ini secara statistik juga dapat menggu- Komunikasi, adanya Diklat, kepemimpinan
nakan hasil nilai korelasi secara simultan dan nilai kepala Sekolah, dan lain-lain.

Nursyimah | Pengaruh Tunjangan kinerja, Sertifikasi guru, dan Motivasi terhadap Kinerja guru pada MI . . . 26
JURNAL Vol.11 No.21  Januari 2022 ISSN: 2089-5917
Kebangsaan e-ISSN: 2722-3191

Saran Depdiknas. 2004. Kerangka Dasar Kurikulum


2004, Jakarta.
a. Kepada kepala sekolah disarankan untuk
Hesti Murwati. 2013, Pengaruh Sertifikasi Profesi
memberikan pembagian tugas mengajar yang
Guru terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja
sesuai dengan kualifikasi pendidikan dari guru
Guru di SMK Negeri Se-Surakarta, Jurnal
agar guru mengajar sesuai dengan bidang
Pendidikan Bisnis dan Ekonomi (BISE)
ilmunya masing-masing.
Vol.1 No. 1 Tahun 2013
b. Motivasi kerja memiliki peranan penting
Idris Ade, Idrus. 2014, Analisis Implementasi
bagi tercapainya tujuan organisasi yang mak-
Kebijakan Tunjangan Profesi Guru di SMA
simal, karena dengan motivasi guru dapat
Negeri 1 Palu, JIPSINDO No. 1, Volume 1,
menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan
Maret 2014
standar yang telah ditentukan. Yang dimak-
Malayu S.P Hasibuan. 2007, Manajemen Sumber
sud dengan motivasi disini adalah hal yang
Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara
menyebabkan menyalurkan dan mendukung
Mulyana, Deddy. 2006. Metodologi Penelitian
perilaku manusia supaya mau bekerja giat
Kualitatif (Paradigma. Baru Ilmu Komunikasi).
dan antusias mencapai hasil yang optimal
Cetakan-5, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
(Prabu, 2005). Menurut Mulyana (2006)
Pradana Firly Anoraga. 2015, Pengaruh Tunjangan
guru sebagai salahsatu komponen dalam
Profesi Guru Terhadap Kinerja Guru Seni
kegiatan belajar mengajar (KBM) memiliki
Budaya SMP di Kabupaten Trenggalek,
peran yang sangat menentukan keberhasilan
Jurnal Pendidikan Seni Rupa, Volume 03
pembelajaran karena fungsi utama guru
Nomor 02 Tahun 2015, 137 – 143
adalah merancang, mengelola, melaksanakan
Riduwan. 2010, Skala Pengukuran Variabel-
dan mengevaluasi pembelajaran. Oleh sebab
Variabel Penelitian, Alfabeta, Bandung
itu menumbuhkan motivasi kerja guru sangat
Sagala Syaiful. 2009, Konsep dan Makna Pembela-
penting.
jaran, Alfabeta, Bandung
.
Sanjaya, Wina. 2006, Strategi Pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Berorientasi Standar proses pendidikan,
Ach. Sugianto. 2019, Pengaruh Sertifikasi Prenada media, Jakarta
Terhadap Kinerja Guru Di Kecamatan Arjasa Supardi. 2014. Kinerja Guru. Jakarta: PT Raja
Kepulauan Kangean, Economic and Grafindo. Persada
Education Journal, Vol 1 No 1 Tahun 2019 Suryanto, B., & Sutinah. 2011. Metode Penelitian
Amiruddin Idris dan Win Konadi, 2012. Pengaruh Sosial. Jakarta: Kencana. Media Group.
regulasi dan ketersediaan anggaran terhadap Titin Eka Ardiana. 2017, Pengaruh Motivasi Kerja
kinerja pelayanan aparatur SKPD dan Guru Terhadap Kinerja Guru Akuntansi SMK
implikasinya pada kualitas pelayanan publik di Kota Madiun, Jurnal Akuntansi dan Pajak
di Provinsi Aceh, Jurnal Kebangsaan, Vol 1 Vol 17 No 2.
No 1, Januari 2012. ISSN: 2089-5917 Uno, Hamzah B. 2009. Teori motivasi dan
Anwar Prabu Mangkunegara. 2005, Manajemen Pengukurannya (Analisis di Bidang Pendi-
Sumber Daya Manusia Perusahaan, Remaja dikan). Jakarta: Bumi Aksara.
Rosdakarya, Bandung

Nursyimah | Pengaruh Tunjangan kinerja, Sertifikasi guru, dan Motivasi terhadap Kinerja guru pada MI . . . 27

Anda mungkin juga menyukai