Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH UJI MATERIAL

ELEKTROPLATING (PELAPISAN LOGAM)

Disusun oleh

Kelompok 5
2A – Aeronautika

rafi muhamad syahid 201221021

JURUSAN TEKNIK MESIN


PROGRAM STUDI D3- TEKNIK AERONAUTIKA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2020
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Penggunaan logam seperti baja maupun alumunium sering sekali dijadikan bahan utama dalam
membuat sesuatu, penggunaan logam ini dipilih menjadi salah satu bahan utama dikarenakan
kekokohan nya, namun terdapat banyak factor yang dapat mempengaruhi kekokohan logam ini.
Salah satunya adalah berkarat atau korosi, logam yang berkarat akan mengurangi kekokohan dari
logam tidak hanya itu korosi juga mengurangi keindahan wujud dari logam tersebut. Untuk
menghindari korosi pada logam ini, bisa menggaplikasikan proses yang dinamakan pelapisan
logam, pelapisan logam ini dapat melindungi logam dari korosi.
meningkatkan sifat mekanik specimen, dan mempercantik logam. Metode pelapisan
logam salah satunya electroplating, merupakan proses pelapisan logam dengan menggunakan
bantuas arus listrik dan senyawa tertentu guna memudahkan partikel logam pelapis ke logam yang
dilapis, pelapisan logam dapat berupa lapis seng, galvanis, nikel dan masih banyak lainnya.
Penggunaan lapisan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan kegunaan dari masing-masing
material.
electroplating selain berfungsi membuat benda lebih menarik dan anti korosi, juga dapat
menambah daya tahan dan gesekan juga menambah nilai kekerasan. Tentunya hal ini dapat
menguntungkan untuk menarik nilai jual bahwa logam yg sudah melalui proses electroplating
dimana terjadi pengendapan suatu lapisan logam tipis pada permukaan yang dilapisi dengan
menggunakan arus listrik, yang terdiri dari elektroda dihubungkan dengan arus listrik yang searah
(Direct current) dimana rangkaian ini disebut sel elektrolisa. Adapun logam yang digunakan
sebagai pelapis adalah nikel dan lainya, maka logam yang melalui proses electroplating lebih kuat
, anti korosi, juga menarik.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana cara melakukan electroplating pada baja St 37 ?
b. Bagaimana cara menganalisa hasil pelapisan baja St 37 dengan menggunakan logam
pelapis nikel?

C. TUJUAN PRAKTIKUM
a. Mengetahui cara melakukan electroplating pada baja St 37
b. Menganilsa hasil pelapisan baja St 37 dengan menggunakan logam pelapis nikel

D. MANFAAT PRAKTIKUM
a. Dapat melakukan proses pelapisan logam dengan benar
b. Dapat menganalisa hasil pelapisan logam
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Elektroplating
Elektroplating adalah proses pelapisan bahan padat dengan lapisan logam menggunakan arus
listrik searah melalui suatu larutan elektrolit. Pelapisan secara listrik merupakan proses pelapisan
suatu logam atau non logam, secara elektrolisa melalui penggunaan arus listrik searah (direct
current/DC) dan larutan kimia (elektrolit).
Pelapisan bertujuan membentuk permukaan dengan sifat atau dimensi yang berbeda dengan
logam dasarnya. Terjadinya endapan pada proses elektrolisa disebabkan adanya ion ion bermuatan
listrik melalui elektrolit. lon-ion pada elektrolit tersebut akan mengendap pada katoda. Endapan yang
terjadi bersifat adhesive terhadap logam dasar.
Dalam suatu elektrolit terdapat kation (ion positif) dan anion (ion negatif) yang berasal dari
ionisasi elektrolit. Jika kita alirkan listrik dalam elektrolit tersebut, maka kation akan mengalami
reduksi anion akan mengalami oksidasi. Kation akan menuju ke katoda (tempat terjadinya peristiwa
reduksi), sedangkan anion akan menuju ke anoda (tempat terjadi oksidasi).
Prinsip dasar dari pelapisan listrik, berpedoman pada Hukum Faraday yang menyatakan:
1. Jumlah zat (unsur) yang terbentuk dan terbebas dari electroda selama proses electrolisa sebanding
dengan jumlah arus listrik yang mengalir dalam larutan electrolit.
2. Jumlah zat (unsur) yang dihasilkan oleh arus listrik yang sama selama electrolisa adalah sebanding
dengan berat ekuivalen masing-masing zat tersebut.
Pada prinsipnya lapis listrik merupakan rangkaian dari arus listrik, anoda, larutan electrolit, dan
katoda (benda kerja).
Dari keempat rangkaian tersebut dihubungkan sebagai berikut
1. Anoda dihubungkan pada kutub positif dari sumber listrik.
2. Katoda dihubungkan pada kutub negatif dari sumber listrik.
3. Anoda dan katoda direndamkan didalam larutan electrolit.
Dengan adanya arus listrik yang mengalir melalui larutan electrolit diantara kedua electroda,
maka pada anoda akan terjadi pelepasan ion logam dan oksigen (reduksi). Selanjutnya ion dan
oksigen tersebut mengendap pada electroda (katoda).
Tujuan proses pelapisan adalah untuk memperoleh lapisan pelindung pada permukaan logam
yang tahan terhadap lingkungan. Juga meningkatkan tampak rupa, menambah kekerasan dan
sebagainya. Umumnya lapisan ini adalah lapisan dasar yang harus dilapisi lagi dengan khrorn. Nikel
di udara kota tercemar mengalami tarnish (bercak noda), maka perlu dilapisi khrom. Kualitas lapisan
hasil elekroplating, dipengaruhi oleh rapat arus, temperatur, waktu, konsentrasi larutan elektrolit.
Kelebihan elektroplating yaitu di antaranya:
• Temperatur proses, rendah
• Kondisi proses, pada lingkungan atmosfer biasa
• Peralatan, relatif murah
• Komposisi larutan, luas
• Laju pengendapan, cepat
• Porositas pada lapisan, relatif rendah
• Dapat menghasilkan beberapa lapisan
Kekurangan elektroplating yaitu di antaranya:
• Terbatas pada logam & paduannya
• Perlu perlakuan awal terhadap benda kerja
• Terbatas pada benda kerja yang bersifat konduktor
BAB III
METODOLOGI

A. Waktu dan tempat praktikum

praktikum uji material pelapisan logam menggunakan metode electroplating dilaksanakan di


labotarium. Proses rinsing , chemical degreasing, electrolytic degreasing maupun proses
pickling dilakukan di labotarium politeknik negeri bandung.

B. Alat dan bahan


a. Alat

No Nama alat foto Kegunaan


1 Mesin Untuk proses pelapisan
elektroplating logam dengan metode
elektroplating

2 Mesin bench Membersihkan spesimen


grinder dengan cara amplas,
maupun poles

3 Tang buaya Untuk mencapit kawat


yang terhubung pada
spesimen dalam larutan
agar tidak jatuh.

4 Kunci inggris Digunakan untuk


mengganti sand paper pada
bench grinder juga bisa
digunakan untuk mengatur
kawat.

5 Obeng Digunakan untuk


menguatkan kunci mur dari
kawat yang terhubung ke
spesimen
6 Jangka Digunakan untuk
sorong mengukur benda spesimen
secara manual

7 Mikrometer Digunakan untuk


sekrup digital mengukur benda spesimen
secara digital, memastikan
ukuran yang didapat dari
jangka sorong manual

8 Kain Kain dapat digunakan


untuk menahan panas saat
proses amplas, juga dapat
digunakan untuk
memegang spesimen yang
sudah diproses agar tidak
terkena kontak fisik
9 Baut dan mur Untuk mengunci benda
specimen terhadap kawat

10 kawat Digunakan untuk


mengkaitkan benda
specimen saat proses agar
jarak larutan terhadap
tangan berjauhan.

11 termometer Mengukur suhu larutan

12 tang Untuk membentuk


lingkaran pada kawat

13 Sand paper Untuk amplas benda


spesimen
14 handphone Digunakna untuk
dokumentasi maupun timer

15 Ragum Dapat digunakan untuk


membantu proses
penekukan kawat, dapat
juga digunakan untuk
meluruskan benda
spesimen

16 kikir Dapat digunakan untuk


mengikir ujung permukaan
spesimen agar lebih rata.

b. Bahan

No bahan
1 Benda specimen St 37
2 Silikat
3 H2OSO4
4 HCL
5 NIKEL
6 H20

C. Prosedur praktikum
a. menyiapkan alat dan bahan
b. menghidupkan mesin pelapisan logam media electroplating
c. pengamplasan spesimen dengan mesin bench grinder
d. setelah permukaan bersih ukur spesimen menggunakan jangka sorong
e. tentukan Kembali ukuran dengan micrometer sekrup digital agar lebih presisi
f. melengkungkan kawat dengan media ragum atau tang
g. kunci kawat yang terhubung dengan baut dan mur lalu kencangkan dengan obeng

h. celupkan benda spesimen pada bak 1 yaitu chemical degreasing dengan cairan silikat
selama 3 menit

i. setelah dari bak 1 lanjut ke bak 2 yaitu electrolytic degreasing, proses ini dilakukan
selama 3 menit

j. setelah dari bak 2 lakukan rinsing menggunakan air keran mengalir


k. setelah rinsing melakukan proses pickling pada pak 4, pada proses ini penguji terus
mencelupkan benda spesimen ke dalam larutan selama 1 menit

l. rinsing Kembali dengan air mengalir selama 1 menit


m. proses selanjutnya merendam spesimen pada larutan nikel selama 1 jam, pada proses ini
gunakan tang buaya untuk mencapit kawat yang terhubung dengan spesimen agar tidak
jatuh dalam bak.

n. rinsing Kembali dengan air mengalir selama 1 menit


o. bersihkan / keringkan benda kerja dengan kain bersih
p. lakukan pemolesan agar benda dengan mesin bench grinding, sebelum proses ini sand
paper harus diganti dengan yang lebih halus dan baru agar tidak merusak lapisan logam
q. ukur Kembali ketebalan sesudah pelapisan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. perhitungan hasil praktikum
luas permukaan benda kerja

𝐴 = 2 (( 𝑝 𝑥 𝑙 ) + (𝑙 𝑥 𝑡) + (𝑝 𝑥 𝑡 ))
= 2 (51,9 𝑥 26,3 ) + ( 26,3 𝑥 0,81) + (51,9 𝑥 0,81)
= 2 ((1.364,97) + (21,303) + (42,039)
= 2 (1.428,312)
= 2.856,624 𝑚𝑚2
= 0,2856624 𝑑𝑚2
= 0.285 𝑑𝑚2

tebal benda kerja = 0,81 mm

Langkah Waktu arus suhu Tebal Tebal hasil


kerja
Chemical 180 1 23 0,81 -
degreasing
Electrolytic 180 1 22 0,81 -
degreasing
pickling 60 1 22 0,81 -
Lapis nickel 3600 1 66 0,81 0,83

mencari nilai berat endapan


berat endapan (W)
Untuk mencari nilai berat endapan menggunakan rumus :

𝑙𝑥𝑡𝑥𝐵
𝑊=
𝑍𝑥𝐹
Dimana :
W = berat endapan
l = kuat arus
t = waktu
B = berat atom
Z = elektron valensi
F = bilangan faraday

maka :
1 𝑥 3600 𝑥 58,7
𝑊=
2 𝑥 96500

211.320
=
193.000

= 1.095 𝑔𝑟𝑎𝑚
Mencari nilai ketebalan
ketebalan (S)

untuk mencari nilai ketebalan menggunakan rumus :


𝑙𝑥𝑡𝑥𝐵
𝑆=
𝑍𝑥𝐹𝑥𝐴𝑥𝜌

Dimana :
S = nilai laju ketebalan
l = kuat arus
t = waktu
B = berat atom
Z = electron valensi
F = bilangan faraday
A = luas permukaan benda kerja
𝜌 = massa jenis
maka :
1 𝑥 3600 𝑥 58,7
𝑆=
2 𝑥 96500 𝑥 28.56624 𝑥 8,9

293500
=
68131159

= 0,0043 𝑐𝑚
= 0,043 𝑚𝑚
mencari nilai laju ketebalan (S)
nilai laju ketebalan (S)

untuk mencari nilai laju ketebalan menggunakan rumus :


𝑙 𝑥 60 𝑥 𝐵
𝑆=
𝑍𝑥𝐹𝑥𝐴𝑥𝜌
Dimana
S = nilai laju ketebalan
l = kuat arus
t = waktu
B = berat atom
Z = electron valensi
F = bilangan faraday
A = luas permukaan benda kerja
𝜌 = massa jenis

maka

60 𝑥 1 𝑥 58,7
𝑆=
2 𝑥 96500 𝑥 8,9 𝑥 28.56624
73375
𝑆=
1022254801

𝑐𝑚
= 0,0000717
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

𝑚𝑚
= 0,000717
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Mencari nilai kenaikan ketebalan
%
untuk mencari nilai kenaikan ketebalan dengan menggunakan rumus :

𝑘𝑒𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑎𝑤𝑎𝑙


%= × 100 %
𝑘𝑒𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑎𝑤𝑎𝑙
dimana
% = kenaikan ketebalan

maka
0,83 − 0,81
%= × 100 %
0,81

0,002
%= × 100 %
0,81

= 2,469

mencari nilai persen berbandingan tebal teori dan tebal sebenarnya


untuk mencari nilai persen berbandingan tebal teori dan tebal sebenarnya dengan menggunakan rumus
:

𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚
%= × 100%
𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
Dimana
% = persen perbandingan tebal teori dan tebal sebenarnya

Maka

0,83
%= × 100%
0,043

% = 19,302 × 100%

= 19,30
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Elektroplating adalah proses pelapisan logam, dengan menggunakan bantuan arus
listrik searah dan larutan kimia (elektrolit) untuk memindahkan partikel logam pelapis ke
material yang hendak dilapis. Ada bermacam jenis logam pelapis yang dapat digunakan
dalam proses elektroplating, tetapi yang umum digunakan adalah logam pelapis nikel.
Pelapisan logam bertujuan untuk membuat logam yang dilapisi menjadi tahan korosi dan
memiliki rupa yang lebih menarik.
Proses pelapisan logam terdiri dari beberapa tahapan yaitu pembersihan benda kerja
secara manual, pembersihan benda kerja secara kimia selama 3 menit, pembersihan benda
kerja secara elektrolisa selama 3 menit, rinsing selama 1 menit, pikling selama 1 menit,
aktivasi dalam bak nikel selama 1 jam, dan tahap pemolesan kembali benda kerja yang telah
dikeringkan.
Penambahan ketebalan benda kerja setelah semua tahap praktikum dilakukan
menunjukkan bahwa elektroplating pada baja St 37 dengan logam pelapis nikel berhasil. Dari
hasil praktikum ini, diperoleh ketebalan awal benda kerja yaitu 0.81 mm dan ketebalan akhir
yaitu 0.83 mm, sehingga benda kerja ini bertambah tebal sebanyak 0.01 mm.
Selain penambahan ketebalan benda kerja, keberhasilan proses elektroplating baja St 37
dengan menggunakan logam pelapis nikel ini dapat dilihat dari bentuk benda kerja setelah dilakukan
proses praktikum yang terlihat lebih halus dan mengkilap dari sebelum dilakukan praktikum.

B. SARAN
Kualitas lapisan hasil elektroplating, dipengaruhi oleh rapat arus, temperatur, waktu,
konsentrasi larutan elektrolit. Oleh karena itu, pastikan bahwa rapat arus yang digunakan
sudah tepat, temperatur pada masing-masing bak mesin elektroplating sudah tepat, lamanya
waktu proses pelapisan sudah tepat, dan konsentrasi larutan elektrolit yang dipakai sudah
tepat. Jika terdapat kesalahan pada salah satu faktor tersebut, bukan tidak mungkin proses
elektroplating akan gagal
DAFTAR PUSTAKA

Santosa, B., & Syamsa, M. (2007). Pengaruh Parameter Proses Pelapisan Nikel Terhadap Ketebalan
Pelapisan. Teknik Mesin, 25-30.
Suprayoga E (2016). Laporan praktikum teknologi pelapisan logam proses electroplating.
Sasmita, D. (2016). Pengaruh Suhu dan Waktu Pelapisan Tembaga pada Baja Karbon Rendah secara
Elektroplating Terhadap Korosi. Eksakta, 61-67.
Topayung, D. (2011). Pengaruh Arus Listrik dan Waktu Proses Terhadap Keteblana dan Massa
Lapisan yang Terbentuk pada Proses Elektroplating Pelat Baja. Ilmiah Sains, 97-101.
Sudana, I. M., Arsani, I. A., & Waisnawa, I. S. (2014). Alat Simulasi Pelapisan Logam dengan
Metode Elektroplating. Logic, 190-198.

Anda mungkin juga menyukai