Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sebagaimana diketahui bahwa fenomena hidrolik pada alur sungai
alluvial dapat terjadi regime aliran rendah, regime aliran transisi dan regime
aliran tinggi yang bergantung pada parameter kemiringan dasar, geometri,
pola alur, debit aliran dan kecepatan yang akan berpengaruh pada bentuk
dasar (bed form).
Infrastruktur yang dibangun melintang sungai yang berfungsi sebagai
pengendali banjir (flood control) ataupun penyediaan air (water supply), pada
prinsipnya akan merubah regime aliran di sekitar lokasi ruas sungai dimana
bangunan berada.
Dengan melihat kenyataan kerusakan utilitas pelimpah, peredam
energi dan alur sungai di bagian hilir bangunan pada bendungan maupun
bendung yang tidak teridentifikasi dengan cara pendekatan perhitungan
analitik maupun model matematik, maka peran uji model (model test) fisik
bangunan hidrolik diharapkan mampu menunjukkan prilaku (hydraulic
performance) yang menyerupai kejadian di lapangan (prototype). Hasil
pengujian hidrolika secara fisik yang dilakukan harus melalui proses kalibrasi
dan verifikasi terlebih dahulu.
Dengan adanya dukungan Uji Model Fisik Hidrolika ini diharapkan bisa
memantapkan hasil perencanaan, sehingga keamanan bendungan ataupun
bendung dapat dipenuhi.

1.2. Tujuan dan Manfaat


Tujuan kegiatan praktikum dari uji model fisik hidrolika ini adalah untuk
mempelajari perilaku hidrolika pada bangunan pelimpah dan bangunan
pelengkapnya, serta gerusan yang terjadi pada hilir bangunan peredam energi.
Manfaat kegiatan praktikum ini adalah agar supaya Praktikan/Mahasiswa
dapat memahami tentang aplikasi perilaku/fenomena hidraulik pada bangunan air
khususnya utilitas pelimpah bendungan berdasarkan pendekatan teoritis maupun
model dengan skala tertentu.

1.3. Lingkup Pengujian Model Fisik Hidrolika


Inti kegiatan praktikum yang dilaksanakan pada Uji Model Fisik
Hidrolika adalah melakukan pengujian dan analisa fenomena hidrolika.
Fokus uji model fisik dan analisa fenomena hidrolika pada debit oerasi
terutama ditujukan pada beberapa komponen bangunan berikut:
1. Pelimpah (spillway)
a. Observasi kondisi aliran di saluran pengarah dan ambang
pelimpah.
b. Observasi gejala kavitasi.
2. Saluran Samping (side channel)
a. Observasi kondisi aliran di saluran pengarah dan ambang.
b. Observasi backwater.
3. Saluran Transisi (transition channel)
a. Observasi kondisi aliran di saluran transisi, harus subkritis.
b. Observasi gejala kavitasi.
4. Saluran peluncur (chute way)
a. Observasi kondisi aliran di saluran peluncur, harus superkritis.
b. Observasi kondisai aliran di bagian pertemuan
antara saluran peluncur dengan saluran transisi
(sebelum saluran peluncur) dan peredam energi.
5. Peredam energi (stilling basin)
a. Observasi kondisi aliran (flow condition) terhadap potensi
pusaran air.
b. Observasi kondisi kedalaman konjugasi dan muka air hilir
(TWL).
Parameter yang diukur di masing-masing bagian
tersebut meliputi pengukuran muka air, arah dan
besar kecepatan serta tinggi tekanan hidrostatis.
1.4. Lokasi Laboratorium Uji Model Fisik Hidrolika
Pelaksanaan Uji Model Fisik Hidrolika pada pelimpah bendungan ini
dilakukan di Laboratorium Hidrolika Terapan, Jurusan Teknik Pengairan,
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang.

Anda mungkin juga menyukai