Materi AKT - Tahap Pelaporan Perusahaan Dagang-Neraca Saldo S.D Lap. Keuangan Dagang - 3
Materi AKT - Tahap Pelaporan Perusahaan Dagang-Neraca Saldo S.D Lap. Keuangan Dagang - 3
KEUANGAN
KEGIATAN BELAJAR 4
Pokok-pokok Materi :
1. Siklus Akuntansi Akhir Periode
2. Neraca Saldo
3. Pembuatan Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian
4. Pencatatan Penyesuaian dan Jurnal Koreksi
5. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
6. Penyusunan Laporan Laba/Rugi
7. Pencatatan Penutup
8. Penyusunan Laporan Perubahan Modal (Ekuitas) Dan Neraca
9. Laporan Arus Kas
10. Pemanfaatan Neraca Lajur
11. Jurnal Pembalik
Uraian Materi
A. Pendahuluan:Siklus Akuntansi Akhir Periode
1
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
Pencatatan penutup
Pencatatan pembalik
B. Neraca Saldo
a. Suatu transaksi tidak dicatat dalam jurnal, misalnya suatu transaksi penjualan jasa
lupa tidak dicatat.
b. Terdapat suatu kesalahan transposisi, yaitu suatu transaksi dicatat dalam jurnal
dengan satuan uang yang terbalik-balik susunannya.
c. Suatu transaksi dicatat dalam jurnal lebih dari satu kali.
d. Suatu transaksi dicatat dalam jurnal pada akun yang tidak semestinya.
2
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
3
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
C. Pembuatan Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian
Fungsi pertama siklus akuntansi akhir periode adalah penyusunan daftar saldo
sebelum penyesuaian (unadjested trial balance). Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian
berisi saldo-saldo setiap akun yang terdapat di buku besar utama (general ledger)
sebelum dilakukan pencatatan penyesuai. Tujuan—membuat NSSP adalah mengetahui
saldo masing-masing akun dan mengecek terjaganya keseimbangan persamaan
akuntansi.
Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian terdiri dari dua (2) kolom, yaitu debet dan
kredit. Berdasar akun—akun yang terdapat di buku besar utama, dilakukan langkah-
langkah penyusunan daftar saldo sebelum penyesuaian sebagai berikut:
a. Menghitung saldo (selisih antara total debet dan total kredit) setiap akun di
buku besar utama. Jika total debet lebih besar dibanding total kredit maka akun
bersaldo debet, sedangkan jika total debet lebih kecil dibanding total kredit
maka akun bersaldo kredit.
b. Menuliskan nama—nama akun sebagaimana terdapat di buku besar utama, dan
mencantumkan saldo masing-masing akun tersebut sesuai posisinya (debet
atau kredit).
c. Menghitung total kolom Debet dan kolom Kredit, dan meyakinkan bahwa total
kolom Debet dan Kredit adalah seimbang.
4
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
UD. AMANAH
Neraca Saldo (Sebelum Penyesuaian)
Per 31 Desember 2017
Daftar Saldo
Nama Akun
Debet (Rp) Kredit (Rp)
Kas 15.000.000
Piutang Dagang 60.000.000
Persediaan Barang Dagangan 100.000.000
Utang Dagang 23.000.000
Pribadi 18.000.000
Modal Ibu Aminah 22.000.000
Penjualan 720.000.000
Retur & Keringanan Penjualan 14.000.000
Potongan Penjualan 6.000.000
Pendapatan lain-lain 10.000.000
Pembelian 520.000.000
Retur & Keringanan Pembelian 5.000.000
Potongan Pembelian 25.000.000
Biaya Angkut Pembelian 10.000.000
Biaya Gaji 24.000.000
Biaya Sewa 27.000.000
Biaya Pengiriman Penjualan 6.000.000
Biaya Lain-lain 5.000.000
Total 805.000.000 805.000.000
5
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
a. Berbasis akun Harga Pokok Penjualan (HPP); pencatatan penyesuaian terhadap
akun PBD dilakukan dengan menggunakan akun HPP. Penyesuaian terhadap akun
PBD dilakukan dengan cara meng-nol-kan saldo awal akun PBD dan memunculkan
saldo akhir akun PBD- Menggunakan basis ini maka perusahaan sekaligus
menetapkan nilai moneter HPP dengan cara memindahkan akun-akun yang terkait
dengan transaksi pembelian (yaitu akun pembelian akun potongan pembelian, akun
retur & keringanan pembelian, dan akun biaya akun pembelian) ke akun HPP.
b. Berbasis akun Ikhtisar Laba/Rugi (ILR); pencatatan penyesuaian terhadap akun
PBD dilakukan dengan menggunakan akun ILR. Penyesuaian terhadap akun PBD
dilakukan dengan cara meng-nol-kan saldo awal akun PBD dan memunculkan
saldo akhir akun PBD
PEMBELIAN
(Dalam ribuan Rp)
Tgl Deskripsi Debet Tgl Deskripsi Kredit
Jan-Jul ..... 400.000
01/08 10 HP A 10.000
02/08 5 HP B 7.500
03/08 20 Pulsa C 2.000
05/08 15 HP D 6.000
Sep-Des ..... 94.500
Saldo sebelum
31/12 penyesuaian 520.000 31/12 (c) Penyesuaian 520.000
8
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
2. Jurnal Koreksi
Salah satu tipe kesalahan adalah kesalahan dalam penjurnalan transaksi dan
jurnal yang salah sudah terlanjur diposting ke akun-akun terkait. Kesalahan
penjurnalan dapat berupa kesalahan nama akun ataupun jumlah rupiah, oleh karena
jurnal yang salah sudah terlanjur diposting, maka untuk membetulkan akun-akun
diperlukan jurnal koreksi dan jurnal koreksi tersebut harus diposting. Tiga langkah
untuk menyusun jurnal koreksi, yaitu:
a. Baliklah jurnal yang salah. Pembalikan ini berfungsi untuk menetralkan jurnal
yang salah.
b. Buatlah jurnal yang benar.
c. Gabungkanlah (1) dan (2) di atas.
9
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
a. Suatu transaksi dicatat langsung ke buku besar. Implikasi kesalahan ini adalah
transaksi tersebut belum dicatat di buku jurnal. Untuk mengatasi kesalahan ini
cukup segera dilakukan penjurnalan atas transaksi yang bersangkutan, dengan
memberikan keterangan seperluya agar kesalahan tersebut dapat dierima oleh
pihak-pihak yang bersangkutan dengan pembukuan perusahaan.
b. Suatu transaksi sudah dijurnal, namun belum diakunkan. Untuk mengatasi
kesalahan ini, cukup segera dilakukan pengakunan kea kun yang bersangkutan.
c. Suatu transaksi jurnal pada akun atau dengan jumlah rupiah yang salah dan
diketahui sebelum dilakukan pengakunan ke buku besar. Perlu dilakukan
koreksi pada buku jurnal yaitu, pada nama akun yang salah, atau jumlah rupiah
yang salah buatlah sebuah garis lurus. Buatlah garis tersebut dengan tinta yang
relatif mencolok, sehingga kesan tersebut segara dapat dilihat. Diatas nama akun
atau jumlah rupiah yang salah dan telah bergaris tersebut, bubuhkan nama akun
atau jumlah rupiah uyang seharusnya.
10
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
d. Menilai penyusutan aktiva yang dimiliki perusahaan
Daftar Saldo
Nama Akun
Debet (Rp) Kredit (Rp)
Kas 15.000.000
Piutang Dagang 60.000.000
Persediaan Barang
75.000.000
Dagangan
Utang Dagang 23.000.000
Pribadi 18.000.000
Modal Ibu Aminah 22.000.000
Penjualan 720.000.000
Retur & Keringanan
14.000.000
Penjualan
Potongan Penjualan 6.000.000
Pendapatan lain-lain 10.000.000
Biaya Gaji 24.000.000
Biaya Sewa 27.000.000
Biaya Pengiriman Penjualan 6.000.000
Biaya Lain-lain 5.000.000
Harga Pokok Penjualan 525.000.000
Total 775.000.000 775.000.000
11
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
2. Dasar Akrual
Bagaimana agar penyajian laba rugi periodik dapat terpenuhi pada laporan laba rugi.
a. Nama perusahaan
b. Laporan laba rugi sebagai judul laporan
c. Periode laporan
d. Elemen – elemen laba rugi
12
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
UD AMANAH
HPP (Harga Pokok Penjualan)
Periode berakhir 31 Desember 2017
UD AMANAH
Laporan Laba Rugi
Periode berakhir 31 Desember 2017
Penjualan Rp 720.000.000
(-) Retur & keringanan penjualan Rp (14.000.000)
(-) Potongan penjualan Rp (6.000.000)
Penjualan bersih Rp 700.000.000
(-) Harga pokok penjualan Rp (525.000.000)
Laba bruto Rp 175.000.000
(-) Biaya operasional Rp (57.000.000)
Laba operasional Rp 118.000.000
Pendapatan lain-lain Rp 10.000.000
(-) Biaya lain-lain Rp (5.000.000)
Laba (rugi) non-operasional Rp 5.000.000
Laba (rugi) bersih Rp 123.000.000
G. Pencatatan Penutup
1. Akun Permanen Dan Akun Temporer
Buku besar meliputi enam kelompok elemen laporan keuangan. Elemen-
elemen tersebut adalah aset ,kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, dan prive. Tiga
elemen terakhir (pendapatan, beban, dan prive) adalah kelompok akun temporer atau
nominal yang menyajikan tentang kegiatan perusahaan selama satu periode akuntansi
tertentu. Jurnal penutupan dilakukan untuk tiga elemen tersebut, karena akun-akun
tersebut tidak boleh dibawa keperiode selanjutnya. Dengan kata lain, penutupan
13
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
digunakan untuk membatasi periode kinerja perusahaan hanya pada tanggal tertentu,
tidak untuk dibawa ke periode selanjutnya.
2. Penyusunan Jurnal Penutup
Proses penutupan akun temporer dilakukan dengan empat tahap berikut.
Pada penutupan akun terlebih dahulu meliputi empat tahap. Di samping itu
harus dibentuk akun baru yaitu ikhtisar laba-rugi, sebagai akun lawan dari akun-akun
pendapatan dan beban yang ditutup. Perusahaan dapat menyelenggarakan penutupan
akun dengan melakukan satu kali penjurnalan saja. Akun ikhtiar laba-rugi tidak perlu
dibentuk dan dampaknya laba-rugi dan prive langsung dipindahkan ke ekuitas.
14
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
Akun HPP bersaldo normal debet, oleh karena itu penutupan akun HPP ke
akun ILR dilakukan dengan mendebet akun ILR dan mengkredit akun HPP. Akun ILR
di debet untuk menampung akun HPP yang bersaldo normal debet.
Akun pendapatan lain-lain bersaldo normal kredit, oleh karena itu penutupan
akun pendapatan lain-lain ke akun ILR dilakukan dengan cara mendebet akun
pendapatan lain-lain, dan mengkredit akun ILR. Akun ILR di kredit untuk
menampung saldo akun Pendapatan lain-lain yang bersaldo normal kredit.
15
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
Akun—akun biaya bersaldo normal debet, oleh karena itu penutupan akun—
akun biaya ke akun ILR dilakukan dengan mendebet akun ILR dan mengkredit
akun—akun biaya. Akun ILR di debet untuk menampung akun-akun biaya yang
bersaldo normal debet.
UD. AMANAH memperoleh laba untuk periode 2017 sehingga akun ILR
bersaldo kredit, oleh karena itu, menutup akun ILR ke akun Modal berarti mendebet
akun ILR dan mengkredit akun Modal. Akun Modal di kredit karena laba menambah
modal yang berarti akun Modal bertambah (di kredit)
Akun Prive bersaldo normal debet. Menutup akun Prive ke akun Modal berarti
mendebet akun Modal dan mengkredit akun Prive. Akun Modal di debet karena
pengambilan pribadi mengurang modal yang berarti akun Modal berkurang (di debet).
PENJUALAN
(Dalam ribuan Rp)
Tgl Deskripsi Debet Tgl Deskripsi Kredit
Jan-Jul ..... 600.000
19/08 5 HP A 6.000
20/08 3 HP B 4.800
21/08 10 Pulsa C 1.010
23/08 Tunai 2.500
Sep-Des ..... 85.690
Saldo sebelum
31/12 (b) Penutup 700.000 31/12 penyesuaian 700.000
Saldo setelah
31/12 penyesuaian 0
16
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
17
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
PENDAPATAN LAIN-LAIN
(Dalam ribuan Rp)
Tgl Deskripsi Debet Tgl Deskripsi Kredit
Jan-
Des ..... 10.000
Saldo sebelum
31/12 (c) Penutup 10.000 31/12 penyesuaian 10.000
31/12 Saldo setelah penutupan 0
18
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
19
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
Setelah menyelesaikan pencatatan penutup maka UD. AMANAH
menyusun laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas. Untuk
penyederhanaan, laporan arus kas tidak ditampilkan untuk bab ini, demikian
pula untuk catatan pembalik tidak dibuat karena dianggap tidak ada transaksi
yang perlu diantisipasi kesalahan pencatatannya di masa datang ataupun juga
tidak ada transaksi yang dicatat menggunakan metode laba/rugi (nominal).
UD AMANAH
Laporan Perubahan Modal
Untuk Periode berakhir 31 Desember 2017
20
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
A. Laporan Posisi Keuangan/Neraca Format Akun
NERACA
UD AMANAH
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Desember 2017
21
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
terkait dengan pembelian dan penjualan aset untuk investasi yang dilakukan selama
tahun buku. Kegiatan pendanaan meliputi seluruh transaksi pemerolehan dan
penggunaan dana perusahaan.
Laporan arus kas menggunakan metode cash basis, sehingga berdasar pada
informasi yang terdapat pada akun kas walaupun secara metode arus kas dapat dibuat
dengan pendekatan laba/rugi. Saldo kas yang terdapat di neraca memiliki nilai yang
sama dengan saldo awal dan saldo akhir kas yang dilaporkan pada laporan arus kas.
Perlu dipahami juga kegiatan utama perusahaan pelapor untuk menghasilkan
laporan arus kas yang tepat. Pembelian kendaraan sebagai contoh, tidak selalu masuk
ke dalam kegiatan investasi. Bagi perusahaan yang bergerak dalam jual beli
kendaraan, kendaraan yang dibeli dengan tujuan dijual kempbali dicatat dalam
kelompok arus kas dari kegiatan operasi. Beda halnya jika perusahaan tersebut
membeli kendaraan untuk kegiatan operasional, maka dicatat ke dalam kelompok arus
kas untuk kegiatan investasi.
a. Akun Prive merupakan akun pengambilan modal yang bersifat sementara dan
tidak tercantum di neraca karena ditutup pada saat pencatatan penutup tetapi di
neraca lajur 10 kolom justru tercantum di kolom Neraca.
b. Saldo akun Modal setelah dilakukan pencatatan penutup seharusnya berubah
tetapi di neraca lajur 10 kolom tercantum di kolom Neraca sebesar saldo awal.
22
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
Dengan demikian, kolom Neraca tidak sepenuhnya membantu dalam
pembuatan laporan keuangan, khususnya pembuatan neraca dan laporan
perubahan modal.
c. Akun Ikhtisar laba/rugi, yang merupakan akun kliring yang dibuka dan
langsung ditutup untuk kepentingan proses pencatatan penutup, tidak
tercantum di neraca lajur 10 kolom. Hal ini berarti tidak membantu dalam
penyusunan laporan laba/rugi. Ketidak-tersediaan akun Ikhtisar laba/rugi ini
juga menjadikan penghitungan laba/rugi mengandalkan jumlah penghitungan
yang terdapat di kolom Laba/rugi; tidak terdapat alat yang berfungsi sebagai
cross-check tentang penghitungan laba/rugi perusahaan.
d. Penempatan nilai moneter “Penghitungan laba/rugi” yang tercantum di kolom
Laba/rugi neraca lajur 10
e. kolom harus ditulis pada posisi yang berkebalikan ketika dicantumkan di
kolom Neraca. Jika perusahaan menghasilkan laba maka “Penghitungan
laba/rugi” dicantumkan di kolom Laba/rugi di sisi Debet tetapi dicantumkan di
kolom Neraca di sisi Kredit. Hal sebaliknya juga terjadi jika pamsahaan
mengalami rugi. Perlakuan ini mencerminkan ketidakkonsistenan dengan
perlakuan terhadap akun-akun yang lain. “Penghitungan laba rugi” bukan
sebuah akun tetapi justru dicantumkan di kolom Neraca.
f. Dibandingkan daftar saldo setelah penyesuaian, pencatatan penutup adalah
fungsi akuntansi yang lebih penting karena harus dilakukan pada saat
penyusunan laporan keuangan. Di neraca lajur 10 kolom, yang terjadi adalah
justru daftar saldo setelah penyesuaian mengesankan lebih penting dibanding
pencatatan penutup.
23
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
Berikut adalah langkah-langkah pengisian neraca lajur:
Langkah 1: Masukkan nama rekening buku besar dan saldonya ke kolom nama
akun dan ke kolom neraca saldo.
Setelah semua transaksi yang terjadi selama periode berjalan di posting, neraca
saldo disiapkan untuk memverifikasi bahwa saldo debit dan saldo kredit rekening
adalah sama, sebagaimana pada tabel neraca saldo sebelum penyesuaian di atas. Pada
neraca lajur, kolom neraca saldo diisikan sesuai saldo yang terdapat di buku besar atau
dari neraca saldo di atas.
Langkah 2: Masukkan ayat penyesuaian yang perlu ke dalam kolom
penyesuaian.
Ayat penyesuaian dimasukkan pertama kali ke dalam neraca lajur pada kolom
penyesuaian. Setelah neraca lajur dilengkapi, ayat penyesuaian dicatat ke dalam jurnal.
Untuk mempermudah di dalam penjurnalan dan melokalisir kesalahan, setiap ayat
penyesuaian diberikan tanda huruf sehingga bagian debit ayat penyesuaian dapat dicek
silang dengan bagian kredit ayat penyesuaian.
Pemuatan penyesuaian diselenggarakan sebelum penjurnalan penyesuaian tersebut.
Sehingga, pemuatan penyesuaian arus dilakukan dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Lakukanlah satu per satu secara urut, dan kaitkanlah dengan akun-akun yang tepat.
Setelah semua penyesuaian termuat pada lajur yang seharusnya, pastikanlah jumlah
keseluruhan sisi debit sama dengan jumlah keseluruhan sisi kreditnya.
Langkah 3: Menyiapkan neraca saldo setelah dilakukan penyesuaian.
Neraca saldo setelah penyesuaian (NSSP) adalah neraca saldo yang sudah
memuat penyesuaian. Tata cara penyusunan neraca saldo setelah penyesuaian adalah
dengan menggabungkan angka-angka pada neraca saldo dengan angka-angka yang ada
di kolom penyesuaian. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. Apabila saldo akun pada neraca saldo adalah Debit, dan penyesuaiannya adalah Debit,
maka jumlahkanlah untuk memperoleh angka yang harus disajikan pada sisi debit di
neraca saldo setelah penyesuaian.
b. Apabila saldo akun pada neraca saldo adalah Debit, dan penyesuaiannya adalah
Kredit, maka selisihkanlah untuk memperoleh angka yang harus disajikan pada neraca
saldo setelah penyesuaian. Periksalah selisihnya, selisih debit atau selisih kredit, dan
pastikanlah sisi yang berkompeten.
24
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
c. Apabila saldo akun pada neraca saldo adalah Kredit, dan penyesuaiannya adalah
Kredit, maka jumlahkanlah untuk memperoleh angka yang harus disajikan pada sisi
kredit di neraca saldo setelah penyesuaian.
d. Apabila saldo akun pada neraca saldo adalah Kredit, dan penyesuaiannya adalah
Debit, maka selisihkanlah untuk memperoleh angka yang harus disajikan pada neraca
saldo setelah penyesuaian. Periksalah selisihnya, selisih debit atau selisih kredit, dan
pastikanlah sisi yang berkompeten.
Apabila di dalam kolom penyesuaian tidak ada yang perlu disesuaikan, maka
angka yang tercantum pada Neraca Saldo langsung menjadi angka pada Neraca Saldo
Setelah Penyesuaian. Angka-angka pada Neraca Saldo Setelah Penyesuaian inilah
yang akan menjadi dasar pada laporan keuangan.
25
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
b. Pindahkan akun ikhtisar laba-rugi yang ada di lajur Laba-Rugi baris terbawah ke lajur
Neraca. Apabila akun ikhtisar laba rugi di lajur Laba-Rugi terletak di debit, maka
pindahkan ke sisi kredit di lajur Neraca. Sebaliknya, jika akun ikhtisar laba rugi pada
lajur Laba-Rugi berada di sisi kredit, maka pindahkan ke sisi debit di lajur Neraca.
Sesudah penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutupan, ada saru proses akuntansi yang
dapat dilakukan. Tahapan ini diselenggarakan apabila diperlukan, dalam arti ini adalah
optional atau bukan prosedur yang wajib dalam siklus akuntansi. Apabila tahap ini
diselenggarakan dan berlangsung pada hari pertama periode akuntansi yang baru.
Jadi baik akun maupun jumlah yang bersangkutan adalah sama, namun yang semula
dikredit dipindahkan ke debit dan sebaliknya, yang semula disisi debit dipindahkan ke
sisi kredit Neraca lajur 12 kolom dan 10 kolom untuk UD. AMANAH sebagai berikut:
UD. AMANAH
Neraca Lajur (12 kolom)
(Pencatatan Penyesuai Berbasis HPP - Metode Periodik)
31 Desember 2017
26
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
UD. AMANAH
Neraca Lajur (10 Kolom)
Pencatatan Penyesuaian Berbasis HPP - Metode Periodik
31 Desember 2017
K. Jurnal Pembalik
Jurnal pembalikan adalah jurnal yang digunakan untuk memindahkan akun permanen
ke akun temporer. Bunyi jurnal pembalikan adalah kebalikan dari jurnal penyesuaian.
Jadi baik akun maupun jumlah yang bersangkutan adalah sama, namun yang semula
dikredit dipindahkan ke debit dan sebaliknya. Jurnal pembalikan ini dibuat manakala
diperlukan, dengan tujuan agar tidak mengganggu pencatatan akuntansi periode
berikutnya.
Rangkuman
a. Siklus akuntansi akhir periode dimaksudkan untuk menyusun laporan keuangan. Siklus
akuntansi akhir periode dirancang secara sistematis agar laporan keuangan dapat dibuat
secara efektif, efisien, dan sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).
b. Neraca saldo adalah daftar akun-akun beserta saldo-saldo yang menyartainya. Saldo akun
diambil dari saldo terakhir yang ada dis etiap akun di Buku Besar. Neraca saldo yang
27
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
benar menuntut adanya kesamaan seluruh jumlah pendebitan dengan seluruh jumlah
pengkreditan.
c. Fungsi pertama siklus akuntansi akhir periode adalah penyusunan daftar saldo sebelum
penyesuaian (unadjested trial balance). Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian (NSSP)
berisi saldo-saldo setiap akun yang terdapat di buku besar utama (general ledger)
sebelum dilakukan pencatatan penyesuaian. Tujuan pembuatan membuat NSSP adalah
mengetahui saldo masing-masing akun dan mengecek terjaganya keseimbangan
persamaan akuntansi.
d. Pencatatan penyesuaian di perusahaan dagang sebenarnya sama dengan yang dilakukan
dalam di perusahaan jasa. Menggunakan metode Periodik, satu (1) transaksi tambahan
yang memerlukan pencatatan penyesuaian yaitu yang berkaitan dengan akun Persediaan
barang dagangan (PBD). Salah satu tipe kesalahan adalah kesalahan dalam penjurnalan
transaksi dan jurnal yang salah sudah terlanjur diposting ke akun-akun terkait. Kesalahan
penjurnalan dapat berupa kesalahan nama akun ataupun jumlah rupiah.
e. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian adalah saldo buku besar setelah disesuaikan dengan
keadaan akhir tahun atau keadaan saat menyusun laporan keuangan. Yang disesuaikan
adalah nilai saldo tertentu dalam neraca saldo. Apa yang dinilai dan bagaimana cara
menyesuaikan diatur dalam kaidah akuntansi. Penyesuaian saldo pada akhir tahun atas
sebagian saldo rekening yang ada dalam neraca saldo tahun tersebut dilaksanakan dengan
jurnal penyesuaian.
f. Laporan laba rugi menyajikan hasil usaha perusahaan dalam rentang waktu dan
penghasilan (income) selama satu periode serta beban (expense) untuk memperoleh
penghasilan tersebut pada periode yang sama. Penghasilan meliputi penjualan sebagai
sumber pendapatan (revenue) dan keuntungan (gain), sedangkan beban meliputi beban-
beban yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan pendapatan dan kerugian (loss).
g. Proses penutupan akun temporer dilakukan dengan empat tahap yaitu tahap pertama
menutup akun pendapatan ke akun ikhtisar laba-rugi, tahap kedua menutup akun beban
ke akun ikhtisar laba-rugi, tahap ketiga menutup akun ikhtisar laba-rugi ke akun ekuitas,
tahap empat menutup akun prive ke akun ekuitas
h. Laporan perubahan modal (ekuitas) menyajikan informasi perubahan ekuitas perusahaan
akibat operasi perusahaan dan transaksi dengan pemilik pada suatu periode akuntansi
tertentu. Neraca adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan posisi
keuangan perusahaan( aset, kewajiban, dan ekuitas) pada suatu tanggal tertentu. Neraca
disebut juga laporan posisi keuangan. Laporan ini dibuat untuk meyajikan informasi
28
MODUL 3 KB 4 : NERACA SALDO, PENYESUAIAN, KERTAS KERJA, DAN LAP. KEUANGAN
keuangan yang relevan dan dapat dipercaya mengenai aset, kewajiban dan ekuitas
perusahaan. Masing-masing unsur aset, kewajiban dan ekuitas selanjutnya dikelompokan
menjadi kelompok-kelompok yang menyajikan informasi tambahan kepada para pemakai
laporan keuangan.
i. Laporan arus kas menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas selama
satu periode tertentu. laporan arus kas menggambarkan 3 kelompok kegiatan yang
menyebabkan bertambah atau berkurangnya kas. Tiga kelompok tersebut adalah kegiatan
operasi, investasi, dan pendanaan. Kegiatan operasi mencakup seluruh kegiatan pokok
dan rutin perusahaan. Kegiatan investasi meliputi transaksi yang terkait dengan
pembelian dan penjualan aset untuk investasi yang dilakukan selama tahun buku.
Kegiatan pendanaan meliputi seluruh transaksi pemerolehan dan penggunaan dana
perusahaan.
j. Siklus akuntansi akhir periode membutuhkan kecermatan, ketelitian, dan kecepatan
dalam penyusunan laporan keuangan. Untuk membantu penyelesaian siklus akuntansi
akhir periode ini maka lazim digunakan kertas kerja yang dikenal sebagai neraca lajur
(worksheet). Sebagai alat bantu neraca lajur dapat dirancang sesuai kebutuhan sepanjang
penggunaan neraca lajur tersebut membantu penyusunan laporan keuangan
k. Jurnal pembalik diselenggarakan apabila diperlukan, dalam arti ini adalah optimal/bukan
prosedur yang wajib dalam siklus akuntansi. Apabila tahap ini diselenggarakan dan
berlangsung pada hari pertama tahap yang dimaksud adalah penyelengaraan jurnal
pembalikan atau jurnal penyesuaian kembali. Jurnal pembalikan adalah jurnal yang
digunakan untuk memindahkan akun permanen ke akun temporer. Jurnal pembalikan ini
dibuat manakala diperlukan, dengan tujuan agar tidak mengganggu pencatatan akuntansi
periode berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Accounting Principles Board. (1970). “Basic Concepts and Accounting Principles Underlying
Financial Statements of Business Enterprises”. Accounting Principles Board Statement
No. 4. New York: AICPA.
Warren, Fess, and Reeve. (2016). Accounting Principles. 21th ed. Ohio: South-Western
Publishing, Co.
Yusuf, Al. Haryono. (2011). Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1. Edisi7. Yogyakarta: STIE
YKPN.
29