Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No.

2, Oktober 2016 ISSN 1907 - 0357

PENELITIAN
PERBANDINGAN TEKNIK COR DAN GULUNG DALAM
PEMBUATAN BITE RIM PADA GIGI TIRUAN PENUH
UNTUK MENDAPATKAN EFISIENSI WAKTU DAN BAHAN

Anriatika*, Bintang. H. Simbolon**, Rani Helmira**


*Alumni Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Tanjungkarang
** Dosen Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Tanjungkarang

Kehilangan gigi dapat terjadi sebagian atau seluruhnya dimana keadaan ini dapat diatasi dengan
pembuatan gigi tiruan. Pada pasien yang kehilangan gigi sebagian dibuatkan gigi tiruan sebagian
sedangkan pada kehilangan gigi seluruhnya dibuatkan gigi tiruan penuh. Dalam pembuatan gigi tiruan
penuh banyak tahap-tahap yang harus dikerjakan, salah satunya adalah pembuatan bite rim atau galangan
gigit. (Itjingningsih, 1991).Bite rim adalah tanggul gigitan yang terbuat dari lembaran malam yang
berfungsi untuk menentukan tinggi gigitan pada pasien yang sudah kehilangan semua gigi agar
mendapatkan kontak oklusi. Ada dua metode yang digunakan dalam pembuatan bite rim yaitu teknik cor
dan teknik gulung. Hal yang paling penting dari pembuatan bite rim ini adalah menetukan dimensi
vertikal, oklusi sentrik, dan menetukan profile pasien.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbandingan teknik cor dan teknik gulung dalam efisiensi waktu dan bahan dalam pembuatan bite rim.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan sepuluh model percobaan dimana
setiap model wax untuk bite rim mempunyai ukuran tinggi anterior 12 mm, tinggi posterior 10 mm, lebar
anterior 4 mm, dan lebar posterior 6 mm.Analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa
univariat dengan menampilkan hasil penelitian yang telah dilakukan kemudian diuraikan secara
deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik cor dari segi waktu rata-rata membutuhkan waktu
50,8 menit sedangkan teknik gulung membutuhkan waktu rata-rata 71,2 menit. Pada teknik cor bahan
yang dibutuhkan yaitu spiritus dan wax lebih sedikit sedangkan pada teknik gulung digunakan wax dan
spiritus yang lebih banyak. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa dari segi waktu dan bahan dengan
teknik cor lebih efisien daripada teknik gulung pada pembuatan bite rim.

Kata kunci: Bite rim, Teknik cor, Teknik gulung, Efisiensi

LATAR BELAKANG meningkat setelah perawatan prostodontik


yang optimal.
Kehilangan gigi dapat terjadi sebagian Gigi tiruan merupakan suatu alat yang
atau seluruhnya dimana keadaan ini dapat menggantikan fungsi gigi dan jaringan mulut
diatasi dengan pembuatan gigi tiruan. Pada yang telah hilang. Pemakaian gigi tiruan dapat
pasien yang kehilangan gigi sebagian membantu mengembalikan fungsi
dibuatkan gigi tiruan sebagian, sedangkan pada pengunyahan, estetik, bicara dan dapat
pasien yang kehilangan gigi seluruhnya menjaga kesehatan rongga mulut bagi pasien.
dibuatkan gigi tiruan penuh.(Haryanto AG, (Itjingningsih, 1991).Gigi tiruan penuh adalah
1993). Kehilangan gigi merupakan akibat dari yang digunakan ketika menghadapi penderita
berbagai faktor yang berhubungan dengan yang kehilangan seluruh gigi asli pada satu
kesehatan, gaya hidup, dan sosiodemografi rahang, baik rahang atas maupun rahang
manusia. Faktor lain yang tidak kalah penting bawah. Dalam pembuatan gigi tiruan penuh
adalah usia dimana dengan meningkatnya usia banyak tahap-tahap yang harus dikerjakan,
berhubungan dengan peningkatan jumlah gigi salah satunya adalah pembuatan bite rim atau
yang hilang. Sebaiknya seluruh gigi yang galangan gigit. (Itjingningsih, 1991).
hilang harus diganti dengan gigi tiruan agar Bite rim adalah tanggul gigitan yang
fungsi gigi kembali seperti semula.Pembuatan terbuat dari lembaran malam (wax) yang
gigi tiruan atau perawatan prostodontik berfungsi untuk menentukan tinggi gigitan
bertujuan untuk mengembalikan fungsi sistem pada pasien yang sudah kehilangan semua gigi
mastikasi dan estetik. Secara umum, fungsi agar mendapatkan kontak oklusi. Bite rim
mastikasi dan oral health quality of life dibuat dengan menggunakan malam yang
berwarna merah yang bisa dibentuk basis
sebagai pengganti sementara bagi gigi tiruan
[247]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN 1907 - 0357
penuh yang akan dibuat pada basis protesa, digunakan dalam penelitian ini adalah
dan digunakan untuk menentukan profile observasi eksperimental, dimana kondisi dan
pasien, menentukan tinggi gigit, oklusi sentrik, situasi dalam penelitian ini diciptakan
dimensi vertikal, menentukan letak permukaan sedemikian rupa sehingga gejala atau perilaku
bidang oklusal, menentukan letak garis tengah, yang akan dicari atau diamati akan timbul.
garis senyum, garis caninus, dan panduan saat (Notoatmodjo, 2010).
menyusun elemen gigi (Zarb, George A, et al, Dalam melakukan pengulangan
2002). percobaan, suatu penelitian dianggap telah
Terdapat 2 metode yang digunakan pada cukup apabila memenuhi persamaan dibawah
pembuatan bite rim yaitu teknik cor dan teknik ini, rumus diambil dari buku Hanafiah (2011)
gulung. Teknik cor adalah teknik pembuatan untuk mengambil jumlah pengulangan dalam
bite rim dengan cara lembar malam dicairkan penelitian ini, dengan rumus : (t-1) (r-1) ≥ 15
lalu dituangkan kedalam cetakan wax rims diperoleh jumlah pengulangan 8,5 yang
former. Teknik gulung adalah teknik dibulatkan menjadi 10 pengulangan masing-
pembuatan bite rim dengan cara lembar malam masing 5 sampel untuk teknik cor dan 5
yang dilunakkan, kemudian digulung. sampel untuk teknik gulung.Analisa data yang
(Itjingningsih, 1991)Berdasarkan pengalaman digunakan adalah metode komparatif yaitu
dari Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan di suatu cara pengolahan data dengan
Central Laboratorium RSGM Universitas mengadakan perbandingan secara sistematis
Trisakti Jakarta bahwa pembuatan bite rim sejak awal hingga akhir dengan teknik yang
adalah dengan menggunakan wax rims former. sudah ada sehingga diperoleh suatu
Pada proses pembuatan bite rim dengan teknik kesimpulan umum. (Arikunto, 2012). Analisa
cor ini dapat dilakukan dengan waktu yang dilakukan hanya analisa univariat dimana ingin
lebih singkat yang disebabkan oleh karena wax mengetahui hasil penelitian untuk teknik cor
rims former sudah disesuaikan oleh pabrik dan teknik gulung pada pembuatan bite rim
dengan ketentuan ukuran tinggi dan lebar bite dari segi bahan dan waktu yang lebih efisien
rim, sedangkan pada teknik gulung secara deskriptif. (Notoatmodjo, 2010)
membutuhkan waktu yang lebih lama oleh
karena pada proses pembuatannya harus
mengukur tinggi dan lebar bite rim sesuai HASIL
dengan ketentuan ukuran bite rim.
Analisis Univariat
METODE Tabel 1: Waktu Pada Pembuatan Bite Rim
Rancangan penelitian ini adalah Percobaan Teknik Cor Teknik Gulung
penelitian eksperimental dengan melakukan Percobaan 1 45 menit 76 menit
kegiatan percobaan di laboratorium untuk Percobaan 2 48 menit 59 menit
mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul Percobaan 3 56 menit 68 menit
akibat adanya perlakuan tertentu atau
Percobaan 4 50 menit 73 menit
eksperimen tersebut (Notoatmodjo, 2010).
Percobaan 5 46 menit 80 menit
Variabel bebas terdiri dari 2 variabel yaitu :
Rata-rata 50,8 menit 71,2 menit
teknik cor dan teknik gulung.Variabel terikat
adalah bahan dan waktu yang dibutuhkan pada
pembuatan bite rim dengan teknik cor dan Pada tabel 1: percobaan pembuatan bite
teknik gulung.Sampel pada penelitian ini rim dengan teknik cor diperoleh rata-rata
adalah malam/wax dengan ukuran bagian waktu 50,8 menit sedangkan pada teknik
anterior lebar 4 mm, tinggi 12 mm dan lebar gulung diperoleh waktu rata-rata 71,2 menit,
posterior 6 mm, tinggi 10 mm sebanyak 10 sehingga dari variabel waktu dapat diperoleh
lembar masing-masing untuk teknik cor dan kesimpulan bahwa dengan teknik cor diperoleh
teknik gulung. waktu yang lebih cepat dari teknik gulung. Hal
Teknik pengumpulan data diambil ini disebabkan oleh karena teknik gulung
melalui metode observasi (pengamatan), yaitu pengerjaanya lebih sulit karena operator belum
melihat dan mencatat sejumlah taraf aktivitas mendapatkan bentuk dan ukuran yang sesuai
tertentu atau situasi tertentu yang ada dengan buku panduan sehingga membutuhkan
hubungannya dengan masalah yang diteliti. waktu yang lebih lama.
(Notoatmodjo, 2010). Jenis observasi yang

[248]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN 1907 - 0357
Tabel 2: Bahan Wax Pada Pembuatan Bite Rim untuk pembuatan bite rim dengan teknik cor
dan teknik gulung diperoleh keterangan bahwa
Percobaan Teknik Cor Teknik Gulung waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan bite
Percobaan 1 18 gram 22 gram rim dengan teknik cor lebih cepat
Percobaan 2 18 gram 21 gram dibandingkan dengan pembuatan bite rim
Percobaan 3 17 gram 22 gram dengan teknik gulung. Hal ini terjadi oleh
Percobaan 4 17 gram 21 gram karena teknik cor lebih mudah dilakukan
Percobaan 5 46 gram 80 gram karena bentuk dan ukuran wax rims former
Rata – Rata 50,8 gram 71,2 gram yang sudah ada sesuai dengan buku panduan.
Sedangkan pada teknik gulung pengerjaannya
Pada tabel 2: percobaan pembuatan bite lebih sulit karena belum mendapatkan bentuk
rim dengan teknik cor diperoleh rata-rata dan ukuran yang sesuai dengan buku panduan
bahan yang digunakan 17,4 gram sedangkan sehingga membutuhkan waktu yang lebih
pada teknik gulung diperoleh rata-rata bahan lama.
yang digunakan 21,2 gram, sehingga dari Demikian juga dengan penggunaan
variabel banyaknya bahan yang digunakan bahan wax pada pembuatan bite rim dengan
dapat diperoleh kesimpulan bahwa dengan teknik cor membutuhkan bahan wax yang lebih
teknik cor diperoleh penggunaan bahan yang sedikit dibandingkan dengan pembuatan bite
lebih sedikit dari teknik gulung. Hal ini rim dengan teknik gulung oleh karena tinggi
disebabkan oleh karena tingi dan lebar dari dan lebar serta pola belum diperoleh sehingga
pola belum didapatkan pada teknik gulung wax yang dipakai lebih banyak karena
sehingga wax yang terpakai lebih banyak dan dilakukan pemotongan diberbagai sisi pada
dilakukan pemotongan di berbagai sisi. teknik gulung, sedangkan pada teknik cor
Sedangkan untuk teknik cor sudah ada polanya sudah ada pola dan ukurannya sehingga tidak
sehingga tidak perlu dilakukan pengurangan perlu dilakukan pengurangan yang terlalu
yang terlalu banyak. banyak.
Penggunaan bahan spiritus pada
Tabel 3: Bahan Spiritus Pada Pembuatan Bite pembuatan bite rim dengan teknik cor lebih
Rim sedikit dibandingkan dengan penggunaan
bahan spiritus pada pembuatan bite rim dengan
Percobaan Tehnik Cor Tehnik Gulung teknik gulung. Hal ini terjadi oleh karena pada
Percobaan 1 27 mililiter 53 mililiter teknik gulung dilakukan dengan menggulung
Percobaan 2 12 mililiter 40 mililiter lembaran wax satu demi satu sehingga
membutuhkan waktu yang lebih lama dan
Percobaan 3 13 mililiter 44 mililiter
berakibat dengan penggunaan spiritus yang
Percobaan 4 11 mililiter 41 mililiter
lebih banyak, sedangkan pada teknik cor
Percobaan 5 8 mililiter 55 mililiter
spiritus digunakan hanya untuk mencairkan
Rata – rata 14,2 mililiter 46,6 mililiter wax saja dan melakukan pengurangan yang
tidak terlalu banyak.
Dari tabel 3: diperoleh keterangan bahwa
rata-rata bahan spiritus yang digunakan pada
pembuatan bite rim teknik cor diperoleh rata-
rata 14,2 ml, sedangkan untuk teknik gulung KESIMPULAN
rata-rata 46,6 ml sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa teknik cor lebih sedikit 32,4
Berdasarkan hasil penelitian dan
ml dibandingkan teknik gulung. Hal ini
disebabkan oleh karena pada teknik gulung pembahasan, maka dapat disimpulkan
pengerjaannya dengan menggulung lembaran bahwa pembuatan bite rim dengan teknik
wax satu demi satu gulungan sehingga cor dari segi waktu lebih efisien
membutuhkan waktu lebih lama sehingga dibandingkan dengan pembuatan bite rim
spiritus yang digunakan juga lebih banyak. dengan teknik gulung dan pembuatan bite
rim dengan teknik cor dari segi
penggunaan bahan lebih efisien
PEMBAHASAN dibandingkan dengan pembuatan bite rim
dengan teknik gulung. Kelebihan
Dari keseluruhan sampel yang pembuatan bite rim dengan teknik cor
dilakukan masing-masing lima kali percobaan adalah pada pola bite rim yang sudah

[249]
Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN 1907 - 0357

dibentuk, tinggi yang sudah ada, bahan DAFTAR PUSTAKA


yang digunakan lebih sedikit dan waktu
yang lebih singkat, sedangkan teknik Gunadi., Haryanto A, dkk, 1991. Buku Ajar
gulung tidak menggunakan wax rims Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan
former dan kaleng yang digunakan sebagai Jilid 1. Jakarta ; Penerbit Buku
alat bantu mencairkan wax,4)Kekurangan Kedokteran EGC
teknik cor pada pembuatan bite rim adalah Hanafiah.,Kemas Ali, 2011. Rancangan
Percobaan Teori dan Aplikasi. Jakarta:
lebar bite rim yang belum ada, sedangkan Rajawali Pers.
teknik gulung tidak memerlukan alat bantu Herman, Wachijati., 1983. Diktat Gigi Tiruan
kaleng untuk mencairkan wax dan wax Penuh, Bandung: Universitas
rims former. Padjadjaran
Diharapkan bagi tehnisi gigi lebih Mac Entee, Michael I , Prosth Dip, 1999. The
teliti dalam melakukan pengukuran lebar Complete Denture A Clinical Pathway,
bite rim agar diperoleh hasil bite rim yang America : Quintessence Publishing Co
sesuai dengan buku panduan, harus bisa Inc.
menggunakan bahan yang lebih irit pada Morrow, Robert M, Rudd., Kenneth D.,1986.
setiap melakukan pembuatan bite rim, Dental Laboratory Procedure
Complete Denture Volume One :
harus bisa mengatur waktu yang digunakan
Mosby Company.
dalam melakukan pembuatan bite rim di Zarb, George A, dkk, 2002. Buku Ajar
laboratorium dan dapat melakukan teknik Prostodonti Untuk Pasien Tak Bergigi
cor dalam pembuatan bite rim untuk Menurut Bucher Edisi 10. Jakarta :
mendapatkan efisiensi dalam waktu dan Penerbit Buku Kedokteran.
bahan.

[250]

Anda mungkin juga menyukai