2023 Ebook Ahmad-Syamil ISBN978-623-09-3483-4 C74 MATEMATIKADALAMEKONOMIDANBISNIS Sonpedia
2023 Ebook Ahmad-Syamil ISBN978-623-09-3483-4 C74 MATEMATIKADALAMEKONOMIDANBISNIS Sonpedia
net/publication/371041621
CITATIONS READS
0 5,894
10 authors, including:
Ahmad Syamil
Bina Nusantara (Binus) University, Bandung and Jakarta, Indonesia
56 PUBLICATIONS 278 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Ahmad Syamil on 26 May 2023.
Penulis :
Peran Simanihuruk, S.E., M.Si
Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M
Nurul Sriminarti, S.E., M.M
Khairul Alim, S.Si., M.Sc
Dalizanolo Hulu, SE, ME, CRM, CRP
Ika Wulandari, SE., MM
Apriani Simatupang, S.E., M.M
Ir. Ahmad Syamil, MBA, PhD
Prof. Dr. Musran Munizu, SE.,M.Si.,CIPM.,CBOA.,CSOPA
Penerbit:
MATEMATIKA EKONOMI & BISNIS
(Teori & Model Penerapan)
Penulis :
Peran Simanihuruk, S.E., M.Si
Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M
Nurul Sriminarti, S.E., M.M
Khairul Alim, S.Si., M.Sc
Dalizanolo Hulu, SE, ME, CRM, CRP
Ika Wulandari, SE., MM
Apriani Simatupang, S.E., M.M
Ir. Ahmad Syamil, MBA, PhD
Prof. Dr. Musran Munizu, SE.,M.Si.,CIPM.,CBOA.,CSOPA
Editor:
Efitra
Sepriano
Penyunting :
Andra Juansa
Desain sampul dan Tata Letak:
Yayan Agusdi
Penerbit :
PT. Sonpedia Publishing Indonesia
Redaksi :
Jl. Kenali Jaya No 166 Kota Jambi 36129 Tel +6282177858344
Email: sonpediapublishing@gmail.com Website:
www.sonpedia.com
A. PENDAHULUAN
Gambar 1.1
Kerangka Model Pemecahan Masalah Ekonomi dan Bisnis
✓ Konstanta
Konstanta merupakan bilangan tetap atau suku yang tidak
mengandung variabel. Misalnya, y = 2 + x , dari soal matematika
tersebut dapat diketahui bahwa 2 adalah konstanta karena
bilangan tersebut tidak memiliki variabel di belakangnya.
✓ Koefisien
Bila konstanta dengan variabel digabungkan menjadi satu, misal :
3Q ; 5R; 4P; 0,3C; maka angka konstanta yang ada di depan
variabel disebut koefisien dari variabel tersebut. Dengan kata lain,
koefisien adalah angka pengali konstan terhadap variabelnya.
✓ Parameter
Konstanta parameter atau yang lebih dikenal dengan istilah
parameter dapat didefinisikan sebagai suatu nilai tertentu dalam
suatu masalah tertentu dan mungkin akan menjadi nilai yang lain
pada suatu masalah yang lainnya. Parameter biasanya
dilambangkan dengan huruf awal abjad Yunani atau Arab,
misalnya, α, β, dan χ, atau a, b, dan c. Hal ini tidak lain untuk
membedakan dengan lambang variabel, sehingga kalau
digabungkan tidak akan memperoleh huruf yang sama. Perlu
diketahui bahwa parameter ditulis dengan huruf kecil.
✓ Pertidaksamaan
Pertidaksamaan adalah bentuk/kalimat matematis, memuat tanda
lebih dari “ > “, kurang dari “ < “, lebih dari atau sama dengan “
≥ “, dan kurang dari atau sama dengan “ ≤ “.
✓ Operasi Himpunan
• Gabungan (Union): A U B = {x; x є A atau x є B}
• Irisan (Intersection): A ∩ B = {x; x є A dan x є B}
• Selisih : A – B ≡ A B = { x; x є A tetapi x є B}
• Pelengkap (Complement): A = { x; x є U tetapi x є A}
=U-A
✓ Kaidah-kaidah Matematika
• Kaidah Indempoten:
a) A U A = A b) A ∩ A = A
• Kadiah Asosiatif:
a) (A U B) U C = A U (B U C)
b) (A ∩ B) ∩ C = A ∩ (B ∩ C)
• Kaidah Komutatif:
a) A U B = B U A b) A ∩ B = B ∩ A
• Kaidah Distributif:
a) A U (B ∩ C) = (A U B) ∩ ( A U C)
b) A ∩ ( B U C) = (A ∩ B) U ( A ∩ C)
• Kaidah Identitas:
a) A U 0 = A b) A ∩ 0 = 0
c) A U U = U d) A ∩ U = A
Bilangan
Nyata
Bilangan Bilangan
Rasional Irasional
Bilangan Bilangan
Bulat Pecah
Bilangan Bilangan
Nol
Negatif Positif
2; -2; Nyata
1,1; -1,1 Khayal
+ dan -
Akar negatip
✓ Akar
Kaidah-kaidah perpangkatan untuk an di atas dinyatakan untuk
nilai 𝑎 ≠ 0 dan n merupakan bilangan bulat positif atau negatif.
✓ Pemfaktoran
Suatu faktor adalah satu diantara pengali-pengali yang terpisah
dalam suatu hasil kali. Misalnya pernyataan matematika yang
berbentuk ab + bc, maka dapat difaktorkan menjadi a(b+c). Jadi,
dengan kata lain pemfaktoran dapat ditulis sebagai berikut : ab +
ac = a(b+c)
Faktorkanlah Y = X2 – 9X + 20
A. PERMINTAAN
Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.1. Dari gambar tersebut dapat
dilihat bila harga suatu barang turun dari P0 ke P1, jumlah yang
diminta akan bertambah dari Q0 ke Q1. Demikian pula apabila harga
naik dari P0 ke P2, jumlah yang diminta akan berkurang yaitu dari Q0
ke Q2. Besarnya pertambahan atau penurunan dari jumlah yang
diminta dari suatu barang tertentu sebagai akibat pengaruh turunnya
atau naiknya harga barang. Hal itu sangat bergantung pada elastisitas
permintaan barang.
P2
Permintaan (Demand)
P0
P1
Q2 Q0 Q1 Kuantitas (Q)
Gambar 2.1. Kurva Permintaan
B. PENAWARAN
Penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan pada berbagai
tingkat harga. Kurva penawaran suatu barang merupakan grafik yang
menggambarkan pola hubungan antara jumlah yang ditawarkan dari
barang tersebut pada berbagai tingkat harga. Kurva penawaran ini
mempunyai persyaratan yaitu berlaku untuk variabel
kuantitas/jumlah atau X dan variabel harga atau P yang positif. Di
samping itu, kurva penawaran suatu barang mengikuti ketentuan-
ketentuan yang berlaku dalam hukum penawaran. Dalam hukum
penawaran terlihat bahwa besar kecilnya jumlah barang yang
ditawarkan sangat tergantung pada tingkat harga barang tersebut.
Dalam keadaan lain dapat saja tetap (ceteris paribus). Maka, jika
harga dari suatu barang naik, jumlah barang yang ditawarkan
tersebut bertambah. Hal ini karena produsen berusaha untuk
menggunakan kesempatan memperbesar keuntungannya.
Sebaliknya, jika harga barang itu turun, jumlah yang ditawarkan akan
berkurang karena produsen berusaha mengurangi kerugiannya.
P1
0
Q1 Q2 Kuantitas (Q)
Gambar 2.2. Kurva Penawaran
C. KESEIMBANGAN PASAR
Keseimbangan pasar (market equilibrium) terjadi apabila jumlah
produk yang diminta sama dengan jumlah produk yang ditawarkan
Qd = Qs atau Pd = Ps
P
Qs = Ps
Pe E
Qe Q
Qd = Pd
Contoh soal:
Diketahui fungsi permintaan dan penawaran: Pd = 20 – Q dan Ps =
5 + 2Q. Tentukan:
a. Keseimbangan pasar (nilai ekuilibrium) untuk kuantitas dan harga
b. Buat grafiknya
Penyelesaian:
a. Keseimbangan pasar:
Pd = 20 – Q Qd = 20 - P
Ps = 5 + 2Q Qs = -2,5 + ½ P
Qd = Qs
20 – P = -2,5 + ½ P
-P – ½ P = -2,5 – 20
-3/2 P = -22,5
3/2 P = 22,5
P = (22,5 x 2) / 3
P = 15 Harga keseimbangan pasar
b. Fungsi permintaan: Q = 20 - P
P=0 Q = 20 (20, 0)
Q=0 P = 20 (0,20)
Fungsi penawaran: Q = -2,5 + ½ P
P=0 Q = -2,5 (-2,5; 0)
Q=0 P = 5 (0, 5)
P Q = 20 - P
20
E (5 ; 15)
5
-2,5 20
Q
Q = -2,5 + ½ P
Contoh soal:
Diketahui Pd = 20 – Q dan Ps = 5 + 2Q serta pajak per unit Rp 2.
Tentukan:
a. Harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum pajak
b. Harga dan jumlah keseimbangan pasar setelah pajak
c. Besar pajak per unit dan total pajak yang harus dibayar oleh
konsumen dan produsen kepada pemerintah
d. Total pajak yang harus diterima oleh pemerintah
Penyelesaian:
a. Harga dan jumlah keseimbangan sebelum pajak
Keseimbangan: Pd = Ps
20 – Q = 5 + 2Q
-3Q = -15 Q = 5
P = 20 – 5 = 15
Pe = Rp 15 dan Qe = 5 unit
Contoh soal:
Diketahui Pd = 20 – Q dan Ps = 5 + 2Q serta subsidi per unit Rp 2.
Tentukan:
a. Harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum subsudi
b. Harga dan jumlah keseimbangan pasar sesudah subsidi
c. Besar subsidi per unit dan total subsidi yang diterima oleh
konsumen dan produsen dari pemerintah
d. Total subsidi yang harus diberikan oleh pemerintah
Penyelesaian:
a. Harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum subsidi:
Keseimbangan: Pd = Ps
20 – Q = 5 + 2Q
-3Q = -15 Q = 5
P = 20 – 5 = 15
Pe = Rp 15 dan Qe = 5 unit
b. Harga dan jumlah keseimbangan setelah subsidi:
s = Rp 2
Pd = 20 – Q dan Ps = 5 + 2Q
Ps = 5 + 2Q – 2
Ps = 3 + 2Q
Pd = Ps
20 – Q = 3 + 2Q
3Q = 17
A. FUNGSI PERMINTAAN
Dimana:
P = Harga produk
Q = Jumlah produk yang diminta
a, b, dan c adalah konstanta, a < 0 atau bernilai negatif
Oleh karena parameter a < 0 atau bernilai negatif pada persamaan
3.1, maka parabola akan terbuka ke bawah. Gambar parabola yang
terbuka ke bawah ini menunjukkan kurva permintaan dan
ditunjukkan dalam Gambar 3.1.
Q = c + bP – aP2 (3.2)
P (0, P)
(Q, 0)
0 Q
(Q, 0)
0
Q
(0, P2)
Penyelesaian:
Jika Q = 0, maka P = 16, sehingga titik potong sumbu P adalah (0,
16).
Jika P = 0, maka 16 - Q2 = 0 atau (4 + Q) (4 – Q) = 0
Q1 = -4 (tidak memenuhi) dan Q2 = 4
Jadi, titik potong dengan sumbu Q adalah (0, 4) dan (0, -4).
P (0,16)
16 ---
15 ---
---
14 ---
---
13 ---
P = 16 – Q2
---
12 ---
---
11
--- ---
10 ---
---
9 ----
---
8 ----
7 ---- (3,7)
6 ----
5 ----
4 ----
3 ----
2 ----
1 ---- (4,0)
0
4 Q
Gambar 3.3. Kurva Permintaan Berbentuk Parabola dengan
Persamaan P = 16 – Q2
B. FUNGSI PENAWARAN
Dimana:
P = Harga produk
Q = Jumlah produk yang ditawarkan
a, b, dan c adalah konstansta, dengan a bernilai positif (a > 0)
Oleh karena parameter a > 0 atau bernilai positif pada Persamaan
3.3, maka parabola akan terbuka ke atas. Gambar dari parabola
P = aQ2 + bQ + c
(0, P)
Q
0
(0, P) Q= aP2 + bP - c
(Q, P)
0 Q
Penyelesaian:
Jika Q = 0, maka P = 6, sehingga titik potong dengan sumbu P
adalah (0, 6)
Jika Q = 1, maka P = 12, sehingga titik koordinatnya (1, 12)
Jika Q = 2, maka P = 22, sehingga titik koordinatnya (2, 22)
Kemudian tentukanlah koordinat titik puncak dari persamaan P
=2Q2 + 4Q + 6, di mana rumusnya adalah:
−𝑏 −𝐷 −𝑏 −(𝑏 2 − 4𝑎𝑐)
𝐾𝑜𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑡 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑝𝑢𝑛𝑐𝑎𝑘 = { , }={ , }
2𝑎 4𝑎 2𝑎 4𝑎
−4 −[(4)2 −4(2)(6)] −4 32
= {2(2) , 4(2)
} ={4 ,8
}
= (−1, 4)
24
22 (2,22)
20
18
16
14 (1,12)
12
10
8
(-2,6) 6 P = 2Q2 + 4Q + 6
4
(-1,4)
2
-3 -2 -1 0 1 2 3 Q
Contoh soal:
Carilah secara aljabar dan geometri harga dan jumlah keseimbangan
dari fungsi permintaan dan penawaran berikut ini.
Pd = 50 – 5Q
Ps = Q2 + Q + 10
(d = demand dan s = supply)
Penyelesaian:
a) Mencari keseimbangan pasar secara aljabar
Syarat keseimbangan pasar adalah Pd = Ps
50 – 5Q = Q2 + Q + 10
0 = Q2 + Q + 10 + 5Q – 50
0 = Q2 + 6Q – 40 atau bisa ditulis menjadi Q2 + 6Q – 40 = 0
Q2 + 6Q – 40 = 0 adalah bentuk persamaan kuadrat, di mana
nilai koefisien a = 1; b = 6; dan c = -40. Untuk memperoleh nilai-
nilai Q1 dan Q2, gunakan rumus kuadrat. Hasilnya adalah:
−6 ± √(6)2 − {(4)(1)(−40)} −6 ± √36 − (−160)
𝑄1,2 = =
(2)(1) 2
−6 ± √196
=
2
−6+14
𝑄1 = 2 = 4
−6−14
𝑄2 = = −10 (tidak memenuhi karena bernilai negatif)
2
50
P P= Q2 + Q + 10
45
40 (5,40)
35
30 E (4,30)
25
20 Pd= 50 – 5Q
15
100 (10.0)
(0,10)
5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Q
di mana:
TR = Penerimaan total
Q = Jumlah produk yang dijual
P = Harga produk per unit
Jika fungsi permintaan linear dan menurun dari kiri atas ke kanan
bawah berarti harga P tidak tetap, maka penerimaan total (TR) akan
berbentuk fungsi kuadrat. Jadi, bila fungsi permintaan dinyatakan
oleh P = b – aQ, maka akan diperoleh persamaan penerimaan total.
TR = P.Q
TR = (b – aQ) Q
TR = bQ – aQ2
−𝑏 −(𝑏)2
𝑇𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑝𝑢𝑛𝑐𝑎𝑘 = { , }
2𝑎 4𝑎
TR = bQ – aQ2
0 −𝑏 −𝑏 Q
2𝑎 𝑎
Contoh soal:
Diketahui fungsi permintaan P = 20 – 2Q, carilah penerimaan total
maksimum dan gambarkanlah kurva permintaan dan penerimaan
total dalam satu diagram!
Penyelesaian:
TR = P.Q
TR = (20 – 2Q) Q
TR = 20Q – 2Q2
−𝑏 −(𝑏)2 −𝑏 −(𝑏 2 − 4𝑎𝑐)
𝑇𝑅 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 (𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑝𝑢𝑛𝑐𝑎𝑘) = { , }={ , }
2𝑎 4𝑎 2𝑎 4𝑎
−20 −400
={ , } = (5, 50)
−4 −8
P,TR
(5,50)
50
TR = 20Q – 2Q2
40 (8,32)
30
(0,20)
20 P= 20 – 2Q
10
(0,0) (10,0)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Q
Contoh soal:
Apabila biaya total yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
ditunjukkan oleh persamaan TC = 2Q2 – 24Q + 102. Pada tingkat
produksi berapakah unit biaya total ini minimum? Hitunglah berapa
besarnya biaya total minimum tersebut serta hitung pula berapa
besarnya biaya tetap, biaya variabel, biaya rata-rata, biaya tetap rata-
rata, dan biaya variabel rata-rata pada tingkat produksi tadi?
Kemudian jika produksi ditambah sebesar 1 unit, berapa besarnya
biaya marjinal?
Penyelesaian:
Berdasarkan rumus titik ekstrim parabola, biaya minimum terjadi
pada kedudukan:
−𝑏 24
𝑄= = = 6 𝑢𝑛𝑖𝑡
2𝑎 4
Garis waktu pada Gambar 4.1 terdiri dari beberapa komponen, yaitu
adalah garis yang menyatakan periode waktu, arus kas yang terjadi
di titik waktu, dan biasanya dilengkapi dengan besaran bunga yang
Biasanya, garis waktu diukur dalam tahun, namun bisa juga diukur
dalam satuan waktu lain seperti bulan atau hari. Dalam contoh
tersebut, periode waktu diukur dalam tahun sehingga jarak antara 0
dan 1 mewakili periode waktu dari awal tahun hingga akhir tahun
pertama. Tingkat bunga 10% tertera pada gambar untuk
memudahkan pemahaman.
Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai dua jenis suku bunga, yaitu
suku bunga sederhana dan suku bunga majemuk. Meskipun dalam
kehidupan sehari-hari, kita lebih sering berhadapan dengan suku
bunga majemuk, namun penting untuk mengenal kedua jenis suku
bunga ini.
B. BUNGA SEDERHANA
2 Rp 107 Rp 7 Rp 114
3 Rp 114 Rp 7 Rp 121
4 Rp 121 Rp 7 Rp 128
5 Rp 128 Rp 7 Rp 135
Sebagai ilustrasi, hasil dari investasi sebesar Rp 100 juta pada tingkat
bunga majemuk sebesar 7% per tahun ditunjukkan oleh Tabel 4.2.
Berdasarkan Tabel 4.2. di atas, kita dapat melihat bahwa pada tahun
pertama investasi sebesar Rp 100 juta menghasilkan bunga sebesar
Rp 7 juta, yang dihitung dari 7% dari total investasi tersebut. Hal ini
membuat nilai investasi di akhir tahun pertama menjadi Rp 107 juta,
setelah menambahkan bunga pada awal tahun kedua. Pada tahun
kedua, nilai investasi awal sebesar Rp 107 juta menghasilkan bunga
sebesar Rp 7,49 juta, sehingga total nilai investasi di akhir tahun
kedua menjadi Rp 114,49 juta. Demikian pula pada tahun ketiga,
investasi awal sebesar Rp 114,49 juta menghasilkan bunga sebesar Rp
8,01 juta, sehingga total nilai investasi di akhir tahun ketiga menjadi
Rp 122,50 juta. Pada tahun keempat, investasi awal sebesar Rp
D. NILAI SEKARANG
Pada bagian ini, kita akan membahas konsep nilai sekarang dari
sejumlah uang di masa depan. Tujuan keuangan sering kali
membutuhkan perhitungan nilai masa depan dari sejumlah uang
yang dimiliki saat ini, namun terkadang kita juga ingin mengetahui
nilai hari ini dari sejumlah uang yang akan diterima di masa depan.
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita dapat memperhatikan bahwa
nilai sekarang merupakan kebalikan atau invers dari akumulasi
investasi sejumlah uang. Dalam pembahasan ini, kita akan
mempelajari bentuk nilai sekarang dari suku bunga sederhana.
Maka, jika tujuan kita adalah memiliki investasi senilai Rp 100 juta
pada akhir tahun ke-10, kita dapat mencapainya dengan melakukan
investasi sebesar Rp 50,835 juta pada investasi yang menghasilkan
keuntungan sebesar 7% per tahun.
𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑦 ∆𝑦
𝑚= =
𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑥 ∆𝑥
Total biaya variabel, TVC, dan total biaya tetap, TFC, merupakan
fungsi TC = TVC + TFC barang diketahui sebagai berikut ini.
𝑄3
𝑇𝐶 = 𝑇𝑉𝐶 + 𝑇𝐹𝐶 = − 15𝑄2 + 175𝑄 + 1.000
2
Pertanyaan:
Pembahasan:
a) Beberapa persamaan
1. Total biaya, TC
𝑄3
𝑇𝐶 = 𝑇𝑉𝐶 + 𝑇𝐹𝐶 = − 15𝑄 2 + 175𝑄 + 1.000
2
2. Biaya rata-rata, AC
𝑄3
𝑇𝐶 − 15𝑄2 + 175𝑄 + 1.000
𝐴𝐶 = = 2
𝑄 𝑄
3𝑄2 1.000
= − 15𝑄 + 175 +
2 𝑄
3. Biaya variabel rata-rata, AVC
𝑄3
𝑇𝑉𝐶 − 15𝑄2 + 175𝑄 𝑄2
𝐴𝑉𝐶 = = 2 = − 15𝑄 + 175
𝑄 𝑄 2
4. Biaya tetap rata-rata, AFC
𝑇𝐹𝐶 1.000
𝐴𝐹𝐶 = =
𝑄 𝑄
5. Biaya marjinal, MC
𝑑(𝑇𝐶) 3𝑄2
𝑀𝐶 = = − 30𝑄 + 175
𝑑𝑄 2
𝑑(𝑇𝑉𝐶) 3𝑄2
𝑀𝐶 = = − 30𝑄 + 175
𝑑𝑄 2
E. INTEGRASI
Contoh 1.
Integrasi fungsi berikut ini:
𝑥4 1 1
a) 𝑥 4 b) c) d) √𝑥 e)
𝑥2 𝑥4 √𝑥 3
Pembahasan:
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Sederhanakan
Sederhanakan Menyatakan Terapkan jawab jika
Soal
jika mungkin n Aturan mungkin
dan n + 1 Pangkat
∫ 𝑥 4 𝑑𝑥
n=4
a) 𝑥 4
𝑥 4
Tidak perlu
n+1=5 𝑥5
= +𝑐
5
n=2
∫ 𝑥 2 𝑑𝑥
𝑥4 n+1=3
b) 𝑥 4−2 = 𝑥 2 Tidak perlu
𝑥2 𝑥3
= +𝑐
3
n = -4 𝑥 −3
∫ 𝑥 −4 𝑑𝑥 +𝑐
1 n + 1 = -3 −3
c) 𝑥 −4
𝑥4 𝑥 −3
= +𝑐
−3
Contoh:
Integrasikan berikut ini
𝑥 + 5𝑥 2
𝑎) 𝑏) (𝑄 + 3)√𝑄
𝑥
Tahap 1. 𝑥 + 5𝑥 2 𝑥 𝑥2 1
= + = +1
Penyederhanaan, 𝑥2 𝑥2 𝑥2 𝑥
Tahap 2. 1
= 𝑥 −1 → 𝑛 − 1
Nyatakan n untuk setiap suku 𝑥
Tahap 3. 1
∫ 𝑑𝑥 = 𝑙𝑛|𝑥| + 𝑥 + 𝑐
Tuliskan 𝑥+5
integrasinya
Inilah jawabannya, tidak dapat disederhanakan lagi.
𝑒 𝑡 + 𝑒 2𝑡 𝑒 𝑡 𝑒 2𝑡
= 𝑡+ 𝑡
𝑒𝑡 𝑒 𝑒
Jika membagi masing-masing dengan 𝑒 𝑡 maka diperoleh:
𝑒 𝑡 + 𝑒 2𝑡
= 1 + 𝑒 2𝑡 𝑒 −𝑡 = 1 + 𝑒 𝑡
𝑒𝑡
Ini disederhanakan menjadi jumlah dua suku: 1 adalah suku
konstanta, diintegrasikan dan 𝑒 𝑡 adalah fungsi standar, maka
diperoleh:
1
𝑎) ∫(5𝑥 − 2)10 𝑑𝑥 𝑏) ∫ 𝑑𝑥
5𝑥 − 2
a) Subtitusi u terhadap fungsi liner (5x-2)
∫(5𝑥 − 2)10 𝑑𝑥 → ∫(𝑢)10 𝑑𝑥
Metode
Persamaan substitusi u = 5x – 2
Direrensiasi terhadap x
𝑑𝑢
= 5 → 𝑑𝑢 = 5𝑑𝑥
𝑑𝑥
Kalikan kedua sisinya 1 1 1
1
𝑑𝑢 = ( ) 5𝑑𝑥 → 𝑑𝑥 = 𝑑𝑢
dengan 5 5 5
5
Kemudian, ganti dx 1
1
∫ 𝑢10 𝑑𝑥 → ∫ 𝑢10 ( ) 𝑑𝑢
dengan 𝑑𝑢 5
5
Faktorkan konstanta 15 1 1 𝑢11
∫ 𝑢10 𝑑𝑢 = +𝑐
dan integrasikan 5 5 11
Tuliskan kembali u (5𝑥 − 2)11
= +𝑐
dalam bentuk x 55
1
Bagian (b) ∫ 𝑑𝑥
5𝑥 − 2
Tahap 1. Misalkan u = 5x – 2, jadi integral menjadi ∫ 𝑢−1 𝑑𝑥, dan
dx perlu diekspresikan dalam du
Tahap 2. Gunakan persamaan substitusi untuk mendeduksi ekspresi
dx dalam bentuk du dengan mendiferensiasi terhadap x, lalu
1
selesaikan untuk dx. Dalam soal ini 𝑑𝑥 = 5 𝑑𝑢
1 4
∫ 𝑑𝑥
𝑒 2𝑥
2
∫ √8𝑥 − 4 𝑑𝑥
3 15
∫
(2𝑥 − 7)3
4 𝑥=9
4
∫ 𝑑𝑥
𝑥=5 10 − 𝑥
5 𝑥=3
∫ 𝑒 2𝑥 𝑑𝑥
𝑥=0
A. EKONOMI MIKRO
B. PERMINTAAN (DEMAND)
12.000 5
11.000 10
10.000 20
9.000 30
8.000 40
7.000 50
6.000 60
5.000 70
4.000 80
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
5 10 20 30 40 50 60 70 80
Dari kurva di atas terlihat bahwa semakin tinggi harga, maka jumlah
yang diminta semakin sedikit, dimana sumbu Y untuk harga (P) dan
sumbu X untuk kuantitas (Q).
12000
10000
8000
6000
4000
2000
Ilustrasi 3.
Diketahu fungsi permintaan adalah Qd = 80 - 2P
Sedangkan fungsi penawaran Qs = -120 + 8P.
Dari ilustrasi 3, tentukan keseimbangan pasar (harga keseimbangan
dan kuantitas keseimbangan)
JAWAB :
Keseimbangan terjadi pada saat Qd = Qs
80 - 2P = -120 + 8P
8P + 2P = 120 + 80
E. ELASTISITAS HARGA
Jawab :
𝑃 Δ𝑄
𝜀= 𝑥
𝑄 Δ𝑃
1000 5
𝜀= 𝑥
120 100
Hal ini berarti ketika harga barang Y naik sebesar 1%, maka jumlah
yang ditawarkan hanya naik sebesar 0,42%.
F. BUDGET LINE
Barang yang dapat dibeli oleh Tuan Gibran dengan mengacu pada
persamaan tersebut adalah :
Celana (X)
35
30
25
20
15
10
5
0
0 4 8 12 16
Dimana;
TR = Total Revenue
P = Price (Harga)
Q = Quantity (kuantitas)
Ilustrasi 7. Total Revenue
Jawab TR = 1000Q
TR = 1000 x 250
TR = 250.000
Dimana;
TC = Total Cost
FC = Fixed Cost
VC = Variable Cost
Jawab :
a. Besarnya FC (Fixed Cost)
Dari persamaan TC = 800 + 20Q, biaya tetapnya adalah 800
sedangkan biaya variable adalah 20Q. Hal ini karena besarnya
biaya variable tergantung dari besarnya jumlah yang diproduksi
(Q). Jadi dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa
besarnya FC adalah 800
Misalnya:
- 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16,…..dst (pembeda = 2)
- 80, 70, 60, 50, 40, 30, 20,…dst (pembeda = 10)
Contoh:
Diketahui pembeda suatu barisan bilangan -2 suku pertama adalah
20 maka jumlah 12 suku pertama adalah :
Jawaban Cara 1.
Tentukan Suku ke 12
Un = a + (n - 1)b
Sn = ½n (a + Un)
S12 = ½ 12 (20 + (-2))
S12 = 108
Jawaban Cara 2.
Sn = ½ n {2a + (n-1)b}
S12 = ½ n {2.20 + 11. (-2)}
S12 = 108
Misalnya:
- 5, 20, 80, 320, 1280, …..dst (pengganda/rasio = 2)
- 64, 32, 16, 8, 4, 2, 1, …..dst (pengganda/rasio = 0.5)
𝑎(𝑟 𝑛 −1)
Sn = 𝑟−1
, jika r > 1
𝑎
S∞ = 𝑟−1 , jika r > 1
Dimana:
S∞ = Jumlah suku tak hingga
a = suku pertama
r = rasio
Contoh :
Diketahui baris bilangan 4, 2, 1, ½, ¼, … dst. Tentukanlah jumlah
12 suku pertama
Jawaban:
𝑈𝑛
r=𝑈
𝑛−1
𝑈2 𝑈4 2 1
r= 𝑈1
= 𝑈3
= 4
= 2
𝑎(1−𝑟 𝑛 )
Sn = , jika r < 1
1−𝑟
112
4(1− )
S12 = 2
1
1−
2
4 (1−0.0002441)
S12 = 1
2
S12 = 7.9980
1. Bunga Tunggal
Rumus Bunga Tunggal:
Pt = P0+ (P0. i. t)
Contoh:
Pebisnis sedang mengajukan pinjaman ke salah satu bank sebesar Rp
10.000.000,00 dengan periode 1(satu) tahun. Apabila bunga yang
ditetapkan 8% per tahun maka total pinjaman yang harus
dibayarkan kepada orang yang memberikan pinjaman di akhir tahun
sebesar :
Pt = P0+ (P0. i. t)
Pt = P0+ (P0. i. t)
= 10.000.000 + (10.000.000 x 0.08 x 1)
Pt = Rp 10.800.000,00
2. Bunga Majemuk
Compound bunga per tahun
Rumus Bunga Majemuk:
Cara 1.
Tahun i Pt
ke P0 (P0 * t) (P0 + i)
1 10.000.000 800.000 10.800.000
2 10.800.000 864.000 11.664.000
3 11.664.000 933.120 12.597.120
Cara 2.
Pt = P0 (1 + i)t
Pt = 10.000.000 (1 + 0.08)3
Pt = 10.000.000 (1.259,712)
Pt = 12.597.120
𝑖 2𝑡
𝑃𝑡 = 𝑃0 (1 + )
2
𝒕
𝒊 𝒎
𝑷𝒕 = 𝑷𝟎 [(𝟏 + ) ]
𝒎
𝒕
𝑷𝒕 = 𝑷𝟎 [𝒆𝒊 ] = 𝑷𝟎 𝒆𝒊𝒕
𝒊 𝒎
(𝟏 + ) → 𝒆𝒊 dimana 𝒎 → ∞
𝒎
Contoh1:
Dana diinvestasikan sebesar Rp5.000.000 dengan suku bunga 8%
bunga bulanan berapakah dana yang akan diterima pada tahun ke 3
(tiga)?
Jawab:
𝒊 𝒎×𝟑
𝑷𝟑 = 𝑷𝟎 (𝟏 + )
𝒎
𝟎. 𝟎𝟖 𝟏𝟐×𝟑
𝑷𝟑 = 𝟓. 𝟎𝟎𝟎. 000 (𝟏 + )
𝟏𝟐
P3= 6.351.185
Maka dana yang akan diterima pada tahun ketiga dengan bunga
bulanan adalah Rp6.351.185,00
Contoh2:
Dana diinvestasikan sebesar Rp5.000.000 dengan suku bunga 8%
bunga harian berapakah dana yang akan diterima pada tahun ke 3
(tiga)?
= 6.356.079
Maka dana yang akan diterima pada tahun ketiga dengan bunga
harian adalah Rp6.356.079,00
Contoh3:
Dana diinvestasikan sebesar Rp5.000.000 dengan suku bunga 8%
bunga terus menerus (continuously) berapakah dana yang akan
diterima pada tahun ke 3 (tiga)?
𝑃3 = 𝑃0 𝑒 𝑖×3
𝑃3 = 5.000.000𝑒 0.08×3
= 5.000.000𝑒 0.24
= 5.000.000(1. 2712492)
= 6.356.246
Maka dana yang akan diterima pada tahun ketiga dengan bunga
continously adalah Rp6.356.246,00
3. Present values
Rumus Present Values:
𝑷𝒕 = 𝑷𝟎 (𝟏 + 𝒊)𝒕
𝑷𝒕 𝑷𝟎 (𝟏 + 𝒊)𝒕
=
(𝟏 + 𝒊)𝒕 (𝟏 + 𝒊)𝒕
Contoh:
Pebisnis mengharapkan dananya terkumpul pada tahun ke 3 sebesar
Rp6.298.500,00 jika suku bunga tahunan berlaku sebesar 8%.
Berapakah dana yang harus ditabung?
Jawaban :
𝑷𝒕
𝑷𝟎 =
(𝟏 + 𝒊)𝒕
6.298.500
=
(1 + 0.08)3
P0 = 5.000.000
𝑖 𝑚𝑡
𝑃𝑡 = 𝑃0 (1 + 𝑚) untuk menghitung bunga m kali dalam setahun
Maka,
𝑖 𝑚𝑡
𝑃0 (1 + 𝐴𝑃𝑅)𝑡 = 𝑃0 (1 + )
𝑚
𝑖 𝑚𝑡
(1 + 𝐴𝑃𝑅)𝑡 = (1 + )
𝑚
𝑖 𝑚
𝐴𝑃𝑅 = (1 + ) −1
𝑚
(1 + 𝐴𝑃𝑅)𝑡 = 𝑒 𝑖𝑡
(1 + 𝐴𝑃𝑅) = 𝑒 𝑖
𝐴𝑃𝑅 = 𝑒 𝑖 − 1
1. Payback Period
Payback Period = Total dana Investasi : Kas Masuk Bersih
Contoh:
Pebisnis memulai usaha dengan modal awal sebesar
Rp200.000.000,00. Apabila kas masuk bersih pebisnis tersebut
setiap tahunnya Rp50.000.000,00 maka berapa lama periode
pengembalian modal atau payback period?
Jawab
Payback Period = Total dana Investasi : Kas Masuk Bersih
Payback Period = Rp200.000.000 : Rp50.000.000
= 4 tahun
Maka lama pengembalian modal pebisnis tersebut selama 4 tahun.
Kelemahan cara perhitungan ini adalah tidak memperkirakan nilai
waktu uang dan kondisi perekonomian secara global seperti
inflasi, suku bunga dan lainnya. Maka dapat digunakan
perhitungan keputusan investasi menggunakan metode Net
Present Value (NPV).
Contoh:
Proyek bisnis senilai Rp 200.000.000 menghasilkan cashflow
selama 4 tahun masing-masing Rp 20.000.000, Rp 25.000.000
dan 15.000.000, Rp30.000.000. bila diinginkan keuntungan
sebesar 15% maka NPV nya bisa dihitung sebagai berikut:
DF
Tahun Cash Flow (Discount Factor)
r = 15% PV Cashflow
1
15.000.000 0,869565 13.043.478
2
20.000.000 0,756144 15.122.873
3
25.000.000 0,657516 16.437.906
4
30.000.000 0,571753 17.152.597
Total 61.756.855
PV of Investment 200.000.000
NPV -138.243.145
Karena nilai NPV negatif maka investasi yang ditawarkan tidak layak
untuk dijalankan sebaiknya NPV bernilai positif.
A. PENDAHULIAN
Di mana:
• X1, X2, ..., Xk adalah variabel independen atau predictor
yang digunakan untuk memprediksi nilai Y
• β1, β2, ..., βk adalah koefisien regresi, masing-masing
mewakili pengaruh variabel independen pada variabel
dependen
Subject to:
Keterangan:
x1, x2, x3, ... , xn adalah variabel keputusan yang harus ditentukan
nilai optimalnya.
c1, c2, c3, ..., cn adalah koefisien dari variabel keputusan yang
digunakan untuk menghitung nilai fungsi tujuan (Z).
a11, a12, a13, ..., a1n, a21, a22, a23, ..., a2n, ..., am1, am2, am3, ...,
amn adalah koefisien dari kendala atau keterbatasan dalam bentuk
persamaan atau pertidaksamaan linear.
b1, b2, b3, ..., bm adalah nilai konstan dari setiap kendala atau
keterbatasan.
Dalam rumus tersebut, variabel keputusan x1, x2, x3, ... , xn adalah
yang harus dicari nilai optimalnya. Fungsi tujuan (Z) dapat berupa
fungsi keuntungan atau penjualan yang ingin dimaksimalkan atau
biaya yang ingin diminimalkan. Kendala atau keterbatasan dapat
berupa batasan kapasitas produksi, ketersediaan sumber daya, waktu
pengerjaan, dan lain sebagainya.
Salah satu rumus lain yang sering digunakan dalam analisis antrian
adalah rumus Little's Law yang dilahirkan oleh Dr. John D. Little
dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) USA.
Salah satu model yang sangat populer dalam riset operasi adalah
“Model Linier Programming”. Model ini digunakan untuk
mengalokasikan sumber daya organisasi yang terbatas untuk
mencapai tujuan baik memaksimumkan keuntungan atau
meminimumkan biaya. Program linier dapat diaplikasikan untuk
menyelesaikan berbagai masalah antara lain: (1) Masalah kombinasi
produk, yaitu menentukan berapa jumlah dan jenis produk yang
harus dibuat agar diperoleh keuntungan maksimum atau biaya
minimum dengan memperhatikan kapasitas sumber daya yang
dimiliki perusahaan, (2) Masalah perencanaan investasi, (3) Masalah
Contoh Kasus-1:
PT. YDM Textile memiliki sebuah pabrik yang akan memproduksi 2
jenis produk, yaitu kain sutera dan kain wol. Untuk memproduksi
kedua produk diperlukan bahan baku benang sutera, bahan baku
benang wol dan tenaga kerja. Kapasitas maksimum benang sutera
adalah 60 kg/hari, benang wol 30 kg/hari dan tenaga kerja 40
jam/hari. Kebutuhan setiap unit produk akan bahan baku, dan jam
tenaga kerja dapat dilihat pada tabel berikut.
Solusi Kasus-1:
a. Variabel keputusan:
X1, jumlah produk kain sutera
X2, jumlah produk kain wol
b. Fungsi tujuan:
Zmaks = 40X1 + 30X2
c. Fungsi Kendala:
1. 2X1 + 3X2 ≤ 60 (Kapasitas Benang Sutera)
2. 2X2 ≤ 30 (Kapasitas Benang Wol)
3. 2X1 + 1X2 ≤ 40 (Jam Tenaga kerja)
4. X1, X2 ≥ 0 (asumsi non-negativity)
c. Graphic Results
d. Interpretasi output:
Zmaks = 40 (15) + 30 (10)
= 600 + 300
= 900
Contoh Kasus-2:
PT. YDM Manufacturing memiliki 3 (tiga) lokasi pabrik dengan 3
(tiga) lokasi pergudangan yang tersebar di Kota Palopo (A), Kota
ParePare (B), dan Kota Makassar (C). Biaya transportasi per-ton dari
masing-masing pabrik ke gudang ($), serta kapasitas setiap pabrik dan
gudang disajikan secara lengkap pada tabel berikut.
Solusi Kasus-2:
a) Variabel Keputusan:
xij = Jumlah unit produk yang dikirim pabrik i ke gudang j
where i = 1, 2, . . . , m and j =1, 2, . . . , n
b) Fungsi Tujuan:
Biaya Transportasi dari Pabrik-I = 60 X1.1 + 40 X1.2 + 25 X1.3
Biaya Transportasi dari Pabrik-II = 80 X2.1 + 50 X2.2 + 30 X2.3
Biaya Transportasi dari Pabrik-III = 90 X3.1 + 70 X1.2 + 55 X3.3
a. Shipping List
d. Interpretasi Output:
Anderson, D. R., Sweeney, D. J., Williams, T. A., Camm, J. D., & Cochran,
J. J. (2018). An introduction to management science: quantitative
approach to Decision Making. Revised 15th. Canada: Cengage
Learning Inc.
Kalangi, Josep Bintang. 2018. Matematika Ekonomi dan Bisnis (Buku 1).
Jakarta: Salemba Empat.
Van der Heijden, H., & De Kok, T. (2021). Production and operations
management (3rd ed.). Routledge.
Yudhi, A. F., Wibowo, A., & Yuliansyah, Y. (2018). Queueing theory for
customer service improvement: A case study in hospital. International
Journal of Supply Chain Management, 7(6), 489-497.
Redaksi :
Jl. Kenali Jaya No 166
Kota Jambi 36129
Tel +6282177858344
Email: sonpediapublishing@gmail.com
Website: www.sonpedia.com