Anda di halaman 1dari 12

IDEA: Jurnal Humaniora ISSN: 2655-7258 | 2655-3139

PENERAPAN REWARD AND PUNISHMENT TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK DI


MADRASAH IBTIDAIYAH ASIH PUTERA KOTA CIMAHI

Nusi Nusantari
Alumni Magister Pendidikan Islam Pascasarjana Unisba
(Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 4 Cimahi Kota Cimahi)
e-mail : lusi.nusantari01@gmail.com

Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman guru tentang reward and punishment
yang diterapkan di Madrasah Ibtidaiyah Asih Putera Kota Cimahi terhadap pembentukan akhlak. Reward and
Punishment diterapkan sebagai alat pendidikan yang membantu memberikan motivasi siswa dalam
melakukan hal yang baik dan memberikan efek jera terhadap tingkah laku yang melanggar aturan. Penerapan
Reward and Punishment bukan untuk sekedar menyenangkan anak atau untuk balas dendam tetapi untuk
membimbing akhlak anak kearah yang lebih baik. Rumusan masalah penelitian ini : 1) Bagaimana penerapan
Reward and Punishment terhadap pembentukan akhlak di Madrasah Ibtidaiyah Asih Putera Kota Cimahi ?, 2)
Apa saja faktor yang mempengaruhi diterapkannya Reward and Punishment terhadap pembentukan akhlak di
Madrasah Ibtidaiyah Asih Putera Kota Cimahi ? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Penerapan
Reward and Punishment terhadap pembentukan akhlak di Madrasah Ibtidaiyah Asih Putera Kota Cimahi, 2)
Faktor-faktor yang mempengaruhi diterapkannya Reward and Punishment terhadap pembentukan akhlak di
Madrasah Ibtidaiyah Asih Putera Kota Cimahi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan dengan
pendekatan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Adapun teknik
pengolahan data yang digunakan adalah koleksi data, editing, interpretasi data dan penyajian data. Sedangkan
analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan
Reward and Punishment yang diterapkan di Madrasah Ibtidaiyah Asih Putera Kota Cimahi, sebagai berikut :
Reward berupa pujian, acungan jempol, tepuk tangan, hadiah, penghormatan dan penghargaan. Sedangkan
Punishment berupa hafalan surat-surat juz amma, menulis Al-Qur’an, tugas tambahan, bersih-bersih kelas dan
teguran. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya yang terdiri dari faktor internal dan ekternal. Faktor
internal yaitu dari dalam diri anak itu sendiri seperti kecerdasan, minat, bakat dan motivasi. Adapun faktor
eksternal yaitu lingkungan sosial meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat.

Kata Kunci : Reward, Punishment dan Pembentukan Akhlak

Abstract. This research triggered by lack of understanding about rewards and punishment applied in Asih
Putera Madrasah Ibtidaiyah Cimahi on the establishment of “akhlak”. Rewards and punishment applied as a
means of education which help to give motivation and the effect of dissuading to in violation of the rule, not
only to please a children or to revenge but also to guide attitude the children’s attitude to a better direction.
The Formulation of the problems are : 1) How is the application of rewards and punishment on the
establishment of attitude in Asih Putera Madrasah Ibtidaiyah Cimahi?, 2) What factors affect the
implementation of the rewards and punishment on the establishment of attitude in Asih Putera Madrasah
Ibtidaiyah Cimahi? The aims of thr research are to know: 1) The application of rewards and punishment on
the establishment of attitude in Asih Putera Madrasah Ibtidaiyah Cimahi, 2) Factors affecting the
implementation of the rewards and punishment on the establishment of attitude in Asih Putera Madrasah
Ibtidaiyah Cimahi . This research use he kind of research pitch with a qualitative approach. The methodology
used is the methodology descriptive. The data collection using interviews, observation, documentation and
the literature study .But data collection technique used is data collection, editing, interpretation data and
presentation of data. While the analysis data using descriptive analysis qualitative Based on the result of
research can be concluded rewards and punishment applied in Asih Putera Madrasah Ibtidaiyah Cimahi, as
follows: rewards of praise, rising the thumb, applause, a gift, respect and appreciation. While punishment of
rcan be given such as; to memerize Juz amma, writing the Al Quran , tasks, cleaning class and reproof. The
factor that influence them are internal and external factors .The internal factor comes from the children them
selves such as; intelligence, interest, talent and motivation. The external factors come from social
environment include family, school and community.

Keywords: Reward, Punishment and the establishment of Morals

218
219 | Nusi Nusantari, Penerapan Reward And Punishment Terhadap Pembentukan Akhlak Di Madrasah Ibtidaiyah Asih Putera

1. PENDAHULUAN yang percaya dan menyerahkan diri kepada-


Nya (Marimba, 1980 : 48).
1.1 Latar Belakang Masalah Hal tersebut diatas sejalan dengan
Pendidikan dalam Islam banyak fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang
dikenal menggunakan istilah at-tarbiyah, at- terkandung dalam Undang-Undang Sistem
talim, at-ta’dib dan ar-riyadah. Setiap Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal
terminologi tersebut mempunyai makna yang 3 yaitu pendidikan nasional berfungsi
berbeda satu sama lain, karena perbedaan mengembangkan kemampuan dan
teks dan konteks kalimatnya. Menurut Al- membentuk watak serta peradaban bangsa
Nahlawy yang dikutip Ikhrom dalam yang bermartabat dalam rangka
Ismail,dkk (2001 : 79) pendidikan Islam mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
merupakan sistem pendidikan untuk melatih untuk berkembangnya potensi peerta didik
anak didiknya sedemikian rupa sehingga agar menjadi manusia yang beriman dan
dalam sikap hidup, tindakan, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
pendekatannya terhadap segala jenis berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap,
pengetahuan banyak dipengaruhi oleh nilai- kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
nilai spiritual dan sangat sadar akan nilai etik yang demokratis serta bertanggung jawab.
Islam. Hal ini sesuai dengan tuntunan ajaran Proses pendidikan ini tentunya bisa
Islam yang menganjurkan umatnya untuk dilakukan oleh pemerintah dan berbagai
memiliki nilai-nilai akhlaq karimah dengan elemen masyarakat yang peduli pada
merujuk pada pribadi Rasulullah SAW pendidikan baik melalui jalur formal, non
sebagaimana firman Allah SWT : formal maupun in formal. Madrasah
merupakan bagian integral dari jenis
َْ‫ّللا‬ َ ‫ّللاِْأُس َوةْْ َح‬
َْ ْ‫سنَةْْ ِل َمهْْكَانَْْيَر ُجو‬ َْ ْ‫سو ِْل‬ ُ ‫لَقَدْْكَانَْْلَكُمْْفِيْ َر‬ pendidikan dalam system pendidikan
)12(ْ‫ِيرا‬ ً َ َ ‫َواليَو َْمْاْلخِ َْرْ َوذَك ََْر‬
‫ث‬ َ
‫ك‬ ْ ْ
‫ّللا‬ْ nasional dengan jenjang mulai dari
Artinya : “ Sesungguhnya telah ada pada pendidikan dasar (MI dan MTs) hingga
(diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik pendidikan menengah (MA). Disamping itu,
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap madrasah juga merupakan lembaga
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat pendidikan berbasis Islam yang diharapkan
dan dia banyak menyebut Allah (QS Al- mampu mempersiapkan peserta didik yang
Ahzab : 21). memahami dan mengamalkan nilai-nilai
ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Kaitannya pendidikan sebagai upaya Secara umum penyelenggaraan
mengembangkan budi pekerti luhur, Pendidikan Agama Islam (PAI) disekolah
pendidikan Islam memandang bahwa atau madrasah diarahkan untuk mencapai
pendidikan budi pekerti/akhlaq adalah jiwa tujuan menumbuhkan dan meningkatkan
pendidikan Islam. Mencapai (Marimba, 2001 keimanan melalui pemberian pengetahuan,
) akhlaq yang sempurna adalah tujuan penghayatan dan pengamalan siswa tentang
sebenarnya dari pendidikan dengan akhlaq ajaran Islam sehingga menjadi manusia
mengesampingkan aspek-aspek penting muslim yang berkembang kualitas keimanan
lainnya; pendidikan jasmani, akal, ilmu dan ketaqwaannya serta memiliki akhlaq
pengetahuan ataupun segi-segi praktis mulia dalam kehidupan pribadi dan
lainnya (Abrasyi, 1990 : 1). Sementara itu masyarakat.
Iman Al-Ghazali, mengatakan bahwa akhlaq Proses pembentukan akhlaq siswa
adalah hasil dari pendidikan, latihan, agar sesuai dengan tujuan tersebut tidak bisa
pembinaan dan perjuangan yang sungguh- hanya dengan mengandalkan proses belajar
sungguh sehingga harus dibentuk. (Nata, mengajar dikelas saja, tetapi perlu ada
2007 : 154). Dan tujuan utama pendidikan proses-proses kegiatan lanjutan yang dapat
Islam identic dengan tujuan hidup seorang dilakukan melalui pembiasaan secara
muslim yaitu untuk menjadi hamba Allah komprehensif dalam kehidupan siswa diluar

Vol 2, No.2, Oktober 2019


220 | Nusi Nusantari, Penerapan Reward And Punishment Terhadap Pembentukan Akhlak Di Madrasah Ibtidaiyah Asih Putera

jam belajar di kelas. Dengan kata lain upaya punishment dalam pembentukan akhlak
proses pembentukan akhlaq siswa tidak terpuji bagi siswa.
cukup hanya didekati melalui pengajaran Reward adalah sebagai alat untuk
Agama di kelas, namun harus melalui suatu mendidik anak-anak supaya anak dapat
kegiatan yang bersifat intregatif antara merasa senang karena perbuatan atau
sekolah, guru, orang tua dan masyarakat pekerjaan yang mendapatkan penghargaan.
dalam membina iman dan taqwa siswa baik (Ngalim 2007 : 182). Reward adalah hadiah,
di lingkungan sekolah, rumah dan pembalas jasa, alat pendidikan yang
masyarakat. diberikan kepada siswa yang telah mencapai
Secara legalitas formal, pemerintah prestasi baik. (Praja 1978:169). Dari
telah menetapkan standar kompetensi siswa beberapa Pengertian di atas menunjukkan
dan indicator pencapaian keberhasilannya bahwa ganjaran tersebut merupakan alat
bagi siswa pada tingkat SD/MI sebagai pendidikan yang menyenangkan dan
standar yang harus dijadikan rujukan sekaligus menjadi motivasi belajar agar lebih
sekolah/ lembaga/dinas terkait dalam membiasakan diri untuk belajar dengan baik,
penyelenggaraan pendidikan jenjang SD/MI. agar dapat melakukan perbuatan terpuji dan
Berdasarkan Standar Kompetensi berusaha untuk meningkatkannya.
Siswa yang ditetapkan pemerintah melalui Punishment adalah penderitaan yang
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional diberikan atau ditimbulkan dengan sengaja
Republik Indonesia Nomor : 053/2001 oleh seseorang (orang tua, guru, siswa dsb)
tentang Pedoman Penyusunan Standar sesudah terjadi suatu pelanggaran, kejahatan,
Pelayanan Minimal Penyelenggaraan atau kesalahan. Punishment diberikan bukan
Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan untuk balas dendam kepada siswa melainkan
Menengah, Siswa SD/MI diharapkan memperbaiki tingkah lalu yang kurang baik
memiliki : kearah yang lebih baik.
1) Akhlak dan budi pekerti yang luhur Ada berbagai hadits yang berbicara
2) Pengetahuan dan keterampilan dasar mengenai pemberian reward dan punishment,
yang sesuai dengan kurikulum yang salah satunya adalah sebagai berikut, yaitu :
berlaku
3) Kesehatan dan kebugaran, apresiasi ‫ى َك ْذ َبت‬
َ ‫ي ٍّ ىَاكَ ث ُ َّم لَ ْم يُعْطِ ْو فَ ِي‬ َ ‫َم ْن قَا َل ِل‬
ّ ‫ص ِب‬
seni, dan dasar-dasar olah raga yang
sesuai bakat dan minatnya Barang siapa berkata kepada anak
4) Kemampuan melanjutkan pendidikan kecil : “kemarilah dan ambillah
ke jenjang pendidikan yang lebih sesuatu”, lalu ia tidak memberinya,
tinggi maka perbuatan itu adalah suatu
Untuk mencapai standar kompetensi kedustaan. (HR. Ahmad)
tersebut, Madrasah Ibtidaiyah
menyelenggarakan proses belajar mengajar ‫س ْب َع ِسنِيْنَ ًَ ِإذَا بَ َل َغ‬
َ ‫صالَةِ ِإذَا بَلَ َغ‬ َّ ‫ي ِبال‬َّ ‫ص ِب‬ َّ ‫ُم ُرًا ال‬
yang kurikulumnya mengacu pada ‫علَ ْي َيا‬ ‫ه‬
َ ُ ٌُِ ‫ب‬‫ْر‬
‫ض‬ ‫ا‬ َ ‫ف‬ َ‫ْن‬ ‫ع ْش َر ِسنِي‬
َ
pencapaian tujuan dan harapan tersebut. Perintahkanlah anak kecil untuk
Disamping itu, pihak madrasah melaksanakan shalat apabila sudah
melaksanakan program-program dan mencapai umur tujuh tahun, dan
kegiatan yang menunjang pencapaian tujuan apabila sudah mencapai sepuluh tahun
tersebut. maka pukullah dia apabila tidak
Usaha – usaha dilakukan untuk melaksanakannya. (HR. Abu Dawud
pembentukan akhlak di lembaga pendidikan No. 417)
melalui berbagai macam program dan
metode terus berkembang. Salah satu yang Hadits yang pertama menginstruksikan
dapat dilakukan oleh lembaga pendidikan bahwa setiap tindakan positif yang dilakukan
adalah penerapan metode reward dan seorang anak harus diberikan reward positif,

Vol 2, No.2, Oktober 2019


221 | Nusi Nusantari, Penerapan Reward And Punishment Terhadap Pembentukan Akhlak Di Madrasah Ibtidaiyah Asih Putera

sedangkan hadits yang kedua Sebagian guru ada yang


menginstruksikan bahwa setiap tindakan mengoreksi kesalahan peserta didik dengan
negatif yang dilakukan anak harus diberikan berbagai punishment, dapat berupa hukuman
punishment atau hukuman. verbal, psikis, bahkan dapat mempergunakan
Reward and punishment ini hukuman fisik. Hukuman verbal dapat berupa
merupakan salah satu metode dalam hinaan, cemoohan dan kritikan tajam,
perubahan perilaku yang merupakan bagian kemudian hukuman psikis dapat berupa
dari aliran behavioristik. Menurut skinner pengabaian dan diskriminasi, dan hukuman
respon-respon yang dihasilkan oleh fisik bisa berupa penjeweran, cubitan,
organisme-organisme memiliki konsekuensi melakukan olahraga fisik semisal pushup
terhadap lingkungannya. Jika respons atau situp, bahkan ada yang melakukan
tersebut mendapat reward, respons tersebut penamparan dan yang lebih berat darinya.
akan lebih mungkin kembali muncul, hal ini Sedangkan penggunaan reward, semisal
mengindikasikan manfaat yang besar reward pujian dan hadiah kurang mendapatkan porsi
terhadap dunia pendidikan dalam yang cukup dalam pembelajaran karena
meningkatkan motivasi, minat belajar dan sifatnya yang “dianggap lamban” dalam
perubahan akhlak. Setiap guru merubah perilaku.
mengupayakan timbulnya suatu respons Madrasah Ibtidaiyah Asih Putera
positif dari peserta didik, tetapi kenyataannya adalah Madrasah Swasta yang berada di Kota
banyak perilaku peserta didik yang timbul Cimahi yang sudah menerapkan Reward and
tanpa diharapkan, seperti perilaku agresif, Punishment disekolahnya , yang bertujuan
kurangnya motivasi terhadap pembelajaran memotivasi siswa dan membentuk akhlak
dan seringnya peserta didik tidak siswa menjadi lebih baik.
melaksanakan tugas yang diberikan oleh Dalam penerapannya, guru akan
guru, maka sesungguhnya ada celah memberikan sebuah reward kepada siswa
penggunaan punishment walaupun yang memenuhi kriteria sebagai usaha
sebenarnya penggunaan punishment ini tetap meningkatkan pembentukan akhlak dan sikap
saja menjadi kontroversi di kalangan ahli yang baik. Dan siswa juga akan diberikan
pendidikan saat ini. punishment sesuai dengan peraturan, jika ia
Setiap pembelajaran tidak dapat tidak bisa mengaktualisasikan akhlak yang
terlepas dari pemberian suatu hadiah atau baik. Sehingga siswa bisa menerima dengan
ganjaran (reward) dan hukuman besar hati dan tidak ada kesalah pahaman
(punishment), reward memiliki fungsi agar antara guru dan siswa. Dan tentunya akan
peserta didik mengulangi suatu hal positif membawa dampak positif yang menjadikan
yang dilakukannya sedangkan hukuman siswa menjadi lebih baik terutama dalam hal
memiliki fungsi agar peserta didik tidak berakhlak.
mengulangi kesalahan yang diperbuatnya. Berdasarkan permasalahan diatas,
Pada kenyataannya di dunia pendidikan, maka penulis ingin meneliti dan mengkaji
banyak terjadi penggunaan punishment lebih dalam melalui sebuah penelitian dengan
secara berlebihan tanpa adanya kontrol dan judul, “ Penerapan Reward and
modifikasi, sedangkan reward sendiri kurang Punishment terhadap Pembentukan
mendapatkan perhatian, karena sifat reward Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Asih
yang tidak secara langsung mengoreksi Putera Kota Cimahi”.
sebuah perilaku secara cepat, reward akan
berefek kuat apabila dilakukan secara terus 1.2 Perumusan Masalah
menerus dan konsisten. Diakui secara umum Berdasarkan latar belakang di atas,
dalam dunia pendidikan masa kini, bahwa permasalahan dalam penelitian ini dapat
penggunaan reward lebih baik dibandingkan dirumuskan sebagai berikut :
penggunaan punishment dalam meningkatkan 1. Bagaimana penerapan reward and
motivasi peserta didik. punishment terhadap Pembentukan

Vol 2, No.2, Oktober 2019


222 | Nusi Nusantari, Penerapan Reward And Punishment Terhadap Pembentukan Akhlak Di Madrasah Ibtidaiyah Asih Putera

Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah Asih dilakukan kapanpun itu, ketika kita


Putera Kota Cimahi ? melihat anak yang sedang memungut
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi sampah yang berserakan lalu
diterapkannya reward and membuangnya ke tempat sampah atau
punishment terhadap Pembentukan ketika anak sangat memperhatikan saat
Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah Asih pembelajaran berlangsung. Ibu Nanih
Putera Kota Cimahi ? Suhartini, S. Pd menerapkan itu pada saat
ada anak yang pakaian kurang rapi yang
1.3 Tujuan Penelitian kemudian ada anak lainnya yang
Berdasarkan perumusan pakaiannya sangat rapi dan bersih sebagai
masalah penelitian, maka tujuan contoh bagi anak yang lainnya.
yang hendak penulis capai adalah Begitu pula mengenai tempat
sebagai berikut : dilaksanakan dimanapun dan kapanpun
1. Untuk mengetahui bagaimana reward ini tidak terlalu susah untuk
penerapan reward and punishment menerapkannya. Di lingkungan sekolah
terhadap Pembentukan Akhlak di maupun luar sekolah juga. Bapak Yudi, S.
Madrasah Ibtidaiyah Asih Putera Pd. I di dalam kelas kebanyakan
Kota Cimahi menerapkan reward pujian ini karena
2. Untuk mengetahui faktor yang anak dapat mengerjakan soal dengan
mempengaruhi diterapkannya reward benar yang telah diberikan.
and punishment terhadap Reward bentuk pujian ini sangat
Pembentukan Akhlak di Madrasah mudah dilakukan oleh siapapun, kapanpun
Ibtidaiyah Asih Putera Kota Cimahi dan dimanapun berada. Tidak perlu
adanya waktu khusus atau tempat khusus
2. PEMBAHASAN untuk melakukan itu, namun jangan telalu
2.1 Penerapan Proses Pembentukan sering juga menerapkan pujian ini pada
Akhlak melalui Reward dan anak ditakutkan anak akan terlena dengan
Punishment di Madrasah pujian dan lupa akan tugasnya. Ada
Ibtidaiyah Asih Putera Kota kalanya pujian dengan motivasi yang
Cimahi. membuat anak mau sedikit demi sedikit
a. Penerapan Reward terdorong untuk lebih semangat belajarnya
Reward yang diterapkan oleh dan bertingkahlaku baik terus-menerus.
beberapa guru berbeda-beda dengan Walaupun ada juga guru yang
bebrapa cara yang berbeda pula dalam tidak biasa menerapkan reward seperti
proses pembelajaran maupun di luar kelas. pemberiaan hadiah, padahal secara tidak
Sebagai berikut: langsung senyum dan pujian yang mereka
1) Pujian berikan kepada anak-anak itu sudah
Reward bentuk pujian ini bisa termasuk reward, namun mereka tidak
berupa kata-kata seperti: “kamu sangat menyadari itu. Padahal seharusnya dalam
pintar”, “kamu sangat rapi pakaiannya” beberapa kali pembelajaran berlangsung
atau “gerakan kamu sangat bagus saat sisipkan sedikit reward berupa hadiah
menendang bola tadi” dan kata-kata agar respon anak terhadap gurunya dalam
pujian lainnya. Cara yang dilakukan memberikan pelajaran lebih baik,
beberapa guru tersebut dapat sekalipun dalam 1 bulan cuma sekali itu
membangkitkan semangat anak. Reward akan berdampak sangat baik karena anak
ini diperuntukkan bagi seluruh anak yang lebih suka kalau jerih payahnya belajar
bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah Asih selama ini diapresiasi dengan adanya
Putera Kota Cimahi. hadiah walaupun cuma satu buah pulpen
Mengenai waktu reward bentuk atau alat yang menunjang pendidikan
pujian ini tidak terjadwal karena dapat lainnya.

Vol 2, No.2, Oktober 2019


223 | Nusi Nusantari, Penerapan Reward And Punishment Terhadap Pembentukan Akhlak Di Madrasah Ibtidaiyah Asih Putera

2) Acungan jempol dan membuktikan bahwa memang yang


Acungan jempol juga merupakan dilakukan anak yang mendapat reward itu
bentuk reward yang sederhana namun baik serta patut untuk dipuji dan dihargai
memberikan efek yang bagus bagi walau hanya dengan tepuk tangan.
pembentukan akhlak anak. Biasanya ini 4) Penghormatan
dilakukan oleh Ibu Ai Cahyati, S. Pd. I Penghormatan biasanya diberikan
setiap anak yang apalagi ketika materi oleh pihak sekolah selalu dilaksanakan
pembelajaran yang mengharuskan anak dalam setiap akhir semester pelajaran.
berani mengemukakan pendapatnya, itu Reward yang seperti ini biasanya untuk
adalah hal yang sangat bagus dan biasanya anak-anak yang nilainya baik atau juara di
dilakukan karena dengan diberi acungan kelasnya dan di umumkan pada saat acara
jempol anak merasa dihargai dan senang. pembagian raport dan pengumuman
Paling tidak anak berani mengemukakan kelulusan. Penghormatan dalam hal ini
pendapatnya salah benarnya itu nanti yang anak-anak yang nilainya bagus akan
penting anak mau aktif dalam ditampilkan di depan sebagai prestasinya
pembelajaran. telah mencapai hasil yang bagus ketika
Baiknya seorang guru juga proses pembelajaran. Reward ini biasanya
mempersilahkan anak yang lainnya juga diterapkan agar anak-anak yang lain
agar berani seperti temannya itu dengan termotivasi untuk meningkatkan prestasi
dorongan semangat yang bisa membuat mereka.
anak memberanikan dirinya Pihak sekolah harusnya juga
mengemukakan pendapat. Berarti guru menyisipkan nasehat-nasehat bagi anak-
tersebut sudah melaksanakan dengan baik anak yang lain agar mau meningkatkan
reward dalam bentuk acungan jempol ini. kegiatan dan prestasi belajarnya lebih giat
3) Tepuk Tangan lagi. Akhlak anak pun sedikit demi sedikit
Tepuk tangan adalah hal biasa di arahkan menjadi lebih baik jangan
yang sering kita lihat. Tetapi dalam dunia sampai dibiarkan begitu saja.
pendidikan tepuk tangan salah satu bentuk 5) Hadiah
reward yang biasa dilakukan oleh guru- Hadiah adalah suatu hal yang
guru di sekolah ketika dalam proese menggembirakan bagi siapapun yang
pembelajaran. Ibu Nanih Suhartini, S. Pd. menerimanya. Penerapan ini dilakukan
menerapkannya ketika pembelajaran secara berkala tidak setiap waktu. Hadiah
beliau berlangsung saat pemberian tugas diberikan bagi anak yang aktif saat
kelompok, setiap kelompok yang maju pembelajaran, berprestasi dan bertingkah
pasti diberikan tepuk tangan oleh semua laku baik di luar maupun di dalam kelas.
teman-temannya agar lebih semangat dan Bentuk hadiah yang diberikan
percaya diri ketika di depan. biasa berupa benda, seperti alat tulis,
Hal demikian sudah bagus permen, bros dan hadiah-hadiah lainnya
dilakukan ketika proses pembelajaran dan yang bermanfaat bagi anak. sedangkan
anakpun menjadi lebih semangat dalam ketika kenaikan kelas atau untuk juara
belajar dan menjalani kegiatan sekolah kelas bisa berupa piagam dan kado yang
karena mendapat respon yang bagus dari telah dipersiapkan pihak sekolah untuknya
guru maupun teman-temannya. Tetapi karena berprestasi.
harus dikontrol juga dengan cara jangan Hadiah seharusnya jangan terlalu
terlalu sering dan keras ketika tepuk sering diberikan pada proses pembelajaran
tangan, karena bisa mengganggu kelas berlangsung, adakalanya dilakukan pada
yang lain ketika pembelajaran saat-saat tertentu saja misalnya 1 bulan
berlangsung kecuali di luar kelas tepuk sekali yang penting jangan terlalu sering.
tangannya baru harus keras agar merasa Ditakutkan anak akan terbiasa kalau ingin
lebih berasa pujian yang telah diberikan menjawab atau melakukan aktifitas belajar

Vol 2, No.2, Oktober 2019


224 | Nusi Nusantari, Penerapan Reward And Punishment Terhadap Pembentukan Akhlak Di Madrasah Ibtidaiyah Asih Putera

apapun harus dengan hadiah, itu membuat melanggar peraturan sekolah baik berupa
mereka ketergantungan dengan hadiah tata tertib, kegiatan belajar mengajar, dan
tidak ada lagi keinginannya sendiri. aktifitas yang mengganggu kegiatan-
Hadiah yang terlalu sering diberikan kegiatan di sekolah.
juga bisa membuat anak jadi malas 1) Preventif (pencegahan)
memperhatikan pelajarannya tetapi lebih Punishment yang diterapkan
kepada hadiahnya, dan bisa membuat anak dengan adanya tata tertib. Tata tertib
nantinya setiap pembelajaran berlangsung di adalah langkah agar anak tidak bersikap
luar maupun di dalam kelas menginginkan yang aneh-aneh dan negatif. Hal tersebut
hadiah terlebih dahulu sebelum melakukan sesuai dengan teori hukuman preventif
yang telah diperintahkan gurunya. Kalau yaitu hukuman yang sifatnya untuk
tidak diberi hadiah anak itu bisa tidak mencegah dari perilaku anak yang kurang
memperhatikan apa yang disampaikan wajar sekaligus mencegah anak berbuat
gurunya. Seperti yang disampaikan Bapak kesalahan yang lebih besar.
Wirhasani yang tidak terlalu sering 2) Represif (kesalahan)
memberikan hadiah setiap beliau mengajar, Refresif yang diterapkan keepada
karena bisa membuat anak ketagihan dan anak contohnya tidak memakai seragam
setiap belajar pasti meminta hadiah, itu pun sekolah, tidak mengerjakan tugas dan,
dilakukan agar anak lebih memperhatikan datang terlambat yaitu anak datang lebih
pelajaran dan lebih mentaati peraturan dari waktu masuk pelajaran maka anak
dengan banyak memberikan nasehat pada akan dikenakan hukuman bisa berupa
setiap pelajaran berlangsung. hafalan surah-surah pendek atau bersih-
6) Tanda Penghargaan bersih. Punishment yang diterapkan
Penghargaan diperuntukkan anak- demikian untuk membut anak tidak
anak yang berprestasi biasanya mengulanginya lagi dan merasa jera
mendapatkan reward berupa piagam dan karena perbuatan salahnya itu.
alat tulis yang dipersiapkan oleh sekolah. Punishment yang telah diterapkan
Penghargaan yang diterima oleh anak jangan sampai membuat anak merasakan
bukan untuk sekedar pemberian saja tapi kenestapaan yang mendalam, maka dari
harus dipertahankan prestasi anak tersebut itu hendaknya ketika seorang guru
dengan tidak lepas membimbingnya baik memberikan punishment harus ada tindak
dari segi intelektualnya maupun lanjutnya, tidak hanya sekedar
tingkahlakunya. menerapkannya saja. Misalnya anak
tersebut mendapat bimbingan belajar,
Seorang guru tidak boleh hanya lebih sering diberi nasehat agar anak tidak
sekedar melihat dan memberikan mengulanginya lagi.
penghargaan saja. Mereka harus tetap Guru harus memperhatikan setiap
membimbing dengan selalu memberikan anak didiknya untuk mengenali karakter
nasehat-nasehat yang disisipkan pada saat masing-masing anak agar lebih
pelajaran berlangung maupun di luar kelas memudahkan guru menerapkan
ketika waktu senggang dengan cara yang punishment agar tidak keliru. Hukuman
lemah-lembut sehingga anak dengan yang dilakukan pun harus sesuai dengan
mudah menerimanya. Adapun juara kelas kesalahan yang diperbuat anak tidak
pada semester 1 kelas IV B adalah sembarang hukum. Apabila anak
Noorraisha Tiara Putri yang mendapatkan melanggar sekali maka akan diberi
nilai tertinggi di kelasnya dan diberikan teguran, yang kedua peringatan dan kalau
penghargaan oleh sekolah. tetap melakukan lagi maka akan akan
b. Penerapan Punishment diberi sanksi.
Punishment adalah hukuman yang Semua tanggapan setuju walaupun
diberikan untuk anak yang telah sebenarnya pada kenyataannya mereka

Vol 2, No.2, Oktober 2019


225 | Nusi Nusantari, Penerapan Reward And Punishment Terhadap Pembentukan Akhlak Di Madrasah Ibtidaiyah Asih Putera

mengeluh akan adanya punishment yang seperti itu patut diberikan apresiasi berupa
diterapkan Madrasah Ibtidaiyah Asih reward. Tapi tidak menutup kemungkinan
Putera Kota Cimahi, tergantung yang pintar sekalipun bisa juga ia
individunya sendiri bagaimana melakukan kesalahan tidak hanyak anak
menaggapinya dari segi positif maupun yang biasa saja melakukan kesalahan anak
negatif. Pasti masih banyak anak-anak yang pintar pun juga.
yang lainnya beranggapan bahwa Anak yang cerdas akan lebih
punishment merupakan sekedar pengganti semangat lagi dan menimbulkan prestasi
dari pelanggaran atau kesalahan yang yang lebih membanggakan. Semoga
mereka perbuat, oleh karenanya banyak dengan adanya reward ia akan
anak yang masih tidak jera dengan yang mempertahankan prestasinya dan lebih
sudah diberikannya punishment ini. memperbaiki akhlaknya.
Berdasarkan wawancara dengan 2) Minat
guru dan anak didiknya yaitu kelas IV B Minat ini tergantung pada anak
merespon dengan baik dengan adanya yang melakukan hal yang memunculkan
punishment yang diterapkan karena adanya reward dan punishment. Apabila
bersifat edukatif (mendidik) dan hukuman minatnya positif maka keinginannya
fisik pun yang bermanfaat bukan untuk terhadap sesuatu itu berakhir positif dan
menimbulkan penderitaan tetapi sebaliknya apabila minatnya kearah yang
menimbulkan efek jera, malu dan insyaf negatif maka punishment bisa terjadi
akan kesalahannya. terhadap anak tersebut
Minat adalah keinginan yang
2.2 Faktor yang Mempengaruhi besar terhadap sesuatu. Seseorang untuk
Penerapan Pembentukan mencapai apa yang diinginkannya harus
Akhlak melalui Reward dan melalui berbagai cara. Dalam hal
Punishment di Madrasah pendidikan, anak yang memiliki minat
Ibtidaiyah Asih Putera Kota yang positif pasti akan mencapainya
Cimahi. dengan cara yang baik dan benar bukan
jalan yang salah.
Ada beberapa faktor dalam 3) Bakat
menerapkan reward dan punishment yaitu Bakat anak adalah sesuatu yang
faktor internal dan eksternal. Faktor terkadang kita tidak sadari. Jadi kaitannya
internal bagi diri anak itu sendiri. dengan reward dan punishment terhadap
Sedangkan faktor eksternal yaitu bakat ini adalah bahwa kita sebagai
lingkungan sosialnya seperti keluarga, pendidik harus teliti dalam menyikapi
sekolah dan masyarakat. tingkah laku anak, baik anak yang diam
Faktor internal ada pada diri anak mapun yang aktif dalam artian ketika ia
itu sendiri. Kalau anak bisa menempatkan bergaul dengan teman-temannya maupun
dirinya pada tempat semestinya, mudah berkomunikasi dengan gurunya. Ketika
bagi anak meradabtasi di lingkungan ada anak yang berbeda dengan teman-
umum, baik sekolah maupun lingkungan teman yang lainnya hendaklah ada
luar. penganan khusus, agar anak tidak
a. Faktor Internal melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.
Faktor internal adalah faktor yang ada Terkait dengan bakat, anak yang seperti
pada diri anak itu sendiri contohnya itu agar lebih terarah.
kecerdasan, minat, bakat, dan motivasi. 4) Motivasi
1) Kecerdasan/intelegensi Motivasi merupakan dorongan
Kecerdasan anak dapat dilihat dari dari dalam diri anak itu sendiri maupun
aktifitas belajarnya ketika di dalam dari orang lain. Agar mudah mencapai apa
maupun di luar kelas. Dan anak yang yang kita inginkan dengan melalui

Vol 2, No.2, Oktober 2019


226 | Nusi Nusantari, Penerapan Reward And Punishment Terhadap Pembentukan Akhlak Di Madrasah Ibtidaiyah Asih Putera

berbagai cara untuk mencapai hal tersebut. nantinya berguna di masyarakat luas.
Terkait dengan akhlak dan prestasi anak Pendidikan sekolah merupakan pendidikan
maka adanya penerapan reward dan formal karena adanya proses perencanaan
punishment yang diterapkan oleh dan pengelolaan yang jelas untuk mencapai
Madrasah Ibtidaiyah Asih Putera Kota suatu tujuan dalam pendidikan. Penerapan
Cimahi. reward dan punishmnet merupakan suatu
Berdasarkan observasi yang cara guru untuk membuat anak merasa
dilakukan ternyata motivasi anak ketika adanya perhatian guru terhadap usaha mereka
mendapat reward semakin besar dalam sama-sama belajar untukmencapai
sedangkan anak yang mendapatkan hasil yang ingin dicapai. Adanya penerapan
punishment juga termotivasi untuk tidak reward dan punishmnet ini juga sebagai cara
mengulanginya lagi walaupun untuk mengarahkan anak kearah yang lebih
kenyataannya tetap mereka baik dan menjadi generasi masa depan yang
mengulanginya. Seharusnya di sanalah tidak hanya bagus dalam segi kuantitas tetapi
peran guru dalam membimbing anak akan juga kualitasnya yang sangat tinggi.
terlihat. 3) Lingkungan sosial masyarakat
b. Faktor Eksternal Lingkungan masyarakat juga
1) Lingkungan sosial keluarga merupakan faktor karena anak setinggi-
Lingkungan yang baik bagi anak tingginya menuntut ilmu pasti pada
adalah keluarga yang sangat berperan akhirnya ke masyarakat juga kembalinya
dalam hal ini. Karena Keluarga juga untuk kemaslahatan bersama. Lingkungan
berperan dalam hal itu karena pendidikan masyarakat bukan hanya tempat tinggal
awal anak adalah dalam keluarga. Kalau kita melainkan semua yang ada di sekitar
keluarga tidak bisa atau kurang mampu kita. Lingkungan masyarakat yang baik
membimbing anak, orangtua dapat adalah lingkungan masyarakat yang
mengarahkannya ke sekolah karena tugas mendukung keberhasilan anak dalam
sekolah adalah menjadikan anak pribadi dunia pendidikan, contohnya ketika ada
yang berpotensi besar menjadi orang kegiatan sekolah di lingkungan sekitar
sukses dalam ilmu pengetahuan dan masyarakat mereka ikut serta membantu
berakhlakul karimah yang naantinya akan hingga kegiatan tersebut berakhir.
melanjutkan generasi selanjutnya. Sejatinya seorang anak itu terlahir
Terkait dengan akhlak anak, dalam keadaan suci lagi baik. Namun
adanya penerapan reward dan punishmnet tergantung pembawaan anak itu sendiri
ini sebenarnya membantu orangtua yang bagaimana ia menyesuaikan dirinya
mungkin kurang mampu mendidik terhadap segala yang datang dari dalam
anaknya dalam artian pendidikannya yang dirinya maupun lingkungannya. Melihat
rendah atau faktor ekonomi keluarga itu kondisi anak yang berbeda-beda, maka
sendiri. Jadi dengan penerapan reward dari itu pentingnya penerapan reward dan
dan punishmnet ini, semoga dapat punishment ini dalam dunia pendidikan
mengubah pribadi anak yang kurang baik agar lebih mengenai bagaimana peran
menjadi lebih baik dan yang sudah baik anak dalam dunia pendidikan ini.
dapat mempertahankannya bahkan Faktor eksternal dalam penerapan
meningkatkannya lagi. reward dan punishmnet saling keterkaitan
2) Lingkungan sosial sekolah antar semuanya. Dari lingkungan sosial
Sekolah sangat berperan dalam anak bisa terpengaruh, kalau
proses pendidikan anak. tidak hanya lingkungannnya baik maka baik pula anak
mengajarkan ilmu dunia saja tetapi juga ilmu tersebut kalau responnya terhadap
akhirat unuk bekal di akhirat nanti. lingkungan tersebut baik. Tapi kalau
Sekolahpun juga menanamkan nilai-nilai dan lingkungannya tidak baik akan dapat
keterampilan yang bisa membuat anak berdampak pula pada tingkahlaku anak,

Vol 2, No.2, Oktober 2019


227 | Nusi Nusantari, Penerapan Reward And Punishment Terhadap Pembentukan Akhlak Di Madrasah Ibtidaiyah Asih Putera

kalau dalam lingkungan sekolah pastilah meneruskan masa depan dengan baik,
pendidik akan mengembangkan lebih baik bukan hanya dengan bermodalkan harta
potensi anak ke arah yang dapat membuat tetapi dengan dibekali ilmu pengetahuan
anak menjadi orang yang berguna baik di dan akhlak yang baik maka lahirlah
sekolah, keluarga maupun lingkungan generasi yang sesuai dengan tujuan dari
luar. Pentingnya penerapan reward dan Dunia pendidikan dan harapan kita semua
punishment di dalam dunia pendidikan yaitu generasi dapat meneruskan serta
sekaligus mengarahkan akhlak anak agar mengembangkan ilmu pengetahuan Islami
terarah dan terhindar dari penyimpangan maupun umum dengan baik.
akhlak yang negatif. Pendidikan 3. PENUTUP
menginginkan anak didiknya menjadi 1. Kesimpulan
orang yang baik, dari segi pengetahuan Berdasarkan hasil penelitian
dan akhlaknya, agar seimbang antara ilmu yang telah dilaksanakan maka dapat
yang didapatnya dengan implikasinya di diambil kesimpulan sebagai berikut :
lingkungan nantinya. Apalagi banyak 1. Penerapan Reward and
faktor yang mendukung dari faktor Punishment terhadap
internal dan eksternal berarti sangat baik pembentukan akhlak di
sebenarnya reward dan punishment ini Madrasah Asih Putera Kota
diterapkan baik di sekolah, keluarga Cimahi pada siswa-siswa kelas I
maupun masyarakat luas. Karena setiap sampai kelas VI dilaksanakan
perbuatan kita di dunia ini akan mendapat oleh semua guru yang mengajar
balasan, yang baik balasannya baik yang di Madrasah Asih Putera Kota
buruk akan mendapat balasan juga sesuai Cimahi. Reward yang diterapkan
dengan apa yang dilakukannya. berupa pujian, acungan jempol,
Penerapan reward hendaknya tanda bintang, penghormatan,
jangan terlalu sering seperti hadiah atau hadiah, tanda penghargaan, tepuk
penghargaan tetapi kalau sekedar tepuk tangan dan simbolik lainnya.
tangan, acungan jempol itu tidak masalah. Sedangkan punishment berupa
Dan untuk punishment juga jangan terlalu menghafal surat-surat pendek,
berlebihan misalnya hukuman yang menulis Al-Qur’an, bersih-bersih
berbentuk pukulan sampai anak tidak di kelas, tugas tambahan dan
berdaya lagi, hukuman seperti itu bukan teguran.
hanya saja merusak fisik anak tetapi juga 2. Faktor yang mendalam
mental bagi anak yang terhukum maupun diterapkannya Reward and
teman-temannya yang menyaksikan Punishment terhadap
hukuman tersebut. Hukuman seperti itu pembentukan akhlak di
sudah keterlaluan, tetapi kalau Madrasah Asih Putera Kota
hukumannya yang edukatif seperti Cimahi ada internal dan
membersihkan dan merapikan buku-buku eksternal. Faktor internal yaitu
di perpustakaan tidak masalah karena dari dalam diri anak itu sendiri
dengan begitu aktifitas yang biasa tidak seperti kecerdasan (intelegenci),
bermanfaat dilakukannya jadi minat, bakat dan motivasi.
tertinggalkan, tetapi untuk melakukan Sedangkan faktor eksternal yaitu
hukuman seperti itu lihat kondisi anak lingkungan sosial meliputi
juga. Jadi seimbangkanlah antara keluarga, sekolah dan
keduanya agar anak tidak merasa terlalu masyarakat.
terbebani dengan adanya punishment dan
tidak terlena dengan adanya reward. 2. Saran
Tujuan semuanya itu adalah untuk Berdasarkan hasil penelitian
menjadikan anak-anak yang dapat yang telah terlaksanakan tentang

Vol 2, No.2, Oktober 2019


228 | Nusi Nusantari, Penerapan Reward And Punishment Terhadap Pembentukan Akhlak Di Madrasah Ibtidaiyah Asih Putera

Penerapan Reward and Punishment Ilmu Pendidikan dalam persprektif


terhadap pembentukan akhlak di Islam. Bandung : PT. Remaja
Madrasah Asih Putera Kota Cimahi Rosdakarya.
melalui kesempatan ini penulis ingin Departemen Agama RI, Al-Qur’an Al-
menyumbangkan sedikit buah Karim dan Terjemah, Jakarta.
pikiran atau saran-saran yang Departemen Agama RI, Panduan
sekiranya dapat bermanfaat bagi kita Kegiatan Ekstra Kurikuler Pendidikan
semua terutama yang berada dalam Agama Islam. Jakarta : Depag.
dunia pendidikan. Indrakusuma, Amier Daien. 1973.
1. Para Pendidik hendaknya selalu Pengantar Ilmu Pendidikan.
menerapkan Reward and Surabaya :. Usaha Nasional.
Punishment dengan tidak berat Matta, Anis. 2006.
sebelah, ketika memberikan Membentuk Karakter Cara Islam.
hukuman juga harus memberikan Jakarta : Al-I’tisham cet III hal 14.
alternative lain supaya siswa Moch Ali. 1992.
tidak melakukan pelanggaran Strategi Penelitian Pendidikan.
lagi. Selain itu pendidik untuk Bandung : Angkasa.
lebih teliti dalam memahami Mohd Athiah Al-Abrasy.1990.
Reward and Punishment yang Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam
diterapkan kepada anak. (Attarbiyah Al-Islamiyah), Jakarta.
2. Pembentukan Akhlak bagi siswa terj. Bustami A Gani. Bulan Bintang.
mutlak wajib dilakukan dalam Moleong, Lexy J.2011.
rangka mencetak generasi unggul Metodologi Penelitian Kualitatif,
yang cerdas emosi, spiritual, Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
yang dibutuhkan oleh dunia Muhaimin. 2005.
masa depan. Pengembangan Kurikulum Pendidikan
3. Seluruh komponen bangsa harus Agama Islam di Sekolah dan di
memiliki kesadaran kolektif Madrasah dan di Perguruan Tinggi,
terhadap pentingnya pemahaman PT Rajagrafindo.
dan pengamalan ajaran agama Nasution. 2003.
dan nilai-nilai lihur budaya Metode Penelitian Naturalistik
ditengah-tengah era globalisasi Kualitatif. Bandung : Tarsito.
dimana budaya asing begitu Nata, Abudin. 2012.
mudahnya masuk melalui media Akhlak Tasawuf. Jakarta : Rajawali
4. Hasil dari penelitian ini penulis Pers.
sadari masih belum sempurna Noeng Muhajir. 2000.
mengingat keterbatasan Metodologi Penelitian Kualitatif.
kemampuan penulis penelitian Yogyakarta : Rake Sarasin.
sehingga memungkinkan untuk Purwanto, M. Ngalim. 2000. Pendidikan
disempurnakan oleh peneliti Teoritis dan Praktis. Bandung :
selanjutnya. Rosdakarya.
Quthb, Muhammad. 1993.
DAFTAR PUSTAKA Sistem Pendidikan Islam. Bandung :
Al-Ma’arifat.
Abuddin Nata. 2003. Ramayulis.2002.
Akhlak Tassawuf. Jakarta : PT Raja Ilmu Pendidikan Islam, cet. 5. Jakarta :
Grafindo Persada. Kalam Mulia.
Ahmad D Marimba. 1998. SastraPradja, M. 1978.
Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kamus Istilah Pendidikan dan Umum.
Rineka Cipta Surabaya : Usaha Nasional, hal 169.
Ahmad Tafsir. 1991.

Vol 2, No.2, Oktober 2019


229 | Nusi Nusantari, Penerapan Reward And Punishment Terhadap Pembentukan Akhlak Di Madrasah Ibtidaiyah Asih Putera

Sugiono. 2009. Fauziah Neneng. 2015.


Metodologi Penelitian Kuantitatif, Pengaruh penerapan metode
Kualitatif dan R&D. Bandung : pembiasaan dan metode Reward and
Alfabeta. Punishment menjelang Pembelajaran
Undang-undang RI No. 20 Tahun Agama Islam terhadap karakter
2003. Sistem Pendidikan Nasional, peserta didik. Bandung :
Bandung: Faktor Media. 2003 Pascasarjana Universitas Islam
Zakiyah Darajat dkk, 1992. Negeri Bandung.
Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi
Aksara.

Vol 2, No.2, Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai