Anda di halaman 1dari 32
WALI KOTA MEDAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN WALI KOTA MEDAN NOMOR 51 TAHUN 2021 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEPALA LINGKUNGAN Menimbang Mengingat DI KOTA MEDAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA MEDAN, bahwa untuk melaksanakan ketentuan BAB VIII Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 9 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembentukan Lingkungan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Lingkungan dan Pasal 5 ayat 1 Peraturan Wali Kota Medan Nomor 21 Tahun 2021 tentang Pedoman Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Lingkungan di Kota Medan perlu membentuk Peraturan Wali Kota Medan tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kepala Lingkungan di Kota Medan. 1, Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 8 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota-Kota Besar Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1092); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1973 tentang Perluasan Daerah Kotamadya Medan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1973 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1991 tentang Pembentukan Kecamatan Berastagi Dan Mardinding Di Wilayah Kabupaten Daerah —_Tingkat II Karo, Kecamatan Pematang Bandar, Huta Bayu Raja Dan Ujung Padang Di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Simalungan, Kecamatan Parbuluan Di Wilayah Kabupaten Daerah ‘Tingkat II Dairi Dan Kecamatan Medan Petisah, Medan Tembung, Medan Helvetia, Medan Polonia, Medan Maimun, Medan Selayang, Medan Amplas Dan Medan Area Di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan Dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 67); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1992 tentang Pembentukan 18 (Delapan Belas) Kecamatan Di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat I Simalungun, Dairi, Tapanuli Selatan, Karo, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Nias, Langkat Dan Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan Dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 65); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 157); 9. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kota Medan (Lembaran Daerah Kota Medan Tahun 2016 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Kota Medan Nomor 5); 10. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 9 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembentukan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Lingkungan di Kota Medan (Lembaran Daerah Kota Medan Tahun 2017 Nomor 9); 11. Peraturan Wali Kota Medan Nomor 19 Tahun 2020 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Dan Tata Kerja Perangkat Daerah (Berita Daerah Kota Medan Tahun 2020 Nomor 20); 12. Peraturan Wali Kota Medan Nomor 21 Tahun 2021 tentang Pedoman Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Lingkungan di Kota Medan. MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN WALI KOTA MEDAN TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEPALA LINGKUNGAN DI KOTA MEDAN BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Wali Kota ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Medan. 2. Wali Kota adalah Wali Kota Medan. 3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya disingkat menjadi DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur Penyelenggara Pemerintah Daerah. 4. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 5. Organisasi Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan OPD adalah perangkat daerah pada Pemerintah Daerah selaku pengguna anggaran/ pengguna barang. 6. Kecamatan adalah bagian wilayah dari daerah kota yang dipimpin oleh Camat. 7. Camat adalah pemimpin dan koordinator penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kerja kecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan sebagian kewenangan dari Wali Kota untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan dacrah kota dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan. 8. Kelurahan adalah bagian wilayah dari kecamatan sebagai perangkat kecamatan. 9. Lurah adalah Kepala Kelurahan yang ada dalam wilayah kerja kecamatan yang bertanggung jawab kepada camat. 10. Lingkungan adalah bagian wilayah dari wilayah kelurahan yang dipimpin oleh Kepala Lingkungan. 11, Kepala lingkungan adalah unsur pelaksana tugas operasional kepala kelurahan dalam —bidang —_pemerintahan, — pembangunan, dan kemasyarakatan dalam wilayah kerja tertentu dalam wilayah kelurahan. 12. Aparatur Sipil Negara, yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi_ bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. 13. 14, 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. Urusan Pemerintahan adalah Urusan Pemerintahan konkruen yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Medan yang terdiri dari urusan pemerintahan wajib dan urusan pemerintahan pilihan. Ideologi Pancasila, yang selanjutnya disebut Ideologi adalah kumpulan nilai dan norma yang menjadi landasan keyakinan dan cara berpikir untuk mencapai tujuan dengan berdasar kepada lima sila dalam Pancasila. Pertahanan negara, yang selanjutnya disebut Pertahanan adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Koordinasi adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai keserasian dan keselarasan, keseimbangan, kesinkronan dan integritas keseluruhan kegiatan baik bersifat vertikal maupun horizontal. Fasilitasi adalah pemberian dukungan terhadap pelaksanaan tugas tertentu yang meliputi: penyediaan tempat, peralatan, dan sumber daya manusia. Kelompok Masyarakat, yang selanjutnya disingkat dengan Pokmas adalah kelompok masyarakat yang melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa dengan dukungan ABPN/APBD. Aset adalah barang milik daerah baik berupa barang bergerak maupun barang tidak bergerak yang dimiliki/ dikuasai Pemerintah Daerah sesuai ketentuan perundang-undangan. Intensifikasi adalah cara untuk melakukan peningkatan hasil dengan cara peningkaatan kemampuan sumber daya untuk pemaksimalan hasil yang akan dicapai. Ekstensifikasi adalah upaya untuk meningkatkan hasil dengan cara mealakukan penambahan dan/atau perluasan objek dan/atau target. Diversifikasi adalah usaha untuk melakukan peningkatan hasil dengan cara melakukan penambahan jenis dan/atau bentuk objek. Rasionalisasi adalah perubahan target pajak dan/atau retribusi yang disebakan perubahan objek serta penggunaan teknologi dalam proses kerja. Ketentraman adalah situasi dan kondisi yang mengandung arti bebas dari gangguan dan ancaman baik dari fisik maupun psikis, bebas dari rasa ketakutan dan kekhawatiran dalam masyarkat. Ketertiban umum adalah ukuran dalam suatu lingkungan kehidupan yang berwujud oleh adanya perilaku manusia baik pribadi maupun sebagai anggota masyarakat yang mematuhi kaidah hukum, norma agama, norma sosial, dan peraturan perundang-undangan. Pelindungan masyarakat adalah suatu keadaan dinamis dimana warga masyarakat disiapkan dan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan kegiatan penanganan bencana guna mengurangi dan memperkecil akibat bencana, ikut memelihara keamanan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat serta kegiatan sosial kemasyarakatan. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34, 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. Pembinaan adalah upaya dalam bentuk pengawasan, penyuluhan, dan penindakan. Pengawasan adalah tindakan teknis dan administratif yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Penyuluhan adalah penyampaian informasi dengan maksud mempengaruhi atau memperbaiki perlilaku perilaku sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat. Pencegahan adalah tindakan mencegah secara dini terjadinya pelanggaran aturan atau ketentuan perundang-udangan yang berlaku serta gangguan ketentraman dan ketertiban umum. Fasilitasi adalah pemberian dukungan terhadap pelaksanaan tugas tertentu yang meliputi penyediaan tempat, peralatan, dan/atau sumber daya manusia. Inisiasi adalah pemberian dorongan atau semangat kepada warga masyarakat untuk turut serta atau mengikuti program Pemerintah Daerah. Gelandangan adalah orang-orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap di wilayah tertentu dan hidup mengembara di tempat umum. Begal adalah tindakan kriminal berupa perampasan hak milik orang lain secara paksa dengan menggunakan senjata tajam dan/atau senjata lainnya yang dapat menimbulkan kecelakaan, cedera ringan/berat, dan/atau kehilagan nyawa orang. Geng Motor adalah kelompok pemuda/pemudi yang mengendarai sepeda motor secara ugal-ugalan yang mengganggu ketertiban dan kenyamanan lalu lintas. Fasilitas Umum adalah fasilitas yang disediakan untuk kepentingan umum antara lain jalan, trotoar, taman dan tempat-tempat umum lainnya. Fasilitas Sosial adalah fasilitas atau tempat-tempat tertentu yang biasa digunakan masyarakat, antara lain tempat ibadah, pendidikan, kesehatan, olahraga, pusat perbelanjaan, niaga pemerintah, pelayanan umum, rekreasi/wisata, dan tempat pemakaman umum. Jalan adalah seluruh bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum. Ruang Terbuka Hijau adalah setiap jalur yang terbuka tanpa bangunan permanen yang diperuntukan untuk pelestarian lingkungan sesuai dengan rencana Daerah yang pemanfaatan dan pengawasannya dilakukan oleh Pemerintah Daerah. ‘Trotoar adalah jalur di pinggir jalan sebagai sarana umum yang disediakan untuk pejalan kaki. ‘Tempat Umum adalah tempat yang meliputi prasarana lingkungan, utilitas umum dan fasilitas sosial yang dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah Daerah. 42. Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat dan/atau cair. 43, Tempat Hiburan adalah tempat penyelenggaraan hiburan umum yang dikelola oleh suatu badan/atau perseorangan pada suatu tempat atau lokasi tertentu dengan bangunan permanen termasuk di dalamnya penyediaan berbagai fasilitas dan jasa penunjang lainnya seperti diskotik, pub, karaoke, panti pijat, klub malam dan/ atau sejenisnya. 44. Izin adalah Peraturan Pejabat Pemerintahan yang berwenang sebagai wujud persetujuan atas permohonan Warga Masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEPALA LINGKUGAN Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 2 (1) Kedudukan Kepala Lingkungan adalah sebagai pembantu pelaksanaan tugas operasional Kelurahan yang membawahi satu lingkungan. (2) Kepala Lingkungan bukan sebagai bagian dari Perangkat Kelurahan. Bagian Kedua Tugas Pasal 3 ‘Tugas Kepala Lingkungan adalah membantu Lurah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat dalam wilayah lingkungan. Bagian Ketiga Fungsi Pasal 4 Kepala Lingkungan dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Pembantuan Lurah dalam penyelenggaraan urusan Pemerintahan Umum; b. Pembantuan Lurah dalam penyelenggaraan urusan Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat ; dan c. Pembantuan Lurah dalam penyelenggaraan urusan Pembangunan. Pasal 5 Pembantuan Lurah dalam penyelenggaraan urusan Pemerintahan Umum sebagaimana dimaksud pada pasal 4 huruf a terdiri dari: a. Ideologi, meliputi; sosialisasi/fasilitasi/implementasi Ideologi Pancasila pada Masyarakat; sosialisasi fasilitasi/implementasi Wawasan Kebangsaan; sosialisasi fasilitasi/implementasi Bela Negara; sosialisasi fasilitasi/implementasi Kewaspadaan Dini Nasional; sosialisasi/fasilitasi/implementasi Kerukunan Antar Etnis dan Umat Peer 6 6. deteksi dini terhadap informasi, keberadaan, perkembangan, dan pergerakan paham dan/atau aksi radikalisme/ekstrimisme. b. Politik, meliputi; 1. fasilitasi penyelenggaraan dan/atau pengamanan Pemilu dan/atau Pemilukada; 2. fasilitasi pelaksanaan Kegiatan Reses dan/atau Sosialisasi Peraturan oleh Anggota DPRD /DPRD Provinsi/DPR RI/DPD RI; 3. fasilitasi/pemdapingan pelaksanaan program/kegiatan KPU Kota Medan/ KPU Provinsi Sumatera Utara/ KPU Republik Indonesia; 4. inventarisasi/koordinasi/komunikasi dengan Partai Politik di wilayah kerja. c. Pertahanan, meliputi; 1. deteksi dini terhadap informasi, keberadaan, perkembangan, dan/atau pergerakan aksi-aksi terorisme; 2. deteksi dini terhadap informasi, keberadaan, perkembangan, dan/atau pergerakan kelompok separatisme; 3. deteksi dini, pemantauan, dan/atau pengawasan keberadaan dan/atau kegiatan warga negara asing (WNA); 4. deteksi dini, pemantauan, _identifikasi/inventarisasi dan/atau pengawasan Organisasi_ Kemasyarakatan (Non Governmental Organization/NGO) dan lembaga-lembaga asing di wilayah kerja yang didanai/dibiayai dan/atau berafiliasi dengan Negara lain/ 5. deteksi dini terhadap informasi, keberadaan, perkembangan, dan/atau pergerakan narkotika dan obat-obatan _terlarang _lainya (NARKOBA/NAPZA). 6. inventarisasi/pemantauan bangunan gedung dan/atau _fasilitas Konsulat Negara Sahabat; 7. inventarisasi/pemantauan/pendampingan dan/atau _penjemputan Pekerja Migran Indonesia yang kembali ke Tanah Air; 8. inisiasi/fasilitasi/pendampingan kelompok/relawan Bela Negara; 9. identifikasi/inventarisasi/fasilitasi/pendampingan Veteran Republik Indonesia dan/atau LVRI d. Kesatuan Bangsa, meliputi; 1. sosialisasi peringatan hari-hari besar nasional; 2. deteksi dini, pencegahan, dan/atau penanggulangan dini terhadap isu suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA); 3. pememantauan, dan/atau keturutsertaan dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan; 4. deteksi dini terhadap informasi, keberadaan, perkembangan dan/atau penanganan konflik horizontal (masyarakat dengan masyarakat) dan/atau konflik vertikal (masyarakat dengan pemerintah); 5. pembangunan dan/atau pememeliharaan hubungan baik (komunikasi, koordinasi, dan/atau konsultasi) dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan/atau Tokoh Pemuda). 6. inventarisasi/pemantauan keberadaan organisasi keagamaan dan kepercayaan, tempat peribadatan, suku, agama, ras maupun golongan; 7. inventarisasi keanekaragaman budaya/kultur, adat istiadat; e. Kependudukan, meliputi; 1. fasillitasi/inventarisasi/pendampingan/ pendataan warga yang meliputi; a) administrasi kependudukan, meliputi KTP, KK, AKTA LAHIR, AKTA PERNIKAHAN, PERCERAIAN dan AKTA KEMATIAN/ SURAT KEMATIAN, dan administrasi kependudukan lainnya; b) data terpadu kesejahteraan sosial /DTKS, meliputi BST, BPNT, PKK, KIS, KIP; dan Bantuan sosial lainnya dari Pemerintah; 7 2. mutasi dan/atau mutandis penduduk; 3. identifikasi/ verifikasi/ dan/atau validasi riwayat keturunan warga; 4, fasilitasi/pendampingan program/kegiatan Sensus Penduduk. £, Monografi wilayah, meliputi; 1. luas dan batas wilayah; 2. peta wilayah; 3. kepadatan dan persebaran penduduk; dan 4. klasifikasi/kategori penduduk. g. Keagrariaan, meliputi; 1. pengetahuan dan/atau pemahaman riwayat dan informasi batas-batas wilayah lingkungan; 2, identifikasi/inventarisasi_riwayat dan informasi kepemilikan tanah warga/alas hak atas tanah warga; 3. fasilitasi/pendampingan pengurusan/perpindahan alas hak atas tanah dan/atau bangunan; 4. fasilitasi/upaya _penyelesaian sengketa_ tanah/lahan _secara kekeluargaan/mediasi; 5. fasilitasi/pendampingan pengurusan penerbitan alas hak atas tanah dan/atau bangunan; 6. fasilitasi/pendampingan peninjauan/pengukuran tanah oleh Pemerintah Daerah dan/atau Badan Pertanahan Nasional Kota Medan. Pasal 6 Pembantuan Lurah dalam penyelenggaraan urusan Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat sebagaimana dimaksud pada pasal 4 huruf b terdiri dari: a. Ketentraman (Keamanan dan Kenyamanan), meliputi; 1. deteksi dini terhadap informasi, keberadaan, dan/atau pencegahan dini terhadap aksi/kegiatan GENG MOTOR dan/atau BEGAL; 2. pemantauan, pencegahan, dan/atau pembubaran aksi-aksi/kegiatan balapan liar; 3. pencegahan dan/ atau _penanganan/memediasi _perselisihan/ pertikaian/tawuran antar pelajar/ remaja/ kawula muda/warga; 4. deteksi dini/pemantauan/pencegahan aksi/kegiatan/tindakan-tindakan kriminal; 5. konsultasi dan koordinasi dengan unsur lain tiga pilar yaitu (Bintara Pembina Desa/Kelurahan (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas). b. Ketertiban Umum, meliputi; 1. ketertiban Perturan Daerah dan /atau peraturan lainnya yang sah dan berlaku; a) identifikasi/inventarisasi/pemantauan dan/atau _ pengawasan kelengkapan dan/atau kesesuaian Izin Mendirikan Bangunan dengan kondisi lapangan dan/atau rehabilitasi bangunan; b) fasilitasi/pendampingan pengurusan kelengkapan _persyaratan penerbitan Izin Mendirikan Bangunan dan/atau rehabilitasi bangunan; ©) verifikasi kesesuaian izin pendirian bangunan/ _sarana telekomunikasi dengan kondisi lapangan; d) identifikasi dan inventarisasi bangunan yang berada di atas tanah/lahan yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; ¢) pemantauan dan pengawasan Izin Pendirian dan/atau Pemasangan Vidiotron/Baliho/Papan Reklame/Plank/ Spanduk/Umbul-Umbul dan yang sejenisnya; f) pemantauan, identifikasi, inventarisasi, dan/atau pencegahan pemasangan/ pendirian steling/ _etalase/kanopi_dan/atau bangunan kanopi yang menjorok ke trotoar dan/atau badan jalan yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku; g) pemantauan dan/atau pengawasan Izin Usaha dan kelengkapannya sesuai dengan tipologi/kelas berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku; h) pemantauan, pencegahan dini, dan pengawasan terhadap jasa wisata dan/atau hiburan yang tidak memiliki atau tidak sesuai dengan izin usaha; i) pemantauan dan inventarisasi Izin atau Surat Tanda Daftar dan pengawasan kegiatan Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Keagamaan, Organisasi Kemasyarakatan Pemuda, dan organisasi lainnya; i) pemantauan, inventarisasi, pencegahan dini, dan pengawasan terhadap terminal liar/stasiun liar /loket pembantu; k) pemantauan dan/atau pengawasan Izin dan/atau Jam Operasional warung internet (Warnet); }) inventarisasi/pemantauan dan/atau pengawasan saluran drainase dari penutupan dan/atau pembukaan/pembongkaran warga, baik secara permanen maupun non permanen; m) inventarisasi/pemantauan/pengawasan dan/atau _pencegahan penghentian kendaraan pada area dilarang berhenti; n) fasilitasi dan/atau dukungan terhadap operasi/razia yustisi oleh Pejabat yang berwenang. pemantauan, pencegahan dini, dan pengawasan terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) di tempat-tempat umum dan/atau jalan umum; pemantauan/pendataan/pencegahan dini terhadap masyarakat yang berjualan/berdagang di Kaki Lima (PKL) dan/atau pasar tumpah di seputaran Pasar Tradisional dan/atau pasar modern/pusat perbelanjaan; pemantauan, pencegahan dini, dan pengawasan terhadap parkir liar di badan jalan/trotoar/seputaran pasar tradisional/pasar modern/tempat perbelanjaan; pencegahan dan/atau pengawasan penggunaan racun ikan/bom ikan/setrum oleh warga; pemantauan dan pengawasan jalur pedestrian/jalur pejalan kaki dari PKL; pemantauan/pendataan/pencegahan/pengawasan terhadap pengamen, gelandangan, orang terlantar (PGOT); pemantauan/ pendataan/ pencegahan/ —_pengawasan__terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), meliputi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGu), Pekerja Seks Komersial (PSK) dan yang lain sejenisnya. c. Perlindungan Masyarakat, meliputi: i. pemantauan, pelarangan, dan/atau pencegahan Pungutan Liar oleh organisasi kemasyarakatan pemuda dan/atau _organisasi kemasyarakatan lainnya terhadap warga masyarakat; inisiasi/fasilitasi pembentukan dan/atau penyelenggaraan Sistem Keamanan Lingkungan (SISKAMLING); pemeliharaan stabilitas keamanan dan kondusifitas lingkungan; fasilitasi keamanan dan ketertiban penyelenggaraan keramaian dan/atau kegiatan yang bersifat massal baik kegiatan masyarakat maupun kegiatan Pemerintah; penanganan dan/atau penyelesaian perselisihan antar kelompok 9 masyarakat/pemuda/remaja di tingkat lingkungan; 6. mediasi/penangangan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT); 7. pencegahan dan/atau pengawasan pembakaran _kembang api/mercon/petasan/meriam tradisional pada saat menjelang-sedang- pasca perayaan hari-hari besar keagamaan dan/atau hari-hari besar nasional; 8. pengawasan/pencegahan pemasangan/pembangunan polisi_tidur (speed bump) dan/atau portal di atas jalan lingkungan dan/atau jalan kelurahan dan portal di pintu gang/jalan tanpa izin pejabat berwenang; 9. pemantauan/identifikasi/inventarisasi dan kolaborasi dengan Petugas Keamanan Kawasan Perumuhan; 10. pemantauan/identifikasi/inventarisasi/pencegahan Pak Ogah/Polisi Cepek di persimpangan jalan dan/atau area balik arah jalan; 11. inventarisasi potensi permasalahan/persoalan yang berhubungan dengan ketentraman dan ketertiban umum. d. Kebencanaan, meliputi: 1. identifikasi potensi kebencanaan dan penanganan/penanggulangannya; 2. pemantauan dan/atau pengambilan tindakan awal dalam pencegahan dan/atau penanggulangan bencana; 3. fasilitasi/pendampingan/pembantuan — Pengungsi_—_akibat/korban kebencanaan; 4. pemantauan dan/atau pengambilan tindakan awal dalam pencegahan dan/atau penanggulangan genangan/luapan air pada saat tutun hujan pada sarana dan prasarana umum dan/atau kawasan yang dapat mengakibatkan/menimbulkan dampak yang lebih besar; 5. fasilitasi pembentukan kelompok/relawan kebencanaan. ¢. Kebersihan, meliputi: 1. pengawasan dan pemantauan terhadap kebersihan wilayah; 2. pengawasan dan pemantauan terhadap pengangkutan sampah; 3. pemantauan dan/atau inventarisasi kebutuhan tempat sampah warga; 4. pencegahan, pengawasan, dan pemantauan terhadap masyarakat yang membuang sampah pada sembarang tempat; 5. pemangkasan rumput/gulma di sarana dan prasarana umum lingkungan; 6. identifikasi/ inventarisasi/ pemantauan/ pencegahan/ penaggulangan dini wilayah kumuh; 7. identifikasi dan/atau inventarisasi Potensi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS); 8. sosialisasi/penyuluhan waktu/jam pembuangan sampah kepada warga, terutama pada jalur-jalur protokol; 9. sosialisasi pendaurulangan dan/atau pemilahan/pemisahan sampah; 10. sosialisasi pembuangan sampah pada tempat yang disediakan. Pasal 7 Pembantuan Lurah dalam penyelenggaraan urusan Pembangunan sebagaimana dimaksud pada pasal 4 huruf c terdiri dari: a, Keagamaan, meliputi; 1. fasilitasi dan/atau pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama; 2. inisiasi/fasilitasi dan/atau pendampingan dalam pembentukan Forum Kerukungan Umat Beragama tingkat lingkungan; inisiasi/fasilitasi pembentukan Kelompok Perwiritan; fasilitasi pelaksanaan Ibadah Rumah/Wejk; fasilitasi dan/atau pendampingan perayaan hari besar keagamaan; koordinasi/konsultasi dengan Pengurus Rumah Ibadah; verifikasi dan validasi data Penerima Jasa Layanan Masyarakat dari Gua Go 10 Daerah, meliputi Bilal Jenazah, Penggali Kubur, Nazir Mesjid, Nazir Musholla, Pengurus Gereja, Pengurus Vihara/Klenteng/Kuil, Imam Mesjid, Khotib Jumat, Ustad, Ustadzah, Petugas Gereja Katolik, Guru Magrib Mengaji, Guru Sekolah Minggu, Guru Sekolah Hindu, Guru Sekolah Budha, Penatua Gereja; 8. inisiasi, fasilitasi, sosialisasi pewujudan Cipta Masjid Mandiri; 9. fasilitasi pembangungan Rumah Ibadah; 10. inisiasi/ pemrakarsaan/ fasilitasi dan/atau pendampingan Warga dalam pememeliharaan Taman Pemakanan Umum (TPU). b. Pendidikan, meliputi; 1, identifikasi/ inventarisasi_—_—potensi_~— dan/atau _fasillitasi pembentukan/ penyelenggaraan PAUD; 2. sosialisasi dan/atau dorongan terhadap pewujudan Gerakan Literasi Warga (peningkatan minat baca masyarakat); 3. inisiasi/fasilitasi pembentukan/pembangunan Taman Baca Lingkungan; 4. pembangunan dan pemeliharaan hubungan baik/ koordinasi/konsultasi dan pengawasan dengan/ terhadap lembaga-lembaga pendidikan formal dan informal, baik swasta maupun negeri. c. Kebudayaan, meliputi; 1. identifikasi/ inventarisasi/ pemeliharaan/ pelestarian kebudayaan dan Kearifan Lokal (Local Wisdom); 2. identifikasi/ inventarisasi/ pemeliharaan/ pelestarian Cagar Budaya; 3. identifikasi/ inventarisasi/ pemeliharaan/ pelestarian Seni Budaya Tradisional masyarakat. d. Kepemudaan dan Olah Raga, meliputi; 1. inisiasi/fasilitasi/pendampingan pembentukan Kelompok —Pemuda Pengusaha (Pengusaha Muda/Youth Enterpreneur); 2. inisiasi/ pemprakarsaan/ pemotivasian/ penggerakan _kegiataan kepemudaan dan/atau keolahragaan (Kompetisi Olahraga Pemuda); 3. identifikasi/inventarisasi/fasilitasi pengembangan bibit atlet berbakat; 4. identifikasi/inventarisasi pelaku usaha yang berpotensi menjadi sponsor kegiatan olah raga dan/atau atlet berbakat; 5. pemeliharaan hubungan baik (komunikasi, koordinasi, konsultasi, pembinaan, dan pengawasan) dengan/terhadap tokoh pemuda dan Organisasi Kemasyakarakatan Pemuda (OKP); 6. identifikasi/inventarisasi Organiasasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP); 7. identifikasi/inventarisasi Sekretariat dan/atau Bangunan Gedung Organiasasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP). ¢. Kesehatan, meliputi; 1. sosialisasi/fasilitasi pelaksanaan program kesehatan, _meliputi Posyandu, Konvergensi stunting, Penanggulangan Gizi Buruk, DBD, HIV/AIDS, TBC, Hepatitis B, Rabies dan Program lainnya; 2. identifikasi/ inventarisasi Posyandu, Stunting, Gizi Buruk, DBD, HIV/AIDS, TBC, Hepatitis B, Rabies, dan penyakit lainnya; 3. pembangunan dan/atau pemeliharaan hubungan baik/komunikasi/koordinasi/konsultasi dengan fasilitas kesehatan, baik milik swasta maupun pemerintah; 4. pemantauan kegiatan/operasionalisasi fasilitas kesehatan, meliputi izin praktek dan/atau produk layanan; 5. inventarisasi fasilias kesehatan, baik swasta maupun negeri. f, Kemasyarakatan, meliputi; 1. penyaluran Bantuan Sosial yang bersifat fisik, baik dari Pemerintah maupun dari Masyarakat/pelaku usah: 1 2. sosialisasi, pendorongan, pengajakan, dan peningkatan keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan gotong royong; 3. inisiasi/fasilitasi_ pembentukan/inventarisasi Serikat Tolong Menolong (STM) warga; 4. sosialisasi/inisiasi/fasilitasi warga dalam pewujudan Kemandirian dan Ketahanan Pangan; 5. identifikasi/ inventarisasi/pendataan warga penyandang disabilitas/ difable/lansia/yatim piatu/anak terlantar; 6. inisiasi/fasilitasi pewujudan Kelurahan Layak Anak; 7. fasilitasi kegiatan-kegiatan PKK. g. Ekonomi, meliputi; 1. inisiasi/fasilitasi/pendampingan warga dalam pembentukan dan/atau pengembangan Kelompok Masyarakat (Pokmas)/Kelompok — Tani (Poktan)/Usaha Rumah Tangga/Usaha Mikro/Usaha Kecil/Koperasi/UMKM; 2. inisiasi/fasilitasi/pendampingan pembentukan/pembangunan _ suatu sentra usaha mikro/kecil/menengah yang terpusat (SAKASANWIRA); 3. identifikasi dan/atau inventarisasi potensi/peluang pembukaan/penciptaan lapangan kerja bagi warga; 4. pembangunan hubungan baik/ komunikasi/ koordinasi/ konsultasi dan/atau pengawasan dengan/terhadap pelaku usaha/perusahaan/industri baik yang berskala menengah maupun besar; 5. fasilitasi/pendampingan program/kegiatan Sensus Ekonomi. h, Penerimaan Daerah dan/atau Pendapatan Asli Daerah (PAD), meliputi; 1. Identifikasi/inventarisasi potensi penerimaan daerah (PBB, Pajak Daerah dan/atau RETRIBUSI); 2. sosialisasi dan pengupayaan peningkatkan kepatuhan warga dalam membayar PBB dan Retribusi; 3. fasilitasi penagihan dan/atau penyetoran PBB dan/atau RETRIBUSI; 4. identifikasi/inventarisasi potensi Corporate Social Responsibility (CSR) pelaku usaha; 5. identifikasi/inventarisasi__potensi__intensifikasi, _ekstensifikasi, diversifikasi, dan/atau rasionalisasi objek pajak dan/atau retribusi. i. Lingkungan Hidup, meliputi; 1. inisiasi/fasilitasi Inovasi Lingkungan; 2. pememeliharaan keindahan/estetika lingkungan/kota; 3. identifikasi/inventarisasi/pemantauan/ pengawasan terhadap kondisi taman, bunga, pohon milik Daerah dan/atau milik masyarakat; 4. pengawasan/pencegahan pemasangan/pembersihan spanduk/umbul umbul pada/dari batang pohon dan taman; 5. pemantauan/penanggulangan dini terhadap kelancaran aliran air di dalam drainase; 6. pemantauan/pengawasan dan/atau validasi AMDAL; 7. pemantauan/pengawasan —penggalian © dan/atau _—penguburan kabel/jaringan utilitas; 8. sosialisasi/inisiasi warga © dalam —_ pemasangan/pembangunan tembok/pagar pada lahan kosong dengan memperhatikan estetika kota; 9. inventarisasi/pemantauan/pengawasan Ruang Terbuka Hijau. j. Infrastruktur, meliputi; 1. identifikasi dan inventarisasi kebutuhan sarana dan prasarana umum di wilayah kerja; 2. fasilitasi penyelenggaraan Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kelurahan dan Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan; 2 3. identifikasi/ inventarisasi/ pemantauan/ pengawasan__aset-aset pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan Daerah, meliputi: bangunan gedung dan sarana/prasarana pendukungnya, jalan/median jalan/ bahu jalan/ roilen jalan, gang, trotoar, drainase, lampu penerangan jalan umum beserta kelengkapannya, jaringan/instalasi PLN, PDAM, TELKOM, PGN, AIR LIMBAH; 4. sosialisasi dan/atau penyuluhan warga dalam penggunaan, penjagaan, dan/atau pemeliharaan fasilitas umum dan/atau fasilitas social; k. Fasilitas Umum, meliputi; 1. inventarisasi/ pemantauan/ pengawasan Taman dan prasarana pendukungnya; 2. inventarisasi/pemantauan/ pengawasan Lapangan Terbuka dan sarana pendukungnya; 3. inventarisasi/pemantauan/pengawasan halte/shelter bus dan sarana pendukungnya; . inventarisasi /pemantauan/pengawasan bangku jalan/tempat duduk publik di trotoar jalan; 5. inventarisasi /pemantauan/pengawasan Terminal Bus dan fasilitas pendukungnya; 6. identifikasi dan/atau inventarisasi fasilitas pengisian bahan bakar umum (SPBU). B 1. Fasilitas Sosial, meliputi; 1. inventarisasi/pemantauan/pengawasan Mesjid/Mushola dan fasilitas pendukungnya; 2. inventarisasi/pemantauan/pengawasan Gereja/Kapel/Chapel dan fasilitas pendukungnya; 3. inventarisasi/pemantauan/pengawasan Pura dan_fasilitas pendukungnya; 4. inventarisasi/pemantauan/pengawasan Vihara/ Klenteng/ Kuil dan fasilitas pendukungnya; 5. inventarisasi/pemantauan/pengawasan Tempat Peribadatan lainnya beserta fasilitas pendukungnya 6. inventarisasi/pemantauan/pengawasan sarana_pendidikan dan fasilitas pendukungnya; 7. inventarisasi/pemantauan/pengawasan sarana kesehatan dan fasilitas pendukungnya; 8. inventarisasi/pemantauan/pengawasan sarana olahraga dan fasilitas pendukungnya; 9. inventarisasi/pemantauan/pengawasan pusat perbelanjaan dan fasilitas pendukungnya; 10. inventarisasi/pemantauan/pengawasan sarana niaga pemerintah dan fasilitas pendukungnya; 11. inventarisasi/pemantauan/pengawasan sarana pelayanan umum dan fasilitas pendukungnya; 12. inventarisasi/pemantauan/pengawasan sarana_rekreasi/wisata dan fasilitas pendukungnya; 13. inventarisasi/pemantauan/pengawasan dan tempat pemakaman umum (TPU) dan fasilitas pendukungnya; 14. inventarisasi/pemantauan/pengawasan bangunan gedung dan sarana pendukung dan/atau operasionalisasi panti asuhan/panti jompo/panti sosial lainnya. 13, Bagian Keempat Fungsi Tambahan Pasal 8 Selain fungsi Kepala Lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Kepala Lingkungan dalam menjalankan tugasnya mempunyai fungsi tambahan sebagai berikut: a, es op Kesiapsediaan pelaksanaan tugas-tugas yang bersifat insidental dan/atau cksidental, yang meliputi: penanganan/penanggulangan dini terhadap banjir, kebakaran, angin puting beliung, longsor, gempa bumi, pohon tumbang, tsunami, banjir rob, dan kecelakaan lalu lintas; Penanganan/penanggulangan dini pada saat kejadian luar biasa/darurat; Pembuatan/penyiapan dan pengoperasian layanan pengaduan terpusat (call center) warga; Fasilitasi/pembantuan urusan dan/atau keperluan warga; Penyelenggaraan pelayanan dengan sikap humanis, beradab, dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas dan fungsi; Penyimpanan (manual dan eletronik/digital), penjagaan/pengamanan, dan penggunaan Data Kependudukan dan/atau data penyelenggaran fungsi secara bertanggung jawab; Penyuksesan dan pengefektifan program-program dan kegiatan-kegiatan Daerah; Pemeliharaan nama baik dan kewibawaan Daerah; Pemahaman dan penguasaan urusan Birokrasi Pemerintahan sesuai fungsi masing-masing lembaga/badan; Pemutakhiran ilmu, pengetahuan, dan keterampilan dalam penguasaan teknologi informasi sesuai dengan perkembangan terkini; Peningkatan kemandirian dalam pelaksanakan tugas dan fungsi keadministrasian; Penghindaran/pencegahan diri dari keanggotaan dan/atau afiliasi dengan Partai dan/atau Pengurus Partai Politik; Penghindaran/pencegahan diri dari keanggotaan dan/atau afiliasi dengan Pengurus dan/atau Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) atau ORMAS. lainnya; Penghindaran/pencegahan perilaku iri dari perbuatan-perbuatan dan/atau tindakan-tindakan yang melanggar hukum dan/atau norma- norma yang berlaku dalam masyarakat; Penghindaran/pencegahan perilaku diri dari gratifikasi/tips/ucapan terima kasih dan/atau pungutan liar lainnya (PNGLI); Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diperintahkan/dilimpahkan Camat dan/atau Lurah sesuai dengan tugas dan fungsi; Pelaporan pelaksanaan seluruh tugas dan fungsi kepada Lurah setiap harinya dengan memperhatikan matriks tugas dan fungsi sebagaima yang dirincikan pada lampiran I, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Wali Kota ini. 4 BAB Ill PENUTUP, Pasal 9 Peraturan Wali Kota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Wali Kota Medan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Medan. Ditetapkan di Medan pada tanggal 8 Oktober 2021 WALI KOTA MEDAN, ttd MUHAMMAD BOBBY AFIF NASUTION Diundangkan di Medan pada tanggal 8 Oktober 2021 SEKRETARIS DAERAH KOTA MEDAN, ttd WIRIYA AL RAHMAN, BERITA DAERAH KOTA MEDAN TAHUN 2021 NOMOR- Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM. SEKRETARIAT DAERAH KOTA MEDAN NIP. 19750228 200604 1 015 15 LAMPIRAN PERATURAN WALI KOTA NOMOR :51 TAHUN 2011 TANGGAL, :8 OKTOBER 2021 MATRIKS TUGAS DAN FUNGSI KEPALA LINGKUNGAN DI KOTA MEDAN No FUNGSI URAIAN SUB URAIAN RINCIAN SUB RINCIAN T 2 3 4 5 6 1. |PEMERINTAHAN UMUM Tdeologi Pancasila Wawasan Kebangsaan Bela Negara L IDEOLOGI Kewaspadaan Dini Nasional Kerukunan Antar Etnis dan Umat Beragama Paham Radikalisme Paham Ekstrimisme PRESIDEN Legislatif DPD RI peut Legislatif DPR RI Legislatif DPRD 2. POLITIK Provinsi Legislatif DPRD Kota PEMILUKADA GUBERNUR WALT KOTA Reses Anggota DPD RI 16 DPR RI DPRD Provinsi DPRD Kota Sosialisasi Peraturan Anggota DPD RI DPR RI DPRD Provinsi DPRD Kota Program/Kegiatan KPU KPU Kota KPU Provinsi KPU RI PERTAHANAN Teroris/Terorisme Separatis /Separatisme Warga Negara Asing/ WNA Konsulat Negara Sahabat N.G.O dan Organisasi Asing NARKOBA/ NAPZA Bela Negara LVRI Pekerja Migran Indonesia KESATUAN BANGSA Hari Besar Nasional Hari Besar Keagamaan Isu Suku, Agama, Ras, Antar Golongan (SARA) Konflik Horizontal Konflik Vertikal Kegiatan Masyarakat Hubungan TOGA Hubungan TOMAS Hubungan TOKOH ADAT Hubungan TOKOH PEMUDA KEPENDUDUKAN Data Penduduk KTP KK AKTA LAHIR, AKTA PERNIKAHAN PERCERAIAN AKTA KEMATIAN ‘SURAT KEMATIAN MUTASI MUTANDIS Data Sosial BST BPNT PKH KIS KIP Bantuan Sosial Lain Riwayat Keturunan Warga ‘Ahli Waris MONOGRAFI Luas Wilayah Batas Wilayah 18 Peta Wilayah Sebaran Penduduk Klasifikasi Penduduk Jenis Kelamin Usia Tingkat Pendidikan Jenis Kesukuan Jenis Pekerjaan Batas Lingkungan Alas Hak Tanah/Bangunan 7. KEAGRARIAAN Sengketa Tanah Tinjau Lapangan/ Tanah i. | TRAMTIBUM ‘Geng Motor Begal Balapan Liar Pelajar KETENTRAMAN . Remaja 1. (KEAMANAN Pan Tawuran/ Pertikaian Mee Warga Tindakan Kriminal Babinsa Bhabinkamtibmas 2. KETERTIBAN [ etcrtiban Peraturan SI psa Bangunan Bermasalah 19 Vidiotron Baliho Plank Izin Reklame Papan Reklame Spanduk Umbul-Umbul Steling Etalase Ketertiban —Trotoar/ : Jalan Kanopi Bangunan Kanopi Tain Usaha Tain Jasa Wisata/ Hiburan Terminal Liar Izin Operasional Stasiun Liar Loket Pembantu Izin/Tanda Daftar Organisasi Organisasi Kemasyarakatan Organisasi Keagamaan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Organisasi Lain Warnet Jam Operasi Izin Pedagang Kaki Lima/ Asongan/ Mobil (Bergerak) Penutupan/ Pembetonan Saluran Drainase Pembukaan/ Pembongkaran Razia Yustisi Tempat Umum Trotoar/Badan Jalan Pasar Tumpah Emperan Pasar Tradisional Emperan Pasar Modern Emperan Rumah Toko Trotoar Seputaran Tempat Perbelanjaan Seputaran Pasar Tradisional Seputaran Pasar Modern Seputaran _Tempat Pelayanan Umum Seputaran Tempat Peribadatan Bom/Setrum Ikan Jalur Pedestrian/Pejalan Kaki 21 Tugas Lain KEJADIA —_LUAR BIASA Kedaruratan Bangunan/Gedung Runtuh Penyakit Menular Endemi Pandemi Telepon Seluler/HP CALL CENTER cea ‘Aplikasi Administratif Surat Menyurat KEPERLUAN Bantuan Sosial WARGA Ekonomis Usaha Sopan Santun PERILAKU/SIKAP Sabar/ Tidak Tempramental Hormat Bersahabat ‘Senyum Iklas Bebas Dari Pungli Gerak Cepat Bertanggung Jawab Tanpa Pamrih Kolaboratif DATA Penyimpanan Manual 30 Pengamen PGOT Gelandangan Orang Terlantar Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Pekerja Seks Komersial PMKS (PSK) Manusia Silver dil. Pungutan Liar (PUNGLI) OKP dan/atau Masyarakat SISKAMLING Keamanan Lingkungan Masyarakat Kegiatan Massal : Pemerintah PERLINDUNGAN Konflik Antar Pemuda/OKP MASYARAKAT KDRT Mercon 7 Petasan Perayaan Hari Besar Agaman Kembang Api Meriam Tradisional ae se Insidental nsi Gangguan Tramtibum Bksidental ‘Alam KEBENCANAAN Potensi Kebencanaan Non Alam 2 Penanggulangan Bencana Alam Non Alam i —_ ‘Alam ngungsi Kebencanaan eae Non Alam Badan Jalan Genangan/Luapan Air Kawasan/Daerah Pemukiman Alam Relawan Bencana Non Alam Wilayah Pengangkutan Sampah Tempat Sampah ‘Sampah Liar/ Sembarangan Reduce 3R Reuse Recycle 5. KEBERSIHAN ae Bergerak TPS Tidak Bergerak Sampah Lahan Kosong Guima/Rumput Liar Wilayah Kumuh Waktu Buang Sampah Pemilahan/Pemisahan Sampah PEMBANGUNAN 23 KEAGAMAAN Kerukunan Umat Beragama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Pengurus Rumah Ibadah Hari Besar Keagamaan Kelompok Perwiritan Ibadah Rumah/Wejk Cipta Masjid Mandiri Rumah Ibadah Taman Pemakanan Umum (TPU) PENDIDIKAN PAUD Gerakan Literasi Warga Taman Baca Lingkungan Fasilitas Anak Usia Sekolah KEBUDAYAAN Kebudayaan Lokal Kearifan Lokal (Local Wisdom) Cagar Budaya Seni Budaya Tradisional KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA Organisasi_Kemasyakarakatan Pemuda (OKP) Pengusaha Muda/Youth Enterpreneur Kompetisi Olahraga Pemuda Bibit Altlet 24 Sponsor Atlet/Kompetisi Olah Raga Program Kesehatan Posyandu Konvergensi Stunting Penanggulangan Gizi Buruk DBD HIV/AIDS KESEHATAN TBC Hepatitis B Rabies ai Negeri Fasilitas Kesehatan Swasta i Negeri Bantuan Sosial Masyarakat /Swasta Gotong Royong Serikat Tolong Menolong (STM) Warga Bilal Mayit KEMASYARAKATAN Pengurus Rumah Ibadah Guru Magrib Mengaji Khatib Jumat Guru Sekolah Minggu Penatua Gereja Kemandirian dan Ketahanan Pangan 25 Disabilitas Difable Warga Penyandang Lansia Yatim Piatu ‘Anak Terlantar Kelurahan Layak Anak Kegiatan PKK Kelompok Masyarakat (Pokmas) Kelompok Tani (Poktan) umm Usaha Rumah Tangga Usaha Mikro Usaha Kecil EKONOMI Koperasi Tempat SAKASANWIRA = Pengusaha Lapangan Kerja Menengah Industri = Besar PBB PENERIMAAN DAERAH DAN/_ | Pendapatan Asli Daerah (PAD) _| Pajak Daerah/Restoran ATAU Retribusi PENDAPATAN ASLI - — DAERAH (PAD) Corporate Social Responsibility (CSR) LINGKUNGAN Tnovasi Lingkungan 26 HIDUP Keindahan/Estetika Lingkungan Taman Pertamanan Bunga Pohon Drainase Aliran Air AMDAL Kabel/Jaringan Utilitas Lahan Kosong Ruang Terbuka Hijau (RTH) Sarana Umum Prasaran Umum Bangunan Gedung dan Sarana/Prasarana Pendukungnya Jalan Median Jalan Bahu Jalan 10. INFRASTRUKTUR Lahan Milik Jalan Aset Pemerintah Roilen Jalan Gang Trotoar Drainase Lampu Penerangan Jalan Umum (LPuU) Jaringan/Instalasi PLN 7 TELKOM PGN AIR LIMBAH Taman dan Prasarana Pendukungnya Lapangan Terbuka dan Sarana Pendukungnya FASILITAS UMUM | Halte/ Shelter Bus dan Sarana 12. Pendukungnya Bangku Jalan/Tempat Duduk Publik di Trotoar Jalan Terminal ‘SPBU Mesjid Musholla Gereja Sarana Keagamaan Kapel Pura Vihara 13. FASILITAS SOSIAL Kuil/Klenteng, dil. Sarana Pendidikan Sarana Kesehatan Sarana Olah Raga Sarana Pusat Perbelanjaan Kecil Menengah 28 Besar Sarana Niaga Pemerintah Pasar Daerah Rumah Potong dil. Bank Pegadaian dil. Sarana Rekreasi/Wisata Negeri Swasta Tempat Pemakaman Umum (TPU) Panti Asuhan Panti Jompo Panti Sosial Lain TAMBAHAN INSIDENTAL/ EKSIDENTAL Banjir Kebakaran ‘Angin Puting Beliung Longsor Gempa Bumi Pohon Tumbang Tsunami Banjir Rob Kecelakaan Lalu Lintas 29 Digital ‘Aplikast Penjagaan Pengamanan Bertanggung Jawab Tidak Menyebar Data NAMA BAIK/ KEWIBAWAAN DAERAH Urusan Kantor Pemerintahan Tugas Fangst LEMBAGA Urusan PEMERINTAHAN Kepolisian Tugas Fungsi Urusan TNI Tagas WhatsAps (WA) Facebook Media Sosial Instagram INFORMASI Tweeter oe — Berita Online Media Online : Tabloid Aplikasi Tayanan Publik Berbasis Online 31 ADMINISTRASI Pengarsipan Tugas Fungsi Pelaporan Tugas Fungsi KEPALA BAGIAN HUKUM. SEKRETARIAT DAERAH KOTA MEDAN LAKSAMANA PUTRA SIREGAR, S.H., MSP Pembina NIP. 19750228 200604 1 015 32 WALI KOTA MEDAN ttd MUHAMMAD BOBBY AFIF NASUTION

Anda mungkin juga menyukai