Anda di halaman 1dari 29

MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP.

KEUANGAN

KEGIATAN BELAJAR 4

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan :


Menerapkan prinsip dan prosedur pelaporan transaksi keuangan perusahaan dagang

Pokok-pokok Materi :
1. Siklus Akuntansi Akhir Periode
2. Neraca Saldo
3. Pembuatan Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian
4. Pencatatan Penyesuaian dan Jurnal Koreksi
5. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
6. Penyusunan Laporan Laba/Rugi
7. Pencatatan Penutup
8. Penyusunan Laporan Perubahan Modal (Ekuitas) Dan Neraca
9. Laporan Arus Kas
10. Pemanfaatan Neraca Lajur
11. Jurnal Pembalik

Uraian Materi
A. Pendahuluan:Siklus Akuntansi Akhir Periode

Siklus akuntansi akhir periode dimaksudkan untuk menyusun laporan


keuangan. Siklus akuntansi akhir periode dirancang secara sistematis agar laporan
keuangan dapat dibuat secara efektif, efisien, dan sesuai dengan PABU. Pada
dasarnya, siklus akuntansi akhir periode terdiri dari 7 kegiatan yang dapat
dikelompokkan menjadi 2 (dua) fungsi, yaitu:

a. Fungsi pencatatan, dan


b. Fungsi penyusunan laporan keuangan

1
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN

Penyusunan Laporan Keuangan

Penyusunan Neraca Saldo Penyesuaian

Pencatatan penyesuaian (termasuk pencatatan


koreksi)

Penyusunan neraca saldo setelah penyesuaian

Penyusunan laba rugi

Pencatatan penutup

Penyusunan laporan perubahan modal, neraca,


dan laporan arus kas

Pencatatan pembalik

B. Neraca Saldo

Neraca saldo adalah daftar akun-akun beserta saldo-saldo yang menyertainya.


Saldo akun diambil angkanya dari saldo terakhir yang ada disetiap akun. Neraca saldo
yang benar menuntut adanya kesamaan seluruh jumlah pendebitan dengan seluruh
jumlah pengkreditan. Belum tentu jumlah yang sama antara antara sisi debit dan sisi
kredit pasti menjamin bahwa suatu neraca saldo sudah seratus persen benar. Ada
beberapa kesalahan yang tidak tampak pada neraca saldo, karena kesalahan tersebut
tidak mempengaruhi kesamaan debit dan kredit neraca saldo. Ada beberapa tipe
kesalahan berikut ini:

a. Suatu transaksi tidak dicatat dalam jurnal, misalnya suatu transaksi penjualan jasa
lupa tidak dicatat.
b. Terdapat suatu kesalahan transposisi, yaitu suatu transaksi dicatat dalam jurnal
dengan satuan uang yang terbalik-balik susunannya.
c. Suatu transaksi dicatat dalam jurnal lebih dari satu kali.
d. Suatu transaksi dicatat dalam jurnal pada akun yang tidak semestinya.

2
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN

Dari kesalahan-kesalahan di atas terdapat pengaruh yang bermakna, yaitu

1. Suatu transaksi yang tidak dicatat akan menyebabkan jumlah keseluruhan


pendebitan dan pengkreditan lebih kecil sejumlah nilai transaksi yang tidak
dicatat.
2. Suatu transaksi yang dicatat salah menyebabkan akun-akun yang bersangkutan
tidak menunjukkan saldo yang semestinya, terlalu besar (overstated) atau terlalu
kecil (understated)
3. Pencatatan suatu transaksi lebih dari satu kali menyebabkan jumlah yang
tercantum dalam suatu akun dan saldo akhirnya terlalu besar atau teralu kecil.
4. Pencatatan trensaksi ke akun yang salah menyebabkan saldo akun tersebut terlalu
besar, sedangkan saldo akun yang seharusnya menjadi terlalu kecil.

Untuk menangkal terjadinya kesalahan-kesalahan yang dapat berakibat fatal,


suatu ketelitian bekerja sangat diperlukan oleh para pemegang pembukuan. Agar
tidak terjadi kesalahan, maka perlu tindak pencegahan, berikut cara-caranya:

1. Menganalisis elemen-elemen yang akan dipengaruhi oleh suatu transaksi, apakah


itu aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, atau beban.
2. Menganalisis pengaruh suatu transaksi kepada elemen yang bersangkutan,
apakah transaksi tersebut akan menambah atau mengurangi elemen tersebut.
3. Menganalisis pendebitan dan pengkreditan yang semestinya dilakukan.
4. Menguji kebenaran pengakuan yang dilakukan, dengan membandingkan angka-
angka pada jurnal dengan yang tercantum pada akun.
5. Menguji ulang kesamaan antara keseluruhan jumlah debit dengan keseluruhan
jumlah kredit dalam jurnal.
6. Menyusun daftar akun pada neraca saldo secara urut sesuai dengan nomor tiap-
tiap akun.
7. Memeriksa posisi angka, khususnya tanda titik yang memisahkan posisi ribuan,
jutaan, milyaran dan seterusnya serta tanda koma yang menunjukkan pecahan
decimal, sehingga tidak terjadi salah meletakkan tanda tersebut.

3
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
C. Pembuatan Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian

Fungsi pertama siklus akuntansi akhir periode adalah penyusunan daftar saldo
sebelum penyesuaian (unadjested trial balance). Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian
berisi saldo-saldo setiap akun yang terdapat di buku besar utama (general ledger)
sebelum dilakukan pencatatan penyesuai. Tujuan—membuat NSSP adalah mengetahui
saldo masing-masing akun dan mengecek terjaganya keseimbangan persamaan
akuntansi.

Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian terdiri dari dua (2) kolom, yaitu debet dan
kredit. Berdasar akun—akun yang terdapat di buku besar utama, dilakukan langkah-
langkah penyusunan daftar saldo sebelum penyesuaian sebagai berikut:

a. Menghitung saldo (selisih antara total debet dan total kredit) setiap akun di
buku besar utama. Jika total debet lebih besar dibanding total kredit maka akun
bersaldo debet, sedangkan jika total debet lebih kecil dibanding total kredit
maka akun bersaldo kredit.
b. Menuliskan nama—nama akun sebagaimana terdapat di buku besar utama, dan
mencantumkan saldo masing-masing akun tersebut sesuai posisinya (debet
atau kredit).
c. Menghitung total kolom Debet dan kolom Kredit, dan meyakinkan bahwa total
kolom Debet dan Kredit adalah seimbang.

Sebagai ilustrasi, anggaplah bahwa pada 31 Desember 2017 UD. AMANAH


telah menyusun neraca saldo sebelum penyesuaian sebagaimana tersaji dalam ilustrasi
berikut ini:

4
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN

UD. AMANAH
Neraca Saldo (Sebelum Penyesuaian)
Per 31 Desember 2017

Daftar Saldo
Nama Akun
Debet (Rp) Kredit (Rp)
Kas 15.000.000
Piutang Dagang 60.000.000
Persediaan Barang Dagangan 100.000.000
Utang Dagang 23.000.000
Pribadi 18.000.000
Modal Ibu Aminah 22.000.000
Penjualan 720.000.000
Retur & Keringanan Penjualan 14.000.000
Potongan Penjualan 6.000.000
Pendapatan lain-lain 10.000.000
Pembelian 520.000.000
Retur & Keringanan Pembelian 5.000.000
Potongan Pembelian 25.000.000
Biaya Angkut Pembelian 10.000.000
Biaya Gaji 24.000.000
Biaya Sewa 27.000.000
Biaya Pengiriman Penjualan 6.000.000
Biaya Lain-lain 5.000.000
Total 805.000.000 805.000.000

Menggunakan pencatatan akuntansi metode Periodik maka akun PBD di


neraca saldo sebelum penyesuaian (unadjusted trial balance) bersaldo debet sebesar
nilai saldo awal periode karena selama periode berjalan tidak dilakukan pembaruan di
akun PBD.

D. Pencatatan Penyesuaian dan Jurnal Koreksi


1. Pencatatan Penyesuaian di perusahaan dagang sebenarnya sama dengan yang
dilakukan dalam di perusahaan jasa. Menggunakan metode Periodik, satu (1)
transaksi tambahan yang memerlukan pencatatan penyesuai, yaitu yang berkaitan
dengan akun Persediaan barang dagangan (PBD).

Terdapat 2 (dua) basis untuk pencatatan penyesuaian terhadap PBD di perusahaan


dagang, yaitu:

5
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
a. Berbasis akun Harga Pokok Penjualan (HPP); pencatatan penyesuaian terhadap
akun PBD dilakukan dengan menggunakan akun HPP. Penyesuaian terhadap akun
PBD dilakukan dengan cara meng-nol-kan saldo awal akun PBD dan memunculkan
saldo akhir akun PBD- Menggunakan basis ini maka perusahaan sekaligus
menetapkan nilai moneter HPP dengan cara memindahkan akun-akun yang terkait
dengan transaksi pembelian (yaitu akun pembelian akun potongan pembelian, akun
retur & keringanan pembelian, dan akun biaya akun pembelian) ke akun HPP.
b. Berbasis akun Ikhtisar Laba/Rugi (ILR); pencatatan penyesuaian terhadap akun
PBD dilakukan dengan menggunakan akun ILR. Penyesuaian terhadap akun PBD
dilakukan dengan cara meng-nol-kan saldo awal akun PBD dan memunculkan
saldo akhir akun PBD

Pada ilustrasi ini membahas tentang pencatatan penyesuaian berbasis akun


Harga Pokok Penjualan (HPP). Berikut ini informasi tentang persediaan barang
dagangan yang diperlukan untuk pencatatan penyesuaian berbasis akun HPP. UD.
AMANAH melakukan penghitungan fisik pada akhir periode dalam rangka
penyusunan laporan keuangan. Penghitungan fisik persediaan barang dagangan pada
tanggal 31 Desember 2017

31/12 (a) Harga pokok penjualan 100.000.000


Persediaan barang dagangan 100.000.000
(Memindahkan/meng-nol-kan saldo
awal PBD ke akun)

Berbasis akun HPP, pemindahan akun PBD dilakukan dengan meng—nol-kan


akun PBD ke akun HPP. Hal ini berarti HPP bertambah. Akun HPP bertambah maka
di debet karena akun HPP merupakan elemen Biaya yang berada di sisi kiri persamaan
akuntansi sehingga bertambah di debet. Oleh karena saldo akun PBD adalah elemen
Aset yang bersaldo normal debet maka peng-nol-an akun PBD di kredit sebesar saldo
akun PBD yang terdapat pada daftar saldo sebelum penyesuaian.

31/12 (b) Persediaan barang dagangan 75.000.000


Harga pokok penjualan 75.000.000
(Mencantumkan persediaan akhir PBD
berdasar perhitungan fisik)

Berbasis akun HPP, pengakuan penghitungan fisik BD ke akun PBD dilakukan


dengan cara mengurangi akun HPP. Hal ini berarti akun PBD bertambah. Akun PBD
6
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
bertambah maka di debet karena akun PBD merupakan elemen Aset yang berada di
sisi kiri persamaan akuntansi sehingga bertambah di debet. Akun HPP berkurang
maka di kredit karena akun HPP merupakan elemen Biaya yang berada di sisi kiri
persamaan akuntansi sehingga berkurang di kredit

31/12 (c) Harga pokok penjualan 520.000.000


Pembelian 520.000.000
(Memindahkan akun pembelian ke
HPP)

Berbasis akun HPP, pencatatan penyesuaian dilakukan untuk memindahkan


akun Pembelian ke akun HPP. Akun HPP bertambah maka di debet karena akun HPP
merupakan elemen biaya yang berada di sisi kiri persamaan akuntansi sehingga
bertambah di debet. Akun Pembelian berkurang maka di kredit.

31/12 (d) Potongan Pembelian 25.000.000


Harga Pokok Penjualan 25.000.000
(Memindahkan akun potongan pembelian
ke HPP)

Berbasis akun HPP, pencatatan penyesuaian dilakukan untuk memindahkan


akun Potongan pembelian ke akun HPP. Akun Potongan pembelian bersaldo normal
kredit karena merupakan akun kontra dari akun Pembelian maka peng-nol-an akun
Potongan pembelian di debet. Potongan pembelian mengurangi HPP sehingga akun
HPP berkurang yang berarti akun HPP di kredit.

31/12 (e) Retur & Potongan Pembelian 5.000.000


Harga Pokok Penjualan 5.000.000
(Memindahkan akun retur & potongan
pembelian ke HPP)

Berbasis akun HPP, pencatatan penyesuaian dilakukan untuk memindahkan


akun Retur & Potongan Pembelian ke akun HPP. Akun Retur & Potongan Pembelian
bersaldo normal kredit karena merupakan akun kontra dari akun Pembelian maka
peng-nol-an akun Retur & Potongan Pembelian di debet.

31/12 (f) Harga pokok penjualan 10.000.000


Biaya angkut pembelian 10.000.000
(Memindahkan akun pembelian ke
HPP)
7
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
Berbasis akun HPP, pencatatan penyesuaian dilakukan untuk
memindahkan/meng-nol-kan akun Biaya angkut pembelian ke akun HPP. Akun HPP
bertambah maka di debet karena akun HPP merupakan elemen Biaya yang berada di
sisi kiri persamaan akuntansi sehingga bertambah di debet. Akun Biaya angkut
pembelian berkurang maka di kredit karena akun Biaya angkut pembelian merupakan
elemen Biaya yang berada di sisi kiri persamaan akuntansi sehingga berkurang di
kredit.

Berdasar penjurnalan penyesuaian di atas maka UD. AMANAH melakukan


pemindahbukuan ke akun-akun yang sesuai sebagaimana yang tersaji berikut ini:

PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN (Dalam ribuan Rp)


Tgl Deskripsi Debet Tgl Deskripsi Kredit
01/01 Awal 100.000 31/12 (a) Penyesuaian 100.000
31/12 (b) Penyesuaian 75.000
Saldo setelah
31/12
penyesuaian 75.000

HARGA POKOK PENJUALAN


Tgl Deskripsi Debet Tgl Deskripsi Kredit
31/12 (a) Saldo awal 100.000 31/12 (b) Saldo akhir 75.000
(d) Pot.
31/12 31/12
(c) Pembelian 520.000 Pembelian 25.000
(e) Retur &
31/12 31/12
(f) Biaya angkut 10.000 keringanan 5.000
Total 630.000 Total 105.000
Saldo setelah
31/12
penyesuaian 525.000

PEMBELIAN
(Dalam ribuan Rp)
Tgl Deskripsi Debet Tgl Deskripsi Kredit
Jan-Jul ..... 400.000
01/08 10 HP A 10.000
02/08 5 HP B 7.500
03/08 20 Pulsa C 2.000
05/08 15 HP D 6.000
Sep-Des ..... 94.500
Saldo sebelum
31/12 penyesuaian 520.000 31/12 (c) Penyesuaian 520.000

8
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN

POTONGAN PEMBELIAN (Dalam ribuan Rp)


Tgl Deskripsi Debet Tgl Deskripsi Kredit
Jan-Jul ...... 20.000
06/08 Pot. Tunai 150
Sep-Des ...... 4.850
Saldo sebelum
31/12 (d) Penyesuaian 25.000 31/12 penyesuaian 25.000

RETUR & KERINGANAN PEMBELIAN (Dalam ribuan Rp)


Tgl Deskripsi Debet Tgl Deskripsi Kredit
Jan-Jul ...... 4.000
07/08 Pulsa C 100
Sep-Des ..... 900
Saldo sebelum
31/12 (e) Penyesuaian 5.000 31/12 penyesuaian 5.000

BIAYA ANGKUT PEMBELIAN


(Dalam ribuan Rp)
Tgl Deskripsi Debet Tgl Deskripsi Kredit
Jan-Jul ...... 9.000
04/08 200
Sep-Des ...... 800
Saldo sebelum (f)
31/12 penyesuaian 10.000 31/12 Penyesuaian 10.000

2. Jurnal Koreksi
Salah satu tipe kesalahan adalah kesalahan dalam penjurnalan transaksi dan
jurnal yang salah sudah terlanjur diposting ke akun-akun terkait. Kesalahan
penjurnalan dapat berupa kesalahan nama akun ataupun jumlah rupiah, oleh karena
jurnal yang salah sudah terlanjur diposting, maka untuk membetulkan akun-akun
diperlukan jurnal koreksi dan jurnal koreksi tersebut harus diposting. Tiga langkah
untuk menyusun jurnal koreksi, yaitu:
a. Baliklah jurnal yang salah. Pembalikan ini berfungsi untuk menetralkan jurnal
yang salah.
b. Buatlah jurnal yang benar.
c. Gabungkanlah (1) dan (2) di atas.

Berikut dijelaskan 3 tipe kesalahan lainnya dengan cara-cara untuk


menanggulanginya:

9
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
a. Suatu transaksi dicatat langsung ke buku besar. Implikasi kesalahan ini adalah
transaksi tersebut belum dicatat di buku jurnal. Untuk mengatasi kesalahan ini
cukup segera dilakukan penjurnalan atas transaksi yang bersangkutan, dengan
memberikan keterangan seperluya agar kesalahan tersebut dapat dierima oleh
pihak-pihak yang bersangkutan dengan pembukuan perusahaan.
b. Suatu transaksi sudah dijurnal, namun belum diakunkan. Untuk mengatasi
kesalahan ini, cukup segera dilakukan pengakunan kea kun yang bersangkutan.
c. Suatu transaksi jurnal pada akun atau dengan jumlah rupiah yang salah dan
diketahui sebelum dilakukan pengakunan ke buku besar. Perlu dilakukan
koreksi pada buku jurnal yaitu, pada nama akun yang salah, atau jumlah rupiah
yang salah buatlah sebuah garis lurus. Buatlah garis tersebut dengan tinta yang
relatif mencolok, sehingga kesan tersebut segara dapat dilihat. Diatas nama akun
atau jumlah rupiah yang salah dan telah bergaris tersebut, bubuhkan nama akun
atau jumlah rupiah uyang seharusnya.

E. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian


1. Pengertian Neraca Saldo setelah Penyesuaian
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian adalah saldo buku besar setelah
disesuaikan dengan keadaan akhir tahun atau keadaan saat menyusun laporan
keuangan. Yang disesuaikan adalah nilai saldo tertentu dalam neraca saldo. Apa
yang dinilai dan bagaimana cara menyesuaikan diatur dalam kaidah
akuntansi. Penyesuaian saldo pada akhir tahun atas sebagian saldo rekening yang
ada dalam neraca saldo tahun tersebut dilaksanakan dengan jurnal penyesuaian.
2. Tujuan dari Neraca Saldo setelah Penyesuaian
Menurut aturan akuntansi, setelah Neraca Saldo disusun, tidak seluruh
angka saldo tersebut bisa dipakai untuk menyusun laporan keuangan karena
sebagian saldo Rekening/Perkiraan/Akun belum menunjukan nilai yang
seharusnya. Oleh karena itu sebagian saldo Rekening/Perkiraan/Akun perlu
disesuaikan untuk mendapatkan nilai yang seharusnya menurut aturan akuntansi.
Jurnal penyesuaian dilakukan untuk ;
a. Mengoreksi kesalahan pembukuan/jurnal
b. Menilai kewajiban/hutang perusahaan yg harus dibayar (akrual)
c. Menilai pendapatan yang diterima perusahaan lebih awal dari yg
seharusnya (deferal)

10
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
d. Menilai penyusutan aktiva yang dimiliki perusahaan

3. Pembuatan Daftar Saldo Setelah Penyesuaian


Berdasar akun-akun di buku besar setelah dilakukan pencatatan penyesuai
maka perusahaan membuat daftar saldo setelah penyesuaian sebagaimana tersaji
dalam ilustrasi berikut ini:

Daftar Saldo
Nama Akun
Debet (Rp) Kredit (Rp)
Kas 15.000.000
Piutang Dagang 60.000.000
Persediaan Barang
75.000.000
Dagangan
Utang Dagang 23.000.000
Pribadi 18.000.000
Modal Ibu Aminah 22.000.000
Penjualan 720.000.000
Retur & Keringanan
14.000.000
Penjualan
Potongan Penjualan 6.000.000
Pendapatan lain-lain 10.000.000
Biaya Gaji 24.000.000
Biaya Sewa 27.000.000
Biaya Pengiriman Penjualan 6.000.000
Biaya Lain-lain 5.000.000
Harga Pokok Penjualan 525.000.000
Total 775.000.000 775.000.000

F. Penyusunan Laporan Laba/Rugi


1. Laporan laba rugi

Menyajikan hasil usaha perusaan dalam rentang waktu dan penghasilan


(income) selama satu periode serta beban (expense) untuk memperoleh penghasilan
tersebut pada periode yang sama. Penghasilan meliputi pendapatan (revenue) dan
keuntungan (gain), sedangkan beban meliputi beban itu sendiri dan kerugian (loss).
Prosedur penentuan laba – rugi periodik adalah dengan menandingkan penghasilan
dengan beban – beban yang dikeluarkan dalam rangka mencapai penghasilan tersebut.

11
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
2. Dasar Akrual

Dalam menentukan elemen-elemen laba-rugi (pendapatan, biaya, untung dan


rugi), akuntansi menggunakan dasar akrual (Acrual basis), bukan dasar tunai (Cash
basis). Pendapatan diakui pada saat terjadi transaksi penjualan barang dagangan bukan
sekedar saat diterimanya kas. Beban diakui ketika upaya untuk meciptakan
pendapatan telah selesai dilakukan bukan sekedar saat dikeluarkannya kas.

Bagaimana agar penyajian laba rugi periodik dapat terpenuhi pada laporan laba rugi.

a. Memuat segenap penghasilan dan beban pada periode yang bersangkutan


b. Disusun dalam posisi vertikal
c. Memisahkan pendapatan dan biaya usaha dari pendapat dan biaya di luar usaha.

Informasi yang dicantumkan pada laporan laba rugi

a. Nama perusahaan
b. Laporan laba rugi sebagai judul laporan
c. Periode laporan
d. Elemen – elemen laba rugi

3. Manfaat Laporan Laba – Rugi


Manfaat laporan laba rugi sebagai berikut:

a. Tolok ukur keberhasilan perusahaan


b. Titik pangkal penaksiran keberhasilan perusahaan pada periode berikutnya
c. Media untuk menilai tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

Pada perusahaan dagang, elemen pengurang penjualan untuk memperoleh laba


kotor adalah Harga Pokok Penjualan (HPP). Selanjutnya perusahaan dapat
menghitung harga pokok penjualan, penghitungan laba/rugi, dan menyusun laporan
laba/rugi. Ilustrasi berikut adalah penghitungan HPP dan laporan laba/rugi UD.
AMANAH untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2017.

12
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN

UD AMANAH
HPP (Harga Pokok Penjualan)
Periode berakhir 31 Desember 2017

Persediaan Awal, 01/01/2017 Rp 100.000.000


Pembelian Rp 520.000.000
(-) Potongan pembelian Rp (25.000.000)
(-) Retur & keringanan pembelian Rp (5.000.000)
Rp 490.000.000
(+) Biaya angkut pembelian Rp 10.000.000
Harga perolehan BD yang dibeli 1 periode Rp 500.000.000
Barang dagangan siap dijual untuk 1 periode Rp 600.000.000
(-) Persediaan akhir, 31/12/2017 Rp (75.000.000)
Harga pokok penjualan Rp 525.000.000

UD AMANAH
Laporan Laba Rugi
Periode berakhir 31 Desember 2017

Penjualan Rp 720.000.000
(-) Retur & keringanan penjualan Rp (14.000.000)
(-) Potongan penjualan Rp (6.000.000)
Penjualan bersih Rp 700.000.000
(-) Harga pokok penjualan Rp (525.000.000)
Laba bruto Rp 175.000.000
(-) Biaya operasional Rp (57.000.000)
Laba operasional Rp 118.000.000
Pendapatan lain-lain Rp 10.000.000
(-) Biaya lain-lain Rp (5.000.000)
Laba (rugi) non-operasional Rp 5.000.000
Laba (rugi) bersih Rp 123.000.000

G. Pencatatan Penutup
1. Akun Permanen Dan Akun Temporer
Buku besar meliputi enam kelompok elemen laporan keuangan. Elemen-
elemen tersebut adalah aset ,kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, dan prive. Tiga
elemen terakhir (pendapatan, beban, dan prive) adalah kelompok akun temporer atau
nominal yang menyajikan tentang kegiatan perusahaan selama satu periode akuntansi
tertentu. Jurnal penutupan dilakukan untuk tiga elemen tersebut, karena akun-akun
tersebut tidak boleh dibawa keperiode selanjutnya. Dengan kata lain, penutupan

13
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
digunakan untuk membatasi periode kinerja perusahaan hanya pada tanggal tertentu,
tidak untuk dibawa ke periode selanjutnya.
2. Penyusunan Jurnal Penutup
Proses penutupan akun temporer dilakukan dengan empat tahap berikut.

a. Tahap pertama menutup akun pendapatan ke akun ikhtisar laba-rugi


b. Tahap kedua menutup akun beban ke akun ikhtisar laba-rugi
c. Tahap ketiga menutup akun ikhtisar laba-rugi ke akun ekuitas
d. Tahap empat menutup akun prive ke akun ekuitas
3. Prosedur Penutupan Alternatif

Pada penutupan akun terlebih dahulu meliputi empat tahap. Di samping itu
harus dibentuk akun baru yaitu ikhtisar laba-rugi, sebagai akun lawan dari akun-akun
pendapatan dan beban yang ditutup. Perusahaan dapat menyelenggarakan penutupan
akun dengan melakukan satu kali penjurnalan saja. Akun ikhtiar laba-rugi tidak perlu
dibentuk dan dampaknya laba-rugi dan prive langsung dipindahkan ke ekuitas.

Laba/rugi yang dihasilkan perusahaan selama satu periode merupakan bagian


dari pemilik sehingga setelah penyusunan laporan laba/rugi perusahaan memindahkan
laba/rugi tersebut ke modal pemilik. Di samping itu, perusahaan juga
memperhitungkan pengembalian modal (di perusahaan perseorangan berupa
pengambilan pribadi) ke modal dengan cara memindahkan akun pribadi ke akun
Modal. Untuk memindahkan akun-akun di atas maka perusahaan melakukan
pencatatan penutup (closing entries).

Akun-akun yang dipindahkan (ditutup) ke modal setiap akhir periode terdiri


dari akun-akun yang merupakan elemen Pendapatan, Biaya, Pengambilan modal, dan
akun kliring (menggunakan metode Periodik, akun kliring terdiri dari akun Ikhtisar
laba/rugi dan akun HPP). Oleh karena itu empat jenis akun tersebut lazim disebut
dengan akun temporer/sementara (temporary accounts).

Berikut ini adalah pencatatan penutup (pernjurnalan dan pemindahbukuan) di


UD. Amanah:

14
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN

31/12 (a) Ikhtisar Laba Rugi (ILR) 525.000.000


HPP 525.000.000
(Menutup akun HPP ke akun ILR)

Akun HPP bersaldo normal debet, oleh karena itu penutupan akun HPP ke
akun ILR dilakukan dengan mendebet akun ILR dan mengkredit akun HPP. Akun ILR
di debet untuk menampung akun HPP yang bersaldo normal debet.

31/12 (b) Penjualan 720.000.000


Retur Penjualan 14.000.000
Potongan penjualan 6.000.000
Ikhtisar Laba Rugi (ILR) 700.000.000
(Menutup akun Penjualan & akun-
akun kontra dari akun penjualan ke
akun ILR)

Akun Penjualan bersaldo normal kredit, sedangkan akun kontra-nya, yaitu


akun Potongan penjualan dan akun Retur Penjualan, bersaldo normal kredit, oleh
karena itu penutupan akun dilakukan dengan cara mendebet akun Penjualan, dan
mengkredit akun—akun Potongan penjualan dan Retur Penjualan. Akun ILR di kredit
sebesar nilai bersih penjualan. Akun ILR di kredit untuk menampung penjualan bersih
yang bersaldo normal kredit

31/12 (c) Pendapatan lain-lain 10.000.000


Ikhtisar Laba Rugi (ILR) 10.000.000
(Menutup akun pendapatan non-
penjualan ke akun ILR)

Akun pendapatan lain-lain bersaldo normal kredit, oleh karena itu penutupan
akun pendapatan lain-lain ke akun ILR dilakukan dengan cara mendebet akun
pendapatan lain-lain, dan mengkredit akun ILR. Akun ILR di kredit untuk
menampung saldo akun Pendapatan lain-lain yang bersaldo normal kredit.

31/12 (d) Ikhtisar Laba Rugi (ILR) 62.000.000


Biaya Gaji 24.000.000
Biaya Sewa 27.000.000
Biaya Pengiriman penjualan 6.000.000
Biaya lain-lain 5.000.000
(Menutup akun-akun biaya ke ILR)

15
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
Akun—akun biaya bersaldo normal debet, oleh karena itu penutupan akun—
akun biaya ke akun ILR dilakukan dengan mendebet akun ILR dan mengkredit
akun—akun biaya. Akun ILR di debet untuk menampung akun-akun biaya yang
bersaldo normal debet.

31/12 (e) Ikhtisar Laba Rugi (ILR) 123.000.000


Modal Ibu Aminah 123.000.000
(Menutup akun ILR ke modal)

UD. AMANAH memperoleh laba untuk periode 2017 sehingga akun ILR
bersaldo kredit, oleh karena itu, menutup akun ILR ke akun Modal berarti mendebet
akun ILR dan mengkredit akun Modal. Akun Modal di kredit karena laba menambah
modal yang berarti akun Modal bertambah (di kredit)

31/12 (f) Modal Ibu Aminah 18.000.000


Prive Ibu Aminah 18.000.000
(Menutup akun pribadi ke modal)

Akun Prive bersaldo normal debet. Menutup akun Prive ke akun Modal berarti
mendebet akun Modal dan mengkredit akun Prive. Akun Modal di debet karena
pengambilan pribadi mengurang modal yang berarti akun Modal berkurang (di debet).

Berikut ini akun-akun nominal di UD. AMANAH per 31 Desember 2017


terkait setelah dilakukan pencatatan penutup.

PENJUALAN
(Dalam ribuan Rp)
Tgl Deskripsi Debet Tgl Deskripsi Kredit
Jan-Jul ..... 600.000
19/08 5 HP A 6.000
20/08 3 HP B 4.800
21/08 10 Pulsa C 1.010
23/08 Tunai 2.500
Sep-Des ..... 85.690
Saldo sebelum
31/12 (b) Penutup 700.000 31/12 penyesuaian 700.000
Saldo setelah
31/12 penyesuaian 0

16
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN

HARGA POKOK PENJUALAN


(Dalam ribuan Rp)
Tgl Deskripsi Debet Tgl Deskripsi Kredit
31/12 (a) Saldo awal 100.000 31/12 (b) Saldo akhir 75.000
(d) Pot.
31/12 (c) Pembelian 520.000 31/12 Pembelian 25.000
(e) Retur
31/12 (f) Biaya angkut 10.000 31/12 Pembelian 5.000
Total 630.000 Total 105.000
Saldo sebelum
31/12 penyesuaian 525.000 31/12 (a) Penutup 525.000
Saldo setelah
31/12 penyesuaian 0

IKHTISAR LABA RUGI (Dalam ribuan Rp)


Tgl Deskripsi Debet Tgl Deskripsi Kredit
31/12 (a) HPP 525.000 31/12 (b) Penjualan net. 700.000
31/12 (d) Biaya-biaya 62.000 31/12 (c) Pendapatan lain-lain 10.000
(e) ke laba
31/12 ditahan 123.000
31/12 Saldo setelah penutupan 0

POTONGAN PENJUALAN (Dalam ribuan Rp)


Tgl Deskripsi Debet Tgl Deskripsi Kredit
Jan-Jul ...... 5.000
24/08/2008 Potongan tunai 96
Sep-Des ...... 904
(b)
31/12/2008 Saldo sebelum penyesuaian 6.000 31/12/2008 Penutup 6.000
31/12/2008 Saldo setelah penutupan 0

RETUR PENJUALAN (Dalam ribuan Rp)


Tgl Deskripsi Debet Tgl Deskripsi Kredit
Jan-Jul ...... 10.000
25/08 HP A 1.200
Sep-Des ..... 2.800
(b)
31/12 Saldo sebelum penyesuaian 14.000 31/12 Penutup 14.000
31/12 Saldo setelah penutupan 0

17
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN

BIAYA GAJI (Dalam ribuan Rp)


Tgl Deskripsi Debet Tgl Deskripsi Kredit
Jan-Des ..... 24.000
Saldo sebelum (d)
31/12 penyesuaian 24.000 31/12 Penutup 24.000
31/12 Saldo setelah penutupan 0

PENDAPATAN LAIN-LAIN
(Dalam ribuan Rp)
Tgl Deskripsi Debet Tgl Deskripsi Kredit
Jan-
Des ..... 10.000
Saldo sebelum
31/12 (c) Penutup 10.000 31/12 penyesuaian 10.000
31/12 Saldo setelah penutupan 0

BIAYA SEWA (Dalam ribuan Rp)


Tgl Deskripsi Debet Tgl Deskripsi Kredit
Jan-Des ..... 27.000 .....
Saldo sebelum (d)
31/12 penyesuaian 27.000 31/12 Penutup 27.000
31/12 Saldo setelah penutupan 0

BIAYA PENGIRIMAN PENJUALAN


(Dalam ribuan Rp)
Tgl Deskripsi Debet Tgl Deskripsi Kredit
Jan-Jul ..... 5.000
22/08 50
Sep-Des ..... 950
(d)
31/12 Saldo sebelum penyesuaian 6.000 31/12 Penutup 6.000
31/12/ Saldo setelah penutupan 0

PRIVE Ibu Aminah (Dalam ribuan Rp)


Tgl Deskripsi Debet Tgl Deskripsi Kredit
Jan-Des Pengambilan 18.000
Saldo sebelum (f)
31/12 penyesuaian 18.000 31/12 Penutup 18.000
31/12 Saldo setelah penutupan 0

18
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN

BIAYA LAIN-LAIN (Dalam ribuan Rp)


Tgl Deskripsi Debet Tgl Deskripsi Kredit
... Des ... 27.000
Saldo sebelum (d)
31/12 penyesuaian 27.000 31/12 Penutup 27.000
31/12 Saldo setelah penutupan 0

MODAL IBU AMINAH


(Dalam ribuan Rp)
Tgl Deskripsi Debet Tgl Deskripsi Kredit
01/01 Saldo awal 22.000
31/12 (f) Penutup 18.000 31/12 (e) Penutup 123.000
Total (setelah Total (setelah
31/12 penutupan) 18.000 31/12 penutupa) 125.000
Saldo setelah
31/12 penutupan 127.000

H. Penyusunan Laporan Perubahan Modal (Ekuitas) Dan Neraca


1. Laporan perubahan ekuitas
Menyajikan informasi perubahan ekuitas perusahaan akibat operasi perusahaan
dan transaksi dengan pemilik pada suatu periode akuntansi tertentu.

Laporan perubahan ekuitas terbagi menjadi tiga, yaitu:


1. Laporan Perubahan Ekuitas Perusahaan Perseorangan
Pemilih perusahaan perseoraang adalah individu tertentu. Pada saat
pertama kali perusahaan didirikan dan mulai beroprasi, ekuitas perusahaan
merupakan kontribusi dari pemiliknya. Tambahan ekuitas dapat diperoleh
dari laba bersih yang diperoleh dan setoran tambahan dari pemilik.
2. Laporan Perubahan Ekuitas Perusahaan Perseketuan
Pemilik perusahaan persekutuan adalah dua orang atau lebih. Dengan
demikian harus diikuti dengan seksama setoran modal dan prive para
sekutu. Selain itu perlu diperhatikan secara intens tata cara pembagian laba
rugi yang disepakati.
3. Laporan Perubahan Ekuitas Perusahaan Perseroan
Pemilik dalam perusahaan perseroan ditandai dengan kepemilikan saham.
Laba perusahaan perseroan di alokasikan menjadi :
a. Deviden, yakni laba yang dibagikan kepada para pemegang saham.
b. Saldo laba, yaitu laba yang tidak dibagi dan tetap berada di perusahaan

19
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
Setelah menyelesaikan pencatatan penutup maka UD. AMANAH
menyusun laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas. Untuk
penyederhanaan, laporan arus kas tidak ditampilkan untuk bab ini, demikian
pula untuk catatan pembalik tidak dibuat karena dianggap tidak ada transaksi
yang perlu diantisipasi kesalahan pencatatannya di masa datang ataupun juga
tidak ada transaksi yang dicatat menggunakan metode laba/rugi (nominal).

Berikut ini akan disajikan ilustrasi mengenai laporan perubahan modal


untuk periode 2017. Ilustrasi selanjutnya disajikan juga neraca per 31
Desember 2017 UD AMANAH:

UD AMANAH
Laporan Perubahan Modal
Untuk Periode berakhir 31 Desember 2017

Modal, Ibu Amanah per 1 Januari 2017 Rp 22.000.000


Laba (Rugi) bersih untuk periode 2017 Rp 123.000.000
(-) Pengambilan prive Rp (18.000.000)
Tambahan bersih Rp 107.000.000

Modal, Ibu Amanah per 31 Desember 2017 Rp 127.000.000

2. Laporan Posisi keuangan/Neraca


Laporan Posisi Keuangan/Neraca adalah laporan keuangan yang secara
sistematis menyajikan posisi keuangan perusahaan (aset, kewajiban, dan ekuitas)
pada suatu tanggal tertentu. Neraca disebut juga laporan posisi keuangan. Laporan
ini dibuat untuk meyajikan informasi keuangan yang relevan dan dapat dipercaya
mengenai aset, kewajiban dan ekuitas perusahaan. Masing-masing unsur aset,
kewajiban dan ekuitas selanjutnya dikelompokan menjadi kelompok-kelompok
yang menyajikan informasi tambahan kepada para pemakai laporan keuangan.

20
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
A. Laporan Posisi Keuangan/Neraca Format Akun
NERACA

Aset Kewajiban dan Ekuitas


Aset Lancar Kewajiban Jangka Pendek
Aset Tak Lancar: Kewajiban Jangka Panjang
• Investasi jangka panjang Ekuitas
• Aset Tetap
• Aset Tak Berwujud

B. Laporan Posisi Keuangan/Neraca Format Laporan


NERACA
Aset
Aset Lancar
Aset Taklancar:
• Investasi jangka panjang
• Aset Tetap
• Aset Tak berwujud
Kewajiban
• Kewajiban Jangka Pendek
• Kewajiban Jangka Panjang
Ekuitas

UD AMANAH
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Desember 2017

Kas 15.000.000 Utang dagang 23.000.000


Piutang Dagang 60.000.000 Modal Ibu Aminah 127.000.000
Persediaan barang dagangan 75.000.000
Total 150.000.000 Total 150.000.000

I. Laporan Arus Kas


Menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas selama satu
periode tertentu. laporan arus kas menggambarkan 3 kelompok kegiatan yang
menyebabkan bertambah atau berkurangnya kas. Tiga kelompok tersebut adalah
kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan. Kegiatan operasi mencakup seluruh
kegiatan pokok dan rutin perusahaan. Kegiatan investasi meliputi transaksi yang

21
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
terkait dengan pembelian dan penjualan aset untuk investasi yang dilakukan selama
tahun buku. Kegiatan pendanaan meliputi seluruh transaksi pemerolehan dan
penggunaan dana perusahaan.
Laporan arus kas menggunakan metode cash basis, sehingga berdasar pada
informasi yang terdapat pada akun kas walaupun secara metode arus kas dapat dibuat
dengan pendekatan laba/rugi. Saldo kas yang terdapat di neraca memiliki nilai yang
sama dengan saldo awal dan saldo akhir kas yang dilaporkan pada laporan arus kas.
Perlu dipahami juga kegiatan utama perusahaan pelapor untuk menghasilkan
laporan arus kas yang tepat. Pembelian kendaraan sebagai contoh, tidak selalu masuk
ke dalam kegiatan investasi. Bagi perusahaan yang bergerak dalam jual beli
kendaraan, kendaraan yang dibeli dengan tujuan dijual kempbali dicatat dalam
kelompok arus kas dari kegiatan operasi. Beda halnya jika perusahaan tersebut
membeli kendaraan untuk kegiatan operasional, maka dicatat ke dalam kelompok arus
kas untuk kegiatan investasi.

J. Pemanfaatan Neraca Lajur (Worksheet)

Siklus akuntansi akhir periode membutuhkan kecermatan, ketelitian, dan


kecepatan dalam penyusunan laporan keuangan. Untuk membantu penyelesaian siklus
akuntansi akhir periode ini maka lazim digunakan kertas kerja yang dikenal sebagai
neraca lajur (worksheet). Sebagai alat bantu neraca lajur dapat dirancang sesuai
kebutuhan sepanjang penggunaan neraca lajur tersebut membantu penyusunan laporan
keuangan. Salah satu bentuk neraca lajur yang diharapkan dapat membantu adalah
neraca lajur 12 kolom yang terdiri dari 6 pasang kolom (masing—masing terdiri dari
sisi debet dan kredit) yaitu kolom untuk menampung daftar saldo sebelum
penyesuaian, pencatatan penyesuaian, daftar saldo setelah penyesuaian, laba/rugi,
pencatatan penutup, dan neraca.

Sebagian besar pembelajar akuntansi mengenal dan mempraktikkan


penggunaan neraca lajur 10 kolom. Namun demikian, neraca lajur 10 kolom
sebenarnya berisiko memunculkan beberapa ketidakkonsistenan sebagai berikut:

a. Akun Prive merupakan akun pengambilan modal yang bersifat sementara dan
tidak tercantum di neraca karena ditutup pada saat pencatatan penutup tetapi di
neraca lajur 10 kolom justru tercantum di kolom Neraca.
b. Saldo akun Modal setelah dilakukan pencatatan penutup seharusnya berubah
tetapi di neraca lajur 10 kolom tercantum di kolom Neraca sebesar saldo awal.
22
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
Dengan demikian, kolom Neraca tidak sepenuhnya membantu dalam
pembuatan laporan keuangan, khususnya pembuatan neraca dan laporan
perubahan modal.
c. Akun Ikhtisar laba/rugi, yang merupakan akun kliring yang dibuka dan
langsung ditutup untuk kepentingan proses pencatatan penutup, tidak
tercantum di neraca lajur 10 kolom. Hal ini berarti tidak membantu dalam
penyusunan laporan laba/rugi. Ketidak-tersediaan akun Ikhtisar laba/rugi ini
juga menjadikan penghitungan laba/rugi mengandalkan jumlah penghitungan
yang terdapat di kolom Laba/rugi; tidak terdapat alat yang berfungsi sebagai
cross-check tentang penghitungan laba/rugi perusahaan.
d. Penempatan nilai moneter “Penghitungan laba/rugi” yang tercantum di kolom
Laba/rugi neraca lajur 10
e. kolom harus ditulis pada posisi yang berkebalikan ketika dicantumkan di
kolom Neraca. Jika perusahaan menghasilkan laba maka “Penghitungan
laba/rugi” dicantumkan di kolom Laba/rugi di sisi Debet tetapi dicantumkan di
kolom Neraca di sisi Kredit. Hal sebaliknya juga terjadi jika pamsahaan
mengalami rugi. Perlakuan ini mencerminkan ketidakkonsistenan dengan
perlakuan terhadap akun-akun yang lain. “Penghitungan laba rugi” bukan
sebuah akun tetapi justru dicantumkan di kolom Neraca.
f. Dibandingkan daftar saldo setelah penyesuaian, pencatatan penutup adalah
fungsi akuntansi yang lebih penting karena harus dilakukan pada saat
penyusunan laporan keuangan. Di neraca lajur 10 kolom, yang terjadi adalah
justru daftar saldo setelah penyesuaian mengesankan lebih penting dibanding
pencatatan penutup.

Dengan menggunakan neraca lajur 12 kolom, beberapa ketidak-


konsistenan yang terdapat di neraca lajur 10 kolom dapat dihilangkan.
Ketersediaan kolom Pencatatan penutup membantu perusahaan dalam proses
pencatatan penutup, dan kolom Neraca dapat difungsikan untuk penyusunan
neraca. Artinya, penggunaan neraca lajur 12 kolom akan memudahkan perusahaan
dalam. Penyusunan laporan keuangan, bukan justru mempersulit.

23
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
Berikut adalah langkah-langkah pengisian neraca lajur:
Langkah 1: Masukkan nama rekening buku besar dan saldonya ke kolom nama
akun dan ke kolom neraca saldo.
Setelah semua transaksi yang terjadi selama periode berjalan di posting, neraca
saldo disiapkan untuk memverifikasi bahwa saldo debit dan saldo kredit rekening
adalah sama, sebagaimana pada tabel neraca saldo sebelum penyesuaian di atas. Pada
neraca lajur, kolom neraca saldo diisikan sesuai saldo yang terdapat di buku besar atau
dari neraca saldo di atas.
Langkah 2: Masukkan ayat penyesuaian yang perlu ke dalam kolom
penyesuaian.
Ayat penyesuaian dimasukkan pertama kali ke dalam neraca lajur pada kolom
penyesuaian. Setelah neraca lajur dilengkapi, ayat penyesuaian dicatat ke dalam jurnal.
Untuk mempermudah di dalam penjurnalan dan melokalisir kesalahan, setiap ayat
penyesuaian diberikan tanda huruf sehingga bagian debit ayat penyesuaian dapat dicek
silang dengan bagian kredit ayat penyesuaian.
Pemuatan penyesuaian diselenggarakan sebelum penjurnalan penyesuaian tersebut.
Sehingga, pemuatan penyesuaian arus dilakukan dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Lakukanlah satu per satu secara urut, dan kaitkanlah dengan akun-akun yang tepat.
Setelah semua penyesuaian termuat pada lajur yang seharusnya, pastikanlah jumlah
keseluruhan sisi debit sama dengan jumlah keseluruhan sisi kreditnya.
Langkah 3: Menyiapkan neraca saldo setelah dilakukan penyesuaian.
Neraca saldo setelah penyesuaian (NSSP) adalah neraca saldo yang sudah
memuat penyesuaian. Tata cara penyusunan neraca saldo setelah penyesuaian adalah
dengan menggabungkan angka-angka pada neraca saldo dengan angka-angka yang ada
di kolom penyesuaian. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. Apabila saldo akun pada neraca saldo adalah Debit, dan penyesuaiannya adalah Debit,
maka jumlahkanlah untuk memperoleh angka yang harus disajikan pada sisi debit di
neraca saldo setelah penyesuaian.
b. Apabila saldo akun pada neraca saldo adalah Debit, dan penyesuaiannya adalah
Kredit, maka selisihkanlah untuk memperoleh angka yang harus disajikan pada neraca
saldo setelah penyesuaian. Periksalah selisihnya, selisih debit atau selisih kredit, dan
pastikanlah sisi yang berkompeten.

24
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
c. Apabila saldo akun pada neraca saldo adalah Kredit, dan penyesuaiannya adalah
Kredit, maka jumlahkanlah untuk memperoleh angka yang harus disajikan pada sisi
kredit di neraca saldo setelah penyesuaian.
d. Apabila saldo akun pada neraca saldo adalah Kredit, dan penyesuaiannya adalah
Debit, maka selisihkanlah untuk memperoleh angka yang harus disajikan pada neraca
saldo setelah penyesuaian. Periksalah selisihnya, selisih debit atau selisih kredit, dan
pastikanlah sisi yang berkompeten.
Apabila di dalam kolom penyesuaian tidak ada yang perlu disesuaikan, maka
angka yang tercantum pada Neraca Saldo langsung menjadi angka pada Neraca Saldo
Setelah Penyesuaian. Angka-angka pada Neraca Saldo Setelah Penyesuaian inilah
yang akan menjadi dasar pada laporan keuangan.

Langkah 4: Isikan angka-angka yang masuk ke dalam kolom Laba-Rugi


Langkah pengisian kolom laba-rugi dilakukan dengan memindahkan angka-angka dari
akun pendapatan dan beban dari neraca saldo setelah penyesuaian. Lakukan secara
urut dari akun yang posisinya terletak di paling atas, seterusnya ke akun-akun
dibawahnya. Kemudian jumlahkan sisi debit dan kredit lajur laba-rugi.
Jika:
a. Jumlah Kredit lebih besar daripada Debit, berarti pendapatan selama periode tersebut
lebih besar daripada beban yang dikeluarkan. Ini berarti perusahaan memperoleh Laba.
b. Jumlah Kredit lebih kecil daripada Debit, berarti pendapatan selama periode tersebut
lebih kecil daripada beban yang dikeluarkan. Ini berarti perusahaan mengalami Rugi
c. Jumlah Kredit sama dengan jumlah Debit, berarti pendapatan yang diterima sama
besar dengan beban yang dikeluarkan. Ini berarti perusahaan tidak memperoleh laba
maupun mengalami rugi.
Setelah menemukan selisih debit dan kredit maka letakkan selisih tersebut ke
akun Ikhtisar Laba-Rugi yang menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memperolah
laba atau rugi.

Langkah 5: Isikan angka-angka yang masuk ke dalam kolom Neraca


Tata cara pengerjaan kolom Neraca adalah :
a. Pindahkan semua akun-akun aktiva, kewajiban, modal, dan prive yang terdapat di
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian ke lajur Neraca sesuai dengan debit dan kreditnya

25
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
b. Pindahkan akun ikhtisar laba-rugi yang ada di lajur Laba-Rugi baris terbawah ke lajur
Neraca. Apabila akun ikhtisar laba rugi di lajur Laba-Rugi terletak di debit, maka
pindahkan ke sisi kredit di lajur Neraca. Sebaliknya, jika akun ikhtisar laba rugi pada
lajur Laba-Rugi berada di sisi kredit, maka pindahkan ke sisi debit di lajur Neraca.
Sesudah penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutupan, ada saru proses akuntansi yang
dapat dilakukan. Tahapan ini diselenggarakan apabila diperlukan, dalam arti ini adalah
optional atau bukan prosedur yang wajib dalam siklus akuntansi. Apabila tahap ini
diselenggarakan dan berlangsung pada hari pertama periode akuntansi yang baru.

Tahap yang dimaksud adalah penyelengaraan jurnal pembalikan atau jurnal


penyesuaian kembali. Jurnal pembalikan adalah jurnal yang digunakan untuk
memindahkan akun permanen ke akun temporer. Bunyi jurnal pembalikan adalah
kebalikan dari jurnal penyesuaian.

Jadi baik akun maupun jumlah yang bersangkutan adalah sama, namun yang semula
dikredit dipindahkan ke debit dan sebaliknya, yang semula disisi debit dipindahkan ke
sisi kredit Neraca lajur 12 kolom dan 10 kolom untuk UD. AMANAH sebagai berikut:

UD. AMANAH
Neraca Lajur (12 kolom)
(Pencatatan Penyesuai Berbasis HPP - Metode Periodik)
31 Desember 2017

26
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
UD. AMANAH
Neraca Lajur (10 Kolom)
Pencatatan Penyesuaian Berbasis HPP - Metode Periodik
31 Desember 2017

K. Jurnal Pembalik
Jurnal pembalikan adalah jurnal yang digunakan untuk memindahkan akun permanen
ke akun temporer. Bunyi jurnal pembalikan adalah kebalikan dari jurnal penyesuaian.
Jadi baik akun maupun jumlah yang bersangkutan adalah sama, namun yang semula
dikredit dipindahkan ke debit dan sebaliknya. Jurnal pembalikan ini dibuat manakala
diperlukan, dengan tujuan agar tidak mengganggu pencatatan akuntansi periode
berikutnya.

Rangkuman
a. Siklus akuntansi akhir periode dimaksudkan untuk menyusun laporan keuangan. Siklus
akuntansi akhir periode dirancang secara sistematis agar laporan keuangan dapat dibuat
secara efektif, efisien, dan sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).
b. Neraca saldo adalah daftar akun-akun beserta saldo-saldo yang menyartainya. Saldo akun
diambil dari saldo terakhir yang ada dis etiap akun di Buku Besar. Neraca saldo yang

27
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
benar menuntut adanya kesamaan seluruh jumlah pendebitan dengan seluruh jumlah
pengkreditan.
c. Fungsi pertama siklus akuntansi akhir periode adalah penyusunan daftar saldo sebelum
penyesuaian (unadjested trial balance). Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian (NSSP)
berisi saldo-saldo setiap akun yang terdapat di buku besar utama (general ledger)
sebelum dilakukan pencatatan penyesuaian. Tujuan pembuatan membuat NSSP adalah
mengetahui saldo masing-masing akun dan mengecek terjaganya keseimbangan
persamaan akuntansi.
d. Pencatatan penyesuaian di perusahaan dagang sebenarnya sama dengan yang dilakukan
dalam di perusahaan jasa. Menggunakan metode Periodik, satu (1) transaksi tambahan
yang memerlukan pencatatan penyesuaian yaitu yang berkaitan dengan akun Persediaan
barang dagangan (PBD). Salah satu tipe kesalahan adalah kesalahan dalam penjurnalan
transaksi dan jurnal yang salah sudah terlanjur diposting ke akun-akun terkait. Kesalahan
penjurnalan dapat berupa kesalahan nama akun ataupun jumlah rupiah.
e. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian adalah saldo buku besar setelah disesuaikan dengan
keadaan akhir tahun atau keadaan saat menyusun laporan keuangan. Yang disesuaikan
adalah nilai saldo tertentu dalam neraca saldo. Apa yang dinilai dan bagaimana cara
menyesuaikan diatur dalam kaidah akuntansi. Penyesuaian saldo pada akhir tahun atas
sebagian saldo rekening yang ada dalam neraca saldo tahun tersebut dilaksanakan dengan
jurnal penyesuaian.
f. Laporan laba rugi menyajikan hasil usaha perusahaan dalam rentang waktu dan
penghasilan (income) selama satu periode serta beban (expense) untuk memperoleh
penghasilan tersebut pada periode yang sama. Penghasilan meliputi penjualan sebagai
sumber pendapatan (revenue) dan keuntungan (gain), sedangkan beban meliputi beban-
beban yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan pendapatan dan kerugian (loss).
g. Proses penutupan akun temporer dilakukan dengan empat tahap yaitu tahap pertama
menutup akun pendapatan ke akun ikhtisar laba-rugi, tahap kedua menutup akun beban
ke akun ikhtisar laba-rugi, tahap ketiga menutup akun ikhtisar laba-rugi ke akun ekuitas,
tahap empat menutup akun prive ke akun ekuitas
h. Laporan perubahan modal (ekuitas) menyajikan informasi perubahan ekuitas perusahaan
akibat operasi perusahaan dan transaksi dengan pemilik pada suatu periode akuntansi
tertentu. Neraca adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan posisi
keuangan perusahaan( aset, kewajiban, dan ekuitas) pada suatu tanggal tertentu. Neraca
disebut juga laporan posisi keuangan. Laporan ini dibuat untuk meyajikan informasi

28
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
keuangan yang relevan dan dapat dipercaya mengenai aset, kewajiban dan ekuitas
perusahaan. Masing-masing unsur aset, kewajiban dan ekuitas selanjutnya dikelompokan
menjadi kelompok-kelompok yang menyajikan informasi tambahan kepada para pemakai
laporan keuangan.
i. Laporan arus kas menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas selama
satu periode tertentu. laporan arus kas menggambarkan 3 kelompok kegiatan yang
menyebabkan bertambah atau berkurangnya kas. Tiga kelompok tersebut adalah kegiatan
operasi, investasi, dan pendanaan. Kegiatan operasi mencakup seluruh kegiatan pokok
dan rutin perusahaan. Kegiatan investasi meliputi transaksi yang terkait dengan
pembelian dan penjualan aset untuk investasi yang dilakukan selama tahun buku.
Kegiatan pendanaan meliputi seluruh transaksi pemerolehan dan penggunaan dana
perusahaan.
j. Siklus akuntansi akhir periode membutuhkan kecermatan, ketelitian, dan kecepatan
dalam penyusunan laporan keuangan. Untuk membantu penyelesaian siklus akuntansi
akhir periode ini maka lazim digunakan kertas kerja yang dikenal sebagai neraca lajur
(worksheet). Sebagai alat bantu neraca lajur dapat dirancang sesuai kebutuhan sepanjang
penggunaan neraca lajur tersebut membantu penyusunan laporan keuangan
k. Jurnal pembalik diselenggarakan apabila diperlukan, dalam arti ini adalah optimal/bukan
prosedur yang wajib dalam siklus akuntansi. Apabila tahap ini diselenggarakan dan
berlangsung pada hari pertama tahap yang dimaksud adalah penyelengaraan jurnal
pembalikan atau jurnal penyesuaian kembali. Jurnal pembalikan adalah jurnal yang
digunakan untuk memindahkan akun permanen ke akun temporer. Jurnal pembalikan ini
dibuat manakala diperlukan, dengan tujuan agar tidak mengganggu pencatatan akuntansi
periode berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Accounting Principles Board. (1970). “Basic Concepts and Accounting Principles Underlying
Financial Statements of Business Enterprises”. Accounting Principles Board Statement
No. 4. New York: AICPA.

Warren, Fess, and Reeve. (2016). Accounting Principles. 21th ed. Ohio: South-Western
Publishing, Co.

Yusuf, Al. Haryono. (2011). Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1. Edisi7. Yogyakarta: STIE
YKPN.

29

Anda mungkin juga menyukai