Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PATOFISIOLOGI

“ATEROSKLEROSIS”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :

Elizabhet A.P Silaban (210205017)


Erlis Rosi Asina Siahaaan (210205018)
Febri Yenifati Daeli (210205019)
Four Agustian Purba (210205020)
Grace Margareta Daeli (210205021)
Habibie Putra Nizal (210205022)
Hendra Sinaga (210205023)

Kelas : 21.A1
Dosen Pengampu : dr. Dicky Yuswardi Wiratma, M.Kes
Mata Kuliah : Patofisiologi

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Salam sejahtera bagi kita semua . Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya yang berupa iman dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “ARTEROSKLEROSIS”. Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Patofisiologi
Terimakasih kami mengucapkan kepada Bapak dr. Dicky Yuswardi Wiratma, M.Kes. yang
telah membantu kami baik secara moral maupun materi. Terimakasih juga saya ucapkan kepada
teman-teman kelompok yang sudah bekerjasama, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat
waktu.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik dari
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih
baik lagi di masa mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan pembaca dan bisa bermanfaat untuk
peningkatan ilmu pengetahuan. Kami ucapkan terimakasih.

Medan, 14 Maret 2023

Kelompok 2
DAFTAR ISI

BAB I ........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................................4
1.2 Tujuan .............................................................................................................................................4
1.3 Manfaat ...........................................................................................................................................5
BAB II .......................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................6
2.1 Defenisi ...........................................................................................................................................6
2.2 Mekanisme Aterosklerosis ..............................................................................................................6
2.3 Penyebab Aterosklerosis .................................................................................................................8
2.4 Gejala Aterosklerosis ......................................................................................................................8
2.5 Faktor Resiko Terhadap Aterosklerosis ..........................................................................................9
2.6 Mencegah Aterosklerosis ..............................................................................................................10
BAB III ...................................................................................................................................................11
PENUTUP ...............................................................................................................................................11
3.1 Saran..............................................................................................................................................11
3.2 Kesimpulan ...................................................................................................................................11
BAB IV ...................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Arteri adalah pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi dari jantung ke anggota
tubuh yang lain. Ciri-ciri arteri yang sehat yaitu fleksibel, kuat dan elastis. Lapisan permukaan
dalamnya licin sehingga darah dapat mengalir tanpa batasan. Tetapi, suatu waktu, terlalu
banyak tekanan pada arteri dapat menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi tebal dan
kaku, akhirnya akan membatasi darah yang mengalir ke organ dan jaringan. Proses ini
disebut arteriosclerosis atau pengerasan pembuluh arteri.
Aterosklerosis adalah bentuk umum dari ateriosklerosis. Meskipun kedua istilah tersebut
dalam aplikasinya dapat saling menggantikan. Aterosklerosis merupakan pengerasan
pembuluh darah arteri yang disebabkan karena penumpukkan simpanan lemak (plak) dan
substansi lainnya. Beberapa penelitian menggambarkan perbedaan antara “ateriosklerosis“,
“atherosclerosis“,and arteriolosklerosis“.Dalam konteks ini, atherosklerosis digunakan ketika
mengacu pada arteri utama yang lebih besar, dan arteriolosklerosis digunakan ketika
mengacu pada arteriol, sedangkan arteriosklerosis merupakan induk dari kedua terminologi di
atas. Arteriosclerosis (pengerasan arteri utama) diakibatkan dari suatu simpanan yang tidak
mudah rusak dan kolagen yang kaku di dalam dinding pembuluh darah di sekitar ateroma.
Hal ini meningkatkan kekakuan dan menurunkan elastisitas dinding arteri. Arteriolosklerosis
(pengerasan arteri kecil, arteriol) adalah hasil dari penyimpanan kolagen, penebalan dinding
otot dan penyimpanan protein ( “hyaline“).
Aterosklerosis adalah penyakit yang sangat progresif yang menyebabkan mengerasnya
pembuluh arteri karena sumbatan oleh kolesterol teroksidasi. Atherosklerosis ini tidak jarang
sudah mulai terjadi sejak usia masih sangat muda. Proses mengerasnya pembuluh darah
merupakan suatu proses yang berjalan perlahan-lahan namun pasti.

1.2 Tujuan
1) Menjelaskan pengertian aterosklerosis.
2) Memahami mekanisme terbentuknya aterosklerosis.
3) Mengetahui penyebab aterosklerosis.
4) Menjelaskan gejala dari aterosklerosis.
5) Mengetahui faktor resiko terhadap aterosklerosis.
6) Mengetahui cara mencegah aterosklerosis.
1.3 Manfaat
1. Menambah ilmu pengetahuan khususnya tentang aterosklerosis
2. Memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai atherosclerosis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi
Atherosklerosis berasal dari kata athero yang dalam bahasa Yunani ( athera ) suatu bentuk
gabung yang menunjukan degenerasi lemak atau hubungan dengan atheroma. Sedangkan sklerosis
pembentukan jaringan ikat meningkat atau penyakit zat intersisial. Atherosklerosis adalah suatu
penyakit yang menyerang pembuluh darah besar maupun kecil dan ditandai oleh kelainan
fungsi endotelial, radang vaskuler, dan pembentukan lipid, kolesterol, zat kapur, bekas luka
vaskuler di dalam dinding pembuluh intima. Pembentukan ini meyebabkan plak, pengubahan
bentuk vaskuler, obstruksi luminal akut dan kronis, kelainan aliran darah, pengurangan suplai
oksigen pada organ atau bagian tubuh tertentu. Plak terbentuk dari lemak, kolesterol, kalsium,
dan subtansi lain yang ditemukan dalam darah. Ketika itu tumbuh, membentuk plak di bagian
dalam arteri, dan pada saatnya dapat membatasi aliran darahdalam bahasa Yunani berarti indurasi
dan pengerasan; seperti pengerasan sebagian peradangan.
Aterosklerosis adalah penyakit yang sangat progresif yang dapat dimulai pada masa kanak-
kanak. Aterosklerosis dapat mempengaruhi arteri di otak, hati, ginjal, lengan dan kaki. Karena
terjadi pembentukan plak, hal ini dapat menyebabkan penyakit yang serius dan komplikasi.
Seperti :
Penyakit arteri coronaria
1. Angina
2. Serangan Jantung
3. Mati mendadak

Penyakit Cerebro Vaskuler


1. Stroke
2. Transient ischemic attack (TIA) atau “mini stroke”

2.2 Mekanisme Aterosklerosis


Atherogenesis adalah proses pembentukan dari plak-plak atheroma. Hal tersebut ditandai
dengan remodeling dari arteri yang bersamaan dengan akumulasi sel (terutama leukosit seperti
monosit yang merupakan turunan makrophage) dan dimodifikasi oleh lipoprotein. Selanjutnya
radang memacu ke arah pembentukan plak artheroma di dalam arteri intima, suatu daerah pada
dinding sel yang terletak antara endothelium, media dan adventitia. Bagian utama dari lesi ini
terdiri atas kelebihan lemak, sel, kolagen dan elastin.
Aterosklerosis terjadi akibat proses kronik dari lesi dinding arteri. Terjadinya lesi arteri
berhubungan dengan retensi lipid di tunika intima oleh matriks proteoglikan yang menyebabkan
modifikasi dan inflamasi arteri.
Faktor yang memicu pembentukan aterosklerosis meliputi disfungsi endotelial, dislipidemia,
peradangan, dan faktor imunologi, ruptur plak, dan kebiasaan merokok. Aterosklerosis adalah
proses patologis yang menyebabkan gangguan koroner, serebral, arteri perifer maupun aorta.
Patofisiologi terjadinya aterosklerosis pada berbagai kelainan ini serupa, termasuk sindrom koroner
akut, penyakit arteri karotid, peripheral artery disease, penyakit arteri renal dan aneurisma aorta.
Proses histologi terbentuknya aterosklerosis dapat dibagi menjadi tiga proses, yaitu formasi
fatty streaks, formasi ateroma, dan atheroma dinding tipis dan trombosis.
1. Fatty Streaks
Terbentuknya fatty streaks merupakan tanda awal dari aterosklerosis. Pembentukan
aterosklerosis dimulai dengan penumpukan lipoprotein pada lapisan tunika intima arteri. Salah
satu lipoprotein yang paling sering menjadi penyebab terbentuknya aterosklerosis adalah low
density lipoprotein-cholesterol (LDL). Dislipidemia merupakan faktor utama terbentuknya
aterosklerosis. LDL memiliki kemampuan infiltrasi ke dalam endothelium dan adhesi ke
komponen matriks ekstraseluler, seperti proteoglikan. Akibat penumpukan lipoprotein ini,
maka keseimbangan komponen pada matriks akan terganggu. Terperangkapnya LDL kemudian
menyebabkan oksidasi spontan dan oksidasi sel dari partikel yang terperangkap. Oksidasi lipid
dan sitokin-sitokin pada arteri kemudian menyebabkan aktivasi sel endotel. Monosit dan
limfosit T akan infiltrasi ke lapisan intima vaskular. Lipid yang teroksidasi juga dapat
mensekresikan sitokin untuk mengaktivasi makrofag dan sel T. Kemokin kemudian berperan
dalam menarik sitokin, serta menginisiasi aktivasi dan migrasi leukosit ke lapisan intima arteri.
Diferensiasi monosit ke makrofag kemudian terjadi, dan makrofag akan mengambil lipid yang
teroksidasi melalui reseptor scavenger untuk membentuk sel busa atau foam cell. Akumulasi
dari sel busa pada dinding arteri kemudian yang membentuk fatty streaks.
2. Pembentukan Ateroma
Kerusakan jaringan vaskular berkelanjutan kemudian menyebabkan sekresi sitokin-
sitokin dan beberapa faktor pertumbuhan. Hal ini menyebabkan migrasi sel otot polos ke
bagian lumen arteri dan sintesis matriks ekstraseluler yang mengakibatkan pembentukan
fibrous cap pada ateroma. Fibrous cap, yang tersusun atas penumpukan makrofag, limfosit T,
sel otot polos, dan jaringan kaya kolagen, merupakan cikal bakal terbentuknya aterosklerosis
matur.
3. Ateroma Dinding Tipis dan Trombosis
Makrofag pada daerah lesi akan menghasilkan meta proteinase, yang memiliki efek dalam
lisis matriks ekstraseluler. Sintesis kolagen dihambat oleh TNF-á yang disekresi oleh sel T. Hal
ini menyebabkan rentannya fibrous cap mengalami ruptur. Kerusakan dari fibrous cap akan
menyebabkan terekspos nya kolagen dan lipid terhadap aliran darah, yang kemudian akan
mengaktivasi adhesi platelet dan pembentukan bekuan darah
2.3 Penyebab Aterosklerosis
Penyebab pasti aterosklerosis belum diketahui, tetapi penyakit ini dimulai ketika terjadi
kerusakan atau cedera di lapisan dalam arteri. Kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh:

 Kolesterol Tinggi  Peradangan akibat penyakit tertentu ,seperti lupus


 Tekanan darah tinggi  Obesitas
 Diabetes  Kebiasaan Merokok

Saat lapisan dalam arteri rusak, lemak serta zat lain menjadi mudah menempel dan
menggumpal di sana. Seiring berjalannya waktu, gumpalan atau plak ini terus menumpuk dan
mengeras sehingga pembuluh darah arteri menyempit dan kaku.

Penyempitan pembuluh darah akan menghambat suplai oksigen serta nutrisi ke organ-organ
tubuh. Hal ini membuat fungsi organ tersebut menurun, bahkan terhenti, tergantung seberapa parah
penyempitan yang terjadi

2.4 Gejala Aterosklerosis


a) Kronis di kaki Nyeri
Seorang pasien yang menderita aterosklerosis umumnya mengeluh sakit kronis di kaki.
Warna kaki juga berubah menjadi gelap dan biasanya dingin. Karena rasa sakit, pasien
mungkin kesulitan dalam berjalan dan menunjukkan kelesuan dalam melakukan pekerjaan.
b) Kehilangan rambut pada kaki
Jika rambut biasanya hadir pada kaki dan tangan pasien, kehilangan rambut yang
signifikan terlihat ketika ia menderita aterosklerosis. Penurunan jumlah rambut cukup
terlihat dalam kasus demikian.
c) Nyeri otot
Pasien mungkin merasa nyeri pada bagian paha, betis, atau kaki; serta sulit untuk duduk
atau tidur dengan nyaman. Gejala ini tidak boleh diabaikan dan perlu dikonsultasikan
dengan dokter jika nyeri terus ada untuk jangka waktu yang lama
d) Mati rasa pada kaki
Penderita mungkin sering menemukan kakinya menjadi mati rasa dalam kasus dia duduk
dalam satu posisi untuk waktu yang lama. Dia juga mungkin merasa kaku pada otot dan
merasa sakit untuk berjalan di bawah kondisi seperti itu.
e) Cepat Lelah
Perhatikan terjadinya kelelahan yang tidak biasa. Berkurangnya aliran darah melalui
arteri dapat menyebabkan seseorang merasa cepat lelah tanpa sebab yang jelas.
f) Peningkatan Kadar Kolesterol
Kadar kolesterol tinggi adalah salah satu tanda peringatan utama yang berhubungan
dengan aterosklerosis. Seseorang dengan kadar kolesterol tinggi, harus memeriksakan diri
dan berkonsultasi dengan dokter perihal metode yang paling tepat untuk mengurangi kadar
kolesterol yang tinggi.

2.5 Faktor Resiko Terhadap Aterosklerosis


a) Genetik :
Manosa-binding Lectin (MBL) adalah molekul protein yang kadarnya sangat
dipengaruhi oleh genetik dan memiliki peran penting dalam mekanisme imun melawan
infeksi. Genotipe MBL berhubungan dengan penyakit struktur arteri ditandai dengan
meluasnya plak karotid, meningkatnya infark miokardium terutama jika didapatkan diabetes
dan hiperkolesterolemia. Defisiensi MBL menyebabkan pembersihan agen atherogenic tidak
adekuat atau terganggu, sehingga deposisinya pada arteri dapat menyebabkan aterogenesis
b) Diabetes Millitus (DM) :
Telah diketahui memiliki peran penting dalam terjadinya penyakit CVS pada dewasa,
Hiperglikemia dan resistensi dari insulin dapat menyebabkan disfungsi dari endotel dengan
cara mengganggu sintesis VLDL dari hati sehingga meningkatkan kadar LDL dan
kolesterol. Selain itu resistensi insulin juga berhubungan dengan hipertensi melalui
mekanisme retensi dari natrium, dan akitvitas saraf simpatis. Keadaan hiperinsulinemia akan
menstimulasi pembentukan pak atherogenik melalui proliferasi otot polos, deposisi LDL
pada plak, dan pembentukan jaringan ikat
c) Umur :
Sebagai usia tubuh meningkatkan risiko aterosklerosis dan atau gaya hidup faktor
genetik menyebabkan plak untuk secara bertahap membangun di arteri - pada pertengahan
usia atau lebih, plak cukup telah membangun menyebabkan tanda-tanda atau gejala, pada
pria, risiko meningkat setelah usia 45, sedangkan pada wanita, risiko meningkat setelah usia
55.
d) Alkohol :
Minum berat dapat merusak otot jantung dan memperburuk faktor risiko lain untuk
aterosklerosis - laki-laki seharusnya tidak memiliki lebih dari dua minuman yang
mengandung alkohol sehari, sementara wanita seharusnya tidak memiliki lebih dari satu
minuman yang mengandung alkohol sehari.
e) Kegemukan atau obesitas :
Kegemukan adalah memiliki berat badan ekstra dari otot, tulang, lemak, dan / atau air -
obesitas adalah memiliki jumlah tinggi lemak tubuh ekstra. Penelitian Muscatine dan
Bogalusa (2010) menunjukkan bahwa obesitas pada anak dan remaja berhubungan dengan
beberapa faktor risiko terjadinya gangguan CVS termasuk diantaranya aterogenik
dislipidemia, hipertensi, hipertrofi ventrikelkiri, aterosklerosis
f) Peningkatan kadar kolesterol darah :
Ini termasuk kolesterol LDL tinggi (kadang-kadang disebut kolesterol jahat) dan
kolesterol HDL rendah (kadang-kadang disebut kolesterol baik).
g) Peningkatan kadar kolesterol darah :
Ini termasuk kolesterol LDL tinggi (kadang-kadang disebut kolesterol jahat) dan
kolesterol HDL rendah (kadang-kadang disebut kolesterol baik).

2.6 Mencegah Aterosklerosis

Mengontrol faktor resiko melalui pengubahan pola hidup dapat mencegah atau memperlambat
kemajuan dari penyakit ini diantaranya:
 Banyaklah bergerak. Olah raga yang tepat dapat mengkondisikan otot anda untuk
menggunakan oksigen secara efisien. Aktivitas fisik juga dapat meningkatkan sirkulasi dan
perkembangan dari pembuluh darah kolateral – pembuluh darah yang baru terbentuk secara
alami (natural bypass) diantara obstruksi, untuk suplai darah agar dapat mencapai daerah-
daerah perifer seperti lengan dan kaki.
 Berhenti Merokok. Merokok memberikan kontribusi dan kerusakan dari arteri. Berhenti
merokok adalah hal yang paling terpenting yang dapat mengurangi kemajuan dari sumbatan
dan mengurangi resiko terhadap komplikasi.
 Asupan makanan sehat untuk mempertahankan berat ideal. Diet sehat untuk jantung dapat
menolong mengontrol berat badan, tekanan darah dan tingkat kolesterol, yang mana
kesemuanya memberikan kontribusi terjadinya atherosklerosis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Saran
Pada kasus Aterosklerosis Yang lebih ringan maka secara umum dibutuhkan perubahan pola
hidup sebagai bentuk penanganan dan pencegahan aterosklerosis.

3.2 Kesimpulan

1. Aterosklerosis adalah suatu penyakit yang menyerang pembuluh darah besar maupun kecil dan
ditandai oleh kelainan fungsi endotelial, radang vaskuler, dan pembentukan lipid, kolesterol,
zat kapur, bekas luka vaskuler di dalam dinding pembuluh intima.
2. Aterosklerosis merupakan penyakit yang progresif dan dapat mulai sejak usia anak-anak. Para
ilmuan tidak mengetahui secara pasti penyebab secara pasti dari atherosclerosis.
Atherosklerosis dapat menyerang otak, jantung, ginjal, lengan dan kaki.
3. Aterosklerosis biasanya tidak menimbulkan gejala sampai keadaan parah atau arteri benar-
benar tersumbat.
4. Aterosklerosis sering didiagnosis setelah anda mendiskripsikan gejala atau komplikasi.
5. Pengobatan dapat meliputi membuat perubahan gaya hidup jangka panjang, minum obat, dan
menjalani operasi.
6. Mencegah aterosklerosis dimulai dengan mengetahui faktor risiko yang dimiliki dan dengan
melakukan tindakan untuk menurunkan factor risiko.
7. Aterosklerosis adalah suatu penyakit yang menyerang pembuluh darah besar maupun kecil dan
ditandai oleh kelainan fungsi endotelial, radang vaskuler, dan pembentukan lipid, kolesterol,
zat kapur, bekas luka vaskuler di dalam dinding pembuluh intima.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Hans T (2008). Segala Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui Tentang Diabetes, Panduan
Lengkap Mengenal dan Mengatasi Diabetes dengan Cepat dan Mudah. Jakarta :
Gramedia Pustaka

Adi PR, 2014. Pencegahan dan Penatalaksanaan Aterosklerosis. Dalam: Setiati S, Alwi I,
Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF (editor). Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi Keenam Jilid II. Interna Publishing. Jakarta.

Rahman A, 2012, Faktor-faktor Resiko Mayor Aterosklerosis Pada Berbagai Penyakit


Aterosklerosis di RSU.

Anda mungkin juga menyukai