Anda di halaman 1dari 16
PERJANJIAN KERJASAMA, ANTARA RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PERSAHABATAN DENGAN PT. RUMAH SAKIT HAJI JAKARTA TENTANG RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN RESPIRAS! DAN PELAYANAN KESEHATAN LAINNYA. DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PERSAHABATAN NOMOR : HK.03.01/1X./04.64/2018 NOMOR : G8@/RSHJ/DIRI/2019 Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani di Jakarta pada Hari Selasa tanggal Lima belas Bulan Januari Tahun Dua ribu sembilan belas (15-01-2019), oleh dan antara 1, RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PERSAHABATAN (RSUP PERSAHABATAN), Rumah Sakit Rujukan Respirasi Nasional, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan RI, yang berbentuk Badan Layanan Umum Rumah Sakit, yang beralamat kantor di Jalan Persahabatan Raya No. 1, Rawamangun, Jakarta Timur, dalam hal ini diwakili olehdr. Mohammad Ali Toha,MARS dalam jabatannya selaku Direktur Utama berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: KP.03.01/Menkes/504/2014 tanggal 30 Desember 2014, dan oleh karenanya adalah sah bertindak untuk dan atas nama RSUP PERSAHABATAN, yang selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama ; 2. RUMAH SAKIT HAJI JAKARTA Suatu Institusi Pelayanan Kesehatan berbentuk Badan Hukum Perseroan Terbatas yang didirikan dan telah memiliki izin penyelenggaraan Rumah Sakit berdasarkan Hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia, berkedudukan di JI. Raya Pondok Gede No.4 Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan Makasar kota Jakarta Timur, dalam perbuatan hukum ini diwakili olen Dr.dr. Syarief Hasan Lutfie. Sp. KFR selaku Direktur Utama, yang diangkat berdasarkan Surat Tugas Kementrian Agama Republik Indonesia Nomor : B-182/MA/2017, tanggal 29 Mei 2017, dengan perubahan terakhir Akta No.5 tertanggal § Juni 2017 yang dibuat oleh Notaris limiawan Dekrit S, SH, MH dan telah mendapatkan Pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM R.I No. AHU-0003839.AH.01.10 Tahun 2017 tanggal 7 Juni 2017, dari dan oleh karenanya sah bertindak untuk dan atas nama RUMAH SAKIT HAJI JAKARTA. Untuk selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai Pihak Kedua. Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut sebagai Para Pihak. Selanjutnya Para Pihak terlebih dahulu menerangkan hal hal sebagai berikut 1, Bahwa Pihak Pertama adalah merupakan Unit Pelaksana Teknis dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yang menyelenggarakan dan menyediakan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap, Rawat Jalan dan Gawat Darurat, serta layanan Respirasi. 2, Bahwa Pihak Kedua adalah merupakan Badan Hukum berupa Rumah Sakit yang sah dan terdaftar berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia sebagai Rumah Sakit yang menyelenggarakan dan menyediakan Pelayanan Kesehatan Rawat inap, Rawat Jalan dan Gawat Darurat. [sa 714, PERTAMA Pant FIHAR KEDUA ay 3. Bahwa Pihak Kedua bermaksud untuk menjalin kerjasama rujukan dengan Pihak Pertama dalam penyediaan Pelayanan Kesehatan bagi Pasien Pihak Kedua. 4. Bahwa Pihak Pertama mempunyai kemampuan dan telah memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan dalam rangka menyediakan dan melaksanakan pelayanan kesehatan yang diperlukan oleh Pasien dari Pihak Kedua. 5. Bahwa Pihak Kedua sepakat dan setuju untuk menunjuk Pihak Pertama dan Pihak Pertama dengan ini menyatakan menerima penunjukan Pihak Kedua untuk memberikan Pelayanan Kesehatan bagi Pasien Rujukandan Pihak Kedua. ‘Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Para Pihak dengan inisaling sepakat dan setuju untuk melakukan Perjanjian, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut PASAL 1 PENGERTIAN Kecuali apabila ditentukan lain dalam Perjanjian ini, istilah-istilah dan frase-frase di bawah ini ‘memilki pengertian-pengertian sebagai berikut: 1, Peserta adalah pasien yang dirujuk oleh Pihak Kedua yang membutuhkan pelayanan Kesehatan ditempatPihak Pertamabaik rawat jalan, maupun rawat inap ; 2. Pasien Rujukan adalah mereka yang membawa surat rujukan dansurat jaminan pelayanan Kesehatan yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan diberi cap / stempel Rumah Sakit Pihak Kedua. Gawat Darurat adalah keadaan darurat yang memerlukan pemeriksaan dan tindakan medik secepatnya untuk mengurangi resiko kematian atau cacat; Pemeliharaan Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan adalah upaya kesehatan yang iti pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan peningkatan kesehatan ; Pelayanan Alat Medis Lain adalah pelayanan beberapa jenis alat kesehatan yang diperlukan untuk mengembalikan fungsi organ tubuh tertentu; Pelayanan Khusus / Canggih adalah semua pelayanan penunjang diagnostik dan tindakan medis yang memerlukan peralatan dan teknologi alat Kesehatan yang canggih; Pelayanan Obat adalah pemberian obatdari Pihak Pertamaterhadap pasien sesuai dengan kebutuhan medisnyaberdasarkan formularium RSUP Persahabatan. Lama Rawat adalah perhitungan lama rawat (akomodasi) dihitung sejak hari pertama pasien masuk pukul 12.00 WIB, demikian pula perhitungan waktu bagi pasien yang pulang rawat adalah pukul 12,00 WIB, dengan toleransi keterlambatan maksimal sampai pukul 15.00 WIB, diatas pukul 15.00 WIB dihitung 1 (satu) har lagi. 9. Persalinan adalah proses lahimya bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan baik secara spontan maupun dengan penyulit yang memerlukan tindakan medi 10. Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) adalah pelayanan kesehatan dasar perorangan yang dilaksanakan di PPK Tingkat Pertama (dokter keluarga, Puskesmas, Balai Pengobatan Pemerintah / TNI-Polri) Swasta); 11, Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) adalah pelayanan kesehatan perorangan sebagai kelanjutan dari RJTP yang bersifat spesialistik dan / atau sub spesialistik yang dilaksanakan pada Rumah Sakit; 12. Rawat Inap (RI) adalah pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dimana penderita menginap sedikitnya 6 (enam) jam berdasarkan kebutuhan medis melalui rujukan atau Unit Gawat Darurat (UGD); o 7 kw N 2 2 murat | PER Pont PHAR KEDUA 13, Rumah Sakit adalah sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan Kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian; 14, Pelayanan Kesehatan Respirasi adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RSUP Persahabatan yang berorientasi kepada respirasi (Paru, Asma, TB Paru, HIV, THT, Bedah Thorax, Onkologi, Perawatan Intensif RICU, Isolasi Flu Burung, Labolatorium Mikrobiologi Katerisasi Jantung) yang diberikan kepada pasien oleh tenaga ahii dan atau kesehatan 15. Ambulance adalah Unit transportasi medis yang dilengkapi dengan Peralatan Medis dan digunakan untuk membawa Pasien baik menuju atau meninggalkan Rumah Sakit 16. One Day Care adalahtindakan kurang dari enam jam dan tindakan spesialis yang dilaksanakan oleh tenaga ahli dengan atau tanpa anesthesi dimana peserta dapat langsung pulang, tanpa harus melaksanakan rawat inap (merupakan tindakan yang terdiri dari tindakan dokter , dengan / tanpa anesthesia, obat dan sewa kamar). 17. Standar Pelayanan adalah Standart Pelayanan yang diberikan kepada Pasien Rujukan ‘sesuai dengan Peraturan Perundang —Undangan. PASAL 2 MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP 1. Maksud dan Tujuan dari Perjanjian ini adalah untuk memastikan kewajiban, perlindungan hak dan kepentingan serta hal-hal tertentu yang menyangkut Para Pihak. 2. Ruang lingkup perjanjian ini adalah Pelayanan Kesehatan khususnya layanan Respirasi, yang diberikan oleh Pihak Pertama kepada Pasien Pihak Kedua. PASAL 3 HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA . Hak PihakPertama, antara lain : a. Menerima pembayaran atas biaya pelayanan Pihak Pertama terhadap pasien yang dirujuk oleh Pihak Kedua; b. Berhak menolak pasien yang dikirim oleh Pihak Kedua, apabila belum dilakukan konfirmasi ke call center Pihak Pertama ; ¢. Berhak melakukan evaluasi secara rutin mengenai pasien rujukan yang dikirimkan oleh Pihak Kedua ; d. Berhak menerima laporan dari Pihak Kedua data jumlah pasien respirasi_kasus tuberculosis serta pasien respirasi lainnya setiap 3 (tiga) bulan melalui Bidang Pelayanan Medik Pihak Pertama; e. Memanfaatkan kerjasama secara timbal balik mengenai rujukan pasien yang saling menguntungkan. Kewajiban Pihak Pertama, antara lain a. Menyediakan fasilitas kesehatan untuk pengobatan dan perawatan terhadap pasien yang dirujuk oleh Pihak Kedua serta fasilitas penunjang medik lainnya ; b. Menerima pasien rujukan rawat inap dari Pihak Kedua setelah terlebih dahulu dikonfirmasikan kepada Pihak Pertama ; cc. Memberikan Pelayanan Kesehatan kepada Pasien Rujukan Pihak Kedua sesuai Standar Pelayanan Kesehatan yang berlaku. 3 Porat d. Memberikan Buku Tarif Pelayanan Kesehatan kepada Pihak Kedua , serta informasi apabila terjadi perubahan pada Buku Tarif yang akan diberikan 30 (tiga puluh) hari sebelum tarif baru berlaku. PASAL 4 HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA 1. Hak Pihak Kedua, antara lain : a. Berhak untuk merujuk pasien ke tempat Pihak Pertama, setelah terlebih dahulu melakukan konfirmasi kepada kepada Pihak Pertama; b. Berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di tempat Pihak Pertama sesuai dengan prosedur yang berlaku ; ¢. Melakukan penilaian atas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Pihak Pertama, d. Mendapatkan Buku Tarif dari Pihak Pertama untuk digunakan sebagai acuan pembayaran atas Pelayanan Kesehatan yang diberikan, 2. Kewajiban Pihak Kedua, antara lain : a. Menyediakan data-data dan informasi mengenai pasien rujukan yang diperlukan oleh Pihak Pertama ; b. Wajib untuk memberikan laporan kepada Pihak Pertama setiap 3 bulan sekali mengenai pasien rujukan yang dikirimkan ke tempat Pihak Pertama ; . Wajib untuk membayarbiayapelayanan kesehatan yang telah dilakukan oleh Pihak Pertama sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan ; 4. Waijib untuk menerima kembali pasien yang diryjuk kepada Pihak Pertama, apabila menurut Pihak Pertama pasien yang dirujuk tidak perlu harus dirawat di tempat Pihak Pertama ; e. Wajib untuk mengikuti pelatinan respirasi yang diadakan oleh Pihak Pertama bagi dokter dan perawat Pihak Kedua dan akan melampirkan nama dokter dan perawat yang akan mengikuti pelatihan di Pihak Pertama ; PASAL 5 TARIF PELAYANAN ‘Tarif Pelayanan Kesehatan yang berlaku di Rumah Sakit Pihak Pertama terhadap pasien Pihak Kedua yang dirujuk, adalah Tarif Rumah Sakit di tempat Pihak Pertama. PIA PERTAMA Pant CPIHAK KEDUA PASAL 6 KELAS / KAMAR PERAWATAN Dalam hal Peserta harus menjalani Rawat Inap , maka hak Peserta atas kelas / kamar Perawatan untuk pasien rujukan ditentukan sebagai berikut 1. Dalam hal Pasien atas kehendak sendiri dengan alasan apapun mengambil kelas / kamar di atas kelas / kamar perawatan, maka selisih biaya yang timbul sehubungan dengan hal tersebut tetap merupakan tanggung jawab Pasien Pihak Kedua, sepanjang perubahan kelas kamar tersebut tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Pihak Kedua; 2. Dalam hal Pasien atas kehendak sendiri dengan alasan apapun mengambil kelas / kamar Perawatan di bawah kelas / kamar perawatan yang menjadi haknya, maka selisin biaya yang timbul sehubungan dengan hal tersebut tidak dapat divangkan dan tidak dapat diklaim; 3. Dalam hal kelas / kamar perawatan yang menjadi haknya penuh, maka Peserta akan ditempatkan sementara pada kelas / kamar perawatan yang satu tingkat lebih tinggi dalam jangka waktu maksimal 3 (tiga) hari, sampai dengan adanya kelas / kamar perawatan yang menjadi hak Peserta/pasien. Sedangkan biaya yang timbul akibat hal tersebut menjadi tanggung jawab peserta/Pasien, setelah diinformasikan kepadanya dan telah mendapatkan persetujuannya. 4, Dalam hal Pasien atas kehendak sendiri hendak mengambil kelas / kamar perawatan diatas haknya, maka Pihak Pertama wajib untuk memberitahukan kepada Pihak Kedua dan kepada Peserta / Pasien mengenai konsekuensi yang timbul dari hal tersebut, dan apabila Pasien setuju, maka Pihak Pertama meminta kepada Peserta/Pasien untuk menandatangani_surat pemyataan sanggup untuk membayar selisih biaya yang tidak ditanggung oleh Pihak Kedua/Rumah Sakit yang melakukan rujukan ; 5. Apabila seluruh kamar/ ruang perawatan sudah penuh, baik kelas/ kamar yang menjadi haknya, maupun kelas/kamar dibawahnya, maka Pihak Pertama akan memberitahukan hal tersebut kepada Pihak Kedua, dan Pihak Pertama dapat membuat surat rujukan ke Rumah Sakit lainnya, 6. Pihak Pertama dapat mengijinkan pasien / peserta Pihak Kedua pindah serta dirujuk ke rumah sakit lainnya berdasarkan pertimbangan dokter yang merawat, oleh karena alat medis dan penunjangnya tidak tersedia di Rumah Sakit Pihak Pertama, dengan terlebih dahulu memberitahukan secara tertulis kepada Pihak Kedua/ Rumah Sakit yang melakukan rujukan. PASALT TATA CARA PENAGIHAN 1, Pihak Pertama mengajukan penagihan atas seluruh biaya pelayanan kesehatan kepada Pihak Kedua sesuai dalam Buku Tarif Pihak Pertama, es | Pant . Pihak Kedua wajib dan mengikat di Dokumen tagihan yang diajukan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua berupa surat tagihan dengan dilampiri a. Surat pengantar tagihan; b. Nota Penagihan (Invoice) asli ,Kuitansi rangkap dua bermaterai cukup; . Surat Pengantar Rujukan Asii dan/ atau Surat Jaminan Asli dari Pihak Kedua yang telah diberi stempel “Biaya ditanggung Pihak Kedua”, 4. Resume medi e. Daftar rincian biaya pengobatan maupun biaya perawatan; f. Dokumen pendukung lainnya sesuai dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang telah diberikan (bukti tindakan / penunjang diagnostik); Dalam hal berkas tagihan yang disampaikan tidak atau belum memenuhi persyaratan atau belum lengkap sebagaimana tercantum dalam Perjanjian ini, maka berkas tagihan yang tidak lengkap akan dikembalikan kepada Pihak Pertama untuk diperbaiki atau dilengkay Selanjunya Pihak Pertama wajib segera mengirimkan Kembali berkas tagihan yang telah diperbaiki atau dilengkapi tersebut kepada Pihak Kedua dalam waktu selambatambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak berkas tersebut diterima kembali oleh Pihak Pertama, Tagihan yang diajukan lebih dari 3 (tiga) bulan sejak berakhimya Pelayanan Kesehatan dan/atau berakhimya Perjanjian ini (tanpa ada kesepakatan Para Pihak untuk memperpanjang Perjanjian ini), berhak untuk ditolak atau diproses pembayarannya oleh Pihak Kedua, PASAL 8 TATA CARA PEMBAYARAN |. Pembayaran biaya pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Pihak Pertama, kepada Pasien rujukan dari Pihak Kedua sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 perjanjian i untuk membayar lunas sekaligus kepada Pihak Pertama atas setiap invoice atau tagihan yang dikiimkan kepada Pihak Kedua paling lambat14 (empat belas) hari kerja, sejak tanggal diterimanya invoice/tagihan dan dokumen- dokumen pendukung lainnya; Pembayaran tarif dilakukan melalui pemindahbukuan ke Rekening Pihak Pertama pada Bank Mandir Kantor Kas Jakarta RS Persahabatan : RPL 182 RSUPP OPR BLU melalui Virtual Account. Pembayaran dapat ditransfer ke Bank Mandiri dengan Virtual Account yang akan disampaikan oleh Pihak Pertama pada setiap tagihan. Pihak Kedua wajib mengirimkan tembusan surat setoran kepada Pihak Pertama melalui surat elektronik (email) ke penerimaanrsupp@amail.com PASAL 9 JANGKA WAKTU PERJANJIAN Jangka Waktu Perjanjian Kerjasama ini berlangsung terhitung sejak tanggal 01 Januari 2019 dan akan berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2019, yang dapat diperpanjang lagi apabila kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan kerjasamanya. 6 TREK 175 racan [49 | Part PIHAK [eoua € Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhimya Jangka Waktu Perjanjian, Pihak Kedua sepakat untuk memberitahukan maksudnya apabila hendak memperpanjang Perjanjian ini . Apabila selambat-lambatnya sampai dengan 1 (satu) bulan sebelum berakhimya Jangka Waktu Perjanjian, temyata tidak ada surat pemberitahuan dari Pihak Kedua untuk ‘memperpanjang Jangka Waktu Perjanjian, maka Perjanjian ini secara otomatis berakhir. PASAL 10 SANKSI - Dalam hal Para Pihak terbukti secara nyata melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam perjanjian ini dan atau; b. Memungut biaya tambahan kepada Para Pihak di luar kesepakatan yang telah ditetapkan oleh kedua belah Pihak sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini; Maka atas dasar kesepakatan dapat mengakhiri perjanjian kerjasama sebagaimana di atur dalam pasal 11 Dalam hal Pihak Kedua tidak dapat melaksanakan kewajiban pembayarannya sebagaimana diatur dalam pasal 7 Perjanjian ini (dihitung sejak dokumen tagihan dianggap lengkap oleh Pihak Kedua) maka Pihak Pertama berhak mengenakan sanksi berupa denda sebesar 1 Vy (satu permil) dari total kumulatif tagihan yang dikenakan untuk Pihak Kedua setiap hari kalender keterlambatan. Jika_ sebagai akibat Force Majeure, maka dalam hal Para Pihak bermaksud untuk membatalkan Perjanjian ini secara sepihak sebelum berakhimya Jangka Waktu Perjanjian, maka Para Pihak wajib memberikan pemberitahuan tertulis kepada Kedua Belah Pihak mengenai maksudnya tersebut sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sebelumnya; PASAL 11 PENGAKHIRAN PERJANJIAN Perjanjian ini dapat diakhiri oleh salah satu pihaksebelum jangka waktu perjanjian berakhir, berdasarkan hal-hal sebagai berikut a. Kesepakatan bersama Para Pihak secara tertulis untuk mengakhiri Perjanjian ini yang berlaku efektif pada tanggal ditandatanganinya kesepakatan pengakhiran tersebut; b. Salah satu Pihak tidak memenuhi atau melanggar salah satu atau lebih ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini (wanprestasi) dan tetap tidak memenuhi atau tidak berusaha untuk memperbaikinya setelah menerima surat teguran / peringatan sebanyak 3 (tiga) kali dengan tenggang waktu masing-masing surat teguran / peringatan minimal 14 (empat belas) hari kalender. Pengakhiran berlaku efektif secara seketika pada tanggal surat pemberitahuan pengakhiran Perjanjian ini dari Pihak yang dirugikan; 7 A PERTAMA, | 2, Sehubungan dengan pengakhiran Perjanjian ini, Para Pihak dengan ini sepakat untuk mengesampingkan berlakunya ketentuan dalam Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, sejauh yang mensyaratkan diperlukannya suatu putusan atau penetapan Hakim / Pengadilan terlebih dahulu untuk membatalkan / mengakhiri suatu perjanjian; 3. Berakhimya Perjanjian ini tidak menghapuskan kewajiban yang telah timbul yang belum diselesaikan oleh salah satu Pihak terhadap Pihak lainnya, sehingga syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian ini akan tetap beriaku sampai terselesaikannya kewajiban tersebut oleh Pihak yang wajib melaksanakannya PASAL 12 PENGALIHAN PERJANJIAN Hak dan kewajiban Para Pihak yang timbul berdasarkan Perjanjian ini tidak boleh dialihkan, balk sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain, kecuali apabila pengalihan tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian ini atau berdasarkan persetujuan tertulis KEDUA BELAH PIHAK; PASAL 13 KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE) 1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa ( selanjutnya disebut “Force Majeure”) adalah suatu keadaan yang terjadinya di luar kemampuan, kesalahan atau kekuasaan Para Pihak dan yang menyebabkan Pihak yang mengalaminya tidak dapat melaksanakan atau terpaksa menunda pelaksanaan kewajibannya dalam Perjanjian ini. Force Majeure tersebut meliputi bencana alam, banjir, wabah, perang (yang dinyatakan maupun tidak dinyatakan), pemberontakan, huru-hara, pemogokan umum, kebakaran, dan kebijakan Pemerintah yang berpengaruh secara langsung terhadap pelaksanaan Perjanjian ini; 2. Dalam hal terjadinya peristiwa Force Majeure maka Pihak yang terhalang untuk melaksanakan kewajibannya tidak dapat dituntut oleh Pihak lainnya. Pihak yang terkena Force Majeure wajib memberitahukan adanya peristiwa Force Majeure tersebut kepada Pihak yang lain secara tertulis paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak saat terjadinya peristiwa Force Majeure, yang dikuatkan oleh surat keterangan dari pejabat yang berwenang yang menerangkan adanya peristiwa Force majeure tersebut. Pihak yang terkena Force Majeure wajib mengupayakan dengan sebaik-baiknya untuk tetap melaksanakan kewajibannya sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini segera setelah Force Majeure berakhir, 3. Apabila peristiwa Force Majeure tersebut berlangsung terus hingga melebihi atau diduga oleh Pihak yang mengalami Force Majeure akan melebihi jangka waktu 30 (tiga Puluh) hari kalender, maka Para Pihak sepakat untuk meninjau kembali Jangka Waktu Perjanjian ini; 4. Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu Pihak sebagai akibat terjadinya peristiwa Force Majeure bukan merupakan tanggung jawab Pihak yang lain, Paraf PASAL 14 PENYELESAIAN PERSELISIHAN DAN DOMISILI 1. Setiap perselisihan, pertentangan dan perbedaan pendapat yang timbul sehubungan dengan Perjanjian ini akan diselesaikan terlebih dahulu secara musyawarah dan mufakat oleh Para Pihak; 2. Apabila penyelesaian secara_ musyawarah_sebagaimana _dimaksud dalam Pasal 14 ayat 1 tidak berhasil mencapai mufakat, maka Para Pihak sepakat untuk menyerahkan penyelesaian perselisihan tersebut melalui Pengadilan; 3. Mengenai Perjanjian ini dan segala akibatnya, Para Pihak memilih domisili hukum yang tetap di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. PASAL 15 PEMBERITAHUAN 1. Semua surat menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan atau peryataan-pemyataan atau persetujuan-persetujuan yang wajib dan perlu dilakukan oleh salah satu Pihak kepada Pihak lainnya dalam pelaksanaan Perjanjian ini, harus dilakukan secara tertulis dan disampaikan secara langsung atau faksimili dialamatkan kepada PIHAK PERTAMA: RSUP PERSAHABATAN Ji. Raya Persahabatan no. 1, Rawamangun ~ Jakarta Timur 13230 Telp : 021 — 4891708 Ext.iGD 112/625, Ext. Pelayanan Jaminan 638/790 Ext. Humas& Pemasaran 605/296 Fax 1021-471 1741, 021 — 478 6666 Email : info@rsuppersahabatan.co.id PIHAK KEDUA: RUMAH SAKITHAJI JAKARTA Jl. Raya Pondok Gede, No4, Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. Telpon : (021) ~ 8000693-95 Faksi :(021)- 8090917 PIC Marketing : Muhammad / Mumuh Hp 08161826317 E-mail ‘mumuh.rshaji@amail,com PIC Penagihan: Juwiyani Hp 081219535197 E-mail : penekrshaii jkt@amail.com 2. Pemberitahuan dianggap telah diterima sejak tanggal penerimaan jika diantar langsung yang dibuktikan dengan tanda terima penerima pada buku pengantar surat atau tanda 9 PIHAK Punt PpnaK | KEDUA terima lain yang diterbitkan oleh pengirim, tanggal hari ketiga setelah dikirim melalui poster catat atau sejak tanggal pengiriman jika dikirim melalui facsimile dan ditterima dengan hasil baik, mana yang lebih dulu. 3. Dalam hal terjadi perubahan alamat, nomor telepon dan/ atau nomor facsimile, Pihak yang mengalami perubahan wajib segera memberitahukan perihal perubahan tersebut kepada Pihak lainnya secaratertulis. Jika perubahan tersebut tidak diberitahukan kepada Pihak lainnya, maka pemberitahuan ke alamat, nomor telepon/ atau nomor facsimile yang terakhir dianggap bertaku. 4. Para Pihak dengan ini menganggap dan menerima setiap facsimile dan/atau e-mail yang diterima dari Pinak lainnya merupakan bukti yang sah dan mempunyai kekuatan pembuktian yang sama dan sederajat dengan surat asi PASAL 16 LAIN-LAIN tidak dapat diubah atau ditambah, kecuali dibuat dengan suatu perjanjian perubahan atau tambahan (addendum/amandemen) yang ditandatangani oleh Para Pihak; 2. Hukum Yang Berlaku Interpretasi dan pelaksanaan dari syarat dan ketentuan dalam Perjanjian ini adalah menurut hukum Republik Indonesia. Demikianiah, Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), asli, masing-masing sama bunyinya, diatas kertas bermeterai cukup serta mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani Para Pinak. PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA RUMAH SAKIT HAJI JAKARTA RSUP PERSAHABATAN Diver Ui _Direktur Utama FAasan Lutfie. Sp.KFRQ& dr, Mohammad Ali Toha, MARS NIP 195911101986101001 10 PAK PERTAMA PIHAK | KEDUA Paral LAMPIRAN | JENIS LAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PERSAHABATAN, JI. Persahabatan Raya No 1 Jakarta Timur 13230 A. Pelayanan Gawat Darurat Umum/Medikal a. Gawat Darurat Pau b. Gawat Darurat Bedah cc. Gawat Darurat Umum d. Gawat Darurat Kebidanan e. Gawat darurat dekontaminasi f. High Care Unit g. Intermediate Ward h. Pelayanan Ambulance i. Pelayanan Penunjang B. Pel anan Rawat Jalan a. Klinik Panu i. Klinik Paru infeksi ii, Klinik Asma PPOK Klinik Onkologi Thorax iv. Klinik Paru Kerja dan Lingkungan Klinik Penyakit Paru Interstitial v. Klinik TB+ TB MDR Klinik Kebidanan dan Kandungan Klinik Bedah Bedah Thorax Bedah Syaraf Bedah Urologi Bedah Orthopedi Bedah Plastik Bedah Onkologi Bedah Digestive Klinik Penyakit Dalam. Unit Pelayanan Diabetes Terpadu Unit One Day Care (Hemodialisa dan Khemotherapy) Klinik Jantung Klinik THT. Klinik Syaraf Klinik Kesehatan Jiwa Klinik Nyeri / Anestesi Klinik Kulit dan Kelamin linik Rehabilitasi Medik Kiinik Konsultasi Gizi xg

Anda mungkin juga menyukai