Pertemuan Ke 5 Sistematika Ajaran Islam & Sumber Humumnya
Pertemuan Ke 5 Sistematika Ajaran Islam & Sumber Humumnya
2. Dari segi waktu seseorang harus menjadi muslim 24 jam sehari semalam (dengan arti kata
harus mengislamkan seluruh kehidupannya sampai akhir hayat QS 3 : 102)
َّ ْيََٰٓأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُواْ ٱتَّقُوا
َٱَّللَ َح َّق تُقَاتِِۦه َو ََل تَ ُموت ُ َّن ِإ ََّل َوأَنتُم ُّم ۡس ِل ُمون
102. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama
Islam.
3. Dari segi ruang lingkup dia harus mengislamkan kehidupan pribadinya keluarga,
masyarakat dan Negara.
4. Dari segi aspek kehidupan harus mengislamkan seluruh aspek kehiduannya seperti aspek
ekonomi, politik, budaya, seni, iptek dll.
5. Dengan kata lain seorang harus menjadi muslim dalam aqidah, ibadah, muamalah dan
akhlaq.
1
ض ُ ۡان ََل يَ ۡأتُونَ بِ ِم ۡث ِلِۦه َولَ ۡو َكانَ بَع
ٖ ۡض ُه ۡم ِلبَع ۡ
ِ علَ َٰٓى أَن يَأتُواْ بِ ِم ۡث ِل َهذَا ۡٱلقُ ۡر َء
َ نس َو ۡٱل ِج ُّن ِۡ ت
ُ ٱۡل ۡ قُل لَّئِ ِن
ِ َٱجتَ َمع
َ
ظ ِه ٗيرا
88. Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al
Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian
mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".
َ ٱَّلل ِإن ُكنت ُ ۡم
َص ِدقِين ِ طعۡ تُم ِمن د
ِ َّ ُون ُ ور ٖة ِم ۡث ِلِۦه َو ۡٱد
ۡ عواْ َم ِن
َ َٱست َ سُ أَ ۡم َيقُولُونَ ۡٱفت ََرى ُۖهُ قُ ۡل فَ ۡأتُواْ ِب
38. Atau (patutkah) mereka mengatakan "Muhammad membuat-buatnya". Katakanlah: "(Kalau
benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan
panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang
yang benar".
2. Pedoman Hidup bagi setiap muslim (2:2; 45:20)
َب فِي َۛ ِه هُدٗ ى ِل ۡل ُمتَّقِين ُ َذَلِكَ ۡٱل ِكت
َ َۛ ب ََل َر ۡي
2. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,
[11] Tuhan menamakan Al Quran dengan Al kitab yang di sini berarti yang ditulis, sebagai isyarat bahwa
Al Quran diperintahkan untuk ditulis.
[12] Takwa Yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan
menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.
َّة ِلقَ ۡو ٖم يُو ِقنُونٞ اس َوهُدٗى َو َر ۡح َم ََٰٓ َهذَا َب
ِ َّص ِئ ُر ِللن
20. Al Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
meyakini.
3. Sebagai korektor dan penyempurna terhadap kitab-kitab Allah sebelumnya (5:48: 5:15)
ُۖ َّ ٱح ُكم بَ ۡينَ ُهم بِ َما َٰٓ أَنزَ َل
ٱَّللُ َو ََل ۡ َعلَ ۡي ُِۖه ف
َ ب َو ُم َه ۡي ِمنًاِ َصد ِٗقا ِل َما بَ ۡينَ يَدَ ۡي ِه ِمنَ ۡٱل ِكت َ ق ُم ِ ب بِ ۡٱل َح َ ََوأَنزَ ۡلنَا َٰٓ إِلَ ۡيكَ ۡٱل ِكت
ٱَّللُ لَ َجعَلَ ُك ۡم أ ُ َّم ٗة َو ِحدَ ٗة
َّ شا َٰٓ َءَ ع ٗة َو ِم ۡن َهاجٗ ِۚا َولَ ۡو َ ق ِل ُك ٖل َجعَ ۡلنَا ِمن ُك ۡم ِش ۡر ِ ِۚ ع َّما َجا َٰٓ َءكَ ِمنَ ۡٱل َح َ تَتَّبِعۡ أَ ۡه َوآَٰ َءه ُۡم
َيعا فَيُنَبِئ ُ ُكم بِ َما ُكنت ُ ۡم فِي ِه ت َۡختَ ِلفُون ِ َّ ت إِلَى
ٗ ٱَّلل َم ۡر ِجعُ ُك ۡم َج ِم ِ ِۚ ٱستَبِقُواْ ۡٱلخ َۡي َرۡ ََولَ ِكن ِليَ ۡبلُ َو ُك ۡم فِي َما َٰٓ َءاتَى ُك ۡ ُۖم ف
48. dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan
batu ujian[421] terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka
menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka
dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat
diantara kamu[422], Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji
kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.
hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa
yang telah kamu perselisihkan itu,
[421] Maksudnya: Al Quran adalah ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan
dalam Kitab-Kitab sebelumnya.
[422] Maksudnya: umat Nabi Muhammad s.a.w. dan umat-umat yang sebelumnya.
4. Al Qur-an bernilai abadi
5. Fungsi Al Qur-an terhadap kitab-kitab Allah sebelumnya
a. Sebagai Nasikh: Semua kitab suci terdahulu dinyatakan tidak lagi berlaku
b. Sebagai Muhaimin (batu ujian) terhadap kebenaran kitab-kitab yang sebelumnya
c. Mushaddiq menguatkan kebenaran terhadap kitab-kitab Allah sebelumnya.
2
[11] Tuhan menamakan Al Quran dengan Al kitab yang di sini berarti yang ditulis, sebagai isyarat bahwa Al
Quran diperintahkan untuk ditulis.
[12] Takwa Yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan
menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.
َّ ِم ۡنهُ ِلتُنذ َِر ِبِۦه َوذ ِۡك َرى ِل ۡل ُم ۡؤ ِمنِينٞص ۡد ِركَ َح َرج ِ ُ ِكتَبٌ أ
َ نز َل ِإلَ ۡيكَ فَ ََل يَ ُكن فِي
2. Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam
dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan
menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman.
2. Al Furqan : Pembeda antara yang haq dan bathil, antara yang halal dan haram (25:1)
َت لَّ َعلَّ ُك ۡم تَذَ َّك ُرون ِ ِۢ َضنَ َها َوأَنزَ ۡلنَا فِي َها َٰٓ َءاي
ٖ َت بَ ِين ۡ ورة ٌ أَنزَ ۡلنَ َها َوفَ َر
َ سُ
1. Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar Dia menjadi
pemberi peringatan kepada seluruh alam[1052],
[793] Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya.
َّ ِم ۡنهُ ِلتُنذ َِر ِبِۦه َوذ ِۡك َرى ِل ۡل ُم ۡؤ ِمنِينٞص ۡد ِركَ َح َرج ِ ُ ِكتَبٌ أ
َ نز َل ِإلَ ۡيكَ فَ ََل َي ُكن ِفي
2. Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam
dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan
menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman.
2. ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, Maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu
karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran
bagi orang-orang yang beriman.
3
membawa kedamaian dan ketenangan hati manusia. Al Qur’an dapat memberikan
pencerahan bagi yang beriman. Ketika hati seseorang terbuka pada Al Qur’an maka ia
dapat mengobati dirinya sendiri. Perasaan yang mudah datang seperti mudah marah,
dengki, iri, cemas dapat menjadi lebih bahagia dan tenang serta senantiasa berada di jalan
Allah SWT.
َّة ِل ۡل ُم ۡؤ ِمنِينٞ ُور َوهُدٗى َو َر ۡح َم
ِ صدُّ ّء ِل َما فِي ٱلٞ َٰٓ ّة ِمن َّر ِب ُك ۡم َو ِشفَاٞ ظ ُ َّيََٰٓأَيُّ َها ٱلن
َ اس قَ ۡد َجا َٰٓ َء ۡت ُكم َّم ۡو ِع
57. Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi
penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS.
Yuus/10 : 57)
Al Haq memiliki arti kebenaran. Sudah sewajarnya Al Qur’an diberi nama sebagai Al Haq
karena isinya dari wal hingga akhir yang mengandung kebenaran. Kebenaran yang datang
dari Allah SWT untuk menciptakan kehidupan manusia yang sesuai dengan isi Al Qur’an
serta untuk mengatur sistem kehidupan manusia.
Karena itu, pandangan yang ada di dalam Al Qur’an merupakan sesuatu yang sudah
seharusnya untuk diikuti serta dijadikan sebagai prioritas utama dalam segala sisi
kehidupan termasuk dalam pengambilan keputusan.
9. Al Burhan : Bukti kebenaran (QS. An Nisa/4 : 174)
ُ َّيََٰٓأَيُّ َها ٱلن
ٗ ُّن ِمن َّربِ ُك ۡم َوأَنزَ ۡلنَا َٰٓ إِلَ ۡي ُك ۡم نٞ اس قَ ۡد َجا َٰٓ َء ُكم ب ُۡر َه
ورا ُّمبِ ٗينا
174. Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu.
(Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang
benderang (Al Quran). (QS. An Nisa/4 : 174)
4
Al Qur’an sudah sewajarnya memiliki sifat Al Burhan yaitu. Keseluruhan isi di dalam Al
Qur’an mengandung arti yang sebenarnya dan selama peradaban umat manusia sudah
dibuktikan akan kebenaran isi yang ada di dalamnya. Kebenaran akan selalu datang bagi
orang-orang beriman kepada Allah SWT.
5
keringat, meskipun turunnya wahyu itu dimusim dingin yg sangat dingin. Kadang-
kadang unta beliau terpaksa berhenti dan duduk menahan beratnya bilamana wahyu itu
turun disaat mengendarai unta. Kesaksian Zaid bn Tsabit : “Aku adalah penulis wahyu
yg diturunkan kepada Rosulullah, aku lihat beliau ketika turunnya wahyu seakan akan
Rosulullah diserang demam yang keras dan keringatnya bercucuran bak permata.
Kemudian setelah turunnya wahyu barulah beliau seperti biasa”.
4) Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi tidak berupa seorang laki-laki, tetapi
benar-benar dalam bentuk aslinya.
Namun turunya wahyu kepada para Nabi ada juga yang dalam bentuk mimpi yang benar
(ru’yah shohihah) seperti dialami oleh nabi Ibrahim, juga dalam bentuk suara di balik hijab
(tabir) seperti dialamai Nabi Musa.
6
3. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, QS Al
Baqarah/2:2
ِي أَنزَ َل ِمن قَ ۡب ِۚ ُل َو َمن ِ َسو ِلِۦه َو ۡٱل ِكت
َٰٓ ب ٱلَّذ ُ علَى َر ِ َسو ِلِۦه َو ۡٱل ِكت
َ ب ٱلَّذِي ن ََّز َل ُ ٱَّلل َو َرِ َّ يََٰٓأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُ َٰٓواْ َء ِامنُواْ ِب
َٰٓ َّ ۡ ُ ۡ
ضلَ ِۢ ََل بَ ِعيدًا
َ ض َّل َ س ِلِۦه َو ۡٱليَ ۡو ِم ۡٱۡل َٰٓ ِخ ِر فَقَ ۡد
ُ ٱَّلل َو َملَئِ َكتِِۦه َو ُكت ُ ِبِۦه َو ُر
ِ يَكفر ِب
136. Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang
Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang
itu telah sesat sejauh-jauhnya. (QS. An Nisa’/4 : 136)
7
b) Hadits Hasan yaitu hadits yang memenuhi kriteria hadits shahih kecuali kualitas dhabit
(kuat hafalan dan lengkap catatan) perawinya lebih rendah dari kualitas dhabit perawi
pada hadits shahih.
c) Hadits Dhaif (lemah) yaitu hadits yang kekurangan satu atau lebih syarat hadits
shahih.
Perawi adalah Orang yang meriwayatkan hadits
Sanad adalah Sandaran yaitu matan dari Nabi Muhammad SAW sampai kepada orang yang
mengeluarkan (mukhrij) hadits itu atau mudawwin (orang yang menghimpun atau membukukan)
hadits. Sanad biasa disebut juga dengan isnad berarti sandaran. Pada dasarnya orang atau ulama
yang menjadi sanad hadits itu adalah perwi juga.
Matan: ialah isi hadits baik berupa sabda Nabi Muhammad SAW, maupun berupa perbuatan Nabi
Muhammad SAW yang diceritakan oleh sahabat atau berupa taqrir
8
untuk melakukan shalat, seseorang harus berwudhu terlebih dahulu. (Baca juga: Hukum
Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan dan Keutamaan Shalat Dhuha yang Luar Biasa)
” Rasulullah saw bersabda: tidak di terima salat seorang yang berhadats sebelum ia
berwudhu ” (HR Bukhari )
2. Menjelaskan atau merinci isi Al-Quran
As sunnah juga berperan untuk menjelaskan atau merinci (menspesifikan) ayat-ayat Al-
Quran yang masih bersifat umum. Misalnya saja, Al-Quran menuliskan kewajiban untuk
berhaji bagi umat yang mampu. Maka As-sunnah memperjelas tata cara manasik haji yang
benar sesuai ajaran Rasulullah SAW.
3. Menetapkan hukum baru yang tidak dimuat dalam Al-Quran
Adakalanya As-sunnah menetapkan hukum baru, dimana hukum tersebut tidak terdapat
dalam al-Qur’an. Contohnya perihal larangan mengenakan kain sutera dan cincin emas bagi
laki-laki. Penetapan hukum baru di as-sunnah tentunya tidak boleh asal-asalan. Hukum itu
harus benar-benar berdasarkan tuntunan Nabi Muhammad SAW dan sesuai syariat islam.
Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata, “Apa-apa yang telah disunnahkan Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang tidak terdapat pada Kitabullah, maka hal itu merupakan
hukum Allah juga.
Kedudukan As-Sunnah
Seluruh ulama dan umat muslim telah menyepakati bahwa kedudukan As-sunnah dalam Islam
adalah sebagai hukum kedua setelah Al-Quran. Keputusan ini juga didasarkan atas firman Allah
SWT dalam surat Al-Hasyr ayat 7:
ِ للا َشدِيدُ ْال ِع َقا
ب َ َّ سو ُل َف ُخذُوهُ َو َما َن َها ُك ْم َع ْنهُ َفا ْنتَ ُهوا َواتَّ ُقوا
َ َّ للا ِإ َّن َّ َو َما آَتَا ُك ُم
ُ الر
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu,
maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras
hukumannya” (Al-Hasyr 59:7)
As sunnah adalah tuntunan yang berasal dari Rasulullah SAW. Dan Allah SWT
memerintahkan kita untuk menerima apa-apa yang diberikan Rasul serta meninggalkan yang
dilarangnya. Sebab Nabi sendiri adalah utusan Allah SWT yang memiliki kepribadian
mengagumkan. Maka dari itu, Allah menjadikan Rasulullah sebagai suri tauladan bagi seluruh
umat.
َ َّ للا َو ْال َي ْو َم ْاْل ِخ َر َوذَ َك َر
ً للا َك ِث
يرا َ للا أُس َْوة ٌ َح
َ َّ سنَةٌ ِل َم ْن َكانَ َي ْر ُجو ُ لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم ِفي َر
ِ َّ سو ِل
“Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah Saw, itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia
banyak menyebut Allah” (Q.S AL-Ahzab:21)
Kesimpulannya, al-Quran dan As-sunnah merupakan sumber hukum islam yang harus diikuti
oleh umat manusia agar memperoleh petunjuk di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
9
1) Ijma: Keputusan para ulama dalam menentukan suatu hukum yang masalah hukum itu
tidak ada pada zaman nabi.
2) Qiyas : Mengkiaskan /menyamakan permasalahan yang sudah ada dengan permasalahan
yang pernah terjadi.
3) Istihsan adalah meninggalkan hukum sesuatu yang telah ditetapkan berdasarkan syara’
karena ada dalil lain yang mengharuskan untuk meninggalkannya.
Contoh. Perintah melakukan salat Jumat berlaku secara umum bagi setiap orang Islam
(QS. Al-Jum’ah/62:9). Kemudian ada hadits yang mengcualikan: wanita, anak-anak,
oarng sakit, dan manula yang telah tidak mampu berjalan. Maka bagi mereka, tidak perlu
melakukan salat jumatan di masjid secara berjamaah. Mereka bisa salat jumat dua rakaat
di rumah atau salat luhur empat rakaat di rumah.
4) Maslahah mursalah adalah menetapkan sesuatu hukum yang tidak disebutkan baik
dalam Alquran maupun Alhadis karena secara umum dipandang baik, pantas, atau
memiliki nilai kemaslahatan yang luas.
Contoh: Pakaian yang digunakan untuk salat terkena darah dari seekor nyamuk. Darah
adalah najis, tetapi karena terlalu sedikit, maka tidak mengapa untuk salat
--000--
10