Anda di halaman 1dari 10

Kebijakan Media Televisi Di Era Media Baru

Lisa Esti Puji Hartanti6

Abstract:
This article emphasizes that media convergence possesses
real influence in the world. Nowadays, resources such as text,
audio, video, pictures, and so forth, can be shared via the
media. These multiplatformed tools can be easily accessible
by the Internet. This provides a large majority of people
better chance to utilize the tools. The television, as an old
media, also borrows or shares the content of the new media
as materials for the production. As one of the new media,
YouTube provides similar materials as the television. YouTube
has a user-generated content, which means any individual
may watch, upload, download, or publish videos as long as
they have access to the Internet. The old media policy does
not only borrows materials from the new media because of the
trend only, but also because of the economic factor involved.
The videos on YouTube can be made with pocket cameras or
handphones. This puts YouTube in contrast to the television,
which demand the standard camera for program production.
Hence, if the television borrows materials from the YouTube,
the producer of the television program may cut cost production
significantly.

Keywords: Media convergence, media policy,


new media, old media

Interact, Vol. 4, No. 1, Mei, 2015,


Hal. 37-46, Prodi Komunikasi,
Unika Atma Jaya Jakarta.

6
Penulis adalah dosen pada School of Communication, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, UNIKA Atma Jaya. Dapat
dihubungi lisaestipuji@gmail.com

37
1. LATAR BELAKANG MASALAH masyarakat sebagai tempat untuk menyalurkan
Media massa dikonsumsi oleh publik aspirasinya melalui video adalah YouTube.
dan bisa digunakan sebagai sarana untuk Mengapa? Hal ini karena masyarakat bisa bebas
mengumpulkan publik (Djankov et al., 2003). mengunggah video atau gambar yang berhasil
Dengan demikian, perlu strategi kebijakan untuk direkam dengan menggunakan kamera atau
mengatur media agar berpihak pada kepentingan handphone pribadinya di YouTube. Sehingga,
publik. Kebijakan media sebagai kebijakan publik video tersebut tidak hanya dinikmati sendiri tapi
harus tetap mengutamakan dan memberikan juga bisa dinikmati oleh masyarakat luas dalam
ruang bagi publik untuk menyuarakan aspirasinya hal ini adalah pengkonsumsi YouTube.
atau disebut juga mediasphere (Nugroho, 2012). Hingga tahun 2015, pelanggan aktif
Maka, tidak akan ada lagi pembiaran suara rakyat YouTube mencapai lebih dari satu milyar (sumber:
dan ketidakberpihakan terhadap rakyat. Namun, Statistik YouTube). Hal ini menunjukkan bahwa
rakyat akan semakin diutamakan kepentingannya satu dari dua orang yang mengakses internet,
dengan kebebasannya dalam berpendapat atau mengunjungi YouTube. YouTube, juga pernah
freedom of speech di media. mendapatkan gelar sebagai situs generated
Namun, dari sisi perkembangan sektor content terbesar oleh rating Nielsen Worldwide
industri media, tidak lepas dari yang namanya (Adweek, 2007).
perkembangan teknologi, dinamika pasar, dan Sementara di Indonesia, YouTube
kekuasaan para pemilik media (Nugroho, 2012). merupakan website keempat terbanyak
Ketiga hal inilah yang mendasari pembuatan dikunjungi pengguna internet (www.alexa.com).
berbagai kebijakan media. Dari segi teknologi, Setiap bulannya penggemar yang mengikuti
media dituntut untuk mengikuti perkembangan YouTube, terus meningkat sebesar 40.565 orang
zaman, agar produk yang dihasilkan bisa (www.socialbaker.com).
memuaskan audiens. Dari segi pasar, media Puncak kesuksesan YouTube terjadi
membuat kebijakan untuk selalu menghasilkan ketika tahun 2012, video ’Gangnam Style’
program yang disukai pasar, agar mendatangan yang dibawakan oleh PSY dari Korea Selatan,
pemasukan iklan yang besar. Dari segi ditonton oleh satu milyar orang dari seluruh
kepemilikan, lebih kepada kepentingan pemilik dunia. Sehingga, YouTube mengeluarkan
media yang ingin beberapa agendanya masuk ke pernyataan yang mengungkapkan terimakasih
dalam proses produksi. kepada seluruh penggunanya.
Media massa mempunyai peran yang “Mulai dari pembuat film di garasi hingga
penting dalam memberikan pengaruh bagi calon musisi populer, lalu fans yang terus
keputusan yang berkaitan dengan kepentingan setia menonton dan membagikan video ke
publik (Straubhaar, 2012). Media juga mampu planet bumi, terima kasih telah membuat
memunculkan isu yang baru yang bisa YouTube menjadi seperti hari ini. Kalian
mempengaruhi berbagai kebijakan pemerintah, telah benar-benar membuat sesuatu yang
misalnya demonstrasi menolak kenaikan harga spesial.”
bahan bakar minyak. Maka, kebijakan media
dalam mengatur agendanya, secara tidak Hal ini dikarenakan video yang diunggah
langsung akan berdampak pula pada kebijakan mampu mendatangkan keuntungan besar
pemerintah yang berkaitan dengan hidup bagi YouTube, terutama dari para pengiklan.
masyarakat. Sehingga secara tak langsung, YouTube berhasil
Saat ini, media tidak sendirian dalam memonopoli situs atau website yang berisi
memberikan pengaruh kepada kebijakan. kumpulan video.
Rakyat juga mempunyai ruang untuk bersuara YouTube merupakan media yang dapat
disebut jurnalisme warga atau citizen journalism mengunggah video secara gratis dan bisa di-
(Straubhaar, 2012). Saat ini, teknologi menjadi share secara online. Selain itu, YouTube juga
sarana yang mereka pilih untuk bersuara. Apalagi termasuk media sosial, media yang isinya
dengan adanya media baru yaitu internet, diciptakan dan didistribusikan melalui interaksi
maka semakin banyak pilihan media yang bisa sosial (Straubhaar, 2012). Sedangkan menurut
digunakan seperti blog, dan media sosial lainnya. Patricia G. Lange (2007), YouTube adalah situs
Media sosial yang digandrungi oleh berbagi video publik, dan orang dapat mengalami

38
berbagai tingkat keterlibatan dengan video, telekomunikasi. Sehingga, berbagai platform
mulai dari melihat hingga berbagi video untuk seperti teks, gambar, audio, dan video bisa
mempertahankan hubungan sosial. YouTube juga diakses dengan mudah atau “sharing resources”
bisa digunakan sebagai media hiburan, karena (Straubhaar, 2012). Organisasi media
bisa menonton berita, musik, lagu, informasi diuntungkan dengan adanya era konvergensi
dunia terbaru, dan film. Bahkan di YouTube, kita ini, karena sumber data dan informasi yang
juga bisa mengunggah hasil kreativitas, seperti dibutuhkan bisa diperoleh dimana dan kapan
video menyanyi, menari, dan lain sebagainya. saja. Seperti, media televisi yang menggunakan
Sehingga video yang kita unggah bisa ditonton akses informasi dari internet sebagai bahan
oleh banyak orang, dan bisa mendapat respons dalam memproduksi program.
dari mereka berupa comment yang tersedia di Fenomena media lama (televisi) yang
YouTube. Banyak hal menarik yang ditawarkan, mengambil materi dari media baru (internet),
sehingga membuat pengguna setianya terus telah menjadi tren saat ini. Bahkan, untuk
bertambah. menentukan sebuah topik acara sebuah
Berdasarkan penelitian Project for program televisi, mengambil atau terinspirasi
Excellent in Journalism dari Pew Research Center dari percakapan yang terjadi di media sosial.
(Januari 2011-Maret 2012), menunjukkan situs Salah satu program televisi yang menjadi tren
YouTube semakin populer digunakan sebagai karena mengambil materi utama dari media
sumber berita. Misalnya, video tentang tsunami sosial YouTube adalah On The Spot di Trans7.
di Jepang ditonton hingga 96 juta kali hingga Program ini berisi tujuh peristiwa menarik yang
tujuh hari setelah kejadian. Pew mengatakan serba “ter-“ misalnya terunik, terlucu, terindah,
bahwa apa yang ditonton orang dalam video dll. Isi materi berupa isi naskah yang dirangkum
tersebut menjadi bentuk baru dalam jurnalisme dari website sedangkan materi audio video dari
gambar, karena yang merekam kebanyakan YouTube. Program ini masuk dalam kategori
adalah orang awam yang terperangkap dalam program unggulan di stasiun televisi tersebut
situasi bencana tersebut. Sehingga, dengan (sumber: produser On The Spot). Bahkan,
sarana digital jurnalisme profesional bercampur banyak stasiun televisi lain yang meniru
dengan berita yang disajikan oleh orang awam keberhasilan dari program ini dengan membuat
(m.voa.indonesia.com). program serupa.
Kesuksesan YouTube ini, menjadikannya Pada dasarnya kondisi budaya dan
tren dan terkini di dunia. Sehingga, jika ingin sosial masyarakat mempengaruhi penggunaan
mengunggah dan mengunduh video tempatnya teknologi (Pacey, 2000). Sehingga, inovasi yang
adalah di YouTube. Media baru yang memiliki terjadi pada teknologi, berawal dari kebutuhan
peran sama dengan media lama televisi, masyarakat dan teknologi menyesuaikan. Begitu
yaitu menampilkan gambar audio dan visual. pula dengan hadirnya YouTube, berperan dalam
Bahkan, saat ini media televisi memanfaatkan membantu manusia yang mempunyai kebutuhan
YouTube sebagai tempat untuk mempromosikan berbagi lewat video. Perkembangannya, YouTube
programnya, atau bahkan melakukan siaran di sebagai media baru bahkan membantu media
YouTube dengan live streaming. Adapula tren lainnya untuk berproduksi, seperti media lama
media televisi yang menggunakan video dari televisi.
YouTube sebagai materi program acara. Apakah media baru membunuh media
Kebijakan media televisi saat ini lama? Dalam kasus surat kabar, media baru
menjadikan YouTube sebagai media partner, telah menurunkan jumlah sirkulasi dan pembaca.
dikarenakan kemudahan dan kemurahan hati Namun, konten surat kabar itu sendiri tidak
yang diberikan oleh YouTube untuk memberi menghilang melainkan hanya berubah format.
akses kepada siapapun untuk menikmati hiburan Dulu analog dan tercetak, kini digital dan tidak
berupa video. Kebijakan media sebagai kebijakan tercetak. Dalam kasus buku dan majalah pun,
publik tetap harus mengutamakan aspek kualitas perubahan juga tidak terjadi dalam segi isi
agar tidak ada pihak yang dirugikan terutama melainkan dalam segi format. Begitu pula dengan
masyarakat. televisi, yang formatnya berubah menjadi file
Sekarang zamannya konvergensi, yang mudah di-sharing pada internet.
yaitu integrasi media massa, komputer, dan Perubahan format ini menunjukkan media

39
yang semakin efisien terutama dari segi ekonomi. internet. Data sekunder digunakan sebagai bahan
Semakin banyak biaya yang ditekan maka akan referensi, sekaligus untuk kroscek data sehingga
semakin baik; tentu saja dengan hasil yang sesuai reliabel dan valid.
dengan harapan. Budaya inilah yang saat ini Program On The Spot Trans7, awalnya
semakin dihidupi, terutama dalam segi efisiensi adalah program mingguan yang ditayangkan
ekonomi. Misalnya, perubahan skala produksi, satu minggu sekali. Kemudian, perkembangan
perubahan nilai komoditas, perubahan sirkulasi rating yang baik maka tayangan tersebut
yang pada gilirannya juga akan mempengaruhi dijadikan tayangan harian, senin-jumat, dengan
makna pesan yang ada dalam teks berita. Hal ini waktu tayang saat prime time, yaitu pukul 19.15
juga menunjukkan bagaimana media lama pun WIB. Saat ini, program tersebut masih menjadi
mengikuti tren perkembangan dari media baru. program unggulan.
Proses produksi program On The Spot,
2. MASALAH PENELITIAN dilakukan tiap hari dengan melakukan diskusi
Efisiensi produksi muncul dari konsep ide dari tim kreatif. Diskusi ini terkait dengan
media yang mengalami transformasi digital tema apa yang akan diberikan selama satu
atau digitalisasi. Kemudian dengan adanya minggu ke depan. Sebelum diskusi, mereka
digitalisasi, teknologi semakin berkembang, sudah mengamati dan mencari topik yang baik
bahkan menurut Pacey (2000) perkembangan untuk disajikan kemudian baru didiskusikan
ini tidak dapat diberhentikan ‘unstoppable’ oleh dengan tim. Setelah diskusi, kemudian mereka
siapapun dan apapun. Karena definisi teknologi mencari gambar lewat YouTube dan perpustakaan
tidak melulu secara teknis, tetapi juga terkait video yang dimiliki, untuk dibuat naskah dan
kondisi sosial dan budaya tempat manusia tinggal, diedit gambar videonya. Lalu, naskah tersebut
baik pencipta maupun pengguna teknologi. dibacakan oleh narator, dan digabung dengan
Penelitian ini membahas mengenai gambar, sehingga siap untuk ditayangkan.
kebijakan media televisi sebagai media lama
yang melihat tren media baru, kemudian ikut 4. HASIL & PEMBAHASAN
dalam arus tren tersebut, dengan turut mengambil KONVERGENSI MEDIA SEBAGAI
materi dari media baru untuk dijadikan bahan DAMPAK DIGITALISASI
dalam program acara. Pertanyaan yang dijawab Konvergensi media yang terjadi di media
dalam penelitian ini adalah bagaimana kebijakan baru, yaitu internet, semakin memudahkan
media televisi sebagai media lama menyikapi media lama seperti televisi untuk menjadikannya
perkembangan media baru internet? Peneliti sumber data. Karena dengan mengambil sumber
mengambil kasus utama untuk dianalisis yaitu dari media baru, bisa langsung diketahui
program On The Spot di Trans7. Maka, peneliti sumbernya, dan bisa langsung dipublikasikan
melakukan wawancara dengan produser program dengan mencantumkan sumber tersebut. Selain
acara tersebut sebagai data utama. itu, pembuatan naskahnya pun bisa didapat dari
data yang diperoleh di media internet, misalnya
3. METODE PENELITIAN YouTube dapat mengukur berapa orang yang
Data yang diperoleh mencakup data menonton. Ketika video ini sudah ditonton oleh
primer dan sekunder. Data primer penelitian jutaan orang, maka data ini biasanya dimasukkan
ini diperoleh melalui observasi dan wawancara dalan naskah, atau untuk meneguhkan tim untuk
mendalam. Observasi dilakukan dengan mengambil gambar tersebut, karena dinilai
menonton program televisi On The Spot di datanya sudah akurat.
Trans7. Sedangkan wawancara mendalam Fenomena media baru ini memang
dilakukan terhadap produser program On The mampu mengubah pola komunikasi dari tingkat
Spot Trans7. Peneliti datang ke kantor produser personal, kelompok, hingga massa. Media
tersebut dan melakukan wawancara. Hasil massa seperti televisi dengan pola komunikasi
wawancara yang direkam kemudian diverbatim one to many, yaitu berita yang menggunakan
dan dikoding. gatekeeper sebagai opinion leader, kemudian
Sementara data sekunder yang digunakan baru disebarkan ke khalayak luas. Akhirnya bisa
yaitu melakukan studi literatur melalui sejumlah mengikuti pola komunikasi media baru many to
buku dan artikel-artikel lain yang didapat dari many, leburnya gatekeeper dalam khayalak luas.

40
Konsep mengenai konvergensi yang YouTube. YouTube memiliki tujuan utama sebagai
merupakan dampak dari digitalisasi ini tempat untuk setiap orang untuk mengunggah
diperkenalkan pertama kali oleh Jenkins dan berbagi rekaman pengalaman mereka
(2004), yang kemudian menyebar dengan cepat. kepada orang lain, seperti yang dikemukakan
Hal ini merujuk pada banyaknya fenomena oleh Fahs dalam buku ‘How to do everything
yang berasal dari konvergensi teknologi. with YouTube’:
Konsep ini menjelaskan adanya partisipasi “YouTube primary purpose is as a place for
audiens dalam produksi; kaburnya batasan anyone (regardless of skill level) to upload
antara profesional dan amatir; dan rusaknya and share their recorded experiences with
batasan antara produser dan konsumen. Deuze other people.” (Fahs, 2008: xvi)
(2007) memberi contoh produser fiksi yang Kutipan tersebut menunjukkan kehadiran
mengumpulkan umpan balik dari audiens-nya YouTube memberikan wadah bagi siapa saja
untuk mengembangkan alur cerita baru dan untuk berkreasi dalam menampilkan diri bagi
karakter berikutnya. Adanya layanan yang orang lain. Ditunjang dengan tagline YouTube,
mengundang reaksi pembaca melalui blog ’broadcast yourself’, menambah semarak
pribadi serta situs sosial seperti YouTube yang pengguna untuk membuat sendiri channel/
sangat tergantung pada kontribusi publik. saluran video yang disukai secara gratis.
Begitupun situs Amazon yang memiliki review (Mayfield, 2008: 24)
dari para pembaca, Wikipedia yang ditulis oleh Sejak dibuat pada 2005, oleh Chad Hurley,
para sukarelawan serta konten Google yang Steve Chen, dan Jawed Karim, penggunanya
disediakan secara eksternal. meningkat luar biasa hingga jutaan orang. Hal ini
Signifikansi dan implikasi semua ini belum dikarenakan YouTube menggunakan teknologi
jelas terlihat, dan masih belum diketahui, seperti yang memudahkan jutaan video ditonton, yaitu
dalam aspek keuangan dan hak cipta. Namun dengan Adobe Flash dan format FLV, format
tampaknya ada konsekuensi potensial pada yang bersahabat karena ringan dan tidak perlu
struktur dan profesi media untuk tidak dapat bandwith internet yang besar. Kemudian
lagi secara eksklusif mengontrol konten mereka. dipadukanlah fasilitas menonton video dengan
Prosumerism atau Professional (Producer) Web 2.0 platform yang terinspirasi dari fasilitas
dan sekaligus Consumer didorong dan dikelola social networking, terdiri dari komentar, groups,
oleh media untuk kepentingan media sendiri homepage untuk anggota, maupun langganan
(McQuail, 2010). (subscriptions).
Dengan adanya fenomena mengambil Berdasarkan data pengguna sosial media
sumber dari dari media internet ini, juga di Indonesia tahun 2012, sebanyak 95,7 persen
menjadikan khalayak pengguna media sosial pengguna facebook, kemudian 47,6 persen
YouTube sebagai prosumer, yaitu mereka pengguna YouTube, 37,6 persen pengguna
mengunggah video (profesional) kemudian juga Google Plus, dan 29,4 persen pengguna Twitter.
menontonnya di televisi (konsumen). Selain itu, pengguna internet di Indonesia
mencapai 82 juta orang, dan 72 jutanya
PRODUKSI PROGRAM TELEVISI adalah pengguna media sosial (Kementerian
BERBASIS YOUTUBE Komunikasi dan Informasi, 2014). Selain itu,
Pola hubungan dalam komunikasi massa platform media sosial yang banyak digunakan
dalam media disadari atau tidak mendapat institusi untuk menyebarkan kontennya adalah
pengaruh dari kehadiran teknologi. Salah satu Linkedln di 94 persen, Twitter 88 persen,
bentuk produk teknologi itu adalah website yang Facebook 84 persen, YouTube 72 persen, dan
memiliki fasilitas berbagi video (video-sharing). media sosial lainnya seperti Google Plus,
Teknologi video-sharing itu sendiri pertama kali Instagram, dan Vimeo. Hal ini menunjukkan
diperkenalkan oleh shareyourworld.com pada YouTube sebagai media sosial memiliki potensi
tahun 1997. Pada video-sharing, pengguna dapat untuk berkembang.
mengunggah video dalam format berkas yang Media televisi sebagai bentuk media
berbeda. Dalam perkembangannya, kini layanan komunikasi massa tak luput dari perkembangan
video-sharing telah terintegrasi dengan social- media YouTube. Kemunculan awal dari program
networking seperti halnya yang ditemukan pada On The Spot di Trans7, yang berisi berbagai

41
macam informasi seputar fakta dunia serba dengan meminimalisir pengeluaran.
terunik, langsung disambut baik oleh penonton. Produser juga mengungkapkan jika pihak
Produser program tersebut menyebutkan hasil manajemen akan terus mempertahankan program
rating dan share yang diperolehnya cukup tinggi tersebut dengan tim kreatif yang sama, sampai
yaitu sekitar 16 hingga 17. Program televisi rating dari program turun. Padahal, tim kreatif
tersebut memiliki format berisi tujuh peristiwa dalam organisasi tersebut biasanya mengalami
menarik yang serba ter- misalnya terunik, perputaran untuk menghindari kejenuhan
terlucu, terindah, dll. Isi materinya mengambil bekerja. Tetapi pengecualian untuk program
dari internet, yaitu data transkip naskah dari unggulan, tujuannya agar ‘taste’ program tidak
website sedangkan videonya dari YouTube. berubah. Akhirnya budaya yang diyakini dalam
Mengapa mereka mengambil dari organisasi pun terbentuk karena faktor ekonomi.
YouTube? Menurut produser program tersebut, Terlihat terjadi kesinambungan hubungan antara
sampai saat ini, media YouTube masih menjadi aspek budaya dan organisasi. Selain, faktor
tren bagi para penduduk di dunia untuk teknikal itu sendiri yang melihat teknologi
membagikan videonya. Sehingga, banyak media baru berisi berbagai macam informasi dan
video menarik dari berbagai segi kehidupan pengetahuan yang memudahkan manusia dalam
ada di YouTube. Misalnya, tentang tingkah memenuhi kebutuhannya. Dalam hal ini tim
polah kucing terlucu. Bagi penonton sendiri, kreatif dimudahkan dengan adanya informasi
akan terhibur karena tema yang disajikan. dari website dan YouTube.
Jadi tidak peduli darimana sumbernya, yang Memang jika dilihat dari proses produksi
terpenting gambar memiliki kualitas baik. yang menggunakan sumber dari YouTube ini,
Sehingga YouTube memiliki kelebihan karena tentu saja memakan biaya produksi yang murah
kelengkapannya. Semua orang di dunia ketimbang program yang mengandalkan talent,
mengetahui jika ingin mengunggah video maka studio, dan perlengkapan lainnya. Menurut
medianya adalah YouTube; semua informasi produser program tersebut, program ini
dari segala bidang kehidupan ada di YouTube. tidak akan sukses tanpa kerja dari tim kreatif
Awalnya, program On The Spot ini dibalik program, yang menyusun tema dan isi.
merupakan hasil penyempurnaan program musik Tim kreatif yang andal inilah sebagai talent
yang dimiliki oleh Trans7. Untuk membedakan mereka. Setiap hari mereka harus mencari ide
isi program musik agar berbeda dari program terhadap topik yang akan ditampilkan. Setelah
di stasiun lainnya, tim kreatif menambahkan mereka mencurahkan ide tersebut ke dalam
informasi fakta dunia yang gambarnya diambil rapat, kemudian mereka mencari bahan untuk
dari YouTube, di jeda scene. Ketika melihat hasil pembuatan naskah. Bahan naskah ini mereka
rating dari AC Nielsen per menitnya, ternyata dapatkan dari browsing di internet. Setelah itu,
di menit ketika informasi tersebut di tayangkan baru dicari gambarnya di YouTube. Itu pun harus
mendapat respon yang tinggi ketimbang memiliki resolusi gambar yang tinggi, agar bisa
musiknya itu sendiri. Akhirnya, program di edit.
dirombak menjadi program yang berisi fakta Ide bisa berasal darimana saja, misalnya
terunik hasil rekomendasi dari tim kreatif. dari membaca buku, majalah, dan topik yang
Hal tersebut menunjukkan media televisi sedang tren di televisi, bisa menjadi bahan
yang sangat mementingkan faktor keuntungan untuk ide. Misalnya, kehebohan berita tentang
secara ekonomi dalam membuat programnya. Eyang Subur. Muncullah ide topik ‘7 Hal Mistis
Sejalan konsep teknologi yang diungkapan oleh yang Menggemparkan Indonesia’. Kehati-
Pacey (2000), bahwa definisi teknologi juga hatian mereka dalam menentukan topik yang
dipengaruhi oleh aspek organisasi yang meliputi terkait topik sensitif di Indonesia, menjadi garis
aktivitas ekonomi, industrial, profesional, besar dalam mencari ide. Topik mistis yang
pengguna dan konsumen, serta serikat diungkapkan tadi, jika tidak hati-hati acara
pekerja. Bagaimana tim kreatif dari organisasi bisa saja diberi peringatan oleh KPI, karena
industri televisi tersebut, akhirnya memilih menampilkan unsur horor. Untuk tetap menjaga
menggunakan teknologi pada media baru karena bahwa ini adalah program edukasi dan informasi,
hasil dari pertimbangan ekonomi. Mereka ingin maka topik mistis tetap dikaitkan menjadi
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya informasi faktual.

42
Selain ide, pembuatan program ini juga individual. Ketika memahami teknologi, kita
harus ditunjang dengan koleksi gambar yang harus memperhatikan pengalaman-pengalaman
berkualitas. Kebanyakan gambar berkualiatas individual terkait bidang itu. Dalam hal ini,
banyak di dapat dari perstiwa yang terjadi di faktor personal para praktisi media tersebut
luar negeri, karena mereka sudah menggunakan memiliki kecenderungan yang sama yaitu ingin
kamera video dengan resolusi tinggi. Sementara mengkonsumsi sesuatu yang baik, cepat, dan
jika topiknya terkait hal yang terjadi di Indonesia, terbaru. Begitu juga khalayak Indonesia yang
maka tim Trans7 menggunakan koleksi video menggunakan teknologi sebanyak 72 juta dan
yang dimiliki sendiri di perpustakaan ENPS mengalami peningkatan 16 persen setiap tahun
(Electronic News Program System). pengguna media sosial (www.wearesocial.com).
Dalam proses produksi, mereka selalu Sehingga, kepentingan ini membentuk keyakinan
membaca hasil rating dari pesaing. Misal, organisasi untuk menerapkannya, dengan
sinetron “Tukang Bubur Naik Haji” yang penjelasan yang diungkapkan oleh produser On
ditayangan RCTI menuai rating tinggi. Mereka The Spot, “berusaha menciptakan program yang
pun menganalisa, bahwa masyarakat sekarang sesuai dengan keinginan pasar.”
membutuhkan informasi yang dekat dengan
keseharian. Maka, program On The Spot saat ini KEBIJAKAN MEDIA LAMA MENGIKUTI
banyak mengambil topik dari keseharian yang TREN MEDIA BARU
terjadi di Indonesia. Media lama seperti koran, TV, majalah
Mengambil gambar bebas di YouTube mengalami digitalisasi dengan mengikuti
ini memang riskan dengan hak cipta. Tetapi perkembangan dari media baru yang unstoppable
tim On The Spot, sudah melakukan kerjasama (Pacey, 1983). Terlihat dari medium baru
dengan pihak YouToube. Mereka menyatakan yang dibentuk untuk menyampaikan pesan,
bahwa, YouTube hanyalah sarana atau tempat misalnya Kompas yang membuat kompas.
bagi masyarakat untuk menampilakn videonya. com, berita online detik.com, stasiun Metro
Sehingga YouTube tidak berhak untuk TV yang menyediakan live streaming melalui
memberikan kebebasan secara legal kepada websitenya, dll. Ketika media lama, membatasi
stasiun TV untuk menyiarkannya. YouTube interaksi dari konsumennya, di media baru
sendiri mempersilakan pihak stasiun TV mereka membuka interaksi sebesar-besarnya
untuk menyiarkan, tetapi pihak YouTube tidak bagi konsumen. Biasanya hal ini mereka
bertanggungjawab dalam hal hak cipta. Karena lakukan lewat forum yang ada di website. Nilai
hak cipta kembali ke para pengunggahnya. interaktivitas ini merupakan nilai jual yang
Maka dari tim On The Spot, berinisiatif tidak ditawarkan oleh media baru dalam meraih
menampilkan ‘courtesy of YouTube’ lagi, tetapi semakin banyak konsumen.
langsung link website yang mengunggah. Jika melihat model komunikasi dari
Sehingga, diharapkan nama yang mengunggah Wilbur Schramm, yaitu Source – Message –
menjadi jelas, dan diketahui khalayak luas. Channel – Receiver, proses interaktivitas ini
Sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Ess merupakan proses penyampaian pesan dari
(2009) untuk tetap menekankan pada aspek etika sumber kepada penerima, kemudian mendapat
yaitu copyright ketika mengkonsumsinya. feedback dari penerima, dan proses ini berulang
Faktor ekonomi memang menjadi hal secara kontinyu. Misalnya, acara Indonesia
utama dalam mempengaruhi manusia dalam Idol, yang rating acara TV-nya naik karena
menggunakan teknologi. Maka, Pacey (2000) banyak konsumen yang men-twit, dan para
mampu memprediksi bahwa sebaiknya penyanyinya menjadi idola tidak hanya di
teknologi tidak hanya dikaji dari sisi teknisnya Indonesia tetapi di negara lain karena videonya
saja melainkan juga aspek lainnya yang yang beredar lewat YouTube. Bahkan, artis
melekat dalam keseharian pengguna yaitu yang lagunya dinyanyikan oleh idol merespon
budaya yang diyakini dan organisasi yang kualitas bernyanyi idol tersebut lewat twitter
berisi kumpulan individu. Maka, jelas seperti atau YouTube.
yang dikatakan Pacey (2000) bahwa berbicara Hal ini terlihat bahwa media tradisional
tentang teknologi berarti mencoba memahami seperti TV, tak ingin melewatkan fenomena
teknologi dari pengalaman pengunanya secara media baru. Mereka menambahkan lifestyle

43
media baru ke dalam acaranya untuk menjadi atau televisi, dan kemudian video tersebut
nilai tambah. Terdapat istilah komunitas mendapat komentar dari viewer baik yang
‘spoiling survivor’ yaitu komunitas yang selalu mendukung maupun yang tidak (Consalvo, 2011:
mengikuti perkembangan sebuah program, 419). Komunitas yang sering mengembangan
acara di televisi, dan mencari info tentang artis genre baru, lebih memilih YouTube sebagai
yang ada diacara tersebut. Sifat komunitas ini media awal dalam pendistribusian (Fahs, 2008:
adalah temporary, dan berisi para volunteer xvi). Karena bagi mereka, YouTube adalah
yang dengan kesadaran sendiri berjuang untuk media yang bersahabat dan mudah diakses oleh
mendapatkan segala informasi tentang idolanya siapapun, sehingga menjadi wadah yang tepat
yang ada di acara TV tersebut (Jenkins, untuk menge-tes pasar. Dalam hal ini YouTube
2006: 57). Misalnya, program acara reality juga berfungsi sebagai distributor online.
show, X Factor yang menampilkan berbagai (Straubhaar, 2012: 260).
penyanyi unik, dan banyak penggemarnya Keunggulan yang dimiliki oleh media
yang men-download video mereka bernyanyi di lama dan baru ini, malah menjadikan mereka
YouTube, kemudian menyebarkannya melalui saling berbagi informasi yang berguna untuk
media sosial tujuannya, hingga sang artis asli dikomunikasikan kepada khalayak. Persaingan
memberi respon. Hal ini terjadi pada Fatin industri televisi dalam menampilkan konten yang
yang menyanyikan lagu ‘Painfull’ Bruno Mars, menarik, membuat mereka harus bekerjasama
dan videonya di YouTube mendapat respons dengan berbagai bentuk media yang sedang
langsung dari penyanyi aslinya. digandrungi oleh masyarakat, termasuk
Fenomena ini terbentuk karena kemudahan maraknya penggunaan YouTube. Bahkan dengan
dan kemurahan yang ditawarkan media baru. adanya kemunculan program seperti On The
Mereka tidak perlu mengeluarkan banyak uang Spot ini, banyak blog atau website di internet
untuk membentuk komunitas. Mereka hanya yang menggunakan konsep ranking informasi
membutuhkan teknologi berbasis internet, serba terunik sebagai isinya.
kemudian melakukan interaksi dengan sesama
pengguna yang memiliki ketertarikan pada hal 5. KESIMPULAN
yang sama. Bentuk komunikasi massa yang membedakan
Media televisi yang mengambil sumber media baru dengan media lama adalah sarat
gambar dari media internet, memperlihatkan dengan proses interaktivitas, khususnya di media
bahwa saat ini tren konvergensi media baru sosial (social networking). Interaktivitas adalah
dimanfaatkan oleh siapa saja, bahkan oleh penerima dapat memilih berita yang diinginkan,
media lama. Para praktisi media ikut merasakan menjawab kembali, menukar informasi dan
kemudahan dalam mengambil informasi untuk dihubungkan dengan penerima lainnya secara
dijadikan bahan program media televisi. langsung, kelenturan atau fleksibilitas bentuk,
Dengan kehadiran YouTube, selain peluang isi, dan penggunaan (McQuail, 1987: 16). Nilai
baru bagi aktor dalam video menjadi bintang, lebih inilah yang membuat siapapun tergoda
peluang juga bagi pembuat multimedia untuk untuk menggunakannya, termasuk praktisi
ber-enterpreneurship, yaitu menjadi produser media televisi.
YouTube. Sehingga, dibutuhkan kesiapan bagi Semua ini berakar dari digitalisasi
siapa saja yang terlibat dalam pembuatan video yang kemudian meluas dampaknya dalam
untuk mengerti tentang hal yang berkaitan dengan penggunaan teknologi. Dengan menggunakan
ekonomi, hukum, marketing, dan manajemen, teknologi yang sudah bertransformasi dari kode
ketika suatu hari bertemu dengan creative talent. analog ke digital, memberikan keuntungan bagi
(Straubhaar, 2012) penggunanya, seperti banyaknya pilihan saluran.
Selain itu, saat ini YouTube tidak sekedar Sehingga, pengguna semakin dimanjakan.
sebagai media yang mendistribusikan video, Dampak dari digitalisasi ini, meliputi aspek
tetapi YouTube adalah media yang mampu seperti yang diungkapkan Pacey yaitu teknikal,
merekonstruksi isi dari budaya populer, misalnya budaya, dan organisasi yang saling berhubungan
video yang menampilkan aliran musik unik dan satu sama lain. Seperti yang sudah dipaparkan
belum ada di media konvensional seperti radio dalam kasus program On The Spot, bahwa

44
digitalisasi teknologi memberikan kemudahan Jenkins, Henry. 2006. Convergence Culture:
bagi pengguna untuk merekan gambar bergerak, When Old and New Media Collide.
kemudian diunggah ke situs YouTube yang juga New York: New York University Press.
memberikan kemudahan dalam format file yang
kecil dan fitur yang tersedia. Maka, praktisi McQuail Dennis. 2010. McQuail’s Mass
media yang tergabung dalam sebuah organisasi Communication Theory. 6th edition.
menggunakan informasi yang tersedia pada California: Sage Publication.
YouTube yang juga sedang tren, sebagai materi
isi program. Mereka memilih teknologi YouTube Meeyoung Cha et al. 2007. I Tube, You Tube,
karena faktor ekonomi dari organisasi tersebut, Everybody Tubes: Analyzing the World’s
memaksimalkan keuntungan, dan meminimalisir Largest User Generated Content Video
pengeluaran. Hal ini mempengaruhi pula budaya System. San Diego: ACM Internet
organisasi yang diyakini, yaitu mengutamakan Measurement Conference.
program yang menarik dan mudah dicari untuk
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Nugroho, Y., Siregar, MF., Laksmi, S. 2012.
Maka, terlihat bahwa kebijakan Mapping Media Policy in Indonesia.
media lama yang mengikuti tren media baru Report Series. Engaging Media,
mempengaruhi produksi dari segi isi. Digitalisasi Empowering Society: Assessing media
membuat definisi teknologi ala Pacey menjadi policy and governance in Indonesia
lebih nyata untuk diterapkan. Bahkan dalam through the lens of citizens’ rights.
perkembangan teknologi pada masa depan. Research collaboration of Centre for
Dengan perkembangan definisi ini, maka faktor Innovation Policy and Governance and
etika dan hukum harus tetap diutamakan, agar HIVOS Regional Office Southeast Asia,
tidak ada pihak yang dirugikan (Ess, 2009). funded by Ford Foundation. Jakarta:
CIPG and HIVOS.
SUMBER REFERENSI
Buku: Pacey, A. 2000. The Culture of Technology. MIT
Consalvo, Mia, Charles Ess. 2011. The Handbook Press.
of Internet Studies. UK: Blackwell
Publishing Ltd. Reynolds, G. 2007. Ethics in Information
Technology; Second Edition. Course.
Dahlan, M A. 2012b. Memahami Posisi
Spektrum” [Sidang Mahkamah Safko, Lof. 2010. The Social Media Bible: 2nd
Konstitusi 5 April 2012]. Edition. New Jersey: John Wiley &
Sons, Inc., Hoboken.
Dahlan, Alwi. 2006. Etika & Hukum Media:
Dampak Teknologi Informasi- Straubhaar, J. LaRose, R., & Davenport, L. 2012.
Komunikasi. Jakarta. Media Now: Understanding Media,
Culture and Technology. 7th edition.
Djankov, S., McLeish, C., Nenova, T., Shleifer, Wadsworth.
A. 2003. Who owns the media? Journal
of Law and Economics 46 (2), 341-381. Tapscott, Don. 2009. Grown up Digital. McGraw-
Hill: New York.
Ess, Charles. 2009. Digital Media Ethics. Polity.
Weinberger, David. 2007. Everthing is
Fahs, Chad. 2008. How to do everything with Miscellaneous; The Power of New
YouTube. The McGraw-Hill Companies Digital Disorder. United States: Times
Books.
Griffin, Emory A. 2003. A First Look at
Communication Theory, 5th edition,
New York: McGraw-Hill.

45
Wesr, Richard & Lynn H.Turner. 2010.
Introducing Communication Theory.
New York: McGraw-Hill.

Internet:
h t t p : / / w w w. w o w k e r e n . c o m / b e r i t a /
tampil/00032947.html (12 April, 9:49
pm)
http://www.berita8.com/
read/2013/03/21/7/63347/YouTube-
Raih-Satu-Miliar-Pelanggan-Aktif (12
April, 4:32)

Lainnya:
Wawancara dengan produser Trans7, Dhevy,
program ‘On The Spot’, Kamis 4 April
2013 pk 16.00 – 18.00 di Gedung
Trans7 lantai 6.

46

Anda mungkin juga menyukai