Cerpen Kelompok 7
Cerpen Kelompok 7
Sejak kecil mereka selalu bersama VIA,OKTA dan WIDIA adalah sahabat yang sangat luar
biasa.mengapa luar biasa ??...karna mereka selain bersahabat sejak kecil mereka juga selalu juara
dalam bidang yang berbeda-beda.
Rumah yang berdekatan dan sekolah yang sama membuat persahabatan mereka semakin erat.
Hal yang paling mereka sukai adalah melihat bintang ditengah-tengah lapangan sambil tidur-tiduran
dan sambil mengkhayalkan sesuatu
Kini usia mereka sudah hampir 17 tahun,sudah cukup lama mereka bersahabat.
Waktu terus berganti bulan januari pun tiba.saatnya via & okta memberikan surpires untuk sahabtnya
itu,semua berjalan dengan lancar sesuai dengan keinginannya.widia pun bahagia
*
Bulan terus berganti dan kini bulan aprilpun tiba saatnya vialah yang mereka beri kejutan.via sangat
bahagia hingga air matapun terjatuh,walau tomboy via orang yang paling cengeng
*
Kini hanya tinggal oktalah yang belum merasakan kebahagiaan sweet seventen,karna jarak bulan via
dan okta cukup jauh
“hem….bulan oktober masih lama…hahaha kasiaaan dech”ledek widia
“biarin ajja,jadikan waktu kalian jadi santai,buat mempersiapkan semuanya”
“diiich emang siapa yang mau ngasih surpires ke llo…hahaha”canda via
“dich via,,,gw mati disitu juga kaga papa dah,asalkan ke mauan gw di kabulin sama kalian”
“hust…gak boleh ngomong kaya gituh,serem amat’
“tau nich llokan gak bisa berenang ,jadi ngomongnya jangan kaya gituh”
‘iyah-iyah maaf”
*
Bulan oktober pun kini tiba,waktunya mereka berdua mempersiapkan segalanya,dari mulai membeli
lilin,menyewa villa,menyewa perahu dan yang paling sulit mencari danau yang masih disinggahi
dengan kunang-kunang.Semua di lakukan tanpa sepengetahuan okta
*
Hanya tinggal mengiitung hari tanggal 24 lah yang kami tunggu.Sehari sebelum hari H mereka semua
berangkat ke vila yang sejak lama sudah di persiapkan,masing-masing keluarga ikut semua hanya
untuk merayakan ulang tahun okta,entah mengapa semua berjalan dengan lancar ”
Setela sampai di vila,okta langsung di kurung di kamar,dia dilarang pergi keluar
Pukul 05.00
Wakktunya mereka bersiap untuk mempersiapkan semuanya,hingga akhirnya semua selesai,karna
pukul 8 malam nanti semua harus sudah rapih.
Saat okta sedang berdoa via dan widia menatap wajah okta,entah mengapa air mata mereka tiba-tiba
terjatuh,mungkin karna kebahagiaan yang berlebih ?namun seperti ada perasaan yang mengganjal
mereka merasa bingung,dan senyum di wajah okta benar-benar berbeda,malam ini dia seperti
malaikat entah mengapa okta terlihat bercahaya.
“hay..kalian kenapa ?”Tanya okta setelah membuka matanya
“aahh…???engga..engga papa”jawab mereka
“yodah sekarang tiup lilinnya”
“iyah”
“selamat yah sobat sekarang llo udah 17 tahun,kita semua akan menjadi dewasa,semoga kita akan
selalu bersama hingga anak cucu kita tau”
“amiiienn”
Semua hanya tinggal menunggu matahari menggantikan bulan namun sebelum semua itu terjadi
musibah dating menghampiri mereka.entah mengapa secara tiba-tiba perahu itu oleng bergoyang
kesana dan kemari mereka semua merasa takut terutama okta yang tidak bias berenang
“byuuuuurrr…….”
Suara orang terjatuh dan ternyata via yang terjatuh pertama tidak lama disusul dengan okta dan widia.
Via dan widia kembali ke permukaan,namun okta tidak terlihat.mereka berdua baru menyadari
sahabatnya itu tidak bisa berenang hingga akhirnya mereka kembali kedalam danau.matahari hampir
terbit namun okta masih tidak terlihat.polisi pun datang untuk membantu pencarian.
Dan tidak lama okta ditemukan.namun tanpa nyawa…okta tewas di danau itu dan disaksikan dengan
matahari yang menggantikan bulan.
Semua memang berjalan dengan ke inginan okta,namun tidak degan keinginan sahabt-sahabatnya itu.
Mereka semua sampai didaratan dalam keadaan yang kacau balaw.
Via menangis sangaat histeris,dan begitu pula dengan widia hingga widia jatuh pingsan.
1 bulan berlalu setelah kejadian itu semua mereka menjadi aneh,semua menjadi berubah.
Widia menjadi stress kerjaannya hanya melihati foto sambil mengurung dirinya dikamar,dan dia
terkadang menangis dan terkaddang pula tertawa.
Via pun tidak jauh kasian,kini keadaannya sangat lebih memperihatinkan.
Dia selalu mencoba untuk bunuh diri dengan alasan supaya diabisa bertemu dengan okta.
PROFIL PENULIS
Mama : Shovi Irsyad Syarbini