Anda di halaman 1dari 4
NAMA. MUHAMAD MUDAGIR _ NIM = 658889287 POKAR » WULUHAN SEMESTER 9 | SHamid Hasan (1986), berpendapat bahwa ada empat dimensi kurikulum yang saling berhubungan, yaitu” kurikulum sebagai suatau ide atau konsepsi, kurikulum sebagai Suatu rencana tertulis, kurikulum sebagai suatu kegiatan (proses), dan kurkulum Sebagai suatu hasil belajar” A Kurikulum Sebagai Suatu ide Ide atau konsep kurikulum bersifat dinamis, dalam arti akan selalu berubah mengkutip perkerbangan zaman, minat dan kebutuhan peserta didik, tuntutan masyarakat, ilrnu pengetah wan dan teknologh de atau gagasan tentang kurikulum hanya ada dalarn pernikiran seseorang yang terlibat dalam proses penddikan, bak secara langsung maupun tidak langsung, seperti kepala dinas pendidkan, pengawas, kepala sekolah, guru, peserta didi, dan orang tua. B Kurikulum Sebagai Suatu Rencana Tertulis a bagai rencana biasanya dituangkan dalam suatu dokumen _tertulis. Dimensi ini menjadi banyak perhatian orang, karena wujudnya dapat dilihat, mudah dibaca dan dianalisis. Dimensi kurikulum ini pada dasarnya merupakan realitas dari dimensi kurikulum sebagai ide. Aspek-aspek penting yang perlu dibahas, antara lain -mengembangkan tujuan dan kempetensi, struktur kurikulum, kegiatan dan _pengalaman belajar, organisasi kurikulum, manajemen kurkulum, hasil belajar, dan sistem evaluasi Kurikulum sebagai suatu ide harus mengikuti pola dan ketentuan-ketentuan kurikulum sedagai rencana banyak mengalami kesulitan, karena ide-ide yang ingin disampakan terlalu umum dan banyak wang tidak dimengerti oleh _para pelaksana kurikulum. G. Kurikulum Sebagai Suatu Kegiatan Kurikulum dalam dimensi ini merupakan kurikulum yang sesungguhnya terjadi dilapangan (real curriculum) Peserta didik mungkin saja memikirkan kurikulum sebagai ide, tetapi apa yang dialaminya merupakan kurikulum sebagai kenyataan. Anatara ide _masi mempertentangkan dimens| ini, dalam arti apakah suatu kegiatan termasuk kulum atau bukan, D. Kurikulum Sebagai Hasil belajar Kasil belajar adalah kurikulum, tetapi kurkulum bukan hasil dari belajar, Pernyataan ini perlu dipahami sejak awal, karena banyak orang tahu bahwa hasil belajargmerupakan bagian dari kurikulum, tetapi kurikulum bukan hanya hasil belajar Banyak jliga orang tidak tahu bahwa pengertian kurikulum dapat dilinat dari dimensi ————K————— hasil belajar, karena r memang tidak drumuskan secara formal Begiu juga ketka dilakukan evaluasi secara formal tentang kurkulum, pada umumnya orang selalu mengaitkannya dengan hasil belajar 2, Secara umurn, pengembangan kurikulum dikelompokkan dalam empat jenis landasan, yaitu landasan filosotis, landasan pskologis, landasan sosiologs, serta landasan imu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) (Susilana, dkk.: 2006) a. Landasan Filosotis Landasan filosofis mengandung arti bahwa pendidkan senantiasa berhubungan dengan manusia baik sebagai subjek, sebagai objek, maupun Sebagai pengelola. Dengan demikian, pendidkan senantiasa berintkan interaksi antarmanusia. Di dalam interaksi tersebut tentu saya ada tujuan dan sasaran yang harus dicapai, ada materi atau bahan yang dinteraksikan, ada proses yang diternpuh dalam menginterakskannya, Serta ada kegiatan evaluasi untuk mengetahui ketercapaian proses dan hasilnya. Tentu saja untuk merumuskan dan mengembangkan setiap aspek yang terkait dengan Setiap dimensi kurikulum b. Landasan Psikologis _Landasar id in pada prinsip bahwa perkembangan seseorang dipengaruhi oleh lingkungan dan kematangan. Lingkungan yang dimaksud dapat berasal dari proses pendidikan, Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan dalam pendidikan tentu Saja berkaitan dengan proses pertbahan yang terjadi pada peserta didik. Dengan adanya kurikulum diharapkan perubahan yang terjadi pada _peserta didik dapat membentuk kemampuan atau kompetensi aktual maupun potensial c. Landasan Sesiolagis Landasan ini didasari bahwa pendidikan adalah proses budaua untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Pendidkan adalah proses Sosialisasi melalui interaksi insani menuju manusia yang berbudaya. Dalam konteks inilah anak didik dinadapkan dengan budaya manusia, dibina, dan dikembangkan sesuai dengan nilai budayanya serta dipupuk kemampuan dirinya menjadi manusia (Susilana, dkk. 2006). __g. Landasan imu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK Sumber nilai yang ada dalam masyarakat untuk dikembangkan melalui proses pendidikan ada tiga, yaitu logka, estetika, dan etika. mu pengetahuan dan kebudayaan adalah nilai-nilai yang bersumber pada logika (pikiran). Sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pada hakikatnya adalah hasil kebudayaan manusia maka kehidupan rnanusia semakin luas, seme meningkat sehingga tuntutan hidup pun semakin tinggi es 3. Ada dua pendekatan yan dapat diterapakan dalam pengembangan kurkulum, yattu pendekatan administratif (administrative approach) dan pendekatan akar ruimput 2S eS —— —————— (grasssroot approach, a Pendekatan Administrarit t (Administrative Approach) lekatan top-down karena pengembangan kurikulum muncul para p pendidikan atau dari para pemegang kebijakan pendidkan, seperti Menteri Pendidikan, Dirjen Dkdasmen atau Kepala Dinas Pendidikan ¥ Selanjutnya dengan menggunakan. semacam garis komando, engembangan kurikulum dinamakan line staff model. b. Pendekatan Akar Rumput (Grassroots Approach) Model ini biasanya diawali dari keresahan guru tentang kurikulum yang berlaku, Selanjutnya mereka memiliki kebutuhan dan keinginan untuk mempengaruhi atau menyempurnakaanya. Tugas para administrator dalam pengembangan model ini, tidak _ lagi berperan sebagai pengendali pengembangan kurkulum, akan tetapi hanya sebagai motivator dan fasilitator. 4 Pengembangan kurikulum tu harus bersifat antisifatit, adapbf, dan aplikatit Sehingga dalam penyusunan pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan langkah di i: |) Perumusan Tujuan, 2) Menentukan |si, 3) Memilih Merumuskan Evaluasi im 1994; | Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem caturwulan. 2. Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat _(berorientasi kepada materi pelajaran atau isi) 3. Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia. Kurikulum ini bersifat kurikulum inti Sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri dsesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat Sekitar 4, Dalam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan. menggunakan Strategi yang melibatkan siswa aktit dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial. Dalam mengaktitkan siswa guru dapat memberikan bentuk soal yang mengarah kepada jawaban konvergen divergen (terbuka, dimungkinkan lebih dari satu _jawaban), dan penyelidkan - ___5 Dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuakan dengan kekhasan konsep/pokok bahasan dan perkembangan berpikir siswa, Sehingga rapkan akan terdapat keserasian antara pengajaran yang menekankan pada pemahaman konsep dan pengajaran yang menekankan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah. & SS SSS SSS” b. Kurikulum 2004 I Menekankan pada ketercapaian kompetensi bak Secara individual maupun Klasikal KBK memuat me mlah aes th harus, dicapai siswa dan eae tersebut sebagai standar minimal atau kemampuan dasar. 2. Berorlentas| pada hasil belajar dan keberagaman, artinya keberhasilan pencapaian kompetensi dasar diukur oleh indkkator hasil belajar. ndkator inilah yang djadikan acuan kompetensi yang diharapkan. Proses pencapaian bergantung pada kemampuan dan kecepatan yang berbeda pada Setiap siswa. 3, Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi sesuai dengan keberagaman siswa 4 Sumber belajar bukan hanya guru tetapi sumber belajar lain yang memenuhi unsur edukatif, artinua sesuai dengan perkembangan imu pengetahuan dan teknolog. informasi Guru berperan sebagai fasilitator untuk mempermudah siswa belajar dari berbagai macam Sumber belajar. 5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penquasaan atau pencapaian suatu kompetensi, KBK menempatakan hasil dan proses belajar _ Sebagai dua sisi yang sama pentingnya

Anda mungkin juga menyukai