Anda di halaman 1dari 45

Manhaj Tarjih

Muhammadiyah
( MEKANISME PEMAHAMAN AGAMA DALAM
MUHAMMADIYAH )

Oleh :
Arip saripudin
Dasar-dasar Metodologis Paham 2
Agama dalam Muhammadiyah
Muhammadiyah menempat-kan agama Islam dalam posisi dan
fungsi sentral bagi lahir dan perkembangannya dalam hidup
perjuangannya.
Adanya Muhammadiyah yang kemudian menjadi per-syarikatan
yang beridentitas sebagai gerakan Islam, gerakan Dakwah
Islam, dan amar makruf nahi munkar, dan gerakan tajdid
adalah merupakan hasil pemikiran KH. Ahmad Dahlan dalam
memahami agama Islam dan kemudian menghayati dan
mengamalkannya.
Apa Itu Agama Islam ?
3

‫ الذٗي ُْ ها ششعَ هللا هي لساى أًب٘ائَ هي األّاهش ّالٌْأُ لصالذ‬


‫العباد دً٘اُن ّأخشاُن‬
 "Agama ialah apa yang disyariatkan Allah dalam
perantaraan nabi-nabiNya, berupa perintah-perintah dan
larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk untuk
kebahagiaan manusia di dunia dan akherat."[2]

 [2]Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah (Yogyakarta : PPM, 1983), hlm. 270. Istilah al-Sunnah al-Sahihah, sempat
menimbulkan kontroversi, karena dengan istilah itu mengakibatkan sebagian ulama Majelis Tarjih tidak mau
menggunakan hadis yang tidak sahih. Sehingga dalam Munas Tarjih XXIV di Malang, awal tahun 2000, dipopulerkan
dan disepakati istilah tersebut diganti dengan al-Sunnah al-Maqbulah, yang bermakna hadis-hadis maqbul (dapat
diterima sebagai hujjah, baik sahih, hasan maupun dhaif).
Agama Islam dalam arti sempit (khusus) 4

 ‫الذٗي أٓ الذٗي االسالهٔ الزٓ خاء بَ دمحم ملسو هيلع هللا ىلص ُْ ها أًزلَ هللا فٔ القشاى‬
ُٔ‫ّها خاءث بَ السٌت الصس٘ست (أٓ السٌت الوقبْلت) هي األّاهش ّالٌْا‬
‫لصالذ العباد دً٘اُن ّأخشاُن‬
 Agama, yakni agama Islam yang dibawa oleh Nabi
Muhammad ialah apa-apa yang diturunkan Allah di
dalam Al-Qur-an dan yang tersebut dalam sunnah
ÎaÍiÍah, berupa perintah-perintah, larangan-larangan
dan pe-tunjuk-petunjuk bagi kebahagiaan hidup
manusia di dunia dan akherat.[3]
2. Prinsip-prinsip Pemahaman 5
Agama
a. Dasar Agama Islam: Hubungan Akal dan Wahyu
Dalam naskah (matan) Keyakinan dan Cita-cita Hidup
Muhammadiyah, ditegaskan bahwa dasar agama Islam
ialah Al Quran, yakni kitab Allah yang diwahyukan
kepada Nabi Muhammad Saw., dan As Sunnah, yakni
penjelasan dan pelaksanaan ajaran Al Quran yang
diberikan oleh Nabi Muhammad Saw. dengan
menggunakan akal pikiran sesu-ai dengan jiwa ajaran
Islam
6
Mengungkapkan dan
7
mengetahui kebenaran yang
terkandung dalam Al Qur-an
dan Sunnah Rasul.

Mengetahui maksud-maksud
yang tercakup dalam
pengertian Al Qur-an dan
Sunnah Rasul.
‫معلومات عامة‬ 8

Aspek-aspek
Ajaran Islam
Didalam Muhammadyah dikenal
Sebuah Mekanisme Tarjih
 Istilah Metode tarjih sendiri sebenarnya berasal dari disiplin ilmu
usul fikih.
 Dalam ilmu usul fikih tarjih berarti melakukan penilaian terhadap
dalil-dalil syar’i yang secara zahir tampak saling bertentangan
untuk menentukan mana yang lebih kuat.
 Menurut ar-rāzī (w. 606/1209):
 Tarjih dalam usul fikih adalah “menguatkan salah satu dalil atas dalil lain
sehingga diketahui mana yang kuat lalu diamalkan yang lebih kuat itu dan
ditinggalkan yang tidak kuat.”
Dalam Muhammadiyah istilah “TARJIH” mengalami
perkembangan makna hingga hampir atau malah
sama dengan “ijtihad”.
Tarjih dalam Muhammadiyah dapat didefinisikan
sebagai
 Kegiatan intelektual, biasanya secara kolektif, untuk
merespons berbagai persoalan kemasyarakatan dan
kemanusiaan dari sudut pandang agama Islam.
Mekanisme Memahami Islam :

Suatu sistem yang memuat seperangkat:


1) wawasan/semangat/perspektif,
2) sumber,
3) pendekatan, dan
4) prosedur-prosedur teknis (metode)
yang menjadi landasan kegiatan
ketarjihan.
1) WAWASAN/SEMANGAT:

1. Berorientasi tajidid,
2. Berwawasan luas,
3. Toleran,
4. Terbuka, dan
5. Tidak berafiliasi mazhab
tertentu
Berorientasi Tajdid ?

1. Dalam bidang akidah dan ibadah, tajdid


bermakna pemurnian dalam arti mengembalikan akidah dan
ibadah kepada kemurniannya sesuai dengan Sunnah Nabi saw.
Contoh: SALAT TARAWIH, KUNUT

2. Dalam bidang muamalat duniawiah, tajdid


berarti mendinamisasikan kehidupan masyarakat dengan
semangat kreatif sesuai tuntutan zaman.
Contoh : ADABUL MAR’AH, HISAB.
SUMBER POKOK

‫ها هي القرآى ؟‬
‫‪2) Sumber Pokok:‬‬

‫‪1. Al-Quran‬‬

‫كالم هللا ‪-‬تعالى‪ -‬الذي أنزله علً نبٌّه المصطفى دمحم صلى هللا‬
‫علٌه وسلم بواسطة الوحً جبرٌل علٌه السالم‪ ،‬المتعبّد‬
‫بتالوته‪ ،‬والمعجز لفظا ً ومعنى‪ ،‬المنمول بالتواتر‪ ،‬والمكتوب‬
‫بالمصاحف‪ ،‬المبتدئ بسورة الفاتحة‪ ،‬والمختتم بسورة الناس‬
‫‪2. Sunnah Maqbulah‬‬
‫تمرٌر أو سٌرةٍ أو صفة‬
‫ٍ‬ ‫ُك ّل ما َورد عن النب ّ‬
‫ً دمحم‪ -‬ملسو هيلع هللا ىلص ‪ -‬من لو ٍل أو فع ٍل أو‬
‫خَلمٌة أو ُخلمٌة‪.‬‬
‫صحٌحة واضحة؛ حٌث تُع ّد سٌرة المصطفى‬ ‫ق َ‬ ‫ولد نُملت إلٌنا السٌرة بطر ٍ‬
‫والرسل ُمنذ بداٌة حٌاته وحتى مماته‪ ،‬ولد‬ ‫وسنته من أظهر السٌر بٌن األنبٌاء ّ‬
‫جاء فً سٌرته اإلخبار عن مولده ومنشأه ووصفه خَلما ً و ُخلُما ً ووصف أزواجه‬
‫وأصحابه وصفاته النبوٌة‪ ،‬وموالفه مع اآلخرٌن‪ ،‬والحوادث وال َمعارن التً‬
‫ٌخص‬
‫ّ‬ ‫خاضها لبل اإلسالم وبعد اإلسالم‪ ،‬واألحكام التً نملها عن هللا فٌما‬
‫بكالم نمل إلٌنا عن طرٌك سلسلة من الرجال خضعوا‬ ‫ٍ‬ ‫الشرٌعة وتفصٌالتها‬
‫للتدلٌك فٌما ٌُعرف بعلم الجرح والتعدٌل الحما ً‪.‬‬
‫… ‪Lanjut‬‬
‫إن سٌرة وسنّة الرسول شاملة كاملة فً جمٌع جوانب حٌاته ‪ -‬ملسو هيلع هللا ىلص ‪ -‬وفً جمٌع ما‬
‫ّ‬
‫ٌخص األمة اإلسالمٌة من أحكام وأسس ولواعد؛‬

‫فال شًء ٌَخفى من حٌاته وسٌرته‪ ،‬وموالفه و ُمعامالته وحتى أكله وشربه‪،‬‬
‫وطرٌمة معاملته مع أهله وأصحابه‪ ،‬وما ٌحب وما ٌكره؛ لٌتسنّى لنا اتّباعه من‬
‫سن بسنته الشرٌفة‪،‬‬
‫بعده‪ ،‬والتم ّ‬
‫زٔ)؛[سورة النجم‪ ،‬آٌة‪:‬‬
‫ُْٗ َ‬ ‫ٖ‬ ‫ز‬
‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫ا‬
‫ال‬
‫ِ َ ِ َ ٌ‬‫إ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬
‫ُ‬ ‫ْ‬
‫ى‬ ‫إ‬ ‫*‬ ‫ٓ‬‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ٌط ُق َ‬
‫ع ِي َ َ‬
‫ِ‬‫ال‬ ‫قال تعالٔ‪َ َّ ( :‬ها َٗ ِ‬
‫‪].4-3‬‬
‫لذا وجب علٌنا اتباعه ‪ -‬علٌه الصالة والسالم ‪ -‬بكل كبٌر ٍة وصغٌرة بأمر هللا‪:‬‬
‫سورة الحشر‪ ،‬آٌة‪.7 :‬‬ ‫سْ ُل فَ ُخزٍُُّ َّ َها ًَ َِا ُك ْن َ‬
‫ع ٌَُْ فَا ًْت َ ُِْا)‪[،‬‬ ‫( َّ َها آتَا ُك ُن ا‬
‫الش ُ‬
Toleransi:
 Dalam “Penerangan tentang Hal Tarjih” yang dikeluarkan
tahun 1936, dinyatakan,

“Kepoetoesan tardjih moelai dari meroendingkan


sampai kepada menetapkan tidak ada sifat
perlawanan, jakni menentang ataoe
menjatoehkan segala jang tidak dipilih oleh
tardjih itoe.”
Keterbukaan :

 Dalam “Penerangan tentang Hal Tardjih” ditegaskan, “Malah kami


berseroe kepada sekalian oelama soepaya soeka membahas poela akan
kebenaran putusan Madjelis Tardjih itoe di mana kalaoe terdapat
kesalahan ataoe koerang tepat dalilnya diharap soepaya diajoekan,
sjoekoer kalaoe dapat memberikan dalil jang lebih tepat dan terang,
jang nanti akan dipertimbangkan poela, dioelang penjelidikannya,
kemoedian kebenarannja akan ditetapkan dan digoenakan. Sebab
waktoe mentardjihkan itoe ialah menoeroet sekedar pengertian dan
kekoeatan kita pada waktoe itoe.”
Tidak berafiliasi mazhab artinya:

 Tidak mengikuti mazhab tertentu,


melainkan dalam berijtihad bersumber kepada al-
Quran dan as-Sunnah dengan metode-metode ijtihad
yang ada. Namun MUHAMMADIYAH JUGA TIDAK SAMA
SEKALI MENAFIKAN BERBAGAI PENDAPAT FUKAHA YANG
ADA. Pendapat-pendapat mereka itu dijadikan bahan
pertimbangan untuk menentukan diktum norma/ajaran
yang lebih sesuai dengan semangat di mana kita
hidup.
Pasal 4 ayat (1) ADM :

Muhammadiyah adalah Gerakan


Islam, Dakwah Amar Makruf Nahi
Munkar dan Tajdid, bersumber
kepada al-Quran dan as-Sunnah
(italic dari penulis)
Putusan Tarjih Jakarta 2000
Bab II angka 1 menegaskan:

“Sumber ajaran Islam adalah


al-Quran dan as-Sunnah al-
Maqbūlah (‫)السٌت الوقبْلت‬.”
Putusan Tarjih Jakarta 2000
Bab II angka 1 menegaskan:

“Sumber ajaran Islam adalah


al-Quran dan as-Sunnah al-
Maqbūlah (‫)السٌت الوقبْلت‬.”
Putusan Tarijih ini merupakan penegasan kembali terhadap apa
yang sudah ditegaskan dalam putusan-putusan tedahulu (HPT,
h. 278):

‫آن اْل َك ِر ٌْ ُم‬


ُ ‫ق ُه َو اْلمُ ْر‬
ِ َ ‫ال‬‫ط‬ْ ‫إل‬
ِ ْ ‫ا‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬ ‫ع‬
َ ً
ِّ ‫م‬
ِ َ ‫ال‬‫س‬ْ ‫إل‬
ِ ْ ‫ا‬ ‫ْع‬
ٌ ‫ر‬
ِ ْ
‫ش‬ َّ ‫ت‬‫ال‬ ً ‫ف‬
ِ ُ
‫ل‬ ‫ص‬
ْ َ ‫األ‬
ِ
. ‫ْف‬ُ ٌ‫ش ِر‬َّ ‫ْث ال‬ ُ ٌ‫َو ْال َح ِد‬
Artinya:
Dasar mutlak dalam penetapan hukum Islam adalah al-Qur’an
dan al-Hadiṡ asy-Syarīf.
Sunnah Maqbūlah
 Mengenai Hadis (Sunnah) Yang Dapat Menjadi Hujah
Adalah Sunnah Makbulah Seperti Ditegaskan Dalam
Putusan Tarjih Jakarta Tahun 2000.
 Istilah Sunnah Makbulah Merupakan Perbaikan Terhadap Rumusan
Lama Dalam Hpt Tentang Definisi Agama Islam Yang
Menggunakan Ungkapan “Sunnah Sahihah”.
 Istilah Sunnah Sahihah Sering Menimbulkan Salah Faham
Dengan Mengindektikkannya Dengan Hadis Sahih.
CATATAN
• Hadis Daif Tidak Dapat Dijadikan Hujah Syar’iah.
• Namun Ada Suatu Perkecualian Di Mana Hadis Daif Bisa
Juga Menjadi Hujah, Yaitu Apabila Hadis Tersebut:
1) banyak jalur periwayatannya sehingga satu sama
lain saling menguatkan,
1) ada indikasi berasal dari Nabi saw,
2) tidak bertentangan dengan al-Quran,
3) tidak bertentangan dengan hadis lain yang sudah
dinyatakan sahih,
4) kedaifannya bukan karena rawi hadis bersangkutan
tertuduh dusta dan pemalsu hadis.
Kaidah Hadis Daif
ُ ِ‫ضا الَ ُٗ ْست َ ُّح ِبِا َ ِإالا َه َع َكثْ َشة‬
َ ‫ط ُشقِِا‬ ً ‫ضِا َ بَ ْع‬ َ ‫ض ِع ْ٘فَتُ َٗ ْع‬
ُ ‫ضذ ُ بَ ْع‬ ‫ْث ال ا‬ ُ ٗ‫ األَزا َ ِد‬
َ ٗ‫آى َّ ْال َس ِذ‬
‫ْث‬ َ ‫ض اْلقُ ْش‬ ْ َ‫ث أ‬
ِ ‫ص ِلِا َ َّلَ ْن تُعا َ ِس‬ ِ ْْ ُ‫علَٔ ثُب‬َ ‫َّ ِفِْ٘ا َ قَ ِش ٌَْٗتٌ تَذُ ُّل‬
. ‫ص ِس ْ٘ َر‬ ‫ال ا‬
Hadis-hadis daif yang satu sama lain saling menguatkan tidak dapat dijadikan
hujjah kecuali apabila banyak jalannya dan padanya terdapat karinah yang
menunjukkan keotentikan asalnya serta tidak bertentangan dengan al-Qur’an dan
hadis sahih
 Apa yang dikemukakan di atas adalah sumber-sumber
pokok ajaran Islam secara umum.
 Dalam kaitan dengan sistem normatif islam terdapat
sumber-sumber yang mendampingi sumber-sumber
pokok.
 Sumber-sumber pendamping ini dapat disebut sebagai
sumber-sumber paratekstual atau juga sumber-sumber
instrumental.
 Sumber-sumber ini juga dapat diterima dan diakui dalam praktik
ketarjihan, seperti ijmak, qiyas, maslahat mursalah, istihsan, dan
tindakan preventif (sadduż-żarī‘ah), dan uruf.
Dalam praktik Muhammadiyah (Tarjih) metode-metode
ijtihad lainnya seperti penggunaan maslahah, istihsan
dan lain-lain juga dapat dilakukan.

Misalnya dalam fatwa Tarjih tentang penjatuhan


talak di rumah secara sepihak oleh suami
dinyatakan tidak berlaku.

Talak dalam fatwa itu harus dijatuhklan di depan


sidang Pengadilan Agama. Landasannya antara
lain adalah prinsip maslahat.
2. Operasionalisasi Sumber
dan Metode Pemahamannya

Dalam mengoperasionalisasikan
sumber dan metode
pemahamannya dilakukan
berdasarkan istiqrā’ ma‘nawī.
3) Pendekatan

Dalam Putusan Tarjih tahun 2000 di


Jakarta dijelaskan bahwa
pendekatan dalam ijtihad
Muhammadiyah menggunakan
pendekatan:
1. bayani,
2. burhani, dan
3. irfani.
PENDEKATAN BAYANI

1. Bayani adalah metode pemikiran khas Arab yang didasarkan atas


otoritas teks (nash), secara langsung atau tidak langsung.
2. Pada pendekatan ini, teks suci memiliki otoritas penuh menentukan
arah kebenaran sebagai kitab.
3. Fungsi akal hanya sebagai pengawal makna yang terkandung
didalamnya.
4. Nalar Bayani menghasilkan sikap mental yang dogmatis, defensif dan
apologetik.
5. Penggunaan teks suci saja tidaklah cukup, karena terkadang masalah
yang ingin dipecahkan tidak dijelaskan pada teks suci. Sehingga
diperlukan pendekatan lain yang lebih luwes dan terbuka.
PENDEKATAN IRFANI

1. Pendekatan irfani adalah pendekatan pemahaman yang bertumpu pada


instrumen pengalaman batin, dhawq, qalb, wijdan, basirah, dan intuisi.
Metode yang dipergunakan, meliputi manhaj kashfi dan manhaj
iktishafi.
2. Manhaj kashfi disebut juga manhaj ma’rifah ‘irfani yang tidak
menggunakan indera atau akal, tetapi dengan menggunakan kashf
dengan riyadah dan mujahadah.
3. Manhaj ikhtishafi disebut juga al-mumathilah (analogi), yaitu metode
untuk menyingkap dan menemukan rahasia pengetahuan melalui
analogi- analogi. Disebut PENDEKATAN IRFANI
PENDEKATAN IRFANI

Paradigma irfani lebih melihat teks sebagai simbol


dan isyarat (al-ramziyat wa al-ima’) yang
menuntut pembacaan dan penggalian makna
terdalam (bathin) dari simbol-simbol dan isyarat
tersebut dengan melibatkan kecerdasan
emosional, kecerdasan sosial, dan kecerdasan
spiritual.
PENDEKATAN BURHANI

Burhani atau pendekatan rasional argumentatif adalah


pendekatan yang mendasarkan diri pada kekuatan rasio melalui
instrumen logika. Pendekatan ini menjadikan realitas maupun
teks dan hubungan antara keduanya sebagai sumber kajian.

Burhani adalah epistemologi yang berpandangan bahwa


sumber ilmu pengetahuan adalah akal.

Epistemologi burhani ini dalam bidang keagamaan banyak


dipakai oleh aliran berpaham rasionalis seperti Mu’tazilah dan
ulama-ulama moderat
Metode
Metode Adalah Langkah-langkah Prosedural Dalam
Proses Pemanfaatan Sumber, Guna Menemukan Suatu
Petunjuk Agama Islam.
Metode Didasarkan Kepada Dua Asumsi Pokok, Yaitu:
1)Asumsi Integralistik, Dan
2)Asumsi Hirarkis.
Asumsi integralistik mengasumsikan teori
keabsahan koraboratif tentang norma,
yakni:
suatu asumsi yang memandang
adanya koraborasi dan saling
mendukung di antara berbagai elemen
sumber guna melahirkan suatu norma
 Asumsi hirarkis adalah suatu anggapan bahwa
norma itu berjenjang dari norma yang paling
bawah hingga norma paling atas.
 Hirarki norma:
1) Norma in concreto )‫(األحكام الفرعيت‬
2) Norma tengah / asas asas umum (‫)األصىل الكليت‬
3) Norma dasar )‫ الوبادئ األساسيت‬/ ‫(القين‬
 Ragam metode dimaksud adalah:
1) Metode bayani (metode interpretasi),
2) Metode kausasi,
a. Berdasarkan kausa efisien
b. Berdasarkan kausa finalis (maqāṣid asy-
syarīáh),
3) Metode sinkronisasi dalam hal terjadi
taarud.
 Jika
terjadi ta‘āruḍ diselesaikan dengan urutan
cara-cara sebagai berikut:
1) Al-jam‘u , yakni sikap menerima semua dalil yang
walaupun zahirnya ta‘ārud. Sedangkan pada
dataran pelaksanaan diberi kebebasan untuk
memilihnya (takhyīr).
2) At-tarjīḥ, yakni memilih dalil yang lebih kuat untuk
diamalkan dan meninggalkan dalil yang lemah.
3) An-naskh, yakni mengamalkan dalil yang
munculnya lebih akhir.
4) At-tawaqquf, yakni menghentikan penelitian
terhadap dalil yang dipakai dengan cara mencari
dalil baru.
‫لالجتواع هي القىة ها ليس لالفتراق‬
Beberapa Kaidah tentang Hadis
Pembagian Sunah.ppt
‫‪Beberapa Kaidah Hadis:‬‬

‫ف ْال ُو َد اشد ُ الَ ُٗ ْست َ ُّح ِب َِ ‪.‬‬


‫ا َ ْل َو ْْقُ ْْ ُ‬
‫ا َ ْل َو ْْقُ ْْ ُ‬
‫ف الا ِز ْ‬
‫ٕ فِ ْٖ ُز ْك ِن اْل َو ْشفُ ْْعِ ُٗ ْست َ ُّح ِب َِ ‪.‬‬
‫ف َٗ ُك ْْ ُى ِف ْٖ ُز ْك ِن اْل َو ْشفُ ْْعِ ِإرا َ كا َ َى ِف ْ٘ َِ قَ ِش ٌَْٗتٌ ُٗ ْف َِ ُن‬ ‫ا َ ْل َو ْْقُ ْْ ُ‬
‫ع ِط٘اتَ ‪ُ :‬كٌا ا‬ ‫س ْْ ِل هللاِ (صلعن) َكقَ ْْ ِل ِأ ُ ِ ّم َ‬ ‫لٔ َس ُ‬‫َ‬ ‫إ‬
‫ِ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬‫ُ‬ ‫ع‬‫ف‬‫ْ‬ ‫ِه ٌِْا َ َس‬
‫اط (ا َ ْل َس ِذٗ َ‬
‫ْث ًَّ َْس ٍَُْ)‪.‬‬ ‫ًُؤْ َه ُش أ َ ْى ًُ ْخ ِش َج فِ ْٖ اْل ِع ْ٘ ِذ اْل ُس٘ َ‬
‫ضا الَ يُ ْحت َ ُّج‬
‫ضها َ بَ ْع ً‬ ‫ض ِع ْيفَتُ يَ ْع َ‬
‫ض ُد بَ ْع ُ‬ ‫األَحا َ ِد ْي ُ‬
‫ث ال َّ‬
‫ط ُرقِها َ َوفِ ْيها َ قَ ِر ْينَتٌ ت َ ُد ُّل َ‬
‫علَى‬ ‫ِبها َ ِإالَّ َه َع َكثْ َر ِة ُ‬
‫آى َوا ْل َح ِد ْي َ‬
‫ث‬ ‫ث أَ ْ‬
‫ص ِلها َ َولَ ْن تُعا َ ِر ِ‬
‫ض اْلقُ ْر َ‬ ‫ثُبُ ْى ِ‬
‫ص ِح ْي َح ‪.‬‬
‫ال َّ‬
Syukron jazakumullahu Khaeron

Anda mungkin juga menyukai