Anda di halaman 1dari 31
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 548.K/TL.04/DJL.3/2023 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYEDIAAN ALAT MEMASAK BERBASIS LISTRIK BAGI RUMAH TANGGA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 17 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 11 Tahun. 2 023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga, perlu menetapkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Petunjuk Teknis Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga; 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4746); Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5052); Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2022 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2023 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 208, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6827); Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5281) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5530); Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menetapkan KESATU Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 142, tambahan Lembaran Negara RI Nomor 6523); 6. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2021 tentang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 244); 7. Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Pencapaian = Tujuan —_ Pembangunan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 180); 8. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 14 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar Kinerja Energi Minimum untuk Peralatan Pemanfaat Energi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 716); 9. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 15 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 733); 10. Keputusan Presiden Nomor 16/TPA Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; 11.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemindahtanganan Barang Milik Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 165/PMK.06/2021 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemindahtanganan Barang Milik Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1292); 12. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1 Tahun 2019 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hibah Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang Dari Sejak Awal Pengadaannya Direncanakan Untuk Dihibahkan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 100); 13. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 778); MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYEDIAAN ALAT MEMASAK BERBASIS LISTRIK BAGI RUMAH TANGGA. Menetapkan Petunjuk Teknis Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga yang selanjutnya disebut Juknis Penyediaan AML sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini. -3- KEDUA, : Juknis Penyediaan AML sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU merupakan pedoman dalam melaksanakan perencanaan, pengadaan, penyediaan, pendistribusian, serah terima, pembinaan dan pengawasan kegiatan penyediaan alat memasak berbasis listrik bagi rumah tangga. KETIGA : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal .5 Oktober 2023 a.n. MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTUR JENDERAL KETENAGALISTRIKAN, JISMAN P. HUTAJULU Tembusan: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Inspektur Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktur Utama PT PLN (Persero) Direktur Utama PT PLN Batam aeene LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR = 548.K/TL.04/DJL.3/2023 TANGGAL : 5 Oktober 2023 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYEDIAAN ALAT MEMASAK BERBASIS LISTRIK BAGI RUMAH TANGGA PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYEDIAAN ALAT MEMASAK BERBASIS LISTRIK BAGI RUMAH TANGGA A. TUJUAN DAN SASARAN Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga, Kegiatan penyediaan alat memasak berbasis listrik bertujuan untuk mendukung peningkatan penggunaan teknologi memasak yang lebih bersih, mengurangi impor liquefied petroleum gas yang digunakan untuk memasak, serta meningkatkan konsumsi listrik per kapita. Kegiatan penyediaan alat memasak berbasis listrik ditujukan bagi rumah tangga pelanggan PT PLN (Persero) atau PT PLN Batam dengan golongan tarif untuk keperluan rumah tangga kecil pada tegangan rendah dengan daya 450 (empat ratus lima puluh) volt-ampere, 900 (sembilan ratus) volt-ampere, atau 1.300 (seribu tiga ratus) volt-ampere yang telah tersedia jaringan tenaga listrik tegangan rendah dengan nyala 24 jam/hari dan merupakan rumah tangga yang tidak memiliki AML. B. PENGERTIAN 1. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang energi dan sumber daya mineral. 2. Direktur Jenderal adalah direktur jenderal yang mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan pembinaan, pengendalian, dan pengawasan di bidang ketenagalistrikan. 3. Alat Memasak Berbasis Listrik yang selanjutnya disebut AML adalah pemanfaat tenaga listrik untuk memasak yang berfungsi untuk menanak nasi, menghangatkan makanan, dan mengukus makanan. 4. Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik adalah penyediaan AML dari Pemerintah yang merupakan insentif yang diberikan kepada rumah tangga yang memenuhi kriteria tertentu. 5. Standar Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat SNI adalah standar yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional dan berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. 7. Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral selanjutnya disebut Direktorat Jenderal adalah direktorat jenderal yang mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan pembinaan, pengendalian, dan pengawasan di bidang ketenagalistrikan. 8, Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian 10. 11. 12. 13. 14, 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. -5- kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan. Kuasa Pengguna Barang yang selanjutnya disingkat KPB adalah kepala satuan kerja atau pejabat yang ditunjuk oleh Pengguna Barang untuk menggunakan barang yang berada dalam penguasaannya dengan sebaik-baiknya. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pada Satuan Kerja Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan yang bertanggung jawab atas kegiatan AML. Surat Perjanjian adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan Badan Usaha atas kegiatan penyediaan AML atau antara PPK dengan badan usaha atau badan layanan umum atas pengawasan kegiatan penyediaan AML. Badan Usaha adalah badan usaha berbentuk badan hukum atau tidak berbentuk badan hukum yang didirikan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan melakukan usaha dan/atau kegiatan penyediaan dan pendistribusian AML. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang selanjutnya disebut PT PLN (Persero) adalah badan usaha milik negara yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). PT Pelayanan Listrik Nasional Batam yang selanjutnya disebut PT PLN Batam adalah badan usaha yang didirikan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Penanaman Modal dan Pembinaan Badan Usaha Milik Negara Nomor S-23/M-PM-PBMUN/2000 tanggal 23 Agustus 2000. Barang Milik Negara yang selanjutnya disingkat BMN adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban anggaran pendapatan dan belanja negara atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Identitas Diri Pelanggan yang selanjutnya disebut IDPEL adalah kode pengenal yang bersifat numerik dan unik untuk membedakan sambungan tenaga listrik yang satu dengan yang lainnya, dan diberikan saat pertama kali terdaftar sebagai konsumen di unit pelayanan PT PLN (Persero) atau PT PLN Batam dimana sambungan tenaga listriknya dilayani, serta bersifat tetap dan tidak akan diubah seterusnya. Pelanggan adalah setiap orang atau badan yang membeli tenaga listrik dari pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang memiliki wilayah usaha. Nomor Identitas Kependudukan yang selanjutnya disingkat NIK adalah Nomor Identitas Penduduk yang bersifat unik atau Khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai penduduk Indonesia. Pemadanan Data adalah kegiatan memadankan data Calon Penerima AML dengan data Pelanggan PT PLN (Persero) atau PT PLN Batam. Validasi Calon Penerima AML adalah kegiatan - verifikasi untuk memastikan kesesuaian antara hasil Pemadanan Data dengan kondisi aktual calon penerima AML di lapangan. Validasi Kepala Desa yang selanjutnya disebut Valdes adalah pernyataan tertulis Kepala Desa/Lurah/Pejabat Setingkat yang menyatakan bahwa rumah tangga yang diusuikan memenuhi kriteria sebagai calon penerima AML. -6- . PELAKSANA KEGIATAN PENYEDIAAN AML Kegiatan penyediaan AML dilakukan oleh satuan kerja Direktorat Jenderal dengan melibatkan beberapa pihak antara lain: badan layanan umum; PT PLN (Persero); PT PLN Batam; PT Pos Indonesia (Persero); dan badan usaha lain. PPP Pr . RUANG LINGKUP KEGIATAN PENYEDIAAN AML Dalam kegiatan penyediaan AML, Direktorat Jenderal melaksanakan pengadaan penyediaan AML untuk menetapkan Badan Usaha pelaksana penyediaan dan pendistribusian AML. Pengadaan AML untuk mendapatkan Badan Usaha dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah. Dalam melaksanakan pengadaan AML, Badan Usaha melakukan kegiatan sebagai berikut: 1. penyediaan paket AML; 2. pendistribusian AML kepada calon penerima AML; dan 3. penyelesaian administrasi serah terima AML. . PAKET AML Paket AML meliputi: 1. 1 (satu) set AML dengan kelengkapan sendok nasi, gelas takaran, wadah pengukus, dan kabel listrik; buku petunjuk pengoperasian AML; kartu garansi; brosur yang berisi rekomendasi pola pemakaian AML; kemasan yang mampu melindungi AML; dan stiker bertuliskan “Hibah Kementerian ESDM” dan “Tidak Untuk Diperjualbelikan” yang ditempel pada AML dan kemasan. aasen . KERANGKA ACUAN KERJA DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA Kerangka Acuan Kerja dan Rencana Anggaran Biaya disiapkan dan ditetapkan oleh Direktorat Jenderal c.g. Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan. . KRITERIA CALON PENERIMA AML 1. Calon penerima AML merupakan rumah tangga dengan kriteria: a. pelanggan PT PLN (Persero) atau PT PLN Batam dengan ketentuan: 1) golongan tarif untuk keperluan rumah tangga kecil pada tegangan rendah dengan daya 450 (empat ratus lima puluh) volt- ampere (R-1/TR); 2) golongan tarif untuk keperluan rumah tangga kecil pada tegangan rendah dengan daya 900 (sembilan ratus) volt-ampere dan 900 (sembilan ratus) volt-ampere RTM (R-1/TR); atau 3) golongan tarif untuk keperluan rumah tangga kecil pada tegangan rendah dengan daya 1.300 (seribu tiga ratus) volt- ampere (R-1/TR), yang berdomisili di daerah yang tersedia jaringan tenaga listrik tegangan rendah yang memperoleh pasokan listrik selama 24 (dua puluh empat) jam per hari; b. merupakan rumah tangga yang tidak memiliki AML; -7- 2. Calon penerima AML sebagaimana dimaksud pada angka 1 diusulkan berdasarkan validasi kepala desa/lurah setempat atau pejabat yang setingkat dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I. H. PENYIAPAN DATA CALON PENERIMA AML 1. Data calon penerima AML diperoleh dari: a. PT PLN (Persero) atau PT PLN Batam; atau b. pihak lain yang terkait, antara lain lembaga tinggi negara, kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi dan/atau kabupaten/kota, kepala desa/lurah atau pejabat yang setingkat. 2. Untuk penyiapan data calon penerima AML, PT PLN (Persero) dan PT PLN Batam sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a menyampaikan data calon penerima AML kepada Menteri melalui Direktur Jenderal paling lambat tanggal 31 Oktober untuk pelaksanaan penyediaan AML tahun berikutnya. 3. Untuk pertama kali, data calon penerima AML sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a disampaikan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga diundangkan. 4. Data calon penerima AML sebagaimana dimaksud pada angka 1 paling sedikit memuat: a. nama calon penerima AML; b. nomor induk kependudukan; c, alamat calon penerima AML yang mencantumkan nama desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi; dan d. nomor IDPEL PT PLN (Persero) atau PT PLN Batam. I. VALIDASI KEPALA DESA/LURAH SETEMPAT ATAU PEJABAT YANG SETINGKAT 1. Validasi Kepala Desa/Lurah Setempat atau Pejabat yang Setingkat dilakukan untuk: a, rumah tangga pelanggan PT PLN (Persero) atau PT PLN Batam dengan golongan tarif untuk keperluan rumah tangga kecil pada tegangan rendah dengan daya 450 (empat ratus lima puluh) volt-ampere, 900 (sembilan ratus) volt-ampere, atau 1.300 (seribu tiga ratus) volt- ampere; dan b. merupakan rumah tangga yang tidak memiliki AML. 2. Dokumen validasi sebagaimana dimaksud pada angka 1 memuat paling sedikit: a. nama calon penerima AML; b. nomor induk kependudukan; c. alamat calon penerima AML yang mencantumkan nama desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi; d. nomor IDPEL PT PLN (Persero) atau PT PLN Batam; ¢. informasi memiliki/tidak memiliki AML; dan f, informasi menggunakan/tidak menggunakan LPG 3 (tiga) kg. sestai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II. 3. Dokumen validasi sebagaimana dimaksud pada angka 2 ditandatangani oleh kepala desa/lurah setempat atau pejabat setingkat, yang dilengkapi surat pernyataan tidak memiliki AML sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II. 4. Dokumen validasi Calon Penerima AML disampaikan oleh Kepala Desa/Lurah Setempat atau Pejabat Setingkat kepada Direktur Jenderal dalam Surat Usulan Calon Penerima AML sebagaimana dimaksud dalam huruf G.2 dengan dilengkapi dokumen sebagaimana dimaksud pada angka 2 dan angka 3. J. PEMADANAN DATA DAN VALIDASI CALON PENERIMA AML. 1. Direktorat Jenderal melakukan Pemadanan Data usulan calon penerima AML secara bertahap dengan melibatkan PT PLN (Persero), PT PLN Batam, dan/atau pihak lain yang terkait; Pemadanan Data usulan calon penerima AML secara on desk meliputi: a. pengecekan NIK, nama, dan alamat; b. pengecekan IDPEL PT PLN (Persero) atau PT PLN Batam; c. kesesuaian daya langganan; dan d. ketersediaan jaringan tenaga listrik tegangan rendah 24 jam. PT PLN (Persero) atau PT PLN Batam melakukan Validasi Calon Penerima AML (on site) terhadap kesesuaian data calon penerima AML dan melakukan pencatatan kondisi aktual calon penerima AML di lapangan dengan melengkapi fotocopy/foto KTP calon penerima AML. Dokumen Validasi Calon Penerima AML sebagaimana dimaksud pada angka 3 memuat paling sedikit: nama calon penerima AML dan perubahannya (jika ada); NIK calon penerima AML dan perubahannya (jika ada); nomor IDPEL calon penerima AML; alamat calon penerima AML yang mencantumkan nama desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi; Hasil Validasi Calon Penerima AML sebagaimana dimaksud pada angka 3 dilengkapi dengan dokumen yang ditandatangani oleh petugas unit PT PLN (Persero) atau PT PLN Batam yang memuat historis perubahan data sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV. Dalam hal terdapat perubahan calon penerima AML dikarenakan calon penerima AML pindah atau meninggal dunia tetapi masih ada anggota keluarga yang tinggal pada rumah tersebut dilengkapi dengan data dukung Surat Keterangan Perubahan Calon Penerima AML sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran V. PT PLN (Persero) dan PT PLN Batam menyampaikan hasil Pemadanan Data dan Validasi Calon Penerima AML kepada Direktorat Jenderal yang dilengkapi dengan dokumen historis perubahan data sebagaimana dimaksud pada angka 5 dan Surat Keterangan Perubahan Calon Penerima AML sebagaimana dimaksud pada angka 6. Penyampaian hasil Pemadanan Data dan Validasi Calon Penerima AML dapat dilakukan secara bertahap. poop K. VERIFIKASI DATA CALON PENERIMA AML ils 2. Direktorat Jenderal melakukan verifikasi data calon penerima AML yang dapat dibantu oleh badan usaha atau badan layanan umum. Dalam melakukan verifikasi data calon penerima AML, Direktorat Jenderal dapat melakukan perubahan data dalam hal: a. data nama, NIK dan/atau alamat calon penerima terdapat kesalahan atau ketidaklengkapan penulisan terhadap data KTP calon penerima; b. identitas pelanggan atau daya langganan tidak sesuai data PT PLN (Persero) atau PT PLN Batam; dan/atau c. calon penerima pindah atau meninggal dunia tetapi masih ada anggota keluarga yang tinggal pada rumah tersebut. Perubahan calon penerima AML sebagaimana angka 2 huruf c dapat dilakukan dengan melakukan perubahan data calon penerima sesuai dengan data nama, NIK dan alamat pada KTP/KK yang tinggal pada rumah tersebut berdasarkan penyampaian hasil validasi sebagaimana dimaksud dalam huruf J.7. 4. Dalam hal terdapat lebih dari satu Nama/NIK yang diusulkan di dalam satu rumah/bangunan yang sama, maka hanya dipilih satu Nama/NIK sebagai calon penerima. 5. Data calon penerima AML dinyatakan tidak lolos verifikasi jika memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut: a. bukan pelanggan PT PLN (Persero) atau PT PLN Batam; b. daya tersambung lebih dari 1.300 (seribu tiga ratus) volt-ampere berdasarkan IDPEL; c. berdomisili di daerah yang tidak tersedia pasokan tenaga listrik tegangan rendah jam nyala 24 jam/hari; d. nama dan/atau alamat tidak ditemukan, atau meninggal tanpa ahli waris; dan/atau e. tidak melampirkan surat pernyataan tidak memiliki AML. 6. Hasil Verifikasi Calon Penerima AML sebagaimana dimaksud pada angka 5 dituangkan dalam Berita Acara Hasil Verifikasi Calon Penerima AML yang ditandatangani oleh: a. Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan; b. PT PLN (Persero), PT PLN Batam atau pihak lain; dan c. badan usaha atau badan layanan umum, 7. Berita Acara Hasil Verifikasi Calon Penerima AML sebagaimana dimaksud pada angka 6 memuat jumlah calon penerima per desa/kelurahan, jumlah calon penerima per kecamatan, jumlah calon penerima per kabupaten/kota, dan jumlah calon penerima per provinsi disusun sesuai dengan format Berita Acara Hasil Verifikasi Calon Penerima AML sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI. 8. Rincian data calon penerima AML sebagaimana dimaksud pada angka 7 memuat paling sedikit: nama calon penerima AML; NIK atau nomor kartu keluarga calon Penerima AML; nomor IDPEL calon penerima AML; daya tersambung; dan alamat calon penerima AML yang mencantumkan nama desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi. ppogp PENETAPAN WILAYAH PENDISTRIBUSIAN AML 1. Berdasarkan Berita Acara Hasil Verifikasi Calon Penerima AML sebagaimana dimaksud dalam Huruf K.6, Menteri melalui Direktur Jenderal menetapkan wilayah pendistribusian AML sesuai dengan ketersediaan anggaran kegiatan AML. 2. Penetapan wilayah pendistribusian AML sebagaimana dimaksud pada angka 1 paling sedikit memuat: a. lokasi pendistribusian yang mencantumkan nama desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi; dan b. jumlah calon penerima AML setiap lokasi pendistribusian AML. 3. Dalam hal terjadi perubahan wilayah pendistribusian AML sebagaimana dimaksud pada angka 1, Menteri melalui Direktur Jenderal dapat melakukan perubahan atas penetapan wilayah pendistribusian AML. 4. Penetapan wilayah pendistribusian AML dilakukan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak berita acara hasil verifikasi calon penerima AML ditandatangani. 5. Penetapan wilayah pendistribusian AML sebagaimana dimaksud pada angka 4 dapat dilakukan secara bertahap. -10- M. ALOKASI ANGGARAN Alokasi anggaran program kegiatan penyediaan AML berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan sesuai dengan ketersediaan anggaran program kegiatan penyediaan AML. N. PELAKSANA KEGIATAN PENYEDIAAN AML Pelaksana kegiatan penyediaan AML terdiri atas: 1. KPA/KPB Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, yang ditetapkan oleh Menteri selaku PA. 2. Penanggung jawab kinerja kegiatan penyediaan AML, yang dijabat oleh pimpinan tinggi pratama yang ditetapkan oleh KPA. 3. Penanggung jawab kinerja kegiatan penyediaan AML sebagaimana dimaksud pada angka 2 dibantu oleh Tim Teknis yang ditetapkan oleh KPA, dengan tugas: a. melakukan perencanaan, persiapan dan pelaksanaan kegiatan AML; b. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan AML; c. melakukan koordinasi pelaksanaan tugas dengan pihak lain yang terkait; d. membantu pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kegiatan AML; dan e, melakukan tugas lainnya yang diberikan oleh KPA dan/atau penanggung jawab kinerja. 4. PPK AML, yang ditetapkan oleh KPA. O. PELAKSANAAN PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN AML 1. Direktorat Jenderal melakukan pengadaan AML untuk menetapkan Badan Usaha yang akan melakukan penyediaan dan pendistribusian AML. 2. Metode pemilihan penyedia dalam pengadaan AML sebagaimana dimaksud pada angka 1 dilaksanakan secara E-Purchasing untuk barang yang sudah tercantum dalam katalog elektronik. 3. Pencantuman barang dalam katalog eletronik sebagaimana dimaksud pada angka 2 dilaksanakan oleh Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Kementerian ESDM sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah. 4. Metode pemilihan penyedia secara E-Purchasing sebagaimana dimaksud pada angka 2 dilaksanakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)/Pejabat Pengadaan (PP) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah. 5. Badan Usaha harus memenuhi persyaratan: a. memproduksi AML atau memasarkan AML dari pabrikan secara langsung; b. menyediakan layanan purnajual secara gratis sesuai garansi pabrikan; c. memberikan jaminan ketersediaan suku cadang AML paling singkat 3 (tiga) tahun; dan d. persyaratan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah. 6. Rincian spesifikasi produk AML sebagai berikut: a. berfungsi minimal menanak nasi, menghangatkan makanan, dan mengukus makanan; b. memiliki kapasitas pengenal antara 1,8 (satu koma delapan) liter sampai dengan 2,2 (dua koma dua) liter; c. dilengkapi stiker bertuliskan “Hibah Kementerian ESDM” dan “Tidak -1l- untuk Diperjualbelikan”, yang tidak mudah luntur dan tidak mudah dilepas sesuai desain sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII; 4. memiliki sertifikat tingkat komponen dalam negeri; . mencantumkan label standar nasional Indonesia; dan {. mencantumkan label tanda hemat energi. 7. Spesifikasi produk AML sebagaimana dimaksud pada angka 6 wajib mengakomodir daya tersambung penerima AML. Khusus untuk pelanggan 450 (empat ratus lima puluh) volt-ampere wajib disediakan AML dengan daya pengenal maksimum 382 (tiga ratus delapan puluh dua) Watt. 8. Produk AML wajib memenuhi ketentuan mengenai: a. SNI_7859:2013 Peranti listrik rumah tangga dan sejenis - Keselamatan - Bagian 1: Persyaratan umum dan perubahannya; b. SNI IEC 60335-2-15:2011 Peralatan listrik rumah tangga dan peralatan listrik serupa - Keselamatan - Bagian 2-15: Persyaratan khusus untuk peralatan pemanas cairan dan perubahannya; dan c. standar kinerja energi minimum melalui pencantuman label tanda hemat energi untuk peralatan pemanfaat energi penanak nasi. 9. Badan Usaha wajib mendistribusikan AML kepada calon penerima AML sesuai wilayah pendistribusian AML. 10. Sebelum AML didistribusikan kepada calon penerima AML, Badan Usaha harus melengkapi paket AML dengan: a. brosur yang berisi rekomendasi pola pemakaian AML sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII ; dan b, menempel stiker bertuliskan “Hibah Kementerian ESDM” dan “Tidak Untuk Diperjualbelikan” pada AML dan kemasan sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII. 11, Badan Usaha dalam melakukan kegiatan pendistribusian AML wajib memenuhi persyaratan: a. memiliki sarana dan prasarana distribusi AML di wilayah pendistribusian yang ditetapkan; b. memiliki pengalaman melakukan pendistribusian barang di lingkup pemerintah/badan usaha milik negara/badan usaha lainnya secara langsung kepada masyarakat di seluruh Indonesia; c. menyediakan aplikasi sistem monitoring pendistribusian dan serah terima AML yang meliputi: 1) sistem tracking; 2) sistem geotagging; 3) foto penerima AML; 4) foto saat penyerahan AML antara petugas dengan penerima; 5) foto KTP penerima; dan 6) foto dokumen pendukung lainnya apabila penerima diwakilkan oleh orang lain; dan d. persyaratan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah. 12. Dalam melaksanakan pendistribusian AML, Badan Usaha dapat bekerja sama dengan PT Pos Indonesia dan/atau badan usaha lain. 13. Dalam pelaksanaan pendistribusian AML oleh Badan Usaha, Menteri melalui Direktur Jenderal dapat melibatkan PT PLN (Persero) dan/atau PT PLN Batam untuk memastikan AML diterima oleh penerima AML. 14. Badan Usaha pada saat menyerahkan paket AML, melakukan: memastikan penerima AML sesuai dengan data calon penerima AML; tagging koordinat lokasi penerima AML; dokumentasi foto penerima AML; dokumentasi foto saat penyerahan AML antara petugas dengan penerima; poop P. -12- e. dokumentasi foto KTP penerima; dokumentasi foto dokumen pendukung lainnya apabila penerima digantikan oleh orang lain; g. dokumentasi berupa video sampling beberapa lokasi distribusi; dan h. penyelesaian dokumen serah terima AML yang harus ditandatangani. 15. Apabila calon penerima AML sebagaimana dimaksud dalam angka 14.a. berhalangan menerima, dapat diwakilkan oleh orang lain yang masih ada hubungan keluarga, dibuktikan dengan status hubungan dalam keluarga yang tercantum dalam Kartu Keluarga penerima atau Kartu Keluarga penerima pengganti. 16. Apabila calon penerima AML sebagaimana dimaksud pada angka 14.a tidak dapat menerima dan tidak dapat diwakilkan oleh orang lain yang masih ada hubungan keluarga, maka Kepala Desa mengusulkan nama baru sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I, Lampiran 1, dan Lampiran IL. 17.Badan Usaha wajib mendistribusikan AML kepada calon penerima sesuai wilayah pendistribusian AML yang ditetapkan Menteri melalui Direktur Jenderal sebagaimana dimaksud dalam huruf L.1 PENYERAHAN PAKET AML SEBAGAI HIBAH BMN KE PENERIMA AML, 1. Paket AML sebagai hibah BMN terdiri dari: 1 (satu) set AML; buku petunjuk pengoperasian AML; kartu garansi; dan brosur yang berisi rekomendasi pola pemakaian AML; kemasan yang mampu melindungi AML; dan stiker bertuliskan “Hibah Kementerian ESDM” dan “Tidak Untuk Diperjualbelikan” yang tertera pada AML dan kemasan. Buku petunjuk pengoperasian AML dan kartu garansi dapat terpisah atau menjadi satu. 2. Penerima AML menandatangani berita acara serah terima BMN yang memuat kewajiban penerima AML, antara lain: a, memelihara dan merawat AML; b. tidak memperjualbelikan dan/atau memindahtangankan AML kepada pihak lain; dan c. khusus untuk pelanggan daya 450 (empat ratus lima puluh) volt- ampere, melakukan pola pemakaian AML sesuai brosur yang berisi rekomendasi pola pemakaian AML. 3. Tata cara penyerahan paket AML sebagai hibah kepada masyarakat mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan barang milik negara. 4. Badan Usaha dalam proses pelaksanaan hibah BMN bertanggungjawab: a. menyusun rekapitulasi penerima hibah AML dalam naskah hibah sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX, dan berita acara serah terima BMN sebagaimana tercantum dalam lampiran X; dan b. melaksanakan proses penandatanganan lembar surat pernyataan penerima hibah paket AML untuk tiap penerima AML sebagaimana tercantum dalam Lampiran XI atau Surat Keterangan Tidak Bersedia Menerima Paket AML sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran XII. 5. Penandatanganan naskah hibah dan berita acara serah terima BMN sebagaimana dimaksud pada angka 4.a dilakukan oleh KPB dan penerima hibah serta diketahui oleh kepala desa/lurah setempat atau pejabat yang setingkat. repoge -13- 6. Penandatanganan lembar surat pernyataan penerima hibah paket AML sebagaimana dimaksud pada angka 4.b dilakukan secara bersamaan dengan penandatanganan berita acara serah terima BMN. 7. Badan Usaha wajib menyiapkan dan menyimpan dokumen kelengkapan data pengadaan, penyediaan dan pendistribusian AML, yang terdiri atas: a. laporan pelaksanaan pekerjaan; b. dokumentasi berupa: 1) dokumentasi foto penerima AML; 2) dokumentasi foto saat penyerahan AML antara petugas dengan penerima AML; 3) dokumentasi foto KTP penerima AML; 4) dokumentasi foto dokumen pendukung lainnya apabila penerima AML digantikan oleh orang lain; dan 5) dokumentasi berupa video sampling beberapa lokasi distribusi. sesuai format Dokumentasi Penyerahan Paket AML sebagaimana tercantum dalam Lampiran XIII; c. naskah hibah BMN, surat pernyataan menerima hibah sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran XI, dan berita acara serah terima BMN; d. berita acara serah terima hasil pekerjaan antara Badan Usaha dan PPK; ¢. rekapitulasi data penerima AML yang dilengkapi dengan nama, NIK, IDPEL, alamat dan hasil tagging lokasi penerima AML; Q. PELAPORAN 1. Badan Usaha menyampaikan: a. laporan progres pelaksanaan kegiatan pengadaan, penyediaan, distribusi dan serah terima AML kepada Direktorat Jenderal secara periodik baik mingguan dan bulanan; dan b. laporan alchir pelaksanaan kegiatan penyediaan AML secara tertulis oleh direktur Badan Usaha yang dilengkapi dengan dokumen- dokumen sebagaimana dimaksud dalam huruf P. 2, Badan Usaha menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud pada angka 1 kepada Direktorat Jenderal dalam bentuk buku dan soft copy. R. PENGAWASAN KEGIATAN PENYEDIAAN AML 1. Direktorat Jenderal melakukan pembinaan dan pengawasan untuk memastikan pelaksanaan kegiatan penyediaan AML sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Pembinaan sebagaimana dimaksud pada angka 1 dilakukan melalui pelaksanaan sosialisasi dan edukasi kegiatan penyediaan AML kepada calon penerima AML dengan berkoordinasi dengan pemerintah daerah, PT PLN (Persero), PT PLN Batam, dan/atau pihak lain yang terkait. 3. Sosialisasi dan edukasi ditujukan untuk memberikan penjelasan ketentuan peraturan dan petunjuk teknis pemakaian AML. 4. Dalam pelaksanaan pengawasan kegiatan penyediaan AML, Direktorat Jenderal dapat dibantu badan usaha atau badan layanan umum, yang bertugas untuk: a. mengevaluasi rencana kerja penyediaan dan distribusi AML; b. melakukan pengecekan jumlah dan spesifikasi produk AML di pabrikan sebelum didistribusikan sesuai rencana kerja yang telah disusun; c. melakukan pengecekan kondisi AML dalam keadaan baik, jumlah, dan waktu pengiriman sesuai rencana kerja pada masing-masing hub distributor sesuai wilayah pendistribusian; -14- d. melakukan pengawasan pendistribusian AML sampai kepada penerima dalam kondisi lengkap dan berfungsi dengan baik yang didukung dengan sistem informasi yang disediakan oleh Badan Usaha; produksi dan distribusi sesuai rencana kerja yang telah disusun; memastikan bahwa jumlah dan daftar calon penerima sudah benar dan memenuhi kriteria; melakukan validasi lapangan secara sampling; memastikan (mendampingi secara sampling/mendampingi secara populasi) serah terima AML disertai dengan berita acara serah terima BMN, dan dokumentasi sesuai petunjuk teknis; dan i, menyampaikan laporan secara rutin kepada Direktorat Jenderal. 5. Hasil pengawasan oleh badan usaha atau badan layanan umum dituangkan dalam berita acara pengawasan dan dilaporkan kepada Direktorat Jenderal. 6. Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM melaksanakan pengawasan penyediaan AML secara terpisah. mo re . KETENTUAN PENYELESAIAN KETIDAKSESUAIAN 1. Para pihak yang terlibat dalam program kegiatan penyediaan AML bertanggung jawab menyelesaikan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan apabila ditemukan ketidaksesuaian di kemudian hari, kecuali ketidaksesuaian tersebut dilakukan oleh penerima AML. 2. Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelesaian ketidaksesuaian diatur dalam Surat Perjanjian. PEKERJAAN MELEBIHI TAHUN ANGGARAN Apabila waktu penyelesaian pekerjaan melebihi akhir tahun anggaran maka pelaksanaan pekerjaan mengikuti mekanisme sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. TATA KELOLA PENCAIRAN ANGGARAN AML 1. Badan Usaha sebagaimana dimaksud pada huruf 0.5 melakukan permohonan pembayaran pelaksanaan kegiatan penyediaan AML dengan melampirkan dokumen sebagaimana dimaksud dalam huruf P.7 dan sesuai progres pekerjaan. 2. Badan Usaha penyedia AML dan badan usaha atau badan layanan umum pengawas kegiatan penyediaan AML, melakukan permohonan pembayaran pelaksanaan pengawasan kegiatan penyediaan AML sesuai progres pekerjaan disertai dokumen pendukung, 3. Pengajuan permohonan pembayaran sebagaimana dimaksud pada angka 2 kepada PPK dengan dilengkapi: bukti Surat Perjanjian; referensi bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening; berita acara penyelesaian pekerjaan; berita acara serah terima pekerjaan; berita acara pembayaran; kuitansi bermeterai cukup yang telah ditandatangani oleh badan usaha penyedia aml dan ppk; g. faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah ditandatangani oleh wajib pajak; dan hh. laporan pelaksanaan pekerjaan. 4. PPK dapat melakukan rapat koordinasi untuk verifikasi permohonan pembayaran. ropece -15- 5. PPK membuat Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang ditujukan kepada Pejabat Penerbit Surat Perintah Membayar (P2SPM) dilengkapi dokumen sebagaimana dimaksud pada angka 3. V. KETENTUAN PERPAJAKAN Perpajakan kegiatan penyediaan AML mengacu kepada ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan. -16- LAMPIRAN I FORMAT USULAN CALON PENERIMA ALAT MEMASAK BERBASIS LISTRIK (AML) BAGI RUMAH TANGGA USULAN CALON PENERIMA ALAT MEMASAK BERBASIS LISTRIK (AML) BAGI RUMAH TANGGA Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat 2 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga, bahwa salah satu syarat calon penerima AML yaitu diusulkan berdasarkan validasi kepala desa/lurah atau pejabat yang setingkat. Untuk maksud tersebut, kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIK Jabatan Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi Berdasarkan pantauan terhadap sejumlah (...) rumah tangga sebagaimana terlampir, maka kami menyatakan bahwa rumah tangga tersebut layak menerima AML. Kami mengusulkan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral cq. Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, kiranya terhadap rumah tangga tersebut di atas dapat menerima AML. (Kota/Kabupaten), (Tanggal) (Bulan) (Tahun) (Lurah /Kepala Desa/Pejabat Setingkat) (Nama Lurah/Kepala Desa/Pejabat Setingkat) -17- LAMPIRAN II DAFTAR NAMA USULAN CALON PENERIMA ALAT MEMASAK BERBASIS LISTRIK (AML) (NAMA DESA DAN KABUPATEN/KOTA) ‘Meneaunakan No Nara Nx Nomorkk | oper | O3¥° Alamat ‘besa/Kelurhan | Kecamatan | Kabupaten/Kota | — Provinsi No. HP eee aura seal way anit) a Keterangan Kolor 2a. Nama calon penerima adalah nama yang terdaftar pada ID Pelanggan (IDPEL) dan tertera dalam Kartu Keluarga (KK) b. Dalam hal nama calon penerima di IDPEL berbeda dengan KK, maka nama yang digunakan adalah salah satu nama dalam KK 3 Nomor Induk Kependudukan (NIK) adalah 16 angka (digit) S Nomor KK adalah 16 digit 5 Nomor IDPEL adalah 12 digit baik dari PT PLN (Persero) maupun PT PLN Batam yang tertera pada rekening tagihan pasca bayar atau token prabayar atau tertera dalam kWh meter 6 Daya tersambung adalah 450 VA s.d 1300 VA untuk Pelanggan PT PLN (Persero) atau Pelanggan PT PLN Batam 7s.d 11 Sesuai pada KTP 12. Diisi nomor HP apa la tersedia 13 Apakah memiliki/tidak memiliki AML 14 Apakah menggunakan LPG 3 kg (Kota/Kabupaten), (Tanggal) (Bulan) (Tahun) (Lurah/Kepala Desa/Pejabat Setingkat) (Nama Lurah/Kepala Desa/Pejabat Setingkat) -18- LAMPIRAN III FORMAT SURAT PERNYATAAN ‘TIDAK MEMILIKI ALAT MEMASAK BERBASIS LISTRIK (AML) SURAT PERNYATAAN TIDAK MEMILIKI ALAT MEMASAK BERBASIS LISTRIK (AML) Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIK ID Pelanggan Alamat : dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saat ini saya tidak memiliki alat memasak berbasis listrik (AML). Demikian Surat Pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan dalam rangka kegiatan Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik bagi Rumah Tangga. (Kota/Kabupaten), (Tanggal) (Bulan) (Tahun) (Nama penerima AML) -19- LAMPIRAN IV VALIDASI CALON PENERIMA ALAT MEMASAK BERBASIS LISTRIK (AML) (NAMA DESA DAN KABUPATEN/KOTA) TAHUN .... tame [me | rome | wre | Gat | atm [P| seman rn | mone | nome | mc | omer [re | tag | amma | OF | temin | zat! | re | no | stn Meterangan Kolom Validasi Calon Penerima AML: 3 Nama calon penerima AML sesuai pada KTP 1 Nomor nduk Kependudukan (NIK) adalah 26 angka (digit) 15 Nomor kk adalah 16 digit 16 Nomor 1DPEL adalah 12 digit baik dari PT PLN (Persero)ataupun dari PT PLN Batam yang tetera pada rekening taglhan pasca bayar atau token prabayar atau tertera dalam kWh meter 17 Daya tersambung adalah 450 VA s.d 1.300 VA untuk pelanggan PT PLN (Pesero) atau pelanggan PT PLN Batam 185.422 Sesuaipada KTP 2 Diisi No HP apabita data tersedia 2 Dis keterangan data : berubah atau tetap (Kota/Kabupaten), (Tanggal) (Bulan) (Tahun) Nama Petugas PT PLN (Persero)/PT PLN Batam -20- LAMPIRAN V FORMAT SURAT KETERANGAN PERUBAHAN CALON PENERIMA ALAT MEMASAK BERBASIS LISTRIK (AML) SURAT KETERANGAN PERUBAHAN CALON PENERIMA ALAT MEMASAK BERBASIS LISTRIK (AML) NOMOR : Kecamatan Kabupaten /Kotamadya .. Provinsi ini menerangkan calon penerima AML sebagai berikut Yang bertanda tangan di bawah ini selaku Kepala Desa/Lurah dengan Nama NIK ID Pelanggan Alamat Sesuai dengan hasil survey terhadap calon penerima AML, terdapat kondisi sebagai berikut *): O Calon penerima meninggal dunia tetapi masih ada anggota keluarga yang tinggal pada rumah tersebut; Data Nama, NIK dan/ atau alamat calon penerima pada data penetapan terdapat kesalahan atau ketidaklengkapan penulisan terhadap data KTP calon penerima; Calon penerima telah pindah domisili dalam satu desa yang sama dengan alamat sebelumnya; 0 Alasan lainnya : *) pilih centang (1) sesuai kondisi Selanjutnya data calon penerima AML tersebut dilakukan perubahan menjadi: Nama NIK ID Pelanggan Alamat Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. (Kota/Kabupaten), (Tanggal) (Bulan) (Tahun) (Lurah/Kepala Desa/Pejabat Setingkat) (Nama Lurah/Kepala Desa/Pejabat Setingkat) -21- LAMPIRAN VI FORMAT BERITA ACARA HASIL VERIFIKASI CALON PENERIMA ALAT MEMASAK BERBASIS LISTRIK Logo Kementerian ESDM BERITA ACARA HASIL VERIFIKASI CALON PENERIMA ALAT MEMASAK BERBASIS LISTRIK Nomor: xx/AML/DJK/xx/xx Pada hari ini, 2... tanggal .. . bulan ... tahun (dd-mm-yyyy),, bertempat di v- para pihak yang menandatangani Berita Acara ini (‘Para Pihal’) menerangkan bahwa telah dilaksanakan rapat verifikasi calon penerima Alat Memasak Berbasis Listrik yang disampaikan oleh PT PLN (Persero)/PT PLN Batam’ melalui surat Nomor tanggal perihal sebagai acuan dalam perencanaan Alat Memasak Berbasis Listrik oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dengan kesepakatan: 1. Alat Memasak Berbasis Listrik akan diberikan kepada sejumlah .. calon penerima, dengan rincian lokasi: a, jumlah desa/kelurahan b. jumlah kecamatan c. jumlah kabupaten/kota d. jumlah provinsi 2. Rincian calon penerima Alat Memasak Berbasis Listrik tercantum dalam lampiran Berita Acara hasil verifikasi ini. 3. Data sebagaimana dimaksud pada angka 2 diperoleh dari hasil pemadanan data pelanggan PT PLN (Persero)/PT PLN Batam’! dan hasil validasi kepala desa/lurah setempat atau pejabat yang setingkat. dan Demikian Berita Acara hasil verifikasi ini dibuat untuk dilaksanakan sebagai acuan bersama. (tempat), (tanggal)(bulan)(tahun) (jabatan) 1. Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (tanda tangan dan cap) (nama) (jabatan) 2. PT PLN (Persero)/PT PLN Batam’ (tanda tangan dan cap) (nama) (jabatan) 3. Badan Usaha/Badan Layanan Umum*) {tanda tangan dan cap) (nama) 9 pilih salah satu -22- LAMPIRAN VIL DESAIN STIKER ALAT MEMASAK BERBASIS LISTRIK BAGI RUMAH TANGGA DAYA MINERAL TIDAK UNTUK DIPERJUALBELIKAN Spesifikasi Stiker Bentuk persegi panjang, ukuran (p xl) 15 cm x 10 cm Latar belakang putih dengan list hitam, terdapat logo Kementerian ESDM pada pojok kiri atas Font (jenis huruf) Bookman Old Style : * Tulisan “HIBAH” ukuran 32 warna hitam * Tulisan “KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL” ukuran 24 warna hitam * Tulisan “TIDAK UNTUK DIPERJUALBELIKAN” ukuran 36 warna merah Tulisan “(Tahun)” ukuran 18 warna hitam Tidak mudah lepas/rusak/sobek Warna tidak mudah luntur/pudar Posisi penempelan stiker: * Pada kemasan: 1 buah © Pada unit AML: 1 buah -23- LAMPIRAN VIII BROSUR POLA PEMAKAIAN ALAT MEMASAK BERBASIS LISTRIK BAGI RUMAH TANGGA DESAIN BROSUR: @ Penggunaan AML agar menyesuaikan penggunaan peralatan listrik rumah tangga lainnya, disarankan penggunaan AML tidak bersamaan dengan pompa air listrik dan setrika listrik, dan sebaiknya AML digunakan pada pagi dan sore hari, POLA PEMAKAIAN ALAT MEMASAK BERBASIS LISTRIK (AML) BAGI RUMAH TANGGA PELANGGAN DAYA LISTRIK 450 VA Ocm Jika listrik di rumah padam saat AML digunakan, tidak perlu panik. Pastikan pompa air listrik dan/atau setrika listrik dimatikan terlebih dahulu kemudian naikan pembatas daya (MCB) kembali. Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 14cm -24- LAMPIRAN IX FORMAT NASKAH HIBAH ALAT MEMASAK BERBASIS LISTRIK NASKAH HIBAH BARANG MILIK NEGARA PADA SATUAN KERJA DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEPADA MASYARAKAT DESA/KELURAHAN ... KECAMATAN .. KABUPATEN/KOTA .. PROVINSI : PENGADAAN TAHUN ANGGARAN Nomor: . Pada hari ini, ... vee tanggal ..... = , sebagai tindak lanjut: Surat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor . tanggal . tentang Persetujuan Hibah Aset Barang Milik Negara (BMN) Selain Tanah dan/atau Bangunan pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tahun anggaran ... .. berupa Alat Memasak Berbasis Listrik. bulan wees tahun Dalam penandatanganan Naskah Hibah ini dari pihak Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral diwakili oleh . selaku Kuasa Pengguna Barang dan dari pihak masyarakat penerima hibah sebagaimana terlampir. Alat Memasak Berbasis Listrik ini ditujukan untuk: 1. pelanggan PT PLN (Persero) atau PT PLN Batam dengan ketentuan: a. golongan tarif untuk keperluan rumah tangga kecil pada tegangan rendah dengan daya 450 (empat ratus lima puluh) volt-ampere (R- 1/TR); b. golongan tarif untuk keperluan rumah tangga kecil pada tegangan rendah dengan daya 900 (sembilan ratus) volt-ampere dan 900 (sembilan ratus) volt-ampere RTM (R-1/TR); atau cc. golongan tarif untuk keperluan rumah tangga kecil pada tegangan rendah dengan daya 1.300 (seribu tiga ratus) volt-ampere (R-1/TR), yang berdomisili di dacrah yang tersedia jaringan tenaga listrik tegangan rendah yang memperoleh pasokan listrik selama 24 (dua puluh empat) jam per hari; dan 2. ‘rumah tangga yang tidak memiliki AML. Penerima hibah menerima Alat Memasak Berbasis Listrik dan wajib menggunakan dan memelihara serta dilarang memperjualbelikan dan/atau memindahtangankan kepada pihak lain. Untuk selanjutnya segala tanggung jawab atas Alat Memasak Berbasis Listrik sebagaimana dimaksud beralih kepada Penerima Hibah, baik menyangkut pengamanan, pengaturan, penggunaan, maupun pemeliharaannya, sehingga dapat dimanfaatkan oleh penerima hibah secara optimal. Para PIHAK dengan itikad baik harus menyelesaikan perselisihan yang timbul dari atau sehubungan dengan pelaksanaan hibah ini. -25- Demikian Naskah Hibah ini dibuat dengan sebenar-benarnya dalam rangkap 4 (empat), 2 (dua) di antaranya dibubuhi meterai secukupnya serta 2 (dua) di antaranya tanpa dibubuhi meterai, ditandatangani oleh Para PIHAK dengan kekuatan hukum yang sama, serta diketahui dan ditandatangani oleh kepala desa/lurah setempat atau pejabat yang setingkat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya dengan penuh tanggung jawab. Pemberi Hibah Kuasa Pengguna Barang Satuan Kerja Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, meterai - tanda tangan - cap (Nama) Penerima Hibah Nomor Nama Nomor Induk : No. F Identitas | Tanda Tangan Penerima Kependudukan sae iB 1, a: 2. 3. 3. 4. 4. dst. dst. Mengetahui Kepala Desa/Lurah o meterai — tanda tangan ~ cap (Nama) Eo6e LAMPIRAN X FORMAT BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG MILIK NEGARA (BMN) BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG MILIK NEGARA PADA SATUAN KERJA DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEPADA MASYARAKAT DESA/KELURAHAN .. KECAMATAN KABUPATEN/KOTA PROVINS! .. PENGADAAN TAHUN ANGGARAN Nomor: .... Pada hari ini, .. tenmmelye ee bulan ... m tahun. .... kami yang bertandatangan di bawah ini: Nama NIP Jabatan Instansi Alamat dalam hal ini bertindak selaku Kuasa Pengguna Barang Satuan Kerja Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral selanjutnya disebut PIHAK KESATU, Nama .. (sebagaimana terlampir) dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA. PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebut PARA PIHAK. Berdasarkan: 1. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah; 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 04/PMK.06/2015 _ tentang Pendelegasian Kewenangan dan Tanggung Jawab Tertentu dari Pengelola Barang kepada Pengguna Barang; 3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemindahtanganan Barang Milik Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 165/PMK.06/2021 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemindahtanganan Barang Milik Negara; 4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1 Tahun 2019 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hibah Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang dari Sejak Awal Pengadaannya Direncanakan untuk Dihibahkan; 5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga; dan -27- 6. Surat Persetujuan Hibah dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor va. tanggal ... . hal Persetujuan Hibah Barang Milik Negara (BMN) Selain Tanah dan/atau Bangunan pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Dengan ini menyatakan bahwa PARA PIHAK sepakat untuk melakukan serah terima aset barang milik negara berupa Alat Memasak Berbasis Listrik (AML) masing-masing 1 (satu) unit yang kepada masyarakat dengan nama sebagaimana terlampir yang berlokasi di Desa/Kelurahan Kecamatan ... , Kabupaten/Kota .., Provinsi yang tercatat dalam neraca barang persediaan PIHAK KESATU pada unit penatausahaan Kuasa Pengguna Barang Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral kepada masyarakat dengan nama sebagaimana terlampir selaku PIHAK KEDUA, dengan ketentuan dan syarat sebagai berikut: Pasal 1 PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima dari PIHAK KESATU aset barang milik negara hasil kegiatan Satuan Kerja Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tahun anggaran ... ... berupa Alat Memasak Berbasis Listrik masing-masing 1 (satu) unit kepada masyarakat dengan nama sebagaimana terlampir yang berlokasi di Desa/Kelurahan Kecamatan seo... Kabupaten/Kota .. , Provinsi . senilai total Rp teste” (vossseeeeesseen) Yang dibiayai dengan APBN. Pasal 2 Aset barang milik negara tersebut diterima dalam keadaan baik oleh PIHAK KEDUA. Pasal 3 Dengan telah diserahterimakan aset barang milik negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, PIHAK KEDUA menyatakan bertanggung jawab penuh atas pengaturan, penyimpanan, penggunaan, _pengelolaan, pengawasan, dan pemeliharaan barang milik negara yang telah diserahterimakan dimaksud serta dilarang memperjualbelikan dan/atau memindahtangankan kepada pihak lain. Khusus untuk pelanggan daya 450 (empat ratus lima puluh) volt-ampere, melakukan pola pemakaian AML sestai brosur yang berisi rekomendasi pola pemakaian AML. Pasal 4 Selanjutnya, PIHAK KESATU memproses penghapusan barang milik negara yang dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dari daftar laporan neraca barang persediaan pada unit penatausahaan Kuasa Pengguna Barang Satuan Kerja Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. -28- Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenar-benarnya dalam rangkap 4 (empat), 2 (dua) di antaranya dibubuhi meterai secukupnya serta 2 (dua) di antaranya tanpa dibubuhi meterai, ditandatangani oleh Para PIHAK dengan kekuatan hukum yang sama, serta diketahui dan ditandatangani oleh kepala desa/lurah setempat atau pejabat yang setingkat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya dengan penuh tanggung jawab PIHAK KESATU Kuasa Pengguna Barang Satuan Kerja Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, meterai~ tanda tangan - cap (Nama) PIHAK KEDUA Nomor Nama Nomor Induk No.| penerima | Kependudukan rae Tanda Tangan 1 lL. 2. 2. 3. 3. 4 4 ast. dst. Mengetahui Kepala Desa/Lurah «...cccsessos meterai - tanda tangan - cap (Nama) oor LAMPIRAN XI FORMAT SURAT PERNYATAAN MENERIMA HIBAH SURAT PERNYATAAN MENERIMA HIBAH PAKET ALAT MEMASAK BERBASIS LISTRIK (AML) ‘TAHUN ANGGARAN ... Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Nik ID Pelanggan Alamat Dengan ini menyatakan hal - hal sebagai berikut: 1) Telah menerima satu paket Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik (AML) Tahun Anggaran .... yang terdiri dari: a. 1 (satu) set Alat Memasak Berbasis Listrik (AML) b. buku petunjuk pengoperasian AML c. kartu garansi d. brosur yang berisi rekomendasi pola pemakaian AML Buku petunjuk pengoperasian AML dan kartu garansi dapat terpisah atau menjadi satu. 2) Bersedia menerima AML tersebut sebagai hibah serta memelihara, merawat, dan tidak memperjualbelikan dan/atau memindahtangankan paket AML yang diterima kepada pihak lain, sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga. (tempat), (tanggal) (bulan) (tahun) Penerima AML. nama penerim: -30- LAMPIRAN XIL FORMAT SURAT KETERANGAN TIDAK BERSEDIA MENERIMA PAKET ALAT MEMASAK BERBASIS LISTRIK (AML) SURAT KETERANGAN TIDAK BERSEDIA MENERIMA PAKET ALAT MEMASAK BERBASIS LISTRIK (AML) Pada hari ini .. tanggal . va tahun ....., telah dilakukan pendataan calon penerima alat memasak berbasis listrik (AML) ‘Tahun ...., menyatakan bahwa calon penerima sebagai berikut tidak bersedia menerima paket alat memasak berbasis listrilk (AML): Nama : NIK ID Pelanggan Alamat Demikian surat pernyataan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. (tempat), (tanggal) (bulan) (tahun) (ue wa) Calon Penerima/ Nama Ketua RT/RW/Desa -31- LAMPIRAN XIII FORMAT DOKUMENTASI PENYERAHAN PAKET ALAT MEMASAK BERBASIS LISTRIK (AML) DOKUMENTASI PENYERAHAN PAKET ALAT MEMASAK BERBASIS LISTRIK (AML) PROVINSI... Nama NIK ID Pelanggan Alamat Foto 2. Dokumentasi foto Foto 1. Dokumentasi foto saat penyerahan penerima AML AML antara petugas dengan penerima Foto4. Dokumentasi foto Foto 3. Dokumentasi foto KTP dokumen pendukung penerima AML lainnya apabila penerima AML an. MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTUR JENDERAL KETENAGALISTRIKAN, JISMAN P. HUTAJULU

Anda mungkin juga menyukai